GAMEFINITY.ID, Bandung – Oshi no Ko saat ini masih menjadi sensasi bagi penggemar anime. Hal yang sama juga terjadi pada opening theme song-nya, Idol oleh YOASOBI. Lagu tersebut akhirnya berada di posisi puncak chart Billboard Global Excl. US edisi 10 Juni 2023. Prestasi membanggakan ini berhasil diraih setelah enam minggu mencapai 10 besar chart itu.
Cetak Sejarah! Opening Theme Song Oshi No Ko Berhasil Puncaki Billboard Global Excl. US!
Dilansir dari Billboard, lagu Idol naik dari nomor 6 menuju posisi puncak di chart Global Excl. US. Ini menjadi lagu pertama Yoasobi yang menjadi nomor satu di chart tersebut. Perilisan versi bahasa Inggris-nya pada 26 Mei juga membantu kesuksesan besar tersebut.
Tidak seperti chart Billboard Global, Bilboard Global Excl. US tidak melibatkan data streaming dan penjualan musik dari Amerika Serikat. Menurut Billboard, Idol sudah mencapai 45,7 juta stream dan 24.000 kopi terjual di luar Amerika Serikat.
Pada pekan yang sama, Ella Baila Sola oleh Eslabon Armando dan Peso Pluma justru menduduki posisi pertama chart Billboard Global 200. Lagu berbahasa Spanyol itu berada di posisi kelima di Global Excl. US.
Sementara itu, Cupid oleh Fifty Fifty turun dari posisi puncak Global Excl. US setelah dua minggu. Lagu K-pop itu juga tetap berada di posisi ketiga di Global 200.
Lagu Bahasa Jepang Pertama yang Jadi Nomor Satu di Chart Billboard Global Excl. US!
Tidak hanya itu, Idol juga menjadi lagu berbahasa Jepang pertama yang mencapai posisi puncak di chart Global Excl. US. Sebelumnya, Yoasobi menoreh prestasi di chart yang sama saat Yoru Ni Kakeru mencapai nomor 6 pada 2021.
Terlebih lagi, theme song Oshi No Ko itu masih kokoh menjadi lagu nomor satu di Japan Hot 100 edisi 31 Mei 2023. Sejauh ini, Idol sudah menguasai chart tersebut selama tujuh pekan berturut-turut. Prestasi ini mengalahkan Yoru ni Kakeru yang mendominasi chart itu selama enam minggu berturut-turut.
Bagi yang masih belum sempat menonton Oshi No Ko, kalian dapat menontonnya di channel YouTube Ani-One (dengan Ultra subscription) atau berbagai layanan streaming favorit seperti Bstation.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sejak Spider-Man debut di layar lebar dari tahun 2002 sampai sekarang, ada banyak film yang menampilkan Spidey. Dari adaptasi asli hingga kolaborasinya dengan para Avengers, perjalanan Spider-Man telah menciptakan momen-momen yang berkesan bagi para penggemar.
Dalam artikel ini, kami akan merangkum dan menilai film-film Spider-Man dari yang terbaik hingga yang terburuk, dengan mengambil referensi dari pandangan para pakar Spider-Man di tim Gamefinity!
Spider-Man: Into the Spider-Verse
Spider-Man: Into the Spider-Verse adalah film Spider-Man yang benar-benar segar dan berbeda. Dengan animasi yang inovatif dan gaya visual yang memukau, film ini menggambarkan cerita Miles Morales yang menarik dan menginspirasi.
Dalam upaya untuk menyelamatkan multiverse, Miles belajar menjadi pahlawan sejati dan menghadapi tantangan di luar kemampuannya. Kombinasi humor, emosi, dan aksi yang brilian membuat Into the Spider-Verse menjadi film Spider-Man yang terbaik hingga saat ini.
Spider-Man: No Way Home
Spider-Man: No Way Home membawa penggemar ke dalam perjalanan epik yang melibatkan multiverse, dengan munculnya karakter dari film Spider-Man sebelumnya. Film ini tidak hanya menyuguhkan aksi yang spektakuler, tetapi juga menyentuh sisi emosional dengan melibatkan pertemanan dan cinta Peter Parker. Penampilan para aktor sebelumnya sebagai Spider-Man menghadirkan momen-momen yang mengharukan dan menggugah, sementara elemen kejutan yang menghubungkan alur cerita sebelumnya menghadirkan kegembiraan yang tak terduga.
