Tag Archives: Riot Games

DangMoo, Pro Player League of Legends Wanita Pertama Korea

GAMEFINITY.ID, Bandung – Liiv SANDBOX telah mencetak sejarah! Timnya di LCK Challengers League telah merekrut DangMoo. Keputusan ini menjadi kali pertama bagi sebuah tim League of Legends asal Korea Selatan merekrut seorang pro player perempuan.

Profil DangMoo, Pro Player League of Legends Perempuan Pertama di Korea

Dangmoo League of Legends Liiv sandbox 2
Dangmoo cetak sejarah sebagai pro player League of Legends perempuan di Korea

DangMoo menjadi anggota baru di tim Liiv SANDBOX Challengers sebagai support player. Ia menjadi seorang pro player League of Legends perempuan pertama di Korea Selatan. Dexerto menyebut DangMoo direkrut karena memiliki keterampilan yang kuat dalam menggunakan karakter Enchanters seperti Lulu dan Yuumi.

Namun, pro player bernama asli Jeon Su-jin itu bukan satu-satunya support player di tim Liiv SANDBOX Challengers. Ia harus bersaing dengan PlanB untuk memperebutkan tempat di tim inti. Ditambah juga, pengumuman perekrutan ini muncul beberapa minggu setelah pengumuman roster-nya. Masih belum diketahui apakah dia dapat bermain di pertandingan resmi nantinya.

Sebelum direkrut sebagai pro player, DangMoo merupakan seorang content creator yang cukup populer. Channel YouTube-nya memiliki 200 ribu subscriber, sementara Twitch-nya mendapat 186 ribu follower. Tidak hanya League of Legends di mana ia memamerkan keahlian dalam bermain seperti support, berbagai game lain yang ia mainkan. Jika tidak bermain game selama live stream, ia menunjukkan keahlian menggambarnya. Terlebih, ia memiliki sebuah model VTuber-nya sendiri, sebuah karakter berambut hijau.

Representasi Perempuan di eSports Masih Belum Cukup

Liiv Sandbox League of Legends roster 2023
Roster Liiv Sandbox Challengers yang sudah diumumkan

Kabar ini menjadi angin segar bagi penikmat esports yang ingin melihat lebih banyak representasi perempuan. Sayangnya, hal ini masih belum cukup. Pasalnya, kompetisi esports besar seperti League of Legends World Championship masih didominasi oleh pro player laki-laki.

Dapat dikatakan representasi perempuan di industri esports sangat meningkat selama beberapa tahun terakhir. Berbagai pihak telah mengusahakan membangun wadah untuk perempuan agar dapat menjadi pro player.

Sering sekali pihak penyelenggara, termasuk pengembang game, membuat kompetisi terpisah khusus perempuan. Contoh paling terkenalnya adalah Valorant Game Changers yang menarik cukup banyak penonton. Selain VCT, Riot Games pernah menggelar turnamen League of Legends khusus putri di Eropa Utara bertajuk Rising Stars. Mereka juga menggelar turnamen Wild Circuit: Game Changers, turnamen Wild Rift khusus putri.

Baca juga: Rising Stars Turnamen League of Legends Khusus Putri

Jika DangMoo benar-benar tampil di sebuah pertandingan resmi, terdapat peluang untuk menjadikan karier-nya sebagai pro player League of Legends. Terlebih, ini dapat menjadi langkah selanjutnya bagi perempuan agar dapat direpresentasikan dalam turnamen esports besar.

Riot Akhiri Kontrak Sponsor League of Legends dengan FTX

GAMEFINITY.ID, Bandung – Perusahaan kripto FTX akhir-akhir ini menjadi sorotan. Mereka telah menyatakan bangkrut pada November 2021 setelah krisis akibat crypto crash. Pendiri sekaligus CEO-nya telah ditangkap karena melakukan modus penipuan. Akibat hal ini, berbagai kontrak sponsor satu per satu berguguran. Salah satunya dari Riot Games yang ingin membatalkan kontrak dengan FTX sebagai sponsor League of Legends World Championship.

