Tag Archives: netflix

Kreator Cowboy Bebop Tidak Suka Adaptasi Live-Action Netflix

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Sudah satu tahun lamanya sejak serial live-action Cowboy Bebop tayang perdana di streaming platform Netflix. Namun, serial yang berasal dari anime ini harus bungkus dan hanya rilis satu musim saja. Cowboy Bebop dianggap tidak sesuai ekspetasi para penggemarnya. Ironisnya, semua opini penggemarnya disetujui oleh sang kreator Shinichiro Watanabe.

Dilansir laman Siliconera, Shinichiro Watanabe yang menjadi konsultan dari live-action tersebut mengatakan bahwa serial dari Netflix itu tidak sama seperti anime yang sudah ditonton dan diketahui para penggemar setianya. Curahan hati Watanabe akan ketidaksetujuan dirasakannya ketika dia melihat cuplikan live-action Cowboy Bebop yang diproyeksikan sebagai adegan opening serial tersebut.

“Semua bermula dari adegan di kasino. Ketika melihat adegan pembuka itu, saya berhenti di situ. Jelas bukan Cowboy Bebop yang saya kenal,” kata Watanabe.

Baca juga: Kemungkinan The Last of Us Season 2 Akan Penuh Kejutan

Perlu diketahui bahwa adegan kasino yang dimaksud adalah adegan pembuka pada episode pertama dalam serial live-action Cowboy Bebop.

Shinichiro Watanabe bahkan bersyukur karena dirinya bisa ikut dan menjadi konsultan dari serial ini. Bila tidak, serial live-action Cowboy Bebop menjadi lebih hancur lagi.

Menurut Watanabe, Cowboy Bebop versi anime sendiri sudah memiliki tingkat tinggi dan sulit untuk dikembangkan menjadi serial live-action. Perlu diketahui versi animenya tayang pada tahun 1998-1999 dan menjadi salah satu serial anime legendaris di era 90-an.

Alur Cerita Cowboy Bebop

Cowboy Bebop

Cowboy Bebop mengambil latar di dunia siber 2071. Berkisah mengenai segerombolan pembunuh bayaran yang dikenal sebagai ‘Cowboy’ dan berkomplot di pesawat futuristik ‘Bebop’.

Banyak permasalahan di dalam komplotan tersebut, termasuk pelaku kriminal yang tingkat kriminalitasnya tinggi hingga masa lalu tiap anggota yang saling menyeret ke permasalahan yang lebih besar dan tidak pernah terduga.

Netfix sempat menjadwalkan Cowboy Bebop untuk Season 2, namun dibatalkan. Selain tiap episodenya gagal memenuhi ekspetasi para penggemarnya yang sudah menunggu lama dan penasaran. Beberapa pot dalam cerita juga banyak yang diubah dengan menghadirkan para aktor dan aktris yang beragam seperti serial live-action pada umumnya.

Baca juga: Alasan Skin Zodiac Selalu Terlihat Keren, Kamu Harus Tahu!

Memang dalam mengadaptasi mahakarya apalagi jika mahakarya tersebut sangat legendaris memiliki banyak risiko. Cowboy Bebop menjadi salah satu contoh adaptasi yang gagal.

Meskipun begitu, para penggemar masih bisa menonton live-action Cowboy Bebop dan versi animenya di Netflix, Crunchyroll, Hulu, dan platform streaming anime lainnya.

Peserta Sebut Squid Game Reality Show Tidak Manusiawi

GAMEFINITY.ID, Bandung – Squid Game telah menjadi sensasi semenjak penayangannya di Netflix. Serial drama Korea itu sukses sebagai serial original terbaik dalam sejarah Netflix. Saking suksesnya, layanan streaming raksasa itu memutuskan untuk membuat reality show berdasarkan drama tersebut.

Begitu reality show produksi Studio Lambert itu diumumkan, netizen skeptis dalam mempertanyakan apakah konsep itu cocok dijadikan sebuah kompetisi di dunia nyata. Ternyata, mimpi buruk terjadi. Konstestan reality show itu membuka suara bahwa kondisi lokasi syuting penuh bencana dan tidak manusiawi.

