Tag Archives: riot

Timnas Valorant Indonesia Bawa Pulang Emas Di SEA EC 2023

GAMEFINITY.ID, PATI – Berhasil memperoleh hasil sempurna di babak Group Stage dengan 5-0, Timnas Valorant Indonesia akhirnya lolos ke babak semifinal bersiap melawan tuan rumah Kamboja. Kejuaraan Southeast Asia Esports Champion baru saja selesai pada tanggal 15 Maret 2023. Sebagai pre-event SEA Games 2023 Kamboja, SEA EC 2023 mempertemukan beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Kamboja, Brunei, Vietnam, Laos, Malaysia.

Lolos ke Babak Final dengan Mudah

Berkat peforma yang gemilang di Group stage, Indonesia akhirnya sampai di babak playoff. Di babak ini Indonesia harus mengalahkan kamboja untuk lolos ke babak final. Pertandingan melawan sang tuan rumah sepertinya terlihat mudah bagi Eeyore dan kawan – kawan. Bisa dilihat dari skor di tiap map yaitu 13-9 di map 1 dan 13-5 di map 2. Membungkam kamboja dengan skor akhir 2-0.

Indonesia hanya tinggal menunggu negara mana yang juga akan lolos ke babak final antara Vietnam dan Malaysia. Malaysia bisa dibilang lawan yang sepertinya mampu menandingi timnas Indonesia di kejuaraan SEA EC 2023. Namun sayangnya timnas Vietnam berhasil mematahkan hal tersebut, mengalahkan Malaysia dengan skor sempurna 2-0. Dengan begini telah ada dua negara yang akan bertanding di babak final yaitu Indonesia dan Vietnam. Sedangkan Malaysia dan Kamboja akan bertanding untuk memperebutkan medali perunggu.

Baca juga: Bigetron Artic Juarai VCT Challenger Indonesia Split 1

Hadiah Emas dari Timnas Valorant Indonesia

Seperti yang diharapkan para penonton kepada para bintang Valorant Indonesia, dengan agresifitas dari Delb sebagai duelist bersama support kawan – kawannya, Indonesia akhirnya berhasil memenangkan SEA EC 2023. Pada pertandingan pertamaĀ  Indonesia bahkan mampu membantai habis – habisan timnas Vietnam dengan skor 13-1.

Berlanjut ke map dua, tak ingin kembali dipermainkan oleh Timnas Indonesia, Vietnam melakukan sedikit perlawanan. Dari awal permainan hingga paruh pertama pertandingan Timnas Vietnam mampu mengekor Timnas Indonesia dengan skor 7-5. Namun serangan demi serangan dari Timnas Indonesia sangat sulit untuk dibendung timnas Vietnam. Pada akhirnya timnas Indonesia mampu menutup pertandingan dengan skor yang tidak begitu jauh yaitu 13-10. Menghadiahkan negara Indonesia dengan medali emas di pre-event SEA Games 32.

Tentu ini merupakan prestasi yang sangat gemilang untuk esports dan juga negara Indonesia. Melihat penampilan timnas Valorant Indonesia yang sangat memukau di kejuaraan Southeast Asia Esports Champion menumbuhkan rasa optimis mereka untuk kembali menghadiahi medali emas kepada tanah air di Event utama nanti yang berlangsung di bulan Mei 2023.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahanĀ top upĀ danĀ Ā voucher gamesĀ kesayangan kalian dengan harga diĀ Gamefinity.id

Bigetron Artic Juarai VCT Challenger Indonesia Split 1

GAMEFINITY.ID, PATI – Kejuaraan Valorant VCT Challengers Indonesia Spilt 1 baru saja usai. Pertandingan grand final yang sangat sengit antara BOOM Esports melawan Bigetron Artic patut diapresiasi. Berhasil menumbangkan juara bertahan selama beberapa waktu, Bigetron Artic akhirnya mengukir sejarah baru di scene e-sports Valorant Indonesia.

Juara Baru VCT Challenger Indonesia

Hadir dengan komposisi pemain baru yaitu Frostmind, Morea, Sayoo, NcSlasher, dan ZeeBeeW, Bigetron berhasil menunjukkan peforma yang sangat baik sejak awal VCT Challengers Indonesia Split 1.

