Tag Archives: Social media

MrBeast Ungguli Follower Threads Mark Zuckerberg

GAMEFINITY.ID, PATI – Dalam dunia media sosial bukan hal asing ketika orang – orang membandingkan jumlah follower satu akun dengan akun lainnya. Kejadian ini biasanya terjadi kepada para influencer atau tokoh – tokoh terkenal lainnya. Baru – baru ini Meta baru saja meluncurkan media sosial baru yang mereka beri nama Threads. Di awal peluncuran Threads secara mengejutkan langsung ada akun yang memiliki satu juta follower dalam waktu singkat. Akun tersebut bukanlah milik CEO Meta Mark Zuckerberg melainkan milik Youtuber terkenal MrBeast.

Lonjakan Pengguna Yang Luar Biasa

Aplikasi media sosial Meta terbaru, Threads resmi diluncurkan pada 5 Juli 2023. Meski mendapatkan cukup banyak kritikan di awal, tetapi aplikasi ini berhasil menarik banyak pengguna. Aplikasi ini telah menarik perhatian pengguna media sosial yang mencari pengalaman baru dan alternatif yang lebih menarik. Terlebih adanya kekacauan di platform twitter membuat Threads semakin dilirik para pengguna internet di dunia.

Baca Juga:

Hanya dalam satu hari, Threads sudah memiliki lebih dari tiga puluh juta pengguna. Salah satu dari tiga puluh pengguna di aplikasi tersebut berhasil mencapai jumlah follower satu juta dan mengalahkan CEO Meta Mark Zuckerberg. Menjadikannya orang pertama yang berhasil mencapai satu juta follower di Threads. Orang tersebut tidak lain adalah Youtuber terbesar dan paling populer saat ini MrBeast.

MrBeast Jadi Orang Pertama di Threads Yang Mendapat 1 Juta Follower

Sejak pembukaan Threads ke internet, MrBeast dan Mark Zuckerberg bersaing cukup ketat dalam mendapatkan follower mereka.

MrBeast
MrBeast berhasil ungguli Mark Zuckerberg di Threads | Source: Dexerto

Hanya dalam dua belas jam, Threads telah mengumpulkan sekitar lima belas juta pengguna. Dan disaat itulah muncul satu akun yang telah memperoleh satu juta follower di platform sosial media terbaru milik Meta.

Baca Juga:

Fakta bahwa MrBeast mengalahkan CEO Meta menunjukkan betapa besarnya namanya di dunia internet. MrBeast, seorang YouTuber terkenal yang terkenal dengan proyek sumbangan besar-besaran dan konten eksentriknya, telah menarik perhatian pengguna media sosial dengan kehadirannya di Threads.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk menggunakan Threads?  Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Mengenal Threads: Semua Pertanyaan Kamu Terjawab

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dalam beberapa bulan terakhir, alternatif Twitter – yang baru dan lama – telah menemukan audiens yang bersedia mencoba jaringan sosial berbasis teks baru. Mastodon, Bluesky, Spill, dan T2 adalah beberapa platform media sosial yang dicoba oleh orang-orang. Sekarang, Meta telah bergabung dalam permainan ini dengan peluncuran Threads yang terhubung ke Instagram.

Baca juga:

Apa itu Threads? Bagaimana cara membuat akun?

Threads adalah pesaing Twitter berbasis teks dari Meta. Aplikasi ini terhubung dengan akun Instagram kamu, sehingga kamu dapat membuat akun dengan masuk menggunakan kredensial Instagram kamu.

Bagaimana perbedaannya dengan Twitter?

Saat ini, tidak ada jenis langganan berbayar dan iklan di aplikasi ini. Namun, tanda verifikasi dari Instagram akan ditransfer – bahkan jika sudah membayar untuk Meta Verified. Pengguna dapat memanfaatkan jaringan Instagram mereka untuk mencari orang yang ingin diikuti.

Aplikasi ini baru saja diluncurkan, tetapi tidak memiliki fitur seperti video panjang, pesan langsung, dan ruang audio langsung seperti Twitter.

Bagaimana cara menggunakannya?

Aplikasi ini saat ini tersedia di iOS dan Android di lebih dari 100 negara. Namun, karena masalah privasi, aplikasi ini belum tersedia di Uni Eropa. Karena kamu masuk melalui akun Instagram kamu, kamu akan dapat mengikuti semua orang yang kamu ikuti di Instagram. Kamu juga akan mengimpor username, nama, dan pengaturan seperti daftar blokir.

