GAMEFINITY.ID, PATI – Square Enix akhir – akhir ini terlihat tidak baik-baik saja, melihat beberapa berita buruk dari publisher ini. Pertama kerugian dari Marvel Avenger dan Guardian Of The Galaxy yang cukup besar. Meski sudah beberapa kali melakukan perbaikan masih belum dapat meraup untung besar dari games tersebut. Selanjutnya sepinya pemain di Babylon fall bahkan versi steam sempat menyentuh hanya delapan pemain aktif dalam game. Yang terbaru kabar Square Enix menjual beberapa developer dan IP mereka. Dan sekarang berita datang dari game mereka yang masih berumur satu tahun yaitu Outriders.
Awal Perilisan Outriders
Outriders merupakan game multiplayer looter shooter dengan perfektif orang ketiga yang dirilis Square Enix pada 1 April 2021. Square Enix sempat yakin bahwa game ini akan sukses besar. Sebelum perilisan, Outriders sempat menjadi game dengan demo yang paling banyak diunduh di Steam. Pada hari perilisan, Outriders sempat mendapatkan beberapa masalah seperti koneksivitas server yang buruk hingga item yang menghilang dari inventoryplayer. Meski begitu Outrider masih berhasil mendapatkan review-review bagus dari berbagai reviewer. Melihat beberapa pencapaian tadi sepertinya tidak menjamin bahwa game ini akan sukses.
Nasib Developer
Berdasarkan laporan dari TweakTown, People Can Fly selaku developer dari Outriders melaporkan bahwa mereka masih belum mendapatkan royalti dari Square Enix akibat dari penjualan yang tidak begitu bagus. Meski telah rilis satu tahun yang lalu, hasil penjualan Outriders masih belum bisa menutupi biaya dari pengembangan ,distribusi dan promosi game tersebut. People Can Fly juga tidak yakin game Outsiders akan profit suatu saat nanti. Perlu diingat bahwa bahwa Square Enix memiliki penuh IP dan hak penerbitan untuk Outriders. Itu berarti People Can Fly mungkin masih belum menikmati keuntungan sejak perilisan pertama Outriders pada tahun 2021.
Walaupun mengalami kerugian yang begitu besar, tidak membuat Square Enix mundur. Mereka masih berniat untuk merilis DLC Outriders Worldslayer di tahun 2022 ini. People Can Fly mengatakan mungkin saja mereka akan menolak untuk membuat DLC dan ekspansi baru untuk Outriders. Jika ya, Square Enix terpaksa memilih pengembang lain untuk mengerjakan proyek ini.
Wajib ditunggu nih update terbaru tentang games terbaru dari Square Enix hanya di Gamefinity. Jangan lupa top up games kesayangan kalian hanya di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Sebuah game, khususnya sebuah franchise, biasanya memiliki pola perilisannya masing-masing. Ada yang masa pengembangannya panjang lalu diisi oleh berbagai DLC seperti seri Grand Theft Auto (GTA). Dan ada juga yang merilis game setiap tahun atau dapat disebut annual release seperti yang dilakukan biasanya oleh game AAA.
Namun, keberadaan dari gameannual release sendiri menjadi masalah problematik tersendiri. Bukan hanya bila dilihat dari perspektif seorang pemain, namun juga ketika dilihat dari perspektif seorang developer.
Apa itu Annual Release
Annual Release merupakan sebuah jadwal perilisan game dari sebuah franchise yang diadakan satu tahun sekali. Sudah banyak contoh game yang menerapkan sistem annual release seperti Call of Duty, Need for Speed, dan game olahraga lainnya seperti FIFA.
Karena setiap tahun rilis, maka hingga saat ini franchise yang menerapkan sistem ini pasti mempunyai judul game yang lebih banyak dari biasanya. Bahkan, seri Need for Speed sendiri yang memulai annual release-nya dari game NFS Hot Pursuit 2, pernah beberapa kali merilis 2 game di tahun yang sama.
Dilema Annual Release dalam Industri Game Saat Ini
Sebagai perilisan sebuah seri game di setiap tahunnya, maka pengembangan annual release sendiri juga terbatas. Hal ini yang menjadi masalah utama dalam industri game saat ini. Pengembangan sebuah game oleh sebuah tim dalam jangka waktu 1 tahun dapat dikatakan merupakan waktu pengembangan yang cukup pendek. Bila berbicara tentang game yang rilis di tahun 2000-an, mungkin saja waktu tersebut dapat terbilang cukup.
