Tag Archives: Pop Cuture

Kumpulan Aktor Serikat SAG-AFTRA Mulai Mogok Kerja!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Deretan aktor yang terdaftar dalam serikat SAG-AFTRA kini juga menjalankan mogok kerja sejak Jumat, 14 Juli 2023! Keputusan ini menyusul dua minggu setelah deretan penulis Hollywood yang terdaftar di WGA melakukan hal yang sama.

Ini menjadi pertama kali mogok kerja oleh aktor pada industri perfilman semenjak 1980. Pertama kali hal ini terjadi pada tahun 1960 saat Ronal Reagan menjadi presiden Screen Actors Guild (SAG)

Dipicu oleh Ketidaksepakatan antara SAG_AFTRA dan AMPTP

SAG-AFTRA actors strike
Class Action SAG-AFTRA

Screen Actors Guild- American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) telah gagal mencapai kesepakatan dengan Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP) setelah negosiasi selama empat minggu terakhir.

AMPTP yang melibatkan studio dan layanan streaming disebutkan menolak mengajukan kontrak yang membahas masalah kunci bagi anggota SAG-AFTRA.

“SAG-AFTRA sudah bernegosiasi baik-baik dan sangat percaya diri untuk mencapai kesepakatan yang sesuai kebutuhan aktor, tapi respon AMPTP terhadap proposal penting sangat tidak menghargai kontribusi besar kami terhadap industri. Deretan perusahaan film telah menolak untuk membahas beberapa topik dan juga mengabaikan kami. Hingga mereka bernegosiasi baik-baik, kami tidak bisa memulai mencapai kesepakatan. Kami tidak punya pilihan melainkan melaju dalam persatuan,” tutur Fran Drescher, presiden SAG-AFTRA, dilansir dari Deadline.

Tentunya, mogok kerja ini berdampak pada film dan serial televisi yang melibatkan aktor anggota SAG-AFTRA. Ini tentu tidak hanya berlaku di Amerika Serikat, tetapi juga di seluruh dunia.

Mogok Kerja WGA Disebut Belum Akan berakhir

Sementara itu, mogok kerja penulis Hollywood yang terdaftar dalam Writers’ Guild of America (WGA), memasuki bulan kedua dan mingg kedua. Hal ini juga dipicu oleh kontrak antara WGA dan AMPTP yang berakhir tanpa kesepakatan berarti.

Baca juga:

Banyak dari penulis Hollywood yang mogok kerja yang mendukung SAG-AFTRA dalam melakukan hal sama. Ini menunjukkan kedua serikat itu saling mengukuhkan solidaritasnya agar studio Hollywood bisa bernegosiasi dan memahami upah kerja keras mereka dalam jumlah besar.

Deretan Aktor Papan Atas yang Terlibat Mogok Kerja

Variety mencatat sederetan aktor Hollywood papan atas menyatakan dukungan agar SAG-AFTRA melakukan mogok kerja. Pada hari pertama, Delmot Mulroney, Sean Astin, Alan Barinholtz, dan Mandy Moore terlibat dalam mogok kerja tersebut  Salah satu masalah yang diutarakan mereka adalah upah dan penggunaan AI dalam produksi film.

Contoh aktor lain yang terlibat di antaranya Jason Sudeikis, Josh Gad, Allison Janney, Logan Lerman, Joey King, dan Ginnifer Goodwin.

Tidak jauh berbeda dari mogok kerja WGA, banyak dari produksi film dan serial televisi yang melibatkan aktor dari serikat SAG-AFTRA dihentikan.

The Idol Penuh Kritik, The Weeknd Akui Sudah Menduganya

GAMEFINITY.ID, Bandung – The Idol, serial original HBO terbaru, telah tayang perdana pada 4 Juni 2023 dan langsung penuh kritik dan kontroversi. Penonton dan kritikus telah beramai-ramai menghujat serial buatan kreator Euphoria itu karena banyak konten seksual yang cabut. Abel Tesyafe atau The Weeknd selaku kreator sekaligus aktor utama pria mengaku sudah menduga hal itu.

The Idol Penuh Kritikan Negatif dari Kritikus dan Penonton

Saat ini, The Idol telah mendapat skor rating 16 persen di Rotten Tomatoes. Skor ini jauh lebih rendah daripada season pertama dari Euphoria yang mendapat skor 80 persen. Euphoria sendiri juga tersandung kontroversi karena adegan seksual dan penggunaan narkoba yang diglamorisasi.

Terlebih, pada episode kedua, terdapat adegan seksual yang memicu kritik dan kontroversi, terutama di sosial media. Bahkan, British GQ menganggap adegan itu sebagai adegan seksual terburuk sepanjang sejarah.

Baca juga:

Penampilan The Weeknd atau Abel Tesyafe juga tidak luput dari kritikan penonton dan kritikus. Banyak dari mereka menyebut akting Tesyafe sangat buruk sebagai tokoh utama pria, Tedros, di The Idol. Tidak sedikit pula yang menganggap kemampuan akting pelantun Starboy itu sama sekali tidak ada.

The Weeknd Mengaku sudah Menduga dengan Kontroversi Tersebut

The Idol The Weeknd opens up about controversy

Abel Tesyafe sudah membuka suara tentang kontroversi The Idol dalam wawancaranya dengan GQ. Dirinya mengaku sudah menduga bahwa serial original HBO buatannya itu akan mendapat kritik dan kontroversi dari penonton.

