GAMEFINITY.ID, PATI – Sejak dirilisnya Horizon Zero Dawn untuk PC, membuka kemungkinan besar untuk game-game eksklusif Playstation hadir di PC. Tak berhenti di Horizon Zero Dawn, Sony telah merilis God of War dan Days Gone di PC. Dilanjut nanti Uncharted yang sebentar lagi juga akan hadir di PC. Hal ini semakin menguatkan bahwa Sony ingin menarik para gamer PC untuk memainkan game mereka. Rumor mengatakan game lain yang akan hadir di PC yaitu Returnal.
Rumor Kuat Returnal PC
Belum ada pengumuman resmi dari Sony, tapi sepertinya kita dapat mengetahui game eksklusif Playstation selanjutnya yang akan rilis di PC. Returnal kemungkinan besar menjadi game eksklusif PlayStation berikutnya setelah Uncharted yang akan masuk ke PC. Dugaan ini muncul dari daftar SteamDB untuk nama Oregon.
Petunjuk paling simple yaitu terdapat beberapa tag yang cocok dengan game Returnal. Tag tersebut antara lain “roguelike,” “bullet hell,” “third-person shooter,” dan “sci-fi.”.
Mungkin masih banyak yang berpikir banyak game lain yang memenuhi kriteria tadi. Namun ada petunjuk lain yang semakin menguatkan Returnal akan hadir di PC. Terdapat banyak istilah yang sangat familiar dengan Returnal seperti Helios, Atropos, dan terakhir Tower of Sisyphus yang merupakan DLC terbaru yang dirilis untuk game tersebut beberapa bulan yang lalu.
Sementara ini masih belum ada kejelasan baik dari Sony maupun HouseMarque mengenai rumor ini. Meski begitu petunjuk-pentunjuk pada SteamDB bisa dijadikan bukti kuat bahwa game tersebut akan hadir di katalog steam dalam waktu dekat ini. Jika memang begitu maka Returnal menjadi game eksklusif PS5 yang pertama hadir di PC.
Returnal merupakan game third person shooter dengan kisah mendalam yang dirilis untuk Playstation 5 pada 30 April 2021. Dalam memainkan game pemain membutuhkan banyak pengulangan untuk menguak kebenaran tentang protagonis, Selene dan bagaimana dia berakhir di sebuah planet asing yang dihuni oleh banyak alien.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game yang penuh pengulangan ini.
GAMEFINITY.ID, PATI – Sony Picture sepertinya ingin terus melanjutkan proyek adapatasi judul – judul game Playstation ke dalam serial TV maupun movie. Proyek pertama yang baru – baru ini sudah tayang yaitu film Uncharted yang dibintangi oleh pemeran Spiderman yaitu Tom Holland. Dan sekarang muncul kabar mengenai adaptasi salah satu game yang sempat menjadi judul eksklusif Playstation yaitu Horizon Zero Dawn.
Horizon Zero Dawn Tayang di Netflix
Sony dikabarkan sedang mengerjakan serial TV Horizon Zero Dawn dengan Netflix. Hal ini berdasarkan laporan dari seorang analis teknologi dan perangkat lunak, David Gibson. Kabar tersebut muncul bersamaan dengan Sony Pictures yang sedang mempresentasikan business segment mereka untuk tahun 2022, meski project serial TV Horizon tidak disebutkan dalam presentasi.
Proyek Adaptasi Lain
Proyek kerjasama dengan Netflix ini resmi bergabung dengan jajaran proyek adaptasi game Playstation yang saat ini sedang dikerjakan oleh Sony Picture. Akan ada sepuluh judul yang diadaptasi kedalam serial tv maupun film berdasarkan laporan dari CEO Sony Pictures Entertainment ,Tony Vinciquerra. Film – film ini direncanakan akan tayang di beberapa platform streaming.
Dari sekian judul, salah satu yang paling menonjol adalah adaptasi serial TV God of War yang kemungkinan akan tayang di Amazon Prime, serta seri Gran Turismo yang sedang dalam tahap produksi.
