Tag Archives: pbesi

Kunjungi Pelatnas Esports SEA Games 2021, Menpora Semangati dan Tantang Atlet Kibarkan Merah Putih di Ajang Olahraga Multievent Asia Tenggara

Megamendung, 7 Maret 2022 – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali, pacu semangat para atlet yang tengah mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Esports yang diselenggarakan Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) untuk bertekad meraih prestasi tertinggi di ajang multievent terbesar di Asia Tenggara, SEA Games 2021 Hanoi.

Harapan seluruh rakyat Indonesia ada di pundak kalian,” ujar Menpora Zainudin Amali, “Dengan fasilitas Pelatnas yang lengkap, program pelatihan yang komprehensif, dukungan nutrisi dan para pelatih berkompetensi internasional, Indonesia berharap para atlet yang terpilih dan bertanding di SEA Games 2021 Hanoi nanti dapat berjuang dengan kemampuan terbaik agar mampu mengibarkan Bendera Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya.”

Dalam kunjungannya ke Pelatnas Esports SEA Games 2021 yang berlokasi di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Menpora juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PBESI atas pengelolaan Pelatnas Esports yang dinilai sangat baik. Ia berharap, dengan pengelolaan Pelatnas yang sangat baik, yang tidak hanya fokus pada pembinaan teknis namun juga non-teknis, pencapaian prestasi atlet Esports Indonesia di SEA Games 2021 Hanoi akan optimal. “Bawalah pulang medali sebanyak-banyaknya dan jadikan Indonesia makin bangga karenanya. Teruslah optimis dan penuh semangat untuk memberikan hasil terbaik bagi bangsa dan negaramu,” seru Menpora kepada 128 atlet Pelatnas dan segenap pengurus PBESI.

Menyambut kunjungan Menpora, Ketua Harian PBESI, Komjen Pol. Drs. Bambang Sunarwibowo, S.H., M.Hum menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh komitmen dari pemerintah dalam mendukung perkembangan ekosistem dan pembinaan prestasi para atlet Esports Tanah Air. “PBESI berterimakasih atas dukungan yang senantiasa diberikan pemerintah kepada kami dan seluruh ekosistem esports nasional melalui regulasi, arahan, serta keterlibatan langsung pada program-program pembinaan yang kami selenggarakan,” ujar Bambang Sunarwibowo. “Sebagai bentuk komitmen dan tanggungjawab, kami bertekad untuk terus melakukan pengembangan dan pembinaan, tidak saja kepada atlet-atlet yang mengikuti pelatnas, namun juga kepada seluruh atlet esports di Indonesia melalui dukungan pembinaan ESI daerah yang saat ini sudah ada di 514 kabupaten dan kota di Indonesia.”

Sementara itu, Ketua Pelatnas RM Ibnu Riza Pradipto, menginformasikan bahwa berkaca pada pengalaman SEA Games sebelumnya, Pelatnas Esports SEA Games 2021 tak hanya fokus pada peningkatan performa teknis, namun juga pada penguatan mental dan fisik. “Kekuatan mental, psikologi, dan fisik atlet sangat kritikal dalam mendukung optimalisasi performa atlet ketika bertanding. Untuk itu, faktor-faktor non-teknis tersebut menjadi bagian yang kami jadikan fokus pada Pelatnas ini.”

Tentang PB Esports Indonesia
Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) adalah induk organisasi olahraga esports sebagai olahraga prestasi yang diakui pemerintah. PBESI yang diketuai oleh Jenderal Polisi (P.) Prof. Dr. Budi Gunawan S.H., M.Si. memiliki visi mengembangkan dan mempromosikan ekosistem Esports yang stabil dan dapat membawa Indonesia menjadi pemimpin Esports di kawasan Asia.

Rakornas PBESI, Budi Gunawan Ingin Esports Bantu Pertumbuhan Ekonomi

Tangerang, 5 Maret 2022Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) hari ini menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tahun 2022. Rakornas ini diikuti oleh 665 peserta yang berasal dari pengurus PBESI pusat dan perwakilan 34 provinsi.