Berapa banyak pengguna yang menggunakan aplikasi ini?

Dalam beberapa jam setelah peluncurannya, Threads telah mencapai angka 10 juta pendaftaran. Dalam waktu 24 jam, jumlah pendaftaran melebihi 30 juta.

Apa batasan dalam membuat postingan di Threads?

Pengguna dapat membuat postingan hingga 500 karakter dalam satu posting di aplikasi ini. Postingan dapat berisi gambar, video, dan GIF. Satu postingan Threads dapat menampung hingga 10 item media.

Dapatkah Threads digunakan di web?

Kamu dapat melihat postingan Threads dan profil melalui tautan di web. Namun, kamu tidak dapat masuk melalui akun kamu sendiri dan membuat postingan.

Bagaimana cara menghapus akun?

Kamu dapat menonaktifkan akun Threads, tetapi untuk menghapus akun secara permanen, kamu harus menghapus akun Instagram kamu. Hal ini sesuai dengan “Kebijakan Privasi Tambahan” dari Meta.

Apakah Threads memiliki timeline “Following”?

Adam Mosseri Kepala Instagram tentang Threads
Adam Mosseri Kepala Instagram (Foto: TechCrunch)

Saat ini, Threads tidak memiliki timeline yang hanya menampilkan postingan dari akun yang kamu ikuti. Timeline Home menggunakan algoritma dan merupakan kombinasi dari postingan akun yang kamu ikuti dan orang lain.

“Kami melakukan peringkat postingan secara ringan dan menampilkan rekomendasi (postingan dari akun yang tidak kamu ikuti) di feed, yang sangat penting untuk aplikasi baru sebelum orang mengikuti cukup banyak akun,” kata kepala Instagram, Adam Mosseri, dalam balasan kepada seorang pengguna.

Apakah kamu dapat mengirim pesan pribadi (DM) kepada orang lain di Threads?

Kamu tidak dapat mengirim pesan kepada pengguna lain di aplikasi ini. Mosseri mengatakan bahwa tujuannya adalah “tidak membangun kotak masuk baru dan malah membiarkan orang mengirimkan threads ke aplikasi lain.”

Apakah Threads merupakan bagian dari fediverse?

Saat diluncurkan, aplikasi baru dari Meta ini tidak mendukung fitur jaringan sosial terdesentralisasi. Artinya, kamu tidak dapat bermigrasi masuk atau keluar dari server. Namun, Mosseri mengatakan bahwa dukungan untuk ActivityPub akan segera hadir.

“Kami berkomitmen untuk membangun dukungan untuk ActivityPub, protokol di balik Mastodon, ke dalam aplikasi ini. Kami tidak dapat menyelesaikannya saat peluncuran karena beberapa kendala yang terkait dengan jaringan terdesentralisasi, tetapi akan segera hadir,” ujarnya.

“Jika kamu bertanya-tanya mengapa ini penting, berikut adalah alasannya: suatu hari nanti kamu mungkin akan meninggalkan Threads, atau, semoga tidak, mengalami de-platformed. Jika hal itu terjadi, kamu harus dapat membawa audiens kamu ke server lain. Keterbukaan dapat memungkinkan hal itu.”

Apa saja fitur-fitur yang saat ini belum ada di Threads?

  • Feed “Following”
  • Dukungan untuk GIF
  • Dukungan penuh versi web
  • Mengedit postingan
  • Terjemahan dalam konteks
  • Dukungan untuk teks alternatif yang dibuat oleh pengguna
  • Tagar (hashtag)

Bagaimana dengan praktik pengumpulan data Threads?

Karena kamu menggunakan akun Instagram untuk masuk ke Threads, Meta menyatakan bahwa “aplikasi ini adalah bagian dari akun Instagram kamu.” Pengguna telah mengajukan pertanyaan tentang praktik pengumpulan data aplikasi ini, mengingat label privasi yang disebutkan di App Store maupun Play Store.