Setelah berhasil menumbangkan BOOM e-sport, mimpi untuk mengikuti VCT 2023 Pasific Franchise sedikit mulai terkejar. Namun sebelum sampai di titik tersebut, Bigetron Artic harus terlebih dulu melewati turnamen Ascension terlebih dahulu.

Menunjukkan permainan yang sangat baik, Bigetron Artic berhasil mencapai grand final VCT Challengers Indonesia Split 1 melalui jalur upper bracket. Meski telah dikalahkan di upper bracket final, BOOM Esports membuktikan bahwa mereka masih memiliki asa untuk memenangkan kejuaran ini.

Duel sengit dipertunjukkan oleh Bigetron Artic dan BOOM Esports dengan hasil akhir 3-2 di mana kedua tim dipaksa untuk memainkan ke lima map. Split menjadi map penentuan bagi kedua tim dimana split sendiri merupakan map yang paling dikuasai oleh BOOM Esports. Namun Bigetron Artic membuktikan bahwa mereka jauh lebih kuat dengan kemenangan 13-11.

Baca Juga: Kemenangan Manis FNATIC di VCT LOCK//IN Brazil

Duel Sengit Bigetron Artic Melawan BOOM Esports

Bertanding secara sengit di seri best of 5, kedua tim saling menunjukkan skill – skill terbaik mereka. Map Ascent, Icebox, Haven, Fracture dan Split menjadi map yang terpilih dipertandingan grand final VCT Challenger Indonesia Split 1.

Pada map Ascent Bigetron terlihat mendominasi dengan kemenangan telak 13-5. Memasuki map kedua, BOOM Esports memasukkan BerserX menggantikan Cud selama pertandingan di Icebox. Membayar kesalahan di map 1, BOOM Esports berhasil mengambil map 2 dengan skor 13-8. Di map ketiga ini, BOOM kembali memainkan Cud setelah sebelumnya absen di map 2. Bigetron Artic menunjukkan peforma yang sama saat di map 1 dengan mudah menutup map ketiga dengan skor telak 13-5 persis seperti map 1.

bigetron
Source: Valorant Esports Indonesia

Bigetron hanya perlu satu kemenangan lagi di map keempat. Namun sayangnya BOOM Esports tidak ingin pertandingan tersebut berakhir di map Fracture. Kembalinya BerserX di map 4 membawakan kemenangan manis untuk BOOM Esport dengan skor yang cukup jauh yaitu 13-4.

Sampailah pada map penentu yaitu Split yang merupakan map andalan dari BOOM Esports. Pada paruh pertama kedua tim menunjukkan pertandingan yang cukup sengit dengan skor 6-6. Berbeda dengan 4 map sebelumnya dimana salah satu tim terlihat mendominasi, di map terakhir ini Bigetron tampak sulit untuk menuntup pertandingan. Pada akhirnya Bigetron Artic berhasil membungkam BOOM Esports dengan skor 13-11 di map split.

Kini telah ada 4 tim yang siap bertanding di VCT Challenger Split 2 yaitu Bigetron Artic, BOOM Esports, ARF Team, dan DEWA United. Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahanĀ top upĀ danĀ Ā voucher gamesĀ kesayangan kalian dengan harga diĀ Gamefinity.id

Agent Terbaru Valorant Gekko dan Penjelasan Skillnya

GAMEFINITY.ID, PATI – Melalui grand final VCT LOCK//IN Brazil Riot Games akhirnya mengumumkan agent Valorant terbaru yang diberi nama Gekko. Memiliki tampilan yang sangat mencolok, kira-kira apa saja yang bisa dilakukan agent satu ini? Berikut penjelasan mengenai agent terbaru Valorant Gekko.

Agent Terbaru Valorant Gekko

Gekko menjadi agent ke-22 yang ada di ada di Valorant. Untuk role-nya Gekko akan berperan sebagai initiator yang bertugas untuk mencari info, melakukan inisiasi, dan menyulitkan musuh melalui beberapa ability-nya. Diceritakan Gekko merupakan member terbaru dari Valorant Protocol dengan Reyna sebagai mentornya.

Selama pertarungan Gekko akan ditemani makhluk – makhluk lucu nan unik yang memiliki ability – ability untuk membantu Gekko dan tim dalam permainan. Tak hanya itu, Gekko dapat mengambil skill – skill yang baru saja digunakan dalam bentuk orb mirip seperti ultimate orb. Berikut penjelasan skill dari Gekko:

Dizzy (E)

Valorant Gekko Abilities Dizzy

Dizzy memiliki wujud seperti kura – kura berwarna biru. Saat digunakan Gekko akan menembakkan Dizzy ke udara. Setelah kurun waktu beberapa saat Dizzy akan menembakkan cairan biru yang akan membutakan musuh di dekatnya.