Spider-Man 2 menjadi tolak ukur bagi semua film pahlawan super yang akan datang ketika dirilis. Film ini menghadirkan pertarungan antara Spider-Man dengan Doctor Octopus. Film yang memiliki perjalanan emosional dari mentor yang kecewa menjadi penjahat yang terdesak, menantang moralitas dan tekad Peter Parker. Spider-Man 2 menghadirkan aksi yang spektakuler, tetapi inti dari film ini adalah pertanyaan yang mengemuka, “Apakah Peter Parker bisa menjadi Spider-Man dan memiliki kehidupan pribadi yang bahagia?”.
Spider-Man
Spider-Man karya Sam Raimi tidak hanya meluncurkan era baru bagi film-film pahlawan super, tetapi juga menjadi salah satu yang paling sukses. Dinamika antara Peter, Norman, Harry, dan Mary Jane sangat baik, sementara Tobey Maguire sebagai Peter Parker berhasil menjiwai perannya secara sempurna.
Film ini merupakan cerita pahlawan super yang fantastis. Spider-Man memberikan kita seorang pahlawan yang benar-benar bisa kita dukung di tengah zaman yang semakin sinis, dan penggambaran semangat New York City menjadi salah satu aspek yang melekat dalam film ini.
Spider-Man: Homecoming adalah kombinasi menarik antara petualangan pahlawan super yang menyenangkan dengan kisah yang menghangatkan hati. Bercerita tentang seorang anak biasa yang menghadapi masalah yang sangat bisa kita pahami. Film ini menyajikan kisah yang manis, penuh kecerdasan, dan berlangsung dengan cepat. Spider-Man Homecoming juga menangkap esensi dari apa yang membuat Peter Parker dan alter ego-nya yang berpakaian unik begitu dicintai dan abadi selama lebih dari setengah abad.
Spider-Man: Across the Spider-Verse
Spider-Man: Across the Spider-Verse melanjutkan cerita dari Spider-Man: Into the Spider-Verse dengan sisi yang lebih mengancam. Gwen dan Miles menghadapi pertentangan emosional. Sementara Spider-Man 2099 yang diperankan oleh Oscar Isaac memaksa semua orang mempertimbangkan apa arti dari “canon” dan beban sejati dari “cerita laba-laba”. Film ini juga menghadirkan banyak cameo dari multiverse yang sangat meta. Gaya seni Spider-Verse yang revolusioner semakin ditingkatkan dalam Across the Spider-Verse, memperluas visual yang sudah menakjubkan.
Spider-Man: Far From Home melanjutkan perjalanan Peter Parker dari seorang pahlawan remaja menjadi pewaris Tony Stark. Pembawaan dengan humor yang menyenangkan, komentar cerdik, dan juga aksi yang terampil. Film ini menghadirkan penjahat yang memanfaatkan ketakutan dan insecure-nya Peter Parker dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akhirnya, Far From Home mengakhiri Fase 3 Marvel dengan cara yang luar biasa. Film ini menempatkan Spidey muda ke dalam era baru yang penuh dengan tantangan dan kegembiraan.
Avengers: Infinity War
Meskipun Spider-Man baru diperkenalkan dalam Captain America: Civil War, ia benar-benar dikembangkan sebagai bagian integral dari Marvel Cinematic Universe dalam Avengers: Infinity War. Peter Parker mendapatkan adegan kematian yang paling mengesankan, dan hubungannya dengan Iron Man menjadi salah satu aspek penting dalam film ini. Ketertarikan Peter untuk mengesankan Tony Stark dan melakukan hal yang benar menjadi komponen utama dalam Infinity War.
The Amazing Spider-Man, dalam usahanya me-reboot franchise ini, terasa kurang memukau dengan memberikan kisah asal-usul yang serupa dengan film-film sebelumnya. Akan tetapi, kebersamaan Andrew Garfield dan Emma Stone sebagai Peter Parker dan Gwen Stacy berhasil memikat hati penonton. Meskipun pertarungan melawan Lizard terasa kurang mengesankan. Di sisi lain, versi Spider-Man ini terkesan agak arogan.
Captain America: Civil War
Penampilan pertama Spider-Man dalam Marvel Cinematic Universe di Captain America: Civil War sangat ditunggu-tunggu. Ia tidak hanya mencuri perhatian dengan mencuri perisai Captain America, tetapi juga mencuri perhatian penonton dengan kepribadian manis dan kepahlawanannya yang khas remaja. Marvel berhasil memulai ulang karakter ini dengan cara yang segar dan menarik, membuat penggemar bersemangat melihat kembali Spider-Man di layar lebar.
