Tag Archives: Plagiarisme

Riot Games “Wild Rift” Tuntut Moonton dengan Tuduhan Plagiarisme

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Riot Games Pengembang Games League of Legends (LoL) Wild Rift, kembali menuntut Moonton atas tuduhan plagiarisme. Tuntutan itu diajukan pada hari Senin (9/5) waktu Amerika Serikat (Selasa pagi waktu Indonesia), di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Pusat California. Tempat yang sama saat Riot menuntut Shanghai Moonton Technology Co. pada tahun 2018 silam.

Dalam berkas tuntutan yang diunggah oleh Website Polygon di Perpustakaan Online ScriBD, Riot menganggap bahwa Moonton telah menyalin konten game mereka ‘secara terang-terangan’, dan menggunakannya untuk memasarkan game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB).

“Strategi Moonton adalah meniru secara terang-terangan.” Tulis Riot dalam berkas tuntutan. “…selama bertahun-tahun, saat Riot memperbarui video game-nya, Moonton akan menyalinnya.  Saat Riot memperbarui materi promosi game, Moonton menyalinnya.  Dan ketika Riot merilis trailer baru, Moonton menyalinnya.  Ini adalah masalah kritis bagi Riot.”

“Moonton telah menggunakan taktik menyalin untuk membuat dan memasarkan video game selulernya. Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), yang bersaing dengan Wild Rift (dengan) menggunakan konten ekstensif milik Riot, (berupa) konten ekspresif Wild Rift sebagaimana dalam trailer, materi promosi, dan konten (MLBB) lainnya.  Tindakan Moonton merupakan pelanggaran hak cipta untuk alasan yang ditetapkan di bawah ini.”

Tuntutan LoL Wild Rift Atas Plagiarisme Konten

Dalam berkas tuntutan yang diajukan, Riot telah mencantumkan berbagai macam tuduhan plagiarisme konten untuk developer asal Negeri Tirai Bambu itu. Mulai dari tuduhan plagiarisme Skin Hero, Event Trailer, hingga Merchandise untuk para konten kreator.

Berikut adalah sejumlah tuntutan yang diajukan Riot atas tuduhan plagiarisme yang dilakukan oleh Moonton:

  • Menemukan bahwa Moonton secara langsung dan tidak langsung melanggar hak cipta Riot,
  • Membuat keputusan terhadap Moonton atas semua kerugian yang diderita oleh Riot, termasuk setiap keuntungan yang diperoleh di Amerika Serikat yang disebabkan oleh pelanggaran hak cipta Riot dalam jumlah yang akan ditentukan di pengadilan;
  • (Meminta pengadilan untuk) Mengeluarkan perintah pendahuluan dan permanen yang memerintahkan Moonton, anak perusahaannya, afiliasinya, pejabat, agen, perwakilan, pelayan, karyawan, dan pengacara, dan semua orang yang bertindak bersama atau berpartisipasi dengan mereka untuk secara langsung atau tidak langsung melanggar hak cipta Riot, termasuk dengan mereproduksi, mendistribusikan, menampilkan secara publik, menampilkan secara publik, atau membuat karya turunan dari Wild  Rift, LoL, Trailer Runeterra, Trailer Sylas, Trailer Pool Party, atau Welcome to Planet Urf Music;
  • Memberikan Riot biaya dan pembayaran (atas) aksi (tuntutan) ini, termasuk biaya (pengadilan) dan biaya pengacara yang wajar sesuai dengan 170 U.S.C. § 505;
  • Menghargai kepentingan pra-penilaian dan pasca-penilaian Riot sejauh yang tersedia, di atas, dan;
  • Memberikan keringanan lain, lebih lanjut, atau berbeda yang dianggap adil dan pantas oleh Pengadilan.

