GAMEFINITY.ID, PATI – Buat pecinta musik jepang pastinya tidak asing dengan duo YOASOBI yang terkenal dengan single Yoru ni Kakeru yang sempat viral beberapa tahun lalu. Sejak saat itu pamor duo ini terus naik sampai saat ini. Namun siapa sangka ternyata YOASOBI pernah memikirkan untuk bubar apabila single terbaru mereka gagal di pasaran.
Yoasobi Sempat Berencana Untuk Bubar
Yoasobi adalah sebuah duo musik Jepang yang telah mendapatkan popularitas besar dalam beberapa tahun terakhir. Mereka dikenal dengan gaya musik yang unik, lirik-lirik yang mendalam, dan kemampuan untuk menggetarkan hati pendengar mereka. Yoasobi terdiri dari dua anggota, penyanyi Ikura dan komposer Ayase. Yoasobi dibentuk pada tahun 2019 dan berhasil meledak berkat lagu Yoru ni Kakeru.
Popularitas yang sangat besar membuat duo ini mendapatkan banyak tawaran proyek seperti kerjasama dengan suatu brand hingga ikut mengisi soundtrack beberapa anime. Yoasobi sendiri sudah mengisi soundtrack anime seperti Beastars, The Witch from Mercury, Oshi no Ko, dan yang terbaru Frieren. Hampir semua musik dari anime – anime mendapatkan banyak pujian jika dilihat dari jumlah penonton yang ada di kanal Youtube mereka.
Baru-baru ini, Yoasobi memberikan pernyataan yang mengejutkan para penggemarnya. Pasalnya mereka sempat merencanakan untuk bubar apabila lagu terbaru mereka “idol” tidak berhasil sukses. Idol sendiri merupakan lagu yang digunakan untuk mengisi opening theme anime Oshi no Ko yang tayang April sampai Juni lalu.
Dalam wawancaranya bersama ROCKIN’ON JAPAN, duo ini mengungkap fakta yang tidak disangka oleh para fansnya.
“Setengah bercanda tapi juga serius, aku sempat berpikir jika Idol tidak terjual dengan baik, aku berpikir YOASOBI akan bubar,” ujar Ayase, dilansir dari Rockin’on pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Kenyataannya lagu “idol” meledak begitu penayangan episode pertama Oshi no Ko. Lagu ini sukses menyampaikan pesan yang ingin disampaikan di animenya sekaligus menggambarkan sosok Ai yang ada di anime Oshi no Ko.
“Tapi ternyata aku meremehkan kemampuanku sendiri. Lagu itu bahkan lebih dari hebat. Aku rasa tidak apa-apa untuk berpikir tentang dunia ini dengan fleksibel,” sambungnya.
Pada akhirnya Yoasobi tidak bubar dan justru melanjutkan proyek anime baru mereka yaitu Frieren: Beyond Journey’s End. Yoasobi kembali mengisi lagu opening untuk anime ini dengan judul “Yuusha”.
Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.
GAMEFINITY.ID, PATI – Buat kalian pecinta jejepangan terutama musik jepang tentunya tidak asing dengan penyanyi – penyanyi jepang yang memilih menyembunyikan wajahnya. Gerakan ini dinilai cukup menarik dan meninggalkan kesan misterius si penyanyi. Musisi seperti Ado, Zutomayo, Yorushika dan Yama, menjadi contoh penyanyi populer yang penggemarnya samapai saat ini tidak ada yang benar-benar tahu seperti apa perawakan mereka. Lalu apa alasan dibalik gerakan unik ini?
Awal Trend
Menurut Vogue, fenomena unik penyanyi yang menyembunyikan wajahnya bermula saat awal kepopuleran Vocaloid dan Utaite. Ambil contoh Eve, sebelum dia membuat dan menyanyikan lagu-lagunya sendiri, Eve adalah seorang produser utaite dan vokaloid, bekerja dengan software synthesiser yang menghasilkan suara dari komputer untuk menciptakan musik.
Meskipun Vocaloid pertama populer berkat sosok Hatsune Miku, vocaloid dapat dikatakan telah melahirkan banyak musisi generasi baru yang kini mendominasi tangga lagu domestik Jepang. Sebut saja pencetak hit favorit saat ini, Yonezu Kenshi, Ado dan Ayase, produser duo Yoasobi.
Pesona Unik Melalui Dunia Virtual
Meski tidak menunjukkan wajahnya, penyanyi – penyanyi ini masih menunjukkan pesona melalui media Virtual. Musisi seperti Ado, Yama, hingga Zutomayo dan masih banyak lagi seringkali memiliki karakter animasi bergaya anime yang bernyanyi dan menari di Music Video mereka.
