Tag Archives: rpg

Outward: Definitive Edition Meluncur 17 Mei!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Outward, game open world RPG fantasi besutan Nine Dots Studio dan Prime Matter akan mendapat Definitive Edition! Versi rerelease dari game tersebut akan diluncurkan pada 17 Mei di PC, PlayStation 4, PlayStation 5, dan Xbox X|S.

Outward pertama kali dirilis pada 2019 di PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Game RPG dengan elemen survival ini mendapat ulasan beragam dari kritikus profesional. Meski begitu, Outward berhasil menarik perhatian pemain. Dua expansion DLC juga sudah dirilis, yaitu The Three Brothers dan The Sorobeans.

Dalam game ini, pemain berperan sebagai seorang petualang di dunia fantasi Aurai, di mana mereka akan menghadapi berbagai monster berbahaya dan mengelilingi berbagai dungeon. Outward menampilkan elemen survival hardcore di mana mereka dapat terinfeksi penyakit dan membutuhkan tidur.

Pemain bisa bermain Outward secara single-player atau multiplayer, baik secara online atau local dalam split screen.

Baca juga: 5 Game RPG Hidden Gem Terbaik di Nintendo Switch

Apa Saja yang akan Hadir di Outward: Definitive Edition?

Secara teknis, Outward: Definitive Edition merupakan versi repackage dari Outward. Dalam versi baru ini, terdapat berbagai fitur baru, yaitu beberapa perubahan dalam sistem combat, penambahan fitur DLC ke dalam base game, pengembangan quality-of-life, tantangan baru, dan berbagai konten lainnya. Juga, seluruh update dan bug fixes dari versi awalnya juga akan hadir.

Tidak hanya base game, Definitive Edition juga sudah termasuk dua expansion DLC yang telah disebutkan sebelumnya. Dengan berbagai fitur baru ini, Outward: Definitive Edition diharapkan dapat menjadi versi terbaik dan terstabil daripada sebelumnya.

Pemain yang Sudah Punya Base Game dan DLC-nya Bisa Dapat Definitive Edition Secara Gratis!
Outward gameplay

Jika pemain sudah membeli Outward dan DLC The Three Brothers sebelumnya, mereka bisa mulai memainkan Outward: Definitive Edition secara gratis! Gematsu melaporkan pemain tidak perlu membeli DLC The Sorobeans sebagai penambah syaratnya.

Sambil menunggu Outward: Definitive Edition meluncur pekan depan, intip terlebih dahulu trailer-nya. Tertarik untuk mencoba?

Untuk berita terbaru tentang game RPG lainnya dapat terus update artikel-artikel lainny di Gamefinity. Selain itu Gamefinity menyediakan juga top up dan voucher games dengan metode yang mudah dan cukup murah, tinggal klik Gamefinity.id

Review Oceanhorn Series, Game Mobile dengan Visual yang Apik

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Oceanhorn atau judul lengkapnya ialah Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas adalah game Adventure-RPG 3D yang dirilis pada 14 November 2013 dan dikembangkan oleh Cornfox and Brothers.

Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas tersedia untuk Platform seperti, NDS, Mbile, Playsation 4, IOS, Xbox One, Windows, Mac Os, dan PS Vita.

Baca Juga : Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Sinopsis Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas

Bercerita tentang keluarga yang awalnya terdiri dari sang ayah, ibu, dan anak laki-laki. Tidak ditunjukkan sosok sang ibu pada game ini. Pada suatu malam, sang ayah yang seorang petualang pergi dari rumah dengan alasan yang tidak diketahui dan meninggalkan sebuah jurnal dan kalung sang ibu.

Pada keesokan hari, sebangunnya sang karakter utama yang mendapati dirinya ditinggal pergi dan akhirnya memutuskan untuk berpetualang demi mencari tahu alasan sang ayah pergi.

Gameplay (9/10)

Review Oceanhorn Series
Gameplay – Review Oceanhorn Series, Adventure Mobile dengan Visual yang Apik

Oceanhorn memiliki mekanisme yang serupa dengan Zelda. Hal ini menjadikan Oceanhorn sebagai alternatif game seperti Zelda yang dapat dimainkan di Mobile. Oceanhorn juga memasukkan unsur RPG dan Adventure di dalamnya dan sedikit sentuhan cerita pembuka yang menjadi modal awal dari game Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas.

