Tag Archives: sidebar post

3 Alasan XDefiant Berpotensi Jadi Saingan Berat Call of Duty

GAMEFINITY.ID, Bandung – XDefiant merupakan game first person shooter yang akan datang dari Ubisoft. Game tersebut sudah mengakhiri tahap closed beta pertamanya pada 25 April 2023. Begitu banyak pemain yang terkesan dengan gameplay-nya sejauh ini, bahkan beberapa di antara mereka menganggap XDefiant dapat bersaing dengan Call of Duty.

Mengingat banyak sekali game FPS yang mencoba untuk menyaingi Call of Duty, ada yang mendekati popularitasnya, tapi banyak juga yang gagal. XDefiant menjadi salah satu yang setidaknya berpotensi menjadi saingan berat bagi franchise FPS milik Activision itu. Inilah tiga alasan XDefiant berpotensi menjadi saingan berat Call of Duty.

Gameplay XDefiant yang Variatif dan Fluid

XDefiant gameplay Call of Duty competitor
Gameplay XDefiant

Sebenarnya jika melihat dari gameplay, mudah untuk menganggap XDefiant tidak memiliki ciri khas jika dibandingkan dengan game FPS lain seperti Call of Duty, Valorant, Counter-Strike, dan bahkan game besutan Ubisoft sendiri Rainbow Six Siege. Namun, ternyata penggemar sudah memuji game FPS free-to-play besutan Ubisoft itu.

Baca juga:

XDefiant factions Call of Duty competitor
5 faction di XDefiant

Gameplay-nya mungkin dapat disebut sebagai kombinasi antara gaya Call of Duty dan Valorant, tetapi XDefiant memiliki keunikan dari sistem faction-nya. Terdapat lima faction berdasarkan beberapa game Ubisoft sebelumnya, termasuk di antaranya dari franchise Tom Clancy’s. Kelimanya adalah Libertad, Phantoms, Echelon, Cleaners, dan DedSec.

Masing-masing faction memiliki ability yang berbeda-beda, termasuk 2 basic abilities, Passive dan Ultra (mirip dengan Ultimate di Valorant). Sambil mengombinasikan sistem ini dengan gameplay bergaya Call of Duty, tidak heran pemain sudah terkesan dengan gameplay-nya.

Terlebih, Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0 dikritik karena menghapus sistem pergerakan yang sudah digemari penggemarnya. Sebaliknya, XDefiant justru menerapkan sistem pergerakan fluid seperti di Call of Duty. Pemain dapat melakukan slide di sekitar map, dengan cepat berlindung atau take cover, dan mengecoh lawan. Tentunya, pemain akan mendapat keuntungan dengan mempelajari sistem pergerakan seperti ini.

XDefiant modes and maps call of duty competitor
Maps & Modes di XDefiant

Ditambah lagi, map-nya juga sangat variatif. Tidak hanya menghadirkan 14 map saat closed beta pertama, semua map tersebut terlihat berwarna dan menyenangkan bagi pemainnya.

Kepedulian Ubisoft pada Komunitasnya

Sejauh ini, Ubisoft tampak terus berkomunikasi dengan komunitas XDefiant. Ini menunjukkan kepedulian tim pengembang pada pemainnya. Sebaliknya, komunitas Call of Duty justru kecewa dengan Activision akhir-akhir ini. Pemain Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0 menilai gameplay-nya kurang begitu variatif.

Baca juga:

Ubisoft mendengarkan penggemar dan memastikan game FPS terbarunya itu dapat menjadi ramah penggemar. Mereka bahkan aktif mempromosikan game ini di media sosial. Tim pengembang juga sering meminta saran penggemar agar membuat XDefiant menjadi game FPS terbaik.

Saat perilisan resminya kelak, ini menjadi momen ujian bagi Ubisoft untuk mempertahankan kepeduliannya terhadap penggemar.

Angka Penonton yang sudah Tinggi di Twitch

Ubisoft juga mengandalkan pro player dan streamer untuk mempromosikan game ini selama tahap closed beta pertama berlangsung. Banyak di antara mereka bermain sambil melakukan stream di Twitch. Terlebih, Ubisoft juga menggelar event closed beta Twitch drops.