Meskipun pun tampil langsung di konser, mereka ini masih akan merahasiakan wajah mereka. Setting panggung pasti sudah diatur agar selalu menggelapkan wajah mereka untuk tetap terjaga kerahasiaannya.
Salah satu alasan utama mengapa beberapa musisi Jepang memilih untuk tidak memamerkan wajah mereka adalah agar perhatian penggemar dan pendengar lebih tertuju pada musik mereka daripada penampilan fisik. Dengan menyembunyikan wajah, mereka berusaha untuk mendorong pendengar untuk mendengarkan dan mengapresiasi karya musik mereka tanpa gangguan visual.
Keinginan untuk Menjaga Privasi
Kehidupan pribadi penyanyi sering kali menjadi target perhatian media dan penggemar yang sangat penasaran. Dengan menyembunyikan wajah, beberapa musisi Jepang berusaha menjaga privasi mereka. Ini juga memungkinkan untuk menjalani kehidupan pribadi yang lebih tenang di luar panggung.
Menyembunyikan wajah juga dapat menciptakan kesan misterius yang dapat meningkatkan elemen artistik dalam karya musik. Beberapa dari mereka percaya bahwa dengan menjaga identitas mereka dalam ketidakpastian, mereka dapat menambah elemen kejutan dan ketegangan dalam hubungan dengan penggemar.
Tren menyembunyikan wajah sendiri tidak terbatas pada musisi jepang. Mangaka, illustrator, hingga desainer juga melakukan hal yang sama dan memilih tampil sebagai karakter virtual mereka.
Jangan lupa ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.
GAMEFINITY.ID, PATI – Buat kalian yang suka akan musik – musik jepang terutama musik anime mungkin tidak asing dengan grup musik EGOIST. Grup yang terkenal dari anime Guilty Crown ini baru saja mengumumkan untuk bubar pada bulan Oktober nanti. Keputusan ini telah memicu reaksi beragam dari penggemar di seluruh dunia yang telah memuja musik mereka selama bertahun-tahun.
Tentang EGOIST
EGOIST adalah grup musik Jepang yang dibentuk pada tahun 2011. Grup ini awalnya merupakan bagian dari proyek anime Guilty Crown. Mereka dikenal dengan gaya musik yang unik, yang menggabungkan elemen-elemen elektronik, pop, dan rock, dengan vokal yang kuat dan lirik yang mendalam. Grup ini terdiri dari vokalis Chelly dan produser Ryo, yang juga merupakan salah satu anggota dari supercell, grup musik Jepang terkenal lainnya.
EGOIST memulai debut mereka dengan lagu Departures (Anata ni Okuru Ai no Uta) pada tahun 2011, yang digunakan sebagai lagu penutup untuk serial anime Guilty Crown. Lagu ini mendapatkan sambutan hangat dan menjadi sangat populer di kalangan penggemar anime. Sejak itu, EGOIST telah merilis sejumlah album dan singel yang sukses, termasuk lagu-lagu yang digunakan dalam berbagai anime terkenal seperti Psycho-Pass dan Kabaneri of the Iron Fortress.
Berdasarkan laporan dari Comics Natalie, EGOIST akan menggelar konser terakhirnya pada tanggal 23 September di EGOIST LIVE 2023 – Fleeting Ruby “The Crescendo” di Grand Cube Osaka, Jepang, dan di Resonant Indigo “Echoes of Everlasting” di Pacifico Yokohama, Kanagawa pada 9 Oktober 2023. Pengumuman bubarnya grup musik ini dikabarkan langsung oleh vokalis utama, chelly.
Paska bubarnya EGOIST, Chelly masih akan meneruskan kariernya sebagai musisi solo dengan nama reche yang sudah dimulai sejak Juli 2021. Sedangkan untuk Ryo, masih akan terus menjadi penulis lagu untuk Supercell sekaligus mencari ciri khas baru dari musiknya. Chelly juga meminta dukungan dari para fans selama ia meniti kariernya sebagai musisi solo.
Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.
GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Vocaloid adalah salah satu genre lagu populer di Jepang, masa jayanya ikonik dengan Hatsune Miku yang kerap membawakan lagu vocaloid. Ciri dari lagu vocaloid biasanya memiliki beat yang cepat, kebanyakan liriknya juga sangat cepat, karena itu lagu jenis ini bisa meningkatkan mood pendengarnya.