Oceanhorn hadir dengan mekanisme yang sederhana tetapi teka-teki yang menyusahkan. Dalam menjalankan alur cerita, player dituntut untuk bertarung, menyelesaikan quest, berlayar antar pulau, mengumpulkan emblem, dan banyak lagi.

Graphic (10/10)

Review Oceanhorn Series
Graphic – Review Oceanhorn Series, Adventure Mobile dengan Visual yang Apik

Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas memiliki visual yang memukau untuk ukuran game Offline yang dapat dimainkan tanpa perlu memiliki perangkat berspesifikasi tinggi.

Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas membawakan gaya sudut pandang isometrik dengan tokoh utama di tengahnya.

Game ini memadukan gaya Sandbox dan 3D Visual dalam pembawaan grafisnya. Dengan tone, pencahayaan, dan teksture obyek yang sesuai, menjadikan Oceanhorn sebagai salah satu game yang memanjakan mata.

Control (9/10)

Review Oceanhorn Series
Control – Review Oceanhorn Series, Adventure Mobile dengan Visual yang Apik

Oceanhorn tidak memiliki mekanisme kontrol yang rumit. Pada awal permainan, hanya ada di perintah kontrol untuk sang karakter yaitu, kontrol menyerang dan beregrak.

Karakter dapat menyerang hanya dengan kontrol tekan, kontrol yang hanya terdiri dari satu tombol. Seiring perkembangan sang karakter, semakin banyak kontrol yang dapat di eksekusi. Tetapi masih dengan satu kontrol menyerang.

Kontrol eksekusi untuk bergerak pada game ini hampir sama dengan analog. Uniknya, Oceanhorn tidak memberikan atau menunjukan tampilan layaknya sebuah analog. Karakter utama bergerak berdasarkan sentuhan dari tangan pada layar bagian kiri, seolah ada kontrol analog disana.

Addictive (8/10)

Review Oceanhorn Series
Addictive – Review Oceanhorn Series, Adventure Mobile dengan Visual yang Apik

Mungkin game ini akan sedikit terasa membosankan untuk player yang tidak mementingkan cerita pada game. Walaupun cerita dari Oceanhorn sangat pasaran, Oceanhorn masih sangat playable untuk mengisi waktu luang.

Music (9/10)

Review Oceanhorn Series
Music – Review Oceanhorn Series, Adventure Mobile dengan Visual yang Apik

Oceanhorn: Monster of Uncharetd Seas memiliki beberapa Sound Effect dan BGM yang menarik. BGM yang berbeda di setiap lokasi atau pulau. Memiliki Sound Effect layaknya berada di daerah pesisir, kicauan burung, deru ombak, dan suara dari hembusan angin yang sepertinya terasa menyejukkan.

Oceanhorn membawakan BGM layaknya sebuah game dalam dunia Fantasy, walaupun sebenarnya game ini berlatar di dunia Fantasy. Peniadaan BGM pada saat karakter berada di bawah tanah atau Dungeon menjadikan sebuah tantangan dan uji nyali yang cukup menegangkan.

Kesimpulan

Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas menjadi salah satu alternatif pengganti game Zelda yang dapat dimainkan di Mobile. Berikut kelebihan dan kekurangan Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Oceanhorn menjadi salah satu game Mobile dengan visual yang apik dan indah. Mengingat bahwa untuk memainkan game dengan visual yang luar biasa, dibutuhkan perangkat dengan spesifikasi tinggi. Oceanhorn mematahkan persepsi orang-orang tentang game visual tinggi.

Kekurangan

Untuk alur cerita yang mudah ditebak dan beberapa Boss yang sedikit tidak Fair. Oceanhorn memiliki sedikit problem yang sama dari dulu yaitu, berlangganan premium yang terlalu cepat. Pemain diharuskan berlangganan Premium jika ingin memulai petualangan di lautan.

Untuk Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas, Total Score yang dapat penuli berikan adalah 9.

Sekian Review Oceanhorn: Monster of Uncharted Seas yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Harvest Moon adalah game JRPG Simulasi yang dirancang oleh Yasuhiro Wada dan Yoshifumi Hashimoto, kemudian dikembangkan dan diterbitkan oleh Natsume dan beberapa perusahaan terkait seperti Marvelous Entertainment.

Harvest Moon Series pertama dengan judul Harvest Moon. Dirilis pada tahun 1996 di Jepang, tahun 1997 di Amerika Utara, dan tahun 1998 di Eropa. Dikembangkan oleh Amcuss untuk Platform Super Nintendo, Wii U, dan Wii.

