Akademi Esports Garudaku yang merupakan akademi esports resmi Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), hari ini diperkenalkan ke seluruh ekosistem esports tanah air, termasuk dunia pendidikan yang menjadi target utama dari kehadiran akademi esports ini.
Mengusung konsep pembinaan, pembelajaran dan pelatihan yang mencakup keterampilan teknis dan nonteknis atau soft skill, Akademi Esports Garudaku melibatkan para akademisi dan praktisi di bidang esports, psikologi, public speaking, personal branding, kesehatan dan nutrisi, kebugaran fisik, serta hukum sebagai pengajar dan penyusun silabus serta materi pembelajaran dan pelatihan.
Akademi Esports Garudaku didesain untuk dapat menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang tidak saja menghadirkan materi pembelajaran dan pelatihan yang komprehensif bagi siswa sekolah menengah maupun mahasiswa, namun juga dapat menjadi ajang peningkatan prestasi dan pembangunan karir di masa depan. Di Akademi Esports Garudaku, mereka dapat mengembangkan potensi diri sebagai atlet, caster, ataupun analis pertandingan.
Selain bermanfaat bagi anak didik dalam mengembangkan bakat dan potensi, Akademi Esports Garudaku juga menyelenggarakan program sertifikasi bagi yang ingin mendapatkan lisensi sebagai pelatih ekstrakurikuler Akademi Esports Garudaku.
Andrew Tobias, Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PBESI mengatakan bahwa Akademi Esports Garudaku merupakan program strategis yang diyakini akan mampu menjawab berbagai tantangan terkait pembangunan ekosistem esports yang tidak saja berprestasi, namun juga berkarakter dan berintegritas.
Ia berujar, untuk mampu berprestasi di kancah dunia secara konsisten, selain membutuhkan talenta-talenta berketrampilan teknis tinggi, Indonesia juga membutuhkan talenta-talenta yang cerdas, memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki daya analitik yang tajam, memiliki fisik prima, siap untuk team work, bermental tangguh, serta punya integritas.
“Akademi Esports Garudaku akan menjadi salah satu kontributor penting bagi PBESI terutama terkait misi pembinaan atlet usia dini seperti yang tertuang pada desain besar organisasi,” tutur Andrew. “Untuk itulah kami memerlukan program seperti Akademi Esports Garudaku dan membutuhkan keterlibatan serta dukungan penuh dari dunia pendidikan.”
Menjawab harapan PBESI, Robertus Aditya Pratomo Putro, S.Sos, M.H., M.Ikom., C.Ht, Kepala Program Akademi Esports Garudaku mengungkapkan bahwa selain untuk mendukung proses regenerasi atlet esports Indonesia dari dunia pendidikan, misi dari akademi ini juga untuk memperkenalkan dunia pendidikan dengan besarnya potensi industri digital, menjadi jembatan dunia pendidikan dengan esports sekaligus membangun wawasan esports di kalangan dunia pendidikan sebagai karir potensial di masa depan.
Secara regular, siswa akan mengikuti kelas berdurasi 90 menit sebanyak 1 kali dalam seminggu. Materi yang mereka pelajari adalah 20% Soft Skill, 30% teori esports dan 50% praktik esports. Untuk membantu pihak sekolah maupun siswa mengetahui progresnya, akan ada rapor bulanan yang berisi evaluasi perkembangan siswa. Materi pembelajaran tersedia di platfrom www.garudaku.com.
“Peserta Ekskul Akademi Esports Garudaku berpotensi untuk dilirik PBESI menjadi atlet nasional. Sebab, secara berkala mereka akan mengikuti uji tanding, class meeting, dan punya kesempatan untuk mengikuti turnamen bergengsi Piala Pelajar,” kata Robertus.
Sambutan Positif dari Dunia Pendidikan dan Ekosistem Esports Tanah Air
Hadirnya Akademi Esports Garudaku mendapat sambutan positif dari pakar psikologi, Ajeng Raviando. Menurutnya, pelaku industri esports seperti atlet, caster, analis pertandingan, merupakan figur-figur panutan bagi kalangan seusianya di era digital ini. “Tak dimungkiri, salah satu tantangan yang perlu mendapatkan perhatian adalah karakter dan perilaku. Kolaborasi Akademi Esports Garudaku dan dunia pendidikan membangun optimisme akan lahirnya talenta-talenta berbakat, cerdas di bidangnya, dan berkarakter terpuji dari dunia esports yang dapat menjadi role model dan inspirasi positif bagi lingkungannya.”
Respon positif juga disampaikan oleh Gary Anderson, perwakilan dari sekolah Marie Joseph Jakarta. Ia melihat Akademi Esports Garudaku sangat positif dalam turut mengembangkan jiwa kepemimpinan, memacu semangat berkompetisi dan sportivitas, mempertajam kemampuan dalam membangun strategi dan analitik, belajar team work, pengembangan bakat dan aktualisasi siswa, serta membangun visi karir masa depan. Bagi dunia pendidikan, kehadiran Akademi Esports Garudaku juga selaras dengan konsep dan kebijakan Merdeka Belajar.
Sementara itu, Debora Imanuella, Senior Vice President UniPin, mengungkapkan, “Dari perspektif industri dan ekosistem esports, Indonesia sangat membutuhkan talenta-talenta yang punya kapablitas untuk mengembangkan esports sebagai bidang yang makin menarik dan punya potensi ekonomi serta pemberdayaan ekosistem yang tinggi. Esports tidak hanya perlu atlet, namun juga entertainer, event organizer, pengelola dengan kemampuan manajerial yang baik, hingga komunitas-komunitas yang kontributif. Kami berharap kehadiran Akademi Esports Garudaku akan turut menjawab kebutuhan tersebut.”