GAMEFINITY.ID, Bandung – Apex Legends Mobile baru saja rilis bulan lalu dan langsung menjadi menjadi salah satu game FPS battle royale terpopuler di mobile. Meski sempat memicu kontroversi karena microtransaction-nya, nyatanya Apex Legends Mobile mampu meraup keuntungan besar.
Baru sebulan rilis, Apex Legends Mobile telah merilis updateCold Snap pada 14 Juni lalu.
Legend Baru, Loba, Tiba di Apex Legends Mobile!
Loba, legend baru di Apex Legends Mobile
Update Cold Snap itu mendatangkan Loba sebagai legend baru di Apex Legends Mobile. Loba telah menjadi salah satu karakter terfavorit dari Apex Legends.
Loba memiliki ability unik yang menguntungkannya dalam melakukan looting. Tactical ability-nya bernama Burglar’s Best Friend, yaitu kemampuan teleport untuk menghindari situasi kacau menggunakan gelang Jump Drive. Passive ability-nya, Eye for Quality, membuatnya dapat melihat loot di balik dinding.
Untuk berman sebagai Lola, pemain harus meng-unlock-nya melalui dua cara, membelinya di shop atau mencapai level 25 di Battle Pass Cold Snap. Pemain juga dapat meng-unlock kemampuan spesialnya
Battle Pass Cold Snap
Cold Snap Battle Pass di Apex Legends Mobile
Berbicara tentang Battle Pass, Apex Legends Mobile juga menghadirkan season pass baru. Terdapat dua jenis Battle Pass, yaitu Premium dan Premium Plus. Keduanya memiliki reward yang menarik.
Tidak hanya Loba dan battle pass, update Cold Snap juga menghadirkan item Climatizer Town Takeover, sebuah alat yang bisa memicu perubahan iklim di World’s Edge. Item ciptaan Hammond Robotics itu dapat memicu musim dingin tiba lebih awal selama gameplay.
Begitu climatizer aktif, pemain bisa memeriksa mini map untuk mengumpulkan diamonds dari peti beku. Diamonds tersebut nantinya bisa digunakan untuk membeli berbagai item rare di Seasonal Store.
Selain berbagai hal baru yang telah disebutkan, update Cold Snap juga menghadirkan mode limited bertajuk Armed and Dangerous, di mana pemain hanya diperbolehkan memakai sniper rifle dan shotgun sebagai senjata. Ditambah, berbagai bug telah diperbaiki. Ditambah, tim EA telah mendengarkan keluhan pemain selama bermain dan berencana untuk terus memperbaiki bug. Untuk lebih lengkapnya, pembaca bisa membaca patch notesdi laman resmi Apex Legends Mobile.
Sudah siapkah pemain menyambut update Cold Snap di Apex Legends Mobile?
GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung –Milicola atau judul lengkapnya Milicola: Lord of Soda merupakan game Shooting Roguelike dengan unsur Hack and Slash di dalamnya. Game ini dirilis oleh DAWINSTONE pada Juli 2021, dan juga Milicola dapat dimainkan di platform Mobile tanpa koneksi internet.
Sinopsis Milicola, Shooting Game dengan Sentuhan bergaya Chibi
Bermula di dunia fantasy yang dipenuhi dengan makhluk fantastis dan ras yang beragam. Dalam dunia ini ada kerajaan multi ras di dalamnya.
Kerajaan tersebut yang sedang berada dalam kesulitan dikarenakan keserakahan dari sang naga yang memimpin banyaknya pasukan orc untuk menyerang kerajaan ini.
Bukan tanpa sebab sang naga menyerang kerajaan, hal ini disebabkan sang naga yang tergoda akan cola yang tidak ada habisnya. Sang naga berakhir dengan keserakahannya dan menginkan air mata cola yang berharga miliki kerajaan.
Dalam kondisi ini, sang raja menawarkan sisa permata dan logam milik kerajaan kepada Golden Barrack Mercenary Guild untuk memburu para naga dan melindungi mata air cola berharga.
Gameplay (9/10)
Gameplay – Review Milicola, Shooting Game dengan Sentuhan bergaya Chibi
Milicola memiliki mekanisme gameplay shooting Top-Down. Selain itu, game ini diusung dengan gaya permainan Roguelike dengann paduan Hack and Slash.
