Tag Archives: offline

Review Dan The Man, Platformer dengan Konsep Cross-Universe

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Dan The Man merupakan salah satu Action Platformer bergaya Retro-Pixel yang dapat dimainkan di Mobile. Dan The Man dirilis pada November 2015 oleh Halfbrick Studios. Game ini dapat dimainkan di platform Android dan IOS.

Sinopsis Dan The Man, Platformer Game dengan Konsep Cross-Universe

Bercerita tentang sebuah masalah baru dikota Dan dan teman-teman. Sebuah masalah yang kini menjadi masalah bersama, terlihat dari para pasukan ninja dan masyarakat yang tidak bisa melakukan apapun lagi. Aawal masalah yang bermula dari invasi sekelompok mafia.

Baca Juga: Review Funny Fighters, Bomberman Tapi Ini Battle Royale

Gameplay (10/10)

Review Dan The Man
Gameplay – Review Dan The Man, Platformer dengan Konsep Cross-Universe

Dan The Man merupakan game Acion Platformer Side-Scrolling dengan gaya Retro Pixel-nya. Game ini memiliki mekanisme gameplay yang tidak jauh berbeda dengan game-game dengan konsep Side-Scrolling lainnya. Game yang mengharuskan pemain untuk terus maju hingga mampu menyelesaikan suatu level tertentu, biasanya akan ada banyak rintangan atau obstacle maupun musuh sepanjang perjalanan.

Dan The Man memiliki mekanisme yang cukup umum, namun sedikit unik dibanding Side-Scrolling lainnya. Dan The Man memiliki alur cerita yang cukup menarik. Bercerita tentang Dan yang seorang pendekar beladiri di sebuah kota. Begitu cerita dimulai, pemain akan memasuki prolog yang terbagi atas beberapa level yang kemudian lanjut ke Main Story.

Bukan hanya Dan, Dan The Man turut menghadirkan beberapa karakter dari game buatan Halfbrick Studios seperti Dan, Josie, Barry dari Jetpack Joyride, serta karakter Custom. Setiap karakter punya kemampuan berbeda-beda, seperti Barry misalnya.

Graphic (9/10)

Review Dan The Man
Graphic – Review Dan The Man, Platformer dengan Konsep Cross-Universe

Dan The Man memiliki visual ataupun gaya penggambarannya sendiri yang menarik. Hadir dengan visual Retro yang dibalut dengan gaya Pixel sebagai penggambaran. Gaya Pixel yang cukup terlihat jelas dan detil yang baik, baik dalam latar maupun karakter yang ada hingga objek bergerak lainnya.

Pemilihaan warna yang baik juga menjadi nilai tambah untuk Dan The Man menyangkut visual. Pergerakan atau transisi antar tempat atau latar yang cukup baik, tanpa menunjukan cacat akibat pergeseran tersebut.

Control (9/10)

Review Dan The Man
Control – Review Dan The Man, Platformer dengan Konsep Cross-Universe

Dan The Man memiliki mekanisme kontrol yang simpel dan praktis. Sebagai game Platformer, Dan The Man hadir dengan mekanisme kontrol taping yang sudah cukup baik. Hadir tanpa tambahan kontrol yang rumit, sedangkan game ini memiliki serangkaian kombinasi gerakan yang cukup kompleks.

Dan The Man memberlakukan konsep combo dalam menjalankan sebuah karakter. Combo tersebut bisa didapatkan dengan cara upgrade skill tiap karakter, hal ini juga tidak berpengaruh terhadap konttrol yang sudah adda sebelumnya. Serangkaian kontrol sudah mampu menghasilkan gerakan yang lebih kompleks dari sebelumnya.

Addictive (9/10)

Memiliki daya permaianan yang cukup baik dan tidak mmbosankan, mengingat Dan The Man hadir dengan alur cerita yang setidaknya turut ramaikan konflik yang ada dan seharusnya ada. Dengan adanya alur cerita yang dikemas rapih ini, Dan The Man menjadi salah satu Platformer yang tidak hanya mengandalkan Action saja.

Music (9/10)

Dan The Man hadir dengan aspek musik yang cukup baik, unik, serta sempurna. Pemilihan latar musik yang sangat cocok dengan gaya permainan menjadi salah satu hal menarik disini. Selain latar musik, ada sound effect juga. Sound effect hadir dengan variatif tergantung kondisi yang mempengaruhi karakter atau apapun disekitar.

