Tag Archives: sony

Google Stadia Beri Satu Game Eksklusif Sebelum Tutup

GAMEFINITY.ID, PATI – Datang dengan inovasi yang menjanjikan mengenai cloud gaming, Google Stadia terpaksa harus ditutup karena minimnya pengguna di platform tersebut. Google Stadia memang kurang berhasil menarik para gamer dari awal perilisannya. Minimnya game yang bisa dimainkan serta pelayanan yang kurang baik membuat Google Stadia kalah saing dengan para pesaingnya dalam hal cloud gaming. Menjelang penutupan layanan, Google memberikan satu game eksklusif terakhir untuk platform cloud gaming mereka.

Nafas Terakhir Google Stadia

Stadia merupakan layanan cloud gaming dari Google yang mana para gamer dapat memainkan game melalui streaming tanpa perlu mendownload game tersebut. Pertama kali diluncurkan pada akhir 2019 kini layanan tersebut akan segera tutup usia. Berbeda dengan pesaingnya seperti Amazon Luna atau Xbox Cloud Gaming, Stadia sayangnya kurang mencapai kesuksesan sejak pertama kali dirilis. Maka dari itu pada September lalu Google mengumumkan akan segera menutup layanan cloud gaming mereka.

Sebelum resmi ditutup, Google Stadia memberikan satu game ekslusif terakhir. Akun twitter Google Stadia mengumumkan perilisan game ular – ularan berjudul Worm yang dirilis pada 13 Januari yang akan menjadi game terakhir di Google Stadia. Game Worm ini juga hanya akan tersedia hingga 18 Januari 2023.

https://twitter.com/GoogleStadia/status/1613998016033071104?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1613998016033071104%7Ctwgr%5E9f3756cd1539fac4747d773fb599a6db94605519%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fgamerant.com%2Fstadia-adds-exclusive-game-before-shutting-down%2F

Game sederhana ini dirilis sebagai bentuk apresiasi Google kepada para pengguna yang masih memainkan Google Stadia sebelum layanan ini resmi berakhir. Para gamer dapat memainkan game ini dengan durasi sekitar tiga jam secara gratis. Game Worm ini juga sudah support dengan keyboard, controller Stadia, dan gamepad lainnya. Beberapa penggemar merasa kecewa dengan kejutan ini. Mereka berpendapat bahwa game ini seharusnya sudah ada sejak awal perilisan Google Stadia di tahun 2019.

Peran Stadia Dalam Pengembangan Cloud Gaming

Kenyataannya Google Stadia memang tidak pernah sekalipun memenuhi harapan para gamer mengenai cloud gaming. Meski begitu masih ada beberapa penggemar yang memainkan game mereka melalui platform Google Stadia. Google Stadia memang tidak berhasil dalam membangun suatu platform cloud gaming, tetapi perannya dalam pengembangan cloud gaming akan terus dikenang sepanjang sejarah industri game.

Bagaimana menurut kalian? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

God of War Ragnarok Kuasai Nominasi DICE Awards 2023

GAMEFINITY.ID, Bandung – God of War Ragnarok menguasai daftar nominasi DICE Awards 2023. The Academy of Interactive Arts and Sciences (AIAS) telah mengumumkan nominasi resmi dari DICE Awards 2023. Sebanyak 61 game yang rilis pada 2022 berkompetisi dalam total 23 nominasi, termasuk Game of the Year.  tersebut.

AIAS merupakan organisasi non-profit yang terkenal menggelar acara Design Innovate Communicate Entertain (DICE) Summit setiap tahunnya sejak 1998. Setiap anggotanya telah memilih finalis dalam setiap nominasi acara penghargaan tersebut.

God of War Ragnarok Kuasai Nominasi, Termasuk Game of the Year

Setelah sukses memenangkan penghargaan terbanyak di The Game Awards, God of War Ragnarok mendapat nominasi terbanyak, termasuk Game of the Year. Game besutan Santa Monica Studio itu mendapat total 12 nominasi, termasuk dua nominasi di kategori Outstanding Achievement in Character untuk Kratos dan Atreus.

DICE Awards 2023 Nominations god of war ragnarok game of the year
Deretan game yang dapat nominasi Game of the Year di DICE AWards 2023

God of War Ragnarok masih harus bersaing dengan Elden Ring, Horizon Forbidden West, Stray, dan Vampire Survivor untuk merebut gelar Game of the Year. Tidak hanya itu, game itu juga mendapat nominasi Outstanding Achievement in Animation bersama Elden Ring, dan Horizon Forbidden West. Ketiganya bersaing dengan Moss: Book II dan Cuphead: The Delicious Last Course.

