Tag Archives: rpg

Heaven Burns Red Dicap Membosankan, Jun Maeda Tutup Akun Twitter

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Pada tahun 2020, Jun Maeda menghilang sejenak dari Twitter dan kehidupan publik selama siaran Hari The Day I Became God, kemudian menghilang lagi karena Heaven Burns Red mendapat kritikan.

Dia kembali dengan akun yang berbeda pada Mei 2021 dan mulai memposting secara teratur tentang karyanya lagi setelah perilisan game mobile tahun lalu yang berjudul  Heaven Burns Red pada Februari 2022. Namun, rentetan banyak aktivitas itu kini telah berakhir, karena Maeda telah menghapus akun Twitter keduanya pada hari Sabtu lalu.

Baca juga: Avatar Generations Kini Buka Pra-Registrasi di Mobile

Heaven Burns Red Dirasa Membosankan, Jun Maeda Tutup Akun Twitter

Postingan terakhirnya membahas kritik terhadap cerita acara “Seishun! 31A Mujintо̄ Survival Seikatsu ~Tokidoki Game Over~” (Youth! 31A Deserted Island Survival ~Occasional Game Over~) pada hari Jumat. Dirinya mengutip retweet tweet yang mengeluh bahwa cerita game dari Heaven Burns Red menjadi membosankan dan kemudian menulis sebuah pesan.

Heaven Burns Red

“Sudah menjadi seperti ini. Saya minta maaf karena tidak cukup baik.”

Dia juga menanggapi komentar lainnya yang berspekulasi apakah penulis lain menangani cerita acara tersebut karena itu adalah “Tulisan terburuk dalam game sejauh ini”.

“Sayalah yang menulisnya. Saya telah mencarinya, dan tampaknya ini adalah cerita peristiwa dengan ulasan terburuk sejauh ini. Saya sangat menyesal tentang hal itu.” Kata Jun Maeda.

Salah Satu Game Mobile Karya Jun Maeda

Heaven Burns Red

Heaven Burns Red menceritakan sebuah sekelompok Pasukan 31A yang mengikuti pelatihan bertahan hidup di pulau terpencil di bawah komando instruktur mereka, Tezuka. Saat regu itu berjuang untuk mengamankan makanan, air, dan tempat operasi, Kunimi mengembara ke sebuah tempat misterius.

Heaven Burns Red ini sebelumnya dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2020 di perangkat iOS dan Android tetapi ditunda hingga pertengahan 2021, dan kemudian ditunda lagi hingga 2021 untuk Windows, sebelum penundaan terbaru hingga Februari 2022. Menjadi game baru pertama Maeda pada sejak 13 bertahun-tahun.

Key dan WFS dikreditkan dengan konsep aslinya, dan mereka berkolaborasi untuk menghasilkan proyek tersebut. Maeda menyediakan skrip skenario utama untuk game tersebut. Yuugen menyediakan visual utama dan desain karakter berdasarkan desain asli Na-Ga , Fumuyun, dan Maroyaka.

Maeda juga menjadi produser musik untuk game tersebut dan menyediakan lagu tema dan sisipan dengan Nagi Yanagi yang berjudul Hoshi no Bohyo.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Lost Ark Salah Ban Pemain yang Tidak Aktif!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Lost Ark telah melakukan ban pada para pemain yang tidak lagi aktif! Sebuah keputusan aneh bagi pemainnya dan membuat frustrasi. Beberapa pemain yang kena ban sudah menghabiskan waktu sangat banyak dan uang untuk membeli item dalam game MMORPG free-to-play itu. Akibatnya, page-nya kena review bomb oleh warganet.

Berawal dari Masalah Bot

Sebelumnya, bukan rahasia lagi Lost Ark memiliki masalah pada bot, satu lagi hal yang membuat pemainnya frustrasi. Sangat sulit bagi tim pengembang untuk mengatasi bot dalam game free-to-play seperti ini, apalagi sudah sangat populer. Pasalnya, Lost Ark merupakan salah satu game terpopuler di Steam saat ini.

Menurut Game Rant, mudah bagi para scammer dan farmer untuk masuk ke dalam game dan menganggu sistem ekonomi dan basis pemainnya tanpa risiko besar. Oleh karena itu, tim pengembang ingin melindungi game buatannya dari para oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sederetan Pemain Lost Ark Kena Ban, di-Review Bomb di Steam

Lost Ark ban message
Sebuah notifikasi bahwa pemain terkena ban

Ribuan pemain mendapat notifikasi bahwa mereka kena ban dari Lost Ark secara permanen. Kebanyakan dari pemain ini sudah tidak aktif. Lebih anehnya lagi, ban tersebut dipicu oleh sistem anti-cheat milik Steam yang seharusnya mengidentifikasi cheater.

