Tag Archives: shooter

Call of Duty Mobile Season 3, Rush, Hadirkan Tema Pesta

GAMEFINITY.ID, Bandung – Beralih dari tema post-apocalyptic di gurun saat season 2 berjudul Heavy Metal, Call of Duty Mobile akan segera meluncurkan season 3 bertajuk Rush. Berbanding terbalik dari season sebelumnya, season terbaru ini akan menghadirkan tema pesta. Tentunya, konten menarik berupa senjata, map, dan Scorestreak akan muncul.

Battle Pass Rush, Deretan Senjata Baru beserta Scorestreak

Pertama, tersedia Wheelson Scorestreak yang dapat di-unlock saat mencapai Tier 14. Wheelson Scoresstreak merupakan sebuah drone yang dikendalikan sebuah remote dan lengkap dengan peluncur granat otomatis.

Senjata baru khusus free tier Battle Pas yang bisa di-unlock adalah HDR Sniper Rifle saat mencapai Tier 21. Senjata itu tersebut merupakan rifle ber-damage tinggi yang mampu membasmi musuh.. Selain itu tersedia juga berbagai reward lain seperti blueprint senjata dan Cordite – Swirly di Tier 50.

Call of Duty Mobile Season 3 Rush Battle Pass Premium
Deretan reward di Battle Pass premium tier

Jika membeli tier premiumnya, pemain berkesempatan mendapat berbagai konten spesial. Di antaranya skin operator seperti Rivas – Neon, Darkwave, Domino – Tech Spectrum, dan Stitch – Disciple. Ada juga senjata berwarna neon seperti KRM-262 – Smiling Faces, KN-44 – Candy Bracelet, dan Razorback – Treble in the Club. Ada juga blueprint yang menghadirkan senjata baru season ini, HDR – Iridescent Lines.

Map dan Mode Baru di Call of Duty Mobile Season 3

Call of Duty Mobile Season 3 Rush Map
Map terbaru di Call of Duty Mobile, Rush

Di season 3, map Multiplayer baru adalah Rush, sebuah fasilitas paintball komersial. Map tersebut menuntut pemain agar melakukan navigasi di sekitar barrier inflatable dan berbagai rintang untuk berburu musuh.

Para Operator dapat berkeliling di sekitar arena yang memiliki lapngan dalam dan luar, dan juga gift soft beserta lahan parkir.

Selain itu, ada juga Single Player Map Training jika pemain ingin berlatih dengan fitur kustomisasi. Pemain hanya tinggal pilih map dan terdapat berbagai opsi rintangan. Mulai dari bot musuh yang dapat disesuaikan tingkat kesultannya, mengaktifkan ability seperti peluru tanpa batas dan invisibility.

Baca juga: Activision Bantah Call of Duty Mobile Akan Dimatikan

Detail Lain di Season 3

Selain itu, terdapat berbagai event yang patut dinanti. Pertama, event battle royale bertema paskah. Pemain harus mencari Easter Egg di mode Battle Royale dan hancurkan demi mendapat reward. Pemain dapat memperoleh token dari musuh yang telah mereka basmi untuk “menyumbang”-nya pada NPC bertema Paskah untuk berbagai reward.

Terdapat juga berbagai tantangan bertema Paskah. Mainkan Egg Hunter: Into the Fray untuk memperoleh Egg Hunter Tokens selama bersaing di Ranked Play. Di Egg Hunter: Match Challenge, pemain dapat mengecoh musuh di Prop Hunt yang berhadiah Egg Hunter Token berdasarkan performa. Token tersebut dapat digunakan untuk memperoleh berbagai item di Egg Hunter Market, seperti blueprint senajta Epic Chopper – Dark Matter.

Satu lagi event yang tidak kalah seru adalah Chromatic Feast. Dalam event ini, pemain dapat memperoleh peluru berwarna dengan menyelesaikan berbagai tantangan aktif. Semakin aktif dalam menyelesaikannya, semakin banyak yang dapat diperoleh. Gunakan peluru khusus tersebut untuk memperoleh control point di sektiar map sebanyak mungkin agar mendapat skor tertinggi. Terdapat reward seperti JAK-12 – Waves of Harmony, Carver Butcher – Spaced Out, dan Calling Card – Serveyor Master yang dapat diperoleh dalam event ini.

