Tag Archives: Overwatch

Overwatch 2: Inilah 5 Hero yang Cocok untuk Pemula

GAMEFINITY.ID, Bandung Overwatch 2 telah menjadi salah satu game first person shooter terpopuler saat ini. Semenjak perilisannya sebagai free-to-play pada September 2023, game besutan Blizzard ini sudah menarik perhatian pemain baru hingga sekarang.

Terdapat berbagai pilihan hero dari class Tank, Damage, dan Support. Pemain pemula mungkin saja bingung mau memilih hero yang akan menjadi favorit dan praktis untuk digunakan. Masing-masing dari mereka memiliki ability dan kepribadian berbeda-beda. Untungnya, beberapa hero dapat dikatakan sangat ramah pemula bagi yang ingin belajar hal mendasar dari Overwatch.

Inilah lima hero yang cocok untuk pemula saat memainkan Overwatch 2. Demi mempermudah pemula, kelima karakter dalam daftar ini sudah ada secara default.

Baca juga:

Reinhardt

Overwatch 2 Reinhardt

Bagi yang ingin mengandalkan pertahanan, Reinhardt menjadi hero yang cocok. Dapat dikatakan karakter tank ini memiliki pertahanan terbesar dengan health point dan shield yang sangat tinggi. Terlebih, ability Barrier Field yang dimiliki dapat melindungi rekan tim dan dirinya dari serangan musuh.

Ia merupakan karakter melee dengan senjata Rocket Hammer. Damage dari senjatanya dapat memicu damage cukup banyak dalam jarak dekat. Ia juga dapat menggunakan ability Fire Strike untuk memicu damage sekaligus menembus barrier. Ultimate Ability-nya, Earthshatter, dapat mendorong dan memicu stun pada setiap musuh di hadapannya.

Selain menjadi tank yang sangat kuat, ia ramah bagi pemain yang tidak percaya diri dengan aim saat menembak di sebuah game FPS.

Baca juga: 

Orisa

Overwatch 2 Orisa

Jika Reinhardt berfokus pada defense, Orisa dianggap sebagai hybrid damage dan tank. Hero ber-class tank ini kuat dan resisten. Senjata miliknya, Augmented Fusion Driver, tidak memiliki recoil. Ini membuat pemain pemula mudah menggunakannya saat gameplay.

Ability Fortify dapat dikombinasikan dengan Javelin Spin, membuatnya mengurangi damage yang diterima sekaligus menyerang musuh di hadapannya dengan cepat. Ultimate Ability-nya, Terra Surge, dapat memicu damage banyak bagi musuh bergantung dari lamanya charge.

Jika ingin menggunakan hero tank tetapi masih ingin menyerang secara agresif, Orisa menjadi hero yang cocok.

Soldier: 76

Overwatch 2 Soldier: 76

Disebut sebagai hero termudah di Overwatch 2. Soldier: 76 memiliki ability yang mudah digunakan dan cocok untuk gaya gameplay apapun. Hero ini sekaligus menjadi karakter saat melakukan tutorial. Karena kedua hal itu, pemain mungkin akan merasa nyaman menggunakan Soldier: 76.

Ia memiliki senjata Heavy Pulse Rifle, memudahkannya untuk menembak secara rapid fire. Ability Sprint dapat membuatnya berlari lebih cepat untuk menghindar atau mengeksplorasi map. Ultimate Ability-nya, Tactical Visor, dapat mengunci dan menembak target tanpa meleset.

Hero class damage ini sebenarnya mudah untuk dipelajari oleh siapapun, namun kecilnya health point dapat menjadi kelemahan terbesar. Soldier: 76 dapat membantu pemain mendapat gaya gameplay mendekati seperti game arena FPS.

Baca juga:

Reaper

Overwatch 2 Reaper
#image_title

Karakter class damage yang satu ini juga disebut sebagai salah satu hero terbaik untuk pemula. Reaper memiliki kumpulan ability efektif sekaligus mudah untuk dipelajari. Faktanya, banyak penggemar menempatkannya di tier tinggi berkat kemudahan dalam mengontrol dan juga kekuatannya.

Senjata Reaper berupa Hellfire Shotguns yang cocok untuk combat jarak dekat. Salah satu keuntungannya terdapat pada Passive Ability berupa The Reaping. Berkat ability ini, Reaper dapat melakukan healing 35 persen dari damage pada musuh. Dua ability lain, Shadow Step untuk teleport dan Wraith Form untuk invincibility selama tiga detik, bermanfaat untuk mobilitas.