Menyusul God of War Ragnarok, Horizon Forbidden West mendapat 8 nominasi. Elden Ring memiliki tujuh nominasi. Call of Duty: Modern Warfare II, Immortality, Moss: Book II, Tunic, dan Vampire Survivors masing-masing dapat empat. Terakhir, Stray dapat tiga nominasi.

Jika dihitung berdasarkan pengembang atau publisher, Sony Interactive Entertainment mendapat nominasi terbanyak, yaitu 22. Bandai Namco Entertainment dan Guerrilla Games mendapat 8 nominasi.

Baca juga: Elden Ring Menang GOTY di The Game Awards 2022

DICE Awards 2023 Tayang Februari Ini

Tahun ini, DICE Awards ke-26 akan dibawakan oleh Greg Miller dari Kinda Funny dan Stella Chung dari IGN. Pemenang dari setiap kategori akan diumumkan pada 23 Februari 2023 di Resorts World Las Vegas sebagai acara puncak DICE Summit. IGN, selaku media partner, akan me-live stream acara tersebut.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang istimewa pada setiap panelis. Mereka terus mendedikasikan waktu dan keahliannya untuk menilai dan memilih game terbaik tahun 2022. Mewakili Academy, selamat untuk semua finalis! Setiap game terpilih telah memukau kami berkat pendekatan unik penceritaan, kreativitas, dan inovasi teknikal. Kami tidak sabar untuk merayakan kerja keras dan pencapaian kalian di DICE Awards ke-26!” tulis Meggan Scavio, presiden AIAS.

Daftar Nominasi

Outstanding Achievement in Animation

  • Cuphead – The Delicious Last Course
  • Elden Ring
  • God of War Ragnarok
  • Horizon Forbidden West
  • Moss: Book II

Outstanding Achievement in Art Direction

  • Call of Duty: Modern Warfare II
  • God of War Ragnarok
  • Horizon Forbidden West
  • Stray
  • The Callisto Protocol

Outstanding Achievement in Character

  • Call of Duty: Modern Warfare – Alejandro Vargas
  • God of War Ragnarok – Atreus
  • God of War Ragnarok – Kratos
  • Horizon Forbidden West – Aloy
  • Return to Monkey Island – Guybrush Threepwood

Outstanding Achievement in Original Music Composition

  • A Plague Tale: Requiem
  • God of War Ragnarok
  • Horizon Forbidden West
  • Metal Hellsinger
  • Moss: Book II

Outstanding Achievement in Audio Design

  • A Plague Tale: Requiem
  • Call of Duty: Modern Warfare II
  • God of War Ragnarok
  • Gotham Knights
  • Somerville

Outstanding Achievement in Story

  • Elden Ring
  • God of War Ragnarok
  • I Was a Teenage Exocolonist
  • Immortality
  • Norco

Outstanding Technical Achievement

  • A Plague Tale: Requiem
  • Elden Ring
  • God of War Ragnarok
  • Horizon Forbidden West
  • Teardown

Action Game of the Year

  • Bayonetta 3
  • Grounded
  • Neon White
  • Sifu
  • Vampire Survivors

Adventure Game of the Year

  • God of War Ragnarok
  • Horizon Forbidden West
  • Norco
  • Stray
  • Tunic

Family Game of the Year

  • Disney Dreamlight Valley
  • Kirby’s Dream Buffet
  • Lost in Play
  • Mario + Rabbids Sparks of Hope
  • Trombone Champ

Fighting Game of the Year

  • JoJo’s Bizarre Adventure: All-Star Battle R
  • MultiVersus
  • RumbleVerse
  • SpiderHeck
  • The King of Fighters XV

Racing Game of the Year

  • F1 22
  • Gran Turismo 7
  • Need for Speed Unbound

Role Playing Game of the Year

  • Citizen Sleeper
  • Elden Ring
  • Weird West
  • World of Warcraft: Dragonflight
  • Xenoblade Chronicles 3

Sports Game of the Year

  • FIFA 23
  • Mario Strikers: Battle League
  • MLB The Show 22
  • NBA 2K23
  • OlliOlli World

Strategy/Simulation Game of the Year

  • Dwarf Fortress
  • IXION
  • Marvel’s Midnight Suns
  • Potion Craft: Alchemist Simulator
  • Warhammer 40.000: Chaos Gate – Warhunters

Immersive Reality Technical Achievement

  • Among Us VR
  • Cosmonious High
  • Moss: Book II
  • Red Matter II
  • The Last Clockwinder