Pada tahun 2021 lalu Sony telah mengumumkan film Ghost of Tsushima yang akan ditulis oleh Chad Stehelski, director dari Jonh Wick. Tak hanya itu, series Twisted Metal juga sedang dalam pengembangan, dengan beberapa cast yang sempat diumumkan antara lain Anthony Mackie, Neve Campbell, dan Stephanie Beatriz. Untuk tanggal tayang kedua film tersebut masih belum ada.
Proyek lain Sony saat ini adalah adaptasi dari The Last of Us yang akan ditayangkan di HBO. Proyek ini akan ditulis oleh Craig Mazin (Chernobyl). Beberapa pemeran yang akan hadir dalam film ini antara lain Pedro Pascal sebagai Joel dan Bella Ramsey sebagai Ellie. Serial TV The Last of Us masih belum memiliki tanggal rilis, tetapi direncanakan akan tayang sekitar tahun 2023.
Tetap update berita seputar game di Gamefinity. Jangan lupa buat yang mau top up untuk game kesayangan bisa banget klik gamefinity.id.
GAMEFINITY.ID, PATI – Rainbow Six Siege, salah satu game shooter besutan Ubisoft yang cukup populer. Meski sudah berumur 7 tahun, game ini masih memiliki massa yang lumayan besar juga. Hal ini terbukti dari update dan event yang selalu diadakan secara berkala. Tak hanya event biasa, Rainbow Six Siege juga seringkali melakukan event kolaborasi bersama judul – judul besar, seperti Resident Evil, Rick and Morty, hingga game mobile Arknight. Kali ini Rainbow Six Siege berkolaborasi dengan salah satu game terkenal asal jepang yaitu Yakuza.
Info Event Kolaborasi
Kolaborasi antara Rainbow Six Siege dengan Yakuza telah diumumkan melalui trailer yang telah mereka rilis. Kolaborasi ini akan hadir dalam bentuk skin. Operator yang mendapatkan skin kolaborasi ini adalah Hibana dan Echo. Kedua Operator tersebut memang digambarkan sebagai operator asal Jepang. Hibana akan mendapatkan skin Kaoru Sayama dan Echo akan mendapatkan skin Dragon of Dojima, Kiryu Kazuma. Skin bundle ini mulai tersedia dari 24 Mei 2022.
Tak ingin ketinggalan dengan rivalnya, Goro Majima kabarnya juga akan hadir di Rainbow Six Siege menemani Kiryu. Bisa dilihat dibagian akhir trailer muncul siluet yang sedang memegang tongkat bisbol. Ditambah suara tawa iconic dari Goro Majima juga diperdengarkan. Sama seperti Kiryu, Goro Majima juga akan hadir dalam bentuk skin Operator Echo. Namun untuk kapan skin ini dimunculkan masih belum diumumkan.
Selain event kolaborasi, beberapa update terkait game juga hadir. Dimulai dari map Deathmacth baru, peningkatan Reputation System. Terakhir Operator baru dari Belgia yaitu Sens yang memilki kemampuan untuk mengganggu penglihatan player lain.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik memainkan Kiryu Kazuma bukan dengan tinjunya tetapi dengan senjata api. Agak sedikit aneh mengingat Kiryu yang sangat berkomitmen untuk tidak membunuh akan dipaksa membunuh musuhnya dalam game ini.
Rainbow Six Siege bisa dimainkan di segala platform game. Mulai dari Playstation 5, Playstation 4, Xbox Series, dan PC melalui Steam ataupun Uplay.
Tetap update berita seputar game di Gamefinity. Jangan lupa buat yang mau top up untuk game kesayangan bisa banget klik gamefinity.id.
GAMEFINITY, Bandung – Dalam laporan keuangan terbarunya, Sony mengumumkan bahwa PlayStation 5 berhasil terjual total 19,3 juta unit. Akan tetapi, mereka hanya mampu menjual 2 juta unit pada kuartal terakhir (Q4 2021). Angka tersebut turun dari 3,3 juta unit yang terjual pada kuartal sebelumnya (Q3 2021).