“Bagaimana perasaanmu setelah menonton adegan [di episode kedua] itu, apakah tidak nyaman, atau merasa jijik, atau merasa malu dengan karakter-karakternya, itu perasaan yang didapat. Lelaki ini [Tedros] benar-benar di luar kendali, situasi ini adalah di mana dia seharusnya tidak di sini,” ujar Tesyafe.

Pelantun Blinding Lights itu mengaku setuju dengan kritikus yang mengatakan setiap adegan seksual dalam serial itu menjijikan. Ia mengatakan film Basic Instinct menjadi referensi untuk The Idol.

“Saat kami menjadikan Basic Instinct sebagai referensi, kami menggunakan [film karya sutradara] Verhoeven. Verhoeven adalah raja film satire thriller 90-an. Ya, ada momen ‘seksi’ di film-filmnya tapi ada momen lainnya yang ditampilkan secara murahan dan konyol,” tambah Tesyafe.

The Idol tayang setiap Minggu pukul 21:00 waktu New York di HBO. Di Indonesia, serial ini dapat disaksikan eksklusif di HBO Go.

Grammy Awards Nyatakan Musik Buatan AI Tidak Layak Menang

GAMEFINITY.ID, Bandung – Grammy Awards, ajang penghargaan musik terbesar di dunia, telah mengumuman perubahan peraturan tentang karya musik berbasis AI. Pihak penyelenggara, The Recording Academy, menetapkan karya musik yang murni dibuat menggunakan AI tidak layak mendapat nominasi atau menang penghargaaan.

Industri kreatif disebut sedang terancam karena penggunaan AI yang marak semenjak kepopuleran ChatGPT. Banyak yang mengemukakan ketakutan akan AI dapat menggantikan posisi manusia untuk menciptakan karya kreatif. Contohnya, Writers’ Guild of America (WGA) dan Screen Actors Guild (SAG-AFTRA) sedang berkutat menentang menggunaan artificial intelligence dalam penulisan naskah dan akting.

Grammy Awards Ubah Aturan demi Larang Karya Musik Buatan Kreator AI

Grammy Awards AI music robot

The Recording Academy mencantumkan serangkaian perubahan tentang kelayakan musisi dan karya musiknya yang dapat masuk nominasi Grammy Awards. Salah satunya adalah penggunaan AI. Pihaknya melarang karya musik yang murni buatan AI tanpa campur tangan manusia sama sekali menjadi nominasi dan memenangkan sebuah penghargaan.

“Hanya kreator manusia yang layak [karyanya] diajukan, dipertimbangkan, dinominasikan, atau menang sebuah Grammy Award,” tulis The Recording Academy.

Baca juga:

Akan tetapi, The Recording Academy mencantumkan dalam rulebook-nya bahwa pihaknya tetap menganggap AI sebagai alat untuk kreativitas. Mereka menulis bahwa sebuah karya musik yang memiliki elemen AI dapat diajukan, asalkan kreator manusia telah berkontribusi menulis lagu tersebut.

“Jika ada suara AI yang menyanyikan lagu atau hasil instrumentasi AI, kami akan mempertimbangkannya. Tapi di kategori berbasis kepenulisan lagu, karya itu wajib dibuat oleh manusia. Sama dengan kategori penampilan (performance) – hanya penampil (penyanyi) manusia yang dapat dipertimbangkan untuk menang Grammy,” tutur Harvey Mason Jr. selaku CEO The Recording Academy di laman resmi Grammy.

Penggunaan AI dalam Industri Musik

Grammy awards AI music

Perkembangan artificial intelligence saat ini makin maju dan marak di dunia kreatif, terutama industri musik. Namun penggunaannya untuk membuat musik masih menuai kontroversi. AI memang dinilai sebagai alat untuk membantu menuangkan kreativitas dalam pembuatan karya musik. Pada saat yang sama, banyak yang menakutkan AI dapat menggantikan posisi manusia.

AI bahkan dapat digunakan untuk meniru suara musisi terkenal. Ditambah, semakin banyak musisi yang menggunakan AI dalam proses pembuatan lagu. Sebagai contohnya, Paul McCartney mengumumkan sebuah lagu terakhir dari The Beatles akan rilis tahun ini. Ia menggunakan AI untuk meniru suara mendiang John Lennon.

Terlebih, AI juga bisa disalahgunakan untuk menggunakan suara musisi dalam menciptakan lagu seakan-akan itu karyanya. Contoh yang paling terkenalnya adalah Heart of My Sleeve yang disebut sebagai lagu Drake dan The Weeknd palsu. Sempat viral di layanan streaming, Universal Music Group meminta agar lagu itu ditarik dari peredaran. Tentunya, lagu yang dibuat menggunakan AI sepenuhnya itu tidak layak memenangkan sebuah Grammy.

Sementara AI menjadi alat kontroversial dalam dunia seni, aturan Grammy terbaru itu menekankan pentingnya kreativitas manusia dalam pembuatan karya. Pastinya, The Recording Academy berharap Grammy Awards dapat tetap menjadi ajang penghargaan musik khusus karya buatan manusia.