Tag Archives: one piece

Inilah yang terjadi Jika Luffy Tidak memakan Buah Iblis Nika

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Luffy adalah salah satu karakter utama dalam anime dan manga One Piece yang telah menarik perhatian banyak penggemar selama bertahun-tahun. Konsep bahwa Luffy tidak memakan Buah Iblis Nika adalah ide menarik yang dapat membuka berbagai spekulasi tentang kemampuan dan senjata yang mungkin digunakan olehnya jika itu benar.

Apa yang terjadi Jika Luffy Tidak memakan Buah Iblis?

Pertanyaan yang muncul jika Luffy tidak memakan Buah Iblis Nika, apa yang akan menjadi senjata atau kemampuan khusus yang cocok untuk dirinya? Jawabannya bisa bervariasi, namun ada beberapa kemungkinan yang dapat dipertimbangkan.

Inilah yang terjadi Jika Luffy Tidak memakan Buah Iblis Nika

Pertama, Luffy bisa menggunakan senjata fisik seperti pistol atau pedang. Meskipun dia terkenal sebagai pengguna tangan kosong, tidak ada yang mengatakan bahwa dia tidak bisa menggunakan senjata untuk bertarung. Penggunaan senjata bisa memberikan keragaman dalam strateginya dan membuatnya lebih berbahaya dalam pertempuran.

Fakta bahwa Luffy tertarik pada Niidai Kitetsu juga menunjukkan minatnya pada senjata, dan ini bisa menjadi petunjuk bahwa dia mungkin mengembangkan keterampilan dalam menggunakan pedang di masa depan.

Baca Juga:

Inilah yang terjadi Jika Luffy Tidak memakan Buah Iblis Nika

Selain itu, Luffy juga memiliki kemampuan Haki yang kuat. Seperti yang Anda sebutkan, dia adalah pengguna Advanced Haki, yang memberikannya keunggulan dalam pertempuran tanpa perlu mengandalkan Buah Iblis. Ini menunjukkan bahwa Luffy memiliki potensi besar untuk menjadi petarung yang hebat tanpa harus mengandalkan Buah Iblis.

Luffy Sebagai Pemilik Nika yang Ditakdirkan

Nika sendiri adalah buah iblis yang memilih penggunanya. Ada sedikit kejanggalan juga atas kedatangan Shank dari New World ke East Blue, tentunya untuk memberikan buah ini kepada putra dari Gol D. Roger. Menariknya Nika sendiri yang memilih Luffy menjadi penggunanya.

Tentu saja, spekulasi ini hanya sebatas hipotesis, dan plot dalam One Piece mungkin mengikuti arah yang berbeda. Namun, ide bahwa Luffy bisa menjadi petarung yang kuat tanpa Buah Iblis adalah sesuatu yang menarik untuk dipertimbangkan dan menjadi bahan diskusi di kalangan fans setia One Piece.

Tentunya, fans harus menunggu perkembangan selanjutnya dalam cerita One Piece untuk melihat apakah spekulasi ini akan menjadi kenyataan atau tidak.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

One Piece Live Action Resmi Lanjut ke Season 2!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sudah resmi! One Piece live action sudah dipastikan lanjut ke season 2! Netflix baru-baru ini mengumumkan melalui media sosial bahwa serial live action adaptasi dari manga karya Eiichiro Oda itu akan berlanjut setelah berlayar dua minggu sebelumnya. Bahkan, Oda sendiri yang menyampaikan kabar itu melalui sebuah video spesial.

Jadi Serial Nomor Satu di Netflix Sepanjang Masa

Keputusan ini bukan tanpa alasan. Netflix memaparkan melalui laman resminya bahwa One Piece live action sudah menjadi serial nomor satu secara global di platform-nya sepanjang masa. Serial produksi Tomorrow Studios itu mencapai 37.8 juta tayang dalam dua minggu semenjak rilis.