Penurunan angka ini disebabkan oleh masalah logistik, terutama kelangkaan chip, pandemi, dan persaingan ketat.
Meski Tinggi, Angka Penjualan PlayStation 5 Malah Melenceng dari Target
Meski PlayStation 5 telah mencapai angka total 19,3 terjual di seluruh dunia, angka ini masih melenceng yang diinginkan pihak Sony. Sony juga berharap pada kuartal keempat 2022, angka penjualan unit PlayStation 5 akan meningkat drastis. Mereka menetapkan target sekitar 18 juta unit PlayStation 5 ikut terjual di seluruh dunia. Kemungkinan pula, ketersediaan chip juga mulai membaik.
Akan tetapi, angka ini kemungkinan akan berubah jika lockdown di China untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 memicu masalah logistik.
Angka Penjualan Game dan Pelanggan PlayStation Now
Sementara itu, penjualan game PlayStation 4 dan PlayStation 5 mengalami peningkatan. 70,5 juta unit game telah terjual pada kuartal terakhir, bertambah dari 61,4 juta unit pada kuartal sebelumnya. Game first-party PlayStation juga terjual sebanyak 14,5 juta unit pada kuartal yang sama.
Sony juga mengandalkan PlayStation 5 agar pemain membeli game melalui online download dan berlangganan PlayStation Plus. PlayStation Plus sendiri mencapai 47,7 juta pelanggan, turun dari 47,6 juta pada tahun sebelumnya.
PlayStation Plus nantinya akan diluncurkan ulang dengan tiga tier dengan fitur yang berbeda-beda. Ketiga tier itu Essential, Extra, dan Premium. Di Asia (tidak termasuk Jepang), layanan berlangganan milik PlayStation ini akan diluncurkan ulang pada 23 Mei 2022.
Secara keseluruhan, divisi Game & Network Service Sony menghasilkan senilai 5,1 miliar US dolar atau 665 juta yen pada kuartal terakhir. Sementara pendapatan selama 2021 dinilai datar, hanya 2 persen dibandingkan 2020.
Mengingat masih tingginya permintaan PlayStation 5 di seluruh dunia, Sony diharapkan dapat memproduksi lebih banyak unit dan meraup keuntungan lebih. Apakah mereka mampu mengatasi keterbatasan logistik ke depannya?
Untuk membaca lebih lanjut tentang laporan keuangan Sony, pemain dapat melihat laporan keuangannya.
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – PlayStation VITA atau lebih dikenal dengan nama PS VITA merupakan sebuah konsol handheld yang rilis sebagai penerus PSP di masa generasi kedelapan konsol game. Nama PS VITA mungkin masih berasa asing yang dibandingkan dengan nama PSP. Meskipun digadang-gadang dapat menjadi perubah pasar konsol handheld di eranya, namun nyatanya adalah kenyataan pahit yang diterima oleh Sony sendiri.
Dapat dikatakan, PS VITA merupakan salah satu kegagalan SONY yang berasal dari segi marketing yang dilakukannya. Keadaan PS VITA sendiri pada saat itu dapat dianalogikan seperti “ditusuk dari dalam dan luar di waktu yang bersamaan”.
Di generasi sebelumnya, PSP memiliki rival yang kuat yaitu NDS yang menjadi konsol handheld paling laris sepanjang sejarah. Kali ini, saingan PS VITA lebih kuat dan lebih ganas dengan potensi yang tidak terbatas, yaitu maraknya pasar mobile gaming serta hadirnya penerus NDS, yaitu 3DS, hingga di akhir masa produksinya, Nintendo Switch dirilis.
