Tag Archives: nintendo

Microsoft Larang Penggunaan Emulator di Xbox Series X|S?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft dikabarkan telah melarang penggunaan emulator di konsol Xbox Series X|S. Hal ini mungkin mengejutkan bagi siapapun yang ingin menikmati game klasik menggunakan emulator. Namun, hal ini juga tidak terlalu mengejutkan, pasalnya praktik penggunaan emulator sering sekali dikaitkan dengan pembajakan.

GameRant mencatat Xbox menjadi platform untuk memanfaatkan emulation. Tentunya konsol game biasanya mendapat dukungan selama beberapa tahun sebelum pengembangnya berpindah ke sebuah konsol baru yang lebih canggih. Bahkan, Steam Deck berhasil jadi platform emulation Xbox.

Baca juga:

Berawal dari Error Message Software Emulator di Xbox

Dugaan bahwa Microsoft melarang emulator mulai mencuat pada 6 April 2023. Saat itu, pengguna Twitter @gamr12 yang terlibat dalam distribusi software emulator RetroArch di Xbox mengunggah pesan error saat mencoba meluncurkannya.

Game atau aplikasi yang Anda coba luncurkan melanggar kebijakan Microsoft Store dan tidak didukung,” tulis pesan itu.

Baca juga:

The Verge mencatat bahwa pengguna Xbox Series X|S dapat menjalankan software emulator saat pertama kali diluncurkan pada 2020. Tidak heran konsol itu menjadi umum bagi pengguna emulator yang ingin memainkan berbagai game klasik dari konsol lawas seperti PlayStation 2 dan GameCube.

Microsoft Xbox One developer mode
Contoh opsi Developer Mode di Xbox One

Sebenarnya, pengguna masih dapat menggunakan emulator di konsol terbaru milik Microsoft itu. Syaratnya, mereka harus mengaktifkan Developer Mode. Hal itu juga ditekankan oleh @gamr12. Developer Mode sendiri membutuhkan lisensi developer yang dibanderol harga US$20.

Nintendo Jadi Biang Keroknya, Ini Jawaban Microsoft

Menurut sebuah email dari seorang karyawan tim QA Xbox, emulator diblokir di konsol Series X|S karena masalah legal dengan Nintendo. Nintendo sendiri baru-baru ini telah mencapai kesepakatan dengan Microsoft untuk menyediakan Call of Duty selama 10 tahun ke depan.

Namun menurut IGN, Microsoft telah membantah hal tersebut. Mereka membantah Nintendo menjadi alasan utama larangan emulator di konsolnya.

Baca juga:

“Informasi yang menyebar di Twitter tidak akurat. Tindakan kami berdasarkan kebijakan lama terhadap konten yang didistribusikan di Store untuk memastikan agar sesuai dengan kebijakan Microsoft Store. Produk yang emulate sebuah sistem atau platform game tidak diperbolehkan di perangkat kami,” tulis Microsoft pada IGN.

Emulator sendiri masih menjadi kontroversi. Ada yang mengatakan bahwa penggunaannya legal karena dapat dipergunakan untuk memainkan game lawas yang dimiliki. Namun, banyak pihak yang juga menggunakannya untuk memainkan game bajakan.

Server Nintendo Tidak Dapat Diakses Karena Masalah Performa

GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Untuk mendapatkan pengalaman bermain yang lebih prima, Nintendo telah mengumumkan bahwa akan diadakan pemeliharaan server pada layanan Nintendo Online. Kalian ketika membuka konsol Switch dan menemukan laman tidak bisa diakses, itu berarti server sedang diperbaiki oleh tim terkait. 

Namun kalian tidak perlu khawatir lantaran hanya berlangsung sementara, setelah itu tetap berjalan normal seperti sediakala kok. Nintendo mengatakan bahwa timnya tengah melakukan backup pada data cloud selama 24 jam. Selama perbaikan berlangsung beberapa konten dari Switch Online tidak bisa diakses untuk sementara waktu.

Nintendo juuga melanjutkan bahwa pemeliharaan server akan dilaksanakan secara bertahap dengan wilayah Amerika utara  yang mendapatkan giliran pertama, kemudian diikuti oleh Eropa keesokan harinya.

Baca juga: Rumor Nintendo Switch Ketemu Titik Terang, Bakal Fokus Cloud Gaming?