Latar musiknya sendiri tampil dengan gaya yang cukup masuk. Dibalut dengan gaya-gaya EDM serta Retro yang campur aduk namun disusun sedemikian rupa hingga menjadi alunan musik yang santai namun bersemangat.

Kelebihan

Hadir sebagai Action Platformer dengan paduan Reto Pixel yang baik, Dan The Man hampi mendapatkan nilai maksimal pada aaspek satu ini, selain itu juga hadir dengan alur cerita yang kompleks dan runtut beserta dengan permasalahan yang selalu saja ada.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari Dan The Man yang dapat penulis sampaikan kali ini. Dan The Man merupakan game yang tidak sepenuhnya dapat dimainkan secara offline, untuk beberapa mode-nya masih membutuhkan koneksi untuk dapat masuk kedalam mode tersebut.

Untuk Dan The Man, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,2.

Sekian Review Dan The Man yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

The Fruit of Grisaia, Visual Novel Sebagai Sumber Cerita Utama

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – The Fruit of Grisaia atau Grisaia no Kajitsu merupakan salah satu Visual Novel yang menjadi titik terang lanjutan bagi para penikmat serial Grisaia.

The Fruit of Grisaia dirilis pada Februari 2011 oleh Frontwing. Game ini dapat dimainkan di platform Windows, PlayStation Portable, dan PlayStation Vita.

Sinopsis The Fruit of Grisaia, Visual Novel Sebagai Sumber Cerita Utama

Bercerita tentang seorang remaja asal Jepang yang memiliki masa lalu cuku menarik yang masuk atau direkrut untuk menjadi siswa di sekolah pribadi di Mihama Academy.

Sekolah yang hanya terdiri atas 6 murid perempuan dan satu murid laki-laki yaitu Yuuji sendiri. Mereka ini adalah anak-anak yang memiliki kenangan masa lalu yang mengekang diri mereka di masa depan dan sekarang. Yuuji, yang tidak ingin terlibat pada akhirnya turut terlibat ke dalam masalah mereka berenam.

Baca Juga : Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Gameplay (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Gameplay – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

The Fruit of Grisaia atau bahasa Jepangnya Grisaia no Kajitsu merupakan game Visual Novel yang menjadi rujukan cerita selengkapnya dari serial animasi Jepang dengan judul yang sama. Sebagai alternatif rute untuk tiap karakter ataupun main chatacter.

The Fruit of Grisaia memiliki mekanisme gameplay layaknya game Visual Novel pada umumnya. Hadir dengan pembawaan yang baik walau tidak terlalu cukup interaktif serta aktivitas main character yang terbilang minim. Hal ini didasarkan dari personal sang main character yang memang pada dasarnya begitu.

Seperti kebanayakan Visual Novel lainnya, The Fruit of Grisaia hadirkan beberapa rute alternatif untuk para pemain yang ingin melihat heroine kesayangannya bisa menang. Terdiri atas Yuuji Kazami sebagai main character, Amane Suou, Yumiko Sakaki, Michiru Matsushima, dan Makina Irisu sebagai Main Heroine yang miliki rute masing-masing serta beberapa karakter lainnya seperti Tachibana Chizuru hingga Yuria Harudera.

Pemain akan dibawa kesebuah sekolah elit pribadi milik salah satu heroine di sini. Sekolah yang hanya terdiri atas 1 guru dan 6 murid termasuk Yuuji. Seiring perjalanan waktu, Yuuji akan dihadapi dengan problematik ringan seputar sekolah hingga menyelesaikan masalah-masalah berat pribadi dari para heroine, tidak menutup fakta bahwa Mihama Academy merupakan sekolah para siswi yang bermasalah dengan masa lalu.

Graphic (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Graphic – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

The Fruit of Grisaia memiliki visual yang terbilang cukup baik tanpa harus membuang eksistensi gaya visual pada serialnya ataupun yang disesuaikan oleh serialnya.

Memiliki penggambaran karakter yang bagus lagi proporsional serta penyajian latar yang apik, mengingat bahwa ini Visual Novel, bukan berarti tidak seharusnya tidak mendapatkan penekanan atau pemantapan visual yang dibawakan.