Gekko dapat mengambil kembali Dizzy saat selesai digunakan dalam bentuk orb yang akan mereset cooldown skill-nya. Apabila Gekko tidak mengambil orb tersebut dalam beberapa detik maka Dizzy tidak akan dapat digunakan kembali hingga round tersebut selesai.

Wingman (Q)

Wingman merupakan makhluk kuning menyerupai burung atau pinguin. Penggunaan Wingman hampir mirip dengan boombot milik Raze. Gekko akan melemparkan Wingman kedepan dan mencari musuh. Ketika musuh terlihat Wingman akan memberikan efek daze yang akan menyulitkan musuh dalam menembak. Selain untuk mencari info Wingman juga dapat digunakan untuk memasang spike maupun melalukan defuse.

Sama seperti Dizzy Wingman juga dapat diambil kembali setelah digunakan dengan durasi waktu yang lumayan singkat.

Mosh Pit (C)

Mosh pit memiliki bentuk bulat hijau mirip seperti slime. Gekko akan melemparkan mosh pit ke daerah tertentu dan menciptakan semacam genangan jelly. Jelly tersebut nantinya akan meledak dalam beberapa detik dan memberikan damage yang cukup besar kepada musuh.

Thrash (X)

Terakhir skill ultimate Gekko yang memiliki bentuk seperti ikan bernama Thrash. Ketika diaktifkan Gekko akan mengendalikan Thrash untuk mencari musuh. Saat ketemu musuh, Gekko dapat meledakkan Thrash dan memberikan efek detainĀ yang membuat musuh tidak dapat bergerak selama beberapa detik. Simplenya ini merupakan penggabungan dari skill trailblazer dari Skye dan lockdown dari Killjoy.

Itulah penjelasan mengenai skill – skill dari agent terbaru Valorant Gekko. Sekilas Gekko memiliki cara main yang cukup unik dan fresh dengan memanfaatkan pokemon – pokemonnya. bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan Gekko di Valorant?

Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahanĀ top upĀ danĀ Ā voucher gamesĀ kesayangan kalian dengan harga diĀ Gamefinity.id

Riot Enggan Bayar Uang Tebusan Ransomware

GAMEFINITY.ID, PATIInsiden serangan hacker yang dialami oleh Riot tampaknya semakin parah. Dampak yang diakibatkan dari serangan ini telah mengganggu beberapa agenda dari game-game Riot. Parahnya lagi Riot sampai mendapatkan surat tebusan jika dari hacker jika ingin masalah ini cepat selesai.

Riot Tolak Membayar Tebusan

Hacker yang menyerang Riot mengklaim bahwa dia telah memperoleh source code untuk game League of Legends, Teamfight Tactics, dan sistem anticheat lama milik riot. Penyataan ini dikatakan langsung oleh juru bicara perusahaan melalui akun twitter Riot Games. Meski telah diancam seperti itu, Riot tetap menolak untuk membayar tebusan yang diajukan oleh si hacker.

Saat ini perusahaan memutuskan untuk berhenti merilis konten League of Legends dan Teamfight Tactics, sementara tim bekerja untuk mengamankan sistem. Riot Games mengharapkan perbaikan akan selesai pada akhir minggu ini, sehingga update yang sempat ditunda dapat dilanjutkan. Teamfight Tactics dan League of Legends telah direncanakan akan mendapatkan update besar pada akhir bulan januari, teteapi hal-hal besar itu terpaksa dipindahkan ke 8 Februari.

Menurut Riot tidak ada ada pribadi para pemain yang diambil oleh hacker dalam serangan ini. Source code yang dicuri pun merupakan beberapa fitur eksperimental yang masih dalam tahap pengembangan. Kekhawatiran besar yang timbul dari kejadian ini adalah kemungkinan munculnya cheat baru. Riot Games sampai mengerahkan semua tenaga kerjanya mulai dari tim keamanan, konsultan hingga penegak hukum untuk menyelidiki si pelaku.

