GAMEFINITY.ID, PATI – Dalam mengembangkan suatu game, tak jarang beberapa developer melakukan penggalangan dana untuk mengumpulkan biaya produksi. Tentunya penggalangan dana ini tidak seperti layaknya suatu donasi. Mereka yang mengikuti penggalangan dana akan mendapatkan beberapa privilege sesuai dengan dana yang dikeluarkan. Image Power baru saja membuka project kickstarter untuk mengumpulkan dana dalam mengembangkan game Creature Lab.
Creture Lab Segera Tuju Konsol
Dalam Game Creature Lab pemain akan berperan sebagai ilmuwan gila yang ingin membalas dendam terhadap dunia. Akibat penelitian, dan penemuan terobosan selama bertahun-tahun diabaikan, ilmuwan gila tersebut membangun tempat persembunyian, dirinya melakukan eksperimen yang menakutkan yang akan menyebabkan kekacauan.
Di sisi lain banyak game yang menjadikan pemainnya sebagai pahlawan, tetapi di game ini mereka adalah penjahatnya. Dan Image Power telah memulai Kickstarter baru untuk memungkinkan lebih banyak pemain di luar PC untuk menjadi ilmuwan gila.
Kickstarter terbaru Image Power untuk Creature Lab memiliki tujuan utama untuk membawa game ke konsol, termasuk PlayStation, Switch, dan Xbox. Selain itu penggalangan dana ini juga bertujuan untuk membantu developer dalam mengembangkan konten – konten yang ada pada gamenya nanti seperti soundtrack, NPC, hingga monster – monster baru.
Untuk menghadirkan Creature Lab ke konsol, Kickstarter Image Power membutuhkan dana sekitar $7.341 USD. Untuk developer-developer yang telah memiliki nama besar terkadang program Kickstarter akan tercapai dalam hitungan jam saja. Namun, untuk Creature Lab yang merupkan game indie kecil ini yang yang dikerjakan oleh sedikit orang telah mampu mencapai 30% dari tujuannya dalam waktu 24 jam pertama, mengumpulkan total 115 supporter.
Kickstarter Creature Lab memberikan beberapa hadiah kepada para partisipan dengan berbagai tingkatan. Di tingkat paling bawah, nama partisipan akan tampil di halaman credit ucapan terima kasih. Di tingkat lebih atas para donatur akan mendapatkan beberapa wallpaper eksklusif. Lalu di paling tinggi mereka yang mengikuti program kickstarter ini akan mendapatkan Steam Key untuk game lebih awal dari jadwal perilisan.
Meski tampil dengan ide yang terbilang cukup sederhana, Image Power mampu menarik para gamer untuk mengikuti program Kickstarter bahkan hingga mampu mengumpulkan dana yang banyak dalam 24 jam pertama. Creature Lab akan dirilis untuk PC pada 19 Januari sedangkan Kickstarter akan ditutup pada 10 Januari. Bagi kalian yang tertarik untuk mengetahui info seputar Kickstarter Creature Lab bisa langsung kunjungi halaman Kickstarter Image Power.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Creature Lab saat perilisannya nanti? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, PATI – Selain menghadirkan berbagai macam karakter, Genshin Impact juga memberikan gameplay yang menarik. Adanya sistem elemental reaction memberikan banyak pilihan permainan untuk para player Genshin Impact. Awal perilisannya, Genshin Impact telah memperkenalkan tujuh elemen yang bisa dikombinasikan untuk menghabisi musuh. Pada pacth 3.0, akhirnya elemen dendro resmi rilis bersamaan dengan region Sumeru.
Tidak disangka reaksi – reaksi elemen dendro ternyata mampu bersaing dengan reaksi – reaksi superior yang sudah lama ada. Salah satu reaksi dendro yang cukup populer sekarang ini yaitu Hyperbloom.
Kenalan Dengan Reaksi Hyperbloom
Satu kalimat untuk mendeskripsikan hyperbloom, “Build murah, Sakit parah”. Untuk bermain hyperbloom kalian tidak perlu pusing dalam mencari stat-stat populer seperti atk, crit rate, dan crit damage. Kalian hanya perlu fokus di satu stat saja, Elemental Mastery. Damagehyperbloom hanya ditentukan dari elemental mastery, dendro resistence, dan juga level karakter electro.
Untuk Elemental mastery, 700 hingga 800 elemental mastery sudah cukup untuk menciptakan reaksi hyperbloom dengan damage sekitar 20.000 sampai 30.000 per-bloom. Dimana tiap musuh dapat menerima hingga 2 bloom. Ini berarti pemain dapat menghasilkan damage 40.000 hingga 60.000 tiap reaksi hyperbloom. Inilah kenapa Hyperbloom merupakan reaksi yang sangat murah untuk di-build sekaligus mampu memberikan damage yang cukup sakit.