Jadwal Perbaikan Layanan Online Nintendo Switch

Logo Nintendo

Berikut jadwal lengkap perbaikan yang bisa kalian simak dibawah ini

  • Switch eShop – Kartu kredit ( termasuk pula akun Nintendo untuk anak – anak di Amerika Serikat ) 13 Maret pukul 21.00 s.d 14 Maret pukul 12.00 waktu Pasifik ( 14 Maret 2023 pukul 4.00 – 7.00 waktu Amerika dan 5.00 – 8.00 waktu Eropa )

Selama perbaikan seluruh layanan online akan dinonaktifkan untuk sementara waktu

  • Switch eShop 13 Maret pukul 10 s.d 11.30 waktu Pasifik ( 14 Maret pukul 4.00 s.d 5.30 waktu Amerika dan 5.00 s.d 6.30 waktu Eropa

Layanan jaringan akan dinonaktifkan sementara waktu

  • Nintendo Switch, Wii U, 3DS eShop- Perbaikan jaringan tertentu  13 Maret pukul 10.00 s.d 11.30 waktu Pasifik ( 14 Maret pukul 4.00 s.d 5.30 pagi waktu Amerika dan 5.00 s.d 6.30 pagi waktu Eropa )

Selama perbaikan berlangsung seluruh layanan online akan dinonaktifkan sementara waktu

  • Downloadable software 13 Maret pukul 22.00 s.d 23.30 waktu pasifik ( 14 Maret pukul 4.00 s.d 5.30 pagi waktu Amerika dan 5.00 s.d 6.30 waktu Eropa )

Layanan online akan dinonaktifkan untuk sementara waktu selama perbaikan berlangsung

  • Switch, Wii U, 3DS eShops 13 Maret pukul 22.00 s.d 23.30 waktu Pasifik ( 14 Maret pukul 4.00 s.d 5.30 waktu Amerika dan 5.00 s.d 6.30 waktu Eropa

 Layanan online akan dinonaktifkan untuk sementara waktu selama perbaikan berlangsung

Kalian juga bisa mengunjungi halaman Maintenance Nintendo di sini. Jadi harap maklum apabila kalian hendak bermain kalian justru menemukan peringatan tidak dapat diakses konten-konten tersebut

Konsol Baru Nintendo Punya Masalah Backward Compatibility?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Rumor tentang konsol Nintendo selanjutnya, kemungkinan bernama Switch 2, akhir-akhir ini semakin banyak bertebaran. Terlebih, Nintendo Switch sudah berusia enam tahun dan disebut sudah mencapai batas kemampuannya dalam memainkan berbagai game terbaru saat ini.

Penggemar setia saat ini sedang menunggu konsol next-gen buatan Nintendo resmi diumumkan dan akan rilis untuk bersaing dengan Xbox Series X|S dan PlayStation 5. Namun, baru-baru ini terdapat laporan bahwa konsol next gen tersebut kemungkinan memiliki masalah backward compatibility. Ini mungkin berpotensi bagi pemain yang ingin bermain judul game yang hanya rilis di Switch di konsol baru tersebut.

Tidak Ada Backward Compability pada Judul Game di Nintendo Switch

Modern Vintage Gamer, seorang content creator sekaligus ahli hardware game dan mantan pengembang yang bekerja untuk Nightdive Studios, mengunggah video untuk menjelaskan kabar tersebut. Menurutnya, Switch 2 berpotensi mengalami masalah dalam menjalankan judul dari game yang rilis di Switch pertama.

VGC mencatat Nintendo Switch mengandalkan chip NVIDIA Tegra X1, sebuah chip yang juga digunakan Nvidia Shield Android TV pada 2015 hingga 2018. Chip tersebut sudah sangat outdated sehingga banyak yang percaya Nintendo akan menggantikannya. Tetapi, risikonya adalah game yang sudah dikembangkan agar berjalan menggunakan Tegra X1 dapat membuat emulation lebih sulit di hardware baru.

“Jika Nintendo ingin meninggalkan Tegra X1, yang kita rasa sangat memungkinkan, game Switch yang sekarang tidak akan berjalan di hardware baru, itu kalau tanpa menyusun ulang semua game untuk ditargetkan pada hardware itu,” tutur Modern Vintage Gamer.

Ia menawarkan tiga opsi yang bisa jadi solusinya, yaitu andalkan software emulation yang bagus, memasang compatibility pada sistem baru itu, dan memasang chip baru sekaligus Tegra X1 di Switch 2.

Baca juga: Rumor Nintendo Switch 2 Akan Berfokus Pada Cloud Gaming

Switch Pertama Disebut Sudah Menua

Nintendo Switch
Bertahan selama 6 tahun di pasaran, Nintendo Switch disebut sudah menua

Model Nintendo Switch saat ini disebut sudah sangat menua. Sudah enam tahun semenjak konsol hybrid itu pertama kali hadir di pasaran. Bahkan, beberapa judul game baru belum hadir di Switch karena perbedaan daya jika dibandingkan Xbox dan PlayStation. Tidak heran beberapa judul game AAA seperti A Plague Tale: Requiem, Control, dan Resident Evil Village hanya tersedia sebagai game cloud-based.

