Tag Archives: Pop Culture

Perubahan Super Mario Bros Movie dari Gamenya

GAMEFINITY, Jakarta – Waralaba Mario adalah seri game yang sudah berjalan lama yang mencakup berbagai genre dan dekade sejarah game. Namun, dengan debut The Super Mario Bros Movie, dapat dimengerti bahwa beberapa fitur permainan harus disesuaikan.

Setiap video game yang dialihwahanakan harus mengalami perubahan sebagai hasil dari pemindahan ke layar lebar. Dalam kasus serial Mario, sejumlah hal harus diubah untuk membawa karakter yang sangat banyak ini ke layar lebar untuk film berikutnya.

Baca juga: 

Penculikan Luigi

Luigi in Super Mario Bros Movie
Luigi

Game-game Mario awal terutama berfokus pada Mario, yang sering kali bersama Luigi, berusaha menyelamatkan Putri Peach dari Bowser. Perjalanan The Super Mario Bros Movie justru memilih untuk fokus pada Mario yang bertemu dengan Peach, melatihnya, dan keduanya bekerja sama untuk menyelamatkan Luigi.

Aksen Super Mario

The Super Mario Bros Movie

Meskipun karakter game aslinya adalah seorang tukang ledeng Italia, Mario tidak banyak bicara, bahkan tidak bicara sama sekali dalam game.

Baca juga: 

Pilihan untuk membawa Chris Pratt untuk memerankan karakter tersebut sebagai seorang Italia-Amerika adalah pilihan yang mengejutkan. Namun, karena cara bicara Mario yang sangat kartun pada umumnya sulit untuk direproduksi film layar lebar, para sutradara memutuskan untuk memberikan nada yang lebih realistis. Hal itu mengarah pada pergeseran mitologi yang substansial.

Keluarga Donkey Kong

Donkey Kong

Ada beberapa kejutan mengenai keluarga Kong dalam Film Super Mario Bros. Selain fakta bahwa wilayah mereka sangat dekat dengan Kerajaan Jamur, dan Rainbow Road tampaknya merupakan jalan pintas di antara keduanya, banyak penggemar yang terkejut saat mengetahui bahwa keluarga dan ras Kong terkenal dengan balapan gokart.

Baca juga: 

Hal lain yang patut dicatat dan menyimpang dari narasi kanonik adalah bahwa Cranky Kong, penguasa klan Kong, adalah kakek dari Donkey Kong dalam game Mario dan Donkey Kong. Hal ini diubah dalam versi filmnya, dan Cranky menjadi ayah Donkey Kong.

Karakter Putri Peach

Super Mario Bros Movie - Princess Peach

Anya Taylor-Joy memerankan Putri Peach dalam Film Super Mario Bros, dengan beberapa level yang ditambahkan ke karakter aslinya. Karena Luigi adalah orang yang diculik oleh Bowser, banyak hal yang berubah untuk Peach; misalnya, dia bergabung dengan Mario dalam perjalanannya. Peach harus menginstruksikan Mario dalam penggunaan power-up sebelum memulai perjalanan pertama mereka bersama, yang merupakan perubahan signifikan dari narasi game Mario.

Baca juga: 

Super Mario Benci Jamur

The Super Mario Bros Movie

Mario dan jamur tidak dapat dipisahkan. Sepanjang permainan Mario, Tukang Ledeng Italia selalu memakan jamur kapanpun mereka muncul dan memberinya kesempatan untuk power-up. Itulah mengapa sangat mengejutkan ketika menemukan revisi pengetahuan resmi yang menyatakan bahwa Mario tidak suka memakannya.

Ketidaksukaan Mario terhadap jamur merupakan fitur menarik yang dimunculkan beberapa kali dalam Film Super Mario Bros. Sesi latihan Mario, yang dilakukan untuk mengolok-olok permainan, merupakan momen yang sangat sulit baginya karena dia harus melewati sejumlah besar jamur.

Demikian pembahasan Perubahan Super Mario Bros Movie dari Gamenya. Update informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

5 Drama Korea Tema Survival, Terbaru Ada Duty After School

GAMEFINITY.ID, Ngawi – Serial drama korea tema survival selalu menghadirkan adegan dan jalan cerita yang menarik. Beberapa tahun terakhir, drakor bertema survival atau bertahan hidup sedang banyak diminati. Bukan tanpa alasan, drakor dengan tema survival ini mampu menyajikan sensasi yang seru dan menegangkan ketika menontonnya. Musuhnya pun beragam, mulai dari zombie, game, hingga monster. 

