GAMEFINITY.ID, Bandung – The Misfit of Demon King Academy atau lebih dikenal sebagai Maou Gakuin no Futekigosha telah memasuki season 2 pada 7 Januari lalu. Season kedua dari serial anime ini sudah tayang selama enam episode. Sayangnya, episode ketujuhnya harus mengalami penundaan dan belum ada kejelasan kapan akan tayang.
Maou Gakuin Season 2 Sempat Disebut Patahkan Kutukan Studio Silver Link
The Misfit of Demon King Academy sendiri merupakan serial anime produksi Aniplex dan studio Silver Link yang pertama kali tayang pada musim panas 2020. Pada Maret 2021, serial ini diumumkan mendapat season kedua dengan split cour.
Sebelumnya, diumumkannya season baru ini disebut berhasil patahkan kutukan Silver Link. Pasalnya, studio tersebut terkenal menggantung setiap serial anime yang digarapnya tanpa kecuali. Serial anime garapan Silver Link yang mendapat season selanjutnya di antaranya Bofuri, My Next Life as a Villainess, Non Non Biyori, dan Masamune-kun’s Revenge.
Serial ini juga dapat disaksikan di saluran TV berbayar Aniplus Asia di Indonesia dan layanan streaming lainnya seperti Vidio dan Bilibili.
— TVアニメ「魔王学院の不適合者 ~史上最強の魔王の始祖、転生して子孫たちの学校へ通う~」 (@maohgakuin) February 11, 2023
Kabar buruknya, penggemar harus menunggu lebih lama untuk kembali menikmati lanjutan dari Maou Gakuin. Pasalnya, pihak komite produksi mengumumkan pada 12 Februari bahwa episode 7 dan seterusnya akan mengalami penundaan. Mereka beralasan wabah infeksi Covid-19 di Jepang berdampak pada jadwal produksi.
Alhasil, musim kedua dari serial anime ini akan menayangkan ulang dari episode pertama mulai 18 Februari mendatang. Pihak komite produksi sendiri belum menyebutkan kapan serial anime ini akan kembali tayang dengan episode baru. Mereka akan mengumumkan jadwal tersebut pada kemudian hari.
Maou Gakuin season 2 masuk ke dalam deretan serial anime musim dingin 2023 yang mengalami penundaan tayang karena dampak Covid-19. Serial produksi Aniplex lainnya seperti Nier: Automata Ver 1.1a dan Ayakashi Triangle juga bernasib sama. Setidaknya, Nier: Automata akan kembali menayangkan episode baru mulai 18 Februari mendatang.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Senryu Girl atau Senryu Shoujo merupakan serial anime slice of life sekaligus komedi romantis yang diproduksi oleh Connect. Serial anime ini merupakan adaptasi dari serial manga berjudul sama oleh Masakuni Igarashi. Serial ini pertama kali tayang pada musim panas 2019 di MBS dan TBS.
Sinopsis Senryu Girl, Kisah Gadis Pecinta Senryu
Cerita dalan serial anime ini berfokus pada Nanako Yukishiro, seorang gadis yang selalu berkomunikasi melalui puisi senryu karena tidak pandai berbicara. Ia tertarik pada Eiji Busujima, mantan murid berandalan yang mengubah hidupnya setelah belajar senryu, namun masih tidak bisa mengungkapnya. Fakta bahwa Eiji masih memiliki image berandalan dan menyeramkan juga membuatnya tidak mampu berkomunikasi bersama murid lain dengan lancar.
Keduanya merupakan anggota klub sastra yang dipimpin oleh Amane Katagiri. Amane sering sekali membuntuti dan berharap agar keduanya dapat saling mengakui perasaan mereka masing-masing.
Cerita Will They, Won’t They yang Lucu, Santai dan Menyegarkan (9/10)
Pada dasarnya Senryu Girl memiliki formula will they, won’t they seperti kebanyakan genre komedi romantis. Namun, serial ini memiliki konsep unik dengan mengandalkan senryu. Memang sangat sulit untuk berkomunikasi dengan batasan dari senryu, setidaknya hal ini membuatnya sangat menyegarkan.