Dalam The Fruit of Grisaia terkadang ada beberapa clip mini yang menampilakn serangkaian scene lucu dari para karakter yang diluki dengan sangat baik dan ramah, terbilang memiliki kesan chibi dalam gambar yang dibawakan dalam scene ini. Untuk mini clip pertama akan ditemukan pada saat Yuuji Kazami berada di gerbang Mihama Academy bersama Chizuru.

Control (9/10)

The Fruit of Grisaia pada umumnya memiliki mekanisme kontrol yang biasa dan hampir sama dengan Visual Novel lainnya. Hal ini menjadi seperti sebuah standar tersendiri untuk game-game sejenisnya.

Untuk kontrol terdiri atas beberapa tipe yang umum dan hampir sama untuk tiap platform berbeda. Kontrol-kontrol tersebut antara lain seperti Skip, Auto, Next, Previous, Quick Save, dan Quick Load. Tanpa harus dijelaskan sudah pasti para pemain tahu fungsi dari masing-masing kontrol tersebut.

Addictive (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Addictive – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

Sebagai Visual Novel, The Fruit of Grisaia atau Grisaia no Kajitsu memiliki tingkat adiktif yang tinggi dalam satuan jangka waktu atau jam terbang dari game ini. Pemain dapat berlama-lama hingga menyelesaikan salah satu rute pilihan mereka tanpa arus jeda sekalipun.

Pada kesempatan lainnya juga, terkadang ada pemain tipikal speedrunner yang sebelumnya telah mengetahui sebagian besar isi dari The Fruit of Grisaia ini, jadi jangan heran mengaa banyak yang skip diawal permainan atau prolog.

Music (7/10)

The Fruit of Grisaia menghadirkan tiga aspek atau sub aspek untuk musik di game ini. Setidaknya ada latar musik, sound effect, dan voice action. Latar musik sendiri tampil ataupun hadir bergantung dari kondisi sekitar dalam game, terkadang game berjalan tanpa adanya latar musik untuk beberapa saat.

Sound effect sendiri berasa dari kontak fisik atau pun hal yang mempengaruhi jalan permaianan di dalamya. Namun sangat jarang sekali menemukan sound effect dalam game ini.

Kelebihan

Hadir dengan visual yang dikemas dengan cukup bak serta memiliki perbedaan mendasar yang umum antara latar dengan karakter. Kemudian ada alur cerita yang disusun sedemikian rupa agar masih nyambung dan masuk ke alur cerita utama walaupun pemain memilih rute yang berbeda.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan pada ulasan The Fruit of Grisaia kali ini. Hadir dengan voice action yang cukup baik lagi menarik serta tidak membuat para pemain gampang bosan dengan gaya permainan yang dibawakan. Hanya saja untuk karakter utama disini, Yuuji Kazami sangatlah dikit mendapatkan voice untuk dialog bagian dirinya sendiri, terkadang hanya ada sub yang menunjukan respon dari Yuuji kepada lawan bicara.

Untuk The Fruit of Grisaia, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review The Fruit of Grisaia yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – God of War: Chain of Olympus merupakan salah satu Action Adventure dengan paduan Hack and Slash yang ikonik dikalangan para fansbase PlayStation. God of War: Chain of Olympus dirilis pada Maret 2008 oleh Sony Computer Entertainment. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation Portable dan PlayStation 3.

Sinopsis God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena

Berawal dari Kratos yang mempertahankan sebuah kota dari serbuan pasukan Persia dan seekor hewan seperti ular raksasa yang dikenal dengan Basilisk.

Setelahnya Kratos mendapatkan tugas dari para dewa Olympus. Tugas ersebut antara lain seperti membantu Helios, menangkap Atlas, hingga menghabisi Persefone. Dirinya lelah dengan semua itu, merasa dirinya hanya dimafaatkan oleh para petinggi Olympus .

Dengan izin Athena, Kratos dipersilahkan untuk membalaskan dendamnya terhadap Ares yang telah membuat dirinya menghabisi keluarganya sendiri. Ares adalah dewa yang memberikan Blade of Chaos kepada Kratos yang berakhir dengan terbantainya keluarga Kratos yang menjadi korban.

Baca Juga : Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Gameplay (9/10)

Review God of War: Chain of Olympus
Gameplay – God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena

God of War: Chain of Olympus merupakan game ActionAdventure bergaya Hack and Slash yang menarik untuk dimainkan. Memiliki mekanisme dan gameplay yang serupa untuk God of War 3 Generasi PlayStation.