Avengers: Endgame
Meskipun Peter Parker hanya muncul dalam sebagian kecil film ini, kami tidak bisa tidak menyebut Avengers: Endgame. Pada film ini, Peter disambut dengan hangat oleh mentornya, Tony Stark, dan memiliki adegan yang menarik saat mencoba melarikan diri dengan Sarung Tangan Stark. Keberadaannya juga penting dalam adegan kematian Iron Man, menghadirkan momen yang mengharukan bagi para penonton.
Spider-Man 3, meskipun berhasil secara finansial, menderita karena memiliki banyak karakter dalam satu film, terutama dengan penyisipan Venom yang terkesan dipaksakan. Meskipun demikian, film ini memiliki momen-momen keren, seperti penampilan Thomas Haden Church sebagai Sandman yang fantastis. Peter Parker yang sebenarnya memukul pacarnya juga tidak membantu menciptakan kesuksesan.
The Amazing Spider-Man 2 mempersembahkan penampilan yang tulus dari Andrew Garfield sebagai Peter Parker. Namun, film ini terjebak dalam alur cerita yang rumit mengenai orang tua Peter dan keterlibatan Jamie Foxx sebagai Electro yang kurang memuaskan. Selain itu, upaya membangun kelompok jahat Sinister Six terasa mengganggu dan tidak berujung.
Menurut kamu mana film Spiderman terbaik yang pernah kamu tonton? Demikian pembahasan Menyorot Perjalanan Film Spider-Man Terbaik Hingga Terburuk. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Ao Haru Ride dapat disebut sebagai salah satu manga shojo terpopuler dewasa ini. Serial manga karya Io Sakisaka itu sudah mendapat adaptasi serial anime dan film live action. Kali ini, manga shojo itu mendapat adaptasi serial live action atau bisa dibilang J-drama.
Akan Terdiri dari 2 Season
Serial live action itu akan diproduksi oleh WOWOW. Ditambah, J-drama itu akan terbagi menjadi dua season. Season pertamanya akan berisi delapan episode yang akan tayang perdana musim gugur ini.
Natsui Deguchi (Silent Parade, The Makanai: Cooking for the Maiko House) akan berperan sebagai tokoh utama Futaba Yoshioka. Sementara karakter utama laki-laki, Ko Mabuchi, akan diperankan oleh Kaito Sakurai (Usogui, Kimi ni Todoke live action).
Masato Kimura dipercaya untuk menjadi sutradara utama. Kimura akan menyutradarai semua episode kecuali episode 5 dan 7. Kedua episode tersebut akan disutradarai oleh Yusuke Matsuda. Sayaka Kuwamura (Strobe Edge) menjadi penulis naskahnya.
Ini menjadi kali pertama karya Io Sakisaka diangkat menjadi sebuah serial live action atau J-drama. Sebelumnya, Ao Haru Ride, Strobe Edge, dan Love Me, Love Me Not sudah diadaptasi menjadi film live action.
Kesuksesan Ao Haru Ride sebelum Pengumuman Drama Live Action
Bagi yang belum tahu, Ao Haru Ride atau Blue Spring Ride merupakan manga shojo karya Io Sakisaka yang diserialisasi di Bessatsu Margaret besutan Shueisha. Manga tersebut sangat populer di kalangan perempuan berusia remaja dan dewasa muda di Jepang. Bahkan, Anime News Network mencatat serial manga ini termasuk dalam daftar Great Graphic Novels for Teens 2019 oleh American Library Association.
Production I.G. memproduksi adaptasi anime-nya yang tayang pada musim panas 2014. Kemudian, film live action-nya yang dibintangi Tsubasa Honda dan Masahiro Higashide dirilis pada 13 Desember 2014. Adaptasi filmnya mencetak kesuksesan begitu besar, mulai dari berhasil mencapai puncak tangga box office saat akhir pekan perdana hingga mencapai total penghasilan 1,90 miliar Yen di Jepang pada 2015.
Ao Haru Ride live action drama akan tayang perdana musim gugur ini.
GAMEFINITY.ID, PATI – Film superhero selalu menjadi daya tarik yang besar bagi para penggemar di seluruh dunia. Salah satu karakter yang paling ikonik dalam dunia superhero adalah The Flash. Film “The Flash” yang sangat dinantikan akan segera tayang beberapa hari lagi. Sutradara dari The Flash, Andy Muschietti, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang kemungkinan adanya sekuel. Dalam wawancara terbaru, Muschietti menegaskan bahwa tidak ada yang dapat menggantikan Ezra Miller dalam peran utama tersebut.