Rekomendasi Party Free-To-Play Hyperbloom
Selain build yang sangat F2P (Free-to-Play) friendly, komposisi partyhyperbloom juga sama. Kuki Shinobu menjadi primadona saat ini bagi mereka yang bermain reaksi hyperbloom. Statusnya yang merupakan bintang 4 menjadi alasan kaum free-to-play memilihnya. Selain itu untuk memicu reaksi hyperbloom, Kuki hanya perlu menggunakan elemental skill-nya. Terlebih dia juga bisa memberikan heal kepada party lewat elemental skill. Memberikan rasa aman kepada party kalian.
Susunan party Kuki Hyperbloom sendiri juga cukup murah. Hanya bermodalkan karakter bintang 4 kalian sudah bisa bermain hyperbloom dengan damage yang bukan main sakitnya.
Di party ini Kuki akan menjadi karakter utama untuk memicu hyperbloom dengan set artefak paling cocok adalah Gilded Dream. Lalu ada Dendro traveler, collei atau Nahida sebagai dendro aplicator dengan artefak Deepwood Memory. Kemudian Xingque untuk hydro aplicator sekaligus damage tambahan melalui elemental burst-nya. Candace sendiri berfungsi untuk membantu mengisi burst Xingque dan juga memberikan buff hydro infusion kepada party untuk membantu menciptakan dendro core. Kalian bisa memakaikan set Instructor pada Candace untuk ekstra elemental mastery
Cara Bermain Hyperbloom di Genshin Impact
Rotasi bisa dimulai dengan memberikan aura dendro kepada musuh diikuti dengan hydro untuk menciptakan dendro core. Disinilah peran Kuki, gunakan elemental skill Kuki untuk memicu dendro core menjadi hyperbloom.
Kira – kira kapan kalian harus bermain hyperbloom? Hyperbloom sangat cocok untuk single target tetapi masih bagus juga untuk multiple target. Ketika melawan boss, pemain dapat dengan konstan memberikan damage 40.000 hingga 60.000 per reaksi hyperbloom. Ini bisa menjadi rekomendasi untuk melawan boss – boss yang ada di spiral abyss yang terkenal dengan besar HP-nya.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan reaksi hyperbloom di Genshin Impact? Informasi patch terbaru game,review game dan game terbaru hanya di Gamefinity. Nikmati juga kemudahan topup dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Steam, sebuah platform distribusi digital yang telah hadir sejak tahun 2003. Meski sudah berusia hampir dua dekade, nyatanya Steam masih dapat bertahan di pasar gaming saat ini. Bahkan, bila dilihat lebih jauh, Steam dapat bertahan hingga beberapa puluh tahun mendatang dengan prospek masa depan yang menjanjikan.
Tapi, kalian pernah kebayang nggak sih, kenapa Steam masih populer meskipun sudah banyak saingannya. Contoh saja ada Epic Games Store yang setiap minggunya punya game gratis untuk dibagikan kepada para pelanggannya, Microsoft Store yang hadir di setiap laptop berbasis OS Windows, dan masih banyak lagi yang lain seperti Battle.net dan GOG.
Nah dari kesemua itu, kenapa sih Steam masih bisa menungguli mereka semua? Bahkan dapat dikatakan Steam menang jauh jika dibandingkan oleh rival-nya.
Steam Punya Game yang Jauh Lebih Banyak
Alasan paling mendasar mengapa sebuat platform digital banyak dipakai adalah banyaknya game yang tersedia. Menyediakan banyak game dapat bermanfaat bagi para pemain agar seluruh game milik mereka dapat berkumpul menjadi satu dan tidak perlu mnegunduh platform lainnya.
Pada awalnya, Steam hanya menjadi sebuah platform distribusi digital untuk game milik Valve saja, namun seiring waktu Steam juga menawarkan kesempatan untuk pihak ketiga.
Dari jumlah game yang tersedia ketika artikel ini ditulis, ada lebih dari 50 ribu games yang didistribusikan lewat Steam.
Sebagai perbandingan, Epic Games Store yang notabene menjadi pesaing terdekat Steam, hanya punya total 917 game yang tersedia di platform-nya pada tahun 2021 berdasarkan website Statista. Sementara itu, di tahun yang sama, Steam punya lebih dari 10 ribu game baru yang tersedia. Ya, 10 ribu game baru hanya dalam waktu 1 tahun!