Squid Game: The Challenge, Reality Show Berdasarkan Serial Original Netflix Tersukses Sepanjang Masa

Disebut sebagai reality show terbesar sepanjang sejarah, serial original Netflix tersebut mengambil judul Squid Game: The Challenge. Pihak Netflix mulai mengumumkan casting untuk calon konstestan Juni lalu sebelum akhirnya terpilihlah 456 kontestan.

Kontestan akan berhadapan dengan serangkaian permainan anak sama persis seperti Squid Game. Contohnya, Red Light Green Light yang menjadi babak pertamanya. Pemenang reality show tersebut akan memenangkan uang tunai senilai US$4,56 juta, dipercaya sebagai hadiah terbesar sepanjang sejarah pertelevisian. Jika mereka gugur, mereka akan pulang dengan tangan kosong.

Proses Syuting Dikabarkan Dilanda Masalah Besar

Begitu proses syuting reality show tersebut dimulai di bekas markas militer di Bedfordshire, terdapat laporan dari The Sun bahwa situasinya sangat rumit. Mereka melaporkan kontestan harus menghabiskan berjam-jam meski suhu udara mencapai minus tiga derajat celcius dan tetap diam untuk memenangkan sebuah permainan.

Squid Game Red Light Green Light doll

Saat itu, produser sedang melakukan produksi babak pertama, Red Light Green Light. Banyak dari kontestan merasa tidak enak badan karena mengalami hipotermia.

“Seperti medan perang saja. Banyak kontestan yang digiring oleh staf medik tapi kami tidak bisa bersuara. Kalau kamu berbicara, kamu tereliminasi,” ungkap salah satu kontestan pada The Sun.

“Kami sudah tersiksa selama delapan jam. Kami bagaikan pakan ternak. Kalian takkan memperlakukan binatang seperti itu. Saya tahu reality show itu dimaksudkan memiliki kondisi keras tapi ini sudah tidak manusiawi,” keluh kontestan lainnya.

228 kontestan dilaporkan tereliminasi setelah menghadapi babak pertama tersebut.

Baca juga: Squid Game Dirumorkan Akan Mulai Tayang di 2024

Mantan Kontestan Buka Suara

Squid Game The Challenge secret shooting location
Lokasi syuting reality show Squid Game di Bedfordshire

Tiga mantan kontestan Squid Game: The Challenge bahkan membuka suara pada Variety. Sebut saja tiga kontestan itu bernama John, Marlene, dan Jenny (nama samaran). Mereka mengungkap kondisi syuting reality show Squid Game itu sangat parah dan tidak manusiawi.

John mengaku ia mengalami sakit kepala hebat saat menghadapi babak pertama. Ia merasa permainan di reality show itu sudah tidak lagi menjadi menyenangkan.

“Bayangkan kamu bermain Red Light Green Light selama enam jam. Permainan macam apa itu? Bukan lagi permainan namanya. Sudah tidak lagi menyenangkan. Kamu tidak boleh menyuruh orang hanya berdiri di tempat bersuhu sangat dingin hanya mengenakan tracksuit dan kaos kaki,” tutur John.

Sementara itu, Marlene mengaku staf medik harus dipanggil 11 kali untuk menangani kontestan yang kondisinya mulai tidak baik. Ia sempat menyaksikan seorang kontestan terjatuh dengan kepala terlebih dahulu.

“Mereka mulai memberi waktu jeda relaksasi. Mereka bilang, ‘Jangan gerakan kaki, tapi silakan bengkokkan kaki dan gerakan tangan,’” ungkap Marlene.

Jenny mengaku setiap kontestan sama sekali tidak diberi waktu jeda untuk minum ke kamar mandi. Dirinya mengaku sangat konyol jika harus berdiri berjam-jam selama syuting.

“Bertanggung jawablah karena kenyataan kalian minim persiapan untuk ini, dengan banyak orang. Ada beberapa hal yang kurasa tidak dipikirkan pihak produser, tapi begitu mereka tahu cuacanya seperti itu, harusnya mereka membuat penyesuaian,” kata Jenny sambil berlinang air mata.

Netflix dan Studio Lambert telah membuka suara menganggapi laporan negatif terhadap produksi reality show Squid Game tersebut. Mereka mengaku persiapan telah dilakukan agar setiap permainan dapat dilakukan dengan aman. Syuting Squid Game: The Challenge dilaporkan berlanjut hingga bulan depan.