One Piece Live Action Going Merry

Platform streaming terbesar di dunia itu juga menyebut serial live action itu sudah mencapai 10 besar di 93 negara dan debut di posisi puncak chart serial terpopuler di 46 negara. Di Rotten Tomatoes, terdapat lebih dari 10.000 review dari penonton dengan skor 96 persen, menjadikannya sebagai serial original Netflix dengan audience score terbanyak sepanjang masa.

Baca juga:

Naskah One Piece Live Action Season 2 Sudah Disiapkan

Marty Adelstein selaku CEO Tomorrow Studios sekaligus produser eksekutif mengaku pada Variety bahwa naskah season 2 sudah selesai dikerjakan. Informasi itu terungkap bahkan sebelum Netflix telah memutuskan untuk melanjutkan One Piece live action ke season 2.

Meski begitu, season 2 kedua itu belum akan masuk produksi dalam waktu dekat. Pasalnya, mogok kerja aktor yang terikat SAG-AFTRA dan AMPTP masih belum berakhir. Becky Clements selaku presiden Tomorrow Studios berkata jika mereka bisa memulai produksi, season kedua berpotensi meluncur paling cepat tahun depan.

Baca juga:

“Secara realistis, saya harap, setahun ke depan, jika kita bergerak cepat, dan itu kemungkinan. Antara setahun dan 18 bulan, kita bisa mulai tayang,” ungkap Clements.

One Piece Live Action season 1 ended in Arlong Park Arc

Setelah season 1 yang berakhir dengan Arlong Pirates Arc, penggemar setia anime dan manga tentu sudah mengetahui apa yang terjadi selanjutnya. Season 2 diharapkan akan memulai dari Loguetown Arc sebelum menuju Arabasta Saga. Pada Loguetown Arc, Straw Hat Pirates diceritakan siap untuk menuju Grand Line dan meninggalkan East Blue. Karakter favorit penggemar, Vivi dan Chopper, tentu diharapkan akan muncul.

“Dari sini, tampaknya Straw Hats butuh dokter yang hebat… Kita lihat saja!” tutur Oda melalui pesan videonya.

One Piece: 5 Tokoh dari Anime yang Absen di Live Action

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sudah tidak dapat terbantahkan bahwa One Piece live action menjadi sangat sukses di Netflix secara global. Pada saat yang sama, serial garapan Tomorrow Studios itu masih mendapat respon pro dan kontra dari penggemar. Salah satunya adalah beberapa karakter yang sudah menjadi favorit penggemar tidak muncul.

Eiichiro Oda selaku kreator sempat mengaku bahwa beberapa karakter atau adegan dari manga garapannya tidak akan ada di adaptasi live action. Beberapa menganggap season 1 hanya berisi delapan episode sebagai alasan klasik. Delapan episode tersebut sudah mengadaptasi dari Romance Dawn Arc hingga Arlong Park Arc. Memasukkan setiap momen dari semua arc tersebut sudah sangat sulit dalam episode yang lebih sedikit dari serial anime-nya.

Berikut adalah lima karakter One Piece yang absen di live action-nya.

Usopp Pirates

One Piece Usopp Pirates absent in live action

Tamanegi, Piiman, dan Ninjin merupakan tiga karakter anak-anak yang diperkenalkan di Syrup Village Arc. Secara kolektif, mereka dikenal sebagai Usopp Pirates atau lebih tepatnya sebagai anggota tersebut. Dalam anime dan manga-nya, mereka ditampilkan memandang Usopp sebagai panutan. Mereka juga berperan membantu Usopp untuk melindungi Kaya, karakter perempuan dari kalangan bangsawan. Sayangnya, ketiga karakter mungil ini tidak muncul di live action-nya.

Gaimon

One Piece Gaimon absent in live action

Gaimon merupakan karakter yang diperkenalkan setelah Syrup Village Arc berakhir. Luffy, Zoro, Nami, dan Usopp pertama kali bertemu dengannya di Island of Rare Animals. Saat itu, tubuhnya telah terjebak di sebuah peti selama 20 tahun sekaligus berperan sebagai pelindung pulau. Absennya Gaimon di One Piece live action mungkin sangat masuk akal, pasalnya ia tidak terlalu berdampak pada cerita.

