Tag Archives: Sony Interactive Entertainment

Naughty Dog Dilaporkan Melakukan Pemecatan Massal

GAMEFINITY.ID, PATI – Naughty Dog, dilaporkan baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja secara besar – besaran. Studio game yang terkenal dengan karya-karyanya seperti Uncharted dan The Last of Us terpaksan harus merubah struktur organisasi mereka. Layoffs secara besar – besaran ini sudah terjadi di beberapa studio game sejak bulan Agustus 2023.

Naughty Dog Lakukan PHK Masal

Naughty Dog dilaporkan memangkas beberapa karyawan kontraknya. Menurut laporan dari Kotaku, studio milik Sony ini tidak akan memperpanjang kontrak sekitar 25 pekerja sementara di berbagai departemen. Staf quality assurance menjadi departemen paling terpengaruh dari keputusan ini. Sedangkan untuk bagian lain tidak begitu terpengaruh.

Naughty Dog
The Last of Us | Source: Sony

Naughty Dog telah menjadi salah satu studio game terbaik yang dimiliki Sony. Game – game eksklusif seperti The Last of Us dan Uncharted telah mendatangkan banyak keuntungan untuk konsol paling laris di dunia ini. Di awal tahun 2023, Naughty Dog melakukan kerja sama dengan HBO dalam penggarapan seri live action The Last of Us. Namun sayangnya keuntungan dari seri ini tidak bisa menutupi masalah yang sedang dihadapi studio tersebut saat ini.

Baca Juga:

Tahun Yang Berat Untuk Studio Game

Menurut laporan dari Bloomberg, Naughty Dog terpaksa memundurkan jadwal rilis untuk game multiplayer The Last of Us mereka. Hal ini dikarenakan kondisi internal antara mereka dengan Bungie, salah satu studio yang baru saja diakuisisi Sony. Bungie sendiri terkenal dengan game – game multiplayer yang sukses seperti Destiny 2.

2023 menjadi tahun yang cukup berat untuk para developer game. Beberapa studio baik itu indie maupun AAA telah dilanda PHK besar – besaran salah satunya Naughty Dog. Studio Xbox yang saat ini bertanggung jawab atas Halo, 343 Industries, juga terkena dampak PHK masal pada bulan januari lalu. Lalu ada perusahaan-perusahaan game besar seperti Electronic Arts, Ubisoft, Epic Games, dan Embracer juga menambah daftar perusahaan game yang melakukan PHK masal.

Baca Juga:

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa ikuti akun resmi Gamefinity di FacebookInstagram, dan TikTok. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.

Jim Ryan Memutuskan Pensiun Sebagai CEO Playstation

GAMEFINITY.ID, PATI – Jim Ryan, yang telah menjabat sebagai CEO PlayStation, dilaporkan akan mengundurkan diri dari posisinya. Kabar ini beritakan langsung oleh Sony Interactive Entertainment. Presiden sekaligus CEO SIE yang telah menjabat selama hampir tiga puluh tahun memutuskan untuk pensiun pada Maret 2024 nanti.

Kontribusi pada PlayStation

Jim Ryan telah lama menjadi figur kunci dalam ekosistem PlayStation. Ia telah mendukung dan memandu berbagai inovasi yang mengarah pada kesuksesan PlayStation sebagai merek dan platform game terkemuka. Sebelum menjabat sebagai CEO, Jim Ryan memegang berbagai posisi penting dalam Sony Interactive Entertainment.

Selama masa kepemimpinannya, PlayStation merilis konsol-konsol yang sangat sukses, termasuk PlayStation 5 yang sangat dinantikan. Ryan juga terlibat dalam perluasan layanan berlangganan seperti PlayStation Plus dan PlayStation Now, yang telah mendapatkan popularitas yang besar di kalangan pemain.

Baca Juga:

Alasan Jim Ryan Pensiun

Untuk menggantikan posisi Jim Ryan yang kosong, COO dan CFO Sony Group Corporation, Hiroki Totoki ditunjuk untuk mengisi posisi Kepala SIE untuk sementara mulai bulan Oktober 2023. Pada 1 April 2024, Hiroki Totoki baru resmi ditunjuk sebagai CEO Sony Interactive Entertainment. Totoki akan bekerja sama dengan Chairman dan CEO Sony Group Corporation, Kenichiro Yoshida, dan tim manajemen SIE untuk melanjutkan tugas Jim Ryan dalam membangun Playstation ke arah yang lebih baik.

