Tag Archives: playstation emulator

Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Dragon Ball Z: Shin Budokai merupakan salah satu game Martial Arts dengan gerakan yang cukup smooth dan menarik. Dragon Ball Z: Shin Budokai rilis pada Maret 2006 yang diterbitkan oleh bebetapa publisher yang salah satunya adalah BANDAI. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation Portable.

Baca Juga : Hatsune Miku: Project Diva, Legenda Vocaloid Dalam Genggaman

Sinopsis Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

Berula dari kembali damainya dunia yang sebelumnya pernah Son Goku sang tokoh utama selamatkan. Perdamaian ini tidak berjalan lama, karena kemunculan musuh bertipe Majin yaitu, Majin Buu.

Demi mempertahankan bumi, Son Goku bersama rekan berpetualang dan terus bertarung melawan musuh yang kuat hingga menghancurkan dunia. Apakah Son Goku dan kawan-kawan berhasil mengembalikan kedamaian dunia?.

Gameplay (9/10)

Dragon Ball Z Shin Budokai
Gameplay – Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

Dragon Ball Z: Shin Budokai merupakan game action battle dengan visual dan konsep martial arts yang cukup keren. Memiliki mekanisme yang sedikit lebih baik dalam koreografi dan pertarungan dari beberapa game sejenisnya.

Dragon Ball Z: Shin Budokai memiliki gameplay yang cukup biasa, namun sedikit sentuhan yang membuatnya punya sedikit perbedaan dalam urusan gameplay dan mekanisme yang series ini bawakan.

Hadir dengan gameplay yang cukup unik, terlewat dari gameplay pertarungan 1 vs 1 pada umumnya. Dragon Ball Z: Shin Budokai hadir dengan gaya tampilan yang menarik, gaya penampilan ini akan dibahas pada ulasan aspek selanjutnya.

Dragon Ball Z: Shin Budokai hadir dengan 3 inti mode permainan yaitu, Dragon Road, Arcade, dan Network Battle. Dragon Road merupakan mode aling utama dalam game ini, sedangkan Arcade merupaan mode pertarungan biasa yang dimana pemain dapat memilih karakter, dan Network Battle adalah mode multiplayer yang dimana pemain dapat battle dengan teman melalui koneksi LAN.

Setidaknya Dragon Ball Z hadir dengan 5 chapter di mode Dragon Road. Chapter 1 yang dimulai dari kemunculan Majin Buu dan berakhir dengan lawan terakhir pertarungaan yang salah satunya adalah Gogeta melawan Janemba.

Graphic (9/10)

Dragon Ball Z Shin Budokai
Graphic – Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

Dragon Ball Z: Shin Budokai memiliki visual yang menarik dan sedikit lebih baik dari Dragon Ball Z Tenkaichi series Tag Team. Hadir dengan tampilan yang lebih halus dan sesuai.

Game ini menghadirkan visual yang baik dan ramah dimata. Jika diperhatikan sedikit lebih dekat, visual Dragon Ball Z: Shin Budokai tampil serupa dengan Harvest Moon: Save The Homeland. Baik dari kaarakter hingga pewarnaan.

Sebagai game yang diadaptasi dari animasi Jepang yang penuh dengan warna, Dragon Ball Z: Shin Budokai juga turut hadirkan beberapa kemiripan bahkan sangat mirip seperti di anime-nya.

Latar yang diciptakan menyesuaikan dengan latar tempat pada anime-nya. Hadir dengan cukup baik, dan mampu menyatu dengan karakter game tanpa harus merusak visual dari karakter tersebut.

Mengambil sudut pandang bergaya Side Scrolling dengan nuansa 3D layaknya game TPP. Dragon Ball Z: Shin Budokai tampil dengan pengambilan angle yang baik dan hadir secara Semi 3D. Hal ini dibuktikan dari gaya pertarungan dan pergerakan dari tiap karakter.

