Tag Archives: SEGA

SONY, Sang Pemenang Perang Besar Dunia Konsol

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Sony Group Corporation, Sony Corporation, atau SONY yang dikenal secara umum merupakan perusahaan besar multinasional Jepang. Sony Corp yang berpusat di Jepang atau tepatnya di Konan, Minato, Kota Tokyo, Jepang.

Sebuah perusahaan besar yang bergerak dan beroperasi sebagai salah satu produsen atau pemasok produk elektronik konsumsi, perusahaan konsol video game, dan penerbit game terbesar yang ada di dunia. Jadi tidak heran mengapa Sony masuk dalam deretan perusahaan teknologi terbesar di dunia, dari dulu hingga sekarang.

Sony Corp berdiri pada 7 Mei 1946 yang berpusat di Nihonbashi, Chuo, Tokyo, Jepang. Perusahaan yang didirikan oleh 2 orang founder yaitu, Masaru Ibuka dan Akio Morita.

Seperti yang dijelaskan di atas, Sony sendiri bergerak di bidang teknologi yang menghasilkan produk mencakup perangkat keras kompuer, barang elektronik, film, musik, robot, video game, dan banyak lagi.

Baca Juga : Game Playstation 2 Porting yang Lancar di PC Low Spesifikasi

Nintendo vs SEGA, Berakhir dengan SONY Sebagai Pemenang Mutlak

Sony Corp
Nintendo vs SEGA – SONY, Sang Pemenang Perang Besar Dunia Konsol

Sony Corporation atau Sony Group Corporation berdiri pada pertengahan tahun 1946 dan didirikan oleh Masaru Ibuka yang kemudian Akio Morita turut membangun Sony.

Tidak lama beberapa tahun dari berdirinya Sony, kurang lebih 14 tahun setelah Sony berdiri. Selang 14 tahun Sony berdiri, tidak lama muncul pesaing berat dari Sony, yaitu SEGA.

SEGA sendiri merupakan perusahaan yang serupa dengan Sony, tetapi fokus bergerak pada bidang industri video game dan perangkat kerasnya. SEGA sendiri masih merupakan perusahaan teknologi yang berasal dari Jepang.

SEGA berdiri pada 3 Juni 1960 dibawah naungan perusahaan Sega Interactive Co., Ltd. Didirikan oleh Martin Bromley dan Richard Stewart, yang kemudian Haruki Satomi menjadi ketua dan CEO perusahaan game satu ini.

SEGA sebagai produsen teknologi yang bergerak di industri yang mirip dengan Sony, telah banyak mengeluarkan produk-produknya seperti video game, konsol, dan perangkat game pendukung lainnya. Salah satu yang terkenal ialah Coin Game, atau biasa dikenal dengan mesin game arcade.

Sony dan Sega menjadi dua perusahaan dengan tingkat rivalitas yang cukup sengit. Rivalitas yang berakhir dengan kemenangan mutlak atas Sony sebagai perusahaan produsen teknologi terbesar di dunia.

Sony memenangkan perhelatan hebat dalam melawan rival nya, Sega. Perhelatan yang dikenal dengan sebutan The Console Wars. Tentunya ada alasan sendiri kenapa perhelatan itu bisa terjadi, dan mengapa Sony bisa memenangkan perhelatan tersebut.

The Console Wars, Blunder yang Memenangkan Sony dengan Mutlak

The Console Wars bermula pada pertengahan era 80 hingga 90-an yang melibatkan dua merek dagang Jepang yang tentunya sama-sama bergerak di bidang yang serupa, yaitu Sega dan Nintendo. Sejak era konsol game yang ditenagai dengan prosesor 8-bit hingga 32-bit, dan salah satu produk yang terkenal dengan di tenagai prosesor ini seperti Mesin Retro Arcade Mini.

Sikut menyikut terjadi antara dua perusahaan ini, Sega dan Nintendo dalam urusan pengembangan inovasi dan pemasaran produknya. Hal lucu terjadi disini, setidaknya sampai pihak Nintendo melakukan kesalahan yang cukup fatal.

