Tag Archives: shooter

Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Metal Slug X merupakan salah satu seri Spin-Off dari seri ke-3 dengan judul yang sama. Metal Slug X dirilis pada Maret 1999 oleh SNK Playmore. Game ini tersedia dan dapat dimainkan di Android, Nintendo Switch, PlayStation Portable, PlayStation, Windows, Arcade Machine, dan Amazon Luna.

Sinopsis Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Bercerita tentang 4 petarung dunia pertempuran yang diberikan misi untuk menghancurkan markas besar musuh di Timur Tengah, kelompok yang terdiri atas 2 laki-laki dan 2 perempuan handal. Petarung tersebut adalah Marco, Eri, Tarma, dan Fio.

Baca Juga : Cafe Racer, Touring Open-World dengan Balutan Sandbox

Gameplay (9/10)

Review Metal Slug X
Gameplay – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X merupakan salah satu game Run and Gun yang dapat dimainkan hampir diseluruh platform yang ada. Game ini awalnya hadir di PlayStation generasi pertama dengan judul Metal Slug X. Memiliki mekanisme yang umum seperti kebanyakan game Arcade Run and Gun yang ada.

Metal Slug X hadir secara umum dengan Run and Gun yang terkemas rapih dalam game Arcade, selain itu juga game ini tampil dalam wujud Run and Gun Side-Scrolling yang umum ada di game platformer di mesin Arcade atau konsol.

Pemain dituntut untuk terus maju dan mengalahkan musuh sebanyak mungkin dengan menggunakan senjata yang telah disediakan dan bisa didapatkan di pertempuran juga. Beperan dalam satu karakter yang sebelumnya dapat pemain pilih, dan bertarung di pertempuran yang berlatar dinegara timur Tengah atau padang pasir dan banyak lagi.

Karena Metal Slug X merupakan game Arcade, dapat dipastikan bahwa game ini mengusung mekanisme Endless Game yang tidak terlalu mencolok berkat mekanisme cerita yang berjalan maju dan perpindahan lokasi yang variatif.

Graphic (9/10)

Review Metal Slug X
Graphic – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X tampil dengan cukup baik terlebih dalma urusan visual. Visual-nya sendiri sudah lebih baik, mengingat mayoritas visual yang tersaji pada saat itu telah lebih baik dan Metal Slug X masuk dalam kategori visual yang baik tersebut.

Hadir dengan visual yang umum dengan gaya Retro serta Pixel yang mungkin tersusun atas susunan pixel 32 untuk tiap objek yang ada, dan juga turut hadirkan environtment serta latar yang matching dengan karakter ataupn kondisi permainan.

Control (9/10)

Secara garis besar, Metal Slug X menghadirkan kontrol yang menyesuaikan dengan controler pada konsol di masa itu. Hadir pada PlayStation generasi 1, Metal Slug X tampil dengan mekanisme kontrol yang sederhana.

Kontrol yang hadir pada Metal Slug X seperti X untuk melompat, Kotak untuk menembak, Bulat untuk melempar granat/bom, D-Pad untuk bergerak serta mengarahkan senjata, dan masih banyak lagi yang menyesuaikan.

Mungkin cukup sedikit sulit pada kebanyakan seri Metal Slug yang ada. Pemain diharuskan mengarahkan serangan kemusuh dengan 1 jenis kontrol yang berfungsi ganda, bergerak serta mengarahkan senjata.

Addictive (10/10)

Review Metal Slug X
Addictive – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X tampil dengan cukup baik dan disambut baik oleh fans SNK serta PlayStation. Kebanyakan series Metal Slug memiliki gameplay yang hampir sama dan perkembangan visual yang terus meningkat walau tidak secara signifikan.

Pada tiap serinya bahkan Metal Slug X hadirkan 4 karakter ikonik yang dapat pemain gunakan seperti Marco, Eri, Tarma, dan Fio. Beberapa yang membedakan dari keempat pejuang ini adalah ekspresi, visual, serta reaksi mereka saat bertempur.

Music (9/10)

Untuk aspek musik, Metal Slug X masih mengadaptasi secara keseluruhan musik yang telah ada sebelumnya, baik latar musik maupun sound effect. Walaupun begitu, latar musik dan sound effect yang dihadirkan ini sangat ikonik dan mungkin sulit diterima jika mengalami perubahan secara signifikan.