Hatchan

One Piece Hatchan absent in live action

Hatchan atau lebih dikenal sebagai Hachi merupakan karakter manusia gurita yang juga menjadi anggota Arlong Pirates. Di anime dan manga, ia berhadapan dengan Zoro karena sebuah dendam pribadi. Meski penampilannya yang mengintimidasi, nyatanya ia menjadi memiliki sifat ramah dan baik hati. Dalam versi live action-nya, Hachi tidak dimunculkan karena pihak produser memiliki pendekatan berbeda.

Baca juga:

Jango

One Piece Jango absent in live action

Salah satu karakter yang absen di One Piece live action secara mengejutkan adalah Jango. Ia merupakan anggota Black Cat Pirates dan ahli hipnotis. Ia menggunakan cakramnya untuk menghipnotis targetnya. Sering sekali hipnotisnya menjadi bumerang. Dalam anime dan manga, ia menghipnotis krunya sendiri agar menjadi lebih kuat, membuat pertarungan antara Straw Hat Pirates dan Black Cat Pirates semakin intens. Sayangnya, Jango absen di live-action-nya. Meski begitu, ia bisa saja muncul di season selanjutnya saat mencapai Arabasta Saga.

Yosaku dan Johnny

One Piece Yosaku and Johnny absent in live action

Seperti Jango, absennya Yosaku dan Johnny di One Piece live action ikut mengejutkan penggemar. Keduanya merupakan mantan rekan Zoro dan juga pemburu bajak laut. Mereka membantu Straw Hat Pirates saat Baratie Arc dan Arlong Park Arc di versi anime dan manga-nya. Meski kehadiran mereka di anime dan manga menambah keseruan dan humor, dynamic duo itu justru absen di versi live action-nya demi pendekatan berbeda dengan menjadikannya ber-pace cepat.

Itulah pembahasan lima karakter One Piece yang absen di versi live action.

Hal Kontroversial Mengenai One Piece Live Action di Indonesia

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Penayangan adaptasi live action One Piece adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh penggemar setia. One Piece, yang dikenal sebagai salah satu animanga terbaik dan paling populer di dunia, akhirnya mendapatkan perhatian yang sepantasnya.

Pada awalnya, pengumuman bahwa Netflix akan memproduksi dan menayangkan seri live action ini memicu antusiasme yang luar biasa di kalangan penggemar. Mereka berharap untuk melihat karakter-karakter kesayangan mereka di dunia nyata dan mengalami petualangan mereka dalam format yang berbeda.

Kontra Mengenai One Piece Live Action di Indonesia

Namun, seiring berjalannya waktu, ketika detail lebih lanjut mulai muncul dan episodenya ditayangkan, antusiasme ini sering kali bercampur dengan rasa kekecewaan. Terdapat sejumlah kontra yang menjadi fokus utama kritik dari penggemar dan penonton.

Pemilihan Artis dan Karakter yang Tidak Sesuai

Hal Kontroversial Mengenai One Piece Live Action di Indonesia

Salah satu aspek yang paling mencolok untuk dikritik adalah pemilihan pemeran untuk karakter-karakter utama dan sampingan dalam One Piece. Banyak penggemar merasa bahwa beberapa pemeran tidak sepenuhnya cocok dengan karakter aslinya, salah satu karakternya adalah seperti Ben Beckman dan Nojiko yang sangat jauh dari ekspektasi dan seharusnya.

Alur yang Dirubah

Selain itu, ada juga kritik terhadap pengeditan properti dalam produksi live action. Hal ini mencakup kostum, senjata, dan elemen visual lainnya yang mungkin tidak setia terhadap versi aslinya dalam manga atau anime. Perubahan-perubahan ini sering kali mengakibatkan pengalaman menonton yang kurang memuaskan.

Beberapa alur cerita dalam live action One Piece juga mengalami perubahan yang signifikan. Bagi penggemar setia yang telah mengikuti cerita asli dengan teliti, perubahan ini bisa menjadi pukulan telak. Mereka merasa bahwa perubahan tersebut mengganggu kohesi dan keutuhan cerita yang telah mereka nikmati selama ini.