Nintendo yang sebelumnya berjanji akan membuat konsol bersama dengan Sony, ternyata menyalahi perjanjian yang mereka buat sendiri dan berakhir dengan kejutan dari Sony sendiri yang langsung merilis Playstation pada tahun 1994.

Sony Corp
Playstation – SONY, Sang Pemenang  Perang Besar Dunia Konsol

Setelah Sony merilis konsol pertamanya, seketika Sony memenangkan perang konsol dua dekade yang sebelumnya Sega dan Nintendo yang jadi pusat perang. Salah satu konsol yang turut masuk dan terlibat dalam The Console Wars adalah Sega Saturn.

Sebelumnya, Sega telah merilis konsol video game bertenaga yang disebut dengan Sega Saturn. Sega Saturn yang dari jauh hari digadang-gadang akan mendominasi pasar dan perang konsol tersebut.

Seketika Sony melepas kartu AS miliknya, Playstation dan secara langsung memenangkan pertempuran itu. Hal ini memberikan efek rusak bagi masa depan Sega dan Sega Saturn secara cukup menyakitkan. Nintendo melakukan kesalahan fatal dan Sega terkena dampak dari persaingan antara Nintendo dan Sony.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – K-On! After School Live merupakan salah satu Rhythm game yang hadir di konsol dan berupa adaptasi dari serial animasi Jepang dengan judul yang sama, K-On.

K-On! After School Live dirilis pada September 2010 yang di kembangkan dan publikasikan oleh SEGA. Game ini hadir di plaform Playstation 3, dan Playstation Portable.

Baca Juga : The IDOLM@STER Shiny Festa, Jadi Produser Agensi Bakat 765

Sinopsis K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

Bercerita tentang sekelompok gadis SMA Sakuragaoka yang mengikuti sebuah ekskul disekolah tersebut. Sebuah ekskul musik ringan yang hampir ditutup yang disebut dengan  Keion-bu.

Ada seorang gadis dari salah satu anggota ekskul tersebut yang tidak memiliki pengetahuan tentang musik, namun pada akhirnya menjadi salah satu gitaris mahir di sekolah, sebut saja dirinya Yui Hirasawa.

Mereka berempat yang terdiri atas Yui Hirasawa, Mio Akiyama, Ritsu Tainaka, dan Tsumugi Kotobuki yang selalu menghabiskan waktu sepulang sekolah untuk berlatih musik dan ikut serta dalam pertunjukan sekolah.

Gameplay (8/10)

K-On! After School Live
Gameplay – K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

K-On! After School Live merupakan salah satu Rhythm game yang dapat dimainkan di salah satu platform, yaitu Playstation Portable. Hadir dengan mekanisme yang simpel, baik dari gaya permainan, mekanisme kontrol, dan banyak lagi lainnya.

K-On! After School Live hadir dengan sangat amat simpel. Dihadirkan dengan daftar menu yang menarik, dan juga hadir dengan bahasa Jepang. Walaupun berbahasa Jepang, dalam penggunaan bahasa, K-On! After School Live tidak menggunakan huruf Kanji pada tampilan bahasa yang diberikan.

Untuk mekanisme saat konser, K-On! After School Live disajikan dengan cukup berbeda dari Rhythm lainnya. Walaupun terbilang simpel, simpel disini hanya berlaku dalam permainan di mode Normal saja. Untuk mode diatas Normal dapat dibilang cukup rumit.

Hadir dengan papan eksekusi berbentuk balok nada yang berbeda tergantung dari not yang terpampang di layar. Sama seperti game Rhythm lainnya, K-On! After School Live juga dihadirkan dengan point seperti Perfect, Great, Normal, Bad, dan Miss.

Graphic (8/10)

K-On! After School Live
Graphic – K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

K-On! After School Live dihadirkan dengan visual yang pasaran namun cukup menarik. K-On! After School Live merupakan salah satu besutan dari SEGA. Game SEGA kebanyakan hadir dengan Chibi Style, jadi dapat dipastikan bahwa K-On! After School Live juga hadir dengan gaya visual Chibi Style.

