Tag Archives: shooter

Kecewakan Penggemar, Redfall Dibanjiri Review Bomb!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah lama dinantikan, Redfall akhirnya rilis pada 2 Mei 2023. Game buatan Arkane itu disebut sebagai salah satu game dari Xbox yang paling dinanti selain Starfield. Melihat kesuksesan Arkane dengan Dishonored, Prey, dan Deathloop, banyak pihak yang menaruh ekspektasi tinggi terhadap game vampire shooter itu.

Sayangnya, yang terjadi justru tidak sesuai ekspektasi. Redfall  berakhir mengecewakan. Kritikus memberi komentar beragam, kebanyakan negatif, terhadap game FPS besutan Arkane itu. Lebih parahnya lagi, penggemar memberi review bomb, mengkritik game itu tidak sepadan dengan harga US$70 yang menjadi standar baru harga game AAA dari Xbox.

Kritikus Sebut Redfall sebagai Game Shooter Generik dan Datar

Redfall launch bad
Redfall disebut sebagai game shooter datar oleh kritikus

Saat artikel ini ditulis, Redfall mendapat skor 59 untuk versi PC dan 63 untuk versi Xbox di Metacritic, menandakan mayoritas kritik memberi komentar beragam. Ini menjadi salah satu game AAA yang mendapat skor rendah tahun ini.

Cukup banyak kritikus yang memfokuskan bahwa Redfall memiliki kekurangan cukup banyak. Parahnya, mereka mengatakan game buatan Arkane itu terlihat jauh dari kata selesai. Mayoritas juga mengkritik cerita, karakter, dan misi yang repetitif. Ini tentu jauh dari deretan game Arkane sebelumnya yang mendapat pujian, yaitu Dishonored, Prey, dan Deathloop. Walau begitu, beberapa kritikus memuji sistem gunplay-nya.

Baca juga:

Tidak Sesuai Ekspektasi, Penggemar Melakukan Review Bomb!

Lebih parah lagi, pemain sudah membanjiri laman Metacritic dan Steam Redfall dengan review bomb. Tidak jauh berbeda dari kritikus, mereka menganggap game tersebut tidak sesuai ekspektasi. Banyak yang menilai game vampire shooter itu tidak sepadan dengan harga US$70. Terlebih, mereka sudah khawatir saat Arkane menyebut Redfall hanya bisa dijalankan pada 30 fps untuk versi konsol Xbox.

Baca juga:

Redfall gameplay disappointment
Versi PC dari Redfall disebut buruk oleh penggemar

Hal ini sangat terlihat pada versi PC-nya. Mayoritas pemain mengatakan bahwa Redfall memiliki deretan masalah. Selain kekurangan yang sudah disebutkan sebelumnya, pemain menilai versi PC-nya memiliki sederetan masalah performa. Mulai dari animasi kaku dan frame rate tidak lancar sampai akhirnya dianggap tidak dapat dimainkan. Tidak sedikit pula yang menganggap Redfall memiliki port PC terburuk.

Peluncuran Redfall yang mengecewakan pastinya memicu kekhawatiran penggemar terhadap Starfield, game besutan Bethesda Game Studios yang sudah lama dinanti. Akankah Starfield bernasib sama atau justru berhasil bersinar di kalangan pemain dan kritikus?

Fortnite Kembali Collab dengan Star Wars: Find the Force

GAMEFINITY.ID, Bandung – Menyambut tanggal 4 Mei, yaitu Star Wars Day, Fortnite kembali berkolaborasi dengan Star Wars! Kali ini, Epic Games mengadakan event kolaborasi ini untuk merayakan trilogi prekuel yang memiliki tokoh utama Anakin Skywalker.

Tidak hanya skin Anakin Skywalker, berbagai skin berdasarkan tokoh ikonik seperti Padme Amidala dan Darth Maul juga dipastikan akan hadir. Bukan main, Epic Games menyediakan semacam mini-Battle Pass bertajuk Find the Force yang memiliki berbagai reward item kosmetik bertema Star Wars.

Berlatih Bersama Anakin Skywalker, Obi-Wan Kenobi, atau Darth Maul

Dalam event kolaborasi ini, pemain berkesempatan untuk berlatih bersama Anakin, Obi-Wan, atau Darth Maul (ketiganya sebagai versi hologram). Jika menerima tawaran salah satu dari mereka, pemain berksempatan untuk mendapat lightsaber dan ability Force.