Immersive Reality Game of the Year

  • Cosmonious High
  • Moss: Book II
  • Red Matter 2
  • Tentacular
  • The Last Clockwinder

Outstanding Achievement for an Independent Game

  • Immortality
  • Neon White
  • Teenage Mutant Ninja Turtles: Shredder’s Revenger
  • Tunic
  • Vampire Survivor

Mobile Game of the Year

  • Diablo Immortal
  • Gibbon: Beyond the Trees
  • Immortality
  • Marvel Snap
  • Poinpy

Online Game of the Year

  • Call of Duty: Modern Warfare II
  • FIFA 23
  • Final Fantasy XIV: Endwalker
  • Marvel Snap
  • Rumbleverse

Outstanding Achievement in Game Design

  • Elden Ring
  • God of War Ragnarok
  • Marvel Snap
  • Tunic
  • Vampire Survivor

Outstanding Achievement in Game Direction

  • Elden Ring
  • God of War Ragnarok
  • Horizon Forbidden West
  • Immortality
  • Tunic

Game of the Year

  • Elden Ring
  • God of War Ragnarok
  • Horizon Forbidden West
  • Stray
  • Vampire Survivors

Google Khawatir Microsoft Akuisisi Activision Blizzard

GAMEFINITY.ID, Bandung – Keputusan Microsoft untuk mengakuisisi Activision Blizzard masih mengundang protes berbagai pihak. FTC telah menuntut pemilik Xbox itu dan sudah menghadapi prasidang pada awal Januari ini. Namun, Google dan Nvidia dilaporkan khawatir dengan akuisisi seperti itu baru-baru ini.

Google dan Nvidia Ikut Khawatir dengan Akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft

Menurut Bloomberg, kedua perusahaan teknologi itu khawatir bahwa Microsoft akan mendapat keuntungan tidak adil di mobile, layanan berlangganan, dan cloud. Keduanya merasa akuisisi besar seperti itu berpotensi merusak kompetisi di pasar game.

Laporan tersebut mendapati Nvidia tidak secara langsung memprotes akuisisi itu. Namun, mereka mengingatkan bahwa harus ada kebutuhan akses terbuka dan seragam bagi game.

Microsoft Nvidia Geforce Now
Nvidia GeForce cukup menonjol dalam persaingan layanan cloud gaming

Saat ini, Microsoft cukup bersinar dengan Xbox Cloud Gaming di pasar cloud gaming. Nvidia juga masih bertahan dengan GeForce Now. Google justru terpuruk dengan Stadia yang akan ditutup 19 Januari mendatang.

Microsoft google stadia
Google Stadia akan ditutup kurang lebih seminggu kemudian setelah terpuruk

Microsoft mengingatkan akuisisi Activision Blizzard bertujuan untuk menguatkan posisi mereka di mobile gaming. Pasalnya, pemilik Xbox itu tidak begitu menonjol di pasar mobile. Faktanya, Phil Spencer selaku bos Xbox menyebut tujuan utama akuisisi tersebut adalah King selaku pengembang Candy Crush Saga. Mereka dilaporkan ingin mengandalkan King untuk membuat platform mobile Xbox.

Bukan hanya Candy Crush Saga, jika akuisisi ini berhasil, Microsoft juga akan menjadi pemilik Call of Duty Mobile, Diablo Immortal, dan setiap game mobile milik Activision Blizzard.

Baca juga: Microsoft, FTC Salahi Konstitusi Terkait Activision Blizzard

Sony Protes Karena Kekhawatiran Call of Duty Selanjutnya Akan Eksklusif di Xbox

Google dan Nvidia mengikuti langkah Sony untuk memprotes akuisisi Activision Blizzard itu. Meski begitu, keduanya tidak sekejam Sony dalam mengutarakan pendapat mereka.

Microsoft Call of Duty future
Microsoft pastikan Call of Duty tidak akan jadi eksklusif di Xbox

Lebih spesifik lagi, Sony mengungkap kekhawatirannya tentang kemungkinan franchise Call of Duty akan eksklusif di Xbox dalam waktu yang akan datang. Microsoft telah membantah tuduhan itu, mereka bahkan menawar kesepakatan agar Call of Duty tetap tersedia di PlayStation selama 10 tahun. Mereka juga menjanjikan franchise terkenal itu akan tersedia di Nintendo Switch.

Proses akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft sudah disetujui oleh beberapa negara seperti Arab Saudi, Brasil, dan Serbia. Namun, persetujuan di Inggris dan Amerika Serikat tampaknya terhalang. Terlebih, FTC sudah menuntut masalah ini ke jalur hukum, Bloomberg menyebut di laporan yang sama bahwa sidang akan digelar Agustus ini.