Baca juga:

Demikian pembahasan Mengenal Threads: Semua Pertanyaan Kamu Terjawab. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Twitter Batasi Jumlah Tweet yang Bisa Terbaca Pengguna!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Elon Musk lagi-lagi menetapkan satu kebijakan baru di Twitter yang memicu amarah pengguna. Platform media sosial berlogo burung biru itu telah membatasi jumlah tweet atau cuitan yang dapat terlihat oleh setiap pengguna. Musk mengaku kebijakan ini demi mengatasi manipulasi data dan sistem secara ekstrem

Ini Batasan Jumlah Tweet yang Bisa Dibaca Pengguna di Twitter

Twitter limit tweets by Elon Musk

Pemilik Tesla itu membagikan batasan tweet yang dapat terbaca di Twitter melalui tweet-nya pada 2 Juli 2023. Ia membatasi bahwa akun tidak terverifikasi hanya dapat melihat maksimal 600 postingan per hari, sementara akun baru yang tak terverifikasi bisa melihat maksimal 300 postingan per hari. Ironisnya, ini berlaku juga untuk akun terverifikasi, yaitu maksimal 6000 postingan.

Sejak saat itu, ia menaikkan batasan tersebut, yaitu 10000 per hari untuk akun terverifikasi, 1000 per hari untuk akun tak terverifikasi, dan 500 per hari untuk akun baru.

Sebelum perubahan ini diumumkan, beberapa pengguna Twitter mengaku mereka tidak bisa melihat tweet baru lebih banyak lagi. Mereka justru mendapat pesan “rate limit exceeded.” Tidak sedikit pula yang mengkritik kebijakan baru dari Elon Musk karena merusak kenyamanan dan sebagai promosi terselubung untuk berlangganan Twitter Blue.

Menurut Down Detector, terdapat ribuan keluhan dan laporan outages di Twitter saat artikel ini ditulis. Banyak dari pengguna mengeluh mereka tidak bisa melakukan retweet, melihat dan membuat tweet. Ada pula yang mengkritik Elon Musk atas kebijakan itu.

Baca juga:

Ini Alasan Elon Musk!

Musk mengaku alasan di balik kebijakan baru ini adalah data scraping bertingkat ekstrem dari ratusan organisasi dan perusahaan serta manipulasi data. Ia mengklaim kebijakan baru itu menjadi tindakan penting untuk mengatasi masalah tersebut.

Namun, TechCrunch memaparkan bahwa seorang developer mengatakan masalah itu berasal dari Twitter sendiri. Ia berpendapat sebuah bug di aplikasi Twitter mengirimkan request yang memicu loop tidak terbatas.

Sebelumnya, Twitter membatasi platform-nya bagi pengguna yang tidak melakukan login menggunakan akunnya pada Jumat lalu. Tampaknya ini menjadi satu lagi masalah bagi Twitter semenjak diakuisisi oleh Musk yang banyak dikritik berbagai pihak.

Telegram Akan Menambahkan Fitur Stories

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dalam langkah terbarunya untuk terus memperkaya pengalaman penggunanya, Telegram mengumumkan penambahan fitur yang dinantikan oleh banyak pengguna, yaitu Stories. Dalam langkah ini, Telegram berusaha untuk memenuhi permintaan pengguna dan menghadirkan fitur yang telah menjadi fenomena dalam berbagai platform sosial media.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi rincian fitur baru ini. Bagaimana Telegram berencana untuk mengubah cara pengguna berinteraksi dan berbagi cerita mereka di platform tersebut.

Baca juga:

Permintaan Pengguna yang Dikabulkan

Aplikasi Telegram
Aplikasi Telegram (Foto: Unsplash)

Pavel Durov, CEO Telegram, mencatat bahwa permintaan fitur Stories telah menjadi salah satu permintaan terbanyak dari pengguna selama bertahun-tahun. Awalnya, Telegram enggan untuk mengikuti tren yang ada, namun dengan alasan untuk mendengarkan penggunanya, mereka akhirnya mengambil langkah ini. Durov mengatakan bahwa lebih dari setengah permintaan fitur yang diterima oleh Telegram berkaitan dengan Stories. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya fitur ini bagi pengguna dalam berbagi momen dan pengalaman mereka.