Untuk visual pada saat konser, K-On! After School Live tetap hadir dengan gaya visual normal layak seperti Anime-nya. Bukan hadir juga dengan Chibi Style didalamnya. Kalau dilihat kembali, K-On! After School Live hadir dengan pengambbaran layaknya game Harvest Moon, chibi dan sedikit terlihat jelas garis piksel pada outline karakter.

Control (9/10)

K-On! After School Live
Control – K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

K-On! After School Live hadir dengan kontrol yang sederhana. Kontrol yang tidak terlalu merumitkan, namun sulit. Kontrol hanya mengandalkan pad pada bagian kanan PSP saja, namun hal ini akan menjadi sebuah mimpi buruk ketika memasuki mode Hard.

Kontrol permainan dalam mode normal cukup ramah dan mudah, tidak seperti di mode Hard yang sedikit sulit dalam mengontrol Tap dan Hold secara bersamaan. Tetapi tidak ada salahnya mencoba mode Hard yang satu ini.

Addictive (7/10)

K-On! After School Live
Addictive – K-On! After School Live, Simpel Rhythm Anti Wayang Club

Sebagai game Rhyhtm, K-On! After School Live hadir dengan tingkat adiktif yang cukup baik namun hanya sebentar. Beberapa lagu yang dihadirkan cukup menarik dan relate seperti di anime-nya. Hanya saja ada sedikit masalah dalam game ini perihal permainan yang dibawakan.

Hadir dengan lagu yang hampir bahkan seluruhnya original karya dari band musik Yui. Sayangnya cukup membosankan dikarenakan hanya hadir dengan lagu dan fitur fungsi yang minim dan apa adanya.

Music (9/10)

K-On! After School Live sebagai game Rhythm turut menghadirkan banyak lagu-lagu original bawaan band musik yang diisi teman-teman Yui. Salah satu lagunya adalah Fuwa-Fuwa Time.

Sound Effect juga turut elengkapi game ini. Sound Effect seperti reaksi karakter dan akibat dari gagal atau miss not saat bermain konser.

Kesimpulan

K-On! After School Live menjadi salah satu Rhythm game yang cukup playable dimainkan di perangkat portable kesayangan kalian. Berikut kelebihan dan kekurangan K-On! After School Live yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

K-On! After School Live hadir dengan cukup menarik. Menarik dari desain karakter, musik, hingga aspek-aspek penting maupun pendukung lainnya. Selain itu, juga K-On! After School Live hadir dengan visual karakter yang lucu dan dapat dilihat saat mereka semua berada dalam ruang klub ekskul.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari banyaknya kelebihan dari K-On! After School Live yang dapat penulis sampaikan berikut ini. Mungkin kekurangan ini dirasa cukup banyak, jadi dilihat saja.

Sebagai game Rhythm, K-On! After School Live hadir dengan musik yang menarik dan seru. Walaupun begitu, musik yang hadir dirassa cukup minim, tidak ada musik selain versi original.

Selain itu juga, mekanisme konser yang dibawakan cukup tidak enak dimainkan. Sebuah mekanisme konser yang balok nada dijadikan sebagai objek permainan utama. Walaupun visual karakter pada konser cukup baik, tetap saja tidak menutup kemungkinan bahwa K-On! After School Live memiliki mekanisme gameplay konser yang kurang baik.

Untuk K-On! After School Live, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,2.

Sekian Review K-On! After School Live yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Sonic Berkolaborasi Dengan Inugami Korone

GAMEFINITY.ID, PATI – Saat ini SEGA sedang merayakan ulang tahun salah satu waralaba terbesar mereka yaitu Sonic. Beberapa perayaan telah mereka persiapkan mulai dari game baru hingga event kolaborasi. Pada siaran langsung di kanal youtube Sonic Station dalam rangka peluncuran Sonic Origin, SEGA mengumumkan kolaborasi antara Sonic The Hedgehog dengan Vtuber Hololive Inugami Korone.