Director The Last Of Us Masih Ingin Melanjutkan Cerita Ellie

GAMEFINITY.ID, PATI – The Last of Us telah menjadi salah satu game eksklusif terpopuler milik Playstation. Terlebih lagi seri ini akan segera merilis serial TV live action yang akan tayang di HBO. Mengambil tema paska kiamat yang penuh emosional, The Last of Us berhasil mencuri hati para pemainnya melalui dua game sebelumnya baik dari segi cerita maupun gameplay. Kini para fans hanya bisa berharap Nughty Dog akan kembali merilis game The Last of Us Part 3.

The Last of Us Part 3?

Berkat kesuksesan dari The Last of Us Part 2 tak sedikit penggemar yang mengharapkan seri ini akan kembali berlanjut di part 3. Pada tahun perilisan The Last of Us Part 2, game ini berhasil memenangkan beberapa nominasi di ajang penghargaan game termasuk Game of The Year versi The Game Awards. Saat ini pihak studio memang belum mengkonfirmasi rencana untuk game ketiganya. Namun berdasarkan apa yang dikatakan Neil Druckmann selaku direktur kreatif Naughty Dog, masih ada harapan The Last of Us akan berlanjut.

The Last of Us
Masih belum ada kejelasan mengenai The Last of Us Part 3 | Source: Naughty Dog

Menurut laporan dari Gamesradar, Druckmann mengatakan jika akan lebih banyak cerita yang disiapkan ketika ditanya perihal The Last of Us Part 3. Dia juga menjelaskan bahwa serial TV live action yang akan tayang di HBO juga merupakan bagian dari rencananya dalam mengembangkan lagi franchise ini. Komentar mengenai akan lebih banyak cerita bisa jadi benar untuk The Last of Us part 3.

Potensi Cerita Baru di Part 3

Pada tahun 2021 Neil Druckmann sempat menjawab saat sesi wawancara, Ia menyebutkan bahwa rencana pengembangan The Last of Us Part 3 masih dalam tahap diskusi. Sayangnya hingga saat ini masih belum ada jawaban mengenai hasil diskusi tersebut.

Pada dasarnya potensi cerita yang akan dibawakan oleh The Last of Us Part 3 terbilang cukup banyak. Kita mungkin saja akan mendapatkan perubahan protagonis dari Ellie ke Abby yang ditampilkan pada ending part 2 bersama dengan partnernya Lev. Atau tidak menutup kemungkinan Ellie akan memiliki peran serupa seperti Joel di part 1 dan 2 yang akan bertugas membimbing karakter baru nantinya. Popularitas game The Last of Us yang sangat besar memang cukup sayang jika hanya berakhir dalam dua game saja.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game The Last of Us? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Konami Siapkan Jajaran Game Baru dari Franchise Lama

GAMEFINITY.ID, PATI – Melalui ucapan selamat tahun baru yang diliput oleh Famitsu, Konami memberikan sedikit petunjuk mengenai game-game terbaru mereka. Konami sendiri sudah mengumumkan proyek besar mereka dengan seri Silent Hill. Tak hanya itu, Konami juga telah merencanakan game-game baru yang akan datang dari judul – judul lama mereka.

Konami Ingin Bangkitkan Franchise Lama

Konami menjelaskan bahwa saat ini mereka sedang mengerjakan proyek yang dikerjakan secara diam – diam di belakang layar. Mereka berkeinginan untuk membakitkan kembali franchise-franchise lama mereka yang dimulai dari Silent Hill. Metal Gear dan juga Castlevania juga akan mendapatkan porsinya masing – masing ke depannya nanti.  Dikabarkan saat ini Konami sedang mengembangkan studio di Singapura untuk pengembangan game Metal Gear Solid 3: Snake Eater.

Silent Hill akan menjadi waralaba yang mendapatkan update besar-besaran nantinya. Pada bulan Oktober lalu, Konami menyelenggarakan live streaming Silent Hill Transmission. Dalam acara tersebut, Konami mengumumkan bukan hanya satu, tetapi empat proyek Silent Hill yang berbeda, yang mana salah satunya merupakan film. Dimulai dari Silent Hill Ascension, Silent Hill 2 remake, Silent Hill Townfall, dan Silent Hill f yang berlatar di Jepang. Pengumuman tersebut lebih dari cukup untuk mengejutkan para penggemar seri Silent Hill.

