Tag Archives: Perusahaan

Para Raksasa Teknologi Dirikan Forum Pengembangan Metaverse

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sejumlah raksasa teknologi dilaporkan telah bersatu untuk mengembangkan program metaverse terbuka. Dan tidak hanya itu, para perusahaan besar tersebut juga akan “menjelajahi interoperabilitas yang mungkin akan menghambat penyebaran dari Metaverse”.

Metaverse Standards Forum merupakan sebuah forum perusahaan teknologi, yang dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan standar interoperabilitas baru dari program “Metaverse Terbuka”. Forum ini terdiri dari beberapa perusahaan raksasa di bidang teknologi seperti Meta, Microsoft, Huawei, NVIDIA, Qualcomm, Sony Interactive Entertainment, Epic Games, Unity, hingga Adobe.

Dikutip dari laman web The Register, forum baru ini telah mengatakan bahwa mereka akan “menjelajahi di mana kurangnya interoperabilitas (yang mungkin akan) menghambat penerapan Metaverse, dan bagaimana pekerjaan dari Standards Developing Organizations (SDOs) akan mendefinisikan dan mengembangkan standar yang dibutuhkan, (agar) dapat (segera) dikoordinasikan dan dipercepat”.

Metaverse Standards Forum akan berfokus pada penelitian pragmatis, proyek berbasis tindakan, keputusan forum, mengutip hal-hal seperti penerapan prototipe, hackathon, plugfests, dan perkakas open-source lain “untuk mempercepat pengujian dan adopsi standar metaverse, selagi mengembangkan terminologi yang konsisten dan pedoman (dari) penyebaran (Metaverse)”.

Dalam obrolan tentang masalah metaverse umum pada bulan lalu, Nina Xiang selaku penulis dari buku Parallel Metaverses, mengatakan kepada The Register bahwa para raksasa teknologi yang ada akan memiliki peran besar dalam mengembangkan metaverse.

Misalnya, perusahaan dengan pangsa pasar besar dalam perangkat keras XR (Extended Reality), akan menerjemahkan pegangan itu untuk mengarahkan pengguna ke ekosistem Metaverse. Xiang juga mengutip “secara pasti” bahwa Meta, Bytedance, serta Apple sebagai pemimpin dalam hal perangkat keras XR.

Dan meski terdiri dari beberapa perusahaan raksasa teknologi, Apple, Bytedance, dan Google, dilaporkan telah absen dari daftar anggota pendiri Metaverse Standards Forum.

Baca juga: Kapok! Para Cheater Dilucuti Senjatanya Pada Update Baru Call Of Duty

Ciptakan Metaverse Bersama
Absennya Apple Dan Google Dalam Metaverse Standards Forum

Absennya Apple Dan Google Dalam Metaverse Standards Forum

Apple, yang diperkirakan akan merilis headset AR pada tahun 2023, dilaporkan tidak berpartisipasi dalam forum tersebut. Begitu juga dengan Alphabet, selaku induk perusahaan Google, yang juga absen dari jajaran anggota pendiri Metaverse Standards Forum.

Diluar dari kabar headset AR yang rumornya masih dalam tahap pengembangan, CEO Apple Tim Cook, mengatakan bahwa peran Apple di pasar metaverse adalah sebuah “pertanyaan besar”. Hal ini ia sampaikan dalam panggilan pendapatan perusahaan selama kuartal pertama tahun 2022, pada bulan Januari kemarin.

“Kami selalu mengeksplorasi teknologi baru dan yang sedang berkembang… Saat ini, kami memiliki lebih dari 14.000 aplikasi kit AR di App Store, yang memberikan pengalaman AR yang luar biasa bagi jutaan orang saat ini,” ucap Cook saat ditanya tentang rencana Metaverse Apple.

“Kami melihat banyak potensi di bidang ini dan berinvestasi sesuai dengan itu.” Tambahnya.

Sementara Alphabet yang telah dikaitkan dengan headset AR baru mereka sendiri, disebut-sebut akan menerapkan fitur Augmented Reality baru ke berbagai produk Google. Mulai dari ponsel Pixel, hingga perangkat-perangkat lunak lainnya.