Harvest Moon Series menjadi salah satu game yang diterbitkan oleh Natsume dengan banyak series seperti, Harvest Moon, Harvest Moon: Back to Nature, hingga series terbarunya yaitu Harvest Moon: One World yang hadir pada Februari 2021 untuk Platform NDS dan Windows.

Baca Juga : Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Sinopsis Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Pada umumnya, story dari Harvest Moon series memiliki konflik yang sama pada setiap series. Menceritakan tentang seorang pemuda kota bernama Jack yang diamanatkan oleh mendiang kakeknya demi meneruskan ladang miliknya.

Selain itu dalam cerita Harvest Moon mendapatkan tugas meneruskan ladang milik kakeknya, Jack akan menghadapi beberapa masalah yang ada di desa seperti, desa akan dijadikan taman hiburan jika pihak desa tidak dapat membayar uang dengan jumlah tertentu atau menjadikan desa sebagai cagar alam yang dilindungi.

Selain itu, player diharuskan untuk bersosialisasi dengan penduduk sekitar demi menyelesaikan konflik terkait yang ada di desa. Pada beberapa Harvest Moon series, player dapat menikahi salah satu gadis di desa.

Gameplay (10/10)

Review Harvest Moon
Gameplay – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Harvest Moon memiliki mekanisme game yang serupa pada setiap series-nya. Harvest Moon memadukan gaya JRPG dan Simulasi kedalam game dan menyajikan cerita yang menarik pada setiap series-nya. Player diharuskan meneruskan dan mensukseskan ladang warisan sang kakek.

Dalam meneruskan ladang sang kakek, player diharuskan melakukan beberapa pekerjaan di ladang seperti, bertani, berternak, bersosialisasi hingga memecahkan konflik yang ada.

Graphic (10/10)

Review Harvest Moon
Graphic – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Harvest Moon Series memberikan tampilan grafis yang sesuai dengan series pada platform masing-masing. Harvest Moon Series menyajikan pemandangan yang bagus dan peningkatan grafis dengan baik pada setiap seriesnya. Salah satunya seperti, Harvest Moon: Save The Homeland.

Harvest Moon: Save The Homeland mengusung gaya visual 3D dengan pewarnaan dan gerakan yang halus, tidak terlalu mencolok dan juga tekstur yang sesuai. Harvest Moon: Save The Homeland menjadi salah satu series terbaik milik Harvest Moon.

Control (10/10)

Harvest Moon Series memiliki kontrol yang relatif sama pada setiap seriesnya, baik kontrol pada series di Nintendo, Windows, maupun Konsol. Tetapi ada beberapa series yang memberikan fitur agar player dapat kustomisasi kontrol perintah pada game.

Kebanyakan series memiliki kontrol yang sama, namun ada beberapa perintah yang hanya ada pada series tertentu seperti, Harvest Moon: Back To Nature yang memiliki kontrol perintah untuk berlari.

Addictive (8/10)

Review Harvest Moon
Addictive – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Seperti pada umumnya, game JRPG Simulasi memiliki gameplay yang cukup monoton. Salah satunya seperti kegiatan bertani, menyiram tanaman, menyikat ternak, memberi pakan ternak, kerja paruh waktu, hingga menambang.

Harvest Moon dapat cukup membosankan jika player bermain hanya sebatas untuk meneruskan ladang, maka dari itu hadirnya konflik yang harus diselesaikan menjadi salah satu alternatif kegiatan di Harvest Moon.

Music (10/10)

Review Harvest Moon
Music – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Harvest Moon Series selalu menyajikan BGM yang apik dan bagus pada setiap seriesnya. BGM yang dipadukan dengan beberapa sound effect yang membuat game ini terasa hidup.

BGM yang diberikan berupa lantunan instrumental yang menemani sang karakter menjalankan kegiatan sehari-harinya. Pada setiap lokasi, cuaca, musim hingga event memiliki BGM yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi latar, membuat pemain dapat merasakan langsung suasana di dalam game.

Kesimpulan

Harvest Moon Series menjadi salah satu JRPG yang wajib dicoba oleh penikmat JRPG terlebih penikmat game simulasi. Banyak game serupa yang memiliki mekanisme dan gameplay yang berkiblat pada Harvest Moon Series.

