Tag Archives: Need for Speed

Criterion Games Bantu Pengembangan Game Battlefield Baru

GAMEFINITY.ID, Bandung – Criterion Games, pengembang di balik Need for Speed Unbound, kini akan membantu pengembangan game Battlefield baru. Studio asal Inggris itu kini akan bergabung dengan DICE, Ripple Effect, dan Ridgeline Games. Meski begitu, mereka tetap akan mengerjakan seri Need for Speed.

Criterion Games Bantu Kembangkan Game Battlefield Selanjutnya

Criterion Games next Battlefield

Vince Zampella selaku Group General Manager franchise Apex Legends, Star Wars Jedi, Need for Speed, dan Battlefield mengumumkan hal ini melalui laman resmi EA. Ia mengungkap bahwa Criterion akan bergabung dengan EA Entertainment. Sebelumnya, studio asal Inggris tersebut menjadi bagian dari EA Sports saat restrukturisasi EA. Ditambah, mereka akan membantu mengembangkan masa depan franchise Battlefield.

“Criterion menjadi tambahan studio Battlefield kelas dunia kami yang berdedikasi untuk membuat era baru franchise. Mayoritas dari tim akan bekerja bersama DICE, Ripple Effect, dan Ridgeline,” tulis Zampella.

Baca juga:

Criterion Games sebelumnya memiliki pengalaman dalam membantu mengembangkan franchise FPS ikonik EA itu, terutama membuat kendaraan dalam game. Selain membantu pengembangan Battlefield 2042 bersama DICE, mereka juga membuat Firestorm mode untuk Battlefield V.

Criterion Tetap Kembangkan Need for Speed

Meski Criterion memiliki arah baru dari EA, sebagian kecil dari tim tersebut akan tetap mengembangkan game dari franchise Need for Speed. EA menunjuk studio asal Inggris tersebut untuk kembali mengembangkan setiap entri dari franchise pada Februari 2020. Criterion Games sendiri terkenal sebagai pengembang di balik beberapa entri Need for Speed, yakni Hot Pursuit (2010), Most Wanted (2012), Rivals (2013). Ghost Games sempat mengambil alih pengembangan franchise mulai dari Need for Speed Reboot yang rilis 2015 hingga Heat pada 2019.

Game terbaru franchise game racing itu, Need for Speed Unbound, rilis akhir 2022 dan menampilkan visual bergaya anime, jauh berbeda dari biasanya. Sayangnya, game itu kurang bergigi di kalangan penggemar.

“Kalian mungkin tidak tahu saya punya minat terhadap mobil, yang juga menjadikan Criterion sebagai studio yang cocok untuk mengeksplorasi genre lain dalam gaming. Saya tidak sabar untuk bekerja sama dengan tim intinya sementara kami menentukan masa depan franchise,” tambah Zampella.

Bergabungnya Criterion Games dalam pengembangan Battlefield menjadi bagian dari rencana EA untuk menjadikan franchise tersebut semakin bersinar. EA tampaknya ingin menjadikan franchise FPS ikonik itu menyusul kesuksesan EA Sports FC, The Sims, Apex Legends, dan Madden sebagai franchise terbesarnya.

Daftar Mobil Anti SUV di Need for Speed Most Wanted

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Need for Speed: Most Wanted merupakan salah satu game sports bertema balapan liar yang dikembangkan oleh Electronic Arts. Sudah banyak seri Need for Speed hingga yang saat ini, beberapanya seperti Heat, Carbon, hingga Most Wanted.

Anti SUV merupakan salah satu kemampuan dalam game Most Wanted. Kemampuan yang memungkinkan penggunanya untuk meng-counter serangan atau blokade dari mobil tipe SUV, baik Light SUV atau Heavy SUV.

Daftar Mobil Anti SUV di Need for Speed Most Wanted

Beberapa mobil Anti SUV dapat diantisipasi atau dihalau menggunakan beberapa kendaraan tertentu. Kebanyakan kendaraan disesuaikan dengan ukuran atau model bentuknya. Berikut daftar mobil anti SUV yang dapat digunakan di Need for Speed: Most Wanted.