Di platform lainnya pun juga masih jauh dari kata cukup untuk menyaingi Steam. Microsoft Store hanya memiliki total 1.743 game, GoG dengan total 5.300 game, dan Origin hanya memiliki 350 game tersedia.
Lalu bagaimana dengan Ubisoft Connect, Battle.net, Rockstar Client, dan Riot Client? Keempat platform tersebut tidak membuka kesempatan distribusi untuk pengembang luar, jadi dapat dipastikan jumlah game yang tersedia jauh lebih kecil.
Dalam industri game sendiri, komunitas merupakan sebuah aspek yang tidak dapat diremehkan. Karena pada faktanya, sebuah game dapat terus berlanjut apabila komunitasnya aktif dan ramai. Contoh saja ada komunitas CS, DOTA, Age of Empire, dan berbagai macam game lainnya yang sudah ada sejak awal 2000-an.
Dalam kasus ini Steam jelas menang jauh daripada yang lain. Mengapa menang jauh? Karena Steam memiliki fitur komunitasnya sendiri yang tersedia di dalam aplikasinya. Ketersediaan fitur komunitas di dalam aplikasi tersebut membuat para penggunanya mudah untuk mengakses berbagai konten yang disediakan oleh komunitas setiap game.
Bahkan, Steam sampai memiliki fitur bernama Steam Workshop dimana komunitasnya dapat membagikan konten milik mereka sendiri untuk dimainkan dan digunakan oleh orang lain. Selain itu pengguna aktif Steam yang masif (62 juta pengguna aktif harian) juga menjadi salah satu faktor mengapa komunitas di Steam sangat aktif.
Sementara itu di platform lain? Fitur komunitas sangat terbatas. Epic Games Store tidak memiliki fitur komunitas built-in, bahkan menyembunyikan review dari para pemainnya. Hal ini juga berlaku dengan platform lain seperti Origin, GoG, Ubisoft Connect, dan yang lain, mereka juga tidak punya fitur komunitas seperti apa yang dimiliki Steam.
Fitur yang Lebih Banyak
Selain fitur komunitas Steam juga memiliki beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh platform lain.
Dalam hal paling mendasar, yaitu masalah harga, Steam memiliki kebijakan untuk tidak meratakan harga asli dalam sebuah mata uang. Hasilnya harga game di Steam menjadi lebih murah dari yang lain karena disesuaikan pada harga di sebuah negara tertentu.
User experience di Steam juga diperhatikan secara penuh. Mereka memiliki fitur big mode untuk meningkatkan pengalaman bermain via controller. Urusan unduh mengunduh, Steam juga dinilai lebih unggul karena mereka memiliki berbagai server yang dapat dipilih oleh pengguna karena server terdekat yang tidak selalu paling kencang. Contohnya adalah admin sendiri yang kecepatan unduhannya lebih kencang ketika memakai server Australia-Perth ketimbang pakai server Jakarta. Kedua hal tersebut jarang atau bahkan tidak muncul di beberapa platform lainnya.
Bagi para pengembang pun juga punya fitur yang memudahkan mereka. Steam membagikan SDK atau Steam Development Kit agar para pengembang dapat mengintegrasikan game milik mereka dengan fitur di Steam. Meskipun tidak seperti Epic Games yang menyediakan hingga engine-nya secara gratis, para pengembang tidak berhenti untuk merilis game-nya di Steam karena aksesibilitas yang luas serta feedback komunitas yang besar.
Promo, Satu Kata yang Menjelaskan
Dan yang terakhir dan menjadi alasan paling mendasar adalah promo. Yak, promo di Steam terkenal akan kesadisannya dalam memotong harga. Apa yang awalnya ratusan ribu bila ada promo bisa hanya menjadi puluhan ribu atau bahkan belasan ribu rupiah. Beberapa game dapat menyentuh angka yang tidak masuk akal, seperti Borderlands Handsome Collection yang harga awalnya jutaan menjadi puluhan ribu.
Banyaknya promo ini ditambah dengan berbagai event dari developer, publisher, atau bahkan Valve sendiri yang melakukan sale besar besaran dalam beberapa waktu dalam satu tahun. Sale besar-besaran tersebut juga tidak dapat dikatakan jarang dilakukan, dalam setahun ada 4 hingga 5 kali Steam sale yang dilakukan. Hal tersebut belum termasuk sale yang diadakan per developer, publisher atau franchise.
“Kan Epic Games Store gratis bang”, ya hal itu juga menggiurkan. Namun, gratisnya sebuah game seperti pada EGS membuat Epic Games sendiri mengalami kerugian dalam menjalankan EGS. Berbeda dengan Steam, sebesar apapun promonya mereka tetap untuk. Bahkan, beberapa waktu ada game yang digratiskan di Steam.