Nah berikut ini ada 5 rekomendasi drakor tema survival yang wajib kalian tonton

1. Kingdom

Drama Korea Tema Survival Kingdom
Kingdom

Kingdom adalah serial drama korea tentang bertahan hidup dari zombie. Menariknya, drama ini mengambil latar di era Joseon. 

Cerita berawal dari Raja Joseon yang mengidap suatu penyakit menular. Dalam proses pengobatannya, sang Raja berubah menjadi zombie yang haus darah. Para pejabat istana memutuskan untuk merahasiakan kondisi Raja agar tidak menimbulkan rumor yang memicu kudeta. Hal tersebut justru membuat putra mahkota Lee Chang curiga bahwa ada yang tidak beres dengan ayahnya. Ia lantas pergi mencari tabib untuk mencari tahu penyakit ayahnya. Ternyata, diluar istana juga sudah menyebar wabah zombie yang menyerang para penduduk. Tayang pada 2019, Kingdom saat ini sudah memiliki 2 musim dan bisa ditonton di Netflix

2. Sweet Home

Drama Korea Tema Survival Sweet Home
Sweet Home

Sweet Home adalah Serial Original Netflix yang diadaptasi dari webtoon karya Kim Carnby. Diperankan oleh Song Kang dan Lee Dohyun, serial ini menceritakan tentang wabah misterius yang dapat mengubah manusia serakah menjadi monster dengan wujud sesuai keinginannya.

Sweet Home mengikuti kisah dari seorang pemuda bernama Cha Hyunsoo yang baru saja pindah ke apartemen Green Home. Kini dia tinggal sendirian, karena kedua orang tua dan adiknya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Cha Hyunsoo adalah korban bully di sekolahnya, sehingga dia lebih suka menyendiri. Suatu hari, tetangganya tiba-tiba berubah menjadi monster yang mengerikan. Sejak saat itu, satu-persatu penghuni apartemennya berubah menjadi monster dengan bentuk yang berbeda-beda. Cha Hyunsoo lantas bergabung dengan penghuni yang selamat untuk melawan para monster.

3. Squid Game

Drama Korea Tema Survival Squid Game
Squid Game 2

Squid Game adalah tontonan wajib bagi kalian yang menyukai drama survival. Rilis di Netflix pada 2021 lalu, drama ini berhasil meraih polaritas yang luar biasa baik di Korea Selatan maupun di kancah Internasional. 

Squid Game menceritakan tentang sebuah permainan hidup dan mati yang berhadiah 45,6 Miliar Won. Para peserta harus memainkan permainan tradisional Korea Selatan, mulai dari Red Light Green Light, Dalgona, hingga Squid Game. Untuk memperoleh hadiahnya, mereka harus memenangkan setiap permainan, karena jika kalah mereka akan dibunuh. Permainan ini diikuti oleh 456 peserta dengan berbagai permasalahan yang berbeda-beda. Salah satunya adalah Seong Gihun, peserta No 456 yang baru saja dipecat dan sedang terlilit utang. 

Baca Juga:

4. All of Us Are Dead

Drama Korea Tema Survival All of us Dead
All of Us Dead

Setelah sebelumnya ada zombie di era Joseon, sekarang ada All of Us Are Dead yang menampilkan zombie di lingkungan sekolah. Drama ini tayang di Netflix pada tahun 2022.

Cerita dimulai dari salah satu siswi SMA Hyosan yang digigit oleh tikus di lab sekolah. Tak lama kemudian, siswi tersebut mulai menunjukkan gejala-gejala aneh dan selanjutnya berubah menjadi zombie yang ganas. Virus zombie ini lantas menyebar dengan cepat ke seluruh sekolah. Para siswa yang belum terinfeksi mau tak mau harus bekerja sama melawan zombie untuk bertahan hidup. Tanpa bantuan orang dewasa dan alat seadanya, mereka berusaha keluar dari sekolah untuk meminta pertolongan.