Dot Esports mencatat XDefiant sudah mencapai total 2,8 juta jam tontonan pada 15-18 April 2023, dengan rata-rata lebih dari 38 ribu penonton. Sebagai perbandingan, Modern Warfare 2 hanya mencapai 2 juta jam tontonan dan rata-rata 28 ribu penonton. Bisa saja ini dipicu oleh kekecewaan penggemar terhadap season ketiga dari Modern Warfare 2 dan Warzone 2.0.

Baca juga:

Tiga alasan tadi menjadi alasan XDefiant berpotensi menjadi saingan berat Call of Duty. Persaingan sesungguhnya akan dimulai saat Ubisoft merilis game FPS free-to-play besutannya itu kelak. Bisa saja XDefiant dapat melampaui Call of Duty, apalagi sebagai free-to-play saja sudah menjadi keuntungan tersendiri.

XDefiant akan tersedia di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan PC.

Review Chio Miyamo, Waifu yang Selalu Kena Apes!

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Chio Miyamo dari anime Chio-chan no Tsuugakuro adalah salah satu contoh waifu yang cukup apes dalam hidupnya.

Meski berasal dari anime bergenre komedi, Chio Miyamo ini termasuk salah satu yang cukup tangguh, terutama dalam menjalani kesehariannya yang penuh tantangan.

Dalam artikel ini penulis akan membahas alasan lengkap mengapa Chio Miyamo disebut sebagai waifu yang selalu kena apes.

Baca juga: 

Chio Miyamo berasal dari anime Chio-chan no Tsuugakuro yang berjumlah 12 episode, anime ini tayang pada Juli 2018 hingga September di tahun yang sama.

Dengan durasi 24 menit setiap episodenya, anime Chio-chan no Tsuugakuro menceritakan perjalanan Chio Miyamo saat hendak berangkat ke sekolah.

Karakter Chio Miyamo

Chio Miyamo
Karakter Chio Miyamo

Karakter Chio Miyamo diceritakan sebagai seorang anak SMA yang suka bermain game, ia juga sering bergadang hingga pagi untuk memainkannya.

Karena sering bergadang, ia juga jadi sering terbangun mepet untuk sekolah, karena itulah ia harus mencari rute perjalanan yang cepat agar tak telat.

Karena rute tersebutlah, Chio Miyamo dihadapkan dengan berbagai rintangan tak masuk akal seperti melewati atap rumah warga.

Sepanjang berjalannya anime Chio-chan no Tsuugakuro, Chio digambarkan sebagai gadis yang suka game.

Selain itu Chio Miyamo juga hanya memiiki satu teman dekat yaitu Manana, dan beberapa kenalan saja.

Bisa dibilang karakter waifu kita ini cukup pemalu dan tak suka menjadi pusat perhatian.

Tapi karena idenya yang terkadang terinspirasi dari game justru membuatnya menjadi pusat perhatin.

Chio Miyamo yang Selalu Kena Apes

Chio Miyamo
Adegan saat Chio Miyamo Terlibat dengan Andou

Ada banyak sekali adegan dalam anime Chio-chan no Tsuugakuro yang menunjukan bahwa Chio Miyamo adalah karakter yang apes.

Dalam episode pertamanya saja ia sudah sangat apes, karena jalan tikus yang biasa ia lewati tiba-tiba sedang dalam perbaikan jadi ia harus jalan muter.

Bukanya mengambil jalan normal, Chio Miyamo justru memilih untuk memanjat atap rumah warga satu ke lainnya untuk menuju sekolah.

Kemudian dalam satu situasi ia harus terkena semburan air kumuran om-om dari balkon.

Ini terjadi saat ia tengah bersembunyi setelah si om-om muncul dari balik balkon, Chio Miyamo yang bersembunyi berakhir kena semburan air suci.

Baca juga:

Lalu di episode selanjutnya ia juga harus berurusan dengan pemimpin geng motor, Andou. Karena rute yang ia ambil membawanya terlibat dengan preman tersebut. Berkat game yang ia mainkan, Chio bisa lolos dari situasi menegangkan itu.

Namun ia justru menarik perhatian karena ia berakhir diantarkan ke sekolah oleh Andou dengan menaiki motornya.