Terakhir, Ultimate Ability Death Blossom membuatnya dapat menembak dalam kecepatan tinggi, memicu banyak damage bagi setiap musuh terdekat. Saat digunakan secara tepat, Ultimate Ability tersebut berpotensi membasmi banyak musuh sekaligus..

Mercy

Overwatch 2 Mercy
#image_title

Ingin memilih hero support yang dapat melakukan heal demi membantu tim? Mercy menjadi jawabannya. Selain dianggap hero support termudah di Overwatch 2, healing oleh Mercy sangat efisien dan berpengaruh besar bagi timnya. Ia dapat menyelamatkan rekan tim dengan health points kritis saat situasi tidak menguntungkan.

Ia memiliki dua senjata, Caduceus Staff untuk melakukan healing dan Caduceus Blaster untuk menyerang dengan damage kecil. Ability Guardian Angel membuatnya terbang langsung pada rekan targetnya demi membantu saat momen kritis. Dengan ability Resurrect, ia merupakan satu-satunya hero yang dapat menghidupkan kembali rekan timnya segera. Sementara Ultimate Ability-nya, Valkyrie, menguatkan semua ability-nya sekaligus mendapat kemampuan untuk terbang untuk sementara waktu.

Sebaiknya pemain berhati-hati saat menggunakan Mercy. Ia memiliki health points cukup kecil dan tidak memiliki ability untuk membantunya bertarung sendiri.

Itulah lima hero yang cocok untuk pemula di Overwatch 2. Hero manakah yang ingin kamu pakai saat awal bermain? Jangan lupa juga coba pakai hero lain setelah unlock beberapa, beberapa di antaranya tidak kalah menarik sekaligus mudah.

Absen 4 Tahun, BlizzCon Akhirnya Kembali Digelar Tahun Ini!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah absen selama empat tahun sebagai event langsung, Blizzard akhirnya mengumumkan BlizzCon akan kembali tahun ini. Event tersebut akan kembali digelar di Anaheim Convention Center, California pada 3-4 November 2023. Ini menjadi kabar gembira bagi penggemar yang ingin mengetahui detail terbaru tentang deretan game besutan Blizzard.

Sebelumnya Sering Batal karena Pandemi

Blizzard sebelumnya memang berencana untuk kembali menggelar BlizzCon selama empat tahun terakhir. Sayangnya, pandemi Covid-19 menjadi halangan utama untuk mewujudkan event tahunan itu. Event pada tahun 2020 saja batal karena pandemi yang berdampak pada industri game.

Blizzard justru menggelar event showcase secara digital pada Februari 2021. Alih-alih BlizzCon, event itu justru bertajuk BlizzConline. Pengembang di balik franchise Warcraft dan Diablo itu sempat berencana untuk menggelar BlizzCon sebagai event langsung setelah BlizzConline sebelum akhirnya.batal.

Pada September 2021, Activision Blizzard tersandung skandal diskriminasi dan pelecehan seksual. Pihaknya mendapat tuduhan telah menerapkan budaya kerja frat boy yang beracun bagi karyawannya. Skandal inilah yang memicu acara tahunan itu kembali batal pada 2022. Awalnya, Blizzard berencana menyatukan komponen BlizzConline dengan acara langsung berskala kecil saat itu.

Baca juga:

Lama Ditunggu, BlizzCon Akan Kembali Tahun Ini!

Setelah empat tahun vakum, Blizzard kembali menggelar event tahunannya itu tahun ini. Tidak seperti BlizzConline 2021 yang menjadi acara digital, acara itu menjadi event langsung di Anaheim Convention Center sesuai yang dikatakan laman resminya.

Blizzcon Anaheim Convention Center

BlizzCon kembali digelar di Anaheim Convention Center tahun ini!

Blizzard saat ini belum mengungkap detail tentang pemesanan tiket dan informasi lainnya. Walau begitu, pemesanan kamar hotel kini sudah tersedia.

Baca juga:

Tentunya Blizzard akan membagikan berbagai detail terbaru tentang game besutannya dalam event tahunan tersebut. Ada kemungkinan penggemar akan mendapat kabar terbaru dari Overwatch 2, Diablo IV, Diablo Immortal, World of Warcraft, Warcraft: Arclight Rumble, dan Hearthstone di sana. Bahkan, Blizzard saat ini sedang mengerjakan sebuah game AAA bergenre survival yang belum resmi mendapat pengumuman secara publik.

