GAMEFINITY.ID, PATI – Jim Ryan, yang telah menjabat sebagai CEO PlayStation, dilaporkan akan mengundurkan diri dari posisinya. Kabar ini beritakan langsung oleh Sony Interactive Entertainment. Presiden sekaligus CEO SIE yang telah menjabat selama hampir tiga puluh tahun memutuskan untuk pensiun pada Maret 2024 nanti.
Kontribusi pada PlayStation
Jim Ryan telah lama menjadi figur kunci dalam ekosistem PlayStation. Ia telah mendukung dan memandu berbagai inovasi yang mengarah pada kesuksesan PlayStation sebagai merek dan platform game terkemuka. Sebelum menjabat sebagai CEO, Jim Ryan memegang berbagai posisi penting dalam Sony Interactive Entertainment.
Selama masa kepemimpinannya, PlayStation merilis konsol-konsol yang sangat sukses, termasuk PlayStation 5 yang sangat dinantikan. Ryan juga terlibat dalam perluasan layanan berlangganan seperti PlayStation Plus dan PlayStation Now, yang telah mendapatkan popularitas yang besar di kalangan pemain.
Untuk menggantikan posisi Jim Ryan yang kosong, COO dan CFO Sony Group Corporation, Hiroki Totoki ditunjuk untuk mengisi posisi Kepala SIE untuk sementara mulai bulan Oktober 2023. Pada 1 April 2024, Hiroki Totoki baru resmi ditunjuk sebagai CEO Sony Interactive Entertainment. Totoki akan bekerja sama dengan Chairman dan CEO Sony Group Corporation, Kenichiro Yoshida, dan tim manajemen SIE untuk melanjutkan tugas Jim Ryan dalam membangun Playstation ke arah yang lebih baik.
Jim Ryan sendiri memiliki alasan kenapa dia memutuskan untuk pensiun setelah menjabat hampir tiga puluh tahun. Menurutnya dia merasa kesulitan dalam menyeimbangkan kehidupan rumah tangganya di Eropa dan tanggung jawab pekerjaannya di Amerika.
Jim juga mengatakan bahwa selama tiga puluh tahun dia merasa senang dengan pekerjaannya. Namun sayangnya urusan keluarga tentunya tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebelum melepaskan jabatannya, beliau juga berterima kasih kepada semua orang yang terlibat bersamanya selama menjabat sebagai CEO Playstation.
Pergantian CEO dalam perusahaan besar selalu memiliki dampak yang signifikan. Para pemain, pengembang, dan mitra PlayStation mungkin akan memperhatikan bagaimana kepemimpinan baru akan memengaruhi strategi perusahaan, kebijakan, dan arah masa depan merek PlayStation.
Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram, dan TikTok. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – God Hand merupakan salah satu beat em up dengan balutan komedi untuk game action. Game ini dirilis pada September 2006 oleh Clover Studio dan diterbitka oleh CAPCOM. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation 2 dan PlayStation 3.
Sinopsis God Hand, Beat Em Up Full SFX yang Ikonik
Berkisah dari keluarga pelindung God Hand yang kehilangan salah satu God Hand, yaitu Left God Hand yang ternyata di curi Azel.
Olivia yang merupakan bagian dari keluarga God Hand Protector ini pergi berpetualang demi mencari Left God Hand bersama Gene yang telah ia percaya untuk menggunakan sisa God Hand yang ada.
God Hand merupakan salah satu beat em up yang populer di konsol PlayStation 2. Game 3D Fighting ini disajikan dalam gaya permainan yang cukup unik, dengan sudut pandang orang ketiga sebagai penggunaanya.
Gameplay-nya juga cukup sederhana, dimana pemain hanya perlu pergi bertualang untuk mengalahkan musuh dan mengalahkan lastboss yang punya kekuatan hampir sama dengan sang maincharacter.