Namun, berbicara tentang game AAA akhir-akhir ini, pengembangan dengan waktu 1 tahun merupakan sesuatu yang terkesan memaksa bagi seorang developer. Mulai dari grafis dengan kualitas tinggi, kualitas audio yang biasanya diambil dari sampel asli, dan juga belum termasuk periode pembukaan tahap open dan closedalpha & beta bila diperlukan.
Tentu saja hal ini berdampak dengan kualitas game yang dihasilkan karena terbatasnya waktu yang diberikan sebelum perilisan. Beberapa game yang sejatinya “belum matang” secara terpaksa harus dirilis di publik di tenggat waktu yang sudah ditentukan. Akibatnya, banyak kritikus dan fans garis keras dari seri tersebut mengajukan komplain.
Mari kita ambil contoh dari seri Call of Duty. Call of Duty sendiri sudah melakukan annual release sejak Call of Duty 2 yang rilis di tahun 2005. Namun, mereka telah mengumumkan untuk tidak merilis Call of Duty apapun di tahun 2023. Yang menjadi alasan dari hal ini, tentu saja adalah feedback yang buruk dari para pemain dan kritikus untuk beberapa game Call of Duty di tahun 2010-an. Game seperti CoD Ghost, CoD Advanced Warfare, CoD Infinite Warfare, dan yang baru-baru ini rilis CoD Vanguard merupakan contohnya.
Game-game tersebut mendapat tanggapan yang cenderung negatif di komunitasnya. Yang menjadi masalahnya, adalah kurangnya inovasi yang diberikan oleh developer. Hal ini tentu saja merupakan salah satu dampak dari keterbatasan waktu yang diberikan. Bahkan, game seperti CoD Vanguard sendiri memiliki aset game yang merupakan aset yang sama dari 2 game sebelumnya.
Sebuah Sisi Terang
Meskipun menimbulkan banyak masalah, namun perilisan tahunan bukan tanpa tujuan. Annual release tentu saja dapat membantu para publisher dan developer untuk tetap berada dalam industri game. Alasan ini lebih masuk akal bila kita melihat game seperti FIFA, Madden NFL, dan NBA yang perlu membeli lisensi dari sebuah lembaga setiap tahunnya. Dengan menjual sebuah game dengan full price maka biaya untuk membeli lisensi tersebut dapat ditanggulangi.
Dari sisi pemain, para pemain kasual yang hanya dapat membeli 1 hingga 2 game setiap tahunnya dengan waktu bermain yang sedikit karena kesibukan juga diuntungkan. Karena pada dasarnya, game yang melakukan annual release merupakan game AAA yang memiliki ketenaran yang besar. Karena pemain seperti itu sebagian besar hanya memandang dari nama sebuah franchise, berbeda dengan hardvore gamer yang memang memperhatikan kualitas game hingga detil.
GAMEFINITY.ID, PATI – Skull And Bones merupakan game shooter pvp bertemakan bajak laut. Game ini pertama kali diumumkan di E3 2017 dan mengalami delay selama beberapa tahun. Awalnya game ini akan rilis pada tahun 2019, kemudian mundur ke tahun 2020, hingga sekarang 2022. Namun sepertinya game kapal ini akhirnya dapat berlayar dalam waktu dekat.
Leak Gameplay Skull And Bones
Pada Jumat, 29 April 2022 kemarin muncul kabar mengenai game Skull and Bones. Kabar tersebut mengenai leak gameplaySkull and Bones yang sudah hampir enam tahun tidak ada kabar. Video berdurasi kurang lebih enam menit itu tersebar melalui forum reddit. Sayangnya video tersebut telah dihapus beberapa saat setalah videonya tersebar.
Dalam video tersebut ditunjukkan beberapa fitur yang ada pada Skull and Bones. Pada rekaman menunjukkan bagaimana resource management seperti mengumpulkan bijih tambang, kayu, hingga kulit hewan, yang nantinya dapat diolah menjadi bahan lain yang lebih penting.
“Crafting merupakan kegiatan penting untuk kemajuanmu dalam menjadi bajak laut terkenal” kata narator dalam rekaman leak. Rekaman tersebut juga menunjukkan bahwa game ini dapat dimainkan secara solo, yang sebelumnya ubisoft mengatakan bahwa game ini merupakan game multiplayer. Bahkan terdapat beragam kosmetik yang dihadirkan dalam game.
Narator menjelaskan juga mengenai infamy system yang akan mempengaruhi reputasi player sebagai bajak laut. Ketika player menaikkan infamy rank, mereka akan membuka akses untuk membangun kapal yang lebih baik dan kuat. Untuk menaikkan level infamy,player harus melakukan kontrak “high-risk, high-reward” dengan NPC di game, menjarah suatu wilayah, hingga menyelesaikan world event.