Baca Juga:

Campur Tangan Netflix dalam Memasukkan Agenda Sampah

Hal Kontroversial Mengenai One Piece Live Action di Indonesia

Kritik juga ditujukan pada campur tangan Netflix dalam produksi ini. Beberapa penggemar merasa bahwa Netflix terlalu sering memasukkan agenda yang dianggap tidak relevan atau merusak atmosfer cerita dari adaptasi live action. Ini mengundang pertanyaan tentang sejauh mana produsen seharusnya campur tangan dalam pembuatan karya yang sudah mapan seperti One Piece.

Penggemar dan penonton dapat terus memantau perkembangan adaptasi ini dan berharap bahwa masalah-masalah yang dihadapi dapat diatasi agar pengalaman menonton One Piece Live Action dapat lebih memuaskan dan sesuai dengan harapan mereka.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Oda Melarang Unsur Romansa dalam One Piece Live Action

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Steven Maeda selaku produser dari serial One Piece versi live-action, telah memberikan tanggapan terhadap ekspektasi penggemar mengenai perkembangan hubungan antara karakter Zoro dan Nami dalam serial ini.

Versi live-action One Piece, yang baru saja tayang perdana di Netflix pada tanggal 31 Agustus 2023 lalu, telah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar manga di seluruh dunia. Salah satu hal yang telah memikat banyak penonton adalah chemistry yang kuat antara Zoro dan Nami, yang diperankan oleh Arata Mackenyu dan Emily Rudd.

Harapan Penggemar One Piece akan Romansa

Oda Melarang Unsur Romansa dalam One Piece Live Action

Chemistry yang terasa begitu alami antara kedua aktor ini membuat banyak pemirsa, termasuk yang awalnya bukan penggemar manga aslinya, berharap akan terjadi romansa di antara mereka dalam cerita live-action ini.

Namun, Steven Maeda, produser serial ini, mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan TVLine bahwa kemungkinan romansa antara Zoro dan Nami sangatlah tipis.

Baca Juga:

Keputusan Produser dan Pesan Terbuka Oda untuk Penikmat One Piece

Maeda menjelaskan, “Salah satu persyaratan dari penulis asli, Eiichiro Oda, untuk adaptasi liveaction ini adalah tidak ada hubungan romantis di antara anggota kru Topi Jerami. Sejak One Piece adalah adaptasi dari manga dan merupakan bagian dari dunia One Piece, sangat sulit bagi kami untuk memasukkan hubungan romantis di dalamnya. Oleh karena itu, kemungkinan besar tidak akan ada perkembangan romantis antara Zoro dan Nami.”

Oda Melarang Unsur Romansa dalam One Piece Live Action

Ia juga menambahkan, “Namun, chemistry yang terjalin antara Mackenyu dan Emily sangatlah bagus, meskipun tidak ada niat dari kami untuk membuatnya terkesan romantis. Kami ingin membiarkan pemirsa bebas untuk menginterpretasikan dan merasakan apa yang mereka inginkan dari serial ini. Bagi kami, hal terpenting adalah menyajikan acara TV yang menghibur.”

Meskipun Maeda dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak berniat untuk membawa Zoro dan Nami ke dalam hubungan romantis, ia sendiri mengakui bahwa chemistry yang tercipta antara Mackenyu dan Emily sangat kuat, dan ini telah menjadi salah satu elemen menarik dalam serial liveaction One Piece.

Dengan demikian, sementara hubungan romantis mungkin bukan bagian dari rencana, penggemar masih dapat menikmati dinamika yang unik antara karakter-karakter ini dalam serial live-action yang sangat dinantikan ini.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Runtuhnya Ohara Terinspirasi dari Hancurnya Perpustakaan Ilmu di Dunia Nyata

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Salah satu momen paling berkesan dalam cerita One Piece adalah hancurnya Ohara, yang tampaknya terinspirasi oleh peristiwa sejarah dunia nyata yang mirip, yaitu runtuhnya perpustakaan Baitul Hikmah di Baghdad, Irak, pada abad pertengahan.