Ezra Miller Akan Tetap Memerankan The Flash
Film superhero telah menjadi salah satu genre yang paling populer dalam industri hiburan. Penggemar di seluruh dunia selalu menunggu dengan antusias untuk melihat pahlawan favorit mereka di layar lebar. Salah satu karakter superhero yang memiliki basis penggemar yang kuat adalah The Flash. Film “The Flash” ini akan menjadi film terakhir dari DC Extended Universe (DCEU), sebelum akhirnya berpindah ke universe James Gunn..
Dalam wawancara terbaru bersama The Discourse, Andy Muschietti selaku sutradara mengungkapkan pandangannya tentang kemungkinan adanya sekuel “The Flash”. Ia dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada yang dapat menggantikan Ezra Miller dalam peran Barry Allen/The Flash di sekuel yang akan datang. Muschietti sangat yakin dengan penampilan dan interpretasi unik yang diberikan oleh Miller kepada karakter tersebut.
Ezra Miller telah memerankan The Flash sejak penampilannya pertama kali dalam film “Batman v Superman: Dawn of Justice” pada tahun 2016. Kemudian, ia muncul kembali dalam film “Justice League”. Lalu akhirnya mendapatkan sorotan lebih dalam film solonya yang berjudul “The Flash”. Penampilan Miller sebagai Barry Allen telah mendapatkan pujian dari para penggemar dan kritikus, yang menganggapnya sebagai perpaduan yang sempurna antara kecepatan, humor, dan kerentanan.
Sebelumnya terdapat spekulasi bahwa Miller akan digantikan oleh aktor lain setelah beberapa masalah pribadi yang dia alami, Pernyataan Muschietti ini menegaskan kepercayaan yang kuat dalam kemampuan dan popularitas Ezra Miller sebagai The Flash.
Pilihan Muschietti untuk mempertahankan Ezra Miller sebagai The Flash adalah langkah yang cerdas dalam membangun konsistensi dan kontinuitas dalam film DC Comics. Dengan mempertahankan aktor yang sama, penonton dapat terhubung dengan karakter dan cerita yang sudah dikenal, menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat.
Para penggemar “The Flash” atau DC Comics tentunya sudah jenuh dengan recast dan reboot yang selalu dilakukan oleh Warner Bros. Berbeda dengan pesaingnya, Marvel yang dapat menjaga baik konsistensi pemeran filmnya. Dengan adanya kabar ini penggemar akan senang bahwa Ezra Miller akan tetap menjadi sosok Barry Allen yang mereka kenal lama.
Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Bekasi – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo meresmikan logo baru Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) di Istana Negara pada Selasa (30/5). Logo yang nantinya bakal menjadi identitas visual bertemakan Pohon Hayat.
Ternyata Pohon Hayat ini memiliki banyak makna dan filosofi. Jokowi mengemukakan bahwa logo ini sejalan dengan semangat pembangunan IKN. Bukti bahwa ada rasa bangga dalam jati diri Indonesia sebagai bangsa yang besar dan majemuk.
“Pohon Hayat ini adalah representasi asal muasal kehidupan dalam menciptakan tempat berisi kehidupan baru. Ini jadi awal inspirasi IKN,” kata Jokowi, dikutip dari laman menpan.go.id.
Pohon Hayat terdiri atas lima akar sebagai lambang Pancasila, tujuh batang representasi pulau besar yang ada di Indonesia, serta 17 kembang mekar mewakili kemerdekaan abadi.
Arti Pohon Hayat
Dikutip Britannica, Pohon Hayat adalah pohon kehidupan atau dikenal juga dengan istilah tree of life. Pohon ini mewakili sumber kehidupan dan kekuatan yang saling terhubung.
Pohon Hayat dikenal sebagai pohon kalpataru. Istilah Kalpataru ini berasal dari kata kalp yang memiliki makna keinginan. Jadi ini pohon yang bisa mengabulkan segala keinginan. Selain kalp, kata kalpa memiliki arti masa dunia dan periode yang sangat lama.
Pohon Hayat seringkali di pusat dunia seperti taman atau hutan suci. Pohon ini juga berkaitan dengan pengetahuan yang tumbuh di Taman Eden.