Pemain akan menghadapi latihan Force untuk mendapatkan ability tersebut. Latihan Force dapat memberi pemain ability untuk melakukan double jump dan sprint lebih cepat sambil memegang lightsaber. Ketiga trainer hologram Star Wars masing-masing memiliki satu Force yang bisa didapatkan pemain, begitu pula dengan lightsaber-nya.

Fortnite x Star Wars Obi-Wan Kenobi training
Obi-Wan Kenobi Jedi Training

Pertama, jika memilih pelatihan Jedi dari Obi-Wan Kenobi, pemain dapat menggunakan Force untuk mendorong objek dan lawan. Pemain juga bisa mendapatkan Jedi Padawan Lightsaber hijau.

Fortnite x Star Wars Anakin Skywalker training
Anakin Skywalker Jedi Training

Kedua, jika memilih pelatihan Jedi dari Anakin Skywalker, pemain dapat menggunakan Force untuk menarik objek dan lawan ke depan. Senajta yang akan didapatkan dari pelatihan Jedi ini adalah Jedi Padawan Lightsaber biru.

Fortnite x Star Wars Darth Maul training
Darth Maul Sith Training

Terakhir, kalau pelatihan Sith menjadi pilihan, pemain dapat memilih Darth Maul sebagai pelatih. Pemain bisa mendapatkan Force untuk mengangkat sebuah objek dan melemparnya ke lawan. Senjata dari Darth Maul berupa Sith Apprentice Lightsaber merah.

Baca juga:

Senjata Baru dari Fortnite x Star Wars: DC-15 Blaster

Fortnite x Star Wars DC-15 Blaster
DC-15 Blaster

Seperti yang disebutkan sebelumnya, lightsaber merupakan senjata yang bisa didapat setelah menyelesaikan pelatihan dari salah satu dari tiga karakter Star Wars tersebut. Namun, terdapat satu lagi senjata, yaitu DC-15 Blaster. Assault rifle tersebut memiliki akurasi tinggi dan dapat dipergunakan dalam combat berjarak sedang hingga jauh. Pemain dapat mendapatkan DC-15 dari Republic Chest.

Mini-Battle Pass Fortnite x Star Wars: Find the Force

Fortnite x Star Wars Find the Force
Mini-Battle Pass Find the Force

Dalam mini-Battle Pass kali ini, pemain harus menyelesaikan berbagai Find the Force quest untuk mendapat Galactic Reputation. Contoh quest-nya adalah melakukan pelatihan dari trainer Jedi atau Sith, mengembangkan skill Jedi atau Sith, memicu damage dengan menggunakan lightsaber, dan mencari Republic Chest.

Pemain harus mengumpulkan Galactic Reputation tertentu untuk mendapat berbagai reward satu per satu. Semakin banyak Galactic Reputation, semakin banyak reward yang bisa didapatkan.

Fortnite x Star Wars Clone Trooper
Skin Clone Trooper

Mini-Battle Pass bertema Star Wars ini terbagi menjadi dua, yaitu Free Reward Track dan Premium Reward Track, masing-masing memiliki 11 reward. Dalam Free Reward Track, pemain berkesempatan untuk mendapat kostum Clone Trooper sebagai reward terakhir.

Fortnite x Star Wars Darth Maul
Skin Darth Maul
Fortnite x Star Wars three clone trooper
Skin Wolf Pack Trooper, Ashoka’s Clone Trooper, dan Coruscant Trooper

Pemain juga dapat membeli Premium Reward Track dengan harga 1.000 V-Bucks. Dalam track ini, pemain juga berkesempatan untuk mendapat kostum Darth Maul sebagai reward terakhir. Selain itu, ada juga kostum Wolf Pack Trooper, Ashoka’s Clone Trooper, dan Coruscant Trooper di Premium Reward Track.

Fortnite x Star Wars Sith Infiltrator Glider
Sith Infiltrator Glider

Semua quest Find the Force terbagi menjadi tiga set utama layaknya trilogi, yaitu The Force Within (sudah dimulai), Begun the Clone Wars Have (mulai 7 Mei), dan Fall of the Republic (mulai 12 Mei). Jika menyelesaikan 12 quest dalam satu set, pemain berhak mendapat sebuah Sith Holocron. Pemain dapat memperoleh Sith Infiltrator Glader jika mendapat tiga Sith Holocron.