Detail Laporan Mengenai Serangan Hacker

Riot Games sayangnya menolak berkomentar lebih lanjut mengenai serangan hacker yang mereka alami. Namun perlu dicatat bahwa perusahaan berniat untuk menerbitkan laporan yang menjelaskan secara detail insiden ini. Social engineering scams merupakan tindakan penipuan yang ditargetkan untuk orang-orang yang memiliki akses ke sistem Riot Games. Mereka mengeksploitasi kesalahan manusia melalui email-email palsu yang dirancang untuk mengelabui agar dapat mengirim malware atau mencuri informasi. Kejadian ini sama dengan yang dialami oleh Rockstar saat bocornya gameplay Grand Theft Auto 6 tahun lalu.

Pada tahun 2021 Riot Games telah menggugat beberapa penipu dengan metode social engineering scams yang menargetkan para pencari kerja. Orang-orang yang mencari kerja ditipu mulai dari lowongan kerja palsu, wawancara palsu, dan berakhir dengan pencurian uang. Namun sayangnya gugatan tersebut dibatalkan pada tahun 2022.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahanĀ top upĀ danĀ Ā voucher gamesĀ kesayangan kalian dengan harga diĀ Gamefinity.id

Riot Tuntut Hyper Front Atas Kasus Plagiasi Valorant

GAMEFINITY.ID, PATI – Riot bisa dibilang telah menjadi salah satu perusahaan game tersukses dengan game online-nya. Melihat kesuksesannya, tak heran jika developer lain menjadikan game-game dari Riot sebagai inspirasi dalam membangun game online mereka sendiri. Namun terkadang aksi ini justru mengarah pada tindakan plagiasi.

Setelah LoL, Kini Valorant

Baru-baru ini, Riot baru saja melayangkan gugatan kepada publisher asal China NetEase. Gugatan ini ditujukan kepada game Hyper Front yang diduga merupakan plagiat dari Valorant. Demi memperkuat gugatannya, Riot membawa kasus ini ke berbagai pengadilan negara mulai dari Inggris, Jerman, Brasil, dan Singapura.

Menurut pengacara Riot Games kepada Polygon, gugatan hukum yang diajukan di setiap negara sedikit berbeda mengikuti undang-undang hak cipta masing-masing. Namun inti tuntannya sama, menyatakan bahwa Hyper Front merupakan game plagiasi dari Valorant.

Secara sekilas Hyper Front memang sangat mirip dengan Valorant. Merupakan game FPS 5v5 dengan dilengkapi skill-skill unik di tiap karakternya. Sebelum Hyper Front rilis Riot games sendiri telah mengumumkan Valorant mobile pada tahun 2021.

Tuntutan Riot Games Dari Penutupan Hingga Ganti Rugi

Sama seperti gugatan kepada Moonton sebelumnya, Riot Games juga memeberikan sejumlah bukti yang mengindikasikan aksi plagiasi. Menurut Dan Nabel selaku pengacara Riot Games, hanya mengubah sedikit warna atau tampilan visual tidak akan mengubah fakta bahwa NetEase telah melakukan pelanggaran hak cipta.

Riot
Salah satu bukti plagiasi yang dilakukan Hyper Front Atas Valorant | Source: Polygon

Nabel juga membandingkan gugatan kali ini dengan kasus antara NetEase dan PUBG Corp. PUBG Corp telah menuntut dua game NetEase, Knives Out dan Rules of Survival atas pelanggaran hak cipta. Kasus tersebut diajukan ke pengadilan Amerika Serikat pada 2018 dan selesai 2019, tetapi hasil penyelesaiannya tidak diungkapkan.

Riot games menuntus NetEase untuk menutup Hyper Front sekaligus membayar ganti rugi yang tidak disebutkan jumlahnya. Alasan Riot mengajukan kasus ini ke berbagai pengadilan negara karena undang – undang hak cipta yang berbeda-beda. Mengingat NetEase merupakan publisher global, Riot Games ingin agar tuntutan ini berefek ke berbagai negara.