Akibatnya, sederetan pemain mulai me-review bomb game ini. Beberapa pemain menunjukkan durasi selama memainkan game ini. Ada yang sudah bermain hingga 40 jam, ada pula yang sudah bermain selama 10 jam, namun belum bermain selama enam bulan terakhir. Banyak pula yang kena ban meski sudah menghabiskan uang untuk membeli Founder’s Pack yang memberi early access beberapa hari sebelum perilisan resmi.

Patut diingat bahwa Lost Ark saat ini belum tersedia di Indonesia. Saat diakses di Steam, terdapat pesan “This item is currently unavailable in your region”. VPN juga telah diblokir untuk mengakses game-nya, sebuah langkah kontroversial dari tim pengembang.

Baca juga: Amazon PHK 18 Ribu Karyawannya, Akankah Gulung Tikar?

Amazon Games dan Smilegate Berjanji untuk Memberi Solusi

Tim pengembang dari Amazon Games dan Smilegate telah memastikan sederetan ban yang terjadi akhir-akhir ini telah menimpa ribuan pemain yang tidak bersalah. Dalam laman blognya, mereka mengatakan sebuah error telah memicu false ban dan berjanji untuk memberikan solusi bagi pemain yang berdampak.

“Kami menyimpulkan sebuah error memicu salah ban, dan secara aktif mengerjakan untuk mencabutnya bagi pemain yang berdampak tidak peduli apakah mereka sudah mengajukan support ticket,” tulis tim pengembang.

Pihak pengembang meminta maaf dan meminta pemain yang kena ban itu untuk mengajukan Ban Appeal ticket ke layanan pelanggan.

Lost Ark menjadi salah satu game terpopuler di Steam setelah peluncurannya yang masif. Tidak heran game ini mengundang sederetan bot yang bertebaran di dalam game untuk menganggu pemain.

Belum Rilis, Hogwarts Legacy Jadi Game Terlaris di Steam

GAMEFINITY.ID, Bandung – Perilisan resmi Hogwarts Legacy hanya tinggal kurang lebih sebulan. Game RPG yang berdasarkan franchise Harry Potter itu sudah menjadi salah satu game yang paling dinanti penggemar setianya. Namun, diluar dugaan game tersebut sudah menjadi game terlaris di Steam.

Hogwarts Legacy Menempati Posisi Pertama Game Premium Terlaris di Steam

Hogwarts Legacy top selling game on Steam
Per tulisan ini, Hogwarts Legacy berada di posisi pertama game premium terlaris di Steam

Berdasarkan jumlah pre-order di Steam, Hogwarts Legacy sudah berhasil meraup pendapatan bagi Warner Bros. Games. Game besutannya menempati posisi pertama game premium terlaris di Steam tepat di belakang Call of Duty: Modern Warfare II saat artikel ini ditulis. Di peringkat tiga teratas game terlaris di Steam, termasuk free-to-play, adalah Apex Legends, Counter-Strike: Global Offensive, dan Dota 2.

Ini berarti game RPG yang juga dibesut oleh Portkey Games itu akan sukses besar saat peluncurannya. Faktanya, Harry Potter sudah menjadi salah satu franchise terbesar bagi Warner Bros. Terlebih, bonus dari Digital Deluxe dan Collector’s Edition sudah menarik hati bagi penggemarnya. Mereka yang sudah melakukan pre-order dua edisi itu dapat mulai bermain tiga hari sebelum rilis, yaitu 7 Februari 2023.

Hogwarts Legacy juga berhasil melampaui The Day Before sebagai game yang paling banyak masuk wishlist di Steam. Sementara itu, The Day Before kembali dilanda kritikan setelah meluncurkan trailer gameplay RTX terbaru.

Baca juga: Video Game Hogwarts Legacy: Ada Sihir Terlarang?

Antisipasi Penggemar Masih Masif Meski Alami Penundaan Dua Kali

Saat pertama kali diumumkan, game dari franchise Harry Potter itu dijadwalkan rilis 2021. Namun, Warner Bros. Games menunda perilisannya tersebut dua kali hingga mendapat tanggal rilis terbaru 10 Februari 2023 untuk PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S.

Belum juga terdapat kontroversi terhadap J.K. Rowling selaku sang kreator. Kontroversi tersebut turut memicu boikot game tersebut karena komentar transfobianya. Meski begitu, keberhasilan game ini memuncaki peringkat game premium terlaris di Steam masih mengundang antisipasi penggemar.

