Tag Archives: shooter

Pemain Apex Legends Pilih LTM untuk Event Pertama Season 17

GAMEFINITY.ID, Bandung – Respawn Entertainment ternyata memiliki cara baru untuk mulai menggelar event pertama Apex Legends season 17, Arsenal. Cara itu adalah membiarkan pemain memilih playlist limited time mode (LTM) untuk event pertama tersebut. Poling tersebut sudah digelar pada 5-8 Mei 2023.

Ini menjadi kali pertama bagi Respawn Entertainment melakukan langkah ini. Pemain dapat menentukan LTM manakah yang ingin dimainkan saat event pertama season 17 itu berlangsung.

Terdapat Tiga Pilihan LTM Apex Legends

Apex Legends Season 17 LTM selection vote
Tiga pilihan di poling LTM yang ingin dimainkan saat event

Laman resminya (poling sudah ditutup) menyebut terdapat tiga pilihan LTM yang bisa mendapat playlist sendiri saat event pertama season 17 berlangsung. Ketiga pilihan itu adalah Control, Team Deathmatch, dan Gun Run.

Saat ini, ketiga mode tersebut berada di dalam satu playlist yang selalu berubah setiap harinya. Satu mode yang mendapat dukungan terbanyak akan mendapat playlist tersendiri selama event berlangsung.

Baca juga:

Gamespot menyebut mayoritas limited time event di Apex Legends berlangsung selama dua minggu. Ada kemungkinan playlist itu hanya akan tersedia selama 14 hari.

Apex Legends Season 17 Ballistic 2
Season 17 sudah meluncur pada 9 Mei 2023 dengan Ballistic sebagai Legend baru

Walau season 17 sudah meluncur pada 9 Mei 2023, Respawn menyebut pemenang dari poling itu akan terungkap pada 18 Mei mendatang. Kemungkinan pula, event tersebut akan dimulai setelah itu.

Baca juga:

Belum diketahui apakah mode Mixtape juga akan tersedia selama event tersebut agar pemain dapat memainkan kedua mode yang tidak menang poling.

Beberapa Pemain Ingin LTM Lama Kembali

Keputusan Respawn Entertainment tentunya disambut hangat di media sosial. Mereka tentu ingin memainkan LTM favorit selama event tersebut. Walau begitu, hanya terdapat piilihan Control, Team Deathmatch, dan Gun Run.

Ada juga beberapa penggemar yang justru mengungkap ketidakpuasannya di media sosial. Mereka justru menginginkan kembalinya mode Arenas atau limited time mode lain seperti Gold Rush dan third person mode.

Apex Legends season 17, Arsenal, sudah dimulai dari 9 Mei 2023. Respawn Entertainment juga akan mengungkap pemenang dari poling LTM untuk event pertama season itu pada 18 Mei mendatang melalui media sosial.

Dihujat, Redfall Jadi Salah Satu Game Terburuk di Steam!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Baru saja rilis dan mendapat sambutan negatif dari kritikus dan penggemar, Redfall ternyata kini menjadi salah satu game terburuk di Steam! Hanya membutuhkan tiga hari setelah rilis bagi game besutan Arkane itu mendapat gelar tersebut.

Game vampire shooter itu sudah mendapat review bomb dari penggemar. Pasalnya, game itu penuh dengan bug, gameplay yang datar, dan secara keseluruhan terasa belum selesai.

Baca juga:

Redfall Jadi Salah Satu Game Terburuk di Steam Sepanjang Masa!

Redfall one of the worst games on Steam 2
Redfall mendapat kritikan buruk hingga menjadikannya salah satu game terburuk sepanjang masa di Steam

Per tulisan ini, Redfall berada di posisi ke-14 dari daftar peringkat Hall of Shame Steam 250. Daftar tersebut mengungkap 100 game Steam dengan rating terendah sepanjang masa berdasarkan rata-rata skor review dan jumlah review.