Sesuai dengan judul game-nya, pemain akan mengendalikan seorang karakter bernama Gene yang dimana dirinya merupakan petarung hebat sampai dirinya kehilangan tangan karena terkapak oleh musuhnya. Olivia sebagai keturunan pelindung God Hand ini mempercayakan Right God Hand kepada Gene yang melindungi dirinya dari bahaya sebelumnya.
Tujuan dari game ini adalah, menuntut Gene dan Olivia untuk mencari Left God Hand yang dicuri oleh Azel, Last Boss di God Hand. Ciri khas dari God Hand sendiri ialah memungkinkan penggunanya menembus batasan daripada anggota tubuh terlebih lagi dari tangan yang ditempeli god hand tersebut.
Graphic (9/10)
Memiliki visual yang menarik dengan fog yang hampir selalu ada kapanpun. Game ini menghadirkan visual yang baik dengan memperhatikan kualitas visual pada masa itu. God Hand sendiri menggunakan sudut pandang orang ketiga dalam permainannya secara penuh.
Control (8/10)
God Hand merupakan game PlayStation 2. Jadi sangatlah umum dan wajib dalam permainannya, God Hand dibawakan dengan menggunakan kontroler, kurang lebih sama dengan game beatemup kebanyakan.
Addictive (8/10)
Game ini sendiri cukup adiktif dan menarik dikalangan para penikmat beat em up. Game ini juga merupakan game yang disisipi komedi dengan action yang keren. Pemain dapat menemukan banyak cutscene yang membuat game ini jadi lebih menarik.
Music (9/10)
Aspek paling ikonik dair game ini adalah musik. Benar, musik dalam God Hand sendiri sangatlah ikonik dan keren. Setiap gerakan, serangan, scene memberika banyak latar musik dan sfx yang cukup memukau dan menyamankan para pemain.
Kesimpulan
God Hand menjadi salah satu beat em up dengan komedi yang menarik,, berikut kelebihan dan kekurangan God Hand yang dapat penulis sampaikan.
Kelebihan
God Hand sebagai game beat em up tidak hanya sebatas hadir dengan gerakan dan koreografi bertarung saja. God Hand juga menghadirkan sfx yang menarik serta serangkaian komedi yang terbalut dalam cerita hingga gerakan serangan yang Gene atau musuh lancarkan.
Kekurangan
Sedikit kekurangan untuk God Hand terletak pada penguncian kamera saja, God Hand tidak memungkinkan pemain untuk mengganti sudut pandang kamera dari game ini. Jadi diharapkan pemain dapat cepat beradptasi dengan sudut kamera yang setidaknya sudah cukup baik.
Untuk God Hand, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4.
Sekian Review God Hand yang dapat penulis sampaikan.
Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – God of War: Chain of Olympusmerupakan salah satu Action Adventure dengan paduan Hack and Slash yang ikonik dikalangan para fansbase PlayStation. God of War: Chain of Olympus dirilis pada Maret 2008 oleh Sony Computer Entertainment. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation Portable dan PlayStation 3.
Sinopsis God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena
Berawal dari Kratos yang mempertahankan sebuah kota dari serbuan pasukan Persia dan seekor hewan seperti ular raksasa yang dikenal dengan Basilisk.
Setelahnya Kratos mendapatkan tugas dari para dewa Olympus. Tugas ersebut antara lain seperti membantu Helios, menangkap Atlas, hingga menghabisi Persefone. Dirinya lelah dengan semua itu, merasa dirinya hanya dimafaatkan oleh para petinggi Olympus .
Dengan izin Athena, Kratos dipersilahkan untuk membalaskan dendamnya terhadap Ares yang telah membuat dirinya menghabisi keluarganya sendiri. Ares adalah dewa yang memberikan Blade of Chaos kepada Kratos yang berakhir dengan terbantainya keluarga Kratos yang menjadi korban.
God of War: Chain of Olympus merupakan gameAction–Adventure bergaya HackandSlash yang menarik untuk dimainkan. Memiliki mekanisme dan gameplay yang serupa untuk God of War 3 Generasi PlayStation.