Memiliki gameplay dan POV yang sama dengan God of War: Ghost of Sparta, God of War I, dan God of War II. Hanya dibedakan dari alur cerita yang memiliki jarak beberapa tahun dari seri sebelumnya.

Hadir dengan sudut pandang yang terkadang berubah menyesuaikan dengan tempat, tetapi masih mempertahankan POV dari pemain yang dapat melihat Kratos secara full dengan gerakan bertarung bersama Blade of Chaos pemberian Ares.

Graphic (9/10)

Review God of War: Chain of Olympus
Graphic – God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena

Hadir dengan visual yang tidak jauh berbeda untuk series God of War: Chain of Olympus, Ghost of Sparta, God of War I, dan God of War II yang hampir tidak ada perbedaanya dalam urusan visual.

Hadirkan texture monster yang lebih kompleks daripada series Ghost of Sparta, hal inilah menjadi nilai tambah untuk God of War: Chain of Olympus.

Control (9/10)

God of War: Chain of Olympus tidaklah berbeda dengan Ghost of Sparta dalam urusan mekanisme, gameplay, bahkan kontrol yang diberikan. Bahkan tidak ada hal yang berubah dari mekanisme kontrol untuk waktu lama, terbukti dengan samanya mekanisme God of War series pertama hingga series yang hadir ditahun 2010 kebawah.

Setidaknya menghadirkan kontrol eksekusi dalam bergerak dan menyerang yang terpadu dalam grup kontrol yang sama. Kontrol kotak yang merupakan jenis kontrol serang tipe Light Attack, untuk Segitiga merupakan jenis kontrol penyerang juga yang merupakan tipe Heavy Attack. X dan Bulat berfungsi sebagai melompat dan eksekusi lainnya secara berurutan.

Adapula kontrol L dan R yang memiliki fungsi lebih kompleks, lebih lagi jika dipadukan dengan kontrol serangan yang mampu hasilkan serangan beruntun dan damage yang lebih besar.

Seperti kombinasi R+ Kotak merupakan tipe serangan Light Attack yang dipercepat secara berkelanjutan dengan peningkatan damage yang bertingkat, sedangkan kombinasi R + Segitiga sendiri tidak jauh dengan sebelumnya.

Addictive (10/10)

Review God of War: Chain of Olympus
Addictive – God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena

God of War sendiri hadir dengan perilisannya yang secara berurutan dan kebanyakan merupakan cerita canon dari seri sebelum atau sesudahnya, bahkan Chain of Olympus sekalipun. Banyak hal yang dapat meningkatkan daya tahan pemain dalam memainkan game ini. Salah satu yang dapat meningkatkan aspek tersebut adalah difficulty yang cukup menarik.

Setidaknya ada sedikit perbedaan dalam urusan difficulty antara God of War: Ghost of Sparta dengan God of War: Chain of Olympus. Chain of Olympus menghadirkan setidaknya 4 difficulty seperti Mortal, Hero, Spartan, dan yang tersulit adalah God.

Selain difficulty-nya, God of War sendiri memiliki alur cerita yang menarik dan cukup banyak dipenuhi plot yang terkadang tidak sempat terpikirkan oleh pemain.

Music (10/10)

Hadir dengan latar musik yang ikonik dari masa ke masa. Hampir tidak ada perubahan sama sekali untuk urusan aspek musik pada seri God of War. Genderang perang yang bertabuh dan lantunan latar musik yang turut hadir dengan nada yang tinggi, selain itu juga hadir dengan nuansa maupun vibes yang mencekam. Sangat sinkron dengan latar, suasana, bahkan genre game satu ini.

Kelebihan

Memiliki alur cerita yang berkesinambungan antara satu series dengan series lainnya. Menjadi salah satu game yang penuh plot dan sentuhan emosional ditiap scene, walau kebanyakan isinya scene yang cukup brutal.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat ditutupi dengan beberapa hal. Untuk di beberapa perangkat tertentu yang berbeda, dan apabila pemain memainkan God of War: Chain of Olympus menggunakan emulator, baik di Mobile ataupun Windows memungkinkan akan alami buffered yang terkadang tidak stabil dan beberapa miss scene yang hilang tiba-tiba.