Berikut kelebihan dan kekurangan dari Harvest Moon Series yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Harvest Moon Series menjadi salah satu game yang dapat dimainkan di segala jenis Platform berbeda. Dapat dimainkan di NDS, Playstation, Windows, hingga Mobile sekalipun.

Harvest Moon Series dapat dimainkan tanpa harus menggunakan perangkat berspesifikasi tinggi, karena game ini terbilang cukup ringan dan ramah.

Kekurangan

Game ini terkesan membosankan dan sangat sulit dalam urusan mencari uang. Bahkan ada beberapa series yang memiliki tingkatan yang sangat sulit dalam mengumpulkan uang dan juga Item seperti keperluan ladang yang sangat mahal. Hal ini menuntut pemain untuk menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan misi tertentu.

Untuk Harvest Moon Series, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,6.

Sekian Review Harvest Moon Series yang dapat penulis sampaikan. Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Kalian juga bisa top up untuk games kesayangan kalian langsung di Gamefinity.id

Final Fantasy XVI Masuk Tahap Akhir Pengembangan

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Produser Naoki Yoshida telah mengungkap Final Fantasy XVI sudah memasuki tahap akhir pengembangan! Setelah mengalami penundaan, kabar ini tentunya disambut gembira oleh penggemar seri Final Fantasy.

Yoshida Menggunakan Brosur Dari Uniqlo Dalam Mengumumkan Kabar Terbaru Final Fantasy XVI!

Uniknya, alih-alih melalui press release atau media sosial seperti Twitter, Yoshida memastikan kabar itu melalui brosur atau pamflet Uniqlo di Jepang. Uniqlo sendiri akan meluncurkan lini T-shirt untuk menyambut hari jadi ke-35 seri Final Fantasy.

Yoshida mengonfirmasi kabar terbaru Final Fantasy XVI itu melalui sebuah wawancara. Wawancara tersebut kemudian diterjemahkan oleh pengguna Twitter dan streamer @aitaikimochi. Yoshida berpikir jalan cerita Final Fantasy XVI diharapkan menarik penggemar lama seri tersebut dengan cerita lengkap. Tentu saja pemain nantinya akan mendapat pengalaman berbeda dari Final Fantasy XIV online yang juga dibesutnya.

Yoshida juga berkata, “Tidak seperti sebuah game online yang melibatkan banyak pemain secara bersamaan, Final Fantasy 16 menawarkan pengalaman berbeda dalam berfokus pada single player dan dapat membenamkan pemain dalam cerita.”

Final Fantasy XVI

Produser Final Fantasy XVI itu juga berharap pemain yang sudah lama tidak bermain seri Final Fantasy dapat menikmati game terbarunya nanti. Ia juga berharap dengan bermain Final Fantasy XVI, pemain lama dapat mendapat kembali kesenangan seperti seri sebelumnya.

Sayangnya, belum ada tanggal peluncuran resmi Final Fantasy XVI dari pihak Square Enix. Yoshida sendiri sudah berjanji akan mengumumkan detail barunya pada musim semi ini. Pengumuman melalui brosur Uniqlo ini mungkin adalah awal dari detail barunya, jadi tampaknya penggemar tidak perlu khawatir.

Sebelumnya Sempat Tertunda Karena Pandemi COVID-19

Final Fantasy XVI sendiri telah diumumkan sebagai game PlayStation 5 pada September 2020. Sebelumnya, Yoshida telah mengumumkan pada Juli tahun lalu bahwa pengerjaan cerita dan sulih suara bahasa Inggris telah selesai. Namun, pengerjaan game harus tertunda karena pandemi COVID-19, menyebabkannya harus tertunda dari jadwal.

Baca juga: Final Fantasy XVI : Setelah Absen Sekian Lama, Proses Pengembangan Sejauh Mana?

Pada Desember lalu, Yoshida mengumumkan pengembangan Final Fantasy XVI terlambat dari jadwal sebanyak enam bulan. Tidak heran, banyak dari staf yang mengerjakan game ini terpaksa harus dirumahkan.

Semoga ada kabar baik lagi tentang seri terbaru Final Fantasy ini. Sambil menunggu kabar terbaru tentang tanggal rilis Final Fantasy XVI. Kalian dapat peroleh informasi tentang perkembangan games terbaru di Gamefinity. selain perkembangan games dan informasi lainnya, kalian bisa top up langsung dengan mudah di gamefinity.id

Review CyberCode Online, MMORPG Berbasis Teks Ramah Device

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungMMORPG atau Massively Multiplayer Online Role-Playing Game) merupakan salah satu genre game yang sedang ramai dan digemari saat ini.