Baca juga:

Skin Anakin Skywalker dan Padme Amidala Tersedia di Item Shop

Fortnite x Star Wars Anakin Skywalker
Skin Anakin Skywallker
Fortnite x Star Wars Padme Amidala
Skin Padme Amidala
Fortnite x Star Wars 501ST TROOPER AND 212TH BATTALION TROOPER
Skin 501st Trooper dan 212th Battalion Trooper

Selain itu, terdapat pula kostum Anakin Skywalker dan Padme Amidala. Keduanya sudah tersedia di Item Shop. Kalau itu masih belum cukup, Fortnite juga menyediakan kostum 501st Trooper dan 212th Battalion Trooper.

Kolaborasi Fortnite dan Star Wars bertajuk Find the Force sudah dimulai sejak 2 Mei dan akan berakhir 23 Mei mendatang. Untuk detail lebih lanjut tentang kolaborasi ini, kunjungi laman resminya.

Apex Legends Season 17 Bertajuk Arsenal, Ini Detailnya!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah perombakan total sistem class pada season 16, Apex Legends kini akan memasuki season 17 yang bertajuk Arsenal. Baru-baru ini, mereka merilis gameplay trailer untuk season terbaru yang akan meluncur 9 Mei itu. Kali ini, Respawn Entertainment memperkenalkan Legend baru bernama Ballistic. Ditambah lagi, mereka merombak map World’s Edge dan menambah sistem Weapon Master sebagai sistem progression baru.

Legend Baru di Apex Legends: Ballistic

Apex Legends Season 17 Ballistic
Ballistic, Legend baru di Season 17

August Montgomery “Ballistic” Brinkman akan menjadi Legend baru yang muncul pada season 17. Ia pertama kali diperkenalkan dalam video berjudul Stories from the Outlands – “Encore” pada 24 April 2023. Ballistic merupakan sosok pembunuh mematikan sekaligus petapa essentrik yang pernah berpartisipasi di Thunderdome Games, kompetisi sebelum Apex Games.

Ia diceritakan pensiun dari Thunderdome Games setelah sebuah kecelakaan tragis membunuh sang adik dan rekan timnya. Beberapa tahun kemudian, ia mulai berpartisipasi di Apex Games demi mencegah sang anak, Nathaniel, bernasib sama sepertinya. Padahal, Nathaniel sudah akan bergabung sebagai peserta Apex Games. Namun, Ballistic justru membuat kesepakatan dengan Eduardo Silva, membuat Nathaniel didiskualifikasi.

Ballistic memiliki passive ability yang memicunya dapat membawa sebuah senjata ketiga, namun senjata ini tidak dapat menerima attachment. Senjata tersebut hanya akan berguna jika menggunakan ultimate ability.

Tactical ability-nya, Whistler, merupakan sebuah pistol yang dapat mengunci target sekaligus menembakkan sebuah peluru. Jika kena, sang target akan mendapat debuff yang membuat pistolnya mengalami overheat dan memicu damage. Jika meleset, peluru itu akan membuat sebuah zona kecil di mana jijka target melewatinya akan menerima efek yang sama.

Ultimate ability-nya, Tempest, dapat membuat sebuah zona di sekitarnya memicu dirinya dan timnya mendapat peluru tanpa batas, reload lebih cepat, dan pergerakan lengan lebih cepat dalam waktu terbatas.

Terakhir, Ballistic tergolong Legend class Assault. Berarti ia akan mendapat perk Assault.

Perubahan di Map World’s Edge

Dalam season ini, Respawn Entertainment merombak map World’s Edge, map battle royale kedua Apex Legends. World’s Edge terakhir kali mendapat perubahan saat season 10 pada Agustus 2021.

Apex Legends Season 17 Worlds Edge Monument
Monument, POI baru di World’s Edge

Mereka menampak point of interest baru, Monument, sebagai pengganti Fragment. Monument di pusat World’s Edge disebut sebagai testamen pada Apex Games dari Silva Pharmaceuticals. Monument merupakan sebuah bunker yang memiliki sarang sniper dengan akses cepat di puncaknya. Hal ini menjadi pengingat bagi penggemar seberapa jauh Apex Legends sudah berkembang semenjak debut pada 2019.

Apex Legends Season 17 Worlds Edge Stacks
Stacks, POI baru di World’s Edge

Satu lagi point of interest baru adalah Stacks sebagai pengganti Lava City di sudut tenggara map. Stacks merupakan ruang vertikal dengan beberapa atap yang saling terhubung zipline.