Record of Ragnarok, Dewa VS Manusia Tentukan Akhir Dunia

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Record of Ragnarok atau yang biasa dikenal dengan Shuumatsu no Valkyrie merupakan serial animanga  yang ditulis oleh Shinya Umemura dan Takumi Fukui. Untuk anime-nya dirilis oleh studio Graphinica dan publikasi global dari Netflix.

Sinopsis Record of Ragnarok, Battle Dewa dan Manusia yang Tentukan Akhir Dunia

Record of Ragnarok atau Shuumatsu no Valkyrie merupakan animasi serial Jepang dan manga populer yang bercerita tentang pertarungan antar dua pihak dalam memperebutkan hak keberlangsungan masing-masing.

Berkisah tentang pertarungan para dewa dan manusia diatas arena yang dikenal dengan Ragnarok. Pertarungan yang diadakan dengan maksud menentukan akhir dari manusia yang hidup saat Ragnarok terjadi, demi mengurangi populasi mereka juga.

Baca Juga : Review Drifters, Serial Isekai Underated Anti Mainstream

Menggunakan Referensi yang Bukan Main (7/10)

Review Record of Ragnarok

Menjadi salah satu anime action antimainstream. Bagaimana tidak, Record of Ragnarok menggunakan dewa atau tuhan dari tiap kepercayaan di dunia (umumnya adalah dewa) yang melawan manusia terkenal sepanjang sejarah dunia.

Cukup menjadi hal yang menarik dan alasan kenapa Record of Ranarok menjadi tontonan yang menarik dan direkomendasikan. Tetapi kebanyakan dewa disini dibawakan merupakan dewa-dewa dari mitologi Yunani, seperti Zeus, Ares, Aphrodite, dan banyak lagi.

Pemilihan Karakter Dalam Ranah Aman (8/10)

Review Record of Ragnarok

Record of Ragnarok dibawakan dengan karakter yang diambil dari mitologi setiap negara dan keercayaan yang ada. Menariknya, Record of Ragnarok dibawakan dengan pemilihan karakter dan desain, serta alur cerita pertarungan yang aman dari kontroversi yang akan datang.

Dalam pemilihan pembawaan alur cerita yang aman namun masih dalam konteks yang cukup masuk akal untuk meneruskan seri ini, dengan memperhatikan karakter-karakter penting dalam anime.

Salah satu contoh, author memenangkan Shiwa dalam pihak dewa yang bertarung dengan Raiden Tamemon yang berada dalam pihak manusia, sayangnya pertarungan ini dimenangkan oleh Shiwa, dengan alasan Raiden tidak sanggup melanjutkan pertarungan.

Scene yang Penuh Aksi dan Emosional (9/10)

Review Record of Ragnarok

Record of Ragnarok di sajikan bukan hanya sebagai anime yang full action, melainkan di bubuhi dengan scene dan momentum yang menyentuh. Beberapa yang menarik adalah back story dari para karakter yang bertarung dalam Ragnarok sendiri.

Cukup menarik untuk mengikut back story dari tiap karakter. Back story, seperti Shiwa yang mengalahkan 1116 dewa India, hingga Adam yang ditendang dari surga dan tinggal dibumi.

Bahkan hal terkecil sekalipun dierhatikan, seperti dibangku penonton yang banyak sekali karakter penting terkenal dunia, yang tidak bertarung dan hanya menonton dengan sedikit dialog pada umumnya.

Itulah sedikit ulasan untuk anime Record of Ragnarok yang dapa disampaikan kali ini. Beberapa aspek diatas ditulis berdasarkan analisis serta pengalaman penulis sendiri dalam menonton Record of Ragnarok. Menjadi salah satu anime action anti mainstream yang jadi list wajib tontonan dirumah.

Untuk Record of Ragnarok, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review Record of Ragnarok yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

One Piece Live Action Siap Berlayar Tahun Ini di Netflix!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Netflix akhirnya merilis key art untuk serial live action One Piece yang sudah lama dinanti penggemarnya. Ditambah lagi serial yang diadaptasi serial manga karya Eichiro Oda itu dipastikan akan mulai berlayar tahun ini.

Netflix Rilis Poster Promosi Serial Live Action One Piece

One Piece Netflix Key Art
Poster promosi One Piece Netflix

Baru-baru ini, Netflix merilis poster promosi serial live action One Piece yang sudah lama dinantikan penggemar setianya. Poster tersebut menampilkan Iñaki Godoy sebagai Luffy dengan pose khas sang tokoh utama, yaitu membelakangi dengan mengangkat kepalan tangan.