Kontrol Privasi dan Tampilan Stories Telegram

Telegram Stories
Telegram Stories (Foto: Unsplash)

Dengan hadirnya Stories di Telegram, pengguna akan memiliki kontrol penuh terhadap siapa yang dapat melihat cerita mereka. Tersedia opsi untuk memilih apakah cerita dapat dilihat oleh semua orang, hanya oleh kontak, beberapa kontak terpilih, atau daftar teman terdekat. Telegram juga menawarkan kemampuan untuk menyembunyikan cerita dari kontak-kontak tertentu dengan memindahkannya ke daftar “Tersembunyi”. Dengan demikian, pengguna memiliki kebebasan dan kendali dalam menentukan privasi mereka saat berbagi cerita melalui fitur Stories.

Kreativitas dan Interaksi Lebih Lanjut

Dalam upaya untuk memperkaya pengalaman pengguna, Telegram memperkenalkan berbagai fitur yang memungkinkan pengguna berkreasi dengan privasinya. Pengguna dapat menambahkan keterangan, tautan, dan menandai orang lain dalam cerita mereka. Fitur menarik lainnya adalah kemampuan untuk memposting foto dan video yang diambil secara simultan dengan kamera depan dan belakang. Hal tersebut membawa pengalaman berbagi momen menjadi lebih hidup dan seru.

Pengaturan Durasi dan Sorotan Cerita di Telegram

Telegram memberikan pengguna fleksibilitas dalam mengatur durasi cerita mereka. Pengguna dapat memilih agar cerita mereka kadaluarsa dalam jangka waktu enam, 12, 24, atau 48 jam. Selain itu, pengguna juga dapat memilih untuk menampilkan cerita secara permanen di halaman profil mereka, mirip dengan fitur Story Highlights di Instagram. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi konten lebih lanjut dari kontak terdekat mereka. Serta menemukan informasi tambahan tentang pengguna yang terhubung melalui grup atau komentar saluran.

Baca juga:

Dampak Positif untuk Pengguna Telegram

Durov berbagi pandangannya tentang bagaimana fitur Stories akan mengubah ekosistem Telegram. Selain meningkatkan aspek sosial platform, fitur ini juga memberikan keuntungan bagi saluran Telegram, yang akan mendapatkan lebih banyak eksposur dan pelanggan. Dengan diluncurkannya kemampuan untuk menyebarkan ulang pesan dari saluran ke Stories, potensi viralitas konten di Telegram akan semakin meningkat. Tentunya akan membuka peluang baru bagi konten kreatif dan peningkatan interaksi pengguna.

Demikian pembahasan Telegram Akan Menambahkan Fitur Stories. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Elon Musk Membayar Selebriti untuk Berlangganan Twitter Blue

GAMEFINITY.ID, PATI – Elon Musk, pengusaha ternama sekaligus CEO Tesla dan SpaceX, telah kembali menjadi sorotan publik. Pengusaha yang memiliki pesona eksentrik itu dilaporkan menggaji beberapa selebriti untuk berlangganan Twitter Blue. Langkah ini menimbulkan kontroversi dan membuat banyak orang bertanya-tanya mengapa Musk melakukan hal tersebut.

Langkah Unik Elon Musk Untuk Twitter

Twitter Blue adalah langganan berbayar yang diperkenalkan oleh Twitter sebagai cara untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Dengan langganan ini, pengguna dapat menikmati berbagai fitur tambahan seperti pembatalan tweet, mode baca nanti, dan tema kustom. Namun, sejauh ini, Twitter Blue belum menerima sambutan yang besar dari pengguna.

Melalui inisiatifnya yang unik, Musk telah memilih beberapa selebriti dengan pengikut yang besar di Twitter dan menawarkan mereka gaji bulanan untuk menggunakan dan mempromosikan Twitter Blue. Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah selebriti terkenal seperti aktor Film, penyanyi populer, dan atlet olahraga terlihat menggunakan fitur tersebut.

Baca juga: 

Keputusan Musk ini menuai pro dan kontra. Para pendukungnya berpendapat bahwa langkah ini dapat membantu meningkatkan popularitas dan penerimaan Twitter Blue. Selain itu, mereka berargumen bahwa pengaruh selebriti dapat mempengaruhi pengguna lain untuk mencoba langganan tersebut.