Steam mendominasi bukanlah tanpa alasan. Ketersediaan game yang masif, komunitas aktif dan banyak, fitur berlimpah, dan ramah kantong menjadi alasannya. Namun, Steam juga tidak dapat dikatakan sempurna, masih ada beberapa kekurangan dan yang terkenal adalah buruknya consumer service miliknya.
Hal ini tidak praktis menjadikan platform lainnya buruk, semua pasti ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagi free players, mungkin EGS menjadi pilihan terbaik karena mereka tidak perlu merogoh kantong untuk bermain game yang seharusnya berbayar.
Selalu ada yang menarik ketika membahas persaingan antar platform distribusi digital ini. Khususnya EGS sebagai pesaing terdekat Steam, meskipun mereka masih punya jalan yang panjang untuk mengalahkan legendarisnya Steam di mata para gamers.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Natsume selaku publisher mengumumkan pada tanggal 15 Desember 2022 kemarin, bahwa game terbarunya dari franchise Harvest Moon sedang dalam masa pengembangan untuk judul terbarunya, Harvest Moon: The Winds of Anthos.
Harvest Moon: The Winds of Anthos sendiri menjadi sebuah kejutan untuk penggemar atas perayaan ulang tahun ke-25 dan akan segera dirilis pada musim Panas 2023, dengan sedikit minimnya informasi yang kapan dan platform apa yang dihadirkan.
Harvets Moon atau dikenal juga dengan Farm Story di Jepang merupakan game RPG Farm Simulation yang dikembangkan oleh Amccus dan Super Nintendo Entertainment System. Pertama kali rilis di Jepang pada 1996.
Harvest Moon sendiri merupakan game yang berfokus dalam mengikuti seorang pemuda yang ditugasi memelihara pertanian yang diwarisi dari kakeknya. Secara umum, tujuan utama dari game ini adalah mengurus pertanian yang telah rusak atau terlantar.
Pemain dapat memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu di antara tugas sehari-hari, seperti beternak, menanam, memancing, bersosialisasi, dan masih banyak lagi. Dalam beberapa series, Harvest Moon memungkinkan player untuk menikah dengan salah satu NPC di dalam game.
Harvest Moon: The Winds of Anthos, Sekuel Terbaru dari Natsume Atas Perayaan Ke-25
Di Harvest Moon: The Winds of Anthos, Pemain akan menjelajahi sebuah tanah atau dataran yang dikenal sebagai Anthos. Dataran tempat tinggal bagi HarvestSprite, roh yang melindungi manusia dan alam, serta dewi alam yang dikenal sebagai HarvestGoddess.
Bermula dari sekitar 20 tahun yang lalu, letusan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah gunung vulkanik Anthos memaksa HarvestGoddess dan HarvestSprite-nya menggunakan semua kekuatan mereka untuk melindungi orang-orang Anthos.
Semua orang-orang Anthos diselamatkan, tetapi letusan besar itu membuat desa-desa terputus terpisah satu sama lain. Percaya bahwa desa dan orang-orang yang terpisah suatu hari akan terhubung kembali, HarvestGoddess mengirim surat dalam botol kelaut, dan kunci ajaib kemudian kembali tertidur lelap hingga sang protagonis datang ke Anthos.
Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, PATI – Riot bisa dibilang telah menjadi salah satu perusahaan game tersukses dengan game online-nya. Melihat kesuksesannya, tak heran jika developer lain menjadikan game-game dari Riot sebagai inspirasi dalam membangun game online mereka sendiri. Namun terkadang aksi ini justru mengarah pada tindakan plagiasi.
Setelah LoL, Kini Valorant
Baru-baru ini, Riot baru saja melayangkan gugatan kepada publisher asal China NetEase. Gugatan ini ditujukan kepada game Hyper Front yang diduga merupakan plagiat dari Valorant. Demi memperkuat gugatannya, Riot membawa kasus ini ke berbagai pengadilan negara mulai dari Inggris, Jerman, Brasil, dan Singapura.
Menurut pengacara Riot Games kepada Polygon, gugatan hukum yang diajukan di setiap negara sedikit berbeda mengikuti undang-undang hak cipta masing-masing. Namun inti tuntannya sama, menyatakan bahwa Hyper Front merupakan game plagiasi dari Valorant.
Secara sekilas Hyper Front memang sangat mirip dengan Valorant. Merupakan game FPS 5v5 dengan dilengkapi skill-skill unik di tiap karakternya. Sebelum Hyper Front rilis Riot games sendiri telah mengumumkan Valorant mobile pada tahun 2021.