Baca Juga:

5. Duty After School

Drama Korea Tema Survival Duty After School

Masih di lingkungan sekolah, Duty After School menyajikan kisah anak SMA yang dilatih militer untuk melawan monster bola misterius. Drama ini bisa kalian saksikan di platform streaming Viu.

Duty After School menceritakan tentang siswa kelas 3-2 dari SMA Sungjin yang tiba-tiba diharuskan mengikuti pelatihan militer. Hal ini disebabkan oleh kemunculan bola-bola misterius yang bertebaran di langit dalam setahun terakhir. Bola-bola tersebut kemudian pecah dan menjadi monster kecil yang mematikan. Sehingga para siswa kelas 3 SMA direkrut untuk menambah kekuatan militer melawan monster mematikan tadi. Letnan Lee Choon Ho dan Sersan Kim Won Bin ditugaskan untuk melatih kelas 3-2 dari SMA Sungjin.

Itulah 5 drama korea dengan tema survival yang seru dan menegangkan. Pantau terus informasi menarik lainnya di Gamefinity,id. 

Review Film Buya Hamka, Biografi Sang Ulama Gelar Sastrawan

GAMEFINITY, Jakarta – Film Buya hamka akan tayang di bioskop di akhir April ini. Sosok Buya Hamka adalah tokoh pejuang yang juga dikenal tokoh Agamawan. Idealnya kamu pasti pernah nama tokoh ini melalui sejumlah karyanya seperti Tenggelamnya Kapal Van Wick dan Dibalik Lindungan Ka’bah.

Nah, Film Buya Hamka sebentar lagi akan tayang bioskop. Pernah mendengar nama Buya Hamka? 

Jika kamu belum mengenal sosok Buya Hamka, sebentar lagi kamu bisa melihat sosoknya dalam film Buya Hamka yang diperankan aktor kawakan Vino G Bastian.

Baca juga:

Bagaimana sebenarnya Buya Hamka dalam film ini? Simak review film Buya Hamka ini sampai habis ya.

Sinopsis Buya Hamka

Sebelum membahas lebih jauh review film Buya Hamka, mari kita sedikit mengenal tokoh ini. Film biopik ini berangkat dari seorang tokoh pada abad ke-21. 

Dia kenal sebagai pemuka agama dan pendakwah. Dia merupakan ketua MUI pertama di Indonesia.

Selain itu, pria ini juga dikenal sebagai penulis novel. Dari novel-novelnya, dia mulai dikenal dengan nama Hamka. Kata Buya berasal dari bahasa arab yang artinya ‘bapak’, bahkan di Minang kata buya digunakan untuk menyebut ulama. Sedangkan nama Hamka merupakan akronim dari namanya sendiri, yakni Abdul Malik Karim Amrullah.

Review Film Buya Hamka
#image_title

Nah, balik ke review film Buya Hamka. Film ini bercerita mengenai perjalanan Hamka yang akan dibagi dalam tiga film atau trilogi.  Pada bagian pertama ini, film akan lebih berpusat pada kisah romansa Buya Hamka dengan sang istri, Siti Raham. Film ini juga sedikit menyoroti karir dan sepak terjang Buya Hamka sebagai penulis novel, jurnalis, dan pendakwah.

Baca juga:

Namun, fokus film ini lebih banyak berfokus pada hubungan Buya Hamka dan sang istri sehingga interaksi dalam film lebih banyak menampilkan dialog antar keduanya.

Review Film Buya Hamka

Film Buya Hamka bisa dibilang lebih bersifat personal. Kita seolah diajak menelusuri pola pikir sang ulama besar, dinamika dia sebagai seorang suami.

Gaya directing fajar Bustomi memunculkan kesan sebuah film yang tenang, kalem, dan syahdu. Pilihan ini cukup tepat untuk mengambil pov sebuah film yang personal dan intimate.

Namun, tantangan sebuah film biografi dengan gaya seperti ini ketika berhadapan dengan dinamika konflik eksternal.

Sebuah film biografi butuh skrip yang kuat untuk bisa mengolah dan semua dinamika sang tokoh.  Penulis naskah dibebani tugas untuk merangkum semua perjalanan hidup sang tokoh. Karena itu, setiap peristiwa penting sang tokoh terkadang muncul secara sekilas, tanpa ada kedalaman.

