Tag Archives: Riot Games

Stewie2K Berencana Menjadi Pro Player Valorant

GAMEFINITY.ID, Bandung – Akhir-akhir ini cukup banyak pemain Counter Strike: Global Offensive yang bermigrasi bermain Valorant. Tidak hanya sebagai streamer, tetapi juga pro player sekalipun. Salah satunya adalah Stewie2K yang telah terkenal sebagai “Smoke Criminal” di kalangan pemain Counter Strike: Global Offensive.

Keputusan ini kemungkinan akan menyusul Shroud yang juga berencana menjadi pro player Valorant setelah pensiun sebagai pro player Counter Strike: Global Offensive.

Sebelumnya Terlibat Sebuah Kontroversi

Stewie2K
Stewie2K

Dilansir dari Ginx.tv, Stewie2K sebelumnya mengumumkan telah “undur diri” dari esports Counter Strike: Global Offensive pada 28 Juli 2022. Ia justru akan berfokus pada pembuatan konten Counter Strike: Global Offensive dan Valorant untuk Evil Geniuses.

Pengumuman tersebut muncul setelah Stewie2K terlibat kontroversi dengan seorang mantan staf pelatih Evil Geniuses. Mantan staf pelatih itu mengklaim Stewie2K sebagai “tidak profesional. Stewie2K kemudian meminta maaf karena kontroversi tersebut.

Belum diketahui apakah kontroversi ini memicu Stewie2K untuk beralih sebagai kreator konten dan pro player Valorant. Tidak heran, akhir-akhir ini Stewie2K lebih sering melakukan streaming bermain Valorant.

Keputusannya untuk Menjadi Pro Player Valorant Diumumkan di Live Stream Twitch-nya

Pada 11 Agustus 2022, Stewie2K mengumumkan rencana untuk menjadi pro player Valorant melalui live stream-nya di Twitch. Ia juga mengungkap akan sering bermain game FPS buatan Riot Games itu demi berlatih dan mengembangkan skill-nya. Dengan begitu, ia akan bersiap untuk kompetisi Valorant yang resmi disponsori Riot Games pada 2023 mendatang.

Baca juga: Shroud Kemungkinan Akan Melanjutkan Karirnya Di Valorant

Prestasi Stewie2K Sejauh Ini

Stewie2K telah dikenal sebagai “Smoke Criminal” karena penggunaan trik smoke push yang berani. Ia telah menjadi salah satu pro player Counter Strike: Global Offensive asal Amerika Utara yang ber-skill tinggi, menempati posisi kesembilan dalam game.

Ia terlibat sebagai anggota Cloud9 yang memenangkan ELEAGUE Major Boston 2018, dan juga Team Liquid yang berhasil menjadi juara Intel Grand Slam Season 2 pada 2019. Secara individu, Stewie2K berhasil memperoleh total penghasilan dari turnamen sebesar 1,2 juta dolar AS.

Dengan Stewie2K menjadi pro player Counter Strike: Global Offensive yang beralih ke Valorant, apakah tren ini akan berlanjut ke depannya?

Pro Player Valorant Dituduh Jokikan Pacarnya Saat Turnamen!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Seorang pro player Valorant perempuan mendapat tuduhan berbuat curang selama turnamen berlangsung! Ironisnya, alih-alih menggunakan sebuah cheat, pro player tersebut diduga membiarkan seseorang untuk menggantikannya saat pertandingan.

Pro player tersebut adalah MarsArxa, anggota dari Team Fallacy, sebuah tim putri pro player Valorant. Team Fallacy tengah bertanding di Astral Clash Last Chance Qualifiers yang diadakan 22-24 Juli lalu.

Pemenang kualifikasi “last chance” itu menghadiahkan tiket menuju babak final Astral Clash di California Selatan yang dibayar penuh penyelenggara. Team Fallacy dikabarkan melaju ke babak final.

Berawal Dari Tuduhan yang Dipublikasi di Google Docs!