Baca Juga : Tips Menggunakan Great Sword di Monster Hunter Freedom Unite

Gallardo

Daftar Mobil Anti SUV di Need for Speed Most Wanted

Gallardo siapa yang tidak kenal dengan mobil satu ini. Mobil yang bahkan sekelas Ferrari atau lebih tinggi ini dikenal juga karena bentukannya yang elegan dengan kemampuan menerobos apapun didepannya dengan cepat, tidak terkecuali mobil SUV.

Gallardo sendiri merupakan mobil yang dapat pemain miliki ketika selesai mengalahkan Ming yang tentu saja pemain harus mengalahkan Blacklist ini untuk mendapatkan atau unlock Gallardo.

Memiliki statistik bawaan yang bagus. Jika sedikit ditingkatkan performanya, mobil ini dapat melaju layaknya sebuah angin. Walau bentukannya yang slim dan elegan ini, Gallardo mampu menerobos blokade atau adu hantam dengan Heavy SUV dalam kecepatan penuh.

Mitsubishi Lancer Evo VIII

Daftar Mobil Anti SUV di Need for Speed Most Wanted

Mitsubishi Evo VIII, atau dikenal juga dengan Lancer ini sesuai dengan namanya. Mengesampingkan bentukannya yang terlihat sedikit berat, Lancer mampu melaju tidak kalah dengan mobil-mobil kecil lainnya, Cayman misalnya.

Mobil ini dapat dibuka ketika menang melawan Blacklist 9, Earl atau Eugene James. Lancer mampu beradu hantam dari depan dengan SUV atau menghancurkan blokade dengan sangat baik dan brutal. Tapi hati-hati dengan spike trap dari beberapa blokade.

Ford Mustang GT

Daftar Mobil Anti SUV di Need for Speed Most Wanted

Mustang GT merupakan salah satu series dari mobil Ford. Menjadi salah satu mobil yang paling siap adu baku bounty jika dilihat dari bentukannya yang seperti tahan tabrak. Selain itu juga mobil ini terbilang mobil yang sangat tidak stabil untuk digunakan, tekecuali jika Gfers mampu sekali mengendalikan monster besi ini.

Mustang GT menjadi mobil yang mampu beradu dengan SUV tipe apapun, dan mampu kabur dengan mudah dari kejaran polisi Corvette. Mobil ini juga bisa dibuka atau didapatkan dengan mengalahkan Jewels yang merupakan Blacklist 8.

Sayangnya, walau dengan upgrade yang sangat sempurna, Mustang GT menjadi mobil dengan handling paling rumit. Mobil ini sangat sulit dikendalikan ketika dalam keadaan berhenti. Bahkan untuk dapat berhenti kemudian berbelok sangatlah sulit, jadi diperlukan pemahaman yang baik dalam mengendalikan mobil satu ini.

Itulah daftar mobil Anti SUV yang ada di Need for Speed: Most Wanted. Sebenarnya masih banyak mobil lainnya, hanya saja Gmin mengambil referensi dari dunia nyata dan bentukan yang cukup masuk akal. Beberapa mobil alternatif lainnya seperti Carrera GT, 911 Turbo S, Aston Martin DB 9, ataupun si kecil Cayman S.

Update informasi menarik lainnya seputar anime dan game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Diumumkan 2 Tahun Lalu, Need For Speed Ditunda Lagi

GAMEFINITY.ID, Bandung – EA sampai saat ini masih enggan membagikan detail terbaru tentang entri seri Need for Speed terbarunya. Padahal, mereka telah mengumumkannya dua tahun yang lalu. Ini menjadi hal aneh semenjak EA dikabarkan ingin merilisnya tahun ini.

Dikabarkan Ditunda Lagi Hingga Desember

EA sendiri telah mengumumkan entri Need for Speed selanjutnya akan rilis akhir 2022. Sampai sekarang, belum ada trailer sama sekali yang telah dirilis. Menariknya, Giant Bomb (melalui VGC) telah melaporkan bahwa perilisan game-nya telah tertunda dari November hingga Desember.