Memiliki gameplay dan POV yang sama dengan God of War: Ghost of Sparta, God of War I, dan God of War II. Hanya dibedakan dari alur cerita yang memiliki jarak beberapa tahun dari seri sebelumnya.
Hadir dengan sudut pandang yang terkadang berubah menyesuaikan dengan tempat, tetapi masih mempertahankan POV dari pemain yang dapat melihat Kratos secara full dengan gerakan bertarung bersama Blade of Chaos pemberian Ares.
Graphic (9/10)
Hadir dengan visual yang tidak jauh berbeda untuk series God of War: Chain of Olympus, Ghost of Sparta, God of War I, dan God of War II yang hampir tidak ada perbedaanya dalam urusan visual.
Hadirkan texture monster yang lebih kompleks daripada series Ghost of Sparta, hal inilah menjadi nilai tambah untuk God of War: Chain of Olympus.
Control (9/10)
God of War: Chain of Olympus tidaklah berbeda dengan Ghost of Sparta dalam urusan mekanisme, gameplay, bahkan kontrol yang diberikan. Bahkan tidak ada hal yang berubah dari mekanisme kontrol untuk waktu lama, terbukti dengan samanya mekanisme God of War series pertama hingga series yang hadir ditahun 2010 kebawah.
Setidaknya menghadirkan kontrol eksekusi dalam bergerak dan menyerang yang terpadu dalam grup kontrol yang sama. Kontrol kotak yang merupakan jenis kontrol serang tipe LightAttack, untuk Segitiga merupakan jenis kontrol penyerang juga yang merupakan tipe HeavyAttack. X dan Bulat berfungsi sebagai melompat dan eksekusi lainnya secara berurutan.
Adapula kontrol L dan R yang memiliki fungsi lebih kompleks, lebih lagi jika dipadukan dengan kontrol serangan yang mampu hasilkan serangan beruntun dan damage yang lebih besar.
Seperti kombinasi R+ Kotak merupakan tipe serangan LightAttack yang dipercepat secara berkelanjutan dengan peningkatan damage yang bertingkat, sedangkan kombinasi R + Segitiga sendiri tidak jauh dengan sebelumnya.
Addictive (10/10)
God of War sendiri hadir dengan perilisannya yang secara berurutan dan kebanyakan merupakan cerita canon dari seri sebelum atau sesudahnya, bahkan Chain of Olympus sekalipun. Banyak hal yang dapat meningkatkan daya tahan pemain dalam memainkan game ini. Salah satu yang dapat meningkatkan aspek tersebut adalah difficulty yang cukup menarik.
Setidaknya ada sedikit perbedaan dalam urusan difficulty antara God of War: Ghost of Sparta dengan God of War: Chain of Olympus. Chain of Olympus menghadirkan setidaknya 4 difficulty seperti Mortal, Hero, Spartan, dan yang tersulit adalah God.
Selain difficulty-nya, God of War sendiri memiliki alur cerita yang menarik dan cukup banyak dipenuhi plot yang terkadang tidak sempat terpikirkan oleh pemain.
Music (10/10)
Hadir dengan latar musik yang ikonik dari masa ke masa. Hampir tidak ada perubahan sama sekali untuk urusan aspek musik pada seri God of War. Genderang perang yang bertabuh dan lantunan latar musik yang turut hadir dengan nada yang tinggi, selain itu juga hadir dengan nuansa maupun vibes yang mencekam. Sangat sinkron dengan latar, suasana, bahkan genre game satu ini.
Kelebihan
Memiliki alur cerita yang berkesinambungan antara satu series dengan series lainnya. Menjadi salah satu game yang penuh plot dan sentuhan emosional ditiap scene, walau kebanyakan isinya scene yang cukup brutal.
Kekurangan
Sedikit kekurangan yang dapat ditutupi dengan beberapa hal. Untuk di beberapa perangkat tertentu yang berbeda, dan apabila pemain memainkan God of War: Chain of Olympus menggunakan emulator, baik di Mobile ataupun Windows memungkinkan akan alami buffered yang terkadang tidak stabil dan beberapa missscene yang hilang tiba-tiba.