One Piece Netflix straw hats
Kru Topi Jerami di One Piece Live Action

Selain tokoh Luffy, key art dari serial live action itu mengungkap debut Mackenyu sebagai Zoro, Emily Rudd sebagai Nami, Jacob Romero Gibson sebagai Usopp, dan Taz Skylar sebagai Sanji.

Netflix sendiri sudah mempromosikan besar-besaran serial ini. Pertama kali diumumkan pada tahun 2017 dan sudah diresmikan pada 2020, serial tersebut sudah mulai masuk produksi pada Februari 2022 di bawah pimpinan Steven Maeda dan Matt Owens selaku produser eksekutif dan showrunner.

Pihak Netflix juga sempat membagikan cuplikan set pada musim panas tahun lalu. Salah satu dari set yang dipamerkan adalah kapal Baratie Bar dari East Blue Saga. Baratie Bar diperlihatkan telah dibangun dari awal menjadi sebuah raksasa dengan detail sesuai aslinya.

Baca juga: Netflix Akan Berhenti Prioritaskan Produksi Anime

Bakal Rilis Tahun Ini! Kemungkinan Hanya Adaptasi East Blue Saga untuk Season Perdananya

Serial live action One Piece dipastikan akan rilis 2023 dengan sepuluh episode untuk season perdana. Sayangnya, Netflix belum membagikan tanggal spesifik untuk peluncurannya, berarti penggemar harus menunggu sedikit lebih lama untuk menyaksikan kru Topi Jerami (Straw Hat) dalam live action.

Kemungkinan juga season perdana dari serial tersebut hanya akan mengadaptasi East Blue Saga, yaitu 100 bab pertama dari serial manga-nya. Saga tersebut berfokus pada awal petualangan Luffy sambil membentuk kru bajak lautnya. Jika serial live action ini sukses besar, bukan tidak mungkin lagi arc berikutnya seperti Alabasta Saga dapat diadaptasi untuk season mendatang.

One Piece akan siap berlayar tahun ini eksklusif di Netflix. Tomorrow Studios, studio di balik live action Cowboy Bebop, bertanggung jawab dalam produksi serial ini.

Setelah 25 Tahun Reed Hastings Mundur Sebagai CEO Netflix

GAMEFINITY.ID, Riau – Setelah 25 tahun menjabat, kini Reed Hastings selaku pendiri dari perusahaan Netflix memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai CEO. Hal ini telah di umumkan oleh perusahaan netflix sendiri sejak Kamis, 19/1/2023. Reed Hastings di kabarkan mundur dari posisi CEO karena akan menjabat sebagai ketua eksekutif. Dengan demikian, posisi CEO Netflix akan di gantikan oleh rekan kerjanya, yaitu Ted Sarandos sebagai Co-CEO dan Greg Peter selaku Chief Operating Officer. Keduanya akan bertanggung jawab untuk meneruskan semua kinerja yang telah di ciptakan oleh Reed Hastings.

Reed Hastings berkata dalam sebuah pernyataan Reuters “Itu adalah pembaptisan api, mengingat adanya Covid dan tantangan baru dari bisnis kami. Mereka berdua berhasil dengan sangat baik menjadi dewan. Saya percaya ini adalah waktu yang tepat untuk bersaing dalam suksesi saya”. Hal ini dapat di simpulkan bahwa Reed Hastings ingin memperbaiki kinerja Netflix agar dapat bertahan, dimana sekarang aplikasi streaming semakin banyak.

Direktur Pelaksana Global Data Netflix, Neil Saunders mengatakan bahwa jika Reed Hastings mengundurkan diri dari jabatannya, hal ini akan berpengaruh besar terhadap mental perusahaan.

Netflix sudah berdiri sejak 1997, hal ini berawal sejak memulai bisnis DVD hingga akhirnya cara menonton film berubah menjadi live streaming.

Reed Hastings dan Sejarah Perkembangan Netflix

Reed Hastings CEO Netflix

Sejak awal berdirinya di tahun 1997, Netflix di dirikan bertujuan untuk suatu bisnis layanan penyediaan streaming film maupun televisi. Bisnis Netflix berawal dari penjualan DVD-by-Mail. Hingga pada tahun 2010, Netflix mulai memperkenalkan layanan streaming. Seiring berjalannya waktu, Netflix telah beroperasi lebih dari 190 negara.