Call of Duty Mobile Season 3, Rush, akan meluncur 29 Maret ini. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi laman resminya.

EA Hentikan Penjualan Battlefield 1943, Bad Company 1 & 2

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar buruk bagi pecinta game Battlefield klasik. EA mengumumkan bahwa Battlefield 1943 akan resmi dihentikan penjualannya. Tidak hanya satu game tersebut, dua game spin-off-nya, Battlefield: Bad Company dan Battlefield: Bad Company 2 juga akan ditarik dari peredaran.

Server Battlefield 1943 dan Bad Company 1 & 2 Dimatikan Desember

Battlefield 1943

EA mengumumkan kabar ini melalui laman resminya. Mereka menyebut bahwa ketiga game itu akan dihentikan penjualannya mulai 28 April mendatang. Selain itu, server untuk ketiga game Battlefield itu akan dimatikan mulai 8 Desember 2023.

“Sementara judul-judul ini tetap menjadi spesial di hati kami, kami sedang mengincar demi membuat kenangan baru bersama kamu saat kami berfokus pada pengalaman Battlefield masa kini dan masa depan,” tutur pihak EA.

Baca juga: Ada Mirror’s Edge Easter Egg di Battlefield 2042

Semenjak Battlefield 1943 merupakan game online yang rilis di PlayStation 3 dan Xbox 360, game tersebut tidak dapat lagi dimainkan dengan cara apapun. Sementara itu, Bad Company 1 dan 2 masih bisa dimainkan secara offline tanpa fitur online dengan mode single-player.

Battlefield 1943 pertama kali rilis pada Juli 2009 eksklusif di PlayStation 3 dan Xbox 360. Game tersebut mendapat sambutan hangat dari kritikus dan penjualan yang cukup tinggi, menjadikannya sebagai game eksklusif digital terlari setelah minggu pertama perilisannya saat itu. Versi PC sempat diumumkan sebelum akhirnya batal.

Sementara Bad Company merupakan seri ekslusif konsol yang justru berfokus pada single player campaign. Entri pertamanya rilis Juni 2008, sementara sekuelnya rilis Maeet 2010.

Mirror’s Edge Sempat Disebut Akan Ditarik dari Penjualan, Namun Tidak Jadi

Mirror's Edge with Battlefield 1943 initially
EA sempat menyebut Mirror’s Edge akan dihentikan penjualannya

Sementara itu, kabar Mirror’s Edge juga akan dihentikan penjualannya muncul bersama dengan tiga game Battlefield yang sudah disebutkan. Namun, EA menyebut munculnya Mirror’s Edge di pengumuman tersebut merupakan sebuah kesalahan.

Pengumuman Mirror’s Edge akan dihentikan penjualannya sempat memicu amarah penggemar mengingat game tersebut tidak perlu memiliki koneksi internet. Walau memiliki online leaderboard saat peluncurannya, fitur tersebut sudah dihapus pada Oktober tahun lalu.

Battlefield 1943 dan Bad Company 1 & 2 bukan satu-satunya korban game yang akan ditarik dari platform digital. Nintendo juga akan menutup eShop untuk Wii U dan Nintendo 3DS, sementara Nintendo hapus beberapa judul game dari Xbox 360 Februari lalu.

Bukan Rumor! Counter-Strike 2 Diumumkan Rilis Summer 2023

GAMEFINITY.ID, PATI – Sebagai game yang telah muncul cukup lama, Counter-Strike telah menjadi salah satu pionir game FPS. Counter-Strike: Global Offensive buatan Valve bisa dibilang merupakan seri counter-strike paling sukses. Namun menurut fans seri ini sudah terlalu usang dan ketinggalan dibanding kompetitornya. Menanggapi hal tersebut Valve akhirnya resmi mengumumkan Counter-Strike 2.