Ketua Umum PB Esports Indonesia, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan dalam sambutannya menyatakan keinginannya agar esports bisa membantu pertumbuhan ekonomi. “Jangka satu sampai lima tahun ke depan PBESI menjadi organisasi yang betul-betul dapat dibanggakan, menjadi organisasi cabang olahraga yang terbaik dari cabang olahraga yang lainnya,” ujar Budi Gunawan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (5/3/2022).

“Serta yang terpenting, juga membantu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan perkerjaan,” sambung Budi Gunawan.

Selain itu, Budi Gunawan juga menantang pengurus PB Esports Indonesia dapat mengembangkan ekosistem esports di Indonesia. Terutama dalam menciptakan games yang berdaya saing internasional.

“Sehingga produk-produk esport dalam negeri ini dapat merajai di pasar dalam negeri kita. Jangan seperti saat ini dikuasai oleh game-game dari luar negeri. Sanggup kita?” ucap Budi Gunawan.

Adapun Rakornas PB Esports Indonesia digelar pada 4-6 Maret 2022. Rakornas diikuti segenap pengurus Esports Indonesia setingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Selain para pengurus PBESI, acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh negara seperti Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letnan Jenderal TNI (Purn.) Marciano Norman, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, Dewan Pembina PBESI Diaz Hendropriyono, Ketua Umum IESPA Ibnu Riza serta tiga artis ternama, Raffi Ahmad, Atta Halilintar dan Ayu Dewi.

Dalam kesempatan ini, PB Esports Indonesia melakukan sosialiasi desain besar program kerja, regulasi, hingga menyerap rekomendasi. Kegiatan ini juga sekaligus memperingati HUT yang ke-2 PB Esports Indonesia.

 

Tentang PB Esports Indonesia

Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) adalah induk organisasi olahraga esports sebagai olahraga prestasi yang diakui pemerintah. PBESI yang diketuai oleh Jenderal Pol. (P.) Prof. Dr. Budi Gunawan S.H., M.Si. memiliki visi mengembangkan dan mempromosikan ekosistem Esports yang stabil dan dapat membawa Indonesia menjadi pemimpin Esports di kawasan Asia.

Pernyataan PBESI Terhadap Posisinya Dalam Mengatur Esport di Indonesia.

GAMEFINITY.ID, Denpasar – Seperti yang dilansir dari Gamebrott, beberapa hari yang lalu PBESI melaksanakan acara Prescon yang berisikan terkait dengan Esport PON XX Papua 2021. Dengan adanya acara ini, maka Esport sudah resmi menjadi salah satu cabang olahraga di Indonesia. Acara Prescon ini dilakukan secara online. Disaat yang bersamaan, PBESI mengumumkan Garudaku.com, sebuah website yang berisikan database tentang atlit Esport, tim dan stakeholder Esport yang ada di Indonesia.

PBESI mengumumkan bahwa game yang akan dipertandingkan pada PON XX Papua 2021 merupakan game yang terkenal dan daapt dijangkau oleh banyak masyarakat Indonesia. Game yang akan dipertandingkan ada Mobile Legends, Lokapala, Free Fire dan eFootball 2021. Dari judul game tersebut, terlihat tidak adanya game dari platform PC (untuk eFootball 2021 yang digunakan versi platform konsol), ini dikarenakan para gamers di Indonesia masih sedikit yang mendapat akses ke platform PC.

PBESI mengatakan bahwa game Lokapala masuk kedalam game yang dilombakan di PON XX Papua 2021 berguna untuk mendukung perkembangan developer game lokal. PBESI juga mengumumkan Kartu Esport Indonesia (KEI), kartu ini berguna untuk memberikan identitas kepada atlit Esport bahwa dirinya berada di bawah naungan PBESI. Direncanakan juga kartu ini dapat digunakan sebagai transaksi payment gateway atau sebagainya dan jikalau atlit Esport tersebut ketahuan melakukan kecurangan maka kecurangan dan sanskinya dapat ditulis ke dalam kartu ini.

Salah satu penulis dari Gamebrott menanya kan tentang regulasi dari PBESI, apakah regulasi ini akan diberlakukan hanya untuk game yang dilombakan di PON XX Papua 2021 saja dan jikalau diberlakuan, apakah berarti game tersebut sudah diakui oleh PBESI?