Terakhir, tim pengembang telah menghapus Lava Fissures dengan naiknya lava di seluruh map. Harvester juga mendapat pembaruan sehingga aman sebagai platform pendaratan.

Baca juga:

SIstem Progression Baru Apex Legends: Weapon Mastery

Apex Legends Season 17 Weapon Mastery
Weapon Mastery, sistem progression baru Apex Legends

Weapon Mastery merupakan sistem progression baru di Apex Legends, disebut sebagai sistem progression jangka panjang demi membuat game menjadi ramah pemain baru. Dalam sistem ini, setiap senjata memiliki progression masing-masing. Dengan menggunakan senjata tertentu di mode manapun, pemain dapat mendapat EXP untuk senjata tersebut.

Sambil mengumpulkan EXP, pemain dapat menaikkan rank senjata tersebut dan membuka tantangan baru. Menyelesaikan berbagai tantangan demi membantu menambah progress. Terdapat berbagai reward berupa item kosmetik seperti banner, frame, dan skin Legendary.

Baca juga:

Firing Range

Apex Legends Season 17 Firing Range
Firing Range ikut mendapat perombakan

Bagi yang ingin berlatih terlebih dahulu, tidak perlu khawatir. Respawn sudah menghadirkan Firing Range yang sudah dirombak. Terdapat berbagai area baru seperti bangunan. Trainning Dummies juga dapat perombakan yang membuat mereka dapat bertarung melawan pemain. Selain itu, pemain dapat mengajak teman dari friend list untuk berlatih bersama.

Apex Legends Season 17, Arsenal, akan dimulai 9 Mei 2023. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi laman resminya.

3 Alasan XDefiant Berpotensi Jadi Saingan Berat Call of Duty

GAMEFINITY.ID, Bandung – XDefiant merupakan game first person shooter yang akan datang dari Ubisoft. Game tersebut sudah mengakhiri tahap closed beta pertamanya pada 25 April 2023. Begitu banyak pemain yang terkesan dengan gameplay-nya sejauh ini, bahkan beberapa di antara mereka menganggap XDefiant dapat bersaing dengan Call of Duty.

Mengingat banyak sekali game FPS yang mencoba untuk menyaingi Call of Duty, ada yang mendekati popularitasnya, tapi banyak juga yang gagal. XDefiant menjadi salah satu yang setidaknya berpotensi menjadi saingan berat bagi franchise FPS milik Activision itu. Inilah tiga alasan XDefiant berpotensi menjadi saingan berat Call of Duty.

Gameplay XDefiant yang Variatif dan Fluid

XDefiant gameplay Call of Duty competitor
Gameplay XDefiant

Sebenarnya jika melihat dari gameplay, mudah untuk menganggap XDefiant tidak memiliki ciri khas jika dibandingkan dengan game FPS lain seperti Call of Duty, Valorant, Counter-Strike, dan bahkan game besutan Ubisoft sendiri Rainbow Six Siege. Namun, ternyata penggemar sudah memuji game FPS free-to-play besutan Ubisoft itu.

Baca juga:

XDefiant factions Call of Duty competitor
5 faction di XDefiant

Gameplay-nya mungkin dapat disebut sebagai kombinasi antara gaya Call of Duty dan Valorant, tetapi XDefiant memiliki keunikan dari sistem faction-nya. Terdapat lima faction berdasarkan beberapa game Ubisoft sebelumnya, termasuk di antaranya dari franchise Tom Clancy’s. Kelimanya adalah Libertad, Phantoms, Echelon, Cleaners, dan DedSec.

Masing-masing faction memiliki ability yang berbeda-beda, termasuk 2 basic abilities, Passive dan Ultra (mirip dengan Ultimate di Valorant). Sambil mengombinasikan sistem ini dengan gameplay bergaya Call of Duty, tidak heran pemain sudah terkesan dengan gameplay-nya.

Terlebih, Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0 dikritik karena menghapus sistem pergerakan yang sudah digemari penggemarnya. Sebaliknya, XDefiant justru menerapkan sistem pergerakan fluid seperti di Call of Duty. Pemain dapat melakukan slide di sekitar map, dengan cepat berlindung atau take cover, dan mengecoh lawan. Tentunya, pemain akan mendapat keuntungan dengan mempelajari sistem pergerakan seperti ini.

XDefiant modes and maps call of duty competitor
Maps & Modes di XDefiant

Ditambah lagi, map-nya juga sangat variatif. Tidak hanya menghadirkan 14 map saat closed beta pertama, semua map tersebut terlihat berwarna dan menyenangkan bagi pemainnya.