Contohnya, bagaimana Hamka dituduh penghianat gara-gara menjalin dengan pemerintah Jepang. Padahal tujuan Hamka berkomunikasi dengan pemerintah Jepang agar kaum muslim dapat menjalankan ibadah dengan leluasa.

Diluar kelemahan tersebut, film ini mampu mengajak penonton untuk berempati dan bersimpati pada sang tokoh. Kita akan melihat bagaimana karakter Buya Hamka yang luar biasa. 

Kita bisa menikmati kedalaman karakter pada masing tokoh, terutama sang center  Buya Hamka. Hal ini juga ditunjang dengan kualitas para pemainnya yang luar biasa. Vino G. Bastian mampu menciptakan tokoh Hamka yang menyentuh perasaan penonton. 

Buat saya yang biasa melihat Vino memainkan peran-peran yang lucu dan komikal, tentu saja ini merupakan salah satu pencapaian buat sang aktor.  Good Job buat Vino!

Baca juga:

Kesimpulan

Film Buya Hamka cocok untuk ditonton bersama keluarga untuk menemani liburan Idul Fitri. Dengan durasi 100 menit ini, akan tayang mulai tanggal 20 April 2023 secara serentak diseluruh jaringan bioskop tanah Air.

Diproduksi atas kerja sama Starvision dan Falcon Pictures bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Fajar Bustomi disutradarai dan dibintangi oleh beberapa nama besar seperti Vino G Bastian, Laudya Chintya Bella, Donny Damara, dan Reza Rahadian. Kamu bisa melihat trailer film Buya Hamka di official kanal youtube falcon.

The Marvels Rilis Trailer, Ada Goose Si Kucing Oren

GAMEFINITY, Jakarta – Trailer film The Marvels baru saja dirilis (11/04) di kanal YouTube resmi Marvel Studio. The Marvels direncanakan akan rilis akhir tahun ini. Film The Marvels merupakan sekuel dari Captain Marvel (2019) dengan karakter utama Carol Danvers / Captain Marvel (Brie Larson).

Selain itu ada karakter-karakter lain yang muncul seperti Nick Fury (Samuel L Jackson), Kamala Khan (Iman Vellani), Monica Rambeau (Taeyonah Parris), serta Park Seo Joon yang belum diketahui berperan sebagai apa.

Trailer menampilkan stasiun luar angkasa S.A.B.E.R., tempat Nick Fury berada dan sedang berkomunikasi dengan Monica Rambeau. Saat Monica berusaha menyentuh batas titik lompatan, Monica terlempar dan bertukar tempat dengan Kamala Khan. Monica tiba-tiba berada di suatu tempat di luar angkasa. Sedangkan Captain Marvel tiba-tiba berpindah ke kamarnya Kamala Khan.

Pada Film The Marvels nantinya akan dijelaskan kenapa mereka bertiga bisa saling bertukar tempat. Kemudian muncul juga artis Korea Selatan, Park Seo Joon yang menarik perhatian. Sebelumnya sang aktor memang sudah dikonfirmasi untuk bermain peran di The Marvels.

Baca juga:

5 Drama Korea Tayang Februari, Ada Taxi Driver Season 2

Trailer The Marvels
Debut Park Seo Joon

Debut Park Seo Joon dalam film Hollywood-nya sangat mencuri perhatian, terutama bagi penggemar aktor berusia 34 tahun itu yang telah lama menantikan informasi tentang kemunculannya. Penampilan Park Seo Joon dalam trailer film The Marvels tampak berbeda dari peran-peran sebelumnya yang pernah ia mainkan. Ia tampil dengan gaya rambut ‘gondrong’ dan mengenakan pakaian yang menyerupai jubah berwarna biru keabuan.

Kemudian selain ketiga pahlawan super yang menjadi pusat perhatian dalam film The Marvels, kamu juga dapat melihat penampilan penjahat di film ini, yaitu Dar-Benn yang diperankan oleh Zawe Ashton. Jika diperhatikan trailernya dengan seksama, Dar-Benn terlihat memegang palu yang sangat mirip dengan palu yang digunakan oleh Ronan the Accuser, penjahat yang muncul dalam film Guardians of the Galaxy (2014) dan Captain Marvel.

Apakah Goose Memiliki Anak di The Marvels?