Selain kegiatan yang dilakukan di darat, Video tersebut juga menampilkan gameplay saat player berada di dalam kapal. Player nantinya harus dapat bertahan hidup serta merawat kapal agar dapat terus berlayar. Kegiatan merawat kru seperti memberi makan harus dilakukan jika kalian tidak ingin dibuang oleh kru kalian sendiri. Tanggap dalam melakukan perbaikan juga sangat penting untuk merawat HP kapal tetap penuh.
Pihak Ubisoft pun menanggapi mengenai leak video Skull and Bones yang telah tersebar. Mereka mengkonfirmasi bahwa leak tersebut benar adanya. Mereka menjelaskan bahwa rekaman tersebut merupakan versi awal dari game dan tidak mencerminkan hasil akhir game nantinya. Sepertinya info mengenai detail game Skull and Bones akan datang dalam waktu dekat melihat tweet dari akun resmi Skull and Bones.
Skull and Bones sebelumnya mengalami kekacauan selama pengembangan. Seperti tidak ada arah yang jelas, biaya yang terus membengkak, dan lain – lain. Ubisoft Singapore petama kali mengumumkan bahwa game ini merupakan projek ekspansi dari Assassins’s Creed IV: Black Flag pada tahun 2013 sebelum berganti menjadi proyek game utuh.
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – VN atau dapat disebut juga sebagai Visual Novel, merupakan sebuah genre game yang lebih memfokuskan pada aspek cerita yang disampaikan lewat teks yang dibarengi gambar dinamis maupun statis. Meskipun kurang diminati di Indonesia, VN sendiri sebenarnya cukup populer di kawasan Jepang, Eropa, dan Amerika.
Rata-rata game VN sendiri merupakan game VN berbayar yang mengharuskan pemain untuk membeli game terlebih dahulu. Hal ini juga dapat dimaklumi mengingat pembuatan game VN bukanlah merupakan hal yang murah.
Meski begitu, terdapat beberapa game VN yang tersedia secara gratis. Contohnya, adalah game berjudul Find Love or Die Trying yang dikembangkan oleh Auden Jim. Game ini tersedia secara gratis di platform Steam, sehingga game ini cocok bagi kalian yang ingin coba-coba rasanya bermain game VN.
Find Love or Die Trying VN Interface
Tampilan dari game ini sebenarnya cukup sederhana dan mudah dipahami untuk para pemula yang ingin memulai bermain game VN. Hanya ada beberapa pilihan “New Game”, “Continue”, “Settings”, dan “Exit”.
Pengaturan dalam game ini pun juga sederhana dan terkesan to the point, hanya ada pilihan resolusi, mode layar, kecepatan teks, dll. Pengaturan ini terkesan simpel namun juga tidak terlalu kurang. Namun, memang ada beberapa pengaturan lanjutan yang tidak hadir di dalam pengaturan sehingga mengurangi kustomisasi permainan dari game VN biasanya.
Karena yang dijual oleh game VN merupakan ceritanya, maka di bagian ini tidak akan dijelaskan ceritanya secara detil agar pembaca dapat mencobanya sendiri. Cerita yang ditawarkan oleh game ini sebenarnya tidak terlalu mudah dipahami di awal, namun jawabannya cukup jelas ketika mencapai akhir.
Pemain akan berawal di sebuah pesawat bertemu seorang akuntan bernama Kat yang menyuruh pemain untuk berkencan dengan 5 gadis, yaitu Allie, Scarlet, Yui, Terra, dan Violet, lalu memilih salah satu dari mereka untuk dinikahi. Cerita tersebut memang terlihat sederhana di awal, namun ketika mencapai pertengahan hingga akhir cerita banyak hal yang sedikit kompleks mulai terjadi. Hal tersebut memberi berbagai unsur menarik ke dalam cerita yang awalnya terasa hambar.
Namun, yang sedikit disayangkan adalah jarangnya event yang meruncingkan ending dari ceritanya. Berbeda dari game VN lainnya dimana banyak sekali pilihan yang dapat menentukan akhir cerita. Dalam game ini, hal tersebut hanya ditemui di bagian akhir. Sementara di bagian awal dan pertengahan hanya diberikan pilihan yang tidak merubah cerita apapun. Tetapi, hal ini dapat dimaklumkan, secara ini game gratis jadi tetap worth untuk dicoba.
