Tag Archives: PC Game

Tower of Fantasy Akui Masih Banyak Bug

GAMEFINITY.ID, PATI – Hotta Studio selaku developer dari Tower of Fantasy merilis beberapa patch notes sebelum perilisan global di 11 Agustus. Mereka mengakui bahwa game tersebut “masih memiliki banyak kekurangan” dan mungkin saja para player nanti akan menemukan beberapa bug yang “tidak dapat dihindari”.

Patch Note Terbaru Tower of Fantasy

“Kami sangat menyadari bahwa Tower of Fantasy masih memiliki banyak kekurangan,” tulis mereka di postingan terbaru. “Hotta Studio akan bekerja keras untuk memperbaikinya, tetapi beberapa bug dan masalah mungkin tidak dapat dihindari setelah peluncuran resmi. Kami telah mengantisipasi kemungkinan munculnya masalah tertentu, merencanakan batas waktu dan spesifikasi debugging yang sesuai, dan mendesak staf kami di departemen terkait untuk menerapkannya.”

Hotta Studio mengatakan pembaruan apa pun akan diumumkan “secara publik dan terbuka,” demi mencegah “kerugian apa pun pada akun dan aset player” yang akan diprioritaskan saat menangani bug. Setiap perbaikan bug dan masalah lainnya juga akan disertai dengan “kompensasi yang sesuai, untuk memastikan bahwa pengalaman dan antusias player tidak terpengaruh.” Pihak pengembang memberitahukan ini ke semua player dengan harapan player akan memberi kepercayaannya kepada mereka.

Tower of Fantasy
Patch Note Terbaru Tower of Fantasy | Source: Hotta Studio

Meski pihak developer memberitahukan hal-hal tersebut, bukan berarti game nanti akan dipenuhi bug-bug yang dapat membuat player tidak nyaman. Berdasarkan pengalaman closed beta terakhir, Tower of Fantasy masih nyaman untuk dimainkan meski masih perlu beberapa optimasi di berbagai sisi. Masih ada beberapa hari lagi bagi Hotta Studio dalam menyelesaikan beberapa bug, atau pun jika tidak memungkinkan mereka masih dapat mengurangi bug-bug yang sekiranya dapat mengganggu kenyamanan player.

Improvisasi Dari Hotta Studio

Bersamaan dengan tindakan pencegahan ini, Hotta menguraikan beberapa perubahan yang telah dilakukan pada versi global gim ini sejak closed beta terakhir. Berikut beberapa perbaikan yang telah Hotta Studio perbaiki :

  1. Kustomisasi karakter sekarang mencakup opsi untuk menyesuaikan dada karakter Anda.
  2. Perbaikan masalah ketika beralih bahasa audio.
  3. Masalah penempatan yang sangat ditingkatkan seperti teks yang keluar dari bingkai, terjemahan yang hilang, dan subtitle yang terpotong.
  4. Penambahan lokalisasi teks untuk enam bahasa: Jerman, Prancis, Spanyol, Portugis, Indonesia, dan Thailand.
  5. Menurunkan persyaratan untuk menyelesaikan beberapa Misi Kegiatan.
  6. Menambahkan beberapa emoticon.
  7. Menurunkan tingkat kesulitan Joint Operation dan Frontier Clash secara numerik, dan menyesuaikan CS yang direkomendasikan.
  8. Serta beberapa perbaikan bug lainnya.

Beberapa perbaikan tersebut dapat diselesaikan berkat antusiasme player dalam mengikuti closed beta Tower of Fantasy. Hotta Studio menghimbau para player untuk selalu mengirimkan feedback setiap kali player menemukan bug-bug yang dapat mengganggu jalannya permainan.

Bagaimana menurut kalian? Sudah siap memainkan game Tower of Fantasy?

Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Steam Deck Segara Hadir Di Asia! Indonesia Kebagian?