Untuk sound effect yang membuat menarik, voice action setiap kali mati ataupun menyelematakan prisioner hingga mendapatkan senjata yang berbeda, semua terasa menarik dan ikonik di telinga para penikmat dan pengguna PlayStation.

Kesimpulan

Metal Slug X menjadi salah satu Run and Gun Arcade yang ikonik pada masanya. Berikut kelebihan dan kekurangan Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Metal Slug X memiliki mekanisme kontrol yang selalu sama dan terasa nyaman di mekanik atau teknik tangan para pemain. Jika pemain menggunakan emulator seperti PSX, kontrol tersebut dapat dikustomisasi sesuka hati, bahkan visual-nya sekalipun.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan. Dari masa ke masa dan dari series ke series, ada satu hal yang membuat game ini dirasa sangat menyulitkan seperti ketidak bergunaannya bar Health Point. Jika karakter terkena serangan 1 kali, maka langsung mati, hal ini membuat Health Point bar tidak berguna sama sekali, kecuali jika pemain menaiki Tank.

Untuk Metal Slug X, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,2.

Sekian Review Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Battle Royale Baru, Super People Buka Tahap Early Access

GAMEFINITY.ID, PATIGenre Battle Royale nampaknya sudah begitu meredup jika dibanding beberapa tahun belakang. Sekilas genre ini cukup menarik, dimana pemain akan diturunkan di suatu arena tanpa berbekal satu buah senjata. Pemain diharuskan untuk mencari senjata dan juga menghabisi semua musuh hingga tersisa dia sendiri sebagai pemenang. Namun kenyataannya tidak seindah itu. Beberapa player beranggapan bahwa game battle royale tak lebih dari walking simulator. Anggapan skeptis itulah yang akan ditepis oleh Wonder People dengan game Super People.

Early Access dengan Bermacam Hadiah

Developer asal Korea Selatan, Wonder People, merayakan early access game battle royale Super People dengan serangkaian acara yang akan memberi pemian sekumpulan hadiah menarik yang terinspirasi dari streamer-streamer besar di dunia. Untuk menambah kenyamanan dalam bermain, Super People telah memberikan pembaruan grafis yang memanfaatkan NVIDIA Reflex untuk meningkat kualitas grafis  yang semakin indah.

Beberapa update juga ditambahkan seperti class baru, skin gratis, dan turnamen dengan hadiah yang fantastis. Class baru yang diperkenalkan di early access ini diberi nama The Demolisher. The Demolisher adalah prajurit yang kuat dengan kemampuan yang dilengkapi dengan peluncur granat di bahunya. Selain itu class ini juga memiliki sejenis mobil mini yang dapat diledakkan dari jarak jauh.

Super People
Beberapa Skin yang diambil dari Streamer Terkenal | Source: Wonder People

Selama satu bulan periode early access, pemain yang mencapai level 20 akan mendapatkan skin gratis yang modelnya didasari dari para streamer terkenal seperti Shroud, iitzTimmy, dan chocoTaco. Untuk naik level ke level 20, pemain harus menyelesaikan beberapa misi mingguan yang berjumlah 9 misi selama tiga minggu.

Baca Juga : Masih Beta! Call of Duty: Modern Warfare 2 Dipenuhi Cheater

Turnamen Super People

Wonder People juga mengadakan turnamen untuk para pemainnya dengan hadiah yang sangat besar. Mereka juga telah meningkatkan elemen-elemen kompetitif berdasarkan masukan dari para streamer dan player selama closed beta. Pemain yang telah mencapai level 10 atau lebih dapat bergabung dengan turnamen dan menangkan total hadiah hingga satu juta dolar, dengan maksimum 100.000 dolar per-turnamen. Bukan hanya uang tunai, para peserta turnamen juga bisa mendapatkan Diamonds yang merupakan in-game currency dalam Super People.

Buat kalian yang tertarik untuk memainkan game battle royale Super People, kalian dapat langsung mengunduh game-nya melalui Steam secara gratis. Kalian juga bisa mendapatkan informasi-informasi lengkap mengenai Super People melaui website resminya.

Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Sukses Besar! Splatoon 3 Jadi Game Terlaris 2022 di Jepang

GAMEFINITY.ID, Bandung Splatoon 3 ternyata sudah menjadi game terlaris 2022 di Jepang! Game shooter besutan Nintendo itu telah berhasil mendominasi chart penjualan game bulan lalu di Jepang. Hal ini menandakan bahwa IP seri Splatoon sangat besar di negeri Sakura itu.

Splatoon 3 Berhasil Terjual Sebanyak 4 Juta Unit Sejauh Ini

Menurut data yang didapat akun Game Data Library di Twitter, Splatoon 3 berhasil terjual sebanyak 4 juta unit. Angka tersebut berasal dari penjualan fisik dan digital. Ini juga menjadikannya sebagai game terlaris 2022 di Jepang.

Pada September lalu, Splatoon 3 berhasil mencapai angka penjualan sebesar 2,9 juta unit di retail. Angka tersebut berhasil melampaui total penjualan retail Pokemon Legends: Arceus dengan angka penjualan 2,295 juta unit.

Peluncuran seri ketiga Splatoon dapat dikatakan sangat besar di Jepang. Judul tersebut merupakan salah satu game yang paling dinanti sebelum peluncurannya. Tidak heran, angka peluncurannya sangat fantastis setelah resmi rilis, menjadikannya game Switch dengan penjualan terbanyak di Jepang sepanjang masa.

Saat ini, Splatoon 3 masih mempertahankan posisi puncak chart penjualan game di Jepang.

Baca juga: Kontroversi Bayonetta 3, Jennifer Hale Berikan Penjelasan

Nintendo Masih Memiliki Game Besar Lain yang Akan Rilis

Menyusul kesuksesan besar Splatoon 3, Nintendo masih memiliki judul game besar yang siap rilis akhir 2022 ini, yaitu Pokemon Scarlet and Violet dan Bayonetta 3.

Pokemon Scarlet and Violet berpotensi melampaui kesuksesan Splatoon 3. Hal ini mengingat nama Pokemon sangat besar di seluruh dunia. Game Pokemon generasi kesembilan itu dijadwalkan rilis 18 November 2022.

Splatoon 3 x Pokemon Splatfest collaboration
Splatoon 3 akan gelar kolaborasi dengan Pokemon sebagai event Splatfest selanjutnya

Splatoon 3 bahkan akan berkolaborasi dengan Pokemon. Kolaborasi tersebut akan menjadi Splatfest berikutnya yang diadakan 11 November 2022, seminggu sebelum perilisan Pokemon Scarlet and Violet.

Bayonetta 3 menjadi game besar Nintendo lain yang akan rilis pada 28 Oktober 2022. Game tersebut dilanda kontroversi di balik pergantian pengisi suara Bayonetta yang memicu upaya boikot. Tampaknya game tersebut tetap akan mendapat angka penjualan lumayan di Jepang.

Splatoon 3 menjadi game terlaris tahun ini di Jepang sudah menandakan Nintendo sudah sukses besar. Dapatkah Pokemon Scarlet and Violet menyusul dan melampauinya kelak?

Ditinggal Director, Splinter Cell Remake Terancam Batal?

GAMEFINITY.ID, PATI – Jika dibanding dengan game stealth lain milik Ubisoft seperti Assassin’s Creed dan juga Watch Dog, Splinter Cell sepertinya kurang mendapatkan perhatian dari gamer masa kini. Hal inilah yang memotivasi Ubisoft untuk me-remake salah satu action stealth tertua miliknya. Namun ditengah masa pengembangan, director dari Splinter Cell remake mengumumkan meninggalkan Ubisoft. Apa ini akhir dari Splinter Cell remake?

Splinter Cell Remake Kehilangan Director

David Grivel, director dari Splinter Cell remake yang akan datang, dikabarkan telah meninggalkan Ubisoft setelah 11 tahun. Informasi ini didapatkan melalui postingan akun Linkedin David Grivel. Dalam postingan tersebut, David Grivel mengungkapkan kesenangannya dalam bekerja bersama Ubisoft selama lebih dari 11 tahun. Beliau juga menuliskan bahwa dia akan memulai petualangan baru. Yang mana bisa dispekulasikan bahwa David Grivel masih akan bergelut di industri game.