Sonic
Kostume Inugami Korone bertema Sonic | Source: SEGA

VTuber Inugami Korone hadir sebagai tamu spesial selama siaran peluncuran Sonic Origins. Dalam siaran tersebut Korone juga mengenakan kostum baru yang terinspirasi dari maskot ikonik milik SEGA ini. Pakaian tersebut menampilkan hoodie yang terinspirasi dari Sonic the Hedgehog, kalung yang menyerupai cincin emas yang dikumpulkan pemain dalam game, dan sepatu merah. Detail lain juga menunjukkan korone mengenakan t-shirt Sega, anting Chaos Emerald, dan memeluk boneka Knuckles. Pakaian tersebut secara khusus dibuat untuk memperingati kolaborasi antara Sonic dan Korone.

Kolaborasi yang dinamakan “SoniKoro 2022” akan berjalan selama setahun, ini juga termasuk kehadirannya dalam acara – acara yang terkait dengan Sonic. Selain itu Inugami Korone juga akan memulai debutnya sebagai pengisi suara di film kedua Sonic The Hedgehog yang bertajuk “Sonic vs. Knuckles”, meski tokoh yang akan diisi oleh Korone masih belum diberitahukan. Film kedua dari Sonic The Hedgehog ini mulai tayang pada 19 Agustus 2022 besok di Jepang.

Baca Juga : Cuplikan Gameplay Sonic Frontiers Tuai Kritik!

Tentang Sonic Origins

Sonic Origins
Sonic Origins | Source: SEGA

Sonic Origins merupakan game bundle yang menghadirkan semua seri klasik dari franchise Sonic. Bundle ini akan berisi remaster dari trilogi Sonic the Hedgehog yang sempat hadir di SEGA Genesis. Sebagai tambahan Sonic Origins juga akan menghadirkan story mode baru lengkap dengan cutscene animasi. Soundtrack yang dihadirkan juga telah digarap ulang demi menambah imersif player dalam memainkannya.

Sonic Origin hadir untuk Playstation 5, Playstation 4, Xbox Series X|S, Xbox One, Switch dan juga PC.

Tentang Inugami Korone

Sonic
Inugami Korone | Source: Hololive

Inugami Korone merupakan virtual youtube yang tergabung dalam agensi Vtuber Hololive. Korone debut sebagai bagian dari group “Hololive Gamer” bersamaan dengan Shirakami Fubuki, Ookami Mio, dan Nekomata Okayu.

Memiliki personaliti yang lucu dan terkadang ceroboh, tak heran jika korone banyak disukai banyak orang. Saat ini Korone telah memiliki kurang lebih 1.83 juta subscriber di kanal Youtubenya sejak debutnya di tahun 2019. Korone juga masih aktif dalam kegiatan streaming di kanal pribadinya tersebut.

Korone sangat menyukai game retro. Mungkin karena inilah SEGA memilihnya sebagai Brand Ambassador Sonic saat ini.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk mencoba game remaster Sonic the Hedgehod ini?

Jika kalian ingin tahu lebih banyak berita seputar game, kalian bisa mengunjungi Gamefinity. Buat kalian yang mau gacha atau top up game kesayangan kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles Sudah Hadir di Switch

GAMEFINITY.ID, Bandung Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba sudah menjadi franchise anime dan manga yang sukses besar. Mulai dari serial anime-nya sangat populer dan dipuji kualitas visualnya, hingga adaptasi film-nya yang meraup keuntungan besar-besaran. Penjualan serial manga-nya pun sangat fantastis, menjadikannya manga dengan penjualan terbanyak pada 2019 dan 2020.

Kesuksesan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba ini tentu akan terasa kurang jika tanpa adaptasi game. Pertama kali diumumkan pada 2020, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles merupakan game fighting 3D besutan CyberConnect2 dan Sega. Game itu pertama kali rilis 15 Oktober 2021 di PC, PS4, PS5, Xbox One, dan Xbox Series X|S.

Khusus pengguna Switch, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles sudah rilis 10 Juni 2022 lalu.

