Tag Archives: sidebar post

Owner Rebellion Zion, MPLI Akan Lebih Baik Karena di MPL Tersingkir

GAMEFINITY, Jakarta – Rebellion Zion telah tersingkir pada gelaran MPL ID S12 pada pertandingan pembukaan. Melawan BTR Alpha, sang banteng harus rela tersingkir dan pulang duluan karena kalah 3-0. Kekalahan ini sekaligus memupuskan impian gelar juara, seperti yang diinginkan setiap tim MPL ID.

Akan tetapi, kekalahan ini tidak boleh melemahkan mental mereka. Paling tidak ada beberapa turnamen yang akan dihadapi oleh Rebellion Zion kedepannya. Pernyataan Jonathan, selaku Owner Rebellion mengatakan “jika kita tersingkir di PLayoffs MPL ID, kami akan comeback stronger dan bermain lebih baik di MPL Invitation (MPLI).”

Rebellion sendiri telah hadir bermain di MPL ID sejak season 8 setelah mendapatkan slot MPL yang dibeli dari Aerowolf.  Secara meyakinkan Jonathan, menjelaskan roadmap yang seharusnya berjalan tapi masih tertunda.

“Harusnya season awal itu kita trial, season kedua itu kita udah harus Playoffs, season berikutnya kita bisa Final. Tapi kan gak sesuai, tapi seharusnya season depan kita bisa Final,” ujarnya dalam sesi wawancara (11/10).

Baca juga: 

Audytzy, Interview Pertama dan Click

Player Rebellion Zion
Kirin ke kanan: Swaylow, Haizzamor, Audytzy

Jonathan sebagai CEO menjadi orang paling bertanggung jawab dalam perekrutan pemain. Menurutnya, pelatih dan manajemen itu bisa saja pergi dan yang akan bertahan hanya dirinya, jika itu terjadi. Untuk itu Jonathan terlibat dalam pembentukan tim apalagi dalam perekrutan pemain.

Audytzy adalah sosok yang menurut Jonathan, sangat disenangi sejak interview. Dapat dikatakan sosok Audy memiliki kepribadian yang baik dan menarik, serta sikap dan sifat yang memang juga baik. Sehingga sejak awal dirinya sudah yakin kepada Audytzy.

“Udah interview, terus kami bilang ke BTR kalau mau buy out dia. Saya cuma minta ke pelatih buat cek, apakah jari-jarinya masih bisa dipakai untuk bermain,” Tutur Jonathan ketika ditanyai apakah Audytzy menjadi bintang musim ini di RBL.

Baca juga: 

Perekrutan Pemain: Owner Rebellion Zion, Saya Cari yang Berbakat!

Jonathan CEO Rebellion Zion
Jonathan Owner Rebellion Zion saat sesi interview media di Playoffs MPL ID S12

Rebellion memiliki cara yang cukup menarik saat mencari player untuk bermain. Buat Jonathan Chemistry dan Komunikasi itu tidak terlalu penting. Sehingga Rebellion selalu mencari player yang memiliki bakat dan kemampuan

“Dalam circle dunia Mobile Legends banyak yang udah dapat buff dari social media, sehingga yang berbakat tuh kadang tertutup. Itu sebabnya saya cari yang berbakat, soal chemistry dan komunikasi itu bisa dilatih,” jelas Jonathan.

Selain itu, Jonathan juga mengatakan bahwa dirinya dan manajemen telah menetapkan bahwa player yang akan di ambil di bawah dari 23 tahun. Hal itu karena kebugaran dan kemampuan yang dimiliki oleh pemain muda. Standar berbakat yang dimiliki oleh pemainnya juga mengacu pada skill yang dimiliki oleh pemain itu.

BTR Alpha, Kyy Beri Paham Soal Respect pada Audytzy

GAMEFINITY, Jakarta – Kemenangan BTR Alpha pada lanjutan laga Playoffs berhasil memulangkan Rebellion Zion. Sang Robot Merah menang dengan score 3-0 tanpa balas. Pada pertandingan ini rekor juga terciptakan pada match kedua, karena waktu bermain yang panjang yaitu 43 menit.