Terkadang hal ini menjadi salah satu efekk krusial yang dipukul rata untuk beberapa device tertentu, baik di Mobile ataupun PC. Antara kurang mumpuninya perangkat ataupun disk-nya yang emang begitu.
Untuk God of War: Chain of Olympus, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,4.
Sekian Review God of War: Chain of Olympus yang dapat penulis sampaikan.
Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Hatsune Miku: Project Diva Extendmerupakan salah satu game rhythm dari franchise vocaloid berupa software musik asal Jepang bernama Hatsune Miku yang hadir di 2007.
Hatsune Miku: Project Diva Extend dirilis pada November 2011 yang dikerjakan oleh Dingo Inc., Crypton Future Media, Sega, dan Sega sebagai publisher. Game ini dapat dimainkan di PlayStation Portable dan PlayStation 3.
Sinopsis Hatsune Miku: Project Diva, Legenda Vocaloid Dalam Genggaman
Hatsune Miku sendiri merupakan perangkat lunak atau software yang mampu menghasilkan suatu suara nyanyian gadis remaja Jepang.
Hatsune Miku: Project Diva Extended sendiri merupakan game dari franchise Hatsune Miku yang tentunya merupakan game rhythm. Menceritakan tentang sekelompok Diva disuatu sekolah yang dimana Hatsune Miku merupakan salah satu Diva disana.
Hatsune Miku: Project Diva merupakan salah satu dari sekian banyak game rhythm dari franchise Hatsune Miku. Setidaknya Hatsune Miku memiliki beberapa series ang umum dimainkan seperti, Hatsune Miku: Project Diva, Hatsune Miku: Project Diva Extended, hingga Hatsune Miku berbasis Diva lainnya.
Kali ini penulis akan mengulas game Hatsune Miku dengan judul Hatsune Mike: Project Diva Extended. Kenapa memilih yang extended, bukan yang Project Diva 2nd atau Project Diva? Hatsune Miku: Project Diva Extended memiliki fitur dan fungsi yang lebih kompleks dari seri Project Diva lainnya.
Hatsune Miku: Project Diva Extended memiliki gameplay yang tidak jauh berbeda dengan seri lainnya. Mengusung gaya bermain layaknya game rhythm di PlayStation Portable. Bukan hanya sebatas mengandalkan mekanisme rhythm saja, Project Diva Extend juga memiliki beberapa keunggulan lain.
Beberapa kelebihan dan fitur menarik di Project Diva Extended antara lain seperti, pemain dapat mengganti kostum dari para Diva yang salah satunya adalah Hatsune Miku sendiri, dan banyak lagi fitur menarik lainnya.
Graphic (9/10)
Hatsune Miku; Project Diva dan Hatsune Miku: Project Diva 2nd memiliki visual yang cukup baik dan menarik penuh VFX, tidak terkecuali dengan Hatsune Miku: Project Diva Extended yang tentunya memiliki visual diatas seri pendahulunya.
Hatsune Miku: Project Diva Extended sendiri hadir dengan cukup kental dalam urusan visual yang identik dengan vocaloid. Dapat dibayangkan betapa gemerlap VFX ataupun visual lainnya yang dibawakan.
Salah satu konsep yang menarik dan cukup keren adalah pengambilan sudut pandang dalam PV yang dibawakan. Gerakan yang relatif halus, menjadikan pendukung PV yang cukup keren tersebut.
Control (9/10)
Hatsune Miku: Project Diva Extended merupakan game yang dapat dijalankan di PlayStation Portable. Memiliki kontrol yang hampir tidak jauh berbeda dengan Project Diva lainnya. Setidaknya ada beberapa kontrol eksekusi alam memainkan not rhythm pada Hatsune Miku: Project Diva Extended.
Menggunakan 2 jenis kontrol eksekusi not, yaitu D-pad dan kontrol eksekusi inti di sebelah kanan. Pemain akan menekan tombol sesuai dengan not yang keluar di layar. Beberapa not tombol tersebut seperti Segitiga, X, Kotak, dan Bulat, ini untuk kontrol yang paling sering digunakan.