Pihak PBESI pun menjawab “jadi Regulasi PBESI, judulnya adalah Peraturan Pengurus Besar Esport Indonesia. Jadi peraturan itu mengatur rumah Pengurus Besar Esport Indonesia. Jadi bukan peraturan Republik Indonesia, tapi Peraturan Pengurus Besar Esports Indonesia. Sama seperti PSSI memiliki peraturan. Aturan PSSI mengatur rumah dari PSSI itu sendiri. Jadi siapapun yang termasuk dalam PBESI tentunya akan terikat dengan peraturan itu”.

Sambung dari PBESI “Jadi kita jelaskan bahwa itu judulnya adalah Peraturan PBESI. Peraturan itu merupakan turunan UUD no 3 tahun 2005 sistem olahraga nasional dimana semua liga olahraga di Indonesia di bawah naungan PB masing masing. PBESI dituntut sebagai wadah olahraga prestasi Esport secara resmi oleh Pemerintah Indonesia. Di situu PBESI mengatur seluruh ekosistem yang ada di dalam PBESI”. Mengakhiri jawaban yang diberikan oleh pihak PBESI.

Turnamen Lokapala Dikabarkan Terancam Gagal Diselenggarakan Pada PON XX Papua

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Kejutan terjadi pada penyelenggaraan turnamen eksibisi Esports Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Pasalnya Lokapala, game lokal yang menjadi cabang perlombaan eksibisi PON XX kabarnya terancam gagal terselenggara.

Kabar ini datang dari Live Press Conference Eksibisi Esports PON XX Papua 2021 yang diselenggarakan 18 Agustus 2021 lewat channel Youtube resmi PBESI.

Pada acara live tersebut PBESI selaku event organizer mengumumkan bahwa tiga cabang perlombaan yang resmi diadakan adalah Free Fire, eFootball PES 2021, dan Mobile Legends. Sedangkan untuk Lokapala, PBESI masih menimbang berbagai faktor teknis dalam menyelenggarakan turnamen resmi Lokapala.

“Memang kita sudah announce akan kita perlombakan, namun kita masih diskusi secara lebih mendalam lagi. Karena itu menyangkut nanti ke pertandingan dan tentunya kita tidak mau terjadi gangguan dalam penyelenggaraan PON ini.”

“Kita juga sudah tahu bahwa Lokapala memang gamenya masih baru dan masih dalam tahap pengembangan juga sehingga kita juga sedang proses dengan game publishernya dan developernya.” ujar tim dari PBESI

Dari pernyataan PBESI ini terlihat bahwa PBESI masih belum yakin akan kesiapan tim developer Lokapala dalam mempersiapkan turnamen eksibisi Esports PON XX.

Mengingat skala turnamen yang cukup masif, kondisi game dan server Lokapala yang masih belum sempurna membuat PBESI berpikir dua kali dalam menyelenggarakan cabang game lokal satu ini.

Sebelumnya kabar dihapusnya Lokapala dari PON XX sudah beredar secara luas. Salah satu akun Instagram bernama @lokapalawiki mengunggah sebuah gambar dimana pada pamflet resmi PBESI memperlihatkan cabang game Lokapala digantikan oleh Mobile Legends.

Tentunya gambar tersebut mengundang berbagai spekulasi terutama dari para netizen. Netizen menganggap bahwa PBESI lebih memilih Mobile Legends yang juga merupakan game bergenre MOBA.

Kepopuleran Mobile Legends di Indonesia yang tinggi menjadi faktor utama mengapa PBESI melirik Mobile Legends sebagai preferensi utama dibandingkan Lokapala.

Namun sebagai gamers Indonesia, kita tentunya berharap Lokapala sebagai game hasil karya anak bangsa dapat diselenggarakan pada event olahraga terbesar di Indonesia, yakni PON XX Papua 2021.

Seseorang Membuat Petisi Untuk Revisi Peraturan PBESI

GAMEFINITY.ID, Denpasar – PBESI (Pengurus Besar Esport Indonesia) saat ini banyak diperbincangkan oleh netizen Indonesia setelah mereka merilis beberapa peraturan yang harus diikuti salah satu contohnya adalah para publisher game yang ingin menjual gamenya di regional Indonesia harus disetujui terlebih dahulu oleh PBESI, selain dari peraturan tersebut diluar dari ranah organisasi Esport, namun peraturan dari ranah esport pun perlu dikaji ulang karena dianggap inti dari peraturan tersebut adalah untuk mencari uang.