Counter-Strike 2 Rilis Summer 2023

Valve mengkonfirmasi bahwa Counter-Strike 2 bukan sekedar rumor belaka. Beberapa kali dibicarakan oleh banyak orang, Counter-Strike 2 dipastikan akan hadir di tahun 2023. Tentunya ini menjadi kejutan besar bagi penggemar Counter-Strike. Pasalnya mereka tidak perlu menunggu begitu lama hingga bertahun – tahun untuk memainkan Counter-Strike 2. Dalam pengumumannya Valve secara langsung melemparkan tanggal rilis untuk Counter Strike 2 yaitu sekitar musim panas 2023.

Counter-Strike 2 direncanakan menggunakan Source Engine 2 dan akan menjadi lompatan yang sangat jauh dibanding seri pendahulunya. Informasi mengenai Counter-Strike 2 sendiri telah dirumorkan sejak awal Maret ini. Mulai dari bocoran dari orang yang memiliki koneksi dengan Valve. Sampai akhirnya Valve mengkonfirmasi rumor itu sendiri. Mereka juga merilis tiga video baru di kanal youtube Valve yang menjelaskan apa – apa saja yang akan ada di Counter-Strike seperti peningkatan grafis, penambahan mekanik, hingga desin.

Semua Item di CSGO Akan Dibawa

Kalian mungkin berpikir bagaimana nasib Counter-Strike: Global Offensive setelah Counter-Strike 2 rilis? Pertanyaan ini telah dijawab oleh Valve melalui halaman FAQ Counter-Strike 2 limited test. Valve menjelaskan jika segala item yang ada di Counter-Strike: Global Offensive akan ikut dibawa ke Counter-Strike 2. Jadi para player yang telah memiliki banyak item – item mahal tidak perlu khawatir akan kehilangan item – item yang disayanginya.

Demi mengurangi aksi cheater di game terbaru mereka, Valve akan tetap memberikan ban pada akun yang sebelumnya menggunakan cheat di Counter-Strike: Global Offensive. Dengan begini maka mereka yang sebelumnya menggunakan cheat di CSGO tidak akan bisa untuk memainkan game Counter-Strike 2 nantinya.

Saat ini Counter-Strike 2 telah membuka tahap limited test yang dibagikan secara tertutup. Untuk mengakes limited test Counter-Strike 2, pemain dapat membuka CS:GO melalui Steam dan melihat apakah mendapatkan undangan untuk mencoba beta Counter-Strike 2 di Main Menu. Valve sendiri tidak menjelaskan bagaimana cara mendaftar untuk mendapatkan akses beta, tetapi mereka menghimbau kepada para pemainnya untuk mewaspadai situs registrasi beta test Counter-Strike 2 abal – abal yang kemungkinan merupakan scam.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Counter-Strike 2? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Yakin Apex Legends Bertahan Lama, Respawn Buka Studio Ketiga

GAMEFINITY.ID, Bandung – Respawn Entertainment baru-baru ini membuka studio ketiga di Madison, Wisconsin. Tujuan mereka untuk mendirikan studio itu adalah demi mengembangkan konten tambahan untuk Apex Legends. Pihak Respawn menambah bahwa mereka berharap game FPS battle royale besutannya itu dapat bertahan lama.

Sebelumnya, penggemar mengemukakan kekhawatirannya tentang Apex Legends. Season ke-16 tidak menambah karakter dan map baru dan hanya merombak total sistem class. Apex Legends Mobile juga akan dimatikan pada 1 Mei 2023 mendatang. Kedua hal ini memicu pertanyaan bagaimana Respawn akan berencana untuk mempertahankan game battle royale besutannya itu.

Respawn Bentuk Studio Ketiga, Dapuk Ryan Burnett sebagai Ketua

Sebagaimana yang dilaporkan Game Informer, pengembang yang dimiliki EA itu mendirikan studio baru di Madison, Wisconsin. Studio tersebut akan berisi tim pengembang veteran yang sudah berpengalaman dalam mengembangkan game AAA battle royale dan FPS.

Ryan Burnett yang sebelumnya pernah bekerja di Raven Software dan Epic Games dipercaya sebagai pemimpin studio tersebut. Tujuan utama dari studio ketiga Respawn untuk membuat konten baru dan segar untuk Apex Legends.