Valorant Astral Clash
Logo turnamen Astral Clash, turnamen Valorant putri

Sebuah akun Twitter anonim @nicekeybinds yang membagikan sebuah dokumen di Google Docs. Dalam dokumen cukup panjang itu, ia menuduh MarsArxa membiarkan dirinya digantikan oleh sang pacar, Nate “Payen” Lopez. Ironisnya, Payen sendiri merupakan pro player asal tim TSM FTX. Kejadian itu diduga terjadi saat turnamen yang diadakan Galorants, komunitas pemain perempuan Valorant. Saat itu, pemain yang dituduh ditampilkan berhasil memenangkan match 1v5 melawan Dignitas, di mana ia berhasil mengalahkan lima pro player.

Dokumen itu mencatat perbedaan antara gaya bermain biasa MarsArxa dan Lopez, berdasarkan beberapa cuplikan streaming. Perbedaan tersebut meliputi penggunaan keybind, mini-maps dengan size berbeda, dan frame rate. Disebutkan juga dugaan bahwa Lopez telah bermain mode ranked bersama empat anggota Team Fallacy lainnya.

Belum Ada Komentar dari Dua Pro Player Valorant Tersebut

Setelah dokumen tersebut dirilis dan mencuri perhatian warganet, MarsArxa dan Lopez telah bungkam terhadap dugaan tersebut. Akun Twitter MarsArxa justru menjadi privat, memicu lebih banyak kecurigaan.

Baca juga: Shroud Kemungkinan Akan Melanjutkan Karirnya Di Valorant

Team Fallacy Diskors!

Baru-baru ini, Galorants mengumumkan mereka telah memberi sanksi berupa skors pada Team Fallacy. Native Gaming White diumumkan akan menggantikan posisi Galorants untuk melaju ke babak final mendatang.

Riot Games juga tengah menyelidiki tuduhan pada Team Fallacy. Karena hal ini, Team Fallacy dilarang bertanding di turnamen Valorant manapun selama penyelidikan berlangsung. Jika tuduhan itu terbukti benar, bukan tidak mungkin lagi mereka akan mendapat sanksi ban permanen.

Kabar ini telah menjadi contoh bahwa turnamen esports manapun tidak akan mengampuni kecurangan dalam bentuk apapun, terutama menjebol sistem anti-cheating. Tidak heran pengembang game esports seperti Riot Games menetapkan aturan dan regulasi ketat.

Untuk menikmati permainan Valorant dengan adrenalin yang tinggi kalian dapat membeli keistimewaan itu dengan top up  atau membeli voucher game di Gamefinity yang terbukti mudah dan murah.

Streamer iShowSpeed Kena Ban Permanen dari VALORANT!

GAMEFINITY.ID, BANDUNG  – Kabar buruk lagi-lagi datang dari dunia streamer Twitch dan YouTube! Tentu saja tidak mengherankan bagi penonton Twitch sering sekali terdapat perilaku yang memicu kontroversi dan tidak patut ditiru.  Terlebih, game yang populer saat ini, Valorant, sudah terkenal bagi pemainnya karena terdapat perilaku toxic dan agresif. iShowSpeed menjadi salah satu player yang disebutkan itu. Oleh karena itu, iShowSpeed mendapat ban permanen dari Valorant karena perbuatannya selama streaming.

Perilaku Misoginis iShowSpeed yang Menyebabkannya Kena Ban Permanen dari Valorant

Sebenarnya iShowSpeed sendiri sudah tidak asing dengan berbagai kontroversi. Meski sudah mencapai 7 juta subscribers di YouTube dan 42 ribu followers di Twitch, perilaku meledak-ledak sudah menjadi ciri khasnya. Sering sekali, iShowSpeed berkata-kata kasar, terutama terhadap sebuah game, rekannya, dan bahkan lawannya. Dia juga pernah mendapat ban dari Twitch tahun lalu karena sebuah insiden komentar misoginis dalam acara “E-Date”.