Bagi pendengar yang kurang memahami bahasa Jepang, mungkin akan berfikir bahwa lagu vocaloid di bawah ini terdengar bahagia. Namun dibalik lagu yang terdengar ceria itu ternyata beberapa memiliki arti lirik yang sangat gelap loh, berikut 5 lagu vocaloid yang terdengar bahagia tapi punya arti lirik sangat gelap.
Seperti dibilang penulis, salah satu ciri lagu vocaloid adalah punya nyanyian lirik cepat, contohnya seperti lagu berjudul Two Faced Lovers oleh Wowaka dinyanyikan Hatsune Miku.
Kita tahu bahwa Jepang cukup bebas dengan aturan dalam hubungan termasuk sex. Dalam lagu ini, diceritakan tentang sebuah hubungan yang toxic, kehamilan remaja atau di bawah umur, dan juga aborsi.
Two Faced Lover mengisahkan cerita cinta remaja klasik dimulai dari perempuan bertemu laki-laki, jatuh cinta, tidur dengan laki-laki itu, hamil, lalu si laki-laki mencampakkan perempuan, & si perempuan aborsi.
Menurut penulis lagu ini secara tak langsung sebenarnya cukup menggambarkan kondisi orang di Jepang, meski tak sama persis. Karena kasus kehamilan tak diinginkan, di Jepang sekarang melegalkan aborsi jika kehamilan masih di bawan 22 minggu.
Lagu Appetite of a People Pleaser oleh Ghost
Lagu vocaloid satu ini punya MV (music video) yang cukup sederhana namun makna tersembunyi di liriknya ditampilkan secara tersurat.
Secara keseluruhan, ini menceritakan seseorang yang menderita eating disorders & self harm (melukai diri sendiri). Musiknya terdengar seperti lagu dari idola pop khas Jepang, tapi lagu Appetite of a People-Pleaser punya lirik yang memprihatinkan.
Diceritakan anak dengan eating disorders atau makan berlebihan lalu memuntahkan apa yang dia makan untuk menjaga tubuhnya ideal & perlahan berubah jadi gangguan mental hingga self harm.
Musik satu ini juga jadi pengingat bahwa orang bisa tampak bahagia & ramah di luar, tapi kita tak bisa memastikan apa yang terjadi di balik pintu tertutup.
Lagu Vocaloid, Kikuo – Gomenne Gomenne
Bagi pendengar vocaloid akan enjoy lagu berjudul Gomenne Gomenne ini, jika kamu membaca atau mengetahui lirik & artinya, senyum dijamin auto hilang!
Jika diartikan lagu ini menceritakan gadis muda yang mengalami kekerasan hingga sexual abuse oleh ayahnya. Gadis tersebut tak mengerti apa yang sedang terjadi padanya hingga berdampak buruk pada tubuhnya & ia mulai merasa sakit.
Di tengah itu semua, “seorang kakak laki-laki” atau “onii-san” mengetahui hal itu & membantu si gadis, ia memperlakukan gadis itu dengan baik.
Tetapi si gadis yang hidup dengan doktrinbahwa perlakuan ayahnya adalah bentuk cinta, & saat bersama onii-san ia tak menerima perlakuan itu, si gadis menyimpulkan bahwa ia tak mencintainya.
Akhirnya dia meninggalkan “onii-san” & kembali ke ayahnya. Tak hanya oleh ayahnya, diakhir di gadis juga digilir oleh teman ayahnya, gelap benget ya.
Lagu Kimi wa Dekinai Ko Oleh Kikuo
Kikuo adalah salah satu pembuat lagu vocaloid paling gelap, karena itu kebanyakan lagunya pasti memiliki arti dan lirik yang dark.
Lagu Kimi wa Dekinai Ko atau diartikan Kamu Anak Tak Beguna, adalah penggambaran paling realistis dari pelecehan verbal terhadap anak oleh orang tua. Liriknya menampilkan seorang ibu berkata kasar, ia melontarkan pada putranya sedari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Sang ibu menyebutnya sebagai “anak tak berguna, anak kotor, suka mengompol, cengeng, kucing penakut” & lainnya. Bagian terburuknya, sang ibu menanamkan gagasan dia adalah satu-satunya orang yang akan mencintainya (putranya). Dan tanpa dia, sang putra sama sekali tidak berdaya & tak berguna hingga merusak kemampuan kognitif si anak.
Saat beranjak dewasa si putra mulai bolos sekolah hingga memutuskan melarikan diri dari ibunya dan mati. Kepergian membuat si ibu sadar betapa buruknya perlakuan pada anaknya & mulai menghina dirinya sendiri.
Hal membuat lagu ini makin tragis adalah gaslighting & pelecehan verbal yang masih banyak dilakukan (bentuk pelecehan anak yang sangat umum).