PS VITA History
Berawal dari rumor yang dikemukakan oleh Eurogamer di bulan Juli tahun 2009 yang berisi bahwa penerus dari PSP telah direncanakan oleh Sony, keberadaan PS VITA yang saat itu belum dinamai demikian sudah muncul di ranah publik. Pada saat itu juga, Eurogamer memberikan laporan terkait penerus dari PSP yang akan menggunakan processor PowerVR SGX543MP, sebuah processor yang juga digunakan dalam mesin Xbox.
Pertengahan tahun 2010, rumor kembali berkembang terkait penerus PSP yang sudah hadir saat rapat internal eksklusif Sony. Sesaat setelahnya, prototip dari PS VITA dikirimkan kepada para developer untuk dijadikan sebagai dasar pengembangan. Rumor tersebut semakin mencuat karena informasi tersebut dikonfirmasi oleh Shaun Himmerick, executive producer dari Mortal Kombat dan Patrick Soderlund, vice president dari Electronic Arts.
Sony pada akhirnya mengumumkan keberadaan konsol handheld penerus PSP yang pada saat itu diberi nama “Next Generation Portable” atau disingkat NGP. Mereka mengklaim bahwa grafis yang ditawarkan oleh NGP ini akan hampir setara dengan PS3. Mereka juga mengumumkan bahwa NGP akan hadir dengan touchscreen agar para gamer mobile lebih terbiasa dengan kontrolnya, layar yang sudah menggunakan OLED, serta kembalinya sistem kartrid memori.
Di event E3 2011, 6 Juni 2011, Sony baru mengumumkan nama resmi dari NGP, yaitu PS VITA yang berasal dari bahasa latin yang berarti kehidupan. Jadwal rilis PS VITA mengalami pengunduran dikarenakan gempa dan tsunami yang melanda Jepang di tahun 2011. Meski begitu, Sony tetap menjanjikan bahwa perilisan PS VITA di Jepang akan hadir di akhir 2011 dan mulai dari awal 2012 untuk seluruh dunia.
Tanggal rilis resmi pada akhirnya diumumkan oleh Sony dan akan jatuh pada tanggal 17 Desember 2011 untuk kawasan Jepang dan 22 Februari 2022 untuk kawasan Amerika Serikat dan Eropa. Beberapa edisi terbatas dari PS VITA bahkan sudah hadir pada 15 Desember 2012, seminggu sebelum tanggal rilis resmi. Edisi terbatas tersebut merupakan bundle dari game Little Deviant beserta carry case edisi terbatas serta kartrid memori 4GB.
Penjualan PS VITA di Jepang berawal dari 300.000 unit terjual di minggu pertama, lalu turun drastis di angka 50.000 di minggu kedua, dan stabil di angka 12.000 unit terjual setiap minggu setelahnya. Hal yang sama juga terjadi di kawasan AS dimana PS VITA dapat terjual 200.000 unit di bulan pertama lalu turun drastis menjadi 50.000 unit terjual di bulan kedua.
Harga PS VITA sendiri saat perilisannya adalah $249 untuk versi Wi-fi only, dan $299 untuk versi 3G + Wifi. Namun, harga tersebut hanya bertahan satu tahun mengingat pasar yang tidak mendukung PS VITA. Harga tersebut turun menjadi $199 pada Agustus 2013.
Kondisi Pasar yang Tidak Mendukung
Keberadaan PS VITA sendiri pada saat perilisannya tidak mengarah untuk mendukung konsol tersebut. Meskipun memiliki mesin dengan performa unggulan dan kuat, PS VITA sendiri harus menghadapi gempuran dari rivalnya, 3DS yang membawa nama baik NDS sebagai konsol yang “lebih ramah” dimainkan oleh berbagai usia.
Hal ini diperburuk dengan muncul dan menguatnya pasar mobile gaming yang memiliki kemudahan akses lebih baik dan lebih multifungsi dari konsol handheld. Hal ini juga diakui oleh seorang mantan petinggi Sony, bahwa pasar PS VITA dihancurkan oleh keberadaan mobile gaming yang membuat keberadaan dari konsol handheld semakin menghilang.
