Tag Archives: shooter

The Finals Dikritik Karena Gunakan AI untuk Voiceover

GAMEFINITY.ID, Bandung – The Finals, game FPS terbaru besutan Embark Studios dan Nexon sudah sangat mencuri perhatian saat tahap open beta gratis mulai 26 Oktober 2023. Akan tetapi, game tersebut mendapat kritik dan kontroversi karena penggunaan AI untuk voiceover manusia.

Berhasil Curi Perhatian saat Open Beta

The Finals

Meski baru open beta, The Finals berhasil bersinar di kalangan gamer. Di SteamCharts, tercatat rekor angka pemain aktif terbanyak sudah mencapai 264.874 pada 29 Oktober 2023. Di chart Steam, game FPS itu mampu bersaing dengan deretan game besar lain, bahkan mengalahkan beberapa judul seperti Baldur’s Gate 3, Naraka: Bladepoint, dan Grand Theft Auto V.

Beberapa pemain berpendapat game FPS besutan Embark Studios itu berpotensi menjadi saingan berat bagi Call of Duty dan Battlefield. Lebih menarik lagi, game tersebut dikembangkan oleh sekelompok mantan pengembang Battlefield.

Baca juga:

Penggunaan AI di Voiceover Game The Finals

Di balik pujian tersebut, netizen mendapati voiceover manusia di The Finals ternyata menggunakan AI. Mereka merasa voiceover tersebut terdengar seperti robot. Hal ini sudah dibenarkan oleh salah satu pengembang di Embark Studios. Pihak studio sendiri sudah memberi petunjuk melalui sebuah episode podcast Meet The Makers bahwa pihaknya berencana untuk menggunakan suara AI ke depannya.

The Finals gameplay

“Alasan mengapa kami memilih jalan ini adalah AI text-to-speech akhirnya sangat kuat. Hal ini memberi lebih dari cukup dalam hal kualitas dan memudahkan kami untuk sangat reaktif terhadap ide baru dan tetap mempertahankan kesegarannya,” tutur Andreas dari Embark Studios.

Pernyataan ini tentunya mengundang kontroversi, terutama di kalangan pengisi suara. Salah satunya adalah Gianni Matragrano yang sempat berperan di Evil West dan Genshin Impact.

“Aku sempat curiga tapi aku tidak mau mengatakannya jika aku salah, atau mungkin setidaknya hanya placeholder. Tapi sekarang Open Beta-nya sangat besar dengan 150 ribu pemain aktif, ini tentu menjadi visi mereka. Dan ini tidak terdengar bagus,” tanggap Matragrano melalui akun X-nya.

Sam Winkler selaku direktur naratif Gearbox Software ikut berpendapat melalui X. Dirinya mengaku konten suara AI sudah menjadi pertanda buruk.

“Membuat konten dengan voice over AI itu buruk. Terutama untuk game yang sudah jelas terpoles dalam setiap aspek presentasinya hingga terasa mau jadi,” tutur Winkler.

Penggunaan AI di industri hiburan, baik dalam game dan perfilman, telah menjadi topik kontroversial. Bahkan ini menjadi topik pokok di balik mogok kerja SAG-AFTRA terhadap studio film Hollywood.

Pihak Embark Studios telah merespon kritik dari dan kontroversi tersebut. Mereka mengatakan pada IGN bahwa pihaknya menggunakan campuran suara dari rekaman audio dan alat AI text-to-speech untuk game-nya.

Apex Legends Season 19, Ignite, Ungkap Karakter Conduit

GAMEFINITY.ID, Bandung – Apex Legends telah memulai season 19 yang bertajuk Ignite pada 31 Oktober 2023. Season baru tersebut memperkenalkan legend support perempuan baru, Conduit. Map Storm Point kini mendapat pembaharuan agar lebih menantang. Tidak lengkap sampai di situ, cross-progression kini akhirnya hadir setelah lama dinantikan penggemar.

Legend Apex Legends Baru: Conduit

Tidak seperti biasa, EA dan Respawn Entertainment merilis reveal trailer Apex Legends season 19 jauh berbeda. Trailer tersebut menampilkan musical number sambil memperkenalkan legend baru Conduit. Sambil diiringi musical number, Conduit ditampilkan melakukan aksinya bersama Mirage dan Gibraltar dalam mengalahkan berbagai musuh.