Penggemar beramai-ramai mengkritik Redfall karena berbagai masalah, terutama masalah teknis. Mulai dari AI musuh yang buruk, grafik yang jelek, hingga cerita yang monoton. Lebih buruknya, versi PC-nya dinilai sangat mengecewakan, terutama di Steam. Sementara itu, versi konsolnya tidak memiliki fitur 60 FPS.

CEO Xbox, Phil Spencer, sudah meminta maaf atas kegagalan Redfall. Dirinya mengaku tidak ada satupun dari pihaknya menyangka game besutan Arkane itu akan menjadi kegagalan besar. Ia berjanji game vampire shooter itu akan mendapat dukungan sama seperti Grounded dan Sea of Thieves.

Baca juga:

Bukan Satu-satunya Game AAA yang Masuk Daftar Game Terburuk di Steam

Redfall tentu bukan satu-satunya game AAA yang menjadi salah satu dari daftar 100 game terburuk di Steam. Terdapat beberapa game AAA yang mendapat nasib serupa karena deretan backlash dari penggemar.

Contoh terdekatnya, Umbrella Corps di posisi ke-15. Bisa dibilang game spin-off Resident Evil itu mendapat posisi di atas Redfall. Ada juga Call of Duty: Warzone 2.0 yang berada di posisi ke-25, sedangkan Battlefield 2042 berada di posisi ke-28.

Dua game AAA yang juga rilis baru-baru ini, Wild Hearts dan Wo Long: Fallen Dynasty ternyata masuk deretan game terburuk di Steam, rupanya dari review bomb. Wild Hearts berada di posisi ke-58, sedangkan Wo Long: Fallen Dynasty harus duduk di posisi ke-77.

Baca juga:

Sementara Redfall sudah rilis di PC dan Xbox Series X|S, game besar selanjutnya dari Xbox dan Bethesda adalah Starfield, sebuah game sci-fi RPG yang sudah dinilai memiliki ambisi besar. Game besutan Bethesda itu akan memiliki showcase tersendiri, Starfield Direct, yang akan digelar 10 Juni 2023.

Fortnite Masuk Lineup Olympics Esports Week 2023 Singapura

GAMEFINITY.ID, Bandung – Fortnite kini masuk lineup Olympics Esports Week 2023. International Olympics Committee telah menambah game battle royale sekaligus metaverse buatan Epic Games itu sebagai cabang esports sebagai bagian dari International Shooting Sport Federation (ISSF) Challenge.

Tidak seperti kebanyakan kompetisi esports Fortnite, beberapa pemain yang berpartisipasi akan menghadapi kompetisi virtual shooter di sebuah Fortnite Creative Island khusus Olympics Esports Week. Berarti tidak akan ada kompetisi last man standing atau demonstrasi building menggunakan fitur Creative.

Fortnite Salah Satu Cabang Olympics Esports Week 2023

Fortnite Olympics Esports Week 2023 lineup
Bukan kompetisi battle royale, tetapi kompetisi menembak

Dikutip dari laman resminya, IOC bekerja sama dengan ISSF untuk menggelar kompetisi menembak dengan mengandalkan Fortnite. Game shooter buatan Epic Games itu kini jadi cabang esports Olympics Esports Week bukan sebagai kompetisi seperti Fortnite Champions Series, melainkan hanya kompetisi menembak virtual.

Baca juga:

Kompetisi ini merupakan event invitational dan melibuatkan 12 pemain dari Fortnite Champion Series. Tidak hanya itu, kompetisi ini akan berlangsung di sebuah map spesial, yaitu International Shooting Sport Federation Island yang dibuat di Fortnite Creative. Map tersebut didesain untuk mencerminkan kompetisi cabang olahraga menembak.

Pemain yang berpartisipasi dalam kompetisi itu akan diuji akurasi mengunci targetnya. Ini sama persis seperti atlet menembak sungguhan dalam kompetisi.

Dengan pengumuman ini, Fortnite menjadi game ke-10 yang dipertandingkan di Olympics Esports Week. Game terkenal lainnya di antaranya Just Dance, Gran Turismo 7, dan Chess.com.