FTX Bangkrut, CEO-nya Ditangkap

Tanggal 11 November 2022, FTX mengajukan Chapter 11 bankruptcy protection. CEO dan pendirinya, Sam Bankman-Fried, mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini menyusul anjloknya nilai mata uang kripto. Krisis likuiditas token perusahaan dan lenyapnya dana pelanggan yang banyak turut berkontribusi meruntuhkan perusahaan.

Riot Games Sam Bankman Fried arrested
Sam Bankman-Fried ditangkap di Bahama atas tuduhan pencucian uang dan modus penipuan

Pada 12 Desember 2022, sebulan setelah FTX dikabarkan bangkrut, Bankman-Fried ditangkap di Bahama. Ia didakwa telah melakukan modus penipuan, pencucian uang, dan pelanggaran hukum dana kampanye. Setidaknya terdapat delapan tuntutan yang diajukan. Jika bersalah pada semua tuntutan, Bankman-Fried akan divonis penjara selama maksimal 115 tahun. Ia juga sepakat untuk diekstradisi di Amerika Serikat Senin lalu.

Riot Ajukan Pemutusan Kontrak Sponsor League of Legends World Championship dengan FTX

Pada Agustus 2021, Riot Games sepakat untuk bekerja sama dengan FTX. FTX menandatangani kontrak untuk menjadi sponsor League of Legends World Championship.selama tujuh tahun. Kontrak itu dipercaya memiliki nilai jutaan dolar AS. Riot Games akhirnya mengajukan pada pengadilan Delaware agar kontrak sponsor tersebut segera dihentikan.

“Tidak mungkin FTX dapat memulihkan kerusakan reputasi yang sudah terjadi pada Riot sebagai dampak dari reputasi publik yang amat buruk yang dipicu bencana sebelum pengajuan kebangkrutan FTX. FTX tidak dapat memperbaiki kerusakan yang dipicu setelah keruntuhannya,” tulis Riot sebagaimana yang dicatat Kotaku.

Menurut peneliti kripto Molly White di Twitter-nya, FTX masih berutang sebesar US$6,25 juta untuk mensponsori League of Legends World Championship 2022. Angka itu masih setengah dari total pembayaran. Ditambah lagi perusahaan kripto itu harus membayar US$12,875 juta pada Riot Games tahun 2023 mendatang. Angka itu akan meningkat per tahunnya.

Selain menjadi sponsor League of Legends World Championship, FTX juga menjadi sponsor untuk Tim F1 Mercedes-AMG Petronas, tim NBA Miami Heat (untuk nama stadium), dan tim esports TSM. Ketiganya telah memutus kontrak dengan perusahaan itu semenjak kabar kebangkrutannya mencuat.

Baca juga: Riot Games Ambil Alih League of Legends di Asia Tenggara

Bankman-Fried Merupakan Penggemar League of Legends

Ironisnya, Bankman-Fried pernah mengaku dirinya mencintai League of Legends melalui Twitter tahun lalu. Ia bahkan bermain game MOBA itu saat melakukan rapat dan percakapan telepon.

Contoh kasusnya terjadi saat pertemuan dengan perusahaan modal Sequoia Capital. Alih-alih fokus berdiskusi, Bankman-Fried fokus bermain League of Legends. Pada akhirnya, Sequoia Capital mendonorkan dana sebesar US$200 juta.

Runtuhnya FTX memicu kritik dan hujatan dari berbagai pihak, termasuk Riot Games. Pencipta League of Legends itu menyatakan kebangkrutan FTX dan penangkapan Bankman-Fried menjadi alasan untuk mengakhiri kontrak sponsor. Apakah Riot kapok menggaet perusahaan kripto sebagai sponsor?

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Valorant Tambah Quick Play Mode: Swiftplay

GAMEFINITY.ID, Bandung – Valorant saat ini menjadi salah satu game FPS terpopuler di PC. Namun, untuk menyelesaikan satu match membutuhkan waktu yang sangat lama. Riot Games akhirnya menawarkan solusi match dalam waktu singkat melalui sebuah Quick Play Mode.

Satu Match di Mode Unrated Berakhir saat Tim Memenangkan Total 13 Ronde

Seperti yang diketahui, satu match di Valorant membutuhkan waktu yang sangat lama untuk diselesaikan. Contohnya di mode Unrated, terdapat maksimal 25 ronde yang dapat dimainkan. Tim pertama yang memenangkan total 13 ronde di mode tersebut menjadi pemenang match tersebut.