Terkadang hal ini menjadi salah satu efekk krusial yang dipukul rata untuk beberapa device tertentu, baik di Mobile ataupun PC. Antara kurang mumpuninya perangkat ataupun disk-nya yang emang begitu.

Untuk God of War: Chain of Olympus, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,4.

Sekian Review God of War: Chain of Olympus yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Coromon merupakan salah satu game JRPG Turn-Based yang memiliki mekanisme seperti Pokemon, Emerald ataupun sejenisnya. Game ini dirilis pada Maret 2022 oleh Freedom Games. Coromon dapat dimainkan di Platform Nintendo Switch, Android, iOS, Linux, Microsoft Windows, tvOS, dan Mac OS.

Sinopsis Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Berawal dar suatu region atau wilayah yang luas, Velua. Munculnya seorang penantang baru, chalengers baru, atau researcher baru dari masyarakat yang disebut sebagai Lux Solis. Dengan munculnya makhluk dan kekutana misterius yang menerpa tempat tinggal si main character. Makhluk yang beragam seperti hasil evolusi, yang lebih dikenal sebagai Coromon.

Baca Juga : Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Gameplay (9/10)

Review Coromon
Gameplay – Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Coromon memiliki mekanisme gameplay yang mirip dengan Pokemon seri Emerald ataupun Ruby. Coromon hanya dibedakan dari Pokemon Emerald adalah pada alur cerita dan konsep dalam permainannya. Untuk Coromon sendiri hadir dengan cukup baik dan fitur tambahan menarik yang lebih baik dari Pokemon, walaupun Coromon masihlah BETA.

Coromon sendiri memiliki 3 jenis klasifikasi dalam satuan tipe Coromon yaitu, Standard, Potent, dan Perfect. Setidaknya ada kurang dari 120 Coromon yang cukup menarik dan memiliki kemampuan maupun latar belakang yang beragam seperti salah satunya adalah Beezels, Coruga, dan Toruga.

Toruga ini merupakan nama ilmiah untuk mereka, pemain dapat memberikan nama Coromon-nya sesuka hati setelah menangkap Coromon menggunakan Spinner.

Coromon juga menghadirkan world map yang cukup luas dengan nama Velua. Pada awal permainan, pemain akan memulai permainan dikota pertama, pusat penelitian dan kota para Coromon, Lux Solis. Untuk mekanisme lainnya, nyaris serupa dengan Pokemon Emerald.

Graphic (9/10)

Review Coromon
Graphic – Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Coromon sendiri kalau urusan visual lebih unggul dari Pokemon Emerald ataupun seri game sejenisnya. Walau hadir dengan sudut padang yang sama, sama sama menggunakan sudut pandang 3/4 views, setidaknya Coromon lebih memperhatikan gesture, detail, dan teksture dari latar maupun aspek visual secara keseluruhan.

Pada saat Battle, Coromon tetap menekankan detil latar dan gerakan yang repeat namun cocok pada Coromon sendiri. Kaku? Gerakan di Coromon sendiri terbilang cukup halus untuk ukuran game Pixel.

Control (8/10)

Coromon mengandalkan tipe kontrol Touching karena game kali ini dimainkan di Mobile. Untuk kontrol gerak sendiri, setidaknya Coromon memiliki 3 tipe jenis penggerak, yaitu D-Pad, D-Pad, dan Analog.

D-Pad-nya ada dua? Coromon sendiri memiliki 2 tipe D-Pad yang hampir sama dan entah apapun itu masihlah memiliki fungsi dan mekanisme yang juga sama. Kalau untuk Analog, memungkinkan pemain untuk mengontrol karakter dengan lebih leluasa.

Selain kontrol penggerak, ada 2 tipe kontrol lain, yaitu untuk item dan running. Item ini hanya tersedia satu slot, dan dapat diisi dengan item apapun itu yang memiliki fungsi diluar battle. Untuk Running sendiri sudah pasti kalian tau apa fungsinya.

Addictive (9/10)

Review Coromon
Addictive – Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Coromon memiliki tingkat adiktif yang lebih baik. Hal ini didukung dengan sistem world building yang bagus ataupun Coromon-Coromon yang kece. Hal ini menjadi keunggulan dari Coromon sebagai game TurnBased. Hal i memungkinkan pemain untuk melakukan eksplor yang sangat jauh dan menemukan berbagai Coromon yang ebih baik dan tentunya Overpower, ataupun pemain dapat menantang para challengers ditiap daerah.