Milicola memiliki gaya permainan yang mirip seperti Brawl Stars, namun hadir dengan sistem Offline dan melawan musuh-musuh yang cukup banyak. Ada beberapa nominal syarat untuk melawan boss stage berupa menghabisi musuh dengan jumlah tertentu, maka boss stage akan muncul.
Milicola memiliki setidaknya 9 stage dengan masing-masing boss, latar, hingga musuh yang berbeda pada tiap stage-nya. Mengingat Milicola mengusung gaya Roguelike, dapat dipastikan jika player kalah dalam stage tertentu maka akan mengulang dari stage pertama dengan reset statistik pastinya.
Pada Milicola, setidaknya ada 7 karakter atau tentara yang dapat kita gunakan. Tiap tentara memiliki skill dan statistik karakter yang berbeda. Karakter yang berasal dari berbagai ras dan memiliki latar belakang yang cukup unik. Beberapa dari mereka seperti, ras manusia, elf, Zombie, Ogre, dan banyak lagi lainnya.
Graphic (9/10)
Graphic – Review Milicola, Shooting Game dengan Sentuhan bergaya Chibi
Milicola hadir dengan visual yang lebih dari cukup untuk game Roguelike Mobile. Disajikan dengan sudut pandang seperti pada Brawl Stars, 3/4 View atau Top-Down.
Dihadirkan dengan penggambaran karakter yang terlihat chibi, hal ini cukup menyenangkan walau hanya melihat mereka berbaris didalam lobby pesawat.
Milicola juga tidak kalah dalam urusan visual untuk animasi. Hadir dengan berbagai visual ledakan dan tembakan peluru yang beragam dan penuh warna. Walau begitu, pemain masih dapat menikmati gameplay tanpa harus terganggu dengan visual yang campur aduk.
Control (8/10)
Control – Review Milicola, Shooting Game dengan Sentuhan bergaya Chibi
Setidaknya Milicola sebagai game Roguelike memiliki fitur kontrol yang cukup variatif. Beberapa control umum yang pastinya selalu ada pada game Shooting seperti, Analog untuk bergerak, menembak, reload, ganti senjata, dodge, hingga setidaknya 1-2 skill yang disediakan.
Ada sedikit kesulitan dalam hal kontrol yaitu, aiming yang terasa auto. Otomatis yang berarti player tidak dapat menargetkan serangan ke arah musuh dengan sesuka hati. Terkadang, cursor aim selalu mengarah kepada musuh secara acak selagi masih dalam jangkauan serang.
Addictive (8/10)
Game Roguelike memungkinkan cukup menarik untuk dimainkan dalam jangka waktu lama, terlebih lagi disusupi unsur Hack and Slash. Pemain dirasa cukup betah untuk memainkan game ini.
Milicola menjadi salah satu game Roguelike yang disisipi unsur Hack and Slash di dalamnya. Pemain dapat memenangkan pertandingan ini tergantung dari keterampilan player sendiri dalam mengontrol karakter.
Sayangnya, Milicola cukup sulit untuk ukuran game Roguelike. Hack and Slash yang sangat teramat mengandalkan keterampilan dan kejelian penglihatan dalam menghindar dan menembak. Musuh yang dihadirkan juga cukup banyak dalam satu arena.
Terkadang beberapa musuh menyerang dengan sangat brutal. Untuk sejauh ini, penulis masih bisa menembus permainan ini hingga stage 9 dan gagal sebelum menyelesaikan stage ini.
Milicola dirasa cukup sulit untuk game sejenis, tetapi sebanding dengan pengalaman bermain yang didapat pemain dalam bermain game ini. Mungkin dibutuhkan 3-5 kali percobaan untuk terbiasa dengan pergerakan karakter dan ritme dari musuh sendiri.
Music (9/10)
Milicola hadir dengan Background Music dan Sound Effect yang cukup menarik dan enjoy ditelinga. Lebih lagi Background Music yang lebih terasa untuk game seperti ini.
Disajikan dengan Background Music yang lain daripada game Shooting lainnya. Bukannya mengambil Background Music dengan tema perang, Milicola memasukan gaya music yang terkesan enjoy namun dapat menggugah gairah bermain player.