MMORPG merupakan Sub genre dari RPG (Role-Playing Game). Game RPG belum tentu game MMORPG, tetapi game MMORPG sudah pasti itu game RPG.

MMORPG menjadi salah satu genre yang digemari para player game. Beberapa game yang mengusung genre MMORPG seperti, Toram Online, Ragnarok, dan game MMORPG basis Teks seperti CyberCode Online.

CyberCode Online adalah game MMORPG berbasis Teks garapana Dex App Studio yang dapat dimainkan di Browser dan dirilis pada September 2020 untuk dimainkan di Android dalam bentuk Aplikasi.

Sinopsis CyberCode Online. MMORPG Berbasis Teks Ramah Device

Berlatar belakang di kota Shangri-La. Sebuah pusat kota yang telah berkembang secara Futuristik dan menjadi salah satu kota tersibuk dibenua. Kota yang banyak menyediakan kebutuhan hidup zaman modern.

Tidak sedikit juga kasus dari tindak kriminal dikota ini seperti hadirnya kelompok-kelompok pengacau hingga transaksi ilegal

Kalau dilihat dari nama kota dan tempatnya, CyberCode Online berlokasi di China ataupun Jepang. Dan kurang lebih game ini berlatar pada tahun 2100 keatas.

Baca Juga : Review Mobile Legends: Adventure. Game Idle RPG Bergaya Anime

Gameplay (9/10)

Review MMORPG
Gameplay – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Secara keseluruhan, CyberCode Online menjadi salah satu game MMORPG Basis Teks yang sangat menarik. Seperti yang kita tahu, bahwa game MMORPG merupakan game yang penuh dengan aksi dan player yang saling berinteraksi. Berbeda dengan CyberCode Online, game ini memberikan pengalaman bermain MMORPG dalam bentuk teks dan portrait.

berpergian dengan kereta dari kota satu ke kota lain. Dan ikut serta dalam penyerangan Cyber yang dilakukan oleh player lain dalam jumlah Massal.

Disini kita dapat pergi kepasar senjata, obat-obatan, bahkan merakit senjata juga. Game ini tidak membuang unsur MMORPG yang selalu ada pada game sejenisnya. Salah satunya adalah Dungeon. CyberCode Online menjadikan Rubanah sebagai Dungeon di era Futuristik. Dan game ini juga memungkinkan sistem Player lawan Player.

Rubanah atau Dungeon di CyberCode Online terlihat seperti sebuah Map persegi yang berisi Treasure Chest dan Player atau NPC yang dapat kita eksekusi. Pengeksekusian dilakukan layaknya battle didalam game Idle Turn-Based namun dengan sedikit sentuhan bergaya kode ASCII.

Graphic(9/10)

Review MMORPG
Graphic – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Tidak terlalu banyak yang dapat diharapkan perihal Grafis dalam game ini. Pertarungan tidak terjadi dalam bentuk fisik seorang karakter, melainkan dalam bentuk Minimap.

Tetapi game ini masih memberikan Visual karakter dan latar tempat yang menarik dan paduan warna hitam dan putih yang sedikit menjelaskan bagaimana bentuk dunia di masa depan.

Control (9/10)

Review MMORPG
Control – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Tidak ada kontrol khusus dalam CyberCode Online. Game ini dapat dimainkan dengan metode clicking dan tap untuk mengatur jalannya permainan. Walaupun begitu, game ini sangat direkomendasikan untuk player yang suka dengan game santai.

Addictive (9/10)

Review MMORPG
Addictive – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Game ini juga mengusung sistem Grinding didalamnya. Hampir semua genre MMORPG seperti ini. Tapi tenang, game ini tidak mempersulit player dalam urusan mencari resource.

Ada beberapa jenis Resource yang bisa kita temukan seperti, Bitcoins yang menjadi mata uang digame ini dan item pendukung lainnya.

Untuk Grinding, umumnya dilakukan secara otomatis. Player hanya perlu menunggu sampai batas waktu yang telah kita tentukan untuk Grinding. Waktu di game akan tetap berjalan walau Player sedang Offline ataupun meninggalkan permainan.