Pada 7 April 2022, komentator esport Jake Lucky membagikan salah satu cuplikan video stream iShowSpeed bermain Valorant di Twitter. Dalam cuplikan tersebut, iShowSpeed terdengar menghina seorang pemain perempuan menggunakan kata-kata kasar. Salah satu hinaannya adalah “seorang wanita seharusnya tidak bermain game dan lebih baik mencuci piring”.

Bukan Hanya Valorant, iShowSpeed Juga Kena Ban dari Semua Judul Riot Games!

iShowSpeed saat sedang streaming Valorant

Begitu cuplikan video itu viral, produser Riot Games Sara Dadafshar mengumumkan mereka telah memberi sanksi pada iShowSpeed berupa ban permanen dari Valorant dan semua judul Riot Games lainnya, termasuk League of Legends. Pihak Riot Games juga menjelaskan mereka tidak akan menoleransi pelecehan terhadap sesama pemain dalam bentuk apapun.

Setelah mendapat sanksi tersebut, iShowSpeed telah mengunggah video permintaan maafnya melalui Twitter. Ia mengakui, perilakunya benar-benar tidak patut untuk dilakukan. Dia juga menjelaskan bahwa dirinya juga menjadi korban rasisme oleh pemain lain. Sayangnya, tidak semua warganet menganggap permintaan maafnya itu sangat tulus.

Dikabarkan pula YouTube tengah menyelidiki perilaku iShowSpeed dan mempertimbangkan memberi sanksi. Meski begitu, channel-nya masih bisa dikunjungi saat ini.

Baca juga: Terlalu Jago, Legenda CSGO Kena Banned Valorant

Ingin Benahi Toxic, Riot Hapus Fitur ‘All Chat’ di Patch 11.21 League of Legends

GAMEFINITY.ID, PALEMBANG – Pengembang game League of Legends (LoL), Riot Games, masih berusaha mengurangi perilaku toxic dalam game garapan mereka. Mulai patch 11.21, Riot akan menghilangkan fitur chatting ke tim lawan atau yang dikenal sebagai chat /all.

Menurut post yang diunggah Riot di blog mereka, fitur chat /all yang berfungsi sebagai sosialisasi antar tim kini lebih berdampak negatif dibanding positif. Dengan dihilangkannya sementara fitur ini, Riot akan menunggu feedback dari pemain.

Satu-satunya komunikasi antar tim dalam game adalah emotes, kecuali di akhir game di mana fitur team-to-team chat akan bisa diakses. Pemain masih bisa berkomunikasi dengan anggota timnya, namun hal ini bisa menjadi masalah sendiri.

Di sisi lain, banyak pemain yang mengungkapkan bahwa keputusan ini tidaklah signifikan, mengingat kebanyakan perilaku toxic justru datang dari tim sendiri.

95% perilaku toxic biasa datang dari team chat kan? Menghilangkan /all tidak terlalu berarti menurutku,” tulis user Reddit Own-Iron-207.

60%-70% friend list-ku malah diisi orang yang bermain rapi di /all chat, dan 70%+ perilaku toxic datang dari team chat,” ungkap Lord_Dust_Bunny.

Riot sendiri menyadari bahwa perilaku toxic juga bisa datang dari team chat, namun menurut mereka komunikasi dengan tim adalah kunci dalam LoL sehingga fitur ini tidak akan mereka hilangkan.

Bahkan dengan fitur Honor System yang memberikan hukuman bagi pemain toxic, perilaku tidak menyenangkan masih sangat ada dalam game. Apakah penghilangan /all chat bisa menghapus perilaku negatif tersebut dalam LoL? Bagaimana pendapat kalian?

Moonton Klarifikasi Terkait Isu yang beredar Tentang Monopoli Turnamen MPL.

GAMEFINITY. ID, CIREBON – Salah satu pekerja yang bekerja sama dengan Moonton selaku developer game Mobile Legends akhirnya buka suara tentang rumor yang ramai beredar di dunia esport Indonesia. Isu yang beredar tersebut yakni mengenai calon aturan baru Moonton bahwa tim profesional Mobile Legends tidak boleh membuat dan mengikuti kompetitif esport game MOBA Mobile lainya.