Dalam adegan lainnya Chio juga harus terlibat dengan senior mesum dari klub Kabaddi & adik Andou yang mengajaknya berduel.

Chio Miyamo
Chio Miyamo dan Manana

Di episode menjelang akhir, diperlihatkan bahwa Andou ternyata menyukai Miyamo, meski Chio kurang peka dalam hal ini, tapi ini ditolak keras oleh Manana.

Selain karena Andou mantan preman, tampangnya juga menyeramkan. Di kasus ini banyak fans yang juga tak setuju dengan bumbu romsa antara Andou dan Chio, karena perbedaan usia yang jauh.

Sebenarnya masih ada banyak adegan yang menunjukan keapesan Chio, dalam hal ini ia juga sering melibatkan Manana. Dan kombinasi kedua karakter ini sangat menarik karena narasinya yang penuh komedi dan tingkah yang mengundang tawa.

Yang perlu diplajari dari Chio Miyamo adalah meskipun perjalanan ke sekolah penuh rintangan dan tantangan, setidaknya ia hadir dn tidak membolos sekolah.

Film Prekuel The Hunger Games Rilis Trailer Perdana

GAMEFINITY.ID, Ngawi – Lionsgate akhirnya merilis trailer perdana dari film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes pada kamis (27/4/2023). Film ini merupakan prekuel dari film trilogi The Hunger Games yang rilis pada tahun 2012 – 2015. Rencananya, film ini bakal rilis di Amerika Serikat pada 17 November 2023.

Sama seperti trilogi The Hunger Games, film prekuel ini juga mengadaptasi novel karya Suzanne Collins. Novel tersebut berjudul The Ballad of Songbirds and Snakes yang diluncurkan pada tahun 2020. Simak informasi selengkapnya di bawah ini:

Sinopsis The Hunger Games: The Ballad of The Songbirds and Snakes

The Hunger Games
Poster resmi The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes

The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes mengambil latar 64 tahun sebelum kejadian dalam seri pertama The Hunger Games dimulai. Film prekuel ini menceritakan tentang masa muda dari Coriolanus Snow sebelum menjadi Presiden Panem yang dingin dan kejam. Di film ini, Coriolanus Snow adalah pemuda berusia 18 tahun yang menjadi harapan terakhir dari keluarga Snow. Dahulu, keluarga Snow adalah keluarga yang terpandang, namun masa kejayaaan keluarga ini jatuh pasca perang di Capitol.

Mendekati perayaan Hunger Games ke 10, Snow ditugaskan untuk menjadi mentor dari Lucy Gray Baird, peserta dari Distrik 12. Tak disangka Lucy mampu menarik perhatian seluruh warga Panem dengan nyanyiannya. Karena hal ini, Snow berpikir bahwa ia dapat mengubah keadaan ini menjadi menguntungkan. 

Dilihat dari sinopsisnya, film ini akan membahas lebih jauh tentang siapa Coriolanus dan Lucy serta asal-usul terciptanya Hunger Games itu sendiri.

Baca Juga: 

Trailer perdana

Pada Kamis, 27 April 2023, akun resmi Lionsgate dan the Hunger Games mengunggah trailer perdana untuk film ini. Dalam trailer berdurasi 2 menit diatas menampilkan Coriolanus muda dan Lucy Gray Baird saat perayaan Hunger Games ke 10. Salah satu adegan yang menarik dari trailer ini adalah adegan saat Lucy membungkuk ketika memasuki arena. Lucy terlihat membungkuk dengan gaya yang sama persis dengan yang dilakukan oleh Katniss Everdeen.

Daftar pemeran

The Hunger Games
First look Coriolanus Snow dan Lucy Gray Baird

Beberapa aktor sudah dikonfirmasi untuk membintangi film ini. Tom Blyth dan Rachel Ziegler terpilih menjadi tokoh utama untuk memerankan Coriolanus Snow dani Lucy Grey Baird. Josh Andrés Rivera bergabung sebagai Sejanus Plinth, Hunter Schafer sebagai Tigris Snow dan Jason Schwartzman sebagai Lucretius “Lucky” Flickerman. Selain itu juga ada Laurel Marsden, Nick Benson, Peter Dinklage, Viola Davis, dan masih banyak lagi. 