“Pada intinya, ekspansi ini mewakili komitmen Respawn untuk bekerja bersama karyawan paling berbakat, kritis, dan kreatif dalam industri. Baru saja memasuki hari jadi ke-4, tujuan kami agar melanjutkan membuat Apex Legends sebagai Battle Royale utama di pasaran. Saya tak bisa memikirkan tambahan yang lebih baik daripada para pengembang sangat berbakat di Madison bekerja bersama tim di Los Angeles dan Vancover untuk membantu membuat apa selanjutnya,” tulis Daniel Suarez, senior vice president Respawn Entertainment.

Respawn Berharap Apex Legends Dapat Bertahan dalam 10-15 Tahun ke Depan

Apex Legends third studio
Respawn Entertainment berharap Apex Legends dapat bertahan selama 10-15 tahun ke depan

Dalam laporan dari GamesIndustry.biz, Vince Zampella selaku CEO sekaligus pendiri Respawn Entertainment, mengaku pihaknya ingin Apex Legends bertahan lama. Tampaknya membangun studio ketiga akan membantu semenjak game besutannya itu mendapat sederetan kabar buruk akhir-akhir ini. Pertama, versi mobile dari game battle royale besutannya itu akan dimatikan. Kedua, EA sudah memecat 200 QA yang berfokus dalam menguji game.

Baca juga: Apex Legends Mobile Tetap Luncurkan Season 4, Aspire

“Kami percaya Apex sebagai franchise dapat bertahan selama 10, 15 tahun atau lebih dan kami sangat bersemangat untuk mewujudkannya. Untuk melakukannya, kami tidak bisa hanya menaruh segalanya di depan, melelahkan diri sendiri dan tidak siap untuk melakukannya dalam jangka panjang,” ungkap Steven Ferreira, sutradara di balik Apex Legends.

Sementara itu, Respawn dan EA juga siap merilis Star Wars: Jedi: Survivor, sekuel dari Jedi: Fallen Order yang sukses besar. Game tersebut akan resmi rilis pada April tahun ini. Selain itu, Respawn juga sedang mengembangkan dua game Star Wars lain, satu game FPS dan satu lagi game strategi.

MPL Indonesia Jadi Esports Dengan Viewer Terbanyak Di Dunia

GAMEFINITY.ID, PATI – Esport saat ini sudah bukan sesuatu hal yang baru bagi masyarakat. Sudah banyak orang yang terbuka jika game juga dapat menghasilkan melalui esporst. Telah ada puluhan kejuaraan esporst yang diselenggarakan tiap tahunnya. Tak hanya sekedar kompetisi, kejuaran-kejuaraan esports ini juga telah menjadi hiburan bagi para gamer melalui live streaming. Menakjubkan MPL Indonesia Season 11 menjadi kejuaraan dengan penonton terbanyak di dunia pada awal tahun 2023.

Penonton Esports di Indonesia Mengalahkan Dunia

Esporst di Indonesia telah berkembang sangat pesat beberapa tahun belakangan. Kini telah banyak atlet – atlet esports yang bermunculan dan dikenal banyak orang. Kemunculan kejuaraan esports sekaligus kemudahan dalam mengakses internet membuat industri ini terus-menerus meluas. Esports di Indonesia sendiri juga terbilang cukup beragam mulai dari mobile game hingga PC games.

Beberapa game esports populer di Indonesia seperti Mobile Legends, Free Fire, PUBGM dan Valorant menjadi penyumbang terbanyak penonton esporst di Indonesia. Di awal tahun 2023 ini Esports Indonesia berhasil memecahkan rekor dengan jumlah penonton terbanyak. Kejuaraan esports tersebut adalah MPL Indonesia Season 11 yang bahkan mengalahkan kejuaraan esports dunia seperti VCT LOCK//IN dan IEM Katowice.

Rivalitas RRQ dan EVOS Legends di MPL

Pada pertandingan antara RRQ vs EVOS Legends, jumlah penonton mencapai hingga 1.780.665 berdasarkan dari Esporst Charts. Angka telah mengalahkan pertandingan grand final VCT LOCK//IN dan IEM Katowice sekaligus VCT Champions 2022 dengan jarak yang cukup jauh.

