GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Astebreed, mungkin nama ini belum pernah didengar atau bahkan dikenal secara umum. Jujur, game ini pun admin temukan waktu scroll halaman sale di Steam dan baru tahun kalau game ini ada.
Pertama kali bertemu admin suka dengan artstyle yang ada dan pada akhirnya membeli game ini. Sebelum masuk ke review mari mengenal lebih jauh tentang game ini.
Astebreed merupakan game besutan Edelweiss dan dipublikasikan oleh PLAYISM. Game ini sendiri rilis di tahun 2014 dan ada di Steam dengan nama “AstebreedL Definitive Edition”. Genre dari game ini adalah Arcade Shoot ‘Em Up yang dipadukan dengan bullet hell.
Oke karena sudah tahu sedikit tentang game-nya, mari lanjut ke review-nya.
Interface Astebreed
Hal pertama yang akan kita temui saat masuk ke dalam game-nya adalah logo Astebreed dengan siluet dua gadis. Dua gadis tersebut nantinya adalah heroine yang ada di dalam game.
Kesan pertama yang akan didapatkan di menu utama adalah sederhana dan to the point tanpa ada basa-basi selain opsi. Namun, kata sederhana disini tidak berada dalam konotasi positif. Hal tersebut dikarenakan UI dalam game ini seakan dibuat dengan minim effort. Hanya logonya saja yang dapat memikat perhatian, menunya tidak.
Kesederhanaan yang terkesan akibat kemasalan juga berpengaruh pada UI saat berada di dalam game. Pause Menu dalam game ini juga terkesan minim effort. Yang bagus hanyalah result window setelah menyelesaikan setiap chapter.
Admin Rating: 6/10 (Kesederhanaan yang mirip effort, yang bagus hanya logo di awal)
Gameplay Astebreed
Gameplay dari game ini lebih terkesan seperti game arkade yang diberi port untuk ke PC. Hal ini terlihat jelas dengan sistem scoring yang ada di dalamnya, meskipun kalau game over bisa diulangi kembali tanpa tambahan biaya.
Genre shoot ‘em up punya pengaruh yang kuat di game ini. Dari awal pemain akan diajarkan untuk bermain lebih berani dalam menambil resiko dengan fast-paced gameplay. Genre tersebut lalu dipadukan dengan bullet hell dan menghasilkan sebuah game yang dapat membuat seseorang frustasi.
Total ada dua mode yang ditawarkan, yaitu arrange dan original mode. Arrange mode mengusung kontrol baru yang lebih fluid dan disempurnakan, sementara original mode menawarkan kontrol klasik yang lebih sederhana namun lebih kaku.
Untuk difficulty ada tiga, Easy, Normal, dan Hard. Easy cocok untuk pemain yang fokus ke ceritanya atau hanya ingin refreshing. Normal adalah difficulty seperti biasa, di tingkat ini ada red bullet yang tidak dapat dihalau dan hanya bisa dihindari. Mode hard akan menawarkan lebih banyak musuh dan peluru dan HP yang tidak dapat regenerasi 100%.
Keseluruhan playtime dari game ini ada di angka 45-60 menit saja, sehingga dapat diselesaikan dalam sekali duduk.
Admin Rating: 8/10 (Bukan seorang fans dari bullet hell, tapi gameplay dari game ini dapat dikatakan newbie friendly dari pilihan difficulty)
Story Astebreed
Cerita di dalam game ini seprti satu-satunya motivasi sang pemain untuk menyelesaikan game ini. Bercerita tentang Roy bersama seorang gadis bersama Fio yang ingin menyelamatkan saudari dari Fio, Estina.
Saking pentingnya cerita ini ke dalam permainan, maka hanya spoiler itu saja yang dapat dibocorkan agar kalian dapat mencoba. Intinya adalah misi penyelamatan dan penyadaran, namun secara overall bagus dan berkesan.
Admin Rating: 9/10 (Cerita adalah motivasi untuk bermain game ini)
Baca Juga: Penjelasan 3 Genre Racing Game: Arcade, Sim, dan Simcade
Grafis
Game ini mengusung grafis 2,5D. Ini berarti penggunaan 3D yang digunakan seperti 2D. Beberapa tekstur dari game ini sudah digambarkan dengan baik, namun berbeda cerita ketika bermain dengan grafis rendah alias rata kiri. Parah, itulah kata yang bisa menggambarkan game ini di grafis low. Seluruh tekstur dan pencahayaan menjadi kacau, namun setidaknya game menjadi lebih ringan.
Dalam pertempuran, background yang ditampilkan sudah dapat digambarkan bagus. Secara overall animasinya cair dan partikel yang dikeluarkan sudah pas, tidak terlalu ramai atau sepi.
Admin Rating: 8/10 (Tidak terlalu bagus maupun buruk, seimbang kecuali di grafis low)
Audio
Musik yang dimainkan tidak terlalu wah atau monoton. Intinya tidak terlalu menonjol karena nantinya akan tercampur dengan suara lain yang lebih pas.
Suara lain yang lebih pas tersebut adalah suara efek dari serangan setiap karakter, baik musuh maupun karakter sendiri. Jujur, SFX dalam game ini jauh lebih menonjol ketimbang BGM yang ada karena dirasa lebih cocok.
Alasan dari BGM yang terpendam suaranya juga berasal dari suara karakternya. Suara dari Fiona seringkali muncul untuk memberikan instruksi dan suranya berasa seperti suara malaikat, halus.
Admin Rating: 8/10 (BGM? Meh. VA dan SFX? Yes)
Addictivity
Bermain game ini di difficulty hard memerlukan repetisi yang banyak. Pemain seperti diwajibkan untuk belajar dari pengalaman ketimbang dari tutorial yang ada. Bahkan difficulty normal terkadang memerlukan skill yang setidaknya sudah halus dalam mengontrol karakternya.
Admin Rating: 8/10 (Meskipun levelnya ya seperti itu-itu saja, namun pemain dapat mempelajari mekaniknya dari pengalaman)
Baca Juga: Review Hotline Miami: Game Brutal Penuh Pesan Moral
Worthiness
Game ini merupakan sebuah game berbayar yang ada di Steam. Di harga penuh, game ini dibandrol Rp. 108.999. Namun, ketika sedang diskon, game ini dapat dibeli di harga Rp. 21.799. Dapat disimpulkan, lebih baik menunggu promo karena di harga penuh, banyak substitusi yang lebih baik.
Admin Rating: 7/10 (Hanya worth it saat promo. Harga penuh? Big no.)
Kesimpulan
Astebreed merupakan game arkade shoot ‘em up yang dipadukan dengan bullet hell. Story dari game ini merupakan satu-satunya alasan untuk menamatkan game ini selain kepuasan. Grafis secara garis besar sudah pas, dan gameplay yang dapat disesuaikan serta dapat diselesaikan sekali duduk. BGM lebih inferior dari SFX dan VA di dalamnya. Dan, game ini lebih baik dibeli saat promo.
Total Admin Rating: 7,7/10