GAMEFINITY.ID, Jakarta – Tragedi kemanusiaan yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang, membawa duka besar bagi persepakbolaan Indonesia. Kurang lebih 180 orang kehilangan nyawa dalam tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan itu dan menyisakan pedih mendalam bagi keluarga korban. Solidaritas untuk Kanjuruhan berdatangan, kolektif Suara Anti Brutalitas Kepolisian membuat sebuah inisiasi nyalakan lilin untuk korban di depan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Kelompok kolektif Suara Anti Brutalitas Kepolisian mengundang setiap orang melalui pesan siar pada hari Minggu (2/10) untuk datang dan bersolidaritas. Masing-masing orang yang akan bersolidaritas diajak membawa lilin untuk menjadi aksi simbolik tersebut. Tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi karena gas air mata yang dilontarkan untuk membubarkan para supporter. Namun, gas air mata yang ditembakkan untuk membubarkan supporter itu malah menyasar supporter di tribun.
Aksi solidaritas semalam mengecam tindakan aparat yang menembakkan gas air mata dan menyebut itu sebagai tindakan sesuai prosedur. Selain itu, kelompok yang terdiri dari supporter, penggiat sepakbola hingga masyarakat umum yang datang semalam sepakat menuntut pertanggungjawaban setiap selongsong gas air mata yang dilontarkan.
Penggunaan benda yang dapat menyesakkan dan mengaburkan pandangan telah dilarang oleh FIFA. Larangan itu tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Dalam peraturan FIFA Pasal 19 b) tertulis, ‘No firearms or “crowd control gas” shall be carried or used’. Itu sama artinya semua senjata api dan gas pengendali dilarang dibawa dan digunakan.
Apa yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, juga mendapat sorotan FIFA dan segala bentuk kegiatan sepakbola di Indonesia dihentikan. Sepakbola Indonesia sendiri akan berhadapan dengan banyaknya sanksi FIFA akibat tembakan gas air mata yang membabi buta dan menimbulkan kehilang korban jiwa.
Pada pertandingan di Kanjuruhan, Sabtu malam pertandingan Arema yang berhadapan dengan Persebaya Surabaya berbuah kekalahan bagi Arema 3-2. kekalahan inilah yang digadang-gadang menjadi pemantik supporter yang kecewa dan menjadi awal aparat melontarkan gas air mata. Meskipun begitu penggunaan gas air mata di Kanjuruhan tidak dibenarkan
Gamefinity Indonesia juga turut berbela sungkawa pada setiap keluarga korban atas tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan, malang, yang menyebabkan ratusan nyawa orang tak bersalah hilang. Tetap dukung Sepakbola Indonesia, dengan supportif dan saling menghargai.