Aturan tersebut memicu match di Valorant hanya dapat diselesaikan dengan waktu yang sangat lama. Ini menjadi keluhan bagi pemainnya yang ingin menghabiskan waktu singkat dalam bermain.

Quick Play Mode di Valorant: Swiftplay

Valorant Swiftplay
Mode baru Valorant: Swiftplay

Riot Games akhirnya mengumumkan sebuah mode baru yang menawarkan waktu gameplay singkat dalam sebuah match. Tentunya, mode itu masih mempertahankan elemen kunci dalam game. Mode tersebut bertajuk Swiftplay, versi singkat dari mode Unrated.

Menurut laman resminya, Swiftplay menawarkan 4 ronde paruh-waktu, sistem bonus kredit pada awal ronde, dan overtime sudden death. Setiap match Swiftplay diperkirakan akan berdurasi sekitar 15 menit. Tim yang pertama memenangkan total 5 ronde akan memenangkan match tersebut.

Mode ini sudah hadir pada 7 Desember 2022 sebagai bagian dari patch versi 5.12. Patut diingat, Riot Games masih menampilkan mode ini sebagai beta. Pemain diharapkan memberikan pendapat tentang mode game baru itu. Tahap beta untuk mode Swiftplay dijadwalkan berakhir pada 11 Januari 2023.

Baca juga: PUBG Mobile Hadirkan Kembali Aftermath Mode

Sementara itu, Riot Games mengadakan berbagai event seru untuk menyambut akhir tahun. Salah satunya adalah acara livestream bertajuk Re//Load sebagai bentuk kerja sama dengan Crown Channel. Acara itu akan menjadi perayaan kilas balik tahun 2022 bagi penggemar Valorant. Re//Load akan digelar di Twitch pada 17 Desember 2022 pukul 01.00-06.00 WIB.

Swiftplay menjadi mode yang sangat cocok untuk bermain Valorant dalam waktu sangat singkat. Apalagi jika mereka memiliki jadwal kesibukan yang padat. Apakah mode ini akan ditambah sebagai mode permanen nantinya?

Bagaimana merurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Valorant? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Spoiler Project L, Fighting Game Berbasis League of Legends

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Project L merupakan salah satu game fighting side-scrolling yang tampil dengan perfektif 2D, yang dimana konsep di dalamnya diambil berdasarkan League of Legends dari Riot Games.

Tom Cannon selaku eksekutif produser sendiri mengatakan bahwa Project L akan mendapatkan pembaruan lain di akhir tahun 2022, dan pada akhirnya di sini hadir dengan pembaruan yang mengungkapkan basic solo dari game ini.

Spoiler Project L

Project L sendiri sedang dikembangkan menjadi game fighting gratis yang ditujukan untuk pemain biasa belajar dengan banyak weapon dan high skill limits untuk pemain yang ingin tahu lebih jauh lagi.

Dalam pembaruannya sendiri, Project L ditampilan dengan banyak fitur fungsi yang baru lagi menarik. Beberapa seperti burst mechanic yang bergantung pada karakter di luar layar, atau tepatnya Tag Characters.

Baca juga: Black Rock Shooter Fragment, RTS di Mobile dengan UI Unik

Gameplay Project L dalam Pembaruan yang Terbarukan Kali ini

Game Director yang mengerjakan Project L, Shaun Rivera memimpin dan menjelaskan banyaknya mekanisme game dan melihat beberapa mekanika utama. Berikut yang baru dalam Project L kali ini.

Illaoi

Spoiler Project L

Illaoi sendiri merupakan karakter yang terbilang cukup baru, dan dapat dikatakan bahwa karakter ini masihlah 30% dari penyelesainnya. Illaoi sendiri lebih ingin dimaksudkan sebagai tipe heavy-brawler, dan ini dibuktikan dengan basic attack-nya yang sangat luas dan destruktif. Pasif dari Illaoi sendiri cukup khas dengan Prophet Elder God.