Kepedulian Ubisoft pada Komunitasnya

Sejauh ini, Ubisoft tampak terus berkomunikasi dengan komunitas XDefiant. Ini menunjukkan kepedulian tim pengembang pada pemainnya. Sebaliknya, komunitas Call of Duty justru kecewa dengan Activision akhir-akhir ini. Pemain Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0 menilai gameplay-nya kurang begitu variatif.

Baca juga:

Ubisoft mendengarkan penggemar dan memastikan game FPS terbarunya itu dapat menjadi ramah penggemar. Mereka bahkan aktif mempromosikan game ini di media sosial. Tim pengembang juga sering meminta saran penggemar agar membuat XDefiant menjadi game FPS terbaik.

Saat perilisan resminya kelak, ini menjadi momen ujian bagi Ubisoft untuk mempertahankan kepeduliannya terhadap penggemar.

Angka Penonton yang sudah Tinggi di Twitch

Ubisoft juga mengandalkan pro player dan streamer untuk mempromosikan game ini selama tahap closed beta pertama berlangsung. Banyak di antara mereka bermain sambil melakukan stream di Twitch. Terlebih, Ubisoft juga menggelar event closed beta Twitch drops.

Dot Esports mencatat XDefiant sudah mencapai total 2,8 juta jam tontonan pada 15-18 April 2023, dengan rata-rata lebih dari 38 ribu penonton. Sebagai perbandingan, Modern Warfare 2 hanya mencapai 2 juta jam tontonan dan rata-rata 28 ribu penonton. Bisa saja ini dipicu oleh kekecewaan penggemar terhadap season ketiga dari Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0.

Baca juga:

Tiga alasan tadi menjadi alasan XDefiant berpotensi menjadi saingan berat Call of Duty. Persaingan sesungguhnya akan dimulai saat Ubisoft merilis game FPS free-to-play besutannya itu kelak. Bisa saja XDefiant dapat melampaui Call of Duty, apalagi sebagai free-to-play saja sudah menjadi keuntungan tersendiri.

XDefiant akan tersedia di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan PC.

Call of Duty Mobile Ungkap Roadmap eSports Tahun 2023-2024

GAMEFINITY.ID, Bandung – Call of Duty Mobile akhirnya mengumumkan roadmap esports-nya untuk tahun 2023-2024. Activision akan menggelar dua kompetisi besar COD Mobile, yaitu Call of Duty Mobile World Championship dan Snapdragon Mobile Masters. Keduanya itu merupakan hasil kolaborasi Activision dengan ESL Faceit Group.

Total hadiahnya pun sangat masif untuk esports COD Mobile musim ini, yaitu US$1,5 juta, termasuk di antaranya US$1 juta untuk babak grand final World Championship dan US$200 ribu untuk Mobile Masters. Prize pool untuk World Championship keempat ini berkurang daripada tiga musim sebelumnya.

Call of Duty Mobile World Championship 2023

Call of Duty Mobile esports 2023 roadmap
Roadmap Call of Duty Mobile esports 2023

Activision akan memulai musim esports Call of Duty Mobile dengan World Championship terlebih dahulu. Seperti musim sebelumnya, region North America, Europe, South America, Japan, China, Garena, and India dapat berpartisipasi.

Call of Duty Mobile World Championship 2023 Stage 1
Reward di Stage 1 World Championship

Stage pertama dari World Championship digelar mulai 27 April hingga 14 Mei. Babak tersebut merupakan in-game solo play dan terbagi menjadi 4 segment. Pemain diberi 4-5 hari untuk menyelesaikan setiap segment. Mereka harus meraih kemenangan dalam Ranked Play dalam jumlah tertentu untuk mendapat poin. Pemain yang berhasil mengumpulkan poin yang dibutuhkan dalam sebuah segmen akan lolos ke stage kedua.

Call of Duty Mobile World Championship 2023 Stage 2
Reward di Stage 2 World Championship

Stage kedua, Team Play, akan dimulai Mei setelah stage pertama. Pemain wajib membentuk tim beranggotakan 5-6 orang dan bermain total 30 match Ranked Play bersama. Mereka wajib menang match sebanyak mungkin. 256 tim terbaik dari stage kedua akan lolos ke stage ketiga.