GAMEFINITY.ID, PATI – Konsol handheld terbaru dari Valve yaitu Steam Deck telah berhasil mencuri hati para gamer sejak perilas pertamanya. Pasalnya konsol ini hampir dapat menjalankan semua game steam saat ini. Membuat impian para gamer memainkan game steam dimana saja menjadi kenyataan. Meski Steam Deck berhasil meraih popularitasnya, konsol ini masih belum tersebar secara meluas. Kabar baik, Valve telah mengumumkan bahwa Steam Deck akan segera hadir di Asia akhir tahun ini dan sudah mulai membuka pre-order.

Valve Bawa Steam Deck Ke Asia

Steam Deck
Steam Deck akan segera hadir di Asia | Source: Steam Deck

Valve bekerja sama dengan Komodo sebagai reseller resmi Steam Deck untuk region Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong. Komodo menyediakan variasi Steam Deck mulai dari 64GB, 256GB, dan 512GB. Begitu pelanggan melakukan pre-order, mereka akan mendapatkan estimasi kasar tentang kapan Steam Deck mereka akan dikirim.

Steam juga mengantisipasi keterbatasan stock untuk setiap region. Yang mana stock untuk setiap region akan memiliki stock Steam Deck berbeda – beda. Jadi para gamer di wilayah tertentu tidak perlu khawatir akan kehabisan barang yang dikarenakan telah dihabiskan oleh wilayah lain.

Valve menuliskan dalam sebuah postingan di blognya, “Kami sangat bersemangat untuk menghadirkan Steam Deck tersedia di lebih banyak wilayah di seluruh dunia, dan berharap gamer di Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong akan menyukai Steam Deck dari kami,”.

Baca Juga : Tesla Bakal Tambah Game Dari Steam?

Indonesia kebagian?

Steam dan Komodo juga berencana untuk mendirikan booth stand di Tokyo Game Show tahun ini sehingga para gamer bisa mendapatkan beberapa unit Steam Deck tepat waktu sekaligus dapat memeriksa barang secara langsung. Sayangnya hingga saat ini masih belum ada informasi mengenai ketersediaan konsol terbaru dari Valve ini di region lain di Asia. Sepertinya para gamer Indonesia harus bersabar sedikit lebih lama untuk mendapatkan Steam Deck dengan harga normal.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk mencoba konsol terbaru dari Valve ini?

Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

PUBG: Battleground Kembali Dilarang di India

GAMEFINITY.ID, PATI – PUBG: Battlegrounds telah menjadi salah satu game battle royale paling populer di dunia selama hampir lima tahun sejak awal perilisan. Memiliki tiga juta player aktif membuktikan betapa besarnya PUBG: Battleground. Developer Krafton juga telah membuat game ini menjadi free-to-play, menambah jumlah pemain aktif dari sebelumnya. Namun, sepertinya PUBG dan India memiliki sejarah yang sedikit kurang bagus.

India Kembali Melarang PUBG

PUBG
PUBG Mobile India Kemabali dilarang di India

Ketika PUBG: Battlegrounds meraih kesuksesan besar di seluruh dunia, disisi lain Krafton telah berjuang mati-matian agar game-nya tetap tersedia di India. Pemerintah India sebelumnya melarang PUBG: Battlegrounds karena alasan terkait keamanan nasional. India juga melarang PUBG Mobile ketika ketegangan antara India dan China naik pada akhir 2020. Hal ini dikarenakan PUBG Mobile diterbitkan oleh raksasa game Cina, Tencent. Akhirnya Krafton menghadirkan PUBG versi region India beberapa bulan setelah di-banned. Meski begitu PUBG kembali dilarang di India.

Berdasarkan laporan dari The Quint, PUBG Mobile India telah dilarang oleh pemerintah India dengan alasan “masalah keamanan nasional” sekali lagi, dikarenakan kepemilikan sebagian Tencent atas Krafton. Pemerintah India sendiri masih belum buka suara tentang hal ini secara langsung. Namun para pemain PUBG Mobile di India menemukan pada hari Kamis bahwa game itu tidak lagi tersedia di Play Store maupun AppStore.