Kedua perusahaan raksasa itu sebelumnya telah bergabung dengan beberapa kelompok industri terbuka, termasuk Matter dan FIDO. Akan tetapi tidak ada dari keduanya yang mempromosikan frasa “Metaverse”.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di gamefinity.id

EA Dekati Beberapa Perusahaan Besar Untuk Akuisisi

GAMEFINITY.ID, Kutai Kartanegara – Raksasa video game asal Amerika Serikat, Electronic Arts (EA), dikabarkan telah membuka opsi akuisisi untuk perusahaan mereka. Dan tidak hanya itu, perusahaan tersebut juga dirumorkan akan melakukan pembicaraan seputar akuisisi dengan beberapa perusahaan besar lainnya.

Electronic Arts, atau yang lebih dikenal sebagai EA, dilaporkan tengah mencari pembeli yang mau mengakuisisi ataupun melakukan merger dengan perusahaan tersebut. Pencarian pembeli ini juga tidak main-main, karena menurut laporan situs Econotimes, EA dikabarkan tengah mendekati beberapa perusahaan besar di AS. Mulai dari perusahaan induk dari NBCUniversal (Comcast), Apple, Amazon, Netflix, bahkan hingga Disney.

Meski pihak EA menolak untuk menanggapi kabar ini, beberapa sumber telah mengatakan bahwa EA akan segera melakukan pembicaraan bisnis dengan beberapa perusahaan, yang  mungkin tertarik untuk menambahkan game buatan EA ke dalam portofolio mereka.

“Netflix telah menambahkan game seluler ke layanan streamingnya, dan EA dikatakan sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan yang ia (EA) pikir akan tertarik untuk menambahkan perpustakaan dan kemampuan pengembangannya ke dalam portofolio mereka.” Tulis Econotimes.

“Apple, yang menawarkan campuran konten film, musik, kebugaran, dan game melalui langganan Apple One, serta Amazon dan Disney, yang telah didekati, akan memiliki modal untuk melakukan akuisisi tersebut.”

Baca juga: Rick Dan Godzilla Akan Bergabung Dalam MultiVersus

CEO EA
Electronic Arts | Akuisisi Perusahaan Game Raksasa

Akuisisi Perusahaan Game Raksasa

Dalam beberapa waktu terakhir, telah banyak kabar akuisisi perusahaan video game yang beredar. Mulai dari raksasa teknologi Microsoft yang mengakuisisi Activision Blizzard pada bulan Januari lalu, Sony dengan akuisisi atas Bungie pada bulan Februari, hingga kerajaan Arab Saudi yang telah membeli mayoritas saham SNK, sang perusahaan video game asal negeri Sakura. Seperti tak mau kalah dengan perusahaan lainnya, kini EA juga melakukan hal serupa, dengan menawarkan diri untuk dibeli, maupun diakuisisi.

Electronic Arts (EA) dikenal sebagai perusahaan game raksasa dengan beberapa judul game dengan genre olahraga. Beberapa judul game terkenal mereka adalah FIFA (yang kini telah berganti menjadi EA Sport FC), Madden NFL, dan NHL, yang tercatat telah memperoleh pendapatan hingga US$5,6 miliar pada tahun 2021.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Gaji Karyawan Capcom Naik 30 Persen!

GAMEFINITY.ID, BANDUNG – Capcom telah mengumumkan bahwa mereka akan menaikkan gaji seluruh karyawannya di Jepang sebanyak 30 persen. Rencana ini diumumkan oleh pengembang Monster Hunter dan Resident Evil itu melalui sebuah press release laporan fiskalnya pada 31 Maret 2022.

Capcom juga terapkan sistem bonus gaji!

Tidak hanya itu, Capcom juga mengumumkan akan menerapkan sistem bonus bergantung dari kesuksesan sebuah game besutannya. Berarti, jika penjualan sebuah game yang dikerjakan tinggi, karyawan yang mengerjakannya juga akan mendapat bonus tinggi sesuai dengan performa. Keputusan ini diambil karena Capcom ingin mempertahankan karyawan pengembang game berbakat dan menambah produktivitas secara keseluruhan bagi perusahaan. Kebijakan ini berlaku mulai 1 April 2022.

Dilansir dari VGC dan TheGamer, keputusan ini diambil Capcom setelah menganggap perusahaan memecahkan rekor keuntungan finansial selama lima tahun berturut-turut. Belum diketahui apakah karyawan Capcom di luar Jepang juga akan mendapat kebijakan yang sama.