Playoffs kali ini juga menjadi pembuktian bagi BTR Alpha, karena pada regular season MPL ID S12 RBL pernah menyenggol Vynnn. Saat itu Audytzy mengatakan “Vynnn tontonin gw dulu main Franco, biar kalau narik kena.” Tentu saja itu menjadi bagian tidak terelakan keseruan dari pertandingan Playoffs kali ini.

Koh Edwin, Season Ini BTR Kayak Roller Coaster

Edwin Cia CEO BTR Alpha

Penampilan BTR Alpha pada Pra musim dan turnamen ESL Gaming membuat banyak penggemar menaruh banyak harapan. Penampilan yang impressif dengan mengandalkan pemain muda dan pengalaman dari pemain seperti Kyyy atau Vynnn. Tentu saja itu membuat penampilan mereka tidak diragukan, apalagi musim ini juga BTR Alpha mewakili Indonesia di IESF.

Baca juga: 

Memasuki regular season MPL, sempat menjadi favorit karena winstreak di week awal, kenyataannya BTR Alpha hampir tidak lolos Playoffs. Edwin Cia, CEO BTR, memberikan pernyataan bahwa padatnya jadwal membuat tim itu kelelahan bukan cuma fisik tapi juga mental.

“Saat regular season, kita harus latihan di training camp seleknas. Ada yang minggu main di MPL, Seninnya terbang dan butuh waktu 25 jam sekali jalan. Setelah pulang langsung main lagi,” jelas Koh Edwin, Panggilan akrabnya Edwin Cia.

Menurutnya tidak banyak yang dapat dilakukan, dirinya hanya terus memberi motivasi.

Tidak Ada Vynnn di BTR Alpha, Apakah ini Strategi?

Line up BTR Alpha

Setidaknya sejak week ke-8 Vynnn tidak masuk dalam line up pemain BTR Alpha. Posisi Vynnn pun digantikan oleh Kyyy yang sama-sama mengisi roamer. Ketika ditanyai tentang Vynnn yang tidak bermain apakah termasuk strategi, Xorizo hanya menjawab “bisa jadi gitu.”

Baca juga: 

“Melawan Onic bisa saja main, bisa juga gak. Tapi yang pasti Vynnn sih lagi nonton aja tadi. Soalnya kan sama Audytzy Vynnn disuruh tontonin dia pakai Franco,” Jelas Xorizo.

Akankah ada kejutan ketika BTR Alpha bertemu dengan ONIC Esports pada pertandingan Playoffs Upper Bracket. Tentu saja sangat dinantikan, apakah ini strategi atau memang Vynnn akhirnya tergantikan sebagai roamer di BTR? (ZW/YZ)

Golden Thumb MPL ID S12 Persembahan UBS Golds untuk Sang MVP

GAMEFINITY, Jakarta – Golden Thumb sebuah terobosan baru yang hadir di MPL ID S12. Keberadaan Golden Thumb bagian dari dukungan positif, sekaligus inovasi dari kerjasama antara MPL dengan UBS Golds sejak 3 tahun lalu. Bukan kali pertama UBS membuat sesuatu yang mengejutkan kembali di MPL. Sebelumnya pada Season 10, UBS Gold warna yang berbeda pada piala MPL ID.

UBS Golds sendiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logam mulia. Kerjasama UBS Golds dengan MPL ID S12 ini adalah komitmen mereka untuk mengakomodir pengetahuan tentang logam mulia dan financial saving. Program-program juga dimunculkan untuk menggaet para anak muda penggemar MPL ID untuk mau memikirkan dan melihat masa depan.

Misi UBS Golds di MPL ID S12, Ubah Mindset Anak Muda

Golden Thumb MPL ID S12 By UBS Golds
Kiri: Fauzan Andros (Business Development Manager Moonton) Kanan: Martha Saraswati Creative Marketing UBS Gold

menabung dalam bentuk aset berupa logam mulia sering kali disalahartikan sebagai tabungan bagi para orang tua. Tabungan berbentuk Logam mulia memang memiliki branding sejak dulu hanya dimiliki oleh orang yang telah berkeluarga. Hal itu yang ingin diubah oleh UBS Golds.

Baca juga: 

Martha Saraswati, Creative Marketing UBS Golds, mengungkapkan bahwa UBS Golds ingin mengubah mindset anak muda sekarang tentang tabungan emas. kami membuat survey-survey tentang UBS Golds dan kerjasama dengan MPL ID, pada para penggemar. Responnya cukup menyenangkan itulah yang menyebabkan kami terus bertahan bekerja sama hingga MPL ID S12.