Baca Juga: Turnamen Offline PUBG Mobile Bangladesh Digrebek Polisi

Usaha Krafton untuk India

Larangan terbaru PUBG di India kembali setelah kurang dari dua tahun semenjak perilisan PUBG Mobile India. Hal yang membedakan PUBG Mobile India dengan PUBG Mobile biasa antara lain penerapan sensor yang lebih berat. Krafton juga telah mengatur pemindahan data Battlegrounds Mobile India ke server Microsoft Azure, dengan upaya menjauhkan diri dari Tencent.

Larangan PUBG Mobile di India datang tidak lama setelah update konten terbaru PUBG. Pembaruan Versi 18.2 PUBG menghadirkan map baru Deston sekaligus mekanik baru bersama dengan senjata baru O12 shotgun. Krafton juga memberikan optimasi grafis untuk konsol next-gen. Larangan ini menjadi pukulan telak bagi Krafton setelah berupaya berulang kali agar game mereka tetap tersedia di wilayah tersebut.

India dengan Cina memang saat ini sedang memiliki hubungan yang kurang baik. Yang mana ini berimbas ke game-game yang memiliki hubungan dengan Cina, salah satunya PUBG Mobile. Bagaimana menurut kalian?

Untuk terus mengetahui informasi menarik dari dunia game dan review game tetap ikuti beragam informasi di Gamefinity. Selain itu, nikmati banyak promo voucher dan top up games kesayang kalian di Gamefinity.id

Call of Duty Dituduh Melakukan Plagiarisme

GAMEFINITY.ID, PATI – Plagiarisme memang bukan suatu tindakan yang baik. Selain mencuri ide dan karya orang lain, plagiarisme juga dapat membuat pemilik karya original merasa terpukul. Melihat karya yang dibuat dengan sungguh – sungguh diambil begitu saja oleh orang lain. Baru-baru ini Activision dilaporkan telah melakukan plagiarisme salah satu skin yang ada di Call of Duty: Vanguard.

Update Terbaru Call of Duty: Vanguard

Update terbaru Call of Duty: Vanguard mendatangkan Terminator T-800 Arnold Schwarzenegger dan T-1000 Robert Patrick. Selain itu di Seasons 4 ini mereka juga menghadirkan skin anjing Samoyed yang lucu nan menggemaskan untuk operator Kim Tae Young.

Call of Duty
Update Season 4 Call of Duty: Vanguard

Tuduhan Plagiarisme

Namun tak disangka skin anjing samoyed yang imut tersebut dilaporkan merupakan hasil dari plagiarisasi dari karya seorang artist independen dua tahun lalu. Menyusul tuduhan tersebut, Raven Software selaku developer Call of Duty: Warzone telah menghapus gambar yang merujuk pada skin Loyal Samoyed di situs web mereka. Kalian bisa lihat versi lama dari website Raven Software yang menyertakan skin Samoyed, dan telah diganti seperti ini.

Concept Artist Sail Lin mengunggah karya seni karakter, “Samoye Medical,” ke situs web ArtStation pada Desember 2019. Pada hari Jumat, artis tersebut melalui Twitter, mengatakan bahwa Activision dan Raven Software telah menjiplak karya tersebut tanpa menghubunginya.

“Walaupun saya juga pemain COD, saya sangat kecewa melihat karya saya dijiplak oleh perusahaan besar seperti Activision dengan cara seperti ini,” tulis artist tersebut. “Saya telah menghubungi Activision untuk penjelasan dan/atau kompensasi, dan mudah-mudahan situasinya segera diselesaikan. Sebagai seniman independen, saya hanya bisa melakukan seperti ini, dan saya harus berbicara hal ini untuk menghentikan agar tidak terjadi lagi di masa depan.”

Sail Lin menjelaskan kesamaan yang jelas antara karya seni Samoye Medical dan model skin Loyal Samoyed melalui tweet-nya. Masih belum jelas bagaimana Raven Software dan Activision menanggapi tuduhan tersebut.

Tuduhan plagiarisme di industri game bukanlah hal yang baru lagi. Ambil contoh yang belum lama ini yaitu tuduhan riot games kepada mobile legends yang sampai saat ini masih dalam proses pengadilan.