Sony sendiri dapat dikatakan juga melakukan blunder yang parah dalam pembagian pasar konsol mereka dan PS VITA menjadi korban dari blunder tersebut. PS4 konsol generasi kedelapan milik Sony nantinya hadir dan akan jauh lebih sukses dari PS VITA. Meskipun memiliki perbedaan pasar, namun keberadaan PS4 membuat Sony banting setir dalam memberikan alasan hadirnya PS VITA.
Saat perilisan sendiri PS VITA ditujukan menjadi sebuah konsol handheld yang meneruskan PSP di pasarnya. Namun, saat PS4 rilis keberadaan PS VITA berubah menjadi sebuah alat pendukung dari PS4 dengan kemampuan remote play miliknya. Hadirnya PS VITA TV, sebuah alat agar PS VITA dapat dimainkan dengan layar TV, menjadi puncak dari ketidakjelasan Sony dalam membagi pasar PS VITA.
Game Terlalu Bagus yang Menjadi “Senjata Makan Tuan”
Saat perilisannya, PS VITA menjadi salah satu game yang menjanjikan dengan kapabilitasnya untuk mendukung grafis yang lebih baik dari konsol handheld lainnya. Nyatanya, hal ini adalah sebuah “senjata makan tuan” yang berikan mirisnya oleh Sony sendiri.
Membuat sebuah game dengan kualitas AAA yang mendukung grafis paling tinggi di PS VITA bukan sebuah hal yang murah. Para pengembang besar seperti enggan untuk bertaruh uang yang besar dengan game andalan mereka dalam konsol handheld seperti ini. Karena sejatinya, dari zaman pendahulunya di pasar konsol handheld, game handheld sendiri merupakan versi “lebih murah” dari game aslinya. Hal ini terbukti dengan lebih banyaknya game kualitas AA yang hadir pada konsol ini.
Banyaknya developer besar yang keluar dari persaingan PS VITA dan lebih memilih untuk bersaing dengan konsol seperti PS4 milik Sony, membuat PS VITA sendiri kekurangan game dengan nama tenar. Hal tersebut juga menjadi salah satu pendukung gagalnya penjualan PS VITA sendiri.
Di daerah luar Jepang, keberadaan game yang ada pada PS VITA sendiri sangat bergantung dari developerindie yang memiliki budget terbatas. Game seperti Hotline Miami mencapai kesuksesan pada pasar game PS VITA. Seperti memperburuk keadaan, game seri Monster Hunter yang terkenal di PSP, pada saat itu mengeluarkan serial terbarunya di konsol rival PS VITA yaitu Nintendo 3DS secara eksklusif.
Berbeda dengan keadaan di luar, keberadaan PS VITA di Jepang sendiri masih dapat diangkat karena developer game besar asal Jepang seperti Bandai Namco, Falcom, dan Koei Tecmo masih mendukung game di konsol ini. Game seperti Persona 4 Golden, Atelier series, dan Danganronpa telah menyelamatkan kondisi pasar PS VITA di Jepang. Bahkan, keberadaan game tersebut juga “sedikit” melegakan bagi pasar game PS VITA di luar Jepang setelah versi globalnya muncul.
Dukungan Sony untuk PS VITA berakhir pada tahun 2019 untuk global dan tahun 2020 untuk regional Jepang. Pada akhirnya, PS VITA sendiri harus mengakui superioritas dari perkembangan mobile gaming yang menawarkan game dengan kualitas setara yang dibanderol dengan harga lebih rendah. Rilisnya Nintendo Switch juga menjadi salah satu alasan mengapa Sony harus segera menutup dukungan untuk PS VITA.
SCH-2000 merupakan sebuah tipe lainnya dari SCH-1000 yang merupakan PS VITA dari awal perilisannya. SCH-2000 memiliki ukuran dan berat lebih kecil dibanding versi sebelumnya serta layar yang kembali menggunakan LCD. Keberadaan SCH-2000 sendiri sama sekali tidak membantu menaikkan penjualan PS VITA.