Baca juga:

Digelar 24 Juni 2023 di Singapura

Kompetisi menembak Fortnite di Olympics Esports Week akan digelar 24 Juni 2023 di Singapura. Bagi yang tidak dapat menonton langsung, terdapat pula live stream di Olympics.com dan media sosial Olympics.

Sementara itu, IOC sudah membuka penjualan tiket untuk menyaksikan Olympics Esports Week. Tiket untuk menonton selama sehari dipatok seharga 10 dolar Singapura. Sementara untuk three day pass sudah dipatok seharga 20 dolar Singapura.

Tentunya Fortnite menjadi game populer yang dapat menjangkau penonton Olympics Esports Series yang akan dimulai 23 Juni 2023. Setidaknya, pihak IOC sudah mencari akal untuk menggabungkan konsep kompetisi dengan game battle royale itu agar menarik perhatian penggemar esports.

Deretan Bugs Apex Legends Ternyata Dipicu Satu Line Code!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Respawn Entertainment baru-baru ini mengungkap deretan bug di Apex Legends saat season 16 ternyata terpicu oleh satu line code. Bug yang memicu gangguan audio dan grafik itu telah menganggu pengalaman bermain bagi pemain selama beberapa bulan terakhir. Kini, gangguan itu sudah berakhir.

Penggemar sudah Lama Mengeluhkan Banyak Bug di Season 16

Pemain mulai mengeluhkan berbagai bug yang menimpa game setelah peluncuran season 16. Mereka menyadari terdapat rentetan masalah yang terjadi selama gameplay, seperti suara rifle yang hilang, efek phantom particle, dan granat yang lenyap sekaligus tidak meledak.

IGN menyebut deretan bug itu sudah muncul selama playtesting. Namun, tim pengembang tampaknya sudah menyimpulkan apa yang menjadi pemicu rentetan bug tersebut yang dikeluhkan pemain.

Baca juga:

Nemesis Jadi Pemicu Deretan Bug di Apex Legends!

Apex Legends nemesis causing bugs
Rifle baru di season 16, Nemesis, menjadi pemicu deretan bug di Apex Legends

Respawn menjelaskan pemicu bug tersebut di Reddit. Pihaknya menyebut penemuan itu sebagai masalah kompleks yang sudah berdampak komunitas Apex Legends namun sulit untuk teratas walau sudah mendapat deretan laporan mendetail. Pemicu dari deretan bug itu ternyata merupakan satu line code yang terkait dengan Nemesis, senjata baru dari season 16.

Dalam game, Nemesis dideskripsikan sebagai energy assault rifle dengan asal-usul unik dan misterius. Senjata tersebut memiliki efek particle yang menguat saat memanas. Namun, senjata itu ternyata menjadi pemciu di balik bug yang menjadi masalah sound effect dan juga memicu granat lenyap.

Baca juga:

Tim pengembang mendapati setiap pemain yang menggunakan Nemesis [uncharged] mengirim request effect stop particle” pada server di setiap frame. Ini memicu masalah besar jika banyak pemain yang menggunakan senjata baru itu.

Masalah itu akhirnya sudah teratas dengan update pada 25 April lalu. Informasi tersebut belum tersebar secara resmi hingga saat ini.

Respawn juga memastikan di laman Reddit yang sama bahwa mereka masih memantau di media sosial dan metrik barunya. Pada saat yang sama, walau perbaikan ini memicu efek secara signifikan, mereka mengingatkan hal itu bukan menjadi solusi untuk semua masalah yang terjadi dalam game. Tampaknya mereka sudah memastikan penggemar Apex Legends mengingat hasilnya sudah sangat baik.

Apex Legends Season 17, Arsenal, akan meluncur 9 Mei 2023, hari yang sama saat season 16 berakhir.

Konyol! Tim Valorant Ini Forfeit gara-gara Honkai: Star Rail

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sebuah tim Valorant terpaksa absen bertanding di sebuah pertandingan VCL (Valorant Champions League). Konyolnya, salah satu dari anggotanya keasyikan bermain Honkai: Star Rail. Saking asyiknya, ia memicu timnya kalah secara forfeit dari lawannya.