“Mereka menundanya hingga Desember, satu bulan,” ungkap Jeff Grubb, reporter Giant Bomb, “Mereka akan mengerjakannya selama beberapa minggu sebelum menunjukkannya. Tampaknya Criterion telah sedikit teralihkan, saat msereka membantu mengerjakan Battlefield dan memiliki ripple effect.”

Memang benar sebelumnya Criterion Games telah membantu DICE dalam mengembangkan Battlefield 2042 sampai harus menunda pengerjaan entri terbaru Need for Speed itu. Namun, game FPS tersebut ternyata mendapat ulasan tidak memuaskan saat peluncurannya.

Baca juga: Setelah Series Heat. EA akan Luncurkan Series Need for Speed Terbarunya

Cuplikan Need for Speed Terbaru Bocor!

Baru-baru ini, sebuah cuplikan entri terbaru Need for Speed berdurasi tiga detik bocor di Reddit. Cuplikan tersebut menampilkan sebuah adegan mobil melompati sebuah rintangan berbentuk lingkaran sebelum menubruknya.

Cuplikan tersebut juga menampilkan elemen animasi bergaya arcade, sesuai dengan laporan Jeff Grubb pada Metro bahwa game racing itu akan menampilkan grafis photorealistic dihiasi elemen anime.

Need for Speed
Bocoran Cuplikan Need for Speed terbaru dikritik!

Menurut tanggapan di Reddit, beberapa penggemar mengkritik EA karena mereka berupaya untuk menarik pemain lebih muda, sampai membandingkannya dengan Saints Row reboot yang telah rilis. Beberapa lagi justru tidak sabar ingin mencobanya.

Dilaporkan pula bahwa entri terbaru Need for Speed itu akan memiliki latar tempat Lake Shore City, sebuah kota fiktif berdasarkan Chicago. Game tersebut diperkirakan akan rilis eksklusif di PlayStation 5 dan Xbox Series X|S.

Entri sebelumnya, Need for Speed: Hot Pursuit remastered telah rilis 2020 di PC, PS4, Xbox One, dan Nintendo Switch. Sementara itu, EA masih belum mengungkap trailer atau tanggal rilis pasti dari entri berikutnya.

Rumor EA Diakuisisi Amazon Tidak Benar

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sudah bukan rahasia lagi bahwa EA dirumorkan tengah mencari perusahaan besar untuk opsi akuisisi. Mereka telah dikabarkan telah menghampiri beberapa calon pembeli besar seperti Apple, Amazon, Comcast, dan Disney.

CEO EA Andrew Wilson telah menganggapi Agustus lalu bahwa perusahaan akan terbuka tentang kemungkinan diakuisisi. Ia juga menyatakan EA sudah tidak mampu berada dalam keadaan kuat sebagai perusahaan mandiri.

Baru-baru ini, kabar mengejutkan telah muncul. Kabar tersebut menyebutkan Amazon yang akan mengakuisisi EA.

Rumor Pertama Muncul dari USA Today

EA game titles
Berbagai judul game ikonik buatan EA

USA Today telah pertama kali merilis rumor tersebut pada pagi ini (waktu Amerika Serikat). Mereka menyatakan bahwa Amazon akan mengumumkan mereka akan mengakuisisi EA hari itu.

Laporan tersebut tidak menyebutkan jumlah harga penawarannya. Namun, mereka hanya mengatakan Amazon telah secara resmi memberi penawaran.

Semenjak kabar ini muncul, saham EA menguat hingga 3,5 persen.

Baca juga: EA Dekati Beberapa Perusahaan Besar Untuk Akuisisi

Sudah Dibantah, Amazon Tidak Berencana Membeli EA

Namun, CNBC justru membantah kabar tersebut. Reporter CNBC David Faber menjelaskan Amazon tidak berencana untuk mengajukan penawaran untuk mengakuisisi EA.

“Saya telah berbicara dengan beberapa sumber yang mungkin mengetahui kabar ini, lalu mereka berkata tidak ada yang terjadi,” bantahnya dalam acara Squawk Box.

Setelah bantahan itu mencuat, USA Today memperbaharui artikel tersebut dengan pernyataan, “baru-baru ini, Good Luck Have Fun – sebuah outlet gaming/esports (asal Swedia) dan mitra For The Win [USA Today] – mengunggah kabar ini di situs kami yang melanggar standar editorial tentang penggunaan sumber belum terpercaya.”

