Tag Archives: oculus

Meta Quest Gaming Showcase 2023: 5 Game Besar yang Diumumkan

GAMEFINITY.ID, Bandung – Meta akhirnya kembali menggelar Meta Quest Gaming Showcase pada 1 Juni 2023. Tidak tanggung-tanggung setelah mengungkap Meta Quest 3 untuk pertama kalinya, mereka telah menampilkan first look berbagai game VR yang akan datang ke headset Quest 2 dan Quest 3.

Tampaknya tahun ini akan menjadi momen penting bagi Meta dengan Quest-nya. Kompetisi pasar VR mungkin saja semakin memanas saat Quest 3 meluncur pada musim gugur ini. PlayStation VR2 sudah memulai start lebih awal tahun ini. Namun, banyak pemain yang menggandrungi platform VR besutan Meta itu. Oleh karena itu, pemilik Facebook itu ingin mempertahankan momentum dengan menghadirkan berbagai game besar yang tentunya patut dinanti. Semua game yang diumumkan akan rilis selama 12 bulan ke depan (dapat berubah sewaktu-waktu).

Baca juga:

Karena cukup banyak yang terungkap selama event utama, Gamefinity hanya dapat memilih lima game yang patut dinanti. Berikut adalah lima game besar yang terungkap di Meta Quest Gaming Showcase 2023

Samba de Amigo VR

Meta Quest Gaming Showcase 2023 Samba de Amigo VR

Tidak hanya di Nintendo Switch, Samba de Amigo juga akan hadir di platform VR Quest. Pengumuman perdana rhythm game besutan Sega itu sekaligus menjadi pembuka event.

Dalam game ini, pemain dapat menggoyangkan maracas virtual sambil melakukan dance. Terdapat 40 lagu yang tentunya sudah tidak asing bagi pemain. Selain itu, pemain juga bisa bermain bersama teman baik di rumah atau secara online. Tidak lupa juga, mereka dapat melakukan kustomisasi saat pembuatan avatar.

Samba de Amigo VR akan rilis musim gugur 2023 di Quest 2 dan Quest 3. Pemain berhak mendapat potongan harga 10 persen jika melakukan pre-order.

The 7th Guest VR

Meta Quest Gaming Showcase 2023 The 7th Guest VR

Terkenal sebagai salah satu game terlaris pada dekade 90-an dan membantu meledaknya popularitas format CD-ROM, The 7th Guest ternyata akan mendapat versi VR-nya. Dibesut oleh Vertigo Games, versi VR dari game horor klasik ini akan memberi perspektif baru bagi pemain.

Dalam versi terbaru ini, pemain dapat mengunjungi mansion ikonik yang kini tampil dalam bentuk 3D. Tim pengembang juga menggunakan video volumetrik untuk menampilkan semua karakter demi membantu penceritaan dalam game. Tentunya pemain tetap akan merasakan elemen horor menyeramkan sambil mengerjakan berbagai puzzle menantang. The 7th Guest akan rilis tahun ini di Quest 2 dan Quest 3.

Stranger Things VR

Meta Quest Gaming Showcase 2023 Stranger Things VR

November lalu, Netflix dan Tender Claws sudah mengungkap Stranger Things akan mendapat game VR. Meta Quest Gaming Showcase 2023 menjadi momen terungkapnya trailer terbaru game itu.

Dalam game ini, pemain akan berperan sebagai Vecna, antagonis utama Stranger Things Season 4. Kali ini, pemain akan mendapat perspektif unik dari sang tokoh antagonis itu sambil menghadapi berbagai monster menyeramkan. Stranger Things VR akan rilis tahun ini di Quest 2 dan Quest 3.

Baca juga:

Attack on Titan VR: Unbreakable

Meta Quest Gaming Showcase 2023 Attack on Titan VR Unbreakable

Franchise manga dan anime buatan Hajime Isayama akhirnya merambah ke game VR, mewujudkan mimpi menggemar yang ingin mendapat pengalaman menghadapi para Titan secara langsung. Dibesut oleh UNIVRS, Attack on Titan VR: Unbreakable tampak memanfaatkan konsep sempurna untuk sebuah game VR.

Dalam game ini, pemain akan menjadi bagian dari Scout Regiment untuk membasmi para Titan. Pemain dapat menggunakan gear ODM yang ikonik untuk meluncur di udara sambil menyerang. Trailer yang ditunjukkan di Meta Quest Gaming Showcase 2023 masih berisi cuplikan pre-rendered dan juga menunjukkan situasi di kota di balik dinding raksasa. Attack on Titan VR: Universe akan rilis musim dingin ini di Quest 2 dan Quest 3.