Tuntutan Riot Games Dari Penutupan Hingga Ganti Rugi
Sama seperti gugatan kepada Moonton sebelumnya, Riot Games juga memeberikan sejumlah bukti yang mengindikasikan aksi plagiasi. Menurut Dan Nabel selaku pengacara Riot Games, hanya mengubah sedikit warna atau tampilan visual tidak akan mengubah fakta bahwa NetEase telah melakukan pelanggaran hak cipta.
Nabel juga membandingkan gugatan kali ini dengan kasus antara NetEase dan PUBG Corp. PUBG Corp telah menuntut dua game NetEase, Knives Out dan Rules of Survival atas pelanggaran hak cipta. Kasus tersebut diajukan ke pengadilan Amerika Serikat pada 2018 dan selesai 2019, tetapi hasil penyelesaiannya tidak diungkapkan.
Riot games menuntus NetEase untuk menutup Hyper Front sekaligus membayar ganti rugi yang tidak disebutkan jumlahnya. Alasan Riot mengajukan kasus ini ke berbagai pengadilan negara karena undang – undang hak cipta yang berbeda-beda. Mengingat NetEase merupakan publisher global, Riot Games ingin agar tuntutan ini berefek ke berbagai negara.
Tampaknya kali ini Riot Games tak ingin mengulangi kesalahan mereka sebelumnya. Sebelum Hyper Front berkembang semakin besar, mereka ingin tindakan plagiasi ini segera berhenti. Bagaimana pun plagiasi merupakan perilaku tercela yang sangat merugikan pihak yang ditiru. Riot Games tak ingin kasus ingin berakhir abu-abu seperti kasus mereka dengan Moonton.
Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Sekuel dari game RPG dungeon-crawler tahun 2020, Sword of The Necromancer: Revenant, merilis trailer pertamanya yang mengonfirmasi bahwa game ini sedang dalam masa pengembangan, bersama dengan cuplikan gameplay yang akan dijelaskan kali ini.
Trailer Sword of The Necromancer: Revenant ini memberikan pratinjau karena sekarang merupakan RPG dungeon-crawler ber-visual 3D sepenuhnya. Sebuah perbedaan yang cukup mengejutkan yang dimana prekuel seri ini masih dibawakan dengan 2D.
Seperti judul pertama, game ini menyajikan petualangan single–player dan co–op, dengan pemain dapat memainkan game sepenuhnya dengan teman di co–op lokal, atau pemain juga dapat terlibat dalam mode sejenis dengan sekutu AI.
Cerita bermula dari seorang wanita yang sepertinya memiliki kekuatan gelap untuk menghidupkan kembali orang yang sudah mati agar bisa bersama kekasihnya sekali lagi. Dengan menjalankan serangkaian ritual kelam, dia diberikan kekuatan ini dalam bentuk batu permata yang kemudian diubah menjadi sebuah pedang.
Pedang itu memiliki kekuatan gelap seorang Necromancer, seseorang yang mampu menghidupkan kembali apa pun dari kematian, meski kehidupan tidak akan pernah sama ketika diambil paksa dari genggaman maut.
Tampilan Visual yang Berbeda
Sword of The Necromancer ini pada dasarnya adalah RPG dungeon–crawling, tetapi perbedaan yang cukup besarnya adalah Sword of The Necromancer memberi penekanan besar pada penggunaan orang mati untuk melakukan offering oleh pemain.
Ketika pemain mengalahkan musuh, pemain dapat menghidupkannya kembali di tempat untuk melawan musuh ini untuk pemain sendiri atau bersama-sama. Bisa juga pemain memilih untuk menyimpan makhluk-makhluk ini untuk summoning nanti dalam battle yang dirasa sulit.
Mengingat bahwa sekuel dari Sword of The Necromancer sendiri memungkinkan pemain melakukan beberapa hal, hal yang tidak memungkinkan dilakukan di prekuel nya.
Sebagai RPG 3D, Pemain sekarang dapat menjelajahi ruang bawah tanah di setiap dimensi, dapat melompat, meluncur melintasi jebakan, dan bermanuver di sekitar musuh dengan vertikalitas dan rasa ruang yang baru ditemukan saat Pemain menjelajahi ruang bawah tanah atau dimanapun itu.
Sword of The Necromancer: Revenant saat ini sedang dalam masa pengembangan untuk platform Playstation 4, PlayStation 5, Xbox Series X|S, Xbox One, Switch, dan PC yang bisa didapatkan di Steam.
Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.