Untuk D-pad sendiri sedikit memiliki perbedaan. Dalam menekan kontrol D-pad pada saat konser, bukan semata menekan D-pad begitu saja. Dalam melakukan kontrol ini, pemain dapat menekan D-pad beserta salah satu kontrol inti disebelah kanan, jika tidak maka akan terjadi miss not.
Addictive (8/10)
Hatsune Miku: Project Diva Extended merupakan salah satu series yang sangat menarik daripada beberapa series lainnya. Hal ini didukung dengan beberapa keunggulan dalam segi fitur dan fungsi yang dibawakan.
Namun dilain sisi, game ini dirasa cukup membosankan, dikarenakan Hatsune Miku: Project Diva Extended sendiri membawakan lagu-lagu vocaloid tahun-tahun tertentu. Dan lagunya juga dirasa cukup minim.
Music (10/10)
Sebagai game rhythm, Hatsune Miku: Project Diva Extended tidak perlu diragukan lagi kalau soal urusan musik, hampi menyediakan berbagai aliran gaya musik seperti, electronic, beat, mellow, dan banyak lagi. Selain itu, juga hadir dengan beberapa pengaturan dan fungsi pendukung dalam menunjang jalan permainan game rhythm satu ini.
Kelebihan
Memiliki fungsi dan fitur yang cukup kompleks dan menarik, salah satunya seperti kustomisasi para Diva dan ruangan Diva itu sendiri.
Pemain dapat melakukan kustomisasi pada para Diva dan ruangan para Diva dengan cukup bebas, bahkan beberapa produk dapat dibeli melalui shop di dalam game.
Kekurangan
Sedikit kekurangan Hatsune Miku: Project Diva Extended yang tentunya terlihat cukup jelas oleh penulis. Salah satu kekuranga tersebut terdapat pada penentuan aturan penekanan not pada saat konser berjalan.
Ada sedikit kekurangan di aspek tersebut yaitu, penggunaan dual-kontrol untuk satu not. Hal ini terjadi pada not D-pad yang dimana diharuskan menekan D-pad yang diperintahkan dengan salah satu kontrol bukan direct lainnya.
Untuk Hatsune Miku: Project Diva, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.
Sekian Review Hatsune Miku: Project Diva yang dapat penulis sampaikan.
Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – K-On! After School Live merupakan salah satu Rhythm game yang hadir di konsol dan berupa adaptasi dari serial animasi Jepang dengan judul yang sama, K-On.
K-On! After School Live dirilis pada September 2010 yang di kembangkan dan publikasikan oleh SEGA. Game ini hadir di plaform Playstation 3, dan Playstation Portable.
Sinopsis K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club
Bercerita tentang sekelompok gadis SMA Sakuragaoka yang mengikuti sebuah ekskul disekolah tersebut. Sebuah ekskul musik ringan yang hampir ditutup yang disebut dengan Keion-bu.
Ada seorang gadis dari salah satu anggota ekskul tersebut yang tidak memiliki pengetahuan tentang musik, namun pada akhirnya menjadi salah satu gitaris mahir di sekolah, sebut saja dirinya Yui Hirasawa.
Mereka berempat yang terdiri atas Yui Hirasawa, Mio Akiyama, Ritsu Tainaka, dan Tsumugi Kotobuki yang selalu menghabiskan waktu sepulang sekolah untuk berlatih musik dan ikut serta dalam pertunjukan sekolah.
Gameplay (8/10)
K-On! After School Live merupakan salah satu Rhythm game yang dapat dimainkan di salah satu platform, yaitu Playstation Portable. Hadir dengan mekanisme yang simpel, baik dari gaya permainan, mekanisme kontrol, dan banyak lagi lainnya.