Trailer The Marvels

Selain itu juga trailer menampilkan Kucing Oren Goose yang mengeluarkan tentakel Flerken untuk menyerang bangsa Kree. Lalu juga ada cuplikan singkat banyak anak kucing lucu yang sedang turun di tangga.

Trailer The Marvels
Ms Marvel dan Goose

Update informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Duty After School, Aksi Siswa SMA Melawan Monster Misterius

GAMEFINITY.ID, NgawiDuty After School adalah serial drama korea yang saat ini sedang ramai menjadi perbincangan netizen. Drama ini memiliki total 10 episode yang terbagi menjadi dua part. Part 1 sejumlah 6 episode sudah tayang di Viu pada 31 Maret. Sedangkan part 2 akan tayang pada 22 April mendatang sebanyak 4 episode.

Drama bertema survival ini merupakan adaptasi dari manhwa dengan judul sama karya Ha Il Kwon. Manhwa ini memiliki total 50 episode yang bisa dibaca melalui aplikasi Webtoon.

Tidak perlu berlama-lama, mari simak ulasan tentang duty after school di bawah ini:

Drama sekolah bertema survival

Duty After School mengikuti kisah siswa kelas 3 SMA yang sedang sibuk mempersiapkan ujian CSAT (ujian masuk perguruan tinggi). Namun tiba-tiba mereka diwajibkan untuk mengikuti pelatihan militer. Ini disebabkan karena kemunculan bola-bola ungu misterius yang sudah bertebaran di langit sejak setahun terakhir. Bola-bola tersebut semakin mendekati bumi dan akhirnya pecah menjadi monster kecil yang mematikan. Pemerintah pun menugaskan seluruh siswa kelas 3 SMA untuk membantu tentara melawan monster bola-bola tersebut. 

Siswa kelas 3-2 dari SMA Sungjin akhirnya mengikuti latihan militer yang dipimpin oleh Letnan Lee Choon Ho dan Sersan Kim Woo Bin. Pertempuran para siswa melawan monster pun dimulai.

Baca Juga:

Seluruh siswa kelas 3-2 adalah pemeran utama

Duty After School
Siswa kelas 3-2 saat latihan militer

Berbeda dari kebanyakan drama yang hanya menyorot 2-3 pemeran utama saja, drama ini menampilkan semua siswa kelas 3-2 sebagai pemeran utamanya. Banyaknya pemeran dalam serial ini akan membuat penonton kesulitan dalam membedakan dan mengingat nama-nama siswa di awal episode. 

Namun setelah episode 3 ke atas, penonton akan mulai mengingat setiap karakter karena sifatnya yang memorable. Jadi poin plus nya adalah, semua siswa disini memiliki peran dan sifatnya masing-masing. Tidak ada yang terlalu menonjol dan tidak ada yang terlalu tertinggal. Dan semua memiliki jatah screen time yang adil. 

Duty After School
Siswa kelas 3-2 bersiap menembak monster

Selain itu, karakter setiap siswa disini juga digambarkan secara realistis, layaknya anak remaja tiba-tiba dihadapkan dengan sebuah perubahan. Contohnya ada siswa yang egois, penakut, pemarah, bahkan ada yang lemot hingga menjadi beban kelompok. Namun ada juga yang cepat beradaptasi, seperti karakter Lee Nara yang jago dalam menembak. Satu hal yang paling terlihat adalah persahabatan dan kekompakan dari anak-anak kelas 3-2 yang sangat solid. 

Baca Juga: 

Monster bola-bola ungu misterius

Duty After School
Bola-bola ungu yang bertebaran di langit

Salah satu daya tarik dari serial ini adalah tema bertahan hidup dari monster misterius. Visual dari monster-monster ini sendiri terlihat sangat nyata. Faktanya, drama ini merupakan produksi Studio Dragon, yang terkenal dengan visual dan efek CGI nya sangat juara. Beberapa garapannya yaitu Sweet Home (2020), Kingdom (2019), Alchemy of Souls (2022) dan masih banyak lagi.  

Duty After School
Monster kecil dari pecahan bola-bola ungu

Untuk karakteristiknya sendiri, monster ini memiliki ukuran kecil yang menyerupai kupu-kupu dan gurita. Meskipun kecil, monster ini sangat gesit dan cerdas. Tentakelnya bisa menusuk dan membuat tubuh manusia terpotong-potong hanya dengan sekali serangan. Jadi akan ada cukup banyak adegan gore dalam drama ini. Sejauh ini, hanya terlihat bahwa monster ini lemah dengan suhu dingin. Namun belum diketahui secara pasti asal usul datangnya monster bola-bola tersebut. 