Terdapat Mode “Solo Play” dan “Versus Mode”

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - The Hinokami Chronicles
Gameplay Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles

Dalam mode Solo Play, pemain dapat menikmati kembali kisah Tanjiro yang bertekad untuk mengubah Nezuko kembali menjadi manusia. Cerita dari game ini sebenarnya merupakan retelling dari Season 1 dari serial anime-nya hingga film adaptasi arc Mugen Train. Solo play juga turut menghadirkan segmen exploration pendek dan juga cutscene saat pertengahan boss battle.

Dalam Versus Mode, pemain dapat saling berhadapan dengan pemain lain dalam 1v1 battle, baik online atau offline. Pemain juga dapat berhadapan dengan CPU untuk berlatih dalam battle.

Baca juga: Witch on the Holy Night Meluncur 8 Desember!

Berbagai Karakter Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Hadir di Game Ini

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - The Hinokami Chronicles character select
Character select di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles

Pada awal peluncuran, terdapat 18 karakter dari Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba yang dapat pemain mainkan. Itu pun sudah termasuk 6 karakter dari Chuukou Ikkan!! Kimetsu Gakuen Monogatari. 7 karakter baru dari arc Entertainment District juga akan hadir sebagai DLC yang akan dirilis nanti.

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles sudah tersedia di Nintendo Store. Sementara itu, season 3 dari Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba sudah diumumkan pada akhir penayangan season 2-nya tanpa kepastian tanggal tayangnya.

Jika pemain menyukai game fighting dan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, game ini tentu cocok untuk dimainkan. Untuk game anime terbaru lainnya yang akan datang, pastikan untuk pantau terus di Gamefinity. Kalian juga dapat melakukan top up dan membeli voucher games dengan mudah dan murah di Gamefinity.id.

Cuplikan Gameplay Sonic Frontiers Tuai Kritik!

GAMEFINITY.ID, Bandung Sonic the Hedgehog telah menjadi salah satu seri game khas dari Sega yang legendaris dan ikonik. Tentunya penggemar memiliki ekspektasi tinggi terhadap setiap entri game barunya. Meski begitu, setiap entri game Sonic the Hedgehog mendapat ulasan beragam dari kritikus, hanya beberapa yang mendapat komentar positif.

Sonic Forces, game yang dirilis 2017 silam, mendapat ulasan beragam. Kritikus mengomentari bahwa Sonic Forces sangat mengecewakan, meskipun Sonic Mania mendapat sambutan hangat setelah rilis pada tahun yang sama.

Setelah Sonic Forces rilis, Sega mengumumkan game Sonic terbaru berjudul Sonic Frontiers. Game yang dijadwalkan rilis akhir 2022 itu akan menjadi game Sonic pertama yang menggunakan sistem open world. Mendengar gebrakan yang dilakukan tim pengembang, ekspektasi penggemar tentu lebih tinggi daripada sebelumnya.

Penggemar Kritik Cuplikan Gameplay dan Teaser Sonic Frontiers!

Sega akhirnya merilis cuplikan gameplay beserta teaser Sonic Frontiers dalam bentuk kerjasama dengan IGN. Terdapat dua cuplikan gameplay yang dirilis IGN, satu yang memamerkan sistem open world-nya, dan satu lagi yang memamerkan sistem combat.

Sonic Frontiers gameplay

Begitu kedua cuplikan gameplay tersebut rilis, Sonic Frontiers langsung dibanjiri kritikan. Kritikan itu terutama muncul dari penggemar setia seri Sonic the Hedgehog. Mereka merasa kurangnya ciri khas dari karakter Sonic sendiri, terutama kurangnya momentum.

Penggemar juga mengeluhkan animasi yang relatif kaku dan tidak terpoles secara halus. Ditambah lagi, dunia yang terlihat masih terlihat berantakan. Secara keseluruhan Sonic Frontiers dirasa masih belum terselesaikan dengan benar dan membosankan.

VGC melaporkan cuplikan gameplay Sonic Frontiers pertama mendapat hampir 50 ribu dislike (dibandingkan 72 ribu like).