Bagaimana menurut kalian? Apakah skin Samoyed Loyal benar merupakan hasil plagiarisme?

Review Just Cause 2: Map Cantik di Game Lawas

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Just Cause 2 merupakan sebuah sekuel dari serial game yang memiliki konsep open world. Banyak orang membandingkan game Just Cause dengan seri Grand Theft Auto. Namun, perbandingan tersebut tidak setara karena Just Cause lebih mengusung gameplay yang menghibur dan tidak terkesan realistis.

Just Cause pertama kali diluncurkan pada tahun 2006 oleh Avalanche Game sebagai pengembang. Game pertama tersebut menerima tanggapan yang kurang baik dari para pemainnya.

Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2010, Avalanche Game merilis sekuel Just Cause terbarunya, yaitu Just Cause 2. Kali ini, Just Cause 2 dipasarkan oleh Square Enix.

Berbeda dengan game pertamanya, Just Cause 2 mendapat banyak pujian terkait dengan kualitas grafis yang ditawarkan. Menggunakan Havok Engine dan Avalanche Engine 2.0 membuat game ini memiliki grafis yang berkualitas.

Yuk, langsung saja ke pembahasannya!

Tampilan Interface Just Cause 2

Just Cause 2 Main Menu | Personal Archive
Tampilan Main Menu dari Just Cause 2 | Personal Archive

Ketika awal memasuki permainan, kita akan disuguhi oleh berbagai logo yang membangun game ini. Mulai dari Havox Engine, Nvidia PhysX, hingga penerbitnya yaitu Square Enix dan pengembangnya Avalanche Studio.

Memasuki main menu tampak tampilan dari menu tersebut terkesan rapi dan bergaya khas game AAA. Tampilan tersebut memudahkan para pemain untuk mengatur segala hal sebelum permainan dimulai.

Suara yang dihasilkan saat transisi pilihan juga terkesan enak didengar dan cocok dengan tema yang ada pada main menu.

Dalam permainan punya cerita yang berbeda. Tampilan data sang tokoh Rico terkesan lengkap namun kelihatannya terlalu kecil bahkan untuk layar sebesar 14 inci. Interface pada PDA juga terkesan ribet karena harus bergabung dengan peta dunia yang sangat luas.

Admin Rating: 7/10 (Tampilan menu bagus, namun masih kurang optimasi saat dalam permainan)

Story dalam Just Cause 2

Just Cause 2 Story | Personal Archive
Sebuah Cutscene di Sebuah Misi pada Game Just Cause 2 | Personal Archive

Ya, game ini memiliki sebuah cerita. Seorang agen organisasi rahasia bernama Rico Rodriguez dikirimkan oleh organisasinya untuk mengevakuasi seseorang dari pulau negara tropis bernama Panau. Negara Panau ini saat itu sedang mengalami masa-masa coup d’état atau biasa disebut kudeta oleh pihak militer.

Rico disini ditugaskan untuk menyelamatkan orang tersebut, mendapatkan informasi, dan menghancurkan rezim militer yang berkuasa. Uniknya, untuk melanjutkan cerita lebih jauh, para pemain diwajibkan untuk menyebabkan chaos dengan mensabotase camp militer. Setelah itu barulah terdapat misi yang dapat melanjutkan cerita di Just Cause 2.

Meski begitu, ketika bermain game ini, terkadang pemain akan lupa bila ada cerita tentang latar belakang Rico di game ini. Hal ini disebabkan oleh sistem eksplorasi unik yang terlalu mendominasi permainan ini. Selain itu, perkembangan cerita juga dapat terbilang lambat dan dibarengi dengan cutscene yang sama sekali tidak membuat tertarik.