Itulah informasi terbaru dari film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes. Pantau informasi menarik lainnya di Gamefinity.id

Stardew Valley: Cara Mendapatkan Dwarvish Translation Guide

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Dwarvish Translation Guide di game Stardew Valley adalah salah satu keuntungan yang akan kamu dapat jika berhasil mengumpulkan Dwarf Scrolls atau Gulungan Dwarf.

Dwarvish Translation Guide akan membuatmu bisa memahami bahasa kurcaci (Dwarf). Berkomunikasi dengan mereka dan mendapatkan item tertentu atau unik. Namun untuk mendapatkan Dwarvish Translation Guide di game Stardew Valley bukanlah yang mudah.

Baca juga: 

Tapi tenang, pemain bisa memperoleh item Dwarf Scrolls dengan cara di bawah ini.

Game Stardew Valley terus berkembang setelah tujuh tahun setelah rilis.

Permainan yang santai, gameplay menyenangkan, dan karakter yang lucu akan memikat para pemain untuk menjelajah.

Meskipun lama rilis, ada banyak fitur tersembunyi di Stardew Valley yang akan membuat pengalaman bertanimu semakin menantang.

Salah satunya adalah Dwarf Scrolls, yang sedikit lebih rumit untuk mendapatkannya.

Dwarf Scrolls adalah salah satu item Artefak di Stardew Valley, dimana kebanyakan fungsinya sebagai barang yang bisa disumbangkan ke Museum atau dijual.

Baca juga: 

Dwarf Scrolls di Stardew Valley digambarkan sebagai gulungan perkamen berisi naskah kurcaci dan berjumlah empat gulungan.

Setiap Dwarf Scrolls memiliki pita dengan warna berbeda, yaitu merah, biru, kuning dan hijau.

Meski tak mudah didapat, gulungan ini punya kegunaan lain yang membuatnya layak untuk didapatkan.

Stardew Valley, Di mana Dwarf Scrolls?

Game Stardew Valley Dwarf Scrolls
Dwarf Scrolls di Game Stardew Valley

Untuk mendapatkan Dwarf Scrolls, pemain harus pergi ke utara Pegunungan dan masuk ke The Mines. Pemain dapat memperoleh sebagian besar Artefak Dwarf Scrolls dengan membunuh monster tertentu di area tersebut atau dengan mengolah tanah, jangan lupa perlengkapan cangkul (Hoe) ya.

Meskipun ada lokasi lain untuk mendapatkan Dwarf Scrolls, tetapi lokasi The Mines adalah tempat paling mudah untuk menemukannya. Untuk mencoba mendapatkan Dwarf Scroll pertama, pemain memiliki dua opsi spot, yaitu The Mines (tambang) atau Skull Cavern (gua tengkorak).

Namun dengan mengolah tanah di lantai manapun akan memiliki peluang 0,16% menghasilkan Dwarf Scroll I, sedangkan membunuh monster memiliki peluang 0,5%.

Hewan seperti Kelelawar, Serangga, Lalat Gua, Duggies, Green Slime, Grub, Rock Crabs, dan Stone Golems juga bisa menjatuhkan item tersebut, jadi perhatikanlah.

Baca juga:

Dwarf Scroll II tersembunyi di 40 lantai pertama The Mines, dan pemain memiliki peluang 0,1% untuk menemukannya dengan menggali tanah disana.

Monster seperti Blue Slimes, Ghosts, Frost Bats, dan Dust Sprites memiliki peluang 0,5% menjatuhkan Dwarf Scroll saat mati, tapi pemain perlu masuk lebih dalam ke The Mines untuk memburunya.

Lalu Dwarf Scroll III terletak di luar lantai 81 The Mines, tak seperti dua sebelumnya, pemain tak bisa mendapatkannya dengan mengolah tanah, tapi melalui monster.

Selain Copper, Iron, Purple, dan Red Slimes, yang memiliki peluang 0,5% mendapatkan Dwarf Scroll III, lalu Blue Slime adalah taruhan terbaik para pemain, karena peluangnya 1,5%.

Lava Crabs, Metal Heads, Squid Kids, Shadow Brutes, dan Shadow Shaman juga memiliki peluang 0,5% mendapatkan Dwarf Scroll III.