Control (9/10)

Dragon Ball Z Shin Budokai
Control – Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

Sebagai game action battle martial arts, Dragon Ball Z: Shin Budokai tampil lagi hadir dengan banyak fitur kontrol yang kompleks dan juga variatif. Hal ini didasari dari gaya bertarung karakter di Dragon Ball Z dan combo-combo yang dapat terbentuk.

Setidaknya ada 3 jenis kontrol menyerang dan 1 kontrol pendukung pada Dragon Ball Z: Shin Budokai. Kontrol tersebut berperan penting dalam eksekusi karakter dalam pertarungan demi memenangkan pertarungan tersebut.

Kontrol tersebut seperti kotak yang berfungsi sebagai perintah menyerang menggunakan kaki, segitiga yang berfungsi sebagai perintah menyerang juga hanya saja menggunakan tangan, bulat berfungsi sebagai kontrol serang jarak jauh, dan X berfungsi sebagai kontrol untuk membuat karakter dapat menghindar dari serangan musuh (dodge dan counter).

Selain kontrol inti diatas, sisanya merupakan kontrol pendukung dalam menghasilkan combo-combo yang menarik. Salah satunya adalah kontrol untuk mengeluarkan Kamehameha.

Addictive (8/10)

Dragon Ball Z: Shin Budokai merupakan game action battle yang memiliki fokus pada satu pertarungan bergaya 3D Side-Scrolling, dan ini jadi fokus pertama pada game ini. Sebagai game battle yang mengusung story dalam satuan per chapter, Dragon Ball Z: Shin Budokai memiliki tingkat efektivitas lama bermain yang cukup panjang.

Hanya saja, Dragon Ball Z: Shin Budokai hanya hadir dengan 5 chapter yang cukup singkat dan karakter yang kurang banyak, bahkan hanya ada  1 karakter wanita dalam seri ini yaitu, Android 18.

Music (9/10)

Dragon Ball Z: Shin Budokai hadir dengan berbagai macam sound yang tampil ketika bertarung, baik dari karakter, serangan, bahkan aspek menarik lainnya.

Hadir dengan Background Music dan Sound Effect yang keren. Menggunakan Background Music berupa instrumen yang  cukup baik. Kemudian hadir juga dengan sound effect yang keren, salah satunya terdapat pada suara serangan, voice action, dan lainnya. Bahkan game ini hadir dengan 2 tipe voice action yaitu, dalam bahasa Inggris dan Jepang.

Kesimpulan

Dragon Ball Z: Shin Budokai menjadi salah satu Martial Arts game yang tampil dengan baik sebagai hasil adaptasi. Berikut kelebihan dan kekurangan Dragon Ball Z: Shin Budokai yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Dragon Ball Z: Shin Budokai memiliki keunggulan pada visual dan gameplay pertarungannya. Memiliki gameplay yang cukup baik terlihat dari martial arts yang dibawakan, dan visual yang cukup rapih dengan latar yang tidak terlalu merusak movement dari karakter sendiri.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis smapaikan pada ulasan kali ini. Dragon Ball Z: Shin Budokai hadir dengan story Dragon Road-nya yang menarik, hanya saja terlalu sedikit dan cepat chapter yang dibawakan.

Selain itu, Dragon Ball Z: Shin Budokai juga menghadirkan karakter yang terbilang cukup sedikit, mengingat bahwa karakter tersebut include sesuai dengan chapter yang dibawakan.

Untuk Dragon Ball Z: Shin Budokai, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,2.

Sekian Review Dragon Ball Z: Shin Budokai yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Nostalgia Bersama Daftar Emulator Terbaik Playstation Series

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Playstation Emulator merupakan sebuah Software atau program untuk menjalankan game-game Playstation Series di perangkat yang berbeda atau Cross-Platform.

Playstation Emulator pertama kali hadir pada awal tahun 1998 yang menjadi piranti pejalan   Playstation 1 yang berjalan secara komersial.