Honkai: Star Rail sendiri merupakan game gacha turn-based RPG dari Hoyoverse yang baru rilis. Game itu sudah mendapat popularitas yang sangat masif. Faktanya, game besutan Hoyoverse itu sudah melampaui Genshin Impact dalam jumlah download pada hari pertama perilisannya. Tidak heran banyak penggemar yang menikmati game turn-based RPG tersebut.

Ghost CommandoS, Tim Valorant yang Terpaksa Forfeit karena Honkai: Star Rail

Valorant team forfeit because of Honkai: Star Rail
Ghost CommandoS dinyatakan forfeit setelah salah satu pemainnya lupa karena keasyikan main Honkai: Star Rail

Insiden yang terjadi pada 2 Mei 2023 ini menimpa Ghost CommandoS, tim Valorant asal Taiwan. Mereka seharusnya bertanding melawan S2 Esports di Valorant Champions League Taiwan/Hong Kong. Naas, salah satu pemain Ghost CommandoS lupa menginstal client VCT tepat waktu karena keasyikan bermain Honkai: Star Rail.

Alhasil, Ghost CommandoS dinyatakan kalah secara forfeit dari S2 Esports. Ini mungkin menjadi insiden pertama bagi sebuah tim Valorant yang harus forfeit hanya karena obsesi sebuah game lain.

Baca juga:

Netizen Anggap Insiden Obsesi Honkai: Star Rail Konyol

Insiden ini mengundang reaksi beragam dari netizen. Banyak dari mereka menilai insiden ini sangat konyol dan bahkan bisa dibilang terlucu sepanjang sejarah. Tidak sedikit pula yang bersimpati pada anggota tersebut karena begitu menikmati Honkai: Star Rail sampai kelupaan harus bertanding.

Ada pula yang mempertanyakan pemain itu harus menginstal ulang client VCT selama season reguler berlangsung. GameRant mencatat seorang pro player Valorant bahwa Riot Games menggunakan tiga client yang berbeda. Alasan ini menjadi kemungkinan pemicu Ghost CommandoS harus menginstal ulang client tersebut.

Baca juga:

Pada akhirnya, menurut Talkesport, Ghost CommandoS harus rela selesai di posisi kedelapan pada VCT Taiwan/Hong Kong musim ini, sementara S2 Esports berada di posisi keenam.

Insiden ini menjadi pengingat pada semua tim untuk memastikan mereka siap untuk bertanding dan menghindari distraksi, termasuk adiksi terhadap game lain, salah satu di antaranya Honkai: Star Rail.

Fans Khawatir Nasib Starfield setelah Kegagalan Redfall

GAMEFINITY.ID, Bandung – Peluncuran Redfall yang sangat mengecewakan sudah memicu kekhawatiran penggemar terhadap Starfield. Game sci-fi RPG dari Bethesda Game Studios itu menjadi game selanjutnya dari Xbox dan Bethesda yang akan rilis.

Banyak sekali yang menaruh harapan besar mengingat Bethesda memiliki ambisi besar untuk game scifi RPG itu. Ada sebagian penggemar yang mengatakan Starfield harus rilis dalam keadaan sempurna atau setidaknya lebih baik demi menaikkan kembali reputasi Xbox dan Bethesda. Pada saat yang sama, Bethesda juga sudah memiliki reputasi merilis game dalam keadaan belum selesai, Fallout 76 dan Redfall menjadi contoh terkenal saat ini.

Baca juga:

Redfall Mendapat Respon Mengecewakan dari Penggemar dan Kritikus

Starfield Redfall disappointment
Redfall mendapat respon negatif dan kritikus dan penggemar

Peluncuran Redfall bisa dibilang sangat mengecewakan bagi semua pihak, baik Xbox sendiri, penggemar, dan kritikus. Saat ini, game vampire shooter buatan Arkane itu mendapat respon beragam namun kebanyakan negatif dari kritikus.