Music (9/10)

Memiliki aspek musik berpa Background Music dan Sound Effect yang menarik. Setidaknya menampilkan latar musik yang enak didengar dan nyaman. Untuk latar musik pada battle, memiliki nuansa yang berkesan bersemangat dan full power.

Untuk Sound Effect sendiri yang beragam, tergantung kondisi, baik ketika battle, erangan suara para Coromon yang bertarung. Adapun Sound Effect lainnya ketika mengeksekusi suatu item di world.

Kelebihan

Coromon memiliki setidaknya keunggulan yang tidak ada pada Pokemon series, salah satunya ada pada Visual dan kompleks yang diberikan.

Untuk urusan visual, Pokemon Emerald masih sedikit dibawah Coromon. Untuk fitur, Coromon juga masih ada di atas Pokemon. Lebih dari itu pemain dapat temukan sepanjang permainan Coromon.

Kekurangan

Sedikit kekuranga pada Coromon yang setidaknya dapat pemain rasaan ketika memainkan game TurnBased satu ini. Kekurangan tersebut tidak lain ada pada kontrol.

Kontrol pada Coromon sendiri terasa sedikit men-delay. Hal ini menjadi kekurangan yang menyulitkan pemain dalam melakukan pergerakan yang terkadang suka meleset.

Untuk Coromon, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Coromon yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Deretan 3D Survival Open World Ramah Segalanya di Mobile

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Di era sekarang ini, industri game lokal dan dunia tengah berlomba-lomba dalam memberikan kontribusi hiburan untuk penikmat game dari masa ke masa, dari berbagai macam jenis hingga genre yang variatif, salah satunya seperti Survival.

Deretan 3D Survival Open World di Mobile

Salah satu genre yang menarik adalah Survival. Genre ini kebanyakan merupakan game Open World dengan tampilan yang selalu baru pada tiap tahunnya. Berikut daftar 3D Survival Open World untuk Mobile yang dapat penulis sarankan.

Baca Juga : Live or Die, LDOE Offline Version yang Ramah Perangkat

Survial Island: EVO Raft

Survival Game
Survival Island EVO Raft – Deretan 3D Survival Open World di Mobile

Survival Island: EVO Raft menjadi salah satu game 3D Survival yang penulis sarankan. Game ini hadir dengan awal cerita yang umum seperti kebanyakan alur cerita game Survival lainnya. Pemain akan mendapatkan dirinya sedang terdampar disebuah pulau yang cukup luas, kurang lebih seperti itu yang dapat diperlihatkan.

Dalam game ini, pemain akan diharuskan untuk bertahan hidup setelah tragedi runtuhnya sebuah peradaban besar. Pemain mendapatkan dirinya yang terdampar disebuah pulau yang cukup luas untuk di eksploitasi seorang diri. Pemain akan bertahan hidup dengan cara mencari sumber daya, berburu, mendirikan bangunan sebagai tempat berteduh, bahkan berpindah pulau.

Game ini dibawakan dengan gaya 3D menggunakan sudut pandang orang pertama. Ada hal yang lebih menarik dari game ini selain pada konsep permainan umum game Survival yang dibawakan, Survial Island sendiri memiliki visual yang apik dan environtment yang cukup variatif, hebatnya lagi tidak memberatkan perangkat Mobile spesifikasi rendah.

Westland Survival

Survival Game
Westland Survival – Deretan 3D Survival Open World di Mobile

Westland menjadi rekomendasi 3D Survival yang penulis rekomendasikan selanjutnya. Game yang hampir mirip dikit-dikit seperti RDR ini cukup menarik dan terbilang ringan untuk perangkat dengan spesifikasi rendah. Walaupun memiliki pembawaan yang sedikit berbeda dengan yang di atas, namun tetap Westland Survival sangat direkomendasikan.

Mengusung gameplay western yang hadir pada umumnya. Menggunakan latar berupa tanah gersang diwilayah dataran barat yang cukup identik dengan gurun dan koboy-nya. Pemain diharuskan untuk bertahan hidup dari kerasnya dataran barat yang gersang.