Admin Rating: 5/10 (Saking membosankannya untuk mengikuti cerita, lebih asik melakukan eksplorasi)

Baca Juga: The IDOLM@STER Shiny Festa, Jadi Produser Agensi Bakat 765

Gameplay Just Cause 2

Just Cause 2 Map | Personal Archive
Tampilan Keseluruhan Peta pada Just Cause 2 | Personal Archive

Seperti yang dikatakan sebelumnya, sisi eksplorasi di game inilah yang membuat nama Just Cause dikenal. Para pemain akan diberikan map kosong di awal permainan dan ditugaskan untuk berkunjung ke beberapa tempat untuk memperlihatkan nama tempat tersebut.

Selain itu, sistem travel di game ini juga dapat dikatakan membuatnya seru. Mulai dari grappling hook, parasut, hingga ratusan jenis kendaraan yang dapat dikendarai.

Kepulauan Panau menjadi latar dari game ini. Kepulauan ini memiliki beberapa iklim berbeda, seperti pegunungan salju di tengah, hutang tropis di pinggiran, dan gurun pasir di sebuah pulau yang terletak pada barat daya.

Berbicara dengan map dan tempat eksplorasi, game ini menawarkan map berukuran lebih dari 1.000 kilometer persegi. Sebagai perbandingan, game GTA IV yang rilis di generasi yang sama hanya memiliki map seluas 16 kilometer persegi. Angka tersebut juga tidak dapat dibandingkan dengan map GTA: SA yang hanya punya luas 38,2 kilometer persegi. Namun tenang, dengan map yang luas game ini sudah punya sistem quick travel ke destinasi yang sudah dieksplorasi sebelumnya.

Dengan sisi eksplorasi yang menojol, sisi lainnya banyak yang masih dirasa kurang. Meskipun termasuk game action shooter, Just Cause 2 memiliki varian senjata yang sedikit. Ditambah lagi feels menembak yang agak kacau khususnya pada senjata SMG dan Revolver.

NPC juga menjadi masalah tersendiri. Pasalnya, NPC di game ini terkesan hanya diprogram untuk berjalan dan berlari. Bahkan, polisi dan tentara di game ini hanya punya kelebihan menembak senjata dengan sistem AI yang sama. Sementara pasukan elit sama seperti polisi namun dengan health yang lebih tebal.

Admin Rating: 8/10 (Sistem eksplorasinya patut diapresiasi, namun masalah AI dan gameplay lainnya masih kurang)

Grafis

Parachute Just Cause 2 | Personal Archive
Terbang Menggunakan Parasut Sambil Melihat Pemandangan | Personal Archive

Dapat dikatakan grafis game ini memukau untuk tahun 2010. Shader dapat di-render dengan baik, detail kecil seperti fisik pohon dan ledakan juga diperhatikan oleh sang pengembang. Tekstur dari game ini juga terkesan jelas meskipun dilihat dari jauh.

Dan yang paling penting adalah, optimalisasi dari game ini sudah di luar nalar. Dengan grafis yang memukau dan tingkat render lingkungan yang jauh, game ini mampu berjalan di perangkat low-end sekalipun dengan sangat baik. Hanya saja yang kurang adalah kendaraannya yang sekalinya pergi dari pandangan biasanya langsung hilang.

Admin Rating: 10/10 (Kelebihan grafis di game ini mampu menutupi kekurangannya di hal lain)

Audio

Musik terdengar bagus dan cocok untuk berbagai situasi. Suara lingkungan dan alam sudah dapat dikatakan pas. Namun, yang perlu diperhatikan adalah suara karakter.

Selain sang tokoh utama, Rico, seluruh suara dalam karakter ini terkesan garing dan tanpa penjiwaan. Khususnya bagi karakter dengan bahasa inggris aksen melayu. Suara mereka seperti datar dan tanpa penjiwaan sama sekali. Satu lagi, suara kendaraan di game ini monoton parah. Meski beragam, jarang kendaraan yang punya suara unik dalam game ini.

Admin Rating: 6/10 (Salah satu kelemahan dari Just Cause 2 adalah di aspek ini)

Baca Juga: Dark Souls 3 Kembali Mendapat Update baru

Addictivity

Berbicara tentang replayability, game ini dapat dibilang hanya worth untuk ditamatkan sekali. Akan tetapi, bila sebuah progress permainan belum 100%, maka game ini sepertinya masih layak dimainkan mengingat adanya Steam achievement di game ini.