Admin Rating: 9/10
Find Love or Die Trying Gameplay
Seperti game VN pada umumnya, game ini hanya memiliki permainan dengan membaca teks yang dibawanya. Memang ada beberapa pilihan yang harus dipilih oleh pemain, namun seperti yang sudah dijelaskan, hanya beberapa pilihan yang dapat benar-benar merubah akhir cerita.
Bukan game VN seperti Danganronpa atau Ace Attorney yang mewajibkan pemain untuk berpikir, game ini lebih seperti dibuat santai agar pemain dapat menikmati ceritanya. Total, ada 7 ending yang dapat dicapai oleh seorang pemain. Dalam urusan ending, dengan jumlah 7 milik game ini, dapat dikatakan game ini mempunyai ending lebih banyak dari rata-rata game VN.
Art yang disuguhkan juga terkesan bagus dan menawan. Setiap karakter terlihat untuk memiliki karakternya masing-masing hanya dengan melihat art mereka. Hal tersebut juga dapat membuat pemain betah untuk bermain karena ingin melihat art lainnya.
Admin Rating: 9/10
Find Love or Die Trying Language
Bagi kalian yang ingin menikmati game ini, kalian diwajibkan untuk menguasai bahasa asing terlebih dahulu. Pasalnya game ini tidak mempunyai teks dalam Bahasa Indonesia. Game ini tersedia dalam 4 bahasa, yaitu Inggris, Jepang, Cina (Simplified), dan Spanyol. Hal ini memang dapat menjadi hal krusial untuk pemain Indonesia dapat bermain game ini, namun apa salahnya untuk memulai belajar bahasa asing. Untuk game VN, tersedia dalam bahasa Inggris saja sudah cukup, karena beberapa hanya tersedia dalam Bahasa Jepang dan Cina.
Admin Rating: 8/10
Find Love or Die Trying Audio
Audio dalam game ini dapat dibilang kurang karena tidak adanya suara dari masing-masing karakter. Sebagai game gratis, hal ini dapat dikatakan wajar karena menyewa voice actor dan actress bukanlah sebuah hal yang murah juga. Namun, berbagai audio lainnya seperti BGM dan beberapa SFX dapat dikatakan sudah bagus untuk ukuran game VN gratis.
Game VN mempunyai tingkat addictivity tinggi adalah munculnya rasa penasaran pemain dalam meraih ending yang berbeda. Hal yang sama juga ada dalam Find Love or Die Trying. Game ini juga membuat pemain penasaran bagaimana cerita berakhir dengan ending lainnya. Dan hal tersebut dapat dikatakan dapat memuaskan hati pemain dan membuat game dapat dimainkan beberapa kali setelah pemain menyelesaikan game untuk pertama kali.
Admin Rating: 8.5/10
Kesimpulan
Game Find Love or Die Trying merupakan game VN gratis buatan Auden Jin yang ada di platform Steam. Meskipun gratis, game ini tetap menawarkan kualitas yang tidak seadanya, art yang bagus, gameplay yang menarik, dan cerita yang tidak terlalu sederhana. Meskipun kualitas audio dan kustomisasi terkesan kurang, hal tersebut tidak mengurangi nilai dari game ini secara signifikan.
GAMEFINITY.ID, PATI – Hal yang paling dinanti para player ketika memainkan game online adalah update game. Player yang sudah menyelesaikan semua event yang ada pasti jenuh dan harus menunggu event yang akan ada di update berikutnya, apalagi pada game gacha. Selain event – event baru pada setiap updatenya, konten hingga karakter baru pun juga hadir. Memberikan warna baru pada game. Player yang sudah menyiapkan currency gacha mereka, siap untuk dihabiskan pada banner karakter yang sudah mereka incar dari dulu. Namun hal – hal tersebut mungkin akan terasa berbeda untuk player Genshin Impact sekarang ini.
HoYoverse selaku developer dari Genshin Impact telah mengumumkan bahwa mereka memutuskan untuk menunda update versi 2.7. Rencananya update versi 2.7 akan hadir pada 10 mei 2022. Livestream rutinan yang dilakukan Genshin Impact untuk mengenalkan konten – konten yang akan hadir juga ditunda. Player seharusnya sudah bisa melihat apa – apa saja yang dibawakan oleh Genshin Impact di update 2.7 pada Jumat 29 April kemarin.
Melalui akun twitternya, Genshin Impact memberitahukan bahwa mereka akan menunda update versi 2.7. Mengenai tanggal baru, penyesuaian event dan kompensasi masih belum diumumkan. Mereka pun akan memberitahukan info lengkapnya sesegera mungkin.