Terakhir, David Grivel mengucapkan terima kasih yang tulus sekaligus selamat jalan kepada semua orang yang pernah bekerja dengannya selama berada di Ubisoft. Ucapan perpisahan tersebut Dia tegaskan bukan “kata perpisahan” karena dia percaya tetap akan bertemu rekan-rekan terdahulu di industri ini nanti di masa depan.

Grivel telah banyak terlibat dalam pengembangan game-game besar Ubisoft. Beliau diketahui ikut andil dalam pengembangan Ghost Recon Future Soldier di Ubisoft Paris. David Grivel juga pernah dipindahtugaskan ke Ubisoft Toronto untuk mengerjakan Splinter Cell Blacklist, Assassin’s Creed Unity, Far Cry 4, 5 dan 6. Dan yang terbaru Grivel juga menjabat sebagai director di game Splinter Cell remake yang akan datang.

Baca Juga : Ubisoft Batalkan Ghost Recon Frontline Dan Tiga Game Lain

Ubisoft Sudah Siap Akan Hal Ini

Ubisoft secara resmi mengkonfirmasi pada Desember 2021 bahwa mereka sedang mengerjakan remake dari Splinter Cell. Stealth action game yang pertama kali rilis eksklusif pada tahun 2002 di Xbox.

Remake Splinter Cell ini akan kembali dibangun menggunakan game engine Snowdrop. Game engine yang juga digunakan pada The Division, Avatar: Frontiers of Pandora dan game Star Wars Ubisoft yang akan datang. Ubisoft menjelaskan bahwa engine ini mampu menghadirkan visual dan gameplay generasi baru, serta pencahayaan dinamis dan bayangan yang realistis.

Kabar mengenai mundurnya David Grivel sebagai director Splinter Cell remake sebenarnya sudah terendus pada awal tahun 2022. Saat itu Ubisoft Toronto sedang membuka lowongan penulis naskah untuk memperbarui cerita game asli Splinter Cell akan mampu diterima oleh audiens masa kini.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk mencoba seri Splinter Cell dari Ubisoft? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Apex Legends Mobile Ungkap Season 3, Champions

GAMEFINITY.ID, Bandung – Apex Legends Mobile telah merilis trailer untuk season ketiganya, Champions. Trailer tersebut memamerkan beberapa fitur baru yang akan datang, termasuk hadirnya Ash dan juga versi mobile dari Heirloom Weapon.

Ash Jadi Legend Baru di Apex Legends Mobile

Apex Legends Mobile Season 3 Ash
Ash resmi jadi Legend baru di Apex Legends Mobile

Alih-alih menghadirkan Legend eksklusif versi mobile, Respawn Entertainment memilih kembali memuunculkan karakter dari Apex Legends. Karakter tersebut adalah Ash yang tampil pada akhir trailer. Ia ditunjukkan menyerang Fade menggunakan belatinya.

Ash sendiri merupakan satu-satunya karakter dari Titanfall yang hadir sebagai Legend sejauh ini. Ia pertama kali muncul pada season 11 dari Apex Legends.

Munculnya Ash di versi mobile sebelumnya telah bocor oleh akun Twitter ThatOneGamingBot pada akhir Agustus lalu. Dataminer tersebut menambah Revenant berpotensi muncul sebagai legend baru.. Jika bocoran ini akurat, Revenant kemungkinan hadir pada pertengahan season ketiga. Berarti season bertajuk Champions ini tidak akan menghadirkan Legend eksklusif di Apex

Hadirnya Versi Mobile dari Heirloom Weapon, Signature Weapon

Apex Legends Mobile Season 3 Fade Signature Weapon
Signature Weapon milik Fade, The Constellation

Apex Legends Mobile juga menghadirkan Heirloom Weapon. Heirloom Weapon sendiri adalah item kosmetik tier mythic untuk senjata jarak dekat (melee). Khusus versi mobile, Respawn Entertainment memberi nama Heirloom Weapon sebagai Signature Weapon.

Fade akan menjadi Legend pertama yang mendapat Signature Weapon. Signature Weapon tersebut bernama The Constellation. Senjata tersebut ditampilkan sebagai sebuah seperangkat claws yang dapat berubah bentuk menjadi knuckles.