Secara umum, Illaoi sendiri memiliki ciri khas pada serangan tentakel selain daripada basic attack-nya. Illaoi meninggalkan tentakel hantu ini di dasar arena, dan akan aktif ketika diserang oleh gerakan dan serangan khusus.

Movement

Spoiler Project L

Dalam Project L ini, pemain akan disuguhi dengan banyak pilihan movement yang keren. Beberapa movement ini juga tergantung dari karakter apa yang digunakan. Movement ini, seperti run, dash, wave dash, long jump, super jumps, dan air dash depending dari champ itu.

Menariknya, variasi movement ini akan terasa familiar bagi pemain Guilty Gear dan beberapa judul dari System Works lainnya, karena secara umum memiliki karakter dengan kemampuan gerakan berbeda untuk karakter tertentu.

Offense

Spoiler Project L

Project L sendiri memungkinkan pemain menghasilkan damage yang besar dengan beberapa interaksi dan mekanisme bertarung yang dikeluarkan juga. Beberapa interaksi akan memberikan kombo serta peluang yang tinggi, menjadikan setiap serangan sangat eksplosif.

Defense

Spoiler Project L

Shaun sendiri mengemukakan bahwa tim mereka mengerjakan banyak pilihan blocking. Beberapa blocking atau pertahanan tersebut memiliki tingkat efektivitas yang berbeda. Push-Blocking, Normal-Blocking, dan movement menjadi penekanan terbesar dalam Project L.

Tag Team System

Spoiler Project L

Secara umum, Project L awalnya merupakan game fighting 1v1, dan kemudian game ini berakhir dengan fighting berbasis tag dalam beberapa tahun lalu. Sistem ini ditambahkan bukan tanpa sebab, melainkan untuk membantu membuka efektivitas kebebasan pemain serta mencocokan dengan aspek teaming League of Legends.

Sedikit tampil dengan mekanisme yang berbeda dari Tag Team yang dikenal. Karakter diluar layar dapat melompat atau masuk kedalam pertarungan untuk melakukan salah satu dari dua serangan tag yang bergantung pada jenis pressure atau kombo yang ditujukan, pemain juga dapat bertukar karakter.

Spoiler Project L

Untuk Project L sendiri tidak memiliki tanggal atau jadwal rilis.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Toyz, Mantan Pro Player LoL di Penjara karena Narkoba

GAMEFINITY.ID, PATI – Semenjak awal perilisan pada tahun 2009, League of Legends telah banyak mengadakan turnamen kompetitif dengan hadiah yang fantastis. Dari event ini juga, para juara dunia esprort terlahir. Namun nampaknya mempertahankan karir sebagai atlet esport bukanlah hal yang mudah. Beberapa dari mereka malah terjerat kasus kriminal usai keluar dari esport. Salah satu nama yang sebelumnya cukup besar, Toyz akhirnya kembali terdengar yang sebelumnya terjerat kasus narkoba.

Akhir Dari Kasus Narkoba Mantan Juara Dunia

Persaingan di dunia esport sekarang ini memang cukup keras. Kemunculan pemain – pemain baru membuat nama – nama lama sudah tidak terdengar lagi. Beberapa nama lama telah memutuskan untuk berhenti sebagai pemain profesional dan beralih profesi menjadi content creator atau perkerjaan yang masih berhubungan dengan karir mereka sebelumnya. Namun ada juga yang salah langkah sehingga membuat mantan pro player ini mendekam di dalam penjara.

Juara Dunia Season 2, Kurtis ‘Toyz’ Lau dilaporkan terjerat hukuman penjara akibat perdagangan narkoba di Taiwan. Sebelumnya Toyz telah mengaku dipersidangan pada 16 Juni lalu atas segala kasus perdagangan narkoba yang telah dia lakukan. Dalam persidangannya Toyz juga meminta kepada semua orang untuk menjauhi narkoba.

Berdasarkan laporan dari Dexerto, Toyz akhirnya dijatuhi hukuman 4 tahun 2 bulan karena aksi perdanganan ganja ilegal di Taiwan pada tanggal 24 November 2022. Dalam hukumannya tersebut diketahui  terdapat 6 dakwaan atas tindak kejahatan Toyz yang mana semuanya berhubungan dengan perdagangan narkoba.