Neru – Tokyo Teddy Bear feat. Kagamine Rin
Lagu vocaloid kelima yang terdengar bahagia tapi punya lirik gelap penulis jatuhkan ke musik berjudul Tokyo Teddy Bear ini. Menurut penulis lagu ini mengandung konten seperti depresi, self hatred, self harm dan juga sucide, dengan kata lain, gelap!
Lagu tersebut menceritakan anak yang ingin pergi/melarikan diri dari rumah dan keluarganya. Ia membenci hidupnya dan ingin berubah, tapi ia juga takut perubahan akan membuatnya menjadi orang bodoh. Di lirik lain, ia bertanya mengapa dia tak dicintai, hingga ingin melukai wajahnya dengan gunting (self harm).
Visual lagu ini menmpilkan boneka beruang yang hampir robek, jahitan serta tambalannya berantakan, keadaan fisik boneka beruang itu melambangkan penderitaan pemiliknya. Anak itu merasa seperti beruang, ditakdirkan untuk terus-menerus dicabik-cabik lalu ditambal lagi.
Di beberapa bagian, dia mengisyaratkan untuk menarik tali terakhir yang menyatukan boneka beruang itu, mungkin melambangkan kematiannya. Itulah lima lagu vocaloid terdengar bahagia & ternyata punya lirik sangat gelap, menurutmu mana yang paling dark?
GAMEFINITY.ID, PATI – Pernah tidak kalian mendengarkan suatu lagu bahasa asing yang memiliki nada yang asik tetapi waktu mengetahui liriknya justru berbanding terbalik. Bukannya memiliki makna yang asik juga, malahan lagu tersebut memiliki makna yang kelam atau tragis. Biasanya modelan lagu seperti ini sangat mudah kalian temui di lagu – lagu Jepang. Berikut beberapa lagu yang kedengarannya asik tetapi memiliki arti kelam dibalik lirik – liriknya.
Shoujo Rei
Sekilas nada – nada yang ada di Shoujo Rei terasa sangat menyejukkan seperti hembusan angin semilir. Namun siapa sangka terdapat cerita kelam disetiap potongan liriknya. Lagu yang ditulis oleh Mikito-P berkisah mengenai hantu gadis yang membujuk seorang gadis sekolah yang sepertinya sedang depresi untuk bunuh diri dengan melompat ke jalur kereta. Diduga kedua gadis ini memiliki hubungan dekat seperti sahabat.
Diduga gadis hantu tersebut dulunya merupakan korban bullying. Kini karena gadis hantu itu telah tiada, maka sasaran selanjutnya diarahkan kepada gadis akan bunuh. Seolah ingin menyelamatkan sahabatnya hantu tersebut mencoba mengajak sahabatnya untuk pindah alam melalui bunuh diri dan mengakhiri penderitaannya. Seram banget bukan? Berbeda jauh dengan nada yang digunakan.
Ruru’s Suicide Show on a Livestream
Lagu yang dinyanyikan oleh band terkenal yang juga mengisi opening Attack on Titan, Shinsei Kamattechan. Diambil dari cerita mengenai gadis remaja 14 tahun dengan akun Rorochan_1999 yang melakukan live streaming bunuh diri. Peristiwa ini terjadi di sekitar tahun 2013 dan 2014. Rorochan_1999 dikabarkan merupakan korban bullying baik disekolah maupun di rumah.
Untuk menghibur dirinya yang sedang depresi Rorochan_1999 melakukan beberapa live stream seperti bermain piano, bernyanyi dan mengobrol santai. Sampai lagu ini dibuat kasus tersebut tidak terlalu diberitakan. Beberapa orang menjadikan lagu ini sebagai penghormatan kepada Rorochan_1999 sekaligus anak – anak yang memiliki mental Ilness.
Yoru ni Kakeru
Siapa sih yang tidak tahu lagu paling populer dari duo YOASOBI ini? Saat pertama kali mendengar lagu ini tentunya kalian langsung muncul dorongan untuk bergoyang menikmati setiap nada yang ada. Namun ketika membaca terjemahan liriknya kalian sadar kalau lirik di dalam lagu ini tidak semenyenangkan musiknya.
Seperti yang sudah diceritakan oleh banyak orang, lirik Yoru ni Kakeru miliki arti yang cukup kelam mengenai depresi hingga bunuh diri. Lagu ini bercerita mengenai seorang pria yang mencoba menyelamatkan pasangannya yang ingin bunuh diri akibat ajakan dari malaikat maut. Setelah berdebat cukup lama akhirnya sang pria paham kenapa pacarnya menghubunginya saat ingin melakukan bunuh diri yang tidak lain adalah untuk mengajak bunuh diri bersama.