Background Music mungkin terdengar sedikit familiar ditelinga. Background Music yang terdengar seperti pada game Zombie Tsunami. Hal ini cukup menyenangkan untuk membuat player tetap santai bermain Milicola.
Hadir dengan Sound Effect yang beragam. Salah satu Sound Effect seperti pada penggunaan tiap senjata yang berbeda. Menjadikan Milicola terasa hidup untuk ukuran game Roguelike.
Kesimpulan
Milicola menjadi salah satu game Shooting rekomendasi untuk kamu yang menyukai game bergaya Roguelike berpadu Hack and Slash. Berikut kelebihan dan kekurangan Milicola: Lord of Soda yang dapat player sampaikan.
Kelebihan
Milicola menjadi game Roguelike dengan unsur Hack and Slash d idalamnya. Walaupun bergaya Roguelike, Milicola tetap memiliki tingkat kesulitan bermain yang cukup tinggi dan lagi memerlukan keterampilan yang mumpuni untuk mencapai High Stage.
Milicola hadir dengan beragam fitur yang menarik dan item maupun karakter yang lebih variatif untuk Hack and Slash di Mobile. Hal ini menjadi salah satu nilai tambah untuk Milicola.
Kekurangan
Milicola dirasa cukup menyulitkan untuk ukuran game Roguelike. Tetapi unsur Hack and Slash menutupi anggapan sulit, mengingat bahwa Milicola membutuhkan keterampilan yang baik dalam urusan control and dodge.
Untuk Milicola, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.
Sekian Review Milicola yang dapat penulis sampaikan.
Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan vouchergame dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandung – PUBG Mobile tampaknya tidak pernah ingin berhenti berkolaborasi dengan berbagai franchise media. Sebelumnya, PUBG Mobile berkolaborasi dengan franchise anime Evangelion yang dimulai 14 Mei 2022. Kali ini, giliran serial televisi original Amazon The Boys yang mendapat kolaborasi dengan PUBG Mobile.
The Boys sendiri merupakan serial televisi bergenre superhero yang diadaptasi dari seri komik berjudul sama. Serial yang diproduksi oleh Sony Pictures Television itu menjadi salah satu serial terpopuler di Amazon Prime Video. Season ketiga akan mulai tayang 3 Juni ini. Bertepatan dengan itu, event kolaborasi PUBG Mobile dan The Boys juga akan mulai pada tanggal yang sama.
Berbagai Item Kolaborasi The Boys yang Tersedia di PUBG Mobile
Seperti kebanyakan dari kolaborasi sebelumnya, PUBG Mobile akan menghadirkan berbagai item cosmetic yang terinspirasi dari serial The Boys. Di antaranya adalah skin kostum superhero Homelander, Starlight, dan Soldier Boy. Skin senjata, backpack, dan parasut Supes juga akan tersedia sebagai limited edition.
Event “Supe Spree” Akan Dimulai 8 Juni
Event utama dari kolaborasi ini bertajuk “Supe Spree”. Dalam event ini, pemain akan bekerja sama dengan Billy Butcher untuk membentuk sebuah squad investigasi. Squad tersebut nantinya akan menyelidiki pembunuhan yang tidak bisa dijelaskan.
Pemain juga akan berkerja sama dengan karakter dari The Boys dan juga teman dalam game untuk menyelesaikan setiap task. Task yang dimaksud meliputi mengumpulkan bukti, meng-unlock cerita, dan akhirnya mengekspos perbuatan keji superhero yang menjadi pelakunya. Setelah menyelesaikan event ini, pemain berhak mendapat skin Billy Butcher.
Event “Supe Spree” akan bisa diakses mulai 8 Juni mendatang.
Event kolaborasi PUBG Mobile dan The Boys akan berakhir 3 Juli mendatang.
Keputusan untuk memulai event kolaborasi ini bersama dengan penayangan perdana The Boys Season 3 tampaknya akan menguntungkan kedua belah pihak. Season ketiganya akan memperkenalkan tokoh Soldier Boy yang diperankan Jensen Ackles (Supernatural). Sepertinya akan menjadi menarik menyaksikan event kolaborasi ini ikut mendapat hype setimpal.