Sebelum reveal trailer, Conduit diperkenalkan pertama kali melalui episode terbaru Stories of the Outlands. Episode tersebut menampilkan sebuah pertempuran masif berlatarkan di pemukiman di mana Conduit dan sang kakak menganggapnya rumah. Pemukiman itu terselamatkan oleh pengorbanan pilot pengguna Monarch Titan.

Bertahun-tahun kemudian, sang kakak mengambil sebuah pekerjaan berbahaya demi ekonomi, namun ia mengalami kecelakaan di mana lengannya terluka oleh sebuah mesin besar.

Apex Legends Season 19 Conduit

Melihat sang kakak terluka dan memiliki banyak tagihan belum terbayar, Conduit memutuskan untuk menggunakan caranya sendiri. Ia menyelinap ke lokasi pertempuran terakhir pilot Monarch. Ia menyentuh sisa baterai Titan itu untuk menghancurkan musuh. Conduit membangun ulang bangkai Titan itu untuk membuat battle gear-nya. Ia pun meninggalkan kampung halaman untuk berpartisipasi dalam Apex Games.

Update Map Storm Point

Respawn Entertainment mengaku pihaknya sudah memperhatikan Storm Point merupakan map favorit penggemar berkat pacing dan kualitas loot tinggi. Pada saat yang sama, beberapa elemennya menjadi cukup sulit saat casual play. Oleh karena itu, mereka memperbaharui map Storm Point demi menambah fun factor tanpa mengorbankan integritas kompetitif.

Apex Legends Season 19 Wattsons Pylon

Pertama, terdapat POI baru, Wattson’s Pylon. Tim pengembang bertujuan untuk membuat Wattson’s Pylon sebagai hot drop dinamis di mana pemain bisa mengalami combat lebih awal. Terdapat Charge Tower di tengah-tengah POI dan Gravity Cannon terintegrasi yang akan meluncurkan pemain ke Forbidden Zone yang telah di-rework.

Apex Legends Season 19 Forbidden Zone

Forbidden Zone kini tidak lagi memiliki Prowler Nest di tengah-tengahnya sama sekali. Prowler Nest kini tergantikan oleh beberapa gedung baru. Tujuannya, pemain akan mengalami kemudahan memiliki pertahanan berkat strukturnya saat harus berada dalam combat.

Lightning Rod menjadi satu lagi area yang mendapat rework. Sebelumnya, hanya sedikit pemain yang memilih lokasi pendarat di sana. Respawn menambahkan ZEUS Station sekaligus mengurangi ukuran area agar setiap POI lebih terhubung dengan Storm Point.

Baca juga:

Cross-Progression

Setelah lama dinantikan penggemar, EA mengumumkan Apex Legends akhirnya akan mengimplementasikan fitur cross-progression pada semua platform melalui laman resminya. Data cross-progression akan terhubung dengan akun EA pemain. Fitur tersebut akan mulai diterapkan saat season 19 dimulai.

Pemain bisa menggabungkan akun dari setiap platform mulai season tersebut. Semua  item kosmetik yang sudah didapat dalam setiap platform akan digabungkan. Namun, tidak ada refund atau reward tambahan sebagai konsekuensi penggabungan akun.

Apex Legends season 19, Ignite, sudah dimulai pada 31 November 2023.

Apex Legends: Mengenal Karakter Ash, Guide Gameplay

GAMEFINITY.ID, Bandung – Bagi pemain Apex Legends yang pernah memainkan Titanfall 2, mereka sudah tidak asing lagi dengan Ash. Karakter bernama asli Ashleigh Reid ini merupakan legend Assault yang pertama kali muncul pada season 11, menjadikannya karakter dari Titanfall secara langsung sebagai playable character.

Ash menjadi legend offensive yang versatile, menjadikannya cocok berada di posisi terdepan dalam taktik hit-and-run. Ability-nya bisa dibilang memudahkan untuk memangsa musuh secara cepat.

Sebelum bergabung dalam Apex Games, Dr. Ashleigh Reid merupakan ilmuwan yang direkrut Syndicate untuk mencuri sumber bahan bakar eksperimental di Olympus. Namun, saat lab tersebut meledak akibat kecelakaan, ia dinyatakan tewas.