Baca juga:

Asgard’s Wrath 2

Meta Quest Gaming Showcase 2023 Asgards Wrath 2

Tampil sebagai penutup Meta Quest Gaming Showcase 2023, Asgard’s Wrath 2 sudah pasti menjadi highlight utama dari event ini. Sekuel dari game VR RPG populer itu disebut memiliki durasi campaign melebihi 60 jam dan juga mode dungeon roguelite. Tentu saja, ini menjadi game in-house dari Meta paling ambisius.

Standalone sequel dari Asgard’s Wrath itu akan berlatar di Mesir Kuno. Pemain akan menghadapi berbagai monster dan berbagai musuh lainnya. Tidak hanya itu, terdapat pula berbagai kegiatan lain seperti menyelesaikan puzzle, mengeksplorasi dungeon, memancing, dan merakit. Asgard’s Wrath 2 akan meluncur musim dingin ini di Quest 2 dan Quest 3.

Honorable Mentions

Selain kelima game besar tadi yang sudah disebutkan, terdapat tiga game yang patut mendapat honorable mention. Pertama, Ghostbusters: Rise of the Ghost Lord yang menampilkan story trailer-nya. Pemain nantinya dapat bermain secara co-op dengan tiga pemain lain. Ghostbusters: Rise of the Ghost Lord akan rilis musim gugur ini di Quest 2 dan Quest 3.

Honorable mention kedua jatuh pada Bulletstorm. Game klasik besutan People Can Fly itu juga akan mendapat versi VR dengan visual lebih mutakhir. Pemain akan menghadapi berbagai musuh dan boss raksasa dalam gameplay yang action-packed. Bulletstorm akan tersedia tahun ini di Quest 2 dan Quest 3.

Baca juga:

Meta Quest Gaming Showcase 2023 Assassins Creed Nexus VR

Terakhir, Meta memanfaatkan event ini untuk mengumumkan Assassin’s Creed Nexus VR, entri VR dari Assassin’s Creed. Mereka hanya mengungkap bahwa game VR besutan Ubisoft itu akan meluncur pada akhir 2023. Detail lebih lanjutnya akan terungkap di Ubisoft Forward pada 12 Juni mendatang.

Itulah lima game besar yang diumumkan di Meta Quest Gaming Showcase 2023. Untuk rekap lebih lengkap dari event ini, kunjungi laman resmi Meta.

Perkembangan Teknologi Virtual Reality dalam Industri Game

GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Virtual Reality atau VR merupakan sebuah teknologi yang dapat memungkinkan manusia merasakan simulasi dunia buatan secara nyata dengan menggunakan teknologi 3D.

Saat ini, VR telah digunakan secara masal dan luas. Mulai dari edukasi militer dan keperawatan, tempat virtual meeting, tempat nongkrong online, dan yang pasti salah satu cara untuk bermain game.

Penggunaan VR dalam game saat ini dapat dibilang sudah cukup luas. Beberapa game racing sim seperti Assetto Corsa hingga game FPS seperti Pavlov sudah menerapkan dukungan VR ke dalam game-nya.

Namun, bagaimana sejarah VR bisa digunakan di dalam dunia game? Bagaimana teknologi VR di abad ke-20? Yuk, kita bahas!

Sejarah Virtual Reality

Virtual Reality Damocles | ReasearchGate
Gambar dari Sword of Damocles | Researchgate

Cikal bakal dari terciptanya VR berasal dari ide Morton Heilig, seorang produser film. Ia kala itu berpikiran bagaimana sebuah film dapat dirasakan oleh seluruh indera manusia. Pada tahun 1962 ia membuat sebuah perangkat bernama “Sensorama”. Perangkat tersebut merupakan prototip dari VR yang masih menggunakan teknologi mekanik. Ia juga membuat sebuah produk bernama “Telesphere Mask” yang menjadi perangkat augmented reality pertama yang pernah dibuat.

Pada tahun 1968, Ivan Sutherland dan muridnya Bob Sproull membuat sebuah perangkat pertama yang digunakan di kepala. Mirip dengan VR yang kita ketahui saat ini, namun dengan ukuran yang lebih besar. Perangkat tersebut bernama “The Sword of Damocles”.