Pantau terus kabar terbaru dari PUBG Mobile, termasuk event kolaborasi yang akan datang, di Gamefinity.
GAMEFINITY, Bandung – Apex Legends Mobile menjadi salah satu game FPS battle royale terpopuler di mobile semenjak perilisannya. Game battle royale besutan EA dan Respawn Entertainment itu rilis 17 Mei 2022 dan langsung menjadi game iOS terbanyak diunduh di 60 negara pada saat itu.
Sebelumnya, Apex Legends Mobile mendapat kritikan dari pemain. Kritikan yang paling menonjol merujuk pada microtransaction. Pemain mengeluhkan microtransaction di Apex Legends Mobile terlalu “predatory”.
Apex Legends Mobile Berhasil Hasilkan 5 Juta Dolar Dalam Minggu Pertama Rilis
Kritikan dan ancaman boikot tampaknya tidak berpengaruh pada Apex Legends Mobile. Nyatanya, game battle royale 60 pemain itu berhasil meraup cuan. Apex Legends Mobile telah berhasil menghasilkan kurang lebih 4,7 juta dolar pada minggu pertama perilisannya.
Menurut Sensor Tower melalui gamesindustry.biz, Amerika Serikat, India, dan Brazil merupakan tiga negara dengan pengunduh Apex Legends Mobile terbanyak. Sementara penghasilan dari microtransaction kebanyakan berasal dari Amerika Serikat (44 persen dari penghasilan), Jepang, dan Thailand.
Dalam microtransaction-nya, Apex Legends Mobile menawarkan berbagai item cosmetics dan battle pass. Loot box roll Extreme Speed menjadi salah satu penawaran terkontroversial karena peluang mendapatkan item tersebut rendah.
Kalahkan PUBG Mobile, Tapi Masih Kalah dari Call of Duty Mobile
Angka ini ternyata berhasil mengalahkan PUBG Mobile. Jika dibandingkan, PUBG Mobile berhasil raup 600 ribu dolar pada minggu pertama dimulainya monetisasi. Namun, angka yang diraih Apex Legends Mobile masih kalah dari Call of Duty: Mobile. Call of Duty: Mobile mampu raup 14,8 juta dolar dalam minggu pertama perilisannya, jauh lebih tinggi daripada Apex Legends Mobile.
Apex Legends Mobile kini telah memasuki persaingan game battle royale di platform mobile. Melihat kesuksesan ini, tampaknya Apex Legends Mobile akan terus meraup kesuksesan dalam jangka panjang. Terlebih, game ini disebut sebagai bukan sekadar port mobile dari Apex Legends.
Apex Legends Mobile bisa diunduh di App Store atau Google Play sebagai free-to-play dengan microtransaction. Untuk update terbaru dari Apex Legends Mobile dan game EA lainnya, pantau terus di Gamefinity. Nikmati keseruan bermain Apex Legends Mobile dengan top up games di Gamfinity.id
GAMEFINITY.ID, PATI – Franchise Call of Duty saat ini bisa dikatakan tidak baik – baik saja. Kegagalan yang begitu besar pada seri Vanguard kemarin membuat para fans menaruh harapan besar pada gameCall of Duty terbaru yang akan rilis selanjutnya yaitu Call of Duty: Modern Warfare 2. Game ini sekaligus akan melanjutkan seri sebelumnya Call of Duty: Modern Warfare 2019.
Proyek VR untuk Modern Warfare 2
Modern Warfare 2 VR
Melihat kesuksesan yang diraih reboot Modern Warfare membuat Infinity Ward semakin ambisius dalam mengembangkan proyek Modern Warfare 2. Sekarang mereka sedang mencoba menambahkan mode Virtual Reality (VR) untuk game terbaru ini. Kabarnya mode VR ini nanti akan eksklusif untuk Playstation VR2. Info ini didapat dari salah satu leakeryang cukup kredible dengan info Call of Duty dalam beberapa tahun belakangan ini.
Meskipun Activision sedang dalam proses akuisisi Microsoft, hal tersebut tidak semata membatalkan kontrak eksklusivitas perusahaan dengan Sony pada franchise Call of Duty. Alasan eksklusivitas ini kemungkinan ditujukan untuk mempromosikan headset VR terbaru milik Sony di acara State of Play yang akan datang.