Saat ini banyak aplikasi streaming yang mempermudah masyarakat untuk mengakses film atau program televisi yang di inginkan, hal itu membuat kinerja Netflix menurun karena kehilangan pelanggan. Salah satu strategi yang di lakukan Netflix agar penonton tetap bertahan yaitu dengan cara membuat diskon besar – besaran dari setiap film yang di tonton.

Baca Juga : Netflix Akan Segera Melarang Berbagi Kata Sandi Akun

Ternyata hal tersebut sangat menarik perhatian masyarakat. Hingga Netflix mengalami peningkatan sebanyak 7,6 juta pelanggan. Hal ini mengalami peningkatan yang cukup baik, karena melebihi dari target perusahaan sebanyak 4,5 juta pelanggan.

Jangan lupa ikuti terus uptade informasi terbaru seputar game, anime, musik, lifestyle, dan lainnya hanya di website gamefinity.id

The Glory Part 2 Lanjutan Balas Dendam Song Hye Kyo

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Drama korea The Glory part 2 bakal tayang di Netflix pada bulan Maret 2023 nanti. Drama yang dibintangi Song Hye Kyo akan melanjutkan kembali balas dendam mereka kepada orang yang sudah menyakitinya di masa sekolah.

Song Hye Kyo sebagai Moon Dong Eun, Lee Do Hyun berperan sebagai Joo Yeo Jeong, hingga Im Ji Yeon yang menjadi Park Yeon Jin. The Glory part 2 terdiri dari delapan episode dan merupakan lanjutan drama part 1 yang dirilis pada 30 Desember 2022 lalu.

Netflix juga sudah membagikan bocoran The Glory part 2 dengan menampilkan Song Hye Kyo yang menjadi Dong Eun tengah berlinang air mata. Lalu beberapa gambar yang dirilis pada 18 Januari 2023 lalu menampilkan para pemeran lainnya. Yeo Jeong yang diperankan Lee Do Hyun terlihat menatap Dong Eun dengan serius.

Baca juga: Netflix Akan Berhenti Prioritaskan Produksi Anime

Drama ini digarap Ahn Gil Ho bersama Kim Eun Sook sebagai penulis naskahnya. The Glory sendiri menceritakan tentang aksi balas dendam sang tokoh utama, Dong Eun. Dong Eun merupakan korban bullying yang kejam dan brutal di lingkungan sekolahnya.

Ia pun bertekad untuk membalas dendam kepada Yeon Jin dan teman-temannya. Dong Eun sempat mengakhiri hidupnya, namun memilih untuk bangkit hingga 17 tahun kemudian, Dong Eun bertemu kembali dengna Yeon Jin dan teman-temannya di sekolah.

Jelang akhir penayangan part 1, para penonton dihadapkan dengan Yeo Jeong mendapatkan trauma dari sosok psikopat yang membunuh sang ayah.

Bocoran The Glory Part 2

The Glory Part 2
Song Hye Kyo dalam The Glory Part 2

Penulis drama Kim Eun Sook membocorkan sedikit mengenai lanjutan The Glory part 2. Kim Eun Sook menghimbau untuk selalu menontonnya. Ada kegembiraan, intensitas, dan momen yang memuaskan dalam The Glory part 2.

“Pertarungan antara Moon Dong Eun dan Lim Ji Yeon akan segera dimulai. Kisah Ji Yeon dan para pelaku lainnya yang dihukum akan diceritakan yang dapat membuat kalian bakal terpaku pada layar,” tambah sutradara Ahn Gil Ho.

Baca juga: 4 Drama yang Dibintangi Lee So E Single’s Inferno 2

Meskipun sudah mendapat bocoran sedikit, tetap itu membuat rasa penasaran para penggemarnya. Apalagi The Glory part 1 sempat menjadi nomor 1 di Netflix selama beberapa minggu.

Selain melanjutkan aksi balas dendam Song Hye Kyo, drama ini juga bakal menjelaskan mengenai kisah kelam Lee Do Hyun, si pemeran Yeo Jeong. The Glory Part 2 resmi tayang dengan delapan episode pada 10 Maret 2023 mendatang.