Di era 70-an hingga 90-an, tujuan pengembangan VR sebagian besar adalah untuk kepentingan edukasi dalam bidang keperawatan, militer, industri automobile, dan kedirgantaraan. Pada era ini contoh pengembangan VR yang populer adalah peta virtual buatan David Em di lab NASA dan “Aspen Movie Map”, sebuah dunia tur virtual buatan Massachusetts Institute of Technology.

Baca Juga: Deretan Game Nintendo DS Genre RPG yang Santai lagi Menarik

Perkembangan Awal Virtual Reality dalam Dunia Game

Virtual Reality VBoy | Polygon
Tampilan Game dalam Virtual Boy | Polygon

VR pertama kali dikenalkan ke dalam dunia game oleh Atari dengan prototip mereka pada tahun 1980-an. Namun, proyek mereka gagal karena fenomena video game crash of 1983 yang membuat kondisi ekonomi mereka memburuk.

Meskipun telah gagal, para peneliti yang direkrut oleh Atari sebelumnya melanjutkan proyek tersebut secara mandiri. Salah satunya adalah Jaron Lanier, pendiri VPL Research di tahun 1985 yang terjun dalam bidang virtual reality. Lanier juga merupakan orang yang mempopulerkan kata “virtual reality” ke khalayak umum.

Pertama kalinya virtual reality masuk ke dalam dunia game secara komersil diperkenalkan oleh Sega dengan Sega VR di tahun 1991. Sega VR menggunakan sistem sederhana, layar LCD yang digunakan bersama headphone stereo, dan beberapa sensor yang mendeteksi pergerakan kepala.

Sega kembali merilis produk VR milik mereka pada tahun 1994. Kali ini, produknya diberi nama Sega VR-1. Perangkat tersebut dapat mendeteksi gerakan kepala dengan sudut 360 derajat penuh. Produk ini menjadi pencapaian terbesar Sega dalam perkembangan teknologi dalam industri game.

Setelah Sega, terbitlah Nintendo. Nintendo mencoba untuk masuk ke pasar VR di tahun 1999 dengan merilis secara masal produk bernama “Virtual Boy”. Sayangnya, hingga saat ini Virtual Boy masih dinobatkan sebagai produk gagal Nintendo. Hal ini dikarenakan meskipun sudah menggunakan teknologi VR, secara garis besar ukuran alatnya besar, dan grafis dalam game-nya yang membuat para pemain pusing.

Era 2000-an hingga Saat Ini

Perkembangan VR yang telah masuk ke dalam dunia game dapat dikatakan tanpa progress di tahun 2000-an awal. Selain menjadi masa puncak dari berbagai konsol seperti PS2 dan Nintendo DS, para pengembang juga belajar dari kegagalan Virtual Boy di milenia sebelumnya.

Memasuki dekade baru, pada 2010 Palmer Luckey mendesain prototip pertama dari Oculus Rift, perangkat VR yang masih dikenal hingga saat ini. Oculus pertama dikenalkan ke publik pada E3 2012 dan dibeli oleh Facebook (kini Meta) pada tahun 2014 senilai US$ 3 milyar. Hingga saat ini, perangkat VR Oculust dapat digunakan dalam berbagai game VR.

Di masa selanjutnya, berbagai perusahaan mulai turun ke bidang VR, mulai dari Sony dengan PS VR, Steam, Google, Amazon, Microsoft, hingga Apple dan Samsung. Namun, selain Oculust, hanya PS VR, HTC Vive Steam VR, Valve Index, dan Windows Mixed Reality yang punya pasar besar dalam dunia game.

Baca Juga: Pembalap NASCAR Bawa Trik Video Game Ke Dunia Nyata

Selain perangkatnya, perkembangan game VR pun juga berubah total saat ini. Beberapa game racing simulation seperti Assetto Corsa yang dapat mendukung VR demi pengalaman yang lebih realistis. Game FPS pun juga terjun ke dunia VR dengan Pavlov serta berbagai genre game lainnya dengan grafis yang tentunya lebih baik dan lebih realistis daripada game VR sebelum abad 21.

Penutup

VR, meskipun awalnya digunakan untuk keperluan edukasi dan sains, namun setelah VR dapat diproduksi secara masal, penggunaannya menjadi lebih luas. Dalam industri game sendiri sejarah perkembangannya sudah cukup panjang dari tahun 90-an. Saat ini penggunaan VR sudah dapat dibilang mendekati sempurna dalam beberapa game. Dapat ditunggu berbagai kejutan menarik lainnya yang dapat dihadirkan oleh CR di masa yang akan datang.