Penggemar pun membombardir laman Steam dan Metacritic-nya dengan review bomb, menilai game tersebut terlihat belum selesai dan penuh bug. Padahal, Redfall sudah menjadi salah satu game besar yang paling dinantikan tahun ini.

Jika melihat Arkane Studios, pengembangnya, game mereka seperti Dishonored, Prey, dan Deathloop mendapat sambutan hangat dari kritikus dan pemain. Pasalnya, Arkane menjadi pengembang dengan reputasi dengan game berkualitas seperti tiga game tersebut. Nyatanya, Redfall secara mengejutkan menurunkan reputasi Arkane.

Saat artikel ini ditulis, Redfall memiliki skor 59 untuk versi Xbox dan 57 untuk versi PC di Metacritic. TheGamer mendapati bahwa angka itu menjadikannya sebagai game buatan Arkane dengan skor terendah, melampaui Arx Fatalis (2003) yang memiliki skor 71.

Baca juga

Penggemar Khawatir Nasib Starfield

Starfield worry
Kegagalan Redfall memicu kekhawatiran penggemar terhadap Starfield

Kegagalan Redfall untuk memukau pemain dan kritikus akhirnya memicu kekhawatiran terhadap Starfield, satu lagi game Bethesda yang akan rilis tahun ini. Beberapa penggemar mengemukakan kekhawatirannya di media sosial seperti Twitter. Tidak sedikit pula yang berharap game RPG buatan Bethesda itu rilis dalam keadaan sempurna.

Lebih buruknya lagi, kondisi Redfall saat ini senada dengan bocoran dari leaker Horns di ResetEra. Leaker tersebut secara akurat Tango Gameworks akan mengungkap Hi-Fi Rush pada Januari lalu. Ternyata, bocoran bahwa game vampire shooter itu masih dalam kondisi belum selesai sebelum rilis dapat dibilang akurat. Ada kemungkinan, Starfield juga akan mengalami nasib serupa saat peluncuran, mengingat game sci-fi RPG itu juga disebut masih dalam kondisi belum selesai.

Baca juga:

CEO Xbox, Phil Spencer, Buka Suara!

Baru-baru ini, Phil Spencer, CEO Xbox, sudah membuka suara mengenai kegagalan Redfall di episode terbaru podcast Kinda Funny Xcast. Spencer mengaku dirinya akan bertanggung jawab penuh atas kegagalan game FPS buatan Arkane itu. Selain itu, ia mengungkap Xbox tidak menyangka respon dari kritikus dan pemain akan begitu negatif.

“Kami harusnya ada untuk [direktur studio Arkane] Harvey [Smith] dan timnya lebih awal. Saya rasa ini salah kami. Lalu melalui prosesnya. Itu merupakan game Unreal, kami punya banyak studio yang sudah menghasilkan proyek dari Unreal bertahun-tahun, dan saya rasa kami terlambat untuk membantu saat mereka memiliki sebuah masalah,” ungkap Spencer.

Redfall menjadi game pertama buatan Arkane yang menggunakan teknologi Unreal Engine dalam beberapa tahun. Prey justru menggunakan CryEngine, sementara Dishonored 2 menggunakan Void Engine buatan Id Tech.

Phil Spencer juga sudah menjawab kekhawatiran penggemar. Ia mengklaim pihak publisher sudah membantu proses pengembangan Starfield lebih baik ketimbang Redfall. Pasalnya, game tersebut sedang dalam tahap produksi awal saat Bethesda bergabung dengan Microsoft. Ia juga berharap game sci-fi RPG itu dapat meluncur dalam kondisi lebih baik.

Starfield menjadi salah satu game yang paling dinanti tahun ini sekaligus berpotensi menaikkan reputasi Bethesda. Pada saat yang sama, game itu menjadi risiko besar bagi Xbox. Xbox bisa saja bersinar jika Starfield mendapat kesuksesan besar di kalangan kritikus dan penggemar.

Xbox akan menggelar Starfield Direct untuk memamerkan detail lebih lanjut pada 11 Juni setelah Xbox Games Showcase.