Baca Juga : Rekomendasi Emulator Nintendo Series di PC Ramah Interface

Daftar Emulator Terbaik Playstation Series

Seiring perkembangan teknologi, telah banyak emulator yang lebih baik pada tiap generasinya dan tentunya lebih kompatibel dengan perangkat masa kini. Berikut Emulator Playstation Series yang dapat kamu coba.

PCSX2

Playstation Emulator
PCSX2 – Nostalgia Bersama Daftar Emulator Terbaik Playstation Series

PCSX2 menjadi salah satu emulator konsol Playstation 2 andalan para pemain diluaran sana. Menjadi salah satu emulator gratis dan Open-Source yang hadir dengan kompatibilitas dan fitur fungsi menarik lainnya.

PCSX2 dirilis awal pada Maret 2002 yang dikembangkan oleh PCSX2 Team, dan di program oleh beberapa pihak, salah satunya adalah Linuzappz. Hadir untuk platform Windows, MacOS, dan Linux.

Selain itu, PCSX2 menjadi salah satu bahkan satu-satunya emulator yang stabil dan dapat digunakan di perangkat spesifikasi rendah seperti Intel Dual Core maupun Amd seri lawas yang didukung dengan RAM yang cukup.

Sebagai salah satu emulator konsol Playstation 2, PCSX2 hadir di beberapa platform berbeda seperti Windows, MacOS, dan Linux. PCSX2 dapat dengan berfungsi di perangkat dengan arsitektur 32 bit maupun 64 bit hingga series AMD64.

PCSX2 dapat menjalankan hampir sepenuhnya game-game di Playstation 2 dengan cukup baik. Bahkan walaupun sudah ada game Playstation 2 yang telah porting untuk Windows, masih tetap Worth untuk memainkan series tersebut di PCSX2. Salah satu game yang sangat kompatibel hingga mampu berjalan di spesifikasi rendah adalah Harvest Moon: Save The Homeland.

PCSX2 sebagai Emulator konsol tidak memiliki hal rumit dalam set up emulator-nya. Pemain hanya perlu menginstal dan menyiapkan Bios dan beberapa driver pendukung, jangan lupa file ISO game Playstation 2 untuk Running game.

PPSSPP

Playstation Emulator
PPSSPP – Nostalgia Bersama Daftar Emulator Terbaik Playstation Series

PPSSPP merupakan salah satu emulator populer untuk menjalankan game konsol, Playstation Portable. Emulator yang cukup stabil dan memiliki banyak konfigurasi umum demi mendukung jalan dan pengalaman bermain.

PPSSPP dirilis awal pada November 2012 yang dikembangkan oleh PPSSPP Team dengan Henry Rydgard sebagai author-nya. PPSSPP hadir di platform Windows, MacOS, Linux, IOS, Android,  BlackBerry 10, Symbian, Pandora Wii U, dan Raspberry Pi.

Sebagai emulator paling banyak digunakan, PPSSPP dapat juga menjalankan semua series game untuk konsol Playstation Portable. Selain itu, banyak game Playstation Portable yang cukup Worth it dan memorable.

Sama seperti emulator PCSX2, PPSSPP menjadi emulator Open-Source yang dapat dimodifikasi hingga diberi konfigurasi tambahan baik pada emulator-nya, maupun game-nya. Salah satu keunggulan dari PPSSPP adalah kestabilan dan betapa ringannya emulator ini.

PPSSPP dapat berkerja di platform berarsitektur 32-64 bit, ARM, dan ARM64. Memiliki 2 jenis PPSSPP yaitu, PPSSPP Biasa dan PPSSPP Gold.