Baca juga: Riot Tingkatkan Durability Para Champion Dalam Patch 12.10

Mobile Legend Dianggap Tiru LoL Wild Rift
Tuduhan plagiarisme oleh Riot Games

 

Mobile Legend Dianggap Tiru LoL Wild Rift
Tuduhan plagiarisme oleh Riot Games

 

Mobile Legend Dianggap Tiru LoL Wild Rift
Tuduhan plagiarisme oleh Riot Games

 

Mobile Legend Dianggap Tiru LoL Wild Rift
Tuduhan plagiarisme oleh Riot Games

 

Tuntutan Kedua Dari LoL Wild Rift

Dikutip dari laman Polygon, Ini bukanlah pertama kalinya Moonton mendapat tuntutan dari Riot Games. Sebelumnya,  Mobile Legends: Bang Bang yang kala itu masih bernama ‘Mobile Legends: 5v5 MOBA’, dituduh sebagai jiplakan langsung dari game MOBA League of Legends Wild Rift.

Salah seorang hakim federal AS dilaporkan sempat menolak untuk mendengar kasus itu, dan memutuskan bahwa China adalah yurisdiksi yang lebih baik untuk klaim tersebut. Hal ini kemudian membuat Tencent Holdings, selaku perusahaan induk dari Riot Games turun tangan, dan memenangkan tuntutan senilai US$2,9 juta atas Moonton beserta kepala eksekutifnya.

Baca artikel lainnya tentang League of Legends Wild Rift, Mobile Legends dan games lainnya di Gamefinity. Jangan lupa untuk top up games kesayangan kalian di Gamefinity.id

Game Honor Of Kings Dituduh Telah Melakukan Aksi Plagiarisme

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Game mobile buatan Tencent, Honor of Kings, mendapat tuduhan aksi plagiarisme dari NetEase.

Tuduhan ini didasarkan pada poster adjustment Hero terbaru Honor of Kings, yang dituduh telah menjiplak salah satu poster dalam game otome milik NetEase, For All Time.

Dilansir dari situs Pandaily, pada hari kamis (4/21), akun resmi Weibo dari game otome, For All Time, mengunggah sebuah foto yang membandingkan dua buah proster milik game tersebut dengan poster milik Honor of Kings. Akun resmi game NetEase itu bahkan juga menandai game Honor of Kings dalam postingannya.

NetEase For All Time

Dari foto yang dibagikan, tampak jelas adanya kemiripan antara poster Honor of Kings yang rilis tanggal 14 April kemarin, dengan poster milik For All Time yang diunggah pada 27 Juni tahun lalu. Postingan ini pun  ditanggapi oleh akun resmi game NetEase lainnya, Justice Online. Dimana akun tersebut menyerukan ajakan untuk mendirikan “kantor anti Tencent”.

Tencent sendiri masih belum memberikan pernyataan resmi mereka, perihal tuduhan ini. Sementara pihak supplier desain dari game Honor of Kings, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan mengenai hal ini.

“Kami telah memperhatikan diskusi online terkait dengan desain promosi.  Pada tanggal 14 April, gambar pengumuman kolom yang dirancang oleh perusahaan kami untuk Honor of Kings mungkin mirip dengan peta pengumuman produk lainnya.  Perusahaan sedang menyelidiki situasi pembuatan desain dan akan memberikan penjelasan lengkap sesegera mungkin.”

Baca juga: Presiden Prancis Ingin Negaranya Menjadi Tuan Rumah Kompetisi Esport Dunia

Plagiarisme | NetEase (Kiri) & Tencent (Kanan)
Plagiarisme | NetEase (Kiri) & Tencent (Kanan)

Plagiarisme Oleh Tencent

Ini bukanlah pertama kalinya sang Raksasa Teknologi mendapatkan tuduhan atas aksi plagiarisme.

Tahun lalu, salah satu game milik Tencent yang berjudul Code: Zero, diketahui telah menggunakan aset milik game lainnya, dan menggemparkan komunitas gamer China. Setelah insiden tersebut, pihak Tencent pun mengeluarkan permintaan maaf mereka, dan mengatakan bahwa game tersebut dikembangkan oleh perusahaan pihak ketiga.

Berdasarkan survei dari website Sensor Tower, Honor of Kings merupakan salah satu game terlaris buatan Tencent yang rilis terbatas untuk region China. Game ini tercatat telah meraih pendapatan sebesar US$735 juta, pada triwulan pertama tahun ini.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/