Dikarenakan hal tersebut ada segelintir orang yang kesal terhadap peraturan itu dan mereka mulai “speak up” terhadap peraturan tersebut, salah satu cara mereka untuk “speak up “adalah dengan cara membuat petisi untuk melakukan revisi terhadap peraturan PBESI yang telah dirilis.

Isi dari petisi ini adalah untuk melakukan revisi terhadap iuran wajib tahuna yang harus dibayar oleh pihak team esport dan pihak penyelenggara event esport perlu membayar wajib iuran ke PBESI dan jangan lupa juga atlet esport perlu memiliki Kartu Esport Indonesia, untuk mendapatkan kartu ini, para atlet perlu mendaftarkan dirinya ke PBESI ini.

Tak hanya itu saja, petisi ini juga menyarankan untuk melakukan revisi terhadap pasal 39 PBESI karena pada pasal tersebut PBESI terlihat ingin melakuakn monopoli terhadap industri game yang ada di Indonesia dan terakhir sang pembuat petisi ini mengatakan bahwa organisasi PBESI ini dipimpin oleh orang yang kurang tepat dan tidak memiliki latar belakang yang cocok untuk memimpin orgnaisasi esport di Indonesia.

Kalian dapat melihat petisi ini disini. Disaat artikel ini di rilis, sudah ada 1.160 lebih orang yang melakukan tandatangan terhadap petisi ini.

Publisher Game Wajib Daftarkan Produknya ke PBESI, IeSPA Banten : Ini Jelas Keblinger!

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA) Provinsi Banten, Ucu Nur Arief Jauhar mengkritik peraturan Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) perihal Pelaksanaan Kegiatan Esports di Indonesia.

Menurut Ucu, peraturan yang dibuat oleh PBESI dianggap rancu dan dapat berpotensi melanggar hukum. Di dalam peraturan PBESI BAB XVIII Game dan Penerbit Game, pasal 39 ayat (1) dijelaskan PBESI dapat membina, mengatur, dan mengawasi Game yang berlaku di Indonesia. Kemudian di ayat (5) disebutkan, Publisher Game wajib mendaftarkan yang diterbitkannya pada PBESI untuk beroperasi di Indonesia.

Melihat peraturan tersebut, Ucu mengungkapkan bahwa Bab dan Pasal perihal Game tersebut dapat berpotensi merusak pasar game di Indonesia dan juga memicu monopoli industri game.

“Ini jelas-jelas keblinger. PBESI itu hanya organisasi e-Sports, bukan pemerintah. Jadi tidak punya hak mengatur game yang beredar di Indonesia. Ini namanya berusaha memonopoli industri game. Ini dapat menghambat tumbuhnya industri game di Indonesia. PBESI sudah keblinger,” kata Ucu.

Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah ada organisasi yang mengatur perihal peredaran game dan sistem rating game di Indonesia yaitu Indonesia Game Rating System (IGRS). IGRS sendiri bergerak langsung dibawah arahan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Kemudian Ucu juga menjelaskan bahwa lewat peraturan-peraturan ini, PBESI dapat dipandang lebih tinggi kedudukannya dibandingkan asosiasi Esports lain seperti IeSPA dan AVGI.

“PBESI itu hanya salah-satu organisasi Esports, bukan satu-satunya. Selain PBESI, ada IeSPA, AVGI, Club eSports, komunitas dan lainnya. IeSPA juga diakui pemerintah dan menjadi anggota KORMI. AVGI juga diakui sebagai organisasi Esports melalui Kemenkum-HAM. Begitu juga yang lainnya,”

“PBESI dan IeSPA itu setara, beda bidang kerjanya saja. Jadi tidak bisa peraturan PBESI mengatur keseluruhan dunia Esports di Indonesia. Belum lagi hak masyarakat untuk berolahraga atau ber-Esports tidak bisa dibatasi oleh peraturan sebuah organisasi. PBESI bukan pemerintah,” ujar Ucu.