BlizzCon 2023 akan digelar di Anaheim Convention Center, California pada 3-4 November 2023. Bagi yang tidak dapat hadir secara langsung, Blizzard juga akan melakukan live stream acara tersebut.

Overwatch 2 Ungkap Roadmap Season 5-7, PvE Hero Mode Batal

GAMEFINITY.ID, Bandung – Blizzard mengumumkan roadmap konten untuk Overwatch 2 pada season 5, 6, dan 7. Pihaknya memfokuskan roadmap tersebut berisi beragam konten yang sudah direncanakan untuk beberapa season mendatang.

Kabar buruknya, PvE Hero Mode, mode yang sudah lama dinantikan penggemar, telah dibatalkan. Sebagai gantinya, mereka akan merilis konten PvE seasonal yang lebih kecil.

Saat ini Overwatch 2 sedang berada di season keempat yang dimulai 11 April dan diharapkan berakhir pertengahan Juni. Season tersebut memperkenalkan hero baru, Lifeweaver.

Baca juga:

Hero Mode Batal, Ini Alasannya

Saat Blizzard pertama kali mengumumkan Overwatch 2, tim pengembang sempat membocorkan bahwa game tersebut akan memiliki mode campaign PvE yang akan hadir bersama mode kompetitif PvP. Sayangnya, Aaron Keller, sutradara game, mengabarkan bahwa bahwa PvE Hero Mode, mode campaign yang dimaksud, telah dibatalkan.

“Kami memiliki pilihan sulit untuk diambil Kami dapat lanjut bekerja dengan visi awal untuk Overwatch tanpa bayangan end date yang pasti atau mengubah strategi kami dan segera memberi sesuatu pada pemain. Kami memilih [pilihan] yang kedua, dan kami merilis Overwatch 2 Oktober lalu dengan hero baru, map baru, mode, dan dan update seasonal regular. Tapi lebih dari itu, kami mengubah visi bagaimana kami ingin mengembangkan game. Sekarang, kami memiliki komitmen untuk selalu memprioritasikan game live [service] dan semua orang yang memainkannya serta untuk memprioritaskan usaha pengembangan kami di sana,” ungkap Keller.

“Pengembangan pengalaman PvE tidak terlalu mendapat progress yang kami inginkan. Tim kami sudah membuat banyak konten hebat. Jadi, ada banyak misi hebat yang sangat menyenangkan, ada juga musuh baru yang super menyenangkan untuk diajak bertarung. Tapi sayangnya, usaha untuk membawa semua hal itu pada pengalaman berkualitas Blizzard yang kami bawa ke pemain sangat besar, dan benar-benar tidak ada akhir yang terbayang. Kami harus membuat pilihan sulit: Apakah kami ingin menaruh semua usaha kami ke PvE atau tetap berfokus pada game live [service] dan melayani pemain?” tambah Jared Neuss, produser eksekutif.

Baca juga:

Neuss memaparkan timnya tidak dapat membawa visi awal dari mode PvE yang pertama kali diumumkan pada 2019. Dengan kata lain, keputusan untuk membatalkan PvE Hero Mode demi memprioritaskan komponen multiplayer. Sebagai gantinya, tim pengembang tetap akan menghadirkan elemen PvE dengan arah yang berbeda sesuai dengan roadmap yang baru-baru ini terungkap.

Inilah Roadmap Konten untuk Overwatch 2 Season 5-7

Overwatch 2 roadmap season 5-7
Roadmap konten untuk Overwatch 2 Season 5-7

Blizzard membagikan rencana konten untuk tiga season mendatang dari Overwatch 2, termasuk di antaranya konten PvE yang lebih kecil dari rencana. Sejauh ini, setiap season dari game FPS itu sudah menghadirkan battle pass penuh reward berupa item kosmetik, berbagai limited event, berbagai item eksklusif limited di Premium Shop, dan satu hero baru.

Pertama, season 5 akan memiliki tema fantasi medieval berdasarkan tulisan Mischief and Magic. Dalam season tersebut, terdapat limited time event bertajuk Questwatch yang sama sekali belum terungkap detailnya. Seqason tersebut akan memiliki sebuah cinematic baru yang menampilkan companion seekor anjing, kembalinya Summer Games, 5v5 season Competitive mini, Creator Workshop, dan berbagai konten untuk menyambut hari jadi pertama Overwatch 2.