Karir Toyz Selama Menjadi Pro Player League of Legends

Selama karirnya menjadi pro player, Toyz telah berhasil membawa pulang title World Championship Season 2 sebagai mid laner di tim Taipei Assassins. Meskipun dia menguasai banyak champion mid laner, namun peforma paling terbaiknya saat dia memainkan champion Orianna. Karena itulah Toyz mengajukan Orianna sebagai salah satu champion yang akan mendapatkan skin bertema Taipei Assassins untuk memperingati kemenangan mereka di World Championship Season 2.

Toyz
Taipei Assassins berhasil menjuarai League of Legends World Champion pada tahun 2012 | Source: RIOT

Meski telah menjuarai turnamen kelas dunia, Toyz masih terus bermain sebagai mid laner hingga beberapa tahun setelahnya. Dia pun kemudian beralih menjadi Manager hingga akhirnya pensiun pada tahun 2019 kemarin.

Semenjak itu, namanya sudah tidak terdengar lagi di dunia esport League of Legends. Pada akhirnya namanya kembali terdengar meski bukan melalui prestasi ataupun kabar baik. Setelah menjalani proses hukum beberapa bulan, Toyz terpaksa menerima konsekuensi dari pilihannya ini sebagai pengedar narkoba dan mendekap di belakang jeruji besi dalam waktu yang tidak sebentar.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id.

Riot Games Ambil Alih League of Legends di Asia Tenggara

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa League of Legends menjadi salah satu game MOBA terpopuler di dunia saat ini, termasuk Asia Tenggara. Riot Games akhirnya mengumumkan mereka akan mengambil alih hak publikasi game besutannya itu dari Garena setelah 12 tahun mulai awal 2023.

Sebelumnya Dipegang oleh Garena

League of Legends Southeast Asia Garena
Garena menjadi pemegang publikasi League of Legends di Asia Tenggara selama 12 tahun terakhir

Selama 12 tahun terakhir, Garena memegang server League of Legends di Asia Tenggara. Mereka juga memiliki hak publikasi spin-off-nya Teamfight Tactics semenjak rilis pada 2019. Sebelumnya, server Indonesia sendiri diputuskan untuk digabungkan dengan Malaysia dan Singapura pada 15 Mei 2019.

Disebutkan di press release-nya, Garena turut membantu perkembangan League of Legends di Asia Tenggara. Namun, Riot Games telah memilih untuk mengakhiri kerjasama dengan Garena demi berekspansi di Asia-Pasifik. Mereka ingin pemain di daerah tersebut mendapat pengalaman terbaik.

Sementara itu, Riot Games sudah mengurus publikasi Valorant, Legaue of Legends: Wild Rift, dan Legends of Runeterra di Asia Tenggara. Selain itu, mereka berencana untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina agar dapat berfokus menyesuaikan game untuk pemain di negara tersebut.

Riot Games Ambil Alih League of Legends di Asia Tenggara

Mulai Januari 2023, Riot Games resmi ambil alih hak publikasi League of Legends di Asia Tenggara. Berarti server yang dipegang oleh Garena, termasuk untuk Teamfight Tactics, akan dimatikan dan dialihkan. Pemain harus melakukan transisi akun dari server Garena ke server milik Riot.

Riot Games berencana menggelar event untuk menyambut pemain Asia Tenggara demi mengembangkan pengalaman bermain. Selain itu, mereka juga akan memberi gift berupa kumpulan reward in-game. Pendaftaran untuk melakukan transisi ini akan dibuka pada 18 November 2022.

Baca juga: DRX Jadi Juara League of Legends World Championship 2022!

Pemain diminta untuk melakukan migrasi secepat mungkin agar dapat menikmati pengalaman bermain League of Legends dari Riot Games tanpa gangguan. Mereka memastikan semakin cepat pemain melakukan migrasi, semakin banyak reward yang akan didapat.

Begitu transisi selesai, Riot Games mengatakan memiliki kesempatan untuk membawa pengalaman bermain khas League of Legends pada pemain di Asia Tenggara. Pastinya, persaingan untuk menjadi pemain Asia Tenggara pertama yang mencapai rank Challenger akan semakin seru.