Baca juga: Apex Legends Mobile Tambah Solo Mode di Update Aftershow

Detail Lain di Trailer

Apex Legends Mobile Season 3 mystery character
Sosok misterius yang mungkin memiliki kaitan erat dengan masa lalu kelam Fade

Trailer tersebut tampak menunjukkan cerita Fade. Pada pertengahan trailer, seorang laki-laki berambut abu-abu yang menyaksikan pertarungan antara Legend di balik arena. Fade kemudian bertatap muka dengannya dengan geram. Sosok misterius itu kemudian mengangkat kepalan tangan Fade di hadapan penonton yang menggila.

Gamespot berspekulasi laki-laki itu adalah salah satu komisioner Apex Games. Sosok misterius itu diduga memiliki kaitan dengan masa lalu kelam Fade. Detail tentang hal ini diperkirakan akan dijelaskan lebih lanjut saat season 3 dari Apex Legends Mobile resmi dimulai. Apex Legends Mobile Season 3, Champions, akan dimulai 18 Oktober 2022.

Pelatih Tim Valorant Putri Melakukan Pelecehan Seksual!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar buruk kembali mengguncang dunia esports Valorant. Kejadian kali ini datang dari tim putri Rising Hope. Salah satu pelatih tim itu telah dituduh karena melakukan pelecehan seksual. Akibat insiden ini, seluruh anggota tim telah hengkang.

Ketua Pelatih Rising Hope Menuduh Pelatih Lain Melakukan Pelecehan Seksual

Valorant Rising Hope logo
Logo resmi Rising Hope

Jehiel, mantan ketua pelatih Rising Hope, membuat pernyataan melalui Twitlonger tentang insiden itu. Laman yang ia buat pada 9 Oktober itu mengungkap penyebab keputusan seluruh anggota tim hengkang dari tim tersebut.

Mantan ketua pelatih Rising Hope itu menyatakan seorang pelatih bernama Simons telah melakukan hal tidak senonoh selama sesi video chat Discord. Mulai dari membuat candaan yang tidak sopan hingga melakukan pelecehan seksual dengan mengekspos dirinya di hadapan kamera.

Pelecehan Itu Terjadi Berkali-kali Saat Pelatihan Tim Putri Valorant

Simons disebut melanjutkan aksi bejatnya meski sudah diingatkan berkali-kali. Hal tersebut membuat seluruh anggota tim putri Valorant itu sangat tidak nyaman. Pada awalnya, ia mengalihkan anggota tim dengan merayu dan membuat perkataan mesum. Puncaknya, Simons menyalakan kamera dan mengekspos dirinya.

Hal tersebut mengejutkan seluruh anggota tim sampai meninggalkan chat room Discord itu. Jehiel mengaku ia mendapat informasi tersebut melalui Discord chat terpisah dengan anggota tim.

Ia dan timnya mengkaji ulang cuplikan chat tersebut. Mereka mendapati Simons terlihat mabuk-mabukan sambil bertingkah mesum beberapa kali.

Murka! Seluruh Tim Hengkang Karena Keluhan Tidak Digubris

Didampingi oleh Wway, Jehiel menghampiri Lazar selaku salah satu pemilik Rising Hope. Ia melaporkan tingkah laku Simons selama chat tersebut.

Rising Hope memutuskan untuk mempertahankan Simmons alih-alih memecatnya. Menurut Jehiel, Lazar ingin mempertahankan Simons sebagai “bintang besar” dari tim.

Keputusan itu membuat murka Jehiel dan seluruh anggota tim Rising Star. Kehilangan kesabaran atas tindakan itu, Jehiel dan seluruh anggota tim Valorant putri itu memutuskan hengkang.

Baca juga: Pro Player Valorant Dituduh Jokikan Pacarnya Saat Turnamen!

Sementara itu, akun resmi Rising Hope justru mengumumkan mereka akan membentuk tim baru untuk berkompetisi di ajang esports Valorant putri.

Ini menjadi kabar yang mengguncang dunia esports, terutama Valorant. Warganet beramai-ramai menghujat keputusan Rising Hope untuk mempertahankan sosok pelaku pelecehan seksual.