Music (10/10)

Walaupun game ini hanya mengandalkan slide-slide saja, game ini masih memiliki musik latar yang menarik dan terasa seperti dentuman lagu-lagu Pop Rock.

Game ini hanya membawakan lantunan musik instrumental yang menyenangkan dan tidak terasa membosankan ditelinga dan juga lagu yang dibawakan terkesan Futuristik

Kesimpulan Review CyberCode Online

Game ini sangat cocok dimainkan ketika waktu santai dan tidak ingin merasa terbebani dengan sulitnya mekanisme game MMORPG seperti sekarang. Untuk diawal mungkin akan sedikit terasa pusing dengan tampilan yang nyaris semuanya berisi Teks dan Angka. Tetapi inilah yang jadi salah satu yang membedakan CyberCode Online dengan MMORPG lainnya.

Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Game ini sedikit unik dari game MMORPG kebanyakan, game ini tidak menampilkan karakter yang sedang bertarung. Dan ini jadi salah satu ciri khas dari game MMORPG basis teks satu ini.

CyberCode Online dapat dimainkan di device yang berspesifikasi rendah sekalipun. Game ini berukuran tidak lebih dari 10 MB. CyberCode Online dapat dimainkan melalui browser.

Menjadi salah satu game MMORPG yang ringan dan tidak menyulitkan untuk Free-Player. tidak seperti kebanyakan game RPG pada umumnya, mengusung sistem Pay-to-Win dan Grinding diluar nalar.

Kekurangan

Tidak adanya interaksi Player ke NPC ataupun Player ke Player. Interaksi yang dimaksud adalah pertarungannya. Game ini tidak menampilkan karakter milik kita saat bertarung, hanya sebatas menampilkan siluet milik musuh dan beberapa weapon yang dapat digunakan.

Update informasi tentang game menarik lainnya hanya di gamefinity.id

Review Death Trash, Post-Apocalypse RPG Ala Fallout Klasik

GAMEFINITY ID, YOGYAKARTA – Untuk kita yang hidup di era 90 an pasti kenal dengan game Fallout, franchise legendaris yang menginspirasi munculnya game Death Trash. Game RPG MS-Dos ini memang sangat populer dan digemari pada masanya karena konsepnya yang unik.

Kali ini ada sebuah developer game indie Bernama Crafting Legends yang membuat game pasca kiamat ala fallout dengan unsur original yang juga sangat fresh. Game ini pertama kali dirilis dalam bentuk early access pada 5 Agustus 2021. Meskipun sudah banyak update berkala dari pengembangnya, game ini masih berstatus early access di steam.

Sinopsis Death Trash

Death Trash
Death Trash gameplay

Game Death Trash berlatar belakang di suatu planet fiksi Bernama nexus yang dipenuhi daging yang tumbuh dari tanah. Diceritakan disini bahwa robot-robot yang seharusnya menjadi pelindung malah berbalik melawan umat manusia karena kegagalan sebuah sistem.

Kita akan memulai game di area bawah tanah/tertutup dan bertemu dengan robot-robot yang menyuruh kita untuk keluar. Setelah berada diluar, kita akan dihadapkan dengan dunia dystopia dengan makhluk-makhluk aneh dan lingkungan yang jauh lebih aneh lagi. Daya tarik utama dari game ini adalah unsur eksplorasinya serta interaksi kita sebagai player dengan para NPC untuk mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di dunia game ini.

Baca Juga: Review Corpse Party: Ritual Persahabatan Berujung Petaka

Visual & Musik (7/10)

Game ini menggunakan visual Isometric Pixel Art dengan palette warna yang didominasi warna-warna bersaturasi rendah dan temperature warm. Tempat-tempat seperti goa, village, dll mempunyai gaya yang mirip dengan fallout 1 & 2, namun dengan visual yang tampak lebih modern.

Death Trash
Death Trash gameplay

Suasana distopia yang ditampilkan secara visual di game ini juga cukup terasa dengan adanya daging-daging yang tumbuh dari tanah yang tersebar diseluruh map. Banyak monster berbentuk layaknya mutant di Resident Evil juga siap mengejar kita jika kita tidak sengaja berpapasan dengannya. Apalagi, beberapa monster bisa berlari lebih cepat dari karakter kita dan bisa meledak saat dibunuh, menambah suasana tegang yang ada di game ini.