Menggunakan sudut pandang Eye Bird Views sebagai bawaannya. Jika diperhatikan, Westland Survival hadir dengan visual seperti Last Day On Earth besutan Kefir, baik dari penggambaran, gaya bermain, hingga highlight yang digunakan.

Raft Survival

Survival Game
Raft Survival – Deretan 3D Survival Open World di Mobile

Raft Survival secara umum terbagi atas dua jenis yang dimana memiliki publisher yang sama. Raft Survival sendiri terdiri atas Raft Survival – Ocean Nomad dan Raft Survival: Multiplayer. Kedua seri ini dibedakan dengan seri Ocean Nomad dapat dimainkan secara offline, sedangkan Multiplayer dimainkan secara online.

Raft Survival berlatar di tengah lautan, lebih tepatnya bertumpu pada sebuah papan kayu yang mengambang dengan player diatasnya. Dalam permainannya, pemain akan bertahan hidup dengan build up bangunan dan kehidupan diatas kayu tersebut, bertahan hidup dengan cara mengambil barang-barang yang terapung di atas lautan demi bertahan hidup.

Di atas kayu tersebut, pemain dapat melakukan ekspansi badan kapal, hingga mampu mendirikan bangunan kayu bak sebuah rumah untuk berteduh. Umumnya menggunakan hiu sebagai musuh, predator, hingga buruan.

Ocean Is Home

Survival Game
Ocean Is Home – Deretan 3D Survival Open World di Mobile

Ocean Is Home menjadi satu dari sekian banyak 3D Survival yang penulis sarankan selanjutnya. Menjadi salah satu game Survival yang cukup worth dimainkan berkat beberapa keunggulan yang lebih baik dari game serupa lainnya.

Ocean Is Home berlatar di suatu pulau terpencil yang cukup luas, dan ada beberapa bangunan modern yang melengkapi di pulau tersebut, walau beberapanya hanya berupa pajangan untuk pendukung visualisasi dan Menggunakan sudut pandang orang pertama.

Game ini memiliki visual yang tenang dan menyejukkan, sedikit kontras namun padu dengan pencahayaan yang baik. Menjadikan Ocean Is Home sebagai game dengan visual lebih baik dan snagat direkomendasikan.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Kingdom War, Kingdom Rush Free Version Bergaya Anime

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Kingdom War  atau Kingdom War: TD merupakan salah satu game mobile bergaya Tower Defense yang mengambil konsep seperti game Kingdom Rush. Kingdom War dirilis pada Juli 2022 oleh Fansipan Limited. Game ini dapat dimainkan di platform Mobile.

Baca Juga : Review Final Destiny, RPG-Action Dengan Segala Keunggulannya

Sinopsis Kingdom War, Kingdom Rush Free Version Bergaya Anime

Sebuah kisah di dunia fantasi yang lebih dikenal di daerah yang penuh dengan kedamaian antar ras, tempat itu bernama Fortias. Setelah perang besar antara aliansi manusia, elf, penyihir yang bertarung melawan pangeran kegelapan. Perang ini berakhir dengan kemenangan mutlak oleh kalangan raja manusia, dan menumpas seluruh pasukan kegelepan yang ada.

Namun sayang, kegelapan tidak sepenuhnya menghilang, mereka bangkit kembali dengan sisa-sisa pasukan yang ada guna mencari pasukan kegelepan lainnya. Peperangan besar ratusan tahun lalu kini terjadi kembali.

Gameplay (9/10)

Review Kingdom War
Gameplay – Review Kingdom War, Kingdom Rush Free Version Bergaya Anime

Kingdom War merupakan salah satu game Tower Defense yang dapat dimainkan di Mobile. Memiliki mekanisme gameplay seperti Kingdom Rush yang sempat hype pada masanya, dan game ini juga menjadi pelopor game Tower Defense modern saat ini.

Memiliki mekanisme seperti Kingdom Rush dengan sedikit sentuhan tambahan yang menarik. Salah satunya Kingdom War menghadirkan hero-hero yang bisa dibawa ikut terjun untuk mempertahankan base milikmu. Salah satu hero tersebut adalah Lucius, The Exiled Prince yang menggunakan sebuah tombak untuk menyerang.

Kingdom War menggunakan metode permainan berbentuk level stage, dan tentunya setiap stage memiliki tingkat kesulitan yang semakin tinggi stage maka semakin sulit. Kingdom War juga mengusung konsep permainan dengan set up difficult di tiap level-nya, seperti Normal, Nightmare, dan Hell.