Disisi lain, banyak orang merasa bahwa ini hanyalah strategi pemasaran yang merusak integritas Twitter sebagai platform sosial media yang bebas dan terbuka. Beberapa orang juga khawatir bahwa tindakan ini hanya akan memperkuat pengaruh dan kekayaan Musk, yang telah menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Baca juga: 

Belum Ada Konfirmasi Langsung

Twitter sendiri belum mengonfirmasi tindakan Elon Musk ini secara resmi. Namun, tindakan ini telah memicu diskusi luas tentang peran dan kekuatan selebriti dalam industri media sosial. Pertanyaan mendasar seperti apa dampaknya terhadap kredibilitas dan netralitas informasi yang diposting oleh selebriti dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi pengalaman pengguna di platform media sosial masih menjadi perdebatan.

Saat ini, masih belum jelas apakah upaya Musk ini akan membawa keuntungan jangka panjang bagi Twitter Blue atau hanya menjadi tren sesaat. Yang pasti, langkah ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika antara media sosial, selebriti, dan pemasaran digital dalam dunia yang semakin terhubung.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk update Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

TikTok Terancam Diblokir di AS Jika Tidak Dijual Bytedance

GAMEFINITY.ID, Bandung – Pemerintahan Biden telah meminta agar TikTok segera dijual dari perusahaan asal China, Bytedance. Pihaknya mengancam akan memblokir aplikasi video itu di Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat telah menuduh Bytedance mengumpulkan data dari miliaran pengguna aplikasi media sosial miliknya itu. Pihak TikTok telah membantahnya.

Bukan Pertama Kali TikTok Terancam Diblokir di Amerika Serikat

Ancaman dari Amerika Serikat tentu ini bukan pertama kali. Pada tahun 2020, pemerintahan Trump memaksa TikTok dijual ke sebuah perusahaan Amerika Serikat karena kekhawatiran terhadap keamanan nasional. Aplikasi milik Bytedance itu kemudian menuntut pemerintahan Trump pada September 2020. Presiden Joe Biden kemudian membatalkan pertimbangan untuk memblokir aplikasi video pendek itu pada Juli 2020.

TikTok Oracle
Pembelian TikTok oleh Oracle diumumkan untuk mengatasi ancaman blokir di Amerika Serikat oleh pemerintahan Trump sebelum akhirnya batal

13 September 2020, TikTok dilaporkan memilih Oracle sebagai pembeli sahamnya. Pembelian tersebut bertujuan agar mengatasi kritikan pemerintahan Trump karena keamanan data. Kesepakatan itu kemudian batal pada 18 Februari 2021.

Pemerintah Biden Mengemukakan Alasan yang Sama untuk Memblokir

TikTok bytedance 2
Bytedance dipaksa harus menjual TikTok ke perusahaan lain oleh pemerintahan Biden

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan bahwa pemerintahan Biden berencana untuk memblokir TikTok jika Bytedance tidak menjualnya. Pemerintahan Biden telah mendapat kritikan dari beberapa anggota partai Republik bahwa pihaknya tidak cukup tegas untuk menghadapi ancaman keamanan dari Bytedance.

“TikTok adalah Trojan horse yang digunakan untuk mengeksploitasi informasi pribadi orang Amerika. Seperti balon mata-mata di ponsel Anda,” ungkap Michael McCaul, kepala House Committee of Foreign Affairs Februari lalu dilansir dari CBS News.

Baca juga: TikTok Direncanakan Akan Diblokir di Amerika

TikTok justru membantah tuduhan ini. Mereka memaparkan penjualan saham dari Bytedance tidak akan mengatasi dugaan risiko keamanan.

“Jika melindungi keamanan nasional jadi tujuannya, divestasi tidak mengatasi masalah: pergantian kepemilikan tidak akan membatalkan larangan baru pada pengaliran data atau akses. Cara terbaik untuk mengatasi masalah keamanan nasional adalah perlindungan sistem perlindungan data pengguna berbasis A.S. yang transparan, dengan monitoring, pemeriksaan, dan verifikasi dari pihak ketiga, yang kamu sudah lakukan,” tutur Brooke Oberwetter, perwakilan TikTok.

Sekretaris press White House Karine Jean-Pierre menolak berkomentar tentang Biden akan resmi melarang TikTok, namun mengakui White House memiliki maslaah dengan aplikasi yang bersangkutan.

“Kami ingin untuk memastikan setiap produk dan layanan digital yang dipakai orang Amerika setiap harinya aman,” tutur Jean-Pierre.

Sementara itu, TikTok telah dilarang di ponsel anggota pemerintah di Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa. Baru-baru ini, Selanda Baru telah menerapkan kebijakan yang sama karena masalah keamanan.