Strategi Capcom demi Mempertahankan Karyawan

Selain itu, Capcom juga mengumumkan akan menata ulang departemen HR (human resources) agar meningkatkan komunikasi mereka dengan pihak manajemen. Salah satunya adalah menghadirkan Chief Human Resources Officer baru yang akan memimpin empat departemen di bawahnya, yakni departemen R&D Human Resources, departemen Health and Productivity Management, Tim People Strategy, dan departemen Human Resources.

Tidak hanya itu, Capcom juga akan terus mengembangkan sistem pelatihan setiap karyawannya agar dapat mengembangkan gamegame besar berkualitas tinggi secara efisien Capcom juga mengakui, keputusan ini diambil untuk menyediakan lapangan kerja yang nyaman dan meningkatkan kinerja produktivitas karyawannya pada masa yang akan datang.

Bukan April Mop!

Karyawan Capcom di Jepang patut berbahagia karena kebijakan ini bukan bagian dari lelucon April Mop. Keputusan ini diambil menyusul kesuksesan Resident Evil Village yang mencapai angka penjualan sebanyak 5,7 juta unit dan Monster Hunter Rise sebanyak 7,70 juta unit. Langkah Capcom ini patut diapresiasi oleh seluruh penggemarnya. Semoga dengan kebijakan ini, Capcom dapat mengeluarkan beberapa judul game berkualitas pada waktu yang akan datang.

Sementara itu, Bandai Namco juga memberlakukan kebijakan kenaikan gaji sebanyak 50.000 yen Maret lalu. Pegiat game tampaknya tidak akan terkejut jika ada perusahaan game yang akan menyusul Capcom dan Bandai Namco dalam menetapkan kenaikan gaji.

Perusahaan Ini Mau Membayar 28 Juta Bagi Kamu yang Bersedia Bermain Game Selama 21 Jam

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Bermain game merupakan suatu kegiatan yang mengasyikan. Namun apabila dilakukan secara berlebihan juga bisa berdampak negatif dan terkesan buang-buang waktu saja. Lalu, bagaimana jika kalian dibayar hanya untuk sekedar bermain game?

Hal tersebut mungkin terdengar seperti mimpi, tapi itulah yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan yang satu ini. FrontierBundles, sebuah perusahaan penyedia layanan internet yang berbasis di Amerika Serikat menawarkan uang sebesar $2.000 atau sekitar 28 juta Rupiah bagi peserta yang terpilih hanya untuk bermain game.

“Lebih dari 50 persen orang Amerika menggunakan video game pada tahun 2020 untuk mengisi waktu, dan kami berharap dapat memberi teman-teman kesempatan untuk menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas bermain game bersama, ”kata Rosemary Roller, Communication Specialist dari FrontierBundles. “Kami tidak sabar untuk melihat bagaimana pelamar pilihan kami menikmati bermain video game yang disediakan — dan hadiah uang tunai juga tidak ada salahnya!”

Game

Syaratnya kalian harus mendaftar berpasangan dengan teman kalian. Nantinya, FrontierBundles akan memilih 2 pasangan yang beruntung untuk mendapatkan uang sebesar $2.000 setelah kalian bermain selama 21 jam bersama teman kalian. Lalu kalian juga harus bersedia untuk melaporkan pengalaman kalian saat bermain game.

Selain itu, pemenang juga akan mendapatkan sebuah tas swag yang berisi konsol Nintendo Switch Lite, Game Mario Kart 8 Deluxe dan Animal Crossing: New Horizons, Switch Online membership dan makanan ringan.

FrontierBundles mengadakan ini dalam rangka merayakan tahun 2021 yang merupakan tahun besar bagi industri game. Karena banyak game telah lama ditunggu-tunggu rilis di tahun ini. Selain itu banyak anniversary penting dari beberapa franchise game terkenal seperti Donkey Kong yang berusia 40 tahun, The Legend of Zelda berusia 35 tahun serta Sonic the Hedgehog dan Street Fighter II yang berusia 30 tahun.

Karena FrontierBundles hanya tersedia di Amerika Serikat, tentunya tawarannya ini hanya berlaku di sana saja. Selain itu peserta yang diperbolehkan untuk mendaftar hanya yang telah berusia 18 tahun keatas.

Kedepannya jika hal serupa diadakan di negara kita, apakah kalian tertarik untuk mengikutinya?