Amazon menolak berkomentar kepada pers tentang rumor ini. Sementara itu, belum ada tanggapan dari EA sendiri.

Amazon sendiri telah menawar untuk mengakuisisi iRobot Corp sebesar 1,7 miliar dolar AS dan One Medical sebesar 3,5 miliar dolar AS. Upaya akuisisi tersebut menjadi rencana Amazon untuk memperluas bisnis di luar e-commerce. Mereka juga telah resmi mengakuisisi MGM, studio film yang terkenal dengan franchise film James Bond.

Dilansir dari Reuters, EA telah memperkirakan angka penjualannya tidak akan mencapai ekpektasi, menambah bahwa mereka tidak bisa terhindar dari resesi. Meski mereka telah menelurkan kesuksesan dengan Apex Legends, FIFA, dan Madden, franchise ikoniknya seperti Need for Speed dan Battlefield baru-baru ini masih kesulitan menarik kembali minat pemain.

EA dengan Kekejamannya Terhadap Studio Kecil dan IP Mereka

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Electronic Arts atau biasa dikenal dengan EA merupakan sebuah pengembang dan penerbit game yang sudah terkenal namanya. Beberapa game terbesarnya diantaranya adalah FIFA dan Apex Legend.

Namun, dibalik kesuksesan yang diraih EA hingga saat ini, terdapat beberapa kisah kelam. Kisah tersebut berasal dari para pengembang yang dibeli sahamnya oleh EA.

Bukan hanya satu atau dua, melainkan ada belasan perusahaan game developer yang ditutup oleh EA setelah dibeli. Penyebabnya, tidak lain dan tidak bukan adalah uang. Bahkan, lebih parahnya lagi, IP atau intellectual property milik pengembang juga dieksploitasi oleh EA demi keuntungan.

EA dan Identitasnya Sebagai Pemilik “EA Graveyard”

EA Pandemic Studio | Steam
Pandemic Studio, Salah Satu Developer yang Ditutup EA, Star Wars Battlefront II 2005 Merupakan Karyanya | Steam

EA Graveyard, merupakan sebuah istilah bagi developer yang ditutup ataupun digabung dengan studio lain atas keputusan EA.

Di dalam sejarahnya, EA memulai rantai penutupannya pada tahun 2001. Saat itu mereka menutup Bullfrog Production, pengembang yang mengembangkan game Dungeon Keeper dan Populous. Nasib Bullfrog Production adalah meleburnya perusahaan tersebut dengan EA UK.

Setelah kejadian tersebut, EA kembali melakukan hal yang sama. Mereka membeli sebuah perusahaan pengembang game, menjual IP milik mereka, lalu menutupnya.

Setelah Bullfrog Production, korban selanjutnya adalah Westwood Studios yang menciptakan game Command & Conquer. Meskipun EA membeli mereka pada tahun 1998, lima tahun kemudian EA tidak segan untuk menutupnya, tepatnya pada tahun 2003.

Maxis Studio, pencipta The Sims dan SimCity yang sekarang telah dirubah menjadi perusahaan lain dengan nama yang sama. Black Box Studio yang membesut franchise Need for Speed pada akhirnya juga ditutup. Sementara itu, seri Need for Speed dipindah menjadi proyek milik Criterion Games.

Dreamworks Interactive, yang diubah namanya menjadi EA Los Angeles, lalu diubah lagi menjadi Danger Close Game juga ditutup. Mereka adalah dalan dibalik masa kejayaan seri Medal of Honor. Dan tentunya masih banyak lagi contoh lainnya seperti Headgate Studio, Origin Systems, Mythic Entertainment, dan Phenomic Game Development.

Bahkan, EA berani untuk menutup salah satu studio buatannya sendiri, yaitu Visceral Game yang terkenal dengan Dead Space miliknya. Alasannya juga dapat terbilang klasik.