K-On! After School Live hadir dengan sangat amat simpel. Dihadirkan dengan daftar menu yang menarik, dan juga hadir dengan bahasa Jepang. Walaupun berbahasa Jepang, dalam penggunaan bahasa, K-On! After School Live tidak menggunakan huruf Kanji pada tampilan bahasa yang diberikan.
Untuk mekanisme saat konser, K-On! After School Live disajikan dengan cukup berbeda dari Rhythm lainnya. Walaupun terbilang simpel, simpel disini hanya berlaku dalam permainan di mode Normal saja. Untuk mode diatas Normal dapat dibilang cukup rumit.
Hadir dengan papan eksekusi berbentuk balok nada yang berbeda tergantung dari not yang terpampang di layar. Sama seperti game Rhythm lainnya, K-On! After School Live juga dihadirkan dengan point seperti Perfect, Great, Normal, Bad, dan Miss.
Graphic (8/10)
K-On! After School Live dihadirkan dengan visual yang pasaran namun cukup menarik. K-On! After School Live merupakan salah satu besutan dari SEGA. Game SEGA kebanyakan hadir dengan Chibi Style, jadi dapat dipastikan bahwa K-On! After School Live juga hadir dengan gaya visual Chibi Style.
Untuk visual pada saat konser, K-On! After School Live tetap hadir dengan gaya visual normal layak seperti Anime-nya. Bukan hadir juga dengan Chibi Style didalamnya. Kalau dilihat kembali, K-On! After School Live hadir dengan pengambbaran layaknya game Harvest Moon, chibi dan sedikit terlihat jelas garis piksel pada outline karakter.
Control (9/10)
K-On! After School Live hadir dengan kontrol yang sederhana. Kontrol yang tidak terlalu merumitkan, namun sulit. Kontrol hanya mengandalkan pad pada bagian kanan PSP saja, namun hal ini akan menjadi sebuah mimpi buruk ketika memasuki mode Hard.
Kontrol permainan dalam mode normal cukup ramah dan mudah, tidak seperti di mode Hard yang sedikit sulit dalam mengontrol Tap dan Hold secara bersamaan. Tetapi tidak ada salahnya mencoba mode Hard yang satu ini.
Addictive (7/10)
Sebagai game Rhyhtm, K-On! After School Live hadir dengan tingkat adiktif yang cukup baik namun hanya sebentar. Beberapa lagu yang dihadirkan cukup menarik dan relate seperti di anime-nya. Hanya saja ada sedikit masalah dalam game ini perihal permainan yang dibawakan.
Hadir dengan lagu yang hampir bahkan seluruhnya original karya dari band musik Yui. Sayangnya cukup membosankan dikarenakan hanya hadir dengan lagu dan fitur fungsi yang minim dan apa adanya.
Music (9/10)
K-On! After School Live sebagai game Rhythm turut menghadirkan banyak lagu-lagu original bawaan band musik yang diisi teman-teman Yui. Salah satu lagunya adalah Fuwa-Fuwa Time.
Sound Effect juga turut elengkapi game ini. Sound Effect seperti reaksi karakter dan akibat dari gagal atau miss not saat bermain konser.
Kesimpulan
K-On! After School Live menjadi salah satu Rhythm game yang cukup playable dimainkan di perangkat portable kesayangan kalian. Berikut kelebihan dan kekurangan K-On! After School Live yang dapat penulis sampaikan.
Kelebihan
K-On! After School Live hadir dengan cukup menarik. Menarik dari desain karakter, musik, hingga aspek-aspek penting maupun pendukung lainnya. Selain itu, juga K-On! After School Live hadir dengan visual karakter yang lucu dan dapat dilihat saat mereka semua berada dalam ruang klub ekskul.
Kekurangan
Sedikit kekurangan dari banyaknya kelebihan dari K-On! After School Live yang dapat penulis sampaikan berikut ini. Mungkin kekurangan ini dirasa cukup banyak, jadi dilihat saja.
Sebagai game Rhythm, K-On! After School Live hadir dengan musik yang menarik dan seru. Walaupun begitu, musik yang hadir dirassa cukup minim, tidak ada musik selain versi original.