Cerita dalam serial anime ini dikemas dalam setiap episode berdurasi 11 menit. Mungkin ini sangat disayangkan bagi beberapa penonton yang ingin menonton durasi lebih lama, namun secara keseluruhan Senryu Girl memiliki cerita yang compact tanpa membuatnya tidak menjenuhkan,
Banyak Karakter yang Eksentrik Menghebohkan (8/10)
Alasan serial anime ini spesial bukan hanya mengedepankan komedi dari hubungan Nanako dan Eiji, tetapi juga karakter lainnya. Mulai dari Amane selaku ketua klub sastra yang sering berharap agar keduanya dapat saling mengakui perasaannya. Sampai-sampai, Amane sering sekali membuntuti keduanya saat berpergian. Ini mungkin dapat menjadi momen yang menganggu.
Terdapat juga karakter lain yang menghebohkan. Di antaranya Kino Yakobe yang memilih berkomunikasi lewat gambar, Tao Hanakai yang merupakan gothic Lolita sekaligus peramal, dan Yoshihiko Yukishiro, ayah Nanako yang overprotective dan selalu overreacting.
Visual yang Cukup Sederhana Tapi Masih Memikat dengan Warnanya (8/10)
Serial anime Senryu Girl memiliki visual yang cukup sederhana, namun masih memiliki warna tersendiri yang membuatnya indah dilihat. Desain setiap karakter, terutama Nanako dan Eiji, dibuat secara perhatian dengan kontras dan mengandalkan karakteristik masing-masing. Penggambaran latar turut bersih dan berhasil merepresentasikan indahnya masa SMA di Jepang.
Verdict untuk Senryu Girl
Meski sebagai anime berdurasi 11 menit yang sering disebut serial short, Senryu Girl berhasil menjadi serial slice of life dan komedi romantis yang menghibur. Melalui setiap karakter unik dan esentrik, visual yang sederhana dan penuh warna, dan cerita segar, serial anime ini menjadi satu kejutan yang dapat memikat penontonnya.
Untuk Senryu Girl, penulis dapat membeli total score 8,6.
Senryu Girl dapat disaksikan di channel YouTube Muse Asia di Indonesia.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Anime healing atau iyashikei merupakan subgenre dari genre slice of life. Umumnya, serial anime bergenre seperti ini menampilkan suasana yang santai. Dipercaya juga bahwa iyashikei memiliki efek healing bagi penontonnya, sehingga cocok untuk ditonton saat merasakan penat dari kehidupan nyata.
Alhasil, anime healing dapat menjadi bentuk eskapisme menyenangkan yang menenteramkan jiwa bagi penontonnya. Jadi, genre inilah sangat cocok untuk ditonton saat santai. Berikut adalah lima rekomendasi anime healing yang cocok saat santai.
Aria, Anime Healing Kaya Pesan Moral
Mungkin judul ini merupakan serial lawas, tetapi Aria menjadi salah satu anime healing terpenting yang wajib direkomendasikan. Diadaptasi dari serial manga berjudul sama oleh Kozue Amano oleh Hal Film Maker, Aria telah tayang selama tiga season dan telah mendapat OVA serta dua film di bioskop.
Aria berfokus pada Akari Mizunashi, seorang undine atau gondolier (pendayung gondola) dari Aria Company yang bertugas memandu turis di Neo Venezia. Neo Venezia sendiri merupakan sebuah kota di planet Aqua (Mars yang telah ber-terraform) yang terinspirasi dari kota Venice di Italia.
Setiap episodenya memiliki pesan moral yang dapat diambil selama perjalanan kehidupan Akari. Visual dari anime-nya juga sangat indah dan tidak kalah dengan anime modern lainnya, terutama dalam penggambaran Neo Venezia. Musik beralunan lambat turut membantu anime ini mengalir dalam penceritaannya, melengkapi visual dan mood riang-nya.