Baca Juga: Final Fantasy 16 Dianggap Sulit Diadaptasi

EA dengan Konsep dan Strategi yang Sama

Seluruh penutupan studio di atas memiliki satu alasan yang sama, yaitu gagalnya mereka dalam memenuhi ekspektasi EA. Kita ambil contoh dengan 2 studio yang masing-masing memiliki seri game terkenalnya sendiri. Dua studio tersebut adalah Black Box Games dengan Need for Speed dan DreamWorks Interactive dengan Medal of Honor. Penutupan kedua studio tersebut dikarenakan berkurangnya peminat dari game masing-masing studio.

Black Box Games tidak dapat menaikkan hype dari NFS setelah mereka merilis NFS MW di tahun 2005. Sementara itu DreamWorks Interactive juga tidak dapat menaikkan hype dari Medal of Honor untuk bersaing dengan Call of Duty. Pada saat itu, EA sudah memiliki penggantinya, yaitu seri Battlefield. Alhasil, Medal of Honor terakhir yang dibuat adalah MoH Warfighter di tahun 2012.

Dengan skema yang sama, mereka menunjukkan bahwa EA tidak segan untuk menutup studio yang tidak menghasilkan keuntungan bagi mereka.

Dalam hal ini, EA juga tidak segan memindahkan IP suatu studio yang telah ditutup ke studio lainnya. Contohnya Need for Speed milik Black Box Games yang diserahkan pada Criterion Game untuk mengurusnya. Padahal EA baru saja menutup produksi seri Burnout milik mereka yang dinilai kurang dapat bersaing.

Baca Juga: Review Hot Lap League: Trackmania Versi Mobile

Skema EA yang dapat disimpulkan hingga saat ini hanya satu. Yaitu, mereka membeli sebuah studio pengembang game untuk diambil IP milik mereka, dan meminta mereka membuat game tersebut dengan gendongan nama EA. Bila gagal studio tersebut akan ditutup. Dan bila IP milik mereka masih memiliki potensi, EA akan memindahkannya ke studio lainnya.

Hal yang sama namun berbeda juga terjadi pada Visceral Game. Berbeda dengan yang lain, Visceral Games merupakan sebuah studio yang memang dibesut EA sendiri. Penutupannya pun ditandai dengan gagalnya Dead Space 3, franchise game milik mereka yang paling sukses, di pasaran.

Apakah Mereka Masih Tetap Sama?

Jawabannya adalah iya dan tidak. EA sampai saat ini masih mempunyai skema yang sama, yaitu membeli studio beserta IP milik mereka untuk dipasarkan.

Saat ini masih banyak pengembang studio berbakat yang ada di bawah naungan EA. Contohnya adalah DICE, PopCap Games, Respawn Entertainment, dan yang terbaru adalah Codemasters yang khas dengan game official F1 milik mereka.

Game Playstation 2 Porting yang Lancar di PC Low Spesifikasi

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Playstation 2 merupakan salah satu bagian dari generasi konsol Playstation Series. Sebuah konsol Playstation pada Maret 2000 di Jepang, Oktober 2000 di Amerika Utara, November 2000 di Eropa, dan Akhir November 2000 di Australia.

Playstation 2 dibesut dan dikembangkan oleh perusahaan game asal Jepang bernama Sony Computer Entertainment. Merupakan penerus Playstation 1 dan menjadi konsol generasi keenam yang bersaing ketak dengan Sega’s Dreamcast, Nintendo GameCube, dan XBOX Microsoft.

Baca Juga : Review Win 98 Simulator, Emulator OS Peringan Program Bawaan

Game Playstation 2 Porting yang Lancar di PC Low Spesifikasi

Playstation 2 sendiri menghadirkan beragam game yang menarik dan pastinya menyenangkan. Banyak pemain sekarang yang memilih untuk mengoleksi series Playstation daripada harus memainkannya di perangkat mereka yang sekarang.

Tapi tahukah? Beberapa game Playstation 2 dapat dimainkan di PC atau operasi sistem Windows tanpa harus menggunakan emulator. Karenanya game-game tersebut telah mendapatkan porting agar dapat dimainkan di PC. Berikut beberapa game yang dapat dimainkan di PC Kentanng tanpa emulator.