Runtuhnya Ohara Terinspirasi dari Hancurnya Perpustakaan Ilmu di Dunia Nyata

Ohara adalah sebuah pulau di dunia One Piece yang terkenal sebagai pusat penelitian arkeologi dan memiliki perpustakaan besar yang berisi pengetahuan tentang Sejarah Void Century, masa yang dihapus dari catatan sejarah dunia. Perpustakaan ini adalah harta berharga bagi para karakter dalam cerita, terutama Nico Robin, yang menjadi arkeolog dan berusaha memecahkan misteri masa lalu.

Ohara Terinspirasi dari Hancurnya Budaya Ilmu di Dunia Nyata

Kemiripan dengan Baitul Hikmah adalah bahwa kedua tempat ini adalah pusat pengetahuan yang sangat berharga. Baitul Hikmah, yang didirikan pada abad ke-8 oleh Khalifah Al-Ma’mun, adalah perpustakaan yang mengumpulkan naskah-naskah dari berbagai budaya dan bahasa, termasuk Yunani, Persia, dan India. Ini adalah tempat di mana banyak karya klasik dunia, termasuk karya-karya Aristoteles dan Plato, diterjemahkan dan dipelajari ulang.

Ohara Terinspirasi dari Hancurnya Budaya Ilmu di Dunia Nyata

Namun, keduanya juga menghadapi nasib yang tragis. Baitul Hikmah dihancurkan pada abad ke-13 selama invasi Mongol ke Baghdad, dan banyak naskah berharga yang hilang selamanya. Gulagu-khan yang membakar perpustakaan ini, menyebabkan 400.000 buku hangus terbakar dan menyebabkan sungai Tigris menghitam berampur darah karena tinta dari buku-buku tersebut.

Demikian pula, Ohara dihancurkan oleh Pemerintah Dunia dalam upaya untuk menyembunyikan Sejarah Void Century. Banyak arkeolog yang tewas dalam serangan itu, dan perpustakaan mereka terbakar, menghapus jejak sejarah yang penting.

Baca Juga:

Peristiwa Besar yang Jadi Kemunduran Awal dalam Ilmu Pengetahuan

Peristiwa ini menjadi kemunduran terbesar bagi umat Islam dan dunia. Jika saja perpustakaan Baitul Hikmah tidak pernah terbakar, bisa saja kita sekarang tahu akan ilmu teknologi modern dan rahasia alam semesta.

Perbandingan ini menggambarkan bagaimana pengetahuan dan kebijaksanaan seringkali menjadi target dalam konflik dunia nyata maupun fiksi. Keduanya menyoroti pentingnya melestarikan sejarah dan pengetahuan bagi perkembangan manusia. Selain itu, mereka juga mengajarkan kita bahwa ketika kebijaksanaan dan pengetahuan dihancurkan, generasi mendatang bisa kehilangan akses ke pengetahuan berharga yang dapat membentuk masa depan yang lebih baik.

Dalam One Piece, hancurnya Ohara mendorong Nico Robin untuk melanjutkan perjuangannya untuk mengungkap Sejarah Void Century dan mengungkap rahasia di baliknya. Ini adalah pengingat penting bahwa meskipun pengetahuan bisa hilang atau dihancurkan, semangat untuk mencari kebenaran tetap hidup.

Sebagai penggemar One Piece, kita dapat mengambil pelajaran berharga dari kisah ini dan mengapresiasi nilai pengetahuan, sejarah, dan perjuangan untuk mengungkap kebenaran. Hancurnya Ohara dan runtuhnya Baitul Hikmah Ilmu di dunia nyata adalah pengingat yang kuat akan bagaimana pengetahuan dapat menjadi senjata yang sangat kuat dalam tangan yang benar, tetapi juga seberapa mudahnya hal itu bisa hilang jika tidak dijaga dengan baik.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.