Pohon Hayat merupakan hasil karya desain Aulia Akbar. Dia lah mengambil tema filossofi pohon kehidupan. Dengan ini, diharapkan masyarakat sadar untuk menjaga alam, lingkungan, beserta ekosistemnya.
Logo ini terpilih karena mendapat voting terbanyak sebesar 26,6%. Total sebanyak 500 ribuan orang yang ikut dalam pemilihan logo baru IKN yang berjalan dari 4 April hingga 20 Mei 2023.
Aulia Akbar sendiri adalah seorang desainer grafir berusia 31 tahun dari POT Branding House Bandung. Di sana ia adalah seorang Art Director serta mengajar sebagai dosen luar biasa mengenai desain dan identitas pada jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung.
Tim Aulia yang berjumlah sepuluh orang ini menghabiskan satu bulan untuk melakukan riset mengenai simbol, sejarah hingga keberagaman budaya Indonesia. Warna logonya sendiri yakni biru dan cokelat berasal dari kekhasan Indonesia di garis khatulistiwa.
Pohon Hayat Nusantara, yang merupakan karya Aulia Akbar ini, menembus sepuluh besar usai disaring Asosiasi Desainer Grafis Indonesia. Kemudian disaring lagi menjadi lima logo terbaik oleh Presiden Jokowi. Lalu sayembara pemilihan dimulai oleh Otorita IKN. Ia pun mendapat hadiah uang tunai sebanyak Rp185 juta.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Secara mengejutkan, Dwayne Johnson akan kembali tampil di franchise Fast and Furious dalam sebuah film spin-off! Kabar ini mencuat menyusul kemunculannya sebagai Luke Hobbs di mid-credits scene Fast X. Universal Pictures kini dikabarkan sedang mengembangkan film spin-off yang akan menjadi momen comeback Hobbs.
Dwayne Johnson Terakhir Kali Tampil di Hobbs & Shaw
Mantan pegulat WWE itu pertama kali tampil sebagai Luke Hobbs di Fast Five dalam franchise Fast & Furious. Ia kemudian tetap tampil hingga film kedelapan franchise, The Fate of the Furious. Setelah itu, Johnson dan Jason Statham membintangi film spin-off pertama dari franchise, Hobbs & Shaw.
Namun, Johnson justru tidak tampil di F9, entri kesembilan dari franchise. Mantan bintang WWE itu dikabarkan mulai bersitegang saat produksi Fate of the Furious. Meski konflik itu tampak berakhir pada 2019, Johnson justru membagikan secara publik bahwa dirinya tidak akan menjadi bagian dari keluarga Fast and Furious pada 2021. Ia mengungkap komentar Diesel yang menyinggung “tough love” menjadi pemicu dirinya hengkang.
Pada akhirnya, kedua aktor papan atas itu mengakhiri perseteruan mereka secara diam-diam tahun lalu. Alhasil, Johnson menunjukkan dirinya berminat untuk kembali berperan dalam franchise film besutan Universal Pictures itu.
“Musim panas lalu, Vin Diesel dan aku tinggalkan [konflik] masa lalu di belakang. Kami akan memimpin dengan persaudaraan dan menyelesaikannya – serta selalu menjaga franchise, karakter, dan penggemar yang kami cintai,” tulis Dwayne Johnson di Instagramnya.
Comeback Jadi Hobbs di Film Spin-off Fast and Furious!
Setelah kemunculannya yang tidak terduga di mid-credit scene Fast X, Dwayne Johnson memastikan dirinya akan kembali berperan sebagai Hobbs mulai dari sebuah film spin-off. Ia membagikan kabar itu di media sosialnya berserta sebuah video pengumuman tersebut.
Dalam adegan mid-credit, Hobbs tampak berbicara pada Dante Reyes (Jason Momoa). Adegan tersebut akan menjadi jembatan pada Fast X: Part II.
Film spin-off yang akan dibintangi Johnson itu bukan berupa kelanjutan dari Hobbs & Shaw, melainkan berlatar waktu antara Fast X dan Fast X: Part II.
Johnson, Dany Garcia, dan Hiram Garcia akan memproduksi film tersebut di bawah Seven Bucks Productions. Tidak hanya itu, Vin Diesel dan Samantha Vincent juga terlibat dalam produksi di bawah One Race Films. Chris Morgan tetap akan menjadi produser sekaligus menulis naskah film tersebut.
Saat ini, Fast X sudah meraup US$546,1 juta di box office global. Secara total, franchise Fast and Furious sudah berhasil meraup lebih dari US$7 miliar secara global.