Ini bukan pertama kalinya Infinity Ward menangani proyek VR Sebelumnya mereka telah mengimplementasikan mode VR pada game Call of Duty Infinity Warfare yang dirilis untuk PSVR. Melihat hal tersebut, kita dapat mengharapkan Infinity Ward mampu memberikan pengalaman VR yang lebih baik lagi dibanding sebelumnya. Sebelumnya, Sony telah mengumumkan acara State of Play terbaru pada tanggal 2 Juni nanti. Pada acara tersebut akan menampilkan beberapa cuplikan game yang sedang dikembangkan. Informasi mengenai Playstation VR2 juga akan diungkap.
Bukan Remake Tapi Reboot
Modern Warfare 2 2009 | Source: Steam
Sedikit hal mengenai Modern Warfare 2. Call of Duty Modern Warfare 2 merupakan proyek reboot game Modern Warfare 2 yang rilis pada 2009 lalu. Proyek ini juga melanjutkan game sebelumnya yaitu Call of Duty: Modern Warfare 2019. Karena ini merupakan proyek reboot, maka game Modern Warfare 2 yang terbaru ini akan menjadi game baru namun masih mempertahankan esensi dari Modern Warfare 2 2009. Mekanik baru dan juga peningkatan grafis tentunya akan diimplementasikan dalam game ini.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik memainkan Modern Warfare 2 dalam mode VR.
Tetap update berita seputar game di Gamefinity. Jangan lupa buat yang mau top up untuk game kesayangan bisa banget klik gamefinity.id.
GAMEFINITY.ID, PATI – Sejak dirilisnya Horizon Zero Dawn untuk PC, membuka kemungkinan besar untuk game-game eksklusif Playstation hadir di PC. Tak berhenti di Horizon Zero Dawn, Sony telah merilis God of War dan Days Gone di PC. Dilanjut nanti Uncharted yang sebentar lagi juga akan hadir di PC. Hal ini semakin menguatkan bahwa Sony ingin menarik para gamer PC untuk memainkan game mereka. Rumor mengatakan game lain yang akan hadir di PC yaitu Returnal.
Gameplay Returnal
Rumor Kuat Returnal PC
Belum ada pengumuman resmi dari Sony, tapi sepertinya kita dapat mengetahui game eksklusif Playstation selanjutnya yang akan rilis di PC. Returnal kemungkinan besar menjadi game eksklusif PlayStation berikutnya setelah Uncharted yang akan masuk ke PC. Dugaan ini muncul dari daftar SteamDB untuk nama Oregon.
Petunjuk paling simple yaitu terdapat beberapa tag yang cocok dengan game Returnal. Tag tersebut antara lain “roguelike,” “bullet hell,” “third-person shooter,” dan “sci-fi.”.
Tag pada Oregon yang berhubungan dengan Returnal
Mungkin masih banyak yang berpikir banyak game lain yang memenuhi kriteria tadi. Namun ada petunjuk lain yang semakin menguatkan Returnal akan hadir di PC. Terdapat banyak istilah yang sangat familiar dengan Returnal seperti Helios, Atropos, dan terakhir Tower of Sisyphus yang merupakan DLC terbaru yang dirilis untuk game tersebut beberapa bulan yang lalu.
Istilah – istilah yang familiar dengan Returnal
Sementara ini masih belum ada kejelasan baik dari Sony maupun HouseMarque mengenai rumor ini. Meski begitu petunjuk-pentunjuk pada SteamDB bisa dijadikan bukti kuat bahwa game tersebut akan hadir di katalog steam dalam waktu dekat ini. Jika memang begitu maka Returnal menjadi game eksklusif PS5 yang pertama hadir di PC.
Returnal merupakan game third person shooter dengan kisah mendalam yang dirilis untuk Playstation 5 pada 30 April 2021. Dalam memainkan game pemain membutuhkan banyak pengulangan untuk menguak kebenaran tentang protagonis, Selene dan bagaimana dia berakhir di sebuah planet asing yang dihuni oleh banyak alien.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game yang penuh pengulangan ini.