Baca juga:

Bagi yang sudah kecewa dengan batalnya PvE Hero Mode, jangan khawatir. Season 6 masih akan menghadirkan konten PvE dalam bentuk Story Mission. Ada juga Hero Mastery dan sistem Player Progression. Ditambah lagi, terdapat mode Flashpoint dan satu hero Support baru.

Konten untuk season 7 dan bahkan season mendatang sudah dibocorkan Blizzard. Di season 7, akan ada hero Tank baru. Rework untuk hero Roadhog dan Sombra juga sudah dalam pengembangan. Terdapat pula rencana untuk menghadirkan berbagai mode favorit di anataranya Mystery Heroes, sebuah map Control baru, sebuah event kolaborasi, dan event untuk musim dingin.

Keputusan tim pengembang untuk membatalkan PvE Hero Mode yang juga disebut sebagai campaign dari Overwatch 2 mungkin mengecewakan penggemar. Setidaknya, bagi yang masih menikmati game FPS besutan Blizzard itu, masih ada berbagai konten yang akan datang tahun ini dan ke depannya.

Overwatch League dan Call of Duty League dalam Masalah?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tampaknya Call of Duty League (CDL) dan Overwatch League (OWL) sedang dalam masalah. Hal itu terungkap oleh Activision Blizzard yang mengakui bahwa keduanya memiliki masalah yang dapat memiliki dampak, memicu pertanyaan apakah kedua liga esports itu dapat bertahan dalam jangka panjang. Pihaknya juga tidak yakin apakah mereka akan berhasil dengan segala usaha sebisanya.

Activision Blizzard Akui CDL dan OWL dalam Masalah

Menurut sebuah lembar SEC yang tersebar secara publik baru-baru ini, Activision Blizzard mengungkap kedua liga esports besutannya itu tengah mengalami berbagai masalah, terutama keuangan. Dalam bagian Management’s Overview of Bussiness Trends, konglomerat game itu secara spesifik membicarakan CDL dan OWL.

“Kesepakatan kolaboratif kami untuk liga esports profesional kami (seperti Overwatch League dan Call of Duty League) terus menghadapi headwinds yang berdampak negatif operasional dan, sangat berpotensi, umur dari semua liga dalam model bisnis saat ini. Kami terus bekerja untuk mengatasi tantangan ini, yang mungkin akan beranggaran tinggi, dan usaha seperti itu mungkin saja tidak berhasil,” ungkap Activision Blizzard.

Kedua event besar ini juga sudah kehilangan banyak sponsor baru-baru ini. Ini menjadi faktor tantangan bagi Activision Blizzard yang harus diatasi. Lebih buruk lagi, kedua liga esports itu sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Setelah itu, Activision Blizzard menghadapi kontroversi karena terungkapnya budaya frat boy yang memicu maraknya diskriminasi gender dan pelecehan seksual.

Baca juga:

Terlebih, Overwatch League kini harus menghadapi kenyataan bahwa semua tim asal China sudah tidak bertanding mulai musim 2023. Ini karena semua game Blizzard, termasuk Overwatch 2, sudah tidak lagi beroperasi di negeri tirai bambu itu.

Sean Miller: Overwatch League Takkan segera Berhenti

Kepala Overwatch League, Sean Miller, berbicara dalam wawancaranya pada Dexerto. Ia membicarakan nasib liga yang dibesarkannya tersebut, termasuk arahan Overwatch 2 sebagai esports.

“Kami tetap berkomitment pada Overwatch esports dan membesarkan komunitas, memperkuatnya. Di antara hal yang disebut, saat kamu mundur, bagaimana seismic masuknya Contender tahun ini dan produknya, kan? Dan hanya melihat secara holistic yang kami lakukan. Bagiku, hal itu menunjukkan komitmen besar pada Overwatch esports. Mereka takkan segera berhenti,” tutur Miller.

Baca juga:

Setidaknya, Overwatch League sudah dapat kembali meraih beberapa momentum berkat perilisan Overwatch 2. Namun, terdapat pertanyaan apakah momentum tersebut cukup agar dapat bertahan lama. Activision Blizzard sejauh ini belum berkomentar tentang hal ini.

NetEase Tuntut Blizzard Buntut Putus Kerja Sama di China?