RRQ dan EVOS Legends memang telah dikenal sebagai rival hingga setiap pertandingan yang mempertemukan mereka disebut sebagai el clasico. Tidak mengherankan, pertandingan tersebut disaksikan oleh orang baik itu penggermar kedua tim maupun tidak. Angka penonton yang mencapai 1,3 juta hingga 1,7 juta bukanlah hal yang aneh lagi.

Menakjubkannya adalah kejuaraan lokal ini mampu mengalahkan jumlah penonton dari kejuaraan dunia. Itu artinya hanya perlu penonton dari satu negara untuk mengalahkan gabungan penonton dari berbagai negara.

Mobile Legends memang menjadi game paling populer di Indonesia dan juga di Asia. Tak heran setiap kompetisi yang diadakan selalu mengundang banyak penonton. Sangat berbeda dengan wilayah barat yang tidak begitu populer dengan game mobile dan lebih condong ke PC game. Bahkan di Kejuaraan Dunia M4 tahun ini menjadi turnamen esport ketiga yang paling banyak ditonton sepanjang masa, dengan jumlah penonton puncak 4,2 juta penonton.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan Mobile Legends? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Penulis Forspoken Akui Ceritanya Tidak Dipakai Dalam Game

GAMEFINITY.ID, PATI – Forspoken menjadi salah satu game yang paling sering dibicarakan sejak awal perilisannya. Alasan dibalik hal tersebut tidak jauh – jauh banyaknya bug, dunia yang kosong, hingga eksploarasi dan gameplay yang membosankan. Selain itu, banyak pemain yang juga melontarkan kritik pedas terhadap kualitas cerita yang disajikan dalam game.

Penulis Forspoken Buka Suara

Penulis Gary Whitta baru saja buka suara mengenai apa yang terjadi dibelakang proses pembuatan game Forspoken. Dalam acara podcast Video Game Writting 101 bersama Alanah Pearce, Whitta memberi tahu bahwa sebenarnya dia tidak banyak terlibat dalam pengembangan cerita dan dialog Forspoken. Dalam wawancara tersebut dia mengaku dihubungi oleh Square Enix dan Luminous untuk menulis cerita Forspoken. Namun dia mengklaim bahwa hasil akhirnya tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan di awal.

“Saya menulis beberapa awal world building di Forspoken,” kata Whitta. “Square Enix datang kepada saya sekitar lima atau enam tahun lalu dan berkata ‘kami memiliki ide ini, maukah kamu membantu kami membangun dunia dan mitologi di cerita ini’.” Whitta mengatakan dia menulis sebagian besar cerita diawal tetapi Luminous memutuskan untuk mengubah cerita Forspoken menjadi lebih banyak mengenai portal dimensi.

Telah Banyak Perubahan Yang Terjadi Dalam Hal Cerita

“Beberapa bulan setelah itu mereka kembali kepada saya dan salah satu penulis lain berkata ‘kami akan memulai dari awal dan sepenuhnya me-reboot cerita, kami ingin menjadi seperti ini sekarang’,” lanjut Whitta. Permasalahan pun muncul ketika tidak ada penulis yang mau menangani ide tersebut dan menyerahkan semuanya ke Gary Whitta. Whitta menjelaskan satu – satunya hal yang masih belum diubah sejak dia menulis cerita Forspoken hanyalah nama dunia, Athia. Sedangkan sebagian besar telah melenceng jauh dari konsep awal yang dibawa oleh Whitta.

Whitta tidak memberi tahu mengenai konsep asli miliknya dan tidak menyebutkan penulis lain yang menggantikannya untuk menulis ulang Forspoken. Sungguh sangat disayangkan hasil kerja keras dari Whitta dibuang begitu saja dan justru digantikan dengan cerita yang menurut gamer yang telah memainkannya sangat “cringe”. Sepertinya bukanlah hal yang mengejutkan jika nantinya Forspoken menjadi salah satu game terburuk di tahun 2023 melihat banyaknya kritikan yang didapat.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Forspoken? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id