Dear Travelers,
Due to project progress, the Version 2.7 update will be postponed. For detailed information on the date of the new update, content adjustment plan, and compensation, please stay tuned for upcoming announcements.#GenshinImpactpic.twitter.com/FiiGQyJO1G
Pihak developer tidak menyebutkan alasan spesifik di balik penundaan, tetapi banyak yang berspekulasi bahwa penundaan update ini disebabkan oleh lockdown yang sedang diberlakukan di Shanghai tempat kantor HoYoverse berada. Lockdown ini sudah dilakukan sejak awal april mengingat semakin meledaknya kasus Covid-19.
Pada update versi 2.7 nantinya Genshin Impact akan kedatangan dua karakter baru. Yang pertama yaitu Yelan, sosok misterius yang mengaku bekerja dibagian urusan sipil Liyue. Yelan menggunakan busur sebagai senjatanya serta memiliki vision hydro. Yelan sendiri sudah pernah diperlihatkan melalui cutscene pada versi 2.6. Karakter yang kedua yaitu Kuki Shinobu, wakil pemimpin dari Geng Arataki. Orang yang disebut – sebut memiliki peran penting dalam menyelesaikan segala masalah yang terjadi di Gang Arataki Itto. Sama seperti Yelan, Kuki Shinobu juga beberapa kali disinggung melalui dialog karakter hingga beberapa interaksi dalam game.
Bagaimana menurut kalian tentang langkah yang diambil HoYoverse kali ini? Apa kalian kecewa atau justru senang dengan kompensasi reward yang akan datang?
Informasi tentang rilisnya update terbaru Genshin Impact hanya di Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, BANDUNG – Microsoft telah mengumumkan Xbox & Bethesda Games Showcase akan diadakan 12 Juni 2022 pukul 10 pagi waktu Pasifik melalui live stream. Dalam acara ini, Xbox Game Studios dan Bethesda Softworks akan menampilkan berbagai judul game terbarunya! Tidak hanya itu, beberapa pengembang yang telah bermitra dengan Microsoft juga akan menampilkan game-nya.
Xbox & Bethesda Games Showcase akan berfokus pada game untuk Xbox dan PC, termasuk untuk Xbox Game Pass dan PC Game Pass.
Berbagai Judul Game yang Akan Ditampilkan Dalam Xbox & Bethesda Games Showcase
Sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut tentang Xbox & Bethesda Games Showcase. Akan tetapi, dalam teaser art acara tersebut yang menampilkan logo Xbox melayang di antara bintang-bintang, memicu spekulasi bahwa penonton akan mendapat informasi tentang Starfield. Starfield sendiri merupakan game action RPG sci-fi buatan Bethesda Game Studios dan diumumkan akan rilis 11 November 2022. Tampaknya penonton akan melihat first look dari gameplay Starfield.
Game vampire shooter Redfall buatan Arkane Studios juga kemungkinan akan ditampilkan. Redfall sendiri sudah diumumkan tahun lalu dan akan dirilis tahun ini. Ada kemungkinan penonton akan mengetahui tanggal rilisnya. Tentunya Starfield dan Redfall merupakan salah satu game dari Bethesda yang paling dinanti pemain.
Sementara itu, penonton juga mungkin akan mendapat detail terbaru tentang The Elder Scrolls VI. The Elder Scroll VI sudah diumumkan dalam E3 2018, jauh sebelum Microsoft mengakuisisi Bethesda. Belum ada informasi lebih lanjut, tetapi game ini nantinya akan dirilis eksklusif di Xbox dan PC.
Sementara itu, pihak Xbox Game Studios juga kemungkinan akan menampilkan berbagai judul game buatan mereka yang sudah diumumkan sebelumnya. Ada Avowed dan The Outer Worlds 2 dari Obsidian Entertainment, Fable versi reboot dari Playground Games, Senua Saga: Hellblade 2 dari Ninja Theory, State of Decay dari Undead Labs, dan Everwild versi reboot dari Rare. Semua judul yang telah disebutkan dari Xbox Game Studios tadi belum memiliki jadwal perilisannya.
Judul-judul tersebut merupakan contoh game yang akan dirilis oleh Bethesda Softworks dan Xbox Game Studios. Kemungkinan mereka juga akan mengumumkan berbagai judul baru yang tidak kalah seru.
Xbox & Bethesda Games Showcase akan tayang melalui livestream melalui berbagai platform media sosial seperti Twitch, YouTube dan Facebook. Acara ini juga akan ditampilkan dalam lebih dari 30 bahasa.
Nantikan liputan Xbox & Bethesda Games Showcase serta games lainnya hanya di gamefinity.id. Mau top up yang tidak ribet dan pembayaran mudah, bisa langsung klik gamefinity.id