GAMEFINITY.ID, Bandung – NetEase kini tengah dilaporkan menutut ganti rugi pada Blizzard sebesar 300 juta Yuan atau setara dengan 43,5 juta dolar AS! Hal ini dipercaya menjadi buntut pecahnya kerja sama kedua belah pihak setelah 14 tahun di China. Keduanya pun saling menyalahkan atas gagalnya negosiasi dalam perpanjangan kontrak.

Berbagai game Blizzard seperti World of Warcraft, Diablo 3, dan Overwatch dapat dimainkan di China berkat kerja sama dengan NetEase semenjak 2008 selama 14 tahun. Kini, semua game besutan Blizzard sudah ditutup aksesnya di negeri tirai bambu itu semenjak Januari lalu.

Baca juga:

NetEase Minta Blizzard Bertanggung Jawab untuk Refund pada Satu Juta Pemain di China!

NetEase vs Blizzard
Putus kerja sama di China, NetEase dan Blizzard saling menyalahkan

Menurut Gamespot, NetEase mengklaim Blizzard menjanjikan refund pada lebih dari satu juta pemain di China yang menginginkannya. Nyatanya, pihak perusahaan teknologi China itu justru yang bertanggung jawab untuk melakukannya.

Pecahnya kerja sama antara kedua belah pihak itu memicu pemain China tidak dapat lagi menikmati World of Warcraft, Overwatch, Starcraft, Diablo 3, Heroes of the Storm, dan Warcraft III: Reforged. Semua server game tersebut telah ditutup semenjak 23 Januari lalu.

Perusahaan teknologi asal China itu juga menuntut kompensasi untuk stok merchandise yang tidak terjual. Mereka juga mengklaim Blizzard melanggar kesepakatan lisensi, termasuk di antaranya tidak mengembalikan uang muka yang digunakan untuk mengembangkan judul game baru. Tentunya, judul-judul game tersebut tidak pernah rilis atau selesai.

Deretan Masalah sebelum Laporan Tuntutan Ganti Rugi

Hubungan NetEase dan Blizzard sebelumnya relatif harmonis dan sukses selama 14 tahun terakhir. Nyatanya, hubungan ini kandas saat kedua belah pihak menolak memperpanjang kontrak lisensi di China dan saling menyalahkan.

NetEase mengaku proposal dari Blizzard sangat tidak masuk akal untuk memperpanjang kontrak. Sementara, Blizzard sendiri mengaku NetEase menjadi pihak yang menolak perpanjangan kontrak.

Jauh sebelum masalah kontrak, kedua belah pihak sudah dirundung masalah. Pertama, Diablo Immortal sempat terancam tidak dapat di rilis di China karena akun Weibo-nya terang-terangan membuat post sindiran terhadap Xi Jinping. Selanjutnya, World of Warcraft versi mobile yang dibuat keduanya batal rilis karena ketidaksepakatan finansial.

Baca juga:

NetEase sama sekali belum berkomentar tentang laporan ini. Sementara itu, Activision Blizzard mengaku pada Engadget pihaknya belum mendapat kabar tuntutan itu sekaligus mengatakan NetEase yang bertanggung jawab untuk melakukan refund sesuai kontrak.

Overwatch 2 Umumkan Season 4 Bertema Luar Angkasa

GAMEFINITY.ID, Bandung – Overwatch 2 akan meluncurkan season 4 bertema luar angkasa dalam waktu dekat. Melalui trailer terbarunya, Blizzard membagikan detail berbagai hal yang akan datang seperti mode baru, event baru, dan skin baru. Tentunya, season 4 akan menghadirkan hero tipe support baru, Lifeweaver.

Hero Baru di Overwatch 2: Lifeweaver

Blizzard menjelaskan melalui laman resminya bahwa Lifeweaver merupakan hero asal Thailand. Hero terbaru itu merupakan seorang ilmuwan yang memanfaatkan teknologi biolight untuk menyembuhkan dunia. Blizzard juga menyebut Lifeweaver sedang melarikan diri dari Vishkar Corporation, nanun ia bertekad untuk mengandalkan teknologinya untuk membuat sebuah perubahan di sekitarnya.