Hogwarts Legacy akan diluncurkan pertama kali di PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S pada 10 Februari 2023. Versi PlayStation 4 dan Xbox One-nya akan menyusul 4 April 2023, dengan versi Nintendo Switch-nya akan rilis 25 Juli 2023.

Update informasi menarik seputar anime, game, lifestyle serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id juga menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan juga terjangkau.

Bethesda Pastikan Starfield Tetap Rilis Paruh Pertama 2023

GAMEFINITY.ID, Bandung – Starfield telah menjadi salah satu game yang paling dinanti tahun ini. Game RPG sci-fi epik itu digadang-gadang sebagai IP besar terbaru bagi Bethesda Game Studios menyusul kesuksesan The Elder Scrolls dan Fallout. Bagi pemain yang khawatir dengan kepastian tanggal rilisnya, Bethesda sudah memastikan game baru besutannya itu tetap rilis paruh pertama 2023.

Starfield Masih Akan Rilis Paruh Pertama 2023

Sebelum dipertunjukkan sebagai penutup Xbox & Bethesda Games Showcase 2022, Starfield mengalami penundaan rilis dari November 2022 menjadi paruh pertama 2023. Meski ini menjadi kekecewaan berat bagi pemain, presiden Xbox Phil Spencer memastikan Bethesda Game Studios sedang bekerja keras demi membuat game besutannya dapat dinikmati.

Starfield gameplay
Gameplay Starfield dipertunjukan pertama kali di Xbox & Bethesda Games Showcase 2022

Sejauh ini, Bethesda belum mengungkap detail penting setelah Xbox & Bethesda Games Showcase 2022. Starfield bahkan absen dari Gamescom dan The Game Awards 2022. Hal ini memicu kekhawatiran pemain terhadap game RPG sci-fi itu. Kekhawatiran tersebut memuncak ketika Redfall, game dari Arkane Studios, dirumorkan mengalami penundaan.

Pemain ikut cemas bahwa hal yang sama mungkin akan terjadi pada Starfield, mengingat keduanya dipublikasi oleh Bethesda Softworks. Namun, pihak Bethesda sudah memastikan melalui situs support barunya bahwa Starfield tetap rilis paruh pertama 2023.

Todd Howard selaku sutradara juga berbicara tentang penundaan game besutan studionya itu di podcast Lex Friedman. Ia mengatakan keputusan menunda tanggal rilis menjadi hal terbaik meski berat. Howard menuturkan Bethesda sedang bekerja sama dengan insinyur papan atas dari Xbox agar Starfield dapat berjalan lancar di konsol.

Kemungkinan Akan Rilis pada International Day of Human Space Launch?

Sebelumnya, orang dalam Xbox menyebar kabar bahwa Redfall kemungkinan akan rilis Mei 2023. Starfield kemudian dikatakan akan rilis setelah game co-op vampire shooter buatan Arkane itu.

Baca juga: Redfall Rilis Mei 2023, Kata Orang Dalam Xbox

Selain rumor tentang Redfall, beberapa pengguna Reddit berspekulasi Bethesda mengincar tanggal rilis yang spesial untuk Starfield. Mereka percaya game besutan Todd Howard itu akan meluncur pada International Day of Human Space Launch, 12 April. Tanggal tersebut bersejarah mengingat penerbangan pertama manusia ke luar angkasa terjadi pada 1961.

Starfield release date Q1 2023
Beberapa pengguna Reddit berpendapat International Day of Human Space Launch akan menjadi tanggal peluncuran Starfield

Mengingat game itu bertema luar angkasa, mereka merasa tanggal itu menjadi waktu sempurna untuk peluncurannya. Pengguna bernama Tecally mengingatkan Bethesda mengincar tanggal spesial untuk peluncuran game-nya. Hal ini terjadi pada Fallout 4 yang rilis 10 November 2015, hari jadi ke-240 Angkatan Laut Amerika Serikat dan sehari sebelum Hari Veteran.

Belum diketahui rumor manakah yang kemungkinan menjadi benar. Keputusan dalam menetapkan tanggal rilis Starfield akan diumumkan Bethesda Game Studios pada kemudian hari. Sementara itu, mereka juga sedang mengerjakan The Elder Scrolls VI dan Fallout 5 yang akan menjadi fokus utama setelah perilisan Starfield.

Starfield tetap akan meluncur di PC dan Xbox Series X|S pada paruh pertama 2023. Pelanggan Game Pass nanti dapat memainkannya secara gratis mulai hari pertama peluncurannya.