Kenyataannya, otaknya diletakkan di sebuah simulacrum, membubatnya kehilangan ingatan yang didapat selama bertahun-tahun. Alhasil, hanya tersisa kepribadian Ash yang haus akan kuasa, Setelah pertemuan dengan Horizon yang menjebol program simulacrum, kepribadian Leigh mulai muncul. Ash akhirnya memutuskan untuk berpartisipasi di Apex Games.

Daftar Ability Ash di Apex Legends

Passive Ability: Marked for Death

Apex Legends Ash Marked for Death

Passive milik Ash menjadi salah satu alasan Ash cocok untuk memburu mangsanya. Marked for Death membantunya untuk melacak musuh penyerang dari Death Box yang baru muncul. Ia dapat menandai lokasi setiap Death Box yang muncul dalam 3 menit terakhir. Berinteraksi dengan satu Death Box akan mengungkap lokasi keberadaan penyerang korban selama delapan detik. Penggunaan Marked for Death pada setiap Death Box hanya berlaku satu kali, berarti ia tidak bisa menggunakannya pada Death Box yang sama dua kali.

Musuh akan ternotifikasi jika Ash mulai menandai mereka dari Death Box musuh yang mereka serang terakhir kali itu. Tidak heran mereka juga bisa melacak lokasi keberadaan Ash sendiri. Oleh karena itu, pemain harus menandai musuh jika bersiap untuk menyerang. Hindari saat Ash atau rekan squad sedang memiliki HP rendah.

Tactical Ability: Arc Snare

Apex Legends Ash Arc Snare

Arc Snare menjadi ability bagi Ash untuk meluncurkan sebuah peluru menjadi perangkap snare. Musuh yang terkena kontak dengan snare akan terkena damage dan stun.

Ability ini memiliki cooldown 25 detik dan jangkauan radius 4 meter. Arc Snare akan aktif selama lima detik hingga musuh terkena kontak. Salah satu pilihan terbaik untuk menggunakan ability ini adalah saat musuh berupaya melarikan diri, terutama menggunakan ability yang membantunya lolos.

Ultimate Ability: Phase Breach

Apex Legends Ash Phase Breach

Jika ingin lebih cepat membasmi musuh tanpa harus berlari lama, Ash bisa mengandalkan Ultimate Ability-nya, Phase Breach. Ability ini membuatnya membuka portal satu arah pada sebuah lokasi tujuan. Portal tersebut bisa digunakan Ash, rekan timnya, dan bahkan musuh sekaligus.

Ultimate Ability akan aktif selama 15 detik dengan cooldown 2 menit. Ia bisa mengarahkan portal secara horisontal atau vertikal. Saat digunakan vertikal, Ash dan timnya bisa memanfaatkan dataran tinggi untuk berlindung atau mengincar musuh, terutama jika punya sniper. Keuntungan lainnya, Phase Breach bisa digunakan untuk melewati jendela, memudahkan Ash dan timnya keluar dari bangunan atau situasi terdesak.

Baca juga:

Kombinasi Legend yang Cocok untuk Ash di Apex Legends

Ash memiliki ability yang bisa membantunya dalam melacak dan membasmi musuh. Mulai dari Marked for Death dari Death Box untuk mencari pembunuh pemiliknya hingga Phase Breach yang menjadi jalan pintas untuk menyergap musuh. Namun, Marked for Death-nya sekaligus bisa menjadi bumerang, membuat musuh mengetahui lokasinya.

Jika dilihat lebih dekat, satu-satunya ability yang setidaknya memicu damage adalah Arc Snare, Tactical-nya. Namun, mengingat ia tergolong class Assault, ability-nya justru sangat menguntungkan baginya untuk memburu musuh.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, berikut adalah kombinasi legend yang cocok untuk Ash di Apex Legends:

  • Octane dan Pathfinder: Phase Breach milik Ash ternyata cocok untuk menjadi kombo dengan Launch Pad milik Octane dan Grappling Hook. Tidak hanya cocok untuk melarikan diri, tetapi lebih utamanya bisa digunakan untuk menyergap musuh pula. Implementasi teknik ini akan bekerja dengan baik, membuat tim lebih mudah untuk membasmi musuh.
  • Fuse dan Mad Maggie: Ash juga bisa dikombinasikan dengan Fuse dan Maggie. Kombo ini cocok bagi pemain yang ingin fokus dalam combat jarak jauh sebelum menyergap musuh. Fuse dan Mad Maggie masing-masing memiliki ability berkekuatan dahsyat, jika Ash bergabung dengan keduanya, mereka bisa menambah tekanan bagi musuh.