Game ini tidak mempunyai music yang cukup dominan, hanya sound effect saja dan music mencekam dan aneh ala-ala film Sci-fi horror yang ada disepanjang game.

Gameplay Death Trash(8/10)

Berbeda dengan game Fallout yang menggunakan system turn based RPG, game ini menggunakan mekanisme action RPG layaknya game-game role-playing modern lainnya. Hal yang sangat unik dari game ini adalah NPC yang bisa berinteraksi secara real time, jadi kita tidak perlu membaca text berjilid-jilid saat berinteraksi dengan NPC layaknya game Fallout. Game ini juga mempunyai fitur local co-op untuk kita menjalankan misi atau sekedar bereksplorasi Bersama teman.

Death Trash
Death Trash gameplay

Untuk Combat systemnya, game ini punya mekanisme yang cukup solid, dimana kita bisa dengan bebas memilih untuk memakai senjata jarak dekat atau jarak jauh. Senjata jarak jauh dan dekatnya pun dibagi lagi menjadi  dua kategori berbeda, yaitu senjata berat dan ringan.

Kita juga diberi fitur menghindar seperti game-game action RPG lainnya. Tidak hanya monster, kita juga akan dihadapkan dengan musuh manusia, ini adalah tipe musuh yang lebih menyusahkan, karena mobilitasnya yang lebih cepat dan mempunyai senjata yang beragam.

Disini juga terdapat pet yang bentuknya seperti gumpalan daging yang bergerak. Kita bisa memilih untuk menjinakkan pet itu jika skill taming kita tinggi atau sekedar membunuhnya saja untuk mendapatkan makanan.

Kontrol (8/10)

Game ini menggunakan mekanisme Action-RPG fast phase dimana kita harus sigap untuk menghindar dan menyerang diwaktu yang tepat. Game Death Trash mempunyai 2 mode, mode eksplorasi dimana sebagian besar kontrol keyboard dan mouse dipakai untuk tujuan interaksi dengan environment sekitar, dan juga mode combat yang bisa kalian trigger jika terjadi encounter dengan musuh.

Tidak ada combo atau movement spesifik yang harus kita gunakan untuk melawan musuh. Penggunaan senjata meele maupun ranged juga menggunakan action yang sama yaitu left click pada mouse. Untuk kalian yang tidak suka combat dan lebih sering menghindar, game ini juga mempunyai fitur stealth yang bisa kalian gunakan. Kalian juga bisa menggunakan right click pada mouse untuk mentarget musuh secara spesifik.

Kekurangan dari game ini adalah saat membuka inventory, game ini akan tetap berjalan dan tidak ada fitur pausenya. Ini membuat kita harus bergerak cepat untuk healing ataupun switch senjata, mengingat ini adalah game dengan combat fast phase yang menuntut kita untuk mempelajari pola serangan dari setiap tipe musuh yang kita temui.

Addictive (8/10)

Game Death Trash ini cukup adiktif dengan dunianya yang misterius namun menarik untuk dieksplorasi. Karena game ini mengedepankan unsur Explorasi layaknya game-game RPG lainnya, kita akan banyak menghabiskan waktu hanya untuk menjelajahi tempat-tempat baru dan mencari resources. Inventory yang sangat terbatas juga membuat kita harus berpikir dua sebelum mengambil sesuatu, dan membuat kita harus bolak-balik ke tempat yang sama untuk mengambil item yang belum sempat kita ambil sebelumnya.

Misteri tentang daging yang tumbuh dari tanah ini juga merupakan konsep yang unik dan menarik untuk menarik rasa penasaran kita sebagai playernya dalam menikmati story utamanya. Ditambah konflik peperangan antara robot dan manusia dalam game ini juga membuat storynya semakin kompleks dan menarik untuk disimak.

Death Trash
Death Trash gameplay

Dari keseluruhan game Death Trash yang sudah saya sebutkan sebelumnya, saya pribadi selaku reviewer memberikan score akhir untuk game Death Trash ini dengan 7.5 . Game ini masih mempunyai potensi lebih besar kedepannya, mengingat saat ini Death Trash masih dalam status Early Access dan ada konten baru yang terus ditambahkan kedalam game.

Game ini bisa kalian beli di steam dengan harga 110 ribu. Selain di PC, game ini juga rencananya bakal rilis di PS4, PS5, Xbox One X, Xbox Series X, Linux, Mac, dan Nintendo Switch.