Sonic Hedgehog Akan Jadi Fokus Utama SEGA di 2023

GAMEFINITY.ID, PATI – Sukses besar dengan franchise Sonic the Hedgehog, kini Sega bermaksud untuk mengembangkan lebih jauh waralaba ini di tahun 2023. Berdasarkan wawancara bersama media game Famitsu, Takashi Iizuka selaku kepala studio mengisyaratkan akan ada lebih banyak lagi hal-hal yang berhubungan dengan Sonic pada tahun 2023. Mulai dari sequel live action, series netflix, hingga game terbaru.

Konten Baru Sonic Frontier

Konten besar pertama yang akan datang di awal tahun 2023 muncul dari game Sonic Frontiers. Roadmap update yang baru saja dibagikan beberapa waktu lalu, menjanjikan tiga update besar mulai dari penambahan fitur photo mode, game mode baru, dan beberapa karakter yang dapat dimainkan hingga konten story baru. SEGA masih belum mengumumkan kapan pasti update ini akan diluncurkan, tetapi kemungkinan besar akan rilis di awal tahun 2023.

sonic
Roadmap Update 2023 Sonic Frontiers | Source: SEGA

Bicara soal konten di luar Sonic Frontiers, wawancara Takashi Iizuka oleh Famitsu memberikan jawaban yang cukup samar. Beliau hanya mengonfirmasi bahwa Tim Sonic sedang mempersiapkan “gelombang kedua” untuk mempertahankan momentum brand Sonic selama 12 bulan ke depan. Sonic Frontiers memang bisa dikatakan telah menjadi pondasi baru yang cukup kokoh untuk franchise game Sonic the Hedgehog. Namun sulit untuk membayangkan sequel seperti apa yang disiapkan oleh SEGA dan Tim Sonic.

Baca juga: Cuplikan Gameplay Sonic Frontiers Tuai Kritik!

2023, Era Baru Untuk Si Landak Biru

Selain game, serial animasi Sonic Prime baru saja resmi memulai debutnya di layanan streaming Netflix. Mungkin bisa saja serial animasi ini akan dikembangkan oleh Tim Sonic ke dalam Sonic Frontiers sebagai konten tambahan. Hal ini sangat mungkin saja dilakukan jika SEGA memang ingin mempertahankan momentum mereka dengan usaha yang terbilang tidak begitu berat.

Usaha lain untuk mempertahankan momentum Sonic The Hedgehog yang telah dibangun di tahun 2022 juga dapat melalui penjualan merchandise. Meski ini merupakan lahan basah untuk meraup pundi – pundi uang tetapi sayangnya metode ini tidak begitu disukai oleh Takazhi Iizuka. Dalam wawancaranya, Takashi menjelaskan akan lebih berfokus pada game-game Sonic dari SEGA, menjadikan 2023 sebagai era baru untuk waralaba Sonic The Hedgehog.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan Sonic Frontiers? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Alasan Harvest Moon Kalah Telak di Genre Farm Sim Saat Ini

GAMEFINITY.ID, Bandung – Dulu Harvest Moon benar-benar menjadi pionir game bergenre farm sim. Pemain dan kritikus beramai-ramai menikmati setiap game yang rilis saat itu. Mereka memuji presentasi game yang sederhana namun adiktif.

Namun, saat ini Harvest Moon hanya tinggal kenangan. Setelah sebuah masalah lisensi antara dua pengembang, seri game farm sim itu mulai meredup. Bahkan, setiap game yang dirilis sudah kalah telak dengan setiap pesaing di genre yang sama saat ini.

Awal Mula

Seri Harvest Moon dimulai dari game pertamanya yang berjudul Bokujo Monogatari untuk SNES pada 1996. Awalnya, game itu sempat diremehkan karena rilis tepat setelah peluncuran Nintendo 64. Lebih buruknya, tema game itu adalah berkebun dan berternak. Setidaknya, game itu terjual sebanyak 100.000 kopi, cukup populer untuk diimpor ke Amerika Utara dan Eropa sebagai Harvest Moon.

Harvest Moon Back to Nature Start
Harvest Moon: Back to Nature menjad entri yang paling diingat bagi penggemar setianya

Harvest Moon: Back to Nature menjadi entri game yang paling diingat bagi kebanyakan penggemarnya. Pertama kali rilis di PlayStation pada 1999, game ini menjadi game pertama Harvest Moon yang rilis di PlayStation. Game tersebut mendapat remake sebagai Harvest Moon: Friends of Mineral Town di Gameboy Advance. Sejak saat itu, popularitas Harvest Moon semakin meroket.