Setidaknya memiliki lebih dari 5 tempat atau lokasi yang berbeda. Berbeda baik dari iklim, medan, musuh, hingga tingkat kesulitannya. Pada awal permainan, pemain akan memulia dari sebuah kerajaan bernama Eradel dan lanjut ke pegunungn Doruhl dan seterusnya.

Graphic (9/10)

Review Kingdom War
Graphic – Review Kingdom War, Kingdom Rush Free Version Bergaya Anime

Memiliki visual yang biasa saja, namun hal ini umum untuk ukuran game Tower Defense seperti Kingdom Rush bagi Kingdom War. Walaupun begitu, sedikit kelebihan dan menarik perihal visual yang dibawakan oleh Kingdom War.

Hadir dengan visual 2D dan portrait karakter yang lebih menarik dan jadi aspek unggulan dari game sejenisnya. Memiliki portrait karakter terlebih pada hero yang didesain dengan gaya animasi Jepang atau yang dikenal dengan anime.

Kingdom War menggunakan sudut pandang yang sama dengan Kingdom Rush dan beberapa game Tower Defense lainnya. Menggunakan sudut pandang Top-Down yang menggunakan sedikit sudut kemiringan layaknya 3/4 persfective.

Control (9/10)

Kingdom War yang merupakan game Mobile bertema Tower Defense ini hanya mengandalkan control sentuh pada Touchscreen, baik untuk memindahkan pasukan, eksekusi hero, eksekusi skill, dan perintah lainnya yang menggunakan kontrol ini.

Dapat dipastikan bahwa Kingdom War menghadirkan gameplay yang cukup simple, dilihat dari mekanisme kontrol yang ramah.

Addictive (9/10)

Review Kingdom War
Addictive – Review Kingdom War, Kingdom Rush Free Version Bergaya Anime

Kingdom War merupakan salah satu Tower Deffense yang menghadirkan gaya permainan bermekanisme level stage, dan tiap stage memiliki tingkat kesulitan yang variatif. Walaupun punya tingkat kesulitan yang selalu meningkat, tetap saja Kingdom War memasukan setting difficult pada game-nya.

Sedikit masalah pada mode level stage yang dibawakan, Kingdom War cukup menyulitkan untuk tingkatan level yang lebih rendah dari 20. Jadi jangan heran mengapa musuh-musuh seperti goblin sampai ogre terlalu sulit dikalahkan.

Music (8/10)

Kingdom War sebagai game Tower Defense ini mengambil latar di abad pertengahan, jadi dpaat dipastikan bagaimana musik yang dibawakan oleh game Tower Defense satu ini. Membawakan latar musik dan efek suara yang cukup sinkron dan menarik.

Memiliki latar musik seperti pertempuran pada era kerajaan dunia fantasi abad pertengahan. Latar musik perang yang menegangkan dan cukup memekkan telinga, terlebih lagi efek suara dari dentuman, sentuhan, senjata-senjata yang ada akibat kontra krusial dalam pertempuran.

Kesimpulan

Kingdom War menjadi salah satu Tower Defense yang menarik dan dapat dimainkan di Mobile secara Offline. Berikut kelebihan dan kekurangan dari Kingdom War yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Memiliki mekanisme yang lebih simpel dan beberapa settingan atau kontrol tambahan pada game yang memudahkan jalan eksekusi permainan, salah satunya seperti speed permainan yang dapat diatur.

Menghadirkan visual yang cukup jauh berbeda dari game satunya, Kingdom Rush. Kingdom War mengusung visual karakter, baik karakter utama seperti pahlawan atau side karakter dengan gaya ala animasi Jepang. Selain itu, Kingdom Rush sangat ringan dan memiliki user interface yang ramah dan kecepatan memuat yang cukup cepat.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari Kingdom War yang dapat penulis sampaikan di artikel ini. Kingdom War sebagai Tower Defense di Mobile memiliki tingkat kesulitan yang lebih dari cukup menyulitkan, bahkan pada level rendah sekalipun. Namun hal ini menjadi dya tarik untuk mencoba berbagai strategi dan menghabiskan daya baterai perangkat kamu.

Untuk Kingdom War, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Kingdom War yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.