Emulator PPSSPP sangat stabil dan mampu berkerja dengan sangat baik di perangkat dengan spesifiasi rendah sekalipun. Penulis juga menggunakan PPSSPP untuk bermain Assassin’s Creed: Bloodlines di PC berspesifikasi Intel Dual Core, dengan dukungan RAM 2GB. Assassin’s Creed: Bloodlines dapat berjalan lancar di spesifikasi rendah itu.

Selain di PC, penulis juga menggunakan emulator PPSSPP di Android yang sama-sama memiliki spesifikasi rendah juga. Salah satu game yang dimainkan adalah Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Impact, game ini cukup lancar dimainkan di perangkat Redmi 6A dengan dukungan prosesor Mediatek A22.

RetroArch

Playstation Emulator
RetroArch – Nostalgia Bersama Daftar Emulator Terbaik Playstation Series

RetroArch menjadi salah satu emulator rekomendasi penulis selanjutnya. RetroArch sendiri merupakan emulator Cross-Platform yang dapat berjalan di tipe perangkat yang cukup banyak. RetroArch menjadi salah satu emulator dengan interface yang cukup terasa melegakan.

RetroArch pertama kali rilis pada Mei 2010 yang dikembangkan oleh Libretro. Selain itu, RetroArch mampu berkerja antar platform dengan arsitektur yang berbeda-beda. Salah satu arsitektur yang dapat mendukung RetroArch adalah Cell.

RetroArch menjadi emulator yang cukup lawas, walau tidak selawas pendahulunya yaitu PCSX. Selain berfungsi sebagai emulator, RetroArch mampu berkerja sebagai game engines, video games, media players, dan beberapa fitur aplikasi lainnya.

RetroArch dapat digunakan untuk memainkan game-game dari Playstation 3, Playstation Portable, Playstation Vita, Wii, Wii U dan banyak lainnya. Selain untuk memainkan game konsol, RetroArch juga dapat dipakai untuk memainkan game Retro.

RetroArch cukup worth it untuk pemain yang tidak ingin ribet dalam hal memilih emulator. Berkat RetroArch, pemain dapat memainkan game-game Multi-Platform konsol dalam satu program. Mengingat bahwa RetroArch diperuntutkan untuk menjalankan game konsol new gen atau Playstation Series, maka dibutuhkan perangkat berspesifikasi mumpuni dalam menjalankan game dengan hasil maksimal.

ePSXe

Playstation Emulator
ePSXe – Nostalgia Bersama Daftar Emulator Terbaik Playstation Series

ePSXe merupakan salah satu emulator konsol Playstation paling lawas setelah PSEmu. Emulator yang hadir tidak lama setelah rilisnya Playstation 1. Dapat dipastikan untuk ukuran sekarang ePSXe menjadi emulator paling stabil untuk Roms Playstation 1.

Tidak seperti emulator kebanyakan, ePSXe bukanlah program Open-Source terkecuali untuk API dan Plugin didalamnya. Termasuk emulator yang dapat berjalan di spesifikasi paling rendah.

ePSXe rilis awal pada Oktober 2000 yang berarti berjarak 6 tahunan dari rilisnya Playstation 1. Emulator ini dikembangkan oleh ePSXe Software, yang terdiri atas 3 author asli yaitu calb, +_Demo_, dan Galtor. ePSXe dapat berjalan di multi perangkat seperti di Windows, Linux, Android, dan MacOS.

ePSXe tidak membutuhkan perangkat berspesifikasi tinggi untuk menjalankan game-nya. Bahkan untuk Windows dengan spesifikasi Intel Pentium III sekalipun dapat menjalankannya, dan prosesor yang setara dengan Intel Atom dapat menjalankan untuk versi Android-nya.

Sekian rekomendasi emulator Playstation Series yang dapat penulis sampaikan. Emulator diatas telah dipilih dan compare oleh penulis dengan berbagai macam platform, dan juga menggunakan perangkat berspesifikasi paling minimum untuk penggunaan emulator.

Update informasi menarik lainnya seputar rekomendasi dan info seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id  menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.