Jim Ryan

Jim Ryan sendiri memiliki alasan kenapa dia memutuskan untuk pensiun setelah menjabat hampir  tiga puluh tahun. Menurutnya dia merasa kesulitan dalam menyeimbangkan kehidupan rumah tangganya di Eropa dan tanggung jawab pekerjaannya di Amerika.

Jim juga mengatakan bahwa selama tiga puluh tahun dia merasa senang dengan pekerjaannya. Namun sayangnya urusan keluarga tentunya tidak bisa diabaikan begitu saja.  Sebelum melepaskan jabatannya, beliau juga berterima kasih kepada semua orang yang terlibat bersamanya selama menjabat sebagai CEO Playstation.

Baca Juga:

Pergantian CEO dalam perusahaan besar selalu memiliki dampak yang signifikan. Para pemain, pengembang, dan mitra PlayStation mungkin akan memperhatikan bagaimana kepemimpinan baru akan memengaruhi strategi perusahaan, kebijakan, dan arah masa depan merek PlayStation.

Source: VGC

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa ikuti akun resmi Gamefinity di FacebookInstagram, dan TikTok. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.

Kelompok Ransomware Mengklaim Meretas Sistem Sony

GAMEFINITY.ID, PATI – Sebuah pernyataan mengejutkan muncul dari kelompok ransomware yang mengklaim telah berhasil membobol dan mengakses sistem milik Sony. Meskipun belum diverifikasi, Cyber Security Connect melaporkan bahwa kelompok hacker ransomware baru ini telah memakan banyak korban sejak kemunculan pertamanya bulan lalu.

Klaim oleh Kelompok Ransomware

Kelompok ransomware bernama Randomed.vc mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka telah berhasil meretas dan mengakses semua sistem yang dimiliki oleh Sony. Mereka juga mengklaim telah akan mencuri dan menjual data dari sistem tersebut. Ancaman serupa dari kelompok ransomware tidak jarang terjadi dalam dunia teknologi, tetapi tetap menjadi masalah serius yang harus dihadapi oleh perusahaan.

Ransomware

“Kami tidak akan meminta tebusan mereka! Kami akan menjual datanya. Karena Sony tidak mau membayar. DATA AKAN DIJUAL.”

Menurut Cyber Security Connect, kelompok ini telah memposting beberapa data bukti peretasan. Ini termasuk screenshot internal log-in page, file presentasi PowerPoint, beberapa file Java, dan masih banyak lagi yang diperkirakan sebanyak kurang lebih 6.000 file.

Grup ini mengancam apabila tidak ada yang membeli data mereka, maka file – file hasil retasan ini akan disebarkan secara publik.

Baca Juga:

Respons dari Sony

Sampai saat ini, Sony belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang klaim ini. Perusahaan biasanya sangat hati-hati dalam menghadapi situasi seperti ini dan mungkin sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk memahami sejauh mana sistem mereka telah terpengaruh.

Ini bukanlah kali pertama sistem Sony berhasil diretas. Pada tahun 2011, Sony Playstation Network mengalami kerugian secara besar – besaran akibat 77 juta akun berhasil dibobol. Sony bahkan sampai mematikan layanan online mereka selama 23 hari.

Sony awalnya memperkirakan bahwa insiden ini akan menelan biaya sekitar $100 juta. Mereka juga meminta maaf tidak hanya kepada para pengguna, tetapi juga kepada para pengembang yang perilisannya gamenya terganggu karena kasus ini.

Baca Juga:

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa ikuti akun resmi Gamefinity di FacebookInstagram, dan TikTok. Nikmati juga kemudahan top up dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.

Horizon Multiplayer Gunakan Sistem Dua Game Sebelumnya?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Detail terbaru game Horizon multiplayer tampaknya telah terungkap. Sebuah bukti yang tersebar akhir-akhir ini menunjukkan game itu akan menggunakan ulang sistem dari Zero Dawn dan Forbidden West. Leak ini menambah sebuah informasi tentang naratif yang digunakan dalam game multiplayer besutan Guerrilla itu.

Entri online multiplayer dari franchise Horizon besutan Guerrilla itu pertama kali disebut sedang dalam pengerjaan saat The Game Awards 2022. Saat ini, belum banyak informasi resmi dan konkret tentang proyek itu.

Horizon Multiplayer Gunakan Sistem Dua Game Mainline Pertama?