Ending Duty After School Part 1

Duty After School
Letnan Lee Choon Ho

Duty After School Part 1 ditutup dengan adegan saat Letnan Lee Choon Ho berada di dalam gedung yang diledakkan. Sebenarnya belum ada kepastian apakah Letnan Lee masih hidup atau tidak. Namun, kecil kemungkinan untuknya selamat dari ledakan bom. Hal ini karena, para monster sudah memasuki kelas persembunyiannya sesaat sebelum gedung meledak. 

Jika Letnan Lee benar-benar meninggal, maka ini akan menjadi sebuah pukulan besar untuk kelas 3-2. Hal ini karena Letnan Lee merupakan sosok pemimpin dan pilar dari anak-anak malang ini. Namun dengan kematian Letnan Lee, bisa jadi anak-anak kelas 3-2 akan semakin berkembang menjadi lebih mandiri. 

Itulah ulasan tentang Duty After School Part 1. Jangan lupa saksikan bagian keduanya untuk mengetahui nasib Letnan Lee dan asal-usul monster bola-bola misterius ini. Duty After School Part 2 siap tayang di Viu pada 22 April nanti. 

9 Negara Ini Berantas Childfree dengan Uang Tunjangan

GAMEFINITY.ID, PARIAMAN – Banyak negara maju yang mengalami penurunan angka kelahiran karena penduduknya memilih childfree. Tidak sedikit pasangan yang memilih untuk secara sukarela tidak memiliki anak dengan banyak alasan salah satunya adalah faktor ekonomi.

Untuk meningkatkan angka kelahiran tersebut, banyak yang kemudian mengeluarkan kebijakan baru seperti memberi tunjangan. Beberapa negara di antaranya rela menggelontorkan dana hingga ratusan juta pada setiap wanita berkeluarga untuk mau mengandung dan melahirkan seorang anak.

Daftar 9 Negara yang Beri Uang Agar Penduduk Tidak Childfree

Negara maju berantas childfree dengan uang tunjangan

Negara dengan rata-rata penduduknya yang memiliki gaya hidup childfree memiliki banyak dampak negatif yang akan merugikan negara itu sendiri. Angka kelahiran yang menurun pada akhirnya akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Begitu juga jumlah tenaga kerja yang semakin lama akan mengalami krisis, populasi penduduk yang kian menua dapat menurunkan produktifitas, serta beban berat untuk sistem kesehatan dan pensiunan di negara tersebut.

Baca juga:

Dari data yang dirangkum, melansir unggahan Instagram @goodstats.id, ada 9 negara dengan kebijakan serupa yang memberikan tunjangan untuk penduduknya agar mau memiliki anak.

Negara-negara tersebut di antaranya memberikan nominal uang yang beragam, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah seperti berikut:

  1. Korea Selatan, memberikan Rp23 juta untuk setiap kelahiran anak.
  2. Jepang, memberikan Rp48 juta untuk setiap kelahiran anak.
  3. Australia, memberikan Rp53 juta untuk setiap kelahiran anak.
  4. Finlandia, memberikan Rp152 juta untuk setiap kelahirananak pada penduduk di beberapa kota tertentu.
  5. Rusia, memberikan Rp245 juta untuk setiap wanita yang melahirkan 10 orang anak.
  6. Swedia, memberikan Rp1,82 juta untuk tunjangan bulanan.
  7. Denmark, memberikan Rp6,36 juta setiap kuartal selama 18 tahun.
  8. Kanada, memberikan Rp8,80 juta setiap bulan hingga anak berusia 6 tahun.
  9. Estonia, memberikan Rp900 ribu perbulan untuk anak pertama, Rp1,5 juta perbulan untuk anak kedua dan Rp4,6 juta perbulan untuk anak ketiga.

Baca juga:

Dampak gaya hidup childfree yang membuat angka kelahiran anak menurun membuat negara-negara tersebut harus membuat kebijakan baru untuk menanggulanginya. Sejumlah uang dengan nominal yang besar pun tak segan-segan untuk dijadian sebagai tunjangan.