Admin Rating: 6/10

Worthiness

Just Cause 2 merupakan sebuah game berbayar di Steam. Base price game ini berkisar di harga Rp. 107.299,00. Harga tersebut termasuk mahal untuk game berusia 12 tahun.

Namun, ketika ada sale, harga game ini bisa anjlok di harga Rp. 10.729,00. Kalau di harga promo, tentu game ini dapat dikatakan sangat worth untuk dibeli. Apalagi DLC milik game ini hanya berharga di sekitar Rp. 5.000,00 per item saat sale.

Admin Rating: 9/10 (Hanya saat sale, jangan beli di harga penuh)

Kesimpulan

Just Cause 2 merupakan sebuah game yang menonjol dari sisi grafis dan sistem eksplorasi. Meski punya 2 hal yang menjadi nilai jual, game ini masih banyak hal yang perlu dibenahi seperi di sisi audio, mekanisme shooting, dan AI di dalam game-nya. Di harga promo, game ini merupakan salah satu pilihan game ketika uang terbatas.

Admin Total Rating: 7.5/10

Shroud Kemungkinan Akan Melanjutkan Karirnya Di Valorant

GAMEFINITY.ID, PATI – Shroud, salah satu player FPS paling populer saat ini pada tanggal 8 Juli mengumumkan akan bermain bersama team Sentinel sebagai pemain pengganti. Bergabungnya Shroud ke dalam tim merupakan upaya mereka untuk lolos ke Valorant Champions melalui Last Chance Qualifier Amerika Utara.

Kembalinya Shroud di Scene Esport

Shroud
Shroud resmi bergabung ke tim Sentinels Sebagai Pemain Pengganti

Pengumuman tersebut menandai kembalinya Shroud ke panggung kompetisi setelah terakhir kali berkarir di scene CS:GO bersama dengan Cloud9 di tahun 2018. Semenjak pensiun dari esports, Shroud memutuskan untuk menjadi salah satu streamer sekaligus content creator di Twitch. Hingga saat ini telah ada lebih dari 10 juta pengikut di channel pribadi milik Shroud.

Kabar bergabungnya Shroud dengan Sentinels, yang merupakan tim Valorant terpopuler di Amerika Utara, disambut antusias oleh masyarakat. Mungkin saja Last Chance Qualifier bukan satu-satunya kesempatan kita untuk melihat kembali Shroud di panggung kompetisi. Terlebih jika Sentinel berhasil lolos LCQ maka besar kemungkinan Shroud juga akan kembali hadir di Valorant Champions Istanbul.

Baca Juga : Dibanned Zepetto, Streamer Cahwiguna Pensiun

Lanjut Setelah LCQ?

Pada 27 Juli, Shroud mengungkapkan di stream-nya bahwa ia mungkin saja dapat bergabung ke Valorant profesional meski di luar VCT LCQ asalkan beberapa persyaratan terpenuhi. “Jika franchising itu di LA di mana saya tinggal ada kemungkinan besar saya akan terus bermain sebagai Valorant profesional,” ucap streamer berusia 28 tahun tersebut di streamnya.

Pro Player asal Kanada itu tidak menutup kemungkinan untuk tetap bermain bersama Sentinels. Meskipun ia mengaku tidak tahu apakah organisasi tersebut akan berhasil dalam pengajuan aplikasinya untuk partnership di Riot Games League. Shroud menambahkan, “Apakah itu dengan Sentinel? Aku tidak tahu. Apakah mereka tergabung dalam franchise? Aku tidak tahu. Saya tidak punya ide.”

Menurut laporan pada 21 Juli oleh Dot Esports, Sentinel adalah salah satu organisasi yang telah menuju tahap selanjutnya dari proses pengajuan aplikasi untuk liga Amerika, yang direncanakan akan memiliki antara delapan hingga sepuluh tim.

Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id