Horizon multiplayer system game programmer job

GameRant menemukan lowongan pekerjaan untuk posisi System Game Programmer di Guerrilla. Lowongan pekerjaan tersebut mencantumkan bahwa game Horizon multiplayer akan menggunakan beberapa teknologi untuk kedua entri mainline pertama, Zero Dawn dan Forbidden West. Secara spesifik, tim pengembang yang juga membesut franchise Killzone itu ingin memanfaatkan dunia dan sistem quest di kedua game Horizon pertama itu untuk proyek online-nya.

Horizon multiplayer reuses Zero Dawn and Forbidden West systems

Saat ini, masih belum jelas seperti apa rencana Guerrilla untuk menggunakan ulang teknologi untuk dua game pertama Horizon. Ditambah, mereka juga harus menghadapi tantangan tersendiri saat mengembangkan sebuah game online multiplayer.

Tampilkan Naratif dan Karakter Tersendiri

Horizon multiplayer narrative director

Leak terbaru ini menambah informasi dari game Horizon multiplayer sejauh ini. Agustus lalu, GameRant juga menemukan lowongan pekerjaan untuk posisi Narrative Director. Secara spesifik, game multiplayer itu tampaknya akan memiliki naratif dan karakter unik dan tersendiri dari entri mainline-nya yang melibatkan Aloy sebagai tokoh utama.

Sebelumnya, cuplikan versi alpha sempat bocor Januari lalu, menampilkan karakternya dan juga visual berestetika kartun. Terlebih lagi, kebanyakan penggemar percaya bisa saja game multiplayer ini akan rilis sebelum sekuel dari Horizon: Forbidden West. Pihak studio juga sudah menyebut game multiplayer tersebut menjadi perilisan selanjutnya.

Entri game multiplayer dari franchise Horizon masih menjadi bagian dari rencana PlayStation untuk merambah ke pasar live service. Pihaknya mengaku akan membuat 10 proyek game live service sebelum 2026. Tiga di antaranya sudah terungkap secara resmi saat PlayStation Showcase, yaitu Fairgame$, Helldivers II, dan Concord. Helldivers II kini dijadwalkan rilis pada 8 Januari 2024.

Baca juga:

Entri game multiplayer dari Horizon tampaknya akan mendapat dukungan post-launch yang sangat banyak dari Guerrilla. Tampaknya penggemar harus menunggu pengumuman resmi lebih lanjut. Terlebih lagi, pembawaan konsep naratif dan karakter barunya ikut menjadi pembahasan menarik.

Sementara itu, Guerrilla juga dikabarkan bersiap untuk merilis Horizon Forbidden West Complete Edition untuk PC dan PlayStation. Complete Edition itu menggabungkan base game dengan expansion Burning Shores.

Konsol PlayStation 5 sudah Terjual Sebanyak 40 Juta Unit!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sony mengumumkan bahwa konsol PlayStation 5 sudah terjual sebanyak 40 juta unit di seluruh dunia. Angka ini membanggakan meski terdapat tantangan dari pandemi COVID-19 dan masalah suku cadang. Kedua masalah itu memicu PS5 tidak dijuluki sebagai konsol terlaris dalam sejarah Sony Interactive Entertainment.

PlayStation 5 Berhasil Terjual Total 40 Juta Unit!

PlayStation 5 global sales 40 million units

Melaluji laman resminya, Sony mengumumkan bahwa PlayStation 5 sudah berhasil terjual 40 juta unit di seluruh dunia (per Juli 2023) semenjak peluncurannya pada November 2020. Angka ini menunjukkan produksi konsol flagship milik Sony itu sudah mulai berjalan lancar setelah sebelumnya mengalami masalah sumber daya akibat pandemi. Pada tahun ini saja, konsol milik Sony itu sudah terjual total 8 juta unit per Juli.

“Berkat dukungan penggemar PlayStation, kami berhasil mencapai 40 juta konsol PS5 terjual pada gamers semenjak peluncuran. Terima kasih banyak pada komunitas gamer kami – anpa kalian ini akan menjadi tugas yang tidak mungkin terselesaikan,” tulis Jim Ryan selaku CEO PlayStation.

PlayStation 5 sudah mencapai angka 10 juta unit terjual dalam delapan bulan pertamanya. Keberhasilan itu berkat peluncurannya saat musim liburan saat banyak orang harus tetap berada di rumah saat awal pandemi.

Terlebih, Jim Ryan menyebut kini sudah ada 2.500 game yang tersedia di PS5, baik itu game AAA dan indie. Saat ini, banyak game yang akan rilis di PS5, seperti game eksklusif Marvel’s Spider-Man 2, Marvel’s Wolverine, dan Final Fantasy VII Rebirth. Sony juga masih memiliki aksesories PlayStation VR2 yang sudah tersedia dan device streaming handheld Project Q yang segera hadir.