“Buktinya, banyak penggemar MPL ID yang akhirnya mau engage dengan UBS Golds dan mulai mau berinvestasi pada logam mulia,” jelas Martha.

Tidak ada Gold Bar atau Ring of Champion, Kini Ada Golden Thumb

Golden Thumb MPL ID S12 By UBS Golds

Sejak bekerja sama dengan MPL Indonesia, UBS Golds memang memberikan sebuah apresiasi kepada para pemenang. Salah satunya yang sejak 2 tahun belakangan selalu hadir adalah adanya apresiasi berupa Ring of Champion bagi seluruh tim pemenang. Apresiasi itu dimulai sejak MPL ID S10 dan ditujukan pada tim yang berhasil juara.

Baca juga: 

Selain itu pada gelaran M4 yang digelar di Jakarta pada awal tahun 2023, UBS Golds juga mengeluarkan Ring of Champions. Tetapi MPL ID S12 tidak ada lagi Gold Bar ataupun Ring of Champions, Kini ada Golden Thumb. Bentuknya yang seperti kedua tangan dan pada bagian jempol terbuat dari logam mulia.

“ini adalah ide dari pak Michael Yahya yang menganggap jempol itu kan untuk para pemain esports sangat berharga. selain itu Thumb juga merupakan simbol yang terbaik,” jelas Martha.

Golden Thumb sendiri adalah logam mulia 8 karat dengan berat sekitar 25 gram, sehingga ini akan lebih berat dari Gold Bar atau Ring of Champion. Kedua trofi sebelumnya memang terbuat dari logam mulia 10 karat dengan berat sekitar 10 gram. JIka berdasarkan value, maka nilainya sama dengan 3x dari nilai Gold Bar.

Dewa United Esports Kalah, Watt “Supriadi” Tunda Pensiun

GAMEFINITY, Jakarta –  Langkah Dewa United Esports harus terhenti dengan cepat dari Playoffs MPL ID S12. Dalam pertandingan pembuka dan pertama Playoffs, Tim berjuluk Anak Dewa menghadapi Geek Fams. Kekalahan ini juga membuat rencana seseorang untuk pensiun harus ditunda siapa ya?

Dewa United Esports tidak tampil buruk untuk tim yang baru masuk di Season 12. Mereka berhasil masuk ke babak Playoffs meskipun sempat mengalami kesulitan saat regular season MPL ID S12. Anak Asuh Paddington, ini memang harus puas dengan kepulangannya di awal babak Playoffs, tetapi Dewa United Esports sendiri berhasil lolos pada MPL Invitational. Turnamen itu memang mirip M-Series meskipun kalah prestisius dibandingkan M-Series.

4 Match Itu Menuntun Dewa United Esports Pulang

Dewa United Esports

Geek Fams dan Dewa United Esports bermain dengan 4 match dalam pertandingan pertama dan pembuka Playoffs. Meskipun akhirnya Dewa United Esports harus kalah dari Geek Fams 3-1, sekaligus terhenti langkahnya. Padahal permainan Dewa United Esports tidak buruk dan terbukti dapat mencuri 1 point kemenangan, tetapi itu ternyata tidak cukup.

Lolosnya Anak Dewa ke Playoffs sendiri awalnya diragukan oleh CEO Dewa United Esports. Hal itu menurutnya tentu saja melihat persiapan dan komposisi tim pada awal musim yang masih memiliki banyak celah.

Baca juga: 

Akan tetapi, Watt sendiri mengatakan bahwa apa yang terjadi hanya permasalahan jam terbang tim. Meskipun 2 di antaranya adalah pemain veteran yang sudah malanng-melintang dalam Turnamen MPL ID sebelumnya, tetapi Mobile Legends adalah permainan tim.

“Gak puas sih! sebenarnya kita bisa lebih, yang terjadi ya Geek Fams dengan adanya Baloyskie jadi kuat secara mental aja,” Jelas Watt, dalam wawancara media setelah pertandingan selesai.

Benarkah Watt akan Pensiun?