Terakhir Dwarf Scroll IV, mendapatkannya akan sedikit lebih umum dibandingkan dengan Scroll lain, tapi peluangnya sama serendah dengan lainnya.

Hanya 0,1% monster di The Mines yang menjatuhkan Artifact Dwarf Scroll IV. Pengecualian untuk Haunted Skull, Carbon Ghost, Iridium Bat, Iridium Crab, Serpent, Skeleton, dan Wilderness Golem. Jika membunuh gelombang monster tak menarik, pemain bisa mencoba menggali tanah melewati lantai 80, karena memiliki peluang 0,2%.

Sumbangkan Dwarf Scrolls ke Museum

Dwarf Scrolls di Game Stardew Valley
Menyumbangkan Dwarf Scrolls di Game Stardew Valley

Meskipun sudah memperoleh keempat Dwarf Scrolls dengan susah payah dan harus menyumbangkannya ke Museum mungkin terdengar mengesalkan.

Namun jika pemain menyumbangkan Dwarf Scrolls ke Museum hadiahnya akan sepadan dengan usaha pemain mendapatkannya kok.

Karena saat dilakukan, pemain akan medapatkan item Dwarvish Translation Guide dari Stardew Valley, item ini sangat penting untuk bisa memahami bahasa kurcaci. Bersama dengan kemampuan baru itu, pemain bisa pergi untuk berkomunikasi dengan Dwarf yang berada di Volcano Dungeon.

Selain itu, item spesial ini juga bisa membantumu berkomunikasi dengan pedagang kurcaci di The Mines dan membeli barang-barang yang hanya tersedia di sana. Dan akan memungkinkan pemain untuk mengungkap rahasia di balik Dwarvish Headstone yang ada di Graveyard.

Untuk bisa memanfaatkan Dwarf Scrolls secara maksimal, lakukanlah pemberian hadiah, penjahitan, dan pencarian. Pemain yang telah membeli Fish Pond dapat meningkatkan kapasitasnya dari tiga ke lima dengan memberikan Lava Eel Dwarf Scroll III.

Kemudian memberikan Dwarf Scroll I dan II kepada Ghostfish dapat memperbesar kapasitas Kolam pemain dari tujuh menjadi 10. Keempat Scroll juga dapat digunakan untuk membuat Gold Trimmed Shirt yang bisa diwarnai di gulungan Sewing Machine.

Alternatif lainnya adalah dengan memberikan Artefak ini kepada Dwarf atau Penny, maka pemain pasti akan meningkatkan persahabatan dengan mereka.

Rekomendasi Karakter Overpower di Anime, Siapa Terkuat?

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Anime dengan karakter overpower atau yang tak terkalahkan adalah salah satu yang dibilang susah-susah gampang untuk disukai oleh anilovers.

Jika karakter overpower tapi ceritanya monoton maka penonton akan gampang bosan, karena itu anime overpower biasanya memiliki ciri khas agar seriesnya mudah dikenali.

Berikut ini penulis sudah merangkumnya dalam empat daftar rekomendasi anime dengan karakter overpower berikut ini.

Baca juga:

Mob, Anime Mob Psycho 100

Karakter overpower anime Mob Psycho 100. Foto Twitter @bayad_otaku
Anime Mob Psycho 100. Foto Twitter @bayad_otaku

Shigeo Kageyama atau Mob dari anime Mob Psycho 100, adalah salah satuu karakter overpower dengan perubahan yang menarik.

Dimana pada saat kekuatannya sudah mencapai batas atau 100%, maka dia akan terlihat seperti orang lain dan bisa dibilang lebih badas!

Tak hanya itu, saat kekuatannya yang asli keluar maka tak ada satupun yang bisa mengalahkannya.

Mob yang terlahir sebgai seorang esper alami memiliki keterampilan psikis yang luar biasa, bahkah dapat meratakan bumi ia ingin, namun sesungguhnya Mob tak menginginkan kekuatan tersebut.

Karena itu tantangan yang muncul dan memuatnya menggunakan kekuatan espernya menjadi menarik, ditambah komedi dan cerita yang luar biasa, anime Mob Psycho 100 adalah contoh terbaik.