Tampaknya kali ini Riot Games tak ingin mengulangi kesalahan mereka sebelumnya. Sebelum Hyper Front berkembang semakin besar, mereka ingin tindakan plagiasi ini segera berhenti. Bagaimana pun plagiasi merupakan perilaku tercela yang sangat merugikan pihak yang ditiru. Riot Games tak ingin kasus ingin berakhir abu-abu seperti kasus mereka dengan Moonton.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up gameĀ dimana kalian bisa langsung klikĀ Gamefinity.id

Moonton Tuntut Balik Tencent Atas Hak Cipta

GAMEFINITY.ID, Jakarta ā€“ Setelah viralnya perseteruan antara Moonton dengan Riot beberapa waktu yang lalu, kali ini giliran Moonton yang menggugat Tencent atas pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual Mobile Legends: Bangā€“Bang. Membahas kedua raksasa video game asal Tiongkok tersebut memang tak ada henti-hentinya.

Mobile Legends yang saat ini diakuisisi oleh anak perusahaan Moonton, Bytedance yang juga menaungi Tiktok lantas mengklaim bahwa saingannya telah melanggar hak cipta gamenya, pelanggaran yang dilakukan oleh Tencent menurutnya meliputi hak kepenulisan, reproduksi, serta komunikasi yang berkaitan dengan game tersebut.

Tencent Hadapi Sidang Kekayaan Intelektual Pada 29 November Ini Atas Dugaan Pelanggaran Hak Intelektual

Dilaporkan dari South China Morning Post ( SCMP ), Tencent Holdings harus menghadapi sidang yang dilayangkan oleh Moonton Shanghai mulai tanggal 29 November ini. Jadwal sidang tersebut juga telah tertera di situs resmi pengadilan negeri setempat (Tiongkok).

Baca juga: Data Pembeli GameStop Diduga Bocor, Perusahaan Beri Klarifikasi

Sudah lima tahun ini Mobile Legends: Bangā€“Bang menemani kita selama ini, dibalik itu semuanya walaupun Mobile Legends sangat begitu populer di luar negara asalnya, Republik Rakyat Tiongkok ( RRT ) dan berbuah sukses besar, game tersebut rupanya kurang populer di negara itu sendiri. Saat peluncurannya pada 2016 yang lalu, kondisi negara saat itu masih belum begitu stabil.

Moonton MLBB
Mobile Legends Bang – Bang

Sempat Dilirik Tencent, Namun Digagalkan Bytedance

Melihat kesuksesan yang dibuat oleh Moonton tersebut, Tencent lalu berinisiatif untuk mengakuisisi Mobile Legends Bangā€“Bang. Namun pada akhirnya akuisisi tersebut digagalkan oleh Bytedance yang terlebih dahulu mengambilnya dengan harga 4 milyar Dolar yang saat itu menjadi akuisisi terbesar di Tiongkok.

Tencent Tuduh Moonton Telah Lakukan Plagiasi Pada Gamenya

Jauh sebelum akuisisi yang dilakukan oleh Bytedance tersebut, kedua perusahaan tersebut rupanya juga pernah terlibat perseteruan, Tencent menuding Moonton Shanghai bahwa gamenya, Honor of King dan League of Legends telah diplagiat atau dilanggar hak ciptanya sambil menyertakan beberapa bukti terkait. Perlu diketahui bahwa Tencent merupakan induk perusahaan dari Riot Games yang membesut League of Legends.

Saat itu, Tencent berhasil memenangkan gugatan atas plagiasi yang dilakukan oleh Moonton, yang berakibat Moonton harus mengubah gamenya secara besarā€“besaran, mulai dari Hero, peta, UI Design, dan lain sebagainya. Selanjutnya pada bulan Oktober yang lalu, Tencent kembali menggugat Moonton dengan dugaan pencemaran nama baik dan plagiasi konten League of Legends.

Riot Games selaku penggugat sayangnya mengalami kekalahan dan bukti gugatan juga ditolak di Amerika Serikat, menganggap bahwa bukti yang diberikan oleh Riot belum begitu jelas. Selain itu Tencent juga tidak mendapatkan lisensi untuk game barunya selama 15 bulan untuk dipasarkan di Tiongkok. Sementara itu Bytedance baru mendapatkan lisensi beberapa bulan lebih awal.

Disamping itu dilansir dari survei Sensor tower, Honor of Kings merupakan game dengan angka penghasilan tertinggi di dunia dengan total pendapatan sebesar 190 juta Dolar Amerika baik di Playstore maupun App Store sementara Mobile Legends hanya meraup untung sebesar 132 juta Dolar per Agustus yang diambil dari data AppMagic.

Bagaimana menurut kalian? Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mauĀ gachaĀ atauĀ top up gameĀ kesayangan kalian bisa langsung klikĀ Gamefinity.id