Watt Player Dewa United Esports

Dalam wawancara ini juga Watt membahas rencananya tentang pensiun. Dirinya ternyata telah merencanakan ini sejak jauh-jauh hari. Tetapi ternyata tidak dapat terlaksana dalam waktu dekat.

Menurut Watt, Dirinya belum akan pensiun karena apa yang dicita-citakan belum tercapai. Salah satu apa yang diinginkan Watt adalah lolos ke M-Series.

Baca juga: 

“Tadinya kalau lolos sampai Final, Menang atau tidak, lalu masuk M-series, aku akan pensiun,” Jelas Watt.

Keputusan Watt untuk pensiun memang cukup masuk akal. Bagaimana pun Watt adalah salah satu pemain yang telah bermain sejak season 1 hingga season 12 ini. Meskipun pada beberapa season dirinya absen dari MPL ID, karena tim lamanya bubar dan tim barunya tidak mendapatkan slot ke MPL ID. (ZW/YZ)

CEO Dewa United Esports, Percaya Gak Percaya Lolos PLayoffs

GAMEFINITY, Jakarta – Tim Dewa United Esports mencetak sejarah baru dalam gelaran MPL ID S12 ini. Menjadi tim pendatang  baru di season 12, tim ini menjadi kuda hitam untuk tim besar seperti EVOS, Alter Ego dan Aura Fire. Ketiga tim besar tersebut menjadi korban dari Dewa United Esports.

Berdasarkan pernyataan Azwin, PR Moonton, “Masuknya Dewa United Esports sangatlah berliku, dan mulai melakukan pendekatan sejak MPL ID Season 8”

Membutuhkan waktu tunggu 4 season tidak membuat Dewa United Esports masuk dengan keyakinan untuk langsung juara. Menurut David yang merupakan CEO Dewa United Esports, justru keyakinan itu tidak ada dan tidak memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap MPL ID Season ini.

Rekrut Pemain, Persiapan Dewa United Esport Masuk MPL ID Season 12

Dewa United Esports

Dewa United Esports mulai berbenah pemain ketika dinyatakan dapat berpartisipasi pada gelaran MPL ID S12. Sejumlah pemain kawakan yang telah malang melintang direkrut untuk mengisi squad. Watt “supriadi”, dan Reyyy adalah dua pemain mantan pemain GPX Esports yang direkrut.

Baca juga: 

Selain itu pemain kawakan yang tidak dikira adalah perekrutan Leo Murphy, Roamer tim Alter Ego Esports yang kemudian muncul. Perpaduan dua pemain veteran MPL yang dipadukan demgan pemain muda yang kemudian menjadi komposisi yang manis di MPL ID S12 ini.

David: Anak Dewa Udah Try Hard Banget

Dewa United Esports

Pembuktian tidak ingin menjadi tim penghias saja membuat tim Dewa United Esports berlatih sangat keras. David yang tidak yakin memang tidak memiliki ekspektasi apa-apa dan memberi pressure. Tetapi itu justru yang ingin membuktikan para pemain.

Baca juga: 

“Mereka tambah jam latihan, ketika ingin diberikan apresiasi mereka tidak mau,” Jelas David, saat diwawancarai di sela-sela pertandingan Dewa United VS Geek Fam saat Playoffs.

Scream yang dilakukan oleh tim Dewa United Esports juga seperti Scream pada umumnya. Tim-tim dari Philipina, Malaysia dan beberapa tim Indonesia lainnya.

Player Baru Dewa United Esports Season Berikutnya?

Evaluasi juga terus dilakukan oleh tim dan manajemen , keputusan tentang player baru season depan pasti akan ada. Beberapa waktu lalu, Dewa United Esports bahkan diisukan akan mendatangkan VeeWise, Pemain Blacklist International dari Tim Filipina.

Tim Blacklist International sendiri belum membuka transfer pemain. Sehingga VeeWise belum dapat dikabarkan lebih lanjut. Jika ada kesempatan dan open transfer deal, VeeWise mungkin saja bisa didatangkan oleh Dewa United Esports. (ZW/YZ)

Cerita Kisah Layla, Gadis dengan Senapan Malefic Gun

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mobile Legends, dunia yang penuh dengan pertempuran epik dan heroik, tidak hanya menawarkan aksi yang mendebarkan tetapi juga cerita-cerita yang mendalam dan mengharukan. Salah satu tokoh yang paling mencuri perhatian dalam game ini adalah kisah Layla.