Valorant Resmi Perkenalkan Iso, Agen Baru Asal China

GAMEFINITY.ID, Bandung – Valorant akan memulai Episode 7 Act 3 pada 31 Oktober 2023. Untuk menyambutnya, Riot Games mengumumkan terdapat karakter agent baru yang akan muncul. Ia adalah Iso, seorang tentara bayaran asal China. Karakter baru itu ternyata sudah dibanding-bandingkan dengan salah satu karakter terkenal Jujutsu Kaisen oleh netizen.

Iso, Karakter Baru Valorant yang Muncul pada Episode 7 Act 3

Riot Games sudah merilis trailer dan cuplikan gameplay dari Iso, karakter baru Valorant. Ia merupakan karakter Duelist sekaligus tentara bayaran asal China. Skill-nya disebutkan sangat unik untuk melindungi dirinya sendiri.

Valorant Iso new agent

Melalui laman resmi yang didapat Gamespot, Iso memiliki empat ability. Pertama, Double Tap, yaitu ability di mana ia dapat mengaktifkan focus timer. Saat habis, ia mampu mengumpulkan energy orb dari musuh yang berhasil ia basmi dan serang. Begitu orb tersebut tertembak, Iso akan mendapat sebuah shield yang menyerap damage dari satu sumber manapun.

Ability lainnya adalah Undercut – sebuah bolt molekul yang bisa ia tembakkan melewati dinding. Contingency, ability yang membuatnya summon sebuah dinding energi yang menangkis peluru.

Kill Contact, ability terakhirnya, melemparkan energi pada musuh targetnya. Siapapun yang terkena, sang musuh terpaksa berduel satu lawan satu melawan Iso. Pemenang akan meninggalkan arena, sedangkan pecundang akan mati.

Baca juga:

Netizen Membandingkan Iso dengan Karakter Jujutsu Kaisen Ini!

Polygon menyebut karakter agent baru ini sebagai seorang fboy atau e-boy. Tidak hanya itu, netizen juga menilai Iso memiliki kesamaan dengan karakter populer Jujutsu Kaisen, terutama salah satu ability-nya.

Netizen, terutama penggemar setia Valorant, menilai Ultimate milik Iso, Kill Contact, sangat mirip dengan Domain Expansion dari Jujutsu Kaisen. Dalam serial anime tersebut, Domain Expansion berfungsi untuk memperangkap musuh pada sebuah area magis yang dibuat oleh penggunanya. Di dalam Domain Expansion, kemampuan penggunanya akan bertambah dan menambah peluang untuk menghantam musuh.

Tidak berhenti sampai di situ, salah satu dari netizen bahkan membandingkan Iso dengan Gojo Satoru. Pasalnya, mereka memiliki kemampuan dan atribut yang hampir sama persis.

Valorant Episode 7 Act 3 akan dimulai pada 31 Oktober mendatang.

Halo Infinite Alami Kenaikan Angka Pemain Aktif setelah Season 5

GAMEFINITY.ID, Bandung – Halo Infinite sudah memulai season 5 yang bertajuk Reckoning pada 18 Oktober lalu. Season tersebut menampilkan deretan konten baru yang sudah menuai pujian dari penggemarnya, beberapa dari mereka mengaku game FPS itu sudah jauh lebih baik daripada saat peluncuran. Ditambah lagi, angka pemain aktifnya jauh lebih meningkat dari sebelumnya, bahkan hampir berlipat ganda.

Angka Pemain Aktif Halo Infinite Naik di Steam!

Halo Infinite player count increase

Menurut SteamCharts, angka pemain aktif Halo Infinite di Steam berhasil meningkat. Tercatat pada 18 Oktober 2023 pukul 09:00 WIB, game FPS besutan Xbox itu berhasil mencapai 18.003 pemain aktif. Angka ini jauh naik daripada akhir-akhir ini.

Pada season keempat yang diluncurkan pertengahan Juni lalu, angka pemain aktif game FPS besutan Xbox tersebut hanya berkutat pada sekitar 6.000-7.000 per hari di Steam. Angka ini disebut turun 98 persen dari rekor tertingginya.

Jika angka di Steam meningkat cukup pesat, hal yang sama juga terjadi pada versi Xbox-nya. Di Microsoft Store, game buatan 343 Industries itu berhasil masuk ke dalam chart 50 game terbanyak dimainkan di Xbox.