Baca juga: 5 Game Besar yang Akan Rilis Bulan Juni Ini

#DelaySonicFrontiers Sempat Trending di Twitter!

Penggemar meluapkan keluhannya di Twitter terhadap Sonic Frontiers. Mereka meminta agar Sega segera menunda perilisan game Sonic terbaru itu, memicu #DelaySonicFrontiers trending. Pasalnya, dengan kurang lebih enam bulan sebelum perilisan, mereka merasa Sonic Frontiers akan meluncur dengan kondisi buruk.

Sonic Central Akan Diadakan Malam Ini!

Sonic Central

Sementara itu, Sega juga akan mengadakan Sonic Central untuk tahun ini diadakan hari ini pukul 9:00 waktu Pasifik (atau malam ini pukul 23:00 WIB). Sega hanya menulis mereka akan mengumumkan berbagai proyek dan event baru yang akan datang.

Dengan Sonic Frontiers mendapat kritik tajam dari penggemar, tampaknya harapan Sega mendapat skor ulasan tinggi tidak akan tercapai jika tetap rilis akhir 2022. Apakah Sega akan mengabulkan permohonan penggemar untuk menunda Sonic Frontiers demi memperbaikinya? Apakah ini menjadi satu lagi game Sonic the Hedgehog yang akan menuai kekecewaan?

Sonic Frontiers akan rilis di Nintendo Switch, PS4, PS5, PC, Xbox One, dan Xbox Series X|S pada akhir 2022.

Kolaborasi Tekken 7 x Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown

GAMEFINITY, Bandung – Siapa sangka kalau dua game fighting seperti Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown dan Tekken 7 dapat berkolaborasi? Kolaborasi antara dua game fighting terjadi pada The King of Fighter ALLSTAR dan Street Fighter V awal tahun ini. Kini, giliran Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown yang berkolaborasi dengan Tekken 7.

Kolaborasi ini bukan kali pertama bagi Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown. Sebelumnya, game fighting itu berkolaborasi dengan seri Yakuza, game yang juga dibesut oleh Sega.

DLC Tekken 7 Collaboration Pack sudah tersedia untuk Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown mulai hari ini!

Bentuk Kolaborasi Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown x Tekken 7 Berupa Skin Character

Virtua Fighter 5 x Tekken 7

DLC Tekken 7 Collaboration Pack meliputi skin atau kostum untuk karakter Virtua Fighter. Pemain dapat menyulap berbagai karakter Virtua Fighter seakan menjadi karakter Tekken 7. Dalam trailer di atas, beberapa perubahan karakter dengan menggunakan skin dipertunjukkan, seperti Akira sebagai Kazuya, Pai sebagai Lily, Sarah sebagai Nina, Aoi sebagai Asuka, dan Jean sebagai Jin.

BGM, UI, dan Title Dari Tekken 7 Juga Hadir!

Tidak hanya skin, DLC kolaborasi tersebut juga menghadirkan background music dari Tekken 7. Terdapat 20 lagu dari Tekken 7 yang dapat diperdengarkan selama bermain. Tidak hanya itu, terdapat pula battle user interface dan dua Tekken 7 collaboration title. Dengan skin, BGM, dan UI battle, pemain setidaknya dapat mendekati pengalaman bermain Tekken 7 di Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown.

Baca juga: Sega Berencana Membuat Beberapa Super Game, Kemungkinan Melibatkan NFT?

Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown sendiri merupakan versi remaster dari Virtua Fighter 5. Game fighting besutan Sega itu pertama kali dirilis pada 1 Juni 2021 di PlayStation 4. Virtua Fighter 5 sendiri dirilis pada 2006 di platform arcade sebelum mendapat versi PlayStation 3 dan Xbox 360. Virtua Fighter 5 menjadi terakhir kali pemain mendengar entri terbaru dari Virtua Fighter.

Bagi pemain yang tertarik, DLC Tekken 7 untuk Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown sudah tersedia di PlayStation Store dengan harga Rp 139000.

Untuk berita terbaru dari game fighting seperti seri Virtua Fighter dan Tekken, pantau terus di Gamefinity.