Pada tahun 2021, Christian Phillips, seorang mantan senior director Sony, mengakui bahwa mereka terlalu meremehkan keberadaan pasar mobile gaming. Mereka sudah diperingatkan oleh ahli teknologi yang bekerja di Sony bahwa potensi smartphone yang menjadi platform mobile gaming dapat mengungguli kekuatan komputasi konsol di tahun 2010-2011. Namun, mereka tetap merilisnya saat pasar mobile gaming sedang ada dalam masa berkembang pesatnya dan berakhir dengan keagagalan. Total hanya 10-15 juta unit terjual, jauh lebih kecil dari angka penjualan PSP.
Kesimpulan
PS VITA merupakan usaha Sony untuk melanjutkan tradisi PSP sebagai konsol handheld yang mampu bersaing di pasar. Hal tersebut berakhir tragis meskipun PS VITA sendiri memiliki mesin konsol handheld yang jauh mengungguli kompetitornya. Hal ini diperparah dengan kondisi pasar yang lebih mengarah ke pasar mobile gaming.
Kurangnya dukungan dari pengembang eksternal dan internal, adalah hal yang memperparah kondisi pasar PS VITA. Ditambah lagi Sony menerapkan kebijakan usaha yang malah memperburuk kondisi dari pemasaran PS VITA.
Dapat disimpulkan, bahwa PS VITA merupakan “Kegagalan yang Menawan”. Kegagalan Sony dalam memasarkan konsol ini yang dibarengi dengan spesifikasi menawan nan gahar yang berhasil diciptakan oleh Sony sendiri.
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – PlayStation Portable, atau dapat disebut sebagai PSP, merupakan sebuah handheld console yang dibuat oleh Sony.
Dirilis mulai dari tanggal 12 Desember 2004 di Jepang, PSP merupakan konsol handheld kedua dari PlayStation sertelah PocketStation.
Dapat dikatakan PSP ini terbilang cukup sukses. Berbagai macam game legendaris juga ada di PSP seperti GTA Liberty City Stories yang menjadi game terlaris di PSP.
Namun, keberhasilan tersebut bukanlah suatu kesuksesan yang dapat dibawa PSP dalam pasar handheld di masa itu. PSP tidak dapat meneruskan nasib PS2 di pasarnya masing-masing.
Ketika PS2 saat itu menang telak dari Nintendo Wii, dalam pasar konsol handheld, PSP tertinggal jauh dari NDS.
Yuk, kita bahas lebih dalam!
Sejarah Asal Mula PSP
Sony pertama kali mengumumkan PSP pada event E3 di tahun 2003. Meskipun pengumuman tersebut hadir dalam bentuk fisik, nmaun Sony merilis detail teknis tentang PSP pada event tersebut.
Bapak PlayStation sekaligus CEO Sony saat itu, Ken Kutaragi, sempat menyebut PSP ini sebagai “Walkman” di abad ke-21. Ken dapat mengungkapkan hal tersebut karena PSP, sama seperti PS2, dapat difungsikan sebagai pemutar media.
PSP pada saat itu digadang-gadang menjadi pesain berat dari Nintendo yang telah menguasai pasar konsol handheld sejak lama.
Nintendo pada saat itu masih belum mempunyai saingan berarti sejak rilisnya Game Boy milik mereka. Hanya WonderSwan milik Bandai dan Game Gear milik Sega yang dapat mendekati penjualan konsol handheld milik Nintendo.
Pada November 2003, rencananya Sony akan merilis PSP tanpa analog stick. Namun, saat itu beberapa orang mempermasalahkan absennya Analog pada PSP yang pada akhirnya rilis menggunakan Analog.
Sony mempresentasikan produk barunya pada E3 2004 dengan menyediakan merilis beberapa game yang dapat dicoba di PSP seperti Metal Gear Acid dan Wipeout Pure.
Sony mengumumkan versi dasar dari PSP pada 17 Oktober 2004 dan nantinya akan dirilis di Jepang pada 12 Desember 2004.