Terlebih, sebagai konsol hybrid, Nintendo Switch sebenarnya juga didesain untuk dipakai secara handheld. Tidak heran fleksibilitas itu sekaligus menjadi kelemahannya.

Saat ini, belum diketahui seperti apa keputusan Nintendo selanjutnya dalam mengembangkan konsol barunya itu.

Rumor Nintendo Switch 2 Akan Berfokus Pada Cloud Gaming

GAMEFINITY.ID, PATI – Nintendo Switch telah menjadi pilihan para gamer yang menginginkan portablitas tinggi selama beberapa tahun kebelakang. Namun sayangnya kebutuhan hardware game-game terbaru semakin tinggi. Kini Nintendo switch telah menyentuh batas kemampuannya dalam memainkan game-game tersebut. Dibuktikan dengan beberapa game terbaru yang dirilis nintendo sering mengalami gangguan akibat hardware yang sudah tidak kuat. Masalah inilah yang membuat para fans nintendo berharap mendapatkan versi baru dari Nintendo Switch.

Rumor Nintendo Switch 2

Baru-baru ini muncul kabar baik untuk para gamer Nintendo yang menantikan penganti dari Nintendo switch. Nintendo switch telah berumur hampir enam tahun, tetapi masih belum mengumumkan konsol next-gen dari Nintendo switch. Sebagai salah satu konsol video game tersukses sepanjang masa, tentunya perilisan versi next-gen ini sangat dinantikan para penggemar. Konsol next-gen dari Nintendo dirumorkan akan berfokus para layanan switch online.

Masih belum diketahui apakah konsol Nintendo berikutnya akan dinamai sebagai Nintendo Switch 2 atau justru kembali berubah. Jika melihat sejarah, Nintendo menjadi salah satu konsol dengan penamaan paling tidak konsisten. Ini berbeda dengan kompetitornya seperti Playstation dan Xbox. Nintendo pernah merilis konsol dengan nama Nintendo 64 kemudian dilanjut ke GameCube lalu ke Wii dan Wii U hingga yang terbaru Switch.

Cloud Gaming Akan Jadi Fokus Utama

Kabar mengenai pengembangan konsol next-gen dari Nintendo datang dari The Competition and Markets Authority (CMA) di Inggris. Menurut CMA Nintendo memang sedang mengerjakan konsol penerus dari Switch dan akan berfokus pada layanan online Nintendo Switch. Dalam sebuah dokumen yang dibagikan oleh CMA menjelaskan mengenai implementasi cloud gaming ke Nintendo Switch. Salah satu pengguna reddit menjelaskan bahwa ada kemungkinan apa yang dimaksud dalam berkas tersebut mengacu pada penerus Nintendo Switch.

nintendo
Source: Reddit

Tentunya ini menjadi berita besar bagi para gamer Nintendo diseluruh dunia. Dikarenakan banyak yang sudah mengeluhkan tentang bagaimana performa nintendo switch dalam menjalankan game-game terbarunya. Terlebih lagi para kompetitornya telah lebih dulu mengeluarkan konsol next-gen mereka beberapa tahun lalu. Tidak heran jika banyak penggemar yang menuntut untuk perilisan konsol penerus Nintendo switch.

Mengingat Nintendo yang selalu tidak dapat diprediksi, rumor seperti ini ada baiknya untuk tidak dipercaya 100%. Meskipun tampaknya memang benar Nintendo sedang mengerjakan konsol baru mereka.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Pokemon Scarlet and Violet Resmi Umumkan Expansion DLC

GAMEFINITY.ID, Bandung – Pokemon Scarlet and Violet akan mendapat expansion DLC. Kabar itu diumumkan saat acara livestream Pokemon Presents pada 27 Februari lalu. Expansion tersebut mengambil judul The Hidden Treasures of Area Zero dan terbagi menjadi dua bagian.

Kedua DLC tersebut merupakan story expansion berlatar di luar region Paldea. Berarti, pemain akan berkunjung ke region baru dan berkesempatan untuk bertemu dengan Pokemon legendaris.

DLC Expansion Pokemon Scarlet and Violet: The Hidden Treasures of Area Zero

Terdapat dua DLC terpisah di expansion ini, yaitu The Teal Mask (meluncur musim gugur 2023) dan The Indigo Disk (meluncur musim dingin 2023). Di dua DLC ini, pemain akan bertualang di luar region Paldea.

Pokemon Scarlet and Violet expansion dlc part 1
The Teal Mask

Di The Teal Mask, pemain akan terpilih untuk mengikuti field trip sekolah tahunan sebagai program kerjasama dengan sekolah lain. Mereka akan menuju region Kitakami, sebuah region pegunungan. Untuk menikmati DLC pertama ini, pemain wajib menyelesaikan chapter Treasure Hunt di Pokemon Scarlet and Violet terlebih dahulu.