Baca juga:

Bagaimana dengan Xbox Series X|S?

Sony sama sekali tidak menyebut angka penjualan Xbox Series X|S sebagai perbandingan. Setidaknya, PlayStation 5 masih mendominasi konsol generasi ke-9 (tidak termasuk Nintendo Switch).

Microsoft sendiri menyebut Xbox Series X|S memiliki total basis pengguna sebesar 21 juta saat sebuah event game di Brazil. Angka ini semakin memperkuat bukti bahwa PS5 memiliki angka penjualan dua kali lipat dibandungkan kedua konsol Xbox Series.

Tampaknya PlayStation 5 akan memiliki angka penjualan yang semakin meningkat dan kuat sebelum generasi konsol game selanjutnya.

PlayStation Akan Rilis 10 Game Live Service sebelum 2026

GAMEFINITY.ID, Bandung – PlayStation baru-baru ini mengungkap detail tentang ambisi untuk merambah ke pasar game live service. Mereka mengaku mereka memiliki 10 proyek game live service yang sedang dikerjakan, masing-masing memiliki genre dan target audiens yang berbeda.

Sebelumnya, Sony sudah mengakusisi tiga pengembang game live service dalam 18 bulan terakhir. Langkah mereka dimulai dengan pembelian Bungie, pengembang di balik Destiny 2, pada Januari 2022. Diikuti oleh Haven Studios pada Maret tahun yang sama. Baru-baru ini, mereka juga sudah mengakuisisi Firewalk Studios. Haven Studios dan Firewalk Studios sudah tergabung dalam PlayStation Studios, sementara Bungie menjadi anak perusahaan independen di bawah Sony Interactive Entertainment.

PlayStation Ungkap Ambisinya dalam Merambah ke Pasar Game Live Service

Dalam wawancaranya dengan GameIndustry.biz, Herman Hulst, kepala PlayStation Studios, mengungkap ambisi perusahaan untuk membuat deretan proyek live service-nya. Ia mengaku bukan berarti berbagai game live service tersebut akan menjadi Fortnite atau Destiny selanjutnya.

“Kami memahami keadaan kompetitif di luar sana, dan investasi waktu dari pemain yang ditawarkan live service. Kami ingin membuat game berkualitas terbaik. Ada risiko yang kita bicarakan tentang live service dalam istilah generik – seakan-akan seperti satu genre atau bahkan satu model bisnins,” ungkap Hulst.

Baca juga:

Berencana Buat 10 Game Live Service sebelum 2026

Sony berencana untuk memiliki 10 game live service di pasaran sebelum 2026. Tentunya dengan investasi yang sangat tinggi, mereka berharap hal ini dapat memicu kesuksesan.

“PlayStation Studios membuat bermacam game yang dapat disebut live service, mengambil genre yang berbeda-beda, jadwal rilis yang berbeda-beda, dan dalam skala yang berbeda-beda pula. Kami juga membuat game untuk audiens yang beragam, dan saya percaya diri dari jejak rekam kami dalam membuat dunia serta cerita yang dicintai penggemar PlayStation,” tambah Hulst.

PlayStation Studios Firewalk Studios
Firewalk Studios bergabung dengan PlayStation Studios pada pertengahan April

Sony tentu berharap akuisisinya terhadap Firewalk dan Haven Studios dapat memperkuat posisinya dalam pasar live service kelak. Faktanya, Firewalk saat ini sedang mengembangkan sebuah game live service yang belum diumumkan dan disebut akan rilis di PlayStation dan PCC. Haven Studios juga sedang mengembangkan sebuah game live service. Pembelian Bungie tentu menjadi investasi terbesar Sony dalam pasar live service sekaligus andalan untuk membantu meluncurkan proyek game yang akan datang.

Contoh lain yang mungkin termasuk 10 proyek tersebut adalah proyek Horizon multiplayer. Tentu saja proyek dari Guerrilla Games itu cocok sebagai bagian dari ambisi live service bagi PlayStation. Proyek The Last of Us multiplayer juga disebut sedang dalam pengembangan.

Baca juga:

Ini bukan berarti PlayStation akan mengabaikan pasar game single-player yang sudah dikenal. Mereka memastikan akan tetap berkomitmen membuat game single-player seperti sekuel Horizon: Forbidden West.

PlayStation akan merilis setidaknya 10 game live service sebelum 2026. Akankah mereka dapat meraih hasil yang gemilang dalam pasar live service kelak?