Pada hari pertama perilisannya, PSP dapat terjual di angka 200 ribu unit. Angka ini dapat dibilang menjadi sebuah kesuksesan bagi Sony.
Tahun 2005, tepatnya pada tanggal 3 Februari, PSP akhirnya rilis di region Amerika Serikat dan Kanada. Dihargai dengan harga $249, PSP mendapat kritik karena harganya yang lebih mahal dari perilisannya di Jepang.
Meski begitu, pada hari pertama perilisan PSP, konsol ini meraih angka penjualan di 500 ribu unit.
Perilisan PSP di Eropa juga mengalami kesuksesan, pada hari pertama perilisannya di Inggris Raya, PSP terjual sebanyak 185 ribu unit. Angka penjualan ini mengalahkan rekor Nintendo di angka 87 ribu unit saat perilisan Nintendo DS.
Hal ini terus berlanjut hingga seminggu kemudian, dimana 25 ribu unit pre-order datang dari Australia dan 1 juta unit terjual di Eropa.
Varian
PSP hadir dengan beberapa varian setelah perilisannya dan terus berlanjut hingga 2011 sebagai tahun terakhir varian baru PSP yang dirilis.
PSP 2000 dan 3000 atau dapat dikenal sebagai PSP Slim merupakan varian baru pertama dari PSP Original. Hadir dengan RAM yang lebih besar.
PSP Go hadir di tahun 2009 dengan design yang berbeda. Membawa desain slide daripada desain flat seperti PSP biasanya. Penjualan dari PSP Go tidak sesukses varian PSP lainnya dan berhenti dijual pada 2011.
PSP Street merupakan varian terendah dari PSP dengan tiadanya fitur Wi-Fi dan Bluetooth seperti PSP Slim. Varian ini juga hadir tanpa mikrofon dan stereo speaker seperti varian sebelumnya.
Kegagalan yang Tipis
Kalau dibilang PSP sebuah kegagalan, pasti semua orang akan berpikir bahwa pendapat itu salah. Bahkan saya pun setuju bahwa PSP merupakan sebuah kesuksesan sendiri bagi sebuah perusahaan yang baru saja masuk ke pasar konsol handheld global.
Namun, kegagalan yang dimaksud disini bukanlah eksekusinya yang kurang matang, melainkan kekalahannya dengan pesaingnya, NDS.
Seperti yang kita tahu, Nintendo DS atau NDS adalah konsol handheld paling sukses sepanjang sejarah. Berbagai faktor yang mendukung kesuksesan NDS adalah banyaknya fitur baru yang dihadirkan.
Selain itu, varian dari PSP juga kurang diminati oleh pasar seperti PSP Go dan Street merupakan sebuah masalah tersendiri. Hal ini dikarenakan varian NDS yang selalu mendapat respon positif dari pasar sehingga membuat penjualannya meroket.
Di akhir masa produksi keduanya, PSP hanya terjual sebanyak 76,3 juta unit. Angka tersebut dapat dikatakan sebagai hanya ketika dibandingkan dengan angka penjualan NDS yang mencapai 150 juta unit.
Pada akhirnya, kembali lagi ke poin pertama, PSP sendiri merupakan sebuah kesuksesan sendiri dan menjadi legenda yang dikenal hingga saat ini. Bahkan, penerusnya, PS VITA, tidak dapat mengulangi kesuksesan dari PSP.
Contohnya adalah dari seri Grand Theft Auto, terdapat GTA Liberty City Stories dan Vice City Stories, serta tidak lupa GTA Chinatown Wars yang membawa GTA ke perspektif baru.
Lalu ada God of War: Ghost of Sparta, yang menjadi game PSP dengan rating terbaik di Metacritic.
Game lainnya yang namanya dikenal hingga kini seperti Monster Hunter Portable 3rd, Monster Hunter Freedom Unite, Gran Turismo, Persona 3 Portable, Final Fantasy CRISIS CORE, dan masih banyak lagi.
Total, terdapat 1.370 game yang dapat dimainkan di PSP.