Baca juga:

Overwatch 2 Season 4 Lifeweaver ability
Deretan ability Lifeweaver

Lifeweaver memiliki kekuatan yang dapat healing sekaligus menyelamatkan rekan teamnya. Pertama, Healing Blossom akan menembakkan burst untuk menyembuhkan rekan yang terluka. Kedua, Thorn Volley sebagai serangan utama berupa rapid fire. Ketiga, Petal Platform yang dapat dimanfaatkan untuk membuat sebuah platform bagi tim dan musuh utuk melayang di udara. Terakhir, ultimate ability-nya, Tree of Life, dapat menempatkan pohon di sebuah sudut untuk menyembuhkan rekan selama gameplay berlangsung.

Disebutkan pula bahwa Lifeweaver memiliki orientasi panseksual, menjadikannya hero LGBTQIA pertama yang diperkenalkan di Overwatch 2. Sebelumnya, Tracer dan Soldier:76 dari Overwatch terungkap merupakan tokoh LGBTQIA.

Baca juga:

Battle Pass di Overwatch 2 Season 4

Pemain dapat memperoleh Lifeweaver di Premium Battle Pass season ini. Selain itu, Blizzard juga menyediakan berbagai item kosmetik bertemu luar angkasa. Salah satunya adalah skin Mythic untuk Hanzo, Lifeweaver, dan Sigma. Pemain dapat memperoleh skin untuk Lifeweaver dan Symmetra melalui tantangan tertentu.

Overwatch 2 Season 4 Galactic Emperor Sigma
Mythic Skin Galactic Emperor Sigma
Overwatch 2 Season 4 other skins in shop
Deretan skin yang tersedia di item shop saat season 4 berlangsung

Blizzard juga menjajakan skin di in-game shop-nya, di antaranya skin Omnic untuk Junkrat dan Roadhog serta skin Zenyatta yang terinspirasi dari Pinocchio. Premium Battle Pass juga menyediakan skin untuk Prince Lucio, Winston, D.Va, dan Mercy.

Event Tahun Baru Thailand

Uniknya, pengumuman season 4 dan juga Lifeweaver bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Thailand. Momen ini menjadi event pertama dari season 4 untuk merayakan Lifeweaver dan budaya Thailand.

Event ini menghadirkan arcade mode baru bertajuk B.O.B. and Weave di mana pemain dan dua rekan tim akan bertarung dalam deathmatch 3v3. Semuanya harus bermain sebagai Lifeweaver dan setiap tim mendapat satu B.O.B yang dapat ditarik di sekitar map menggunakan Life Grip untuk mengalahkan musuh. Event ini sudah dimulai dan akan berakhir 25 April 2023.

Baca juga:

Event Starwatch: Galactic Rescue

Ada juga event berupa mode Starwatch: Galactic Rescue. Limited time mode ini berupa sebuah mode 4v4 yang berlatar di Horizon Lunar Colony di mana Watcher akan menyerang melawan Infinite Empire yang bertahan. Pemain dapat bermain sebagai Watcher atau Infinite Empire sambil menghadapi tantangan dan kejutan baru. Starwatch: Galactic Rescue akan tersedia pada 9-22 Mei mendatang.

Perubahan Beberapa Hero di Season 4

Blizzard mengumumkan terdapat perubahan pada Mercy menyusul keluhan saat season 3. Mereka akan menghapus perubahan yang sudah diterapkan tersebut dengan sedikit pengaturan agar dia mengontrol boosted jump-nya.

Selanjutnya, mereka bertujuan untuk membuat ultimate ability milik Brigitte lebih menyenangkan dan kuat saat menggunakan ultimate. Perubahan tersebut membuat Brigitte mendapatkan memperkuat shield-nya dengan ukurannya sekaligus health lebih besar, bersama dengan ability stun. Pihak Blizzard juga menyebut Sigma, Reinhardt, dan Cassidy akan mendapat perubahan kecil yang berfokus mengurangi sedikit lethality.

Baca juga:

Perubahan Matchmaking di Overwatch 2

Matchmaking telah lama menjadi keluhan penggemar semenjak peluncuran Overwatch 2. Blizzard mengumumkan mulai season ini dengan menghapus seasonal decay. Average skill rating dari match akan ditampilkan saat awal gameplay. Setelah match, pemain dapat melihat rekor menang dan kalah sambil ber-progress.

Mereka memastikan akan mengembangkan pengalaman matchmaking lebih baik lagi, memprioritaskan pemain yang masuk match sedang berlangsung memiliki skill rating yang mendekati seperti pemain lainnya dalam match tersebut.

Overwatch season 4 yang bertema luar angkasa akan dimulai Selasa, 11 April 2023.