Laman resminya menyebut Kitakami memiliki hamparan alam tenang yang menampilkan sawah dan kebun apel. Field trip tersebut tampak digelar bersamaan saat musim panen, maka desa di Kitakami akan ramai dengan warung dan pedagang kaki lima.

Pokemon Scarlet and Violet expansion dlc part 2

Di The Indigo Disk, pemain akan berkunjung ke Burberry Academy sebagai murid pertukaran pelajar. Saat ini, belum ada informasi lanjut tentang DLC kedua tersebut, namun syarat untuk menikmatinya, pemain wajib menyelesaikan keseluruhan campaign utama.

Baca juga: Nintendo: Tak Ada Komplain Soal Pokemon Scarlet and Violet

Terdapat Lebih Dari 230 Pokemon yang Belum Ada di Base Game

Pihak Nintendo menyebut bahwa pemain dapat menemui lebih dari 230 Pokemon yang tidak asing dan belum muncul di Pokemon Scarlet and Violet. Daftar lebih dari 230 Pokemon tersebut hanya tersedia melalui dua DLC tersebut.

Pemain juga berkesempatan untuk bertemu dan menangkap Pokemon legendaris, yaitu Ogerpon di The Teal Mask dan Terapagos di The Indigo Disk. Okidogi, Munkidori, and Fezandipiti juga akan muncul di The Teal Mask. Ketiga Pokemon itu diceritakan sebagai pahlawan yang melindungi Kitakami pada masa lalu.

Kedua expansion DLC Pokemon Scarlet and Violet, The Hidden Treasures of Area Zero, bakal rilis tahun ini.

Nintendo Sudah Pastikan Tidak Akan Tampil di E3 2023

GAMEFINITY.ID, Bandung – Nintendo sudah memastikan pihaknya tidak akan menghadiri Electronic Entertainment Expo (E3) tahun ini. Keputusan ini menyusul berbagai laporan bahwa pembuat Switch itu, bersama dengan Xbox dan PlayStation, tidak akan tampil di E3.

Nintendo: E3 Tidak Cocok dengan Rencana Acara Kami

Nintendo E3 2023
Nintendo anggap E3 2023 tidak cocok dengan rencana acara yang akan digelar pihaknya

“Kami punya pendekatan pada keterlibatan kami di acara manapun secara basis case-by-case dan selalu mempertimbangkan bermacam cara untuk menaikkan keterlibatan dengan penggemar kami. Karena E3 tahun ini tidak cocok dengan rencana tersebut, kami memutuskan untuk tidak berpartisipasi,” ungkap pihak Nintendo pada IGN.

Meski tidak dapat tampil di E3 tahun ini, Nintendo juga mengatakan pihaknya masih menjadi pendukung kuat E3 dan penyelenggaranya Electronic Software Association (ESA).

Pengumuman tersebut menarik perhatian Geoff Keighley, penggagas The Game Awards dan Summer Game Fest. Keighley membagikan informasi tersebut melalui Twitter pribadinya dengan frasa “Let’s (Not) Go”. Istilah itu sudah tidak asing bagi penggemar franchise Mario. GameRant menilai ungkapan ini sebagai sindiran terhadap E3.

Baca juga: Microsoft Sepakat Bawa Call of Duty ke Konsol Nintendo

Bagaimana Nasib E3 2023?

Semenjak pandemi COVID-19, E3 tengah mengalami kesulitan. Acara tersebut telah batal dua kali, yaitu pada tahun 2020 dan 2022. E3 2021 berakhir menjadi acara virtual yang tidak mendapat sambutan baik dari penggemar. Saat ini, E3 2023 akan digelar pada 13-16 Juni, sedangkan Summer Game Fest, pesaing terberatnya, bakal diadakan 8 Juni mendatang.

Selain Nintendo, ada kemungkinan pengembang lain juga bakal absen tampil di E3 tahun ini. Kemungkinan contohnya, Xbox akan menggelar acaranya sendiri di Los Angeles, namun bukan di Los Angeles Convention Center.

Ubisoft tetap memastikan pihaknya akan menghadiri E3 jika acara tersebut tetap berjalan sesuai rencana. Konami bahkan sedang dirumorkan akan menampilkan game Castlevania terbaru dan remake dari Metal Gear Solid 3 di acara tersebut.

Tahun 2023 menjadi kali pertama E3 dan Summer Game Fest saling bersaing dengan menggelar acara langsung dan tidak lagi hanya virtual. Ini menjadi momen di mana reputasi E3 dipertaruhkan. Dengan kemungkinan banyak pengembang besar melewatkannya, akankah E3 tahun ini dapat bertahan dari gempuran Summer Game Fest kelak?