Grand Theft Auto Series

Playstation 2 Porting
Grand Theft Auto San Andreas – Game Playstation 2 Porting yang Lancar di PC Low Spesifikasi

Grand Theft Auto menjadi salah satu game Playstation 2 yang mendapatkan porting untuk beberapa seriesnya di PC. Game bawaan Rockstar Games ini menjadi salah satu game Open World yang telah mendunia berkat series di Playstation 2 dengan judul, Grand Theft Auto: San Andreas.

Grand Theft Auto: San Andreas adalah game dari series Grand Theft Auto atau yang biasa dikenal dengan GTA yang dapat ditemui di Playstation 2 dalam wujud lawasnya.

Grand Theft Auto: San Andreas dirilis pada Oktober 2004 oleh Rockstar North dan dipublikasikan oleh Rockstar Games untuk Playstation 2. Series ini rilis selang 2 tahun dari Grand Theft Auto: Vice City terbit. Tidak lama kemudian dirilis pada Windows di Juni 2005, dan berangsur untuk MAC OS X di November 2010.

Game yang menceritakan tentang seorang mantan gangster bernama Carl Johnson yang kembali kerumah setelah pembunuhan ibunya dan di tarik kembali menjadi member geng yang bentrok dengan otoritas korup dan villain yang kuat.

Bully

Playstation 2 Porting
Bully Scholarship Edition – Game Playstation 2 Porting yang Lancar di PC Low Spesifikasi

Kembali lagi dengan game terbitan Rockstar Games, Bully atau Bully Scholarship Edition. Sedikit yang membedakan antara Grand Theft Auto dengan Bully perihal penerbitan. Grand Theft Auto dikembangkan oleh Rockstar North, sedangkan Bully dikembangkan oleh Rockstar Vancouver dengan Rockstar Games sebagai induk utama perusahaan ini.

Bully menjadi salah satu game Rockstar Games yang turut dapatkan porting untuk lintas platform lainnya. Salah satu platform tersebut adalah Windows. Untuk versi Windows sendiri yang mendapatkan hasil remastered dengan  judul Bully: Scholarship Edition. Untuk series Scholarship, pemain dapat memainkannya di operasi sistem Windows tanpa perlu emulator.

Bully dirilis pada Oktober 2006 oleh Rockstar Games yang sebelumya digarap oleh Rockstar Vancouver. Menjadi salah satu game Action Adventure yang bertema latar, waktu, suasana sekolah besar. Untuk series Scholarship Edition dapatkan perilisan pada Oktober 2008.

Bully bercerita tentang seorang siswa nakal yang telah banyak pindah sekolah sana sini bernama James Hopkins dengan alias Jimmy yang berakhir di sekolah cukp bergengsi berkat anak-anak nakal lainnya, Bullworth Academy.

Need for Speed: Most Wanted

Playstation 2 Porting
Need for Speed Most Wanted Black Edition – Game Playstation 2 Porting yang Lancar di PC Low Spesifikasi

Menjadi satu dari banyaknya game balapan yang porting untuk Windows, dan cukup populer dalam jajaran game balapan. Siapa lagi kalau bukan Need for Speed Series. Penulis akan membahas salah satu dari series Need for Speed yang dapatkan porting di Windows yaitu Need for Speed: Most Wanted Black Edition.

Mengapa penulis mengambil yang series Black Edition? Mengapa tidak yang biasa saja? Karena Need for Speed: Most Wanted Black Edition merupakan series yang paing kompatibel dan lancar di perangkat kentang seperti Intel Dual Core.

Need for Speed: Most Wanted Black Edition dirilis untuk merayakan ulang tahun ke-10 Need for Speed Series yang juga bersamaan dengan rilisnya Most Wanted Series. Black Edition dirilis pada 2005 oleh EA Canada dan EA Black sebagai penerbit, kemudian ditebritkan oleh Electronic Arts.

Itulah beberapa game Playstation 2 yang dapatkan Porting untuk Windows. Pilihan diatas merupakan rekomendasi dari penulis langsung dan mampu berjalan di perangkat berspesifikasi rendah seperti Windows 7 Ultimate 64-bit dan Pentium Dual-Core dengan dukungan RAM 2GB

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.