Sakamoto, Anime Sakamoto Desu Ga

karakter overpower anime Sakamoto Desu Ga. Foto Twitter @itsgoddessj
Anime Sakamoto Desu Ga. Foto Twitter @itsgoddessj

Anime Sakamoto Desu Ga adalah sebuah serial komedi lucu dengan bumbu shonen yang akan membuat penonton wanita jatuh hati karna parasnya yang tampan.

Meski secara singkat anime Sakamoto Desu Ga menceritakan ke-cool-an dari karakter bernama Sakamoto, jika diteliti lebih lanjut Sakamoto adalah karater yang overpower lho.

Baca juga: 

Mengapa demikian? Sakamoto adalah siswa yang sempurna, ia berulang kali dijebak oleh anak yang tak suka dengannya namun semua itu berujung pada kegagalan.

Sakamoto selalu bisa mengalahkan jebakan itu dan membuktikan bahwa dia bisa selalu berdiri tegak.

Dengan segala kesempurnaan itu, sama dengan seorang karakter overpower meski tanpa embel-embel kekuatan di luar nalar seperti mana, sihir ataupun supranatural!

Dalam episode terakhir anime Sakamoto Desu Ga memberikan penjelasan mengapa Sakamoto selalu memiliki kesuksesan yang sempurna.

Karakter Overpower Anime Saiki Kusuo no Psi-nan

overpower Saiki Kusuo no Psi-nan. Foto Twitter @Yuki_BLC
Anime Saiki Kusuo no Psi-nan. Foto Twitter @Yuki_BLC

Saiki Kusuo adalah seorang anak yang terlahir dengan kekuatan esper besar, dan kadang kekuatannya itu justru membuatnya kerepotan untuk mengendalikannya.

Kusuo yang ini menjadi paranormal ini sering menggunakannya untuk menghindari sorotan dan menghindari perhatian, karena ia tidak mendambakan ketenaran dan kekayaan.

Ia bahkan menganggap kemampuan ESP-nya sebagai beban daripada keuntungan, serial komedi ini diterima dengan sangat baik karena sederhana dan narasi cerita yang unik.

Tak hanya Kusuo, kakanya juga ternyata karakter overpower karena memiliki IQ lebih dari 200 dan bisa menciptakan berbagai alat ajaib. Bahkan alat penahan kekuatan super Saiki Kusuo juga diciptakan oleh kakaknya lho.

Karakter Overpower Anime One-Punch Man

overpower Anime One Punch Man. Foto Twitter @DavidMagnus19
overpower Anime One Punch Man. Foto Twitter @DavidMagnus19

Jika membicarakan anime dengan karakter overpower, maka Saitama dari anime One-Punch Man wajib masuk ke daftarnya.

Saitama dari anime One-Punch Man adalah salah satu karakter overpower yang mudah dikenali, selain karena tak punya rambut, kekuatan yang tak masuk akalnya juga menjadi ciri khusus.

Meski series ini sering dijuluki parodi genre superhero dan shonen, Saitama adalah pahlawan super yang dapat mengalahkan musuh apa pun dalam satu pukulan, bahkan alien sekalipun.

Anime One-Punch Man berlatar di dunia di mana pahlawan super dan serangan monster adalah hal yang normal, dan Saitama berhasil melampaui rekan-rekannya yang berkekuatan super.

Dan itulah empat anime dengan karakter overpower yang direkomendasikan untuk ditonton. Selain karakter yang tak terkalahkan, certa dan alur dari keempat anime di atas sangat bangus hingga wajib masuk daftar tontonanmu!

5 Hal di Last Of Us Part 2 yang Mungkin Tak Harus Diadaptasi

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Adaptasi game The Last of Us season 1 yang telah tayang ini adalah salah satu adaptasi game terbaik yang pernah dibuat. HBO menggambarkan game The Last of Us secara nyata dan sesuai ekpetasi dari penggemar. Dari kesuksesan serial ini, mereka mengkonfirmasi akan adanya season 2 dari adaptasi game zombie ini.