Stage ketiga atau kualifikasi regional (Regional Qualifiers) akan dimulai Juni dan berakhir sebulan kemudian. Semua tim akan bersaing dalam turnamen best-of-three double-elimination bracket. Delapan tim yang berhasil bertahan dari eliminasi akan lolos ke stage berikutnya, yaitu Regional Playoffs demi mendapat tiket untuk berpartisipasi di World Championship Finals.

Baca juga:

ESL Snapdragon COD Mobile Masters

Call of Duty Mobile esports 2023 mobile masters
Roadmap untuk CODM Mobile Masters

Activision berkolaborasi dengan Snapdragon Pro Series untuk menggelar COD Mobile Masters untuk pertama kalinya. Tentunya turnamen ini menjadi bagian dari season keempat Snapdragon Pro Series.

Activision menyebut kualifikasi terbuka untuk Snapdragon Mobile Masters dibuka Oktober mendatang. Pemain terbaik dari seluruh dunia tentunya akan berpartisipasi di event utama Mobile Master pada awal 2024 dengan total hadiah US$200 juta.

Baca juga:

Dengan masuknya ke Snapdragon Pro Series, Call of Duty Mobile menjadi game ke-10 yang dipertandingkan di event itu. Game mobile lain yang ikut dipertandingkan di event tersebut di antaranya PUBG Mobile, Free Fire, dan Mobile Legends Bang Bang.

Fortnite Champion Series Ban Clix akibat Stream Sniping?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Seorang top player telah mendapat ban buntut insiden stream sniping saat Fortnite Champion Series (FNCS) berlangsung. Top player tersebut adalah Cody “Clix” Conrad yang mendapat ban oleh Epic Games karena dugaan bekerja sama dengan seorang kompetitor. Keputusan dari Epic Games mendapat hujatan sekaligus protes dari netizen dan streamer populer lain.

Kronologi Kejadian Insiden Stream Sniping di Fortnite Champion Series

Menurut GameRant, insiden itu terjadi saat sebuah match di Solo Cash Cup. Seorang pemain yang tampak stream sniping mendekati Clix. Begitu Clix menyadarinya, ia meminta pemain ini menjatuhkan loot dan barangnya, dan melembar sebuah Chug Splash (sebuah item healing) atau ia akan membuatnya di­iban. Pemain itu melempar Chug Splash dan juga sebuah item Pizza Party yang memicu healing karakter Clix.

Fortnite Champion Series ban Clix 2
Clix sebut dirinya menjadi korban insiden stream sniping

Setelah insiden ini, Clix memenangkan match ini dan juga turnamen solo tersebut yang berhadiah uang tunai US$100. Namun, penonton murka begitu Clix mendapat keuntungan berkat item yang dijatuhkan pemain tersebut, menganggap kemenangan itu tidak adil. Meski begitu, Clix terlihat ingin membuktikan pemain itu melakukan stream sniping.

Baca juga:

Clix Kena Ban selama Dua Minggu

Karena insiden ini, Epic Games memberi sanksi berupa ban pada Clix selama dua minggu. Alhasil, dirinya tidak dapat berpartisipasi di Fortnite Champion Series Grand Finals, FNCS selanjutnya, dan sebuah event LAN di Copenhagen.

Clix kemudian mengunggah video di Twitter untuk membuktikan dirinya hanyalah korban. Video tersebut mengambil perspektif dari seorang stream sniper, yang jelas-jelas mengincarnya selama match berlangsung. Clix juga menekankan akun pemain itu memiliki bio tertulis “[Number One] Clix hater”.

Baca juga:

Protes! Tagar #FreeClix Trending!

Semenjak kabar ini mencuat, tagar #FreeClix menjadi trending di Twitter. Beberapa penggemar protes karena Epic Games terlalu kejam memberi sanksi. Walau beberapa berpendapat Clix secara teknis melanggar aturan, mereka menekankan hukuman itu tidak masuk akal karena hukumannya sama dengan pemain yang memulai berbuat curang.

Kabar ban Clix dari Fortnite Champion Series memicu perhatian sesama streamer dan top player SypherPK dan Chica. Mereka meminta agar Epic Games berubah pikiran dan menarik ban pada Clix.

Ini bukan pertama kali bagi Clix terkena ban dari Fortnite. Ia pernah terkena sanksi suspend karena bermain bersama Zatan, seorang streamer yang kena ban.

Saat ini, Clix sudah meminta pada Epic Games agar menarik sanksi ban-nya agar tetap dapat berpartisipasi di Fortnite Champion Series.