Selain itu juga, mekanisme konser yang dibawakan cukup tidak enak dimainkan. Sebuah mekanisme konser yang balok nada dijadikan sebagai objek permainan utama. Walaupun visual karakter pada konser cukup baik, tetap saja tidak menutup kemungkinan bahwa K-On! After School Live memiliki mekanisme gameplay konser yang kurang baik.
Untuk K-On! After School Live, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,2.
Sekian Review K-On! After School Live yang dapat penulis sampaikan.
Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – The IDOLM@STER Shiny Festa merupakan salah satu Idol-Rhythm keluaran franchise The iDOLM@STER, bawaan BANDAI NAMCO Studios. The IDOLM@STER Shiny Festa dirilis pada Oktober 2012. Hadir untuk Platform IOS, Playstation 4, dan Playstation Portable.
Sinopsis The IDOLM@STER Shiny Festa, Jadi Produser Agensi Bakat 765
765 Production merupakan salah satu agensi bakat tempat sang MC bekerja sebagai produser, dan diundang berpartisipasi dalam festival musik. Sayangnya hanya beberapa anggota agensi saja yang bisa hadir.
Dalam series The IDOLM@STER Shiny Festa beberapa karakter seperti Miki Hoshi, Yukiho Hagiwara, Makoto Kikuchi, dan Takanae Shijou membentuk Idol grup terpilih untuk hadir dalam series franchise ini.
Gameplay (9/10)
The IDOLM@STER Shiny Festa menjadi salah satu Idol-Rhythm yang cukup menarik dan wajib kamu coba sebagai penggguna konsol, terlebih lagi Playstation Portable. Game yag cukup menarik dan hadir bersamaan dengan konsep gaya permainan yang tidak hanya fokus pada satu pembawaan.
The IDOLM@STER Shiny Festa dibawakan dengan 3 fokus permainan yaitu, Contest, Theater, dan Stage. Mode Contest merupakan mode dimana pemain bisa melihat alur cerita berupa video Anime dari series ini yang setidaknya ada 4 Chapter untuk ditonton.
Mode Theater, sesuai dengan namanya. Mode Theater merupakan mode pertunjukan Auto yang disini pemain dapat menonton penampilan perform member Ritsuko Akizuki dalam acara Rhythmic Record. Dalam mode ini, pemain dapat mengatur setup bagaimana video perfomr akan di tampilkan.
Terakhir adalah Stage. Stage merupakan mode utama dalam permainan yang dapat di eksekusi penuh oleh pemain. Stage merupakan mode playable, yang dimana pemain dapat memainkan musik-musik dari franchise The IDOLM@STER. Memiliki tampilan yang cukup baik dan simpel, serta penuh dengan aksara Jepang.
Itulah ketiga Main Mode di game The IDOLM@STER Shiny Festa. Beberapa mode lainnya merupakan mode yang umum seperti, Backstage, Shop, dan lain-lain.
Graphic (9/10)
The IDOLM@STER Shiny Festa hadir dengan visual yang cukup keren dan menarik. Visual yang tergambarkan cukup realistis, terlebih paa Perform Video dari game ini. Perfotm Video yang cukup banyak dan keren. Terakhir yang ditambah dengan scene video Anime yang pas sebagai pelengkap cerita.
Perform Video yang hadir dengan sentuhan 3D ber CGI, sudah lebih dari cukup. Hadir dengan penempatan ekspresi dan gesture yang tepat berdasar komposisi lagu yang dimainkan. Selain itu, The IDOLM@STER Shiny Festa hadir dengan User Interface yang sangat ramah dan tidak membingungkan.
Control (9/10)
Memiliki mekanisme kontrol yang cukup menarik, The IDOLM@STER Shiny Festa merupakan salah satu franchise Idol yang dapat dimainkan di konsol portable, Playstation Portable. Karena game ini menghadirkan produknya di konsol, sudah dipastikan ada beberapa kontrol yang dapat di ulas disini, terlebih lagi untuk Playstation Portable.