Selain itu dikabarkan juga bahwa season kedua adaptasi The Last of Us akan menyimpang dari gamenya dalam beberapa hal, dan ceritanya akan mengikuti peristiwa di game The Last of Us Part II. Dengan mengambil cerita dari game The Last of Us Part II, ini adalah beberapa hal yang mungkin tak harus diadaptasi menjadi film.

The Last Of Us Membuat Pemain Bunuh Anjing

Kematian hewan adalah hal umum di game horor, tapi, The Last of Us Part II tak terlalu peduli hal itu, karena beberapa kejadian membuat pemain menghabisi anjing penjaga.

Membunuh anjing penjaga mungkin akan mempengaruhi kesuksesan dalam langkah selanjutnya, tapi penggemar game merasa tak nyaman dengan ini.

Baca juga:

Kematian hewan adalah pemicu yang mudah dihindari, sebaiknya dalam adaptasi game The Last of Us Part II selanjutnya tak mengambil adengan ini.

The Last Of Us Punya Banyak Antagonis

The Last Of Us Part II. Foto Twitter @ComicBook
The Last Of Us Part II. Foto Twitter @ComicBook

Dalam cerita utamanya game The Last of Us Part II adalah tentang balas dendam dan bagaimana perjalanan Ellie mengikuti jejak Abby, dimana kedua karakter ini adalah pemeran utamanya. Ada beberapa musuh yang tak ada hubungannya dengan Ellie atau Abby, dan harus dilawan pemain.

Meskipun membuat gameplay jadi menantang, ini tak terlalu berpengaruh pada cerita aslinya. Karena itulan musuh atau antagonis yang hanya sampingan mungkin bisa diskip dan tak perlu diadaptasi.

Membunuh Karakter Joel

Di game The Last of Us Part II kematian Joel ini tak bisa dihindari, yang mana itu membuat para penggemar marah.

Abby tidak hanya memburu Joel, ia berkomitmen untuk membunuhnya setelah dia menyelamatkan nyawanya. Karakter Abby memukuli Joel dan menyiksanya sebelum akhirnya Joel mati, lebih buruknya Ellie dipaksa untuk menontonnya.

Baca juga:

Adegan tersebut dinilai akan membuat penggemar sangat tidak nyaman. Karena itu, dalam adaptasinya mereka harus mengedit cerita The Last of Us Part II untuk menghindari kematian Joel. Serta sebisa mungkin untuk mengurangi kebrutalan yang membuat penggemar bisa menerima alasan Abby melakukannya.

Perkenalan Karakter Abby

Pada game The Last of Us Part II di akhir pemain mengetahui bahwa Abby adalah orang yang baik, ia peduli dengan temannya & bekerja keras melindungi pemukimannya dari orang yang terinfeksi.

Motivasinya untuk membunuh Joel juga terungkap, dimana Joel adalah orang yang membunuh ayahnya, dokter Firefly, dari game The Last of Us pertama.

Karena ini diungkap diakhir, kebanyakan pemain sudah terlanjur membenci Abby dan ini tak akan mengubah perasaan mereka terhadap Abby.

Penempatan pengenalan Abby yang ceroboh ini membuat pemain hanya melihat Abby sebagai seorang yang memburu Joel tanpa tahu dia siapa atau mengapa.

Jika penggemar mengetahui latar belakangnya  sebelum ia membunuh Joel, mungkin Abby akan dapat empati & bahkan dukungan untuk membunuh Joel.

Karakter Terbelakang

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan The Last of Us Part II adalah terlalu kurang fokus. Pada game pertama berhasil karena berfokus pada Joel, Ellie, dan hubungan keluarga mereka yang mulai berkembang.

Terdapat karakter penting di sepanjang permainannya dan masing-masing mendapatkan waktu serta pengembangan karakter yang tepat, tetapi tak menghilangkan fokus utama.

Sedangkan di Part II, terlalu banyak memperkenalkan karakter baru dan ada banyak karakter penting yang dikesampingkan. Contohnya adalah Lev dan Yara adalah dua contoh karakter menarik yang memiliki kemungkinan dampak pada cerita namun tak dikembangkan.

Game ini sangat berfokus pada Ellie & Abby sehingga mengesampingkan hampir seluruh karakter lainnya. Pada season keduanya penggemar berharap agar tidak membuat kesalahan sama.