Selain menjadi salah satu hero favorit Moonton yang sering diberi buff dan update, Layla juga memiliki kisah latar yang cukup mengharukan. Cerita yang membuatnya semakin menarik. Mari kita selami lebih dalam kisahnya!

Lebih Dekat dengan Kakeknya

Kisah Layla
Kisah Layla

Layla, seorang gadis yang lahir dalam keluarga penemu-penemu brilian di Eruditio, dunia yang dipimpin oleh kemajuan ilmiah dan teknologi. Namun, kehidupan Layla tidak sepenuhnya diwarnai oleh gemerlapnya ilmu pengetahuan. Alih-alih dekat dengan orangtuanya, Layla lebih sering berada di bawah bimbingan sang kakek yang bijaksana.

Di bawah pengawasan yang penuh kasih dari kakeknya, Layla mengasah keterampilan bertarung dan penalarannya, serta menumbuhkan semangat petualangan dan rasa keadilannya. Orangtuanya berharap agar Layla mengikuti jejak mereka sebagai penemu terkemuka, namun Layla memiliki pandangan berbeda. Ia merasa bahwa panggilannya ada di luar sana, dalam petualangan yang menanti di dunia luar.

Baca juga:

Kisah Layla Sang Petualang Sejati

Layla Green Flash Skin
Layla Green Flash Skin

Pada usia enam belas tahun, Layla dengan diam-diam berangkat dengan senapan Malefic Gun buatan ayahnya untuk mengeksplorasi dunia luar. Perjalanan ini membawanya ke sebuah kota-negara terpencil yang tengah dilanda misteri hilangnya banyak anak-anak. Dengan keberanian dan keterampilan yang dia pelajari dari kakeknya, Layla memutuskan untuk menyelidiki dan mengikuti jejak para penculik.

Namun, tanpa disadarinya, para penculik ini adalah ilmuwan jahat dari Laboratorium 1718 yang menculik anak-anak untuk eksperimen keji. Dengan tekad dan kemarahan yang membara atas nasib anak-anak yang hilang, Layla melawan para agen Laboratorium 1718 dengan Malefic Gun-nya. Aksi heroiknya membuatnya menjadi target utama para ilmuwan jahat, dan akhirnya, Layla ditangkap dan dipenjara.

Pengorbanan Sang Ayah di Kisah Layla

Layla Bunny Babe Skin
Layla Bunny Babe Skin

Dalam kebingungan dan konflik batin, Layla tidak pernah kehilangan fokus. Ia terus berlatih untuk melupakan kenyataan yang menyakitkan. Namun, suatu hari, ia harus kembali ke Eruditio karena kakeknya sudah tidak sanggup lagi bertahan.

Saat itulah, Layla menemukan kebenaran yang memilukan: ayahnya telah berkhianat dan menjadi anggota Laboratorium 1718 yang jahat. Ayahnya telah menggantikan dirinya untuk menyelamatkan Layla. Dalam usahanya untuk melindungi putrinya, ayah Layla diculik, dibawa ke luar negeri, dan dipaksa bekerja untuk Laboratorium 1718 karena mereka mengenali Malefic Gun yang digunakan Layla.

Sebelum menyerahkan dirinya, ayah Layla meminta semua keluarga berjanji untuk tidak memberitahukan kebenaran tersebut agar Layla bisa tumbuh tanpa rasa bersalah. Memahami penuh arti dari pengorbanan ayahnya, Layla mengambil prototipe senapan Leviathan buatan ayahnya dan bersiap untuk menghadapi Laboratorium 1718.

Perjalanan petualangannya tidak hanya menjadi pencarian teknologi, tetapi juga sebuah perjalanan yang membawa pemahaman dan penghargaan atas cinta dan pengorbanan yang telah diberikan oleh ayahnya. Layla bukan hanya seorang petualang, melainkan seorang anak yang tulus mencintai dan menghargai pengorbanan yang tak terukur dari seorang ayah. Itulah yang membuat kisah Layla di Mobile Legends begitu mengesankan dan menyentuh hati para pemainnya.

Baca juga:

Demikian pembahasan Cerita Kisah Layla, Gadis dengan Senapan Malefic Gun. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.