Akan Ada Banyak Game Silent Hill Baru

Menurut leaker terkenal, Dusk Golem, Konami tidak hanya akan mengembangkan empat proyek Silent Hill yang telah diumumkan sebelumnya. Dalam sebuah postingan di forum ResetEra, DuskGolem membagikan informasi bahwa setidaknya ada tiga proyek lagi untuk seri Silent Hill yang sedang dikembangkan.

konami
Silent Hill: Short Message merupakan salah satu game Silent Hill yang tidak diumumkan di Silent Hill Transmission

Silent Hill: The Short Message sendiri bukan termasuk dari tiga game yang disinggung oleh DuskGolem. Menjadikan empat tambahan game baru Silent Hill yang telah dikonfirmasi tetapi belum diumumkan secara resmi. Empat tersebut meliputi Silent Hill: The Short Message, dan tiga lagi yang masih dirahasiakan. Dengan ini maka Silent Hill mendapatkan setidaknya delapan proyek yang sedang dikembangkan.

Meski ini informasi ini datang melalui leaker, tetapi Dusk Golem telah memiliki sejarah dalam membagikan informasi leak dari berbagai franchise game. Salah satu info leak yang paling terkenal darinya adalah proyek Resident Evil. Tidak jelas apakah ini merupakan informasi yang benar atau tidak. Namun melihat track record dari Dusk Golem, besar kemungkinan benar jika Silent Hill mendapatkan delapan proyek sekaligus.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Silent Hill? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Pengembangan Emulator PS4 Semakin Menjanjikan

GAMEFINITY.ID, PATI – Sony Playstation telah menegaskan bahwa dukungan untuk playstation 4 akan segera dihentikan tepatnya pada tahun 2025. Langkah ini diambil agar pihak developer game bisa lebih fokus dalam pengembangkan game untuk Playstation 5. Sebelumnya para developer masih harus menurunkan kualitas game mereka agar dapat berjalan di Playstation 4. Dengan berhentinya dukungan dari Sony maka berhenti juga era Playstation 4. Namun sama seperti konsol sebelumnya, beberapa orang telah mengembangkan emulator untuk PS4.

Emulator PS4 Tunjukkan Progres Awal

Emulator menjadi suatu usaha untuk melestarikan game – game lama agar tidak termakan oleh jaman. Bahkan meski konsol dari game tersebut telah dihentikan, aksesibilitas gamenya masih bisa dimainkan melalui emulator. Salah satu proyek emulator PS4 yang diberi nama fpPS4 baru saja membagikan informasi seputar pengembangan emulator.

GAMER RPCS3, yang juga merupakan pengembang emulator Playstation 3 baru saja merilis video mengenai perkembangan dari emulator terbaru mereka fpPS4. Meski dalam demo tersebut menunjukkan hasil yang kurang baik dalam menjalankan game PS4, tetapi ini merupakan perkembangan yang sangat menakjubkan. Emulator RPCS3 sendiri membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat menjalankan hampir semua game PS3.

Dalam video tersebut, GAMER RPCS3 membawa kita untuk menyaksikan kemampuan emulator fpPS4 dalam menjalankan beberapa game – game kecil PS4. Beberapa game cukup berjalan lancar seperti RetroMania Wrestling. Di sisi lain tampaknya masih terlalu sulit untuk menjalankan game seperti Farming Simulator dan World of West. Namun fakta bahwa mereka telah membagikan perkembangan proyek mereka merupakan sesuatu yang besar untuk para gamer.

Masih Butuh Waktu Lama

Sebagai pengingat, RPCS3 diluncurkan pada tahun 2011 dan membutuhkan lebih dari 10 tahun untuk dapat menjalankan hampir semua game PS3. Begitu pula yang akan dialami oleh fpPS4 yang baru bisa optimal mungkin setelah pengembangan selama satu dekade kedepan. Meski begitu spesifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan emulator ini sepertinya lumayan tinggi. Menurut deskripsi dari GAMER RPCS3 butuh spesifikasi RTX 2070, RAM 32 GB, dan i9-9900K.

Meski terbilang cukup mahal hanya untuk memainkan game – game PS4, tetapi tidak menutup kemungkinan kedepannya akan bisa berjalan di spesifikasi yang sedikit lebih rendah. Masih belum tahu apakah emulator PS4 ini akan berhasil nantinya mengingat telah ada konsol – konsol seperti Steam Deck yang dapat menjalankan game jauh lebih baik dibanding emulator. Sony Playstation juga telah membawa beberapa game eksklusif PS4 mereka ke Steam yang memungkinkan untuk dapat dimainkan di Steam Deck nanti.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa untuk kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id