My Roommate is a Cat
Dianimasikan oleh Zero-G, My Roommate is a Cat merupakan serial anime yang diadaptasi dari serial manga karya Minatsuki. Anime ini menjadi serial bergenre healing yang wajib ditonton.
My Roommate is a Cat berfokus pada hubungan Subaru Mikazuki, seorang novelis misteri, dan kucing peliharaannya, Haru. Uniknya, ceritanya terbagi menjadi dua perspektif, yaitu dari Subaru dan Haru. Keduanya
Mungkin beberapa episode pertama akan memiliki elemen mood sedih, tetapi di balik itu, setidaknya interaksi Subaru dan Haru tetap menghibur. Apalagi interaksi dengan tokoh lainnya masih mengundang gelak tawa.
Non Non Biyori, Anime Healing Gambaran Desa di Jepang
Jika berbicara tentang anime healing, Non Non Biyori menjadi salah satu rekomendasi wajib yang sering menjadi perbincangan. Serial anime yang menceritakan kehidupan empat orang gadis, yaitu Renge, Hotaru, Natsumi, dan Komari dapat mengundang humor dan tetap santai.
Berlatar di sebuah desa, keempat gadis berusia yang berbeda-beda diceritakan menikmati kehidupan dengan cara tersendiri. Pada dasarnya, konflik yang disajikan antara keempat gadis dan karakter lain tidak menjenuhkan, justru tetap membuat santai.
Serial anime yang diadaptasi dari manga karya Atto ini berhasil menggambarkan desa Jepang yang asri dan damai. Ditambah, serial anime oleh Silver Link ini juga menggambarkan sebuah perjalanan demi mengenang masa kecil yang lugu.
Genre Iyashikei dan post apocalyptic mungkin terdengar tidak masuk akal karena keduanya memiliki mood berlawanan. Namun, Girls’ Last Tour berhasil menggabungkan kedua genre ini tanpa membuat penontonnya sedih dan frustrasi. Serial anime ini merupakan adaptasi dari manga karya Tsukumizu.
Girls’ Last Tour berfokus pada Chito dan Yuuri, dua gadis yang bertahan dari sebuah bencana di sebuah kota. Mereka berdua berkelana untuk mencari makanan dan peralatan demi bertahan hidup.
Meski anime ini berlatar waktu setelah sebuah bencana dahsyat, bukan lagi alasan bagi anime buatan studio White Fox ini perlu elemen yang menyedihkan. Girls’ Last Tour setidaknya menawarkan momen harapan dan semangat di balik kesuraman bagi penontonnya.
Laid-Back Camp
Laid-Back Camp atau dikenal sebagai Yuru Camp sudah dipastikan wajib menjadi rekomendasi jika mencari anime bergenre iyashikei. Seakan-akan, anime healing ini menawarkan panorama pegunungan di Jepang, membuat penontonnya seakan ingin berkemah di sana. Bahkan, Crunchyroll mencatat pariwisata kemah musim dingin di Jepang meningkat pesat berkat penayangan anime-nya.
Diadaptasi dari manga karya Afro, Laid-Back Camp berfokus pada para gadis yang hobi berkemah, terutama Rin dan Nadeshiko. Rin awalnya terbiasa berkemah sendiri. Semenjak kedatangan Nadeshiko, hidupnya berubah dan ia mulai berkemah bersama dirinya dan juga teman-temannya, terutama di prefektur Yamanashi.
C-Station selaku studio di balik serial anime ini berhasil menggambarkan pemandangan prefektur Yamanashi dengan visual yang mengagumkan. Tempat ikonik seperti Asagiri Plateau, Danau Shibire, dan Kuil Yanahime tergambar mendekati seperti aslinya. Anime ini menawarkan atmosfer seakan penontonnya sedang berkemah sambil menikmati interaksi santai setiap karakternya.
Itulah lima rekomendasi anime healing atau iyashikei yang cocok untuk ditonton saat santai. Serial anime manakah yang kamu mau tonton?