Halo Infinite Season 5 Extraction

Mengingat angka pemain aktifnya yang naik di Steam, tampaknya deretan konten di season 5 berhasil merebut kembali hati penggemar. Mulai dari kembalinya mode Extraction dan Firefight, dua Arena Map baru yang menakjubkan, hingga penggunaan AI di Forge. Season terbaru bertajuk Reckoning itu dianggap sebagai momen comeback Halo Infinite bagi penggemar setia franchise.

Baca juga:

Berhasil Naik Posisi di Chart Steam

Naiknya angka pemain aktif Halo Infinite tentu berbanding lurus dengan posisinya di Steam. Game FPS itu berhasil kembali masuk ke posisi 100 besar di chart Steam, baik itu pemain aktif terbanyak dan terlaris berdasarkan penghasilan.

Fitur multiplayer-nya sendiri merupakan free-to-play, sedangkan campaign-nya merupakan fitur berbayar. Kembalinya ke posisi 100 besar game terlaris di Steam menandakan penggemar kembali membelanjakan uangnya saat melakukan microtransaction, termasuk membeli Battle Pass baru.

Meski masih sangat jauh dari rekor tertingginya, yaitu 272.586 pemain aktif di Steam saat peluncuran, tampaknya 343 Industries mulai berhasil meyakinkan penggemar setia untuk kembali menikmati Halo Infinite

Overwatch 2 Resmi Kolaborasi dengan LE SSERAFIM!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar mengejutkan ternyata datang dari Blizzard! Overwatch 2 telah diumumkan akan berkolaborasi dengan LE SSERAFIM, salah satu girl group K-pop terpopuler saat ini. Kolaborasi dengan artis musik terkenal ini menjadi pertama kali bagi franchise Overwatch. Bukan hanya berupa konten dalam game, girl group asuhan Source Music itu juga akan tampil di BlizzCon.

Langkah ini rupanya mengikuti jejak Fortnite yang lebih sering menggelar kolaborasi dengan artis musik seperti Ariana Grande dan Travis Scott. Sejak saat itu, PUBG Mobile dan Call of Duty mengambil langkah yang sama. Bahkan, Apex Legends juga sudah mengumumkan akan berkolaborasi dengan Post Malone. Tampaknya Blizzard ingin memanfaatkan popularitas LE SSERAFIM untuk menarik perhatian Overwatch 2.

Detail Kolaborasi Overwatch 2 x LE SSERAFIM

Melalui laman resminya, Blizzard resmi mengumumkan Overwatch 2 siap berkolaborasi dengan LE SSERAFIM, salah satu girl group K-pop yang sedang naik daun. Detailnya sejauh ini belum banyak terungkap, tapi tim pengembang sudah memberi bocoran konten yang akan datang.

Kolaborasi tersebut akan menambilkan sebuah mode baru yang terinspirasi dari girl group beranagram “I am Fearless” itu. Terdapat pula item eksklusif yang bisa diperoleh, termasuk deretan skin Legendary baru.

Overwatch 2 LE SSERAFIM

“Kami benar-benar bersemangat untuk bekerja sama dengan LE SSERAFIM untuk kolaborasi artis musik pertama kami. Seperti para hero Overwatch, masing-masing anggotanya luar biasa, tapi juga tak terhentikan saat bersama-sama,” tulis Walter Kong selaku General Manager Overwatch.

Deretan konten tersebut akan muncul mulai 1 November 2023, dengan detail lebih lengkap akan terungkap pada 30 Oktober mendatang.

Baca juga:

LE SSERAFIM Juga Rilis Single Baru, Perfect Night

Sementara itu, LE SSERAFIM sendiri juga akan merilis single terbaru mereka, Perfect Night. Source Music sudah merilis teaser berupa concept video dari lagu itu. Single terbaru tersebut dijadwalkan rilis pada 26 Oktober 2023 pukul 13:00 waktu Korea Selatan.

Girl group itu juga dijadwalkan tampil di BlizzCon pada 4 November 2023. Mereka akan menggelar penampilan spesial, termasuk membawakan single Perfect Night, di BlizzCon Arena setelah akhir dari Community Night.

Kolaborasi Overwatch 2 dan LE SSERAFIM akan dimulai pada 1 November 2023, dengan sebuah penampilan spesial di BlizzCon pada 4 November mendatang.