Kontrol yang berfungsi untuk perintah eksekusi penekanan not atau ikon pada tiap permainan. Hadir dengan 3 jenis ikon dan 1 target. Ikon tersebut seperti, Ikon kiri yang berwarna biru, ikon kanan yang berwarna merah, ikon hijau sebagai dorongan stimultan, dan ikon kuning sebagai target.
Sesuai dengan jenisnya, tiap ikon memiliki aturan kontrol tersendiri. Ikon biru dieksekusi dengan menekan salah satu dari kontrol D-pad bagian kiri, sedangkan ikon merah dapat dilakukan dengan menekan kontrol salah satu dari keempat yang ada pada bagian kanan. Untuk ikon hijau atau dorongan stimultan, dapat di eksekusi bersama dengan penekanan kedua kontrol kanan dan kiri. Jangan lupa, dalam game ini juga hadir dengan fitur kontrol Hold.
Addictive (8/10)
The IDOLM@STER Shiny Festa hadir dengan tingkat adiktif yang cukup tinggi. Mengingat bahwa kebanyakan game Idol-Rhythm punya tingkat adiktif yang lumayan, hal itu turut berlaku untuk The IDOLM@STER Shiny Festa.
Game Idol yang cukup menarik dan hadir dengan cukup baik. Baik dari pembawaan mekanisme hingga lagu yang tersedia. Semuanya keren. Hanya saja ada beberapa harapan dari series ini yang tidak sesuai dengan jangkauan para pemain.
Walaupun hadir dengan cukup baik, The IDOLM@STER Shiny Festa game ini juga hadir bukan tanpa sedikit masalah pada adiktifnya. Punya tingkat adiktif yang cukup tinggi bukan berarti game tersebut sepenuhnya menyenangkan. Pemain dipaksa untuk terus bermain dan meningkatkan stats para personel, game yang masih mengusung gaya grinding resource untuk upgrade sana sini demi dapatkan peringkat SS.
Music (10/10)
The IDOLM@STER Shiny Festa, series dari salah satu franchise terkenal ini tidak usah diragkan dalam urusan pemilihan musik. Hadir dengan berbagai macam musik yang menarik dan memiliki nuansa yang berbeda-beda. Selain itu, sinkronisasi Perform Video dengan musik yang sempurna, walau ada sedikit miss pada ekspresi personel.
Kesimpulan
The IDOLM@STER Shiny Festa menjadi salah satu series menarik dari franchise The IDOLM@STER. Berikut kelebihan dan kekurangan The IDOLM@STER Shiny Festa yang dapat penulis sampaikan.
Kelebihan
Hadir dengan mekanisme dan gameplay yang keren dan juga menarik. The IDOLM@STER Shiny Festa menjadi salah satu Idol yang ramah perangkat dan dapat dimainkan juga di emulator atau Playstation Portable.
Jika diperhatikan, The IDOLM@STER Shiny Festa mengusung interface yang mirip dengan Bandori. Bukan berarti The IDOLM@STER Shiny Festa melakukan tindak plagiarisme dari produk Bandori, hanya saja kebanyakan game Idol-Rhythm dibawakan dengan interface yang tidak jauh berbeda. Dapat dibilang, interface seperti ini merupakan gaya default untuk game Idol-Rhythm lainnya.
Kekurangan
Sedikit kekurangan dari The IDOLM@STER Shiny Festa yang dapat penulis berikan pada ulasan kali ini. The IDOLM@STER Shiny Festa hadir dengan musik yang terbatas, hanya tersedia setidaknya 21 musik yang dapat dimainkan.
Kemudian, The IDOLM@STER Shiny Festa tidak menghadirkan musik-musik hasil coveran. Jadi dapat dipastikan bahwa The IDOLM@STER Shiny Festa hanya menghadirkan musik-musik original saja dalam permainan.
Untuk The IDOLM@STER Shiny Festa, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.
Sekian Review The IDOLM@STER Shiny Festa yang dapat penulis sampaikan.
Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.