Perpisahan Natsume dan Marvelous: Harvest Moon vs Story of Seasons

Di balik kesuksesan itu, muncul kontroversi pada seri game ini pada 2014. Marvelous memutuskan untuk tidak lagi memberi lisensi pada Natsume di Amerika Utara dan Eropa. Marvelous sendiri telah mengakuisisi Victor Interactive Software selaku pengembang aslinya pada 2002.

Natsume pun tidak ingin merelakan Marvelous mengakhiri usaha mereka. Terlebih, mereka masih memiliki hak nama Harvest Moon. Oleh karena itu, mereka memilih untuk mengembangkan seri mereka sendiri memakai nama tersebut.

Marvelous kemudian mengganti nama seri game farm sim besutannya menjadi Story of Seasons. Xceed Games, anak perusahaannya, mengambil alih distribusi di Amerika Utara.

Harvest moon the lost valley
Harvest Moon: The Lost Valley oleh Natsume
Story of Seasons 2014 Marvelous Real Harvest Moon
Story of Seasons (2014) oleh Marvelous

Persaingan mereka dimulai saat game pertama seri masing-masing debut pada 2014 di Nintendo 3DS. Story of Seasons besutan Marvelous rilis terlebih dahulu pada Februari, sedangkan Harvest Moon: The Lost Valley milik Natsume rilis November. Hal ini memicu kontroversi di kalangan penggemarnya. Mereka kebingungan game manakah yang menjadi Harvest Moon asli.

Begitu kedua game itu dibandingkan, penggemar memilih Story of Seasons oleh Marvelous ketimbang Harvest Moon oleh Natsume. Story of Seasons juga mendapat pujian dari kritikus dan menjadi game terlaris tercepat, sedangkan Harvest Moon: The Lost Valley justru terpuruk dengan ulasan negatif oleh pemain dan kritikus.

Stardew Valley Merevolusioner Genre Farm Sim

Stardew Valley Harvest Moon Nostalgia
Stardew Valley berhasil mencuri perhatian penggemar game farm sim

Pada 2016, Stardew Valley memasuki persaingan genre farm sim. Meski sebagai game indie yang dikembangkan sendiri oleh ConcernedApe, Stardew Valley sudah terjual 20 juta kopi sampai saat ini, jauh melebihi penjualan game Harvest Moon dan Story of Seasons. Game itu mengingatkan pemain yang pernah memainkan Harvest Moon di konsol Nintendo lawas.

“Gagasan saya dengan Stardew Valley agar mengatasi masalah yang saya hadapi dengan Harvest Moon, juga untuk membuat ‘tujuan’ dengan elemen gameplay tried-and-true seperti crafting dan quest,” ungkap ConcernedApe pada Gamasutra (sekarang Game Developer).

Mau tidak mau, Story of Seasons dan Harvest Moon harus berbenah dengan menerapkan inovasi. Terlebih, Stardew Valley turut membuat tren game bergenre farm sim bersinar kembali. Mulai dari seri Rune Factory yang juga dikembangkan oleh Marvelous, Harvestella oleh Square Enix, hingga Coral Island oleh Stairway Games.

Baca juga: Stardew Valley MOD, Rekomendasi MOD yang Banyak Digunakan

Harvest Moon: One World Rilis, Fans Kecewa

Harvest Moon One World
Harvest Moon: One World

Natsume tetap mencoba kembali mengembangkan setiap seri Harvest Moon setelah Stardew Valley booming. Namun semua usaha mereka tetap mendapat ulasan negatif. Harvest Moon: One World untuk Nintendo Switch menjadi contoh terbarunya.

Saat trailer-nya rilis, One World mendapat cibiran dari warganet dan juga dislike begitu banyak. Penggemar setianya merasa dunia yang ditampilkan terasa kosong, grafik yang tidak terpoles, kurang inovasi, dan ketinggalan zaman untuk konsol seperti Nintendo Switch.

Ini menjadi alasan mengapa Harvest Moon kalah telak dengan pesaingnya di genre farm sim, terutama Stardew Valley dan Story of Seasons. Ironisnya, game yang menjadi pionir genre farm sim kini telah sangat meredup.

Kontroversi hak nama antara Natsume dan Marvelous dapat disimpulkan menjadi awal dari kemunduran seri Harvest Moon. Terlebih, dengan persaingan game farm sim yang semakin ketat saat ini, game besutan Natsume itu sudah kalah telak. Apakah masih ada harapan bagi Natsume untuk menyelamatkan seri yang mengundang nostalgia itu?