Bagaimana menurut kalin? Jangan lupa untuk kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, PATI – Vocaloid bisa dibilang menjadi salah satu jenis musik yang cukup unik. Pasalnya, musik Vocaloid tidak diproduksi dengan suara manusia melainkan melalui software. Nama Vocaloid sendiri memang diambil dari nama software pengolah suara untuk musik Vocaloid. Keunikan inilah yang membuat musik Vocaloid berhasil disukai oleh banyak orang di dunia. Berikut beberapa rekomendasi musik Vocaloid kekinian yang cocok buat yang baru mengenal Vocaloid!
KING – Kanaria
KING merupakan lagu kedua yang diproduksi oleh produser Vocaloid muda, Kanaria dengan GUMI sebagai vokalnya. Lagu ini berhasil menembus lebih dari 60 juta penonton di YouTube menjadikan lagu ini sebagai lagu paling populer dari Kanaria. Selain itu KING juga merupakan lagu paling terkenal yang menggunakan GUMI sebagai penyanyinya. Pada Tahun 2021 lagu KING berhasil menduduki posisi puncak di tangga lagu Billboard Japan Top User Generated Songs.
Phony – Kafu
Datang dari produser vocaloid berpengalaman Tsumiki dan suara dari KAFU, Phony berhasil menjadi salah satu lagu Vocaloid paling populer beberapa tahun kebelakang. Pertama kali dirilis pada tahun 2021 kini Phony telah menembus 30 juta lebih penonton di Youtube. Saking populernya, Phony juga telah beberapa kali di cover oleh Utaite baik di Jepang maupun di luar Jepang.
Goodbye Sengen – Chinozo feat. FloweR
Jika bicara soal lagu Vocaloid paling populer saat ini maka Goodbye Sengen adalah jawabannya. Popularitas ini bisa dibuktikan dengan jumlah penonton yang telah mencapai angka 100 juta lebih di Youtube menjadikan Goodbye Sengen sebagai lagu Vocaloid dengan viewer terbanyak. Jadi aneh rasanya jika kalian yang ingin mengenal Vocaloid lebih dalam tidak mengenal lagu yang satu ini. Lagu yang memiliki judul bahasa inggris Goodbye Declaration ini ditulis oleh Chinozo sebagai produser dan flower sebagai vokal.
God-ish – PinocchioP
God-ish atau dalam bahasa Jepang Kamippoi na adalah salah satu lagu original dari Pinocchio-P paling terkenal. Pinocchio-P sendiri sudah dibilang sebagai sepuh yang telah berkarier cukup lama di dunia musik Vocaloid. Lagu God-ish berisikan sindiran ironi yang ditujukan kepada beberapa tren dan kejadian populer saat ini. Lagu ini juga telah berhasil mencapai lebih dari 50 juta penonton di Youtube sekaligus peringkat 1 di Billboard JAPAN Top User Generated Songs tahun 2022.
Aikotoba IV
Ada satu hal yang membuat Aikotoba menjadi lagu Vocaloid yang cukup spesial yaitu lagu ini memiliki seri. Ya, kalian tidak salah! Aikotoba ciptaan dari produser Vocaloid terkenal Deco*27 telah memiliki 4 seri lagu mulai dari Aikotoba, Aikotoba II, Aikotoba III, dan yang terbaru Aikotoba IV.
Keunikan lain dari lagu ini Deco*27 tak jarang memasukkan beberapa penggalan lirik yang dari lagu – lagu lain miliknya ke dalam lirik lagu Aikotoba. Jadi sangat direkomendasikan kalian untuk mendengarkan lagu lain dari Deco*27 agar kalian menyadari beberapa referensi yang ada di lagu Aikotoba IV.
“(Not) A Devil” adalah lagu orisinal hasil kolaborasi antara produser Vocaloid yang sudah disebutkan diatas tadi yaitu DECO*27 dan Pinocchio-P. Lagu ini berhasil menembus angka 2 juta lebih penonton di YouTube hanya dalam seminggu setelah dirilis. Jika kalian sudah mendengarkan dua lagu sebelumnya yaitu Aikotoba IV dan God-ish maka kalian akan merasakan perbedaan suara yang cukup kontras padahal hanya menggunakan satu vokal saja yaitu Hatsune Miku.
Itulah beberapa rekomendasi lagu Vocaloid terbaru yang cocok untuk kalian yang baru atau sudah lama mengenal Vocaloid. Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id