Isu ini bahkan sudah menyebar luas sampai tim besar dan developer game seperti Riot Games, Team Secret dan SBTC Esport.

Menurut Selaku Head of Marketing dan Business Development Manager Moonton Indonesia, Martinus Manurung dalam Press Conference MPL ID Season 8 pada hari rabu kemarin (11/8), ia berbicara bahwa memperbolehkan tim untuk bermain di esport lain.

Photo by : MPL
Photo via: MPL ID

“Untuk itu kita bisa klrifikasi bahwa kami tidak melarang pemain kita untuk bermain game apapun, pada dasarnya itu adalah hal yang terbuka”, ucap Martinus saat prees Conference MPL tersebut.

Ada Keuntungan Jika Mengikuti Persyaratan

Namun, ia menjelaskan bahwa ada beberapa persyaratan bahwa tim-tim MPL ID akan memiliki beberapa keuntungan juga beberapa fasilitas yang diberikan oleh Moonton.

“Namun dari situ ada suatu hal yang harus di jelaskan lagi bahwa kita punya beberapa effort untuk memberikan fasilitas kepada tim-tim kita, contohnya seperti pembuatan bentuk battle emote dalam game gitu.

Mungkin dari situ ada beberapa persyaratan yang memang dibilang untuk tim yang telah mengikuti MPL ini, untuk mendapatkan beberapa benefit dari kerja sama ini, memang harus komitmen kepada game yang mereka mainkan,” Lanjut Martinus.

Namun, ditegaskan kembali bahwa Moonton tidak pernah memaksakan sebuah tim untuk melarang mereka membuka divisi baru atau berkompetisi di esport game lain.

“Namun pada dasarnya tidak ada suatu paksaan apapun, tidak ada larangan dan kami pun tidak mungkin bisa mengendalikan sebuah tim”, tutup Martinus dalam menjelaskan isu tersebut.

Nah, itu semua sudah cukup untuk menjawab isu-isu yang sudah beredar beberapa waktu yang lalu mengenai Moonton yang melakukan monopoli tim MPL.

Lemon Akan Bermain Dengan Salah Satu Tim Ini di Icon Series Indonesia 2021 Nanti?

GAMEFINITY. ID, CIREBON –  Kabar mengejutkan lagi datang dari skena kompetetif Wild Rift Indonesia. Kabar tersebut tentang RRQ Lemon yang sebelumnya yakni Lemon pernah berkata sudah bosen dan jenuh bermain Mobile Legends lalu akan pindah game ke Wild Rift. Kini beredar rumor terbaru bahwa lemon dikatakan akan bermain di salah satu tim yang akan bertanding di Main Event Icon Series 2021 nanti.

Lemon Pindah Haluan?

Tim ini sendiri sudah berhasil lolos setelah mengikuti babak kualifikasi terbuka yang diselenggarakan oleh Riot Games lalu. Melalui postingan pada akun Instagram @lambe_Wildriftid banyak komentar mengenai sang buah dari RRQ itu akan bermain di salah satu tim yang lolos ke turnamen Icon Series 2021 bernama Team Bangan.
Lemon pada tim tersebut bermain pada Role ADC atau Jungler dengan nickname Switchie.

Lemon sendiri memang sudah tidak masuk di roster MPL season 8 nanti, yang artinya sudah tidak bermain di skena kompetetif mobile legends. Lemon sendiri sudah memutuskan untuk rehat dari skena kompetitif karena ia sudah merasa lelah dan jenuh bermain Mobile Legends.

Team bangan sendiri sudah dinyatakan berhasil lolos pada open qualifer 4 Icon Series Indonesia 2021 Fall lau. Pada open qualifer 4 itu dirumorkan bahwa lemon mengikuti ajang tersebut tapi tidak diketahui tim yang di bela.

Jika rumor tersebut benar bahwa Lemon berada di Team Bangan dengan nicname Switchie, kemungkinan besar lemon setelah kontrak sebagai pro player Mobile Legend di RRQ habis, Lemon akan berpindah haluan menjadi pro player di game Wild Rift.