Tag Archives: Penembakan

Hideo Kojima Disangka Sebagai Pelaku Penembakan Shinzo Abe

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, meninggal dunia usai ditembak saat berpidato di kota Nara, Jepang. Dan internet kembali berulah dengan menyebarkan jokes rasis, yang kemudian menyeret Hideo Kojima sebagai Pelaku penembakan.

Shinzo Abe menjadi korban penembakan pada pukul pada Jumat (8/7/2022) pukul 11.30 waktu setempat, dan langsung tak sadarkan sembari bersimbah darah. Tak lama setelah ia dilaporkan wafat, beberapa Netizen pun mengunggah jokes yang mengatakan bahwa tersangka pembunuh Abe mirip dengan Hideo Kojima.

Jokes itu pun sampai di Twitter, hingga membuat salah seorang politisi sayap kanan Prancis, Damien Rieu, me-retweet gambar Kojima dengan komentar “Ekstrim kiri membunuh”. Meski Rieu telah menghapus tweetnya, kabar tidak benar itu tampaknya sudah menyesatkan khalayak Netizen. Salah satunya adalah stasiun berita di Yunani yang meliput kasus pembunuhan tersebut.

Dimana dalam sebuah segmen tentang serangan terhadap Abe (yang kini jejak digital aslinya telah dihapus), stasiun tersebut menayangkan gambar Kojima dan mengidentifikasinya sebagai tersangka pembunuhan.

Mengutip dari laman web Kotaku, meski stasiun TV itu menampilkan foto Kojima, berita yang disampaikan selama segmen tersebut sebenarnya sama sekali tidak menyebutkan namanya.

“Seorang pemirsa yang menghubungi Kotaku tentang siaran berita membantu menerjemahkan apa yang dikatakan selama bagian di mana Kojima ditampilkan di layar.” Tulis laman web Kotaku.

“Tetsuya telah mengakui tindakannya kepada polisi, mengakui bahwa dia ingin Abe mati karena dia kecewa dan marah padanya. Polisi telah mengetahui bahwa dia [pelakunya] pernah bertugas di Pasukan Khusus Angkatan Laut dan mengajar unit di Sekolah Kedokteran tentang Fisioterapi untuk pasien demensia. Dia sangat menyukai Che Guevara (Metal Gear).”

Baca juga: LEC Summer 2022 Dengan Viewers Terendah Dalam Dua Tahun Terakhir

 

Che Guevara jadi Inspirasi terjadinya penembakan
Twitter: Damien Rieu | Penembakan Yang Menewaskan Sang Mantan Perdana Menteri

Penembakan Yang Menewaskan Sang Mantan Perdana Menteri

Penembakan terhadap sang Politisi sekaligus mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, terjadi ditengah-tengah pidato di Kota Nara, Jepang, pada Jumat (8/7/2022) kemarin, sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Setelah dilarikan ke RS Universitas Kedokteran Nara, Abe dilaporkan sudah tidak menunjukkan tanda-tanda vital setibanya di RS, sekitar pukul 12.20 waktu setempat. Hingga kemudian dinyatakan meninggal setelah dunia kurang dari lima jam, tepatnya pada pukul 17.03 waktu setempat.

Tidak lama setelah peristiwa penembakan, petugas berhasil menangkap pelaku di lokasi kejadian. Ia adalah seorang mantan anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang atau Angkatan Laut Bela Diri Jepang, bernama Tetsuya Yamagami (41) .

Dalam pengakuannya, Yamagami meyakini bahwa politisi ini terhubung dengan kelompok yang ia benci. Meski demikian, polisi menolak untuk menyampaikan kelompok yang dimaksud.

Dari penangkapan Yamagami, didapati bahwa pistol yang digunakan merupakan sebuah pistol rakitan sendiri, dengan panjang sekitar 15 inci atau 40 cm. Polisi pun menyita beberapa senjata buatan tangan serupa dan komputer pribadi di apartemennya.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Game Jadi Kambing Hitam Setelah Insiden Penembakan Massal

iGAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Video game kembali dituding sebagai “influencer” atas insiden penembakan massal di New York, Amerika Serikat. Ungkapan tersebut disampaikan oleh salah satu penyiar berita Fox News, yang menganggap bahwa “kondisi akhir-akhir ini semakin memburuk akibat video game yang semakin realistis”.

Dikutip dari laman web Kotaku, channel tv Fox News beberapa hari yang lalu menyiarkan pembahasan insiden penembakan massal di Buffalo, New York. Dalam perbincangan dengan salah seorang agen khusus senjata api dari Departemen Kehakiman AS, Bernard Zapor, sang penyiar menanyakan padanya mengenai “seberapa besar kemungkinan seseorang melakukan aksi penembakan akibat pengaruh video game“. Sang penyiar juga sempat mengutarakan pendapat tentang pengaruh dari kekerasan dalam video game, yang dirasa mempengaruhi generasi muda saat ini.

“Sepertinya keadaan menjadi jauh lebih buruk sejak video game menjadi sangat realistis dan penuh kekerasan.” Ucap Jon Scott, selaku pembawa acara. “Pernahkah Anda melakukan penelitian atau mengetahui bahwa video game cenderung hanya membuat orang tidak peka terhadap hasil sebenarnya dari menarik pelatuk (senjata api)?”

Mendengar pertanyaan sang penyiar,  Zapor pun menjelaskan sebab-akibat sebenarnya dari penembakan massal yang menurutnya tidak bisa dikaitkan secara langsung dengan video game.

“Saya pikir dalam hal sebab-akibat, apa yang ditunjukkan informasi kepada kita adalah ketika kita menjadi lebih kehilangan haknya sebagai individu, dan kelompok.” Balas Zapor. “Orang-orang meninggalkan kepercayaan misalnya, unit keluarga menjadi lebih kecil atau lebih terputus, kita hidup lebih jauh.” Lanjutnya.

“Kami berkomunikasi melalui media yang tidak pernah benar-benar ditujukan untuk manusia, yaitu online. Atau melalui SMS. Atau hal-hal semacam ini.  Kami terpisah sebagai manusia untuk memiliki koneksi yang membangun moralitas batin.”

Menurut Zapor, video game bukanlah akar masalah dari kasus-kasus penembakan massal yang pernah ia temui. Menurutnya, pemicu dari aksi penyerangan dengan senjata api adalah kurangnya aktivitas sosial secara langsung, karena generasi muda sekarang lebih suka berkomunikasi dengan ponsel dan media sosial. Yang kemudian mengurangi rasa empati mereka, untuk menghargai sesama manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca juga: Seri Live Action Alan Wake Akan Tayang Di Channel AMC

Peeringatan Kepada korban penembakan berutun
Presiden AS Joe Biden Mengunjungi Lokasi Penembakan

Penembakan Massal Di New York

Sebelumnya, pada hari Sabtu waktu AS, seorang pria kulit putih berusia 18 tahun bernama Payton Gendron menembaki sebuah supermarket di Buffalo, New York. Teror penembakan massal ini dilaporkan telah menelan 10 korban jiwa dan melukai tiga orang lain yang sebagian besar merupakan warga kulit hitam.

Setelah merencanakan kejahatannya di aplikasi Discord, Gendron dilaporkan berkendara sejauh 200 mil dengan perlengkapan taktis lengkap dan melakukan streaming penembakan di Twitch. Dan tidak hanya itu, ia bahkan mengaku tidak menyesal atas aksi pembunuhan tingkat pertama yang telah dilakukannya.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/