Tag Archives: sony

Playstation 2, Sang Legenda yang Tak Terlupakan

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – PlayStation 2, atau lebih akrab di telinga dengan sebuatan PS2, merupakan sebuah kondol legendaris yang dirilis pada tahun 2000.

Konsol ini dikenal luas sebagai konsol terlaris di dunia dengan total penjualan melebihi angka 155 juta unit yang terjual per 2013 sebagai tahun terakhir PS2 diproduksi.

PS2 juga dikenal sebagai konsol revolusioner yang membawa berbagai game yang dapat dikatakan juga sebagai game legendaris yang hingga saat ini dikenang. Sebut saja Grand Theft Auto: San Andreas, Need for Speed Most Wanted, dan Resident Evil 4.

Lalu apa sih yang membuat PS2 menjadi konsol legendaris hingga saat ini?

Sejarah PlayStation 2

PlayStation 2 Launch Event | Youtube
Suasana Peluncuran PlayStation 2 di Amerika Serikat | Youtube

Setelah suksesnya Sony dalam segi penjualan dari PlayStation yang menjadi konsol pertama yang mencapai penjualan lebih dari 100 juta unit. Pada 1994, Sony memulai tahap pengembangan untuk konsol selanjutnya secara diam-diam.

Pada akhir tahun 1990-an, Sony telah berhasil menumbangkan dua raja konsol pada masa itu, yaitu Sega dan Nintendo.

Tahun 1998 dan Sega merilis konsol terbaru mereka yaitu Sega Dreamcast yang nantinya akan menjadi langkah terakhir mereka dalam dunia bisnis konsol dikarenakan kekalahan mereka di pasar dengan pesaingnya.

Dalam pengembangannya, pada tahun 1997, beberapa karyawan dari Argonaut Games diinstruksikan untuk mendesain chip yang ditujukan untuk konsol terbaru Sony, meski begitu Sony juga membuat chip mereka sendiri agar mereka mempunyai pilihan.

Pada 1999, Sony pertama kali memperkenalkan PS2 kepada publik setelah menyembunyikannya dari media selama bertahun-tahun. PS2 digadang-gadang menjadi kompetitor dari Sega Dreamcast sebagai konsol generasi keenam.

Meski begitu, lawan sebenarnya dari PS2 adalah Nintendo Gamecube dan Xbox milik Microsoft yang nantinya akan rilis setelah PS2.

Baca Juga: Sejumlah Game Klasik PlayStation Dinyatakan Kedaluwarsa Di Konsol PS3 Dan PS Vita

Sony memeragakan PS2 pertama kali pada acara Tokyo Game Show pada tahun 1999 dengan 2 game yang dapat sepenuhnya dimainkan yaitu Gran Turismo 2000 dan Tekken Tag Tournament.

Saat perilisannya di tahun 2000, PS2 dapat meraih pendapatan sebesar $250 juta dalam hari pertama. Angka tersebut mengalahkan pendapatan Dreamcast yang hanya mendapat $97 juta dalam hari pertamanya.

Perilisan PS2 juga sama seperti PS5, ghaib, alias sulit ditemukan karena keterbatasan suplai yang ada.

Saat Gamecube dan Xbox rilis, PS2 adalah saut-satunya kompetitor yang pada saat itu diprediksi menjadi rival kedua konsol tersebut.

Namun, dalam catatan di atas kertas, PS2 merupakan konsol yang mediocre bila dibandingkan dengan Gamecube dan Xbox. Gamecube merupakan pilihan dengan harga termurah, sementara itu Xbox merupakan konsol dengan spesifikasi tertinggi dari ketiga konsol tersebut.

PS2 hanya mengandalkan kemampuannya yang dapat digunakan sebagai DVD player. Bahkan game di PS2 pada saat itu juga terbatas dan koleksinya tidak terkesan bagus.

Namun, koleksi PS2 merubah persepsi orang-orang saat musim liburan 2001 dengan menghadirkan 2 game ekslusif dari seri Grand Theft Auto dan game Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty yang punya hype yang sangat tinggi.

Pada 2004, Sony merilis PS2 versi Slim yang dipuji karena ukurannya yang jauh lebih kecil dari PS2 biasa. Perilisan tersebut juga dibarengi dengan perilisan game Grand Theft Auto: San Andreas.

Dalam perjalanannya sendiri, PS2 sudah sering dipotong harganya untuk dapat bersaing di pasaran dengan Gamecube yang harganya lebih rendah. Hingga pada 2006, Sony menurunkan harga PS2 agar tidak bersaing dengan konsol terbaru mereka, PS3.

Pamor PS2 sendiri bertahan hingga konsol generasi ketujuh meskipun Sony juga telah merilis PS3.

Mengapa PlayStation 2 Begitu Dikenal

PlayStation 2 Intro | Youtube
Momen Saat para Pemain Berdoa agar Dapat Bermain di PS2 | Youtube

Saat perilisannya, PS2 mempunyai fitur yang tidak dimiliki oleh kompetitor miliknya, yaitu kemampuannya untuk memutar kaset DVD. Pada saat itu, harga DVD player dapat melebihi harga PS2, sehingga sebagian besar orang menggunakan PS2 sebagai alat utama untuk hiburan. Tidak hanya bermain games, juga dapat untuk menonton film

Bahkan, konsol yang menjadi kompetitor PS2, Gamecube, pada saat itu masih menggunakan sistem kartrid yang sudah kuno. Dibandingkan dengan PS2 dan Xbox yang juga sudah menggunakan CD.

Kelebihan CD untuk konsol game, adalah kemampuannya untuk menampung lebih banyak aset game karena memiliki ukuran memori yang lebih besar. Selain itu, CD juga memiliki harga yang murah.

Selain kelebihannya untuk menjadi DVD player, PS2 juga menjadi konsol yang memiliki fitur backward compatible yang mana PS2 dapat memainkan game dari PS1 seperti Gran Turismo dan Final Fantasy VII.

Selain hal tersebut, yang menjadikan PS2 konsol terbaik, adalah game library yang dimilikinya. Meskipun pada awal rilis PS2 hanya punya game library yang seadanya dan dianggap remeh. Namun, pada akhirnya sekitar 3.800 game telah dirilis di PS2.

Hal ini menjadikannya sebagai konsol dengan game library terbanyak.

Beberapa di antaranya merupakan game besar yang hingga saat ini masih dikenal.

Beberapa judulnya antara lain:

  1. God of War
  2. Shadow of the Colossus
  3. Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty
  4. Grand Theft Auto III, Vice City, Vice City Stories, San Andreas
  5. Final Fantasy X, XI, X-2, XIi, dll
  6. Ace Combat 4, 5, Zero
  7. Guitar Hero
  8. Monster Hunter 2 (Eksklusif PS2)
  9. Resident Evil 4

10 Need for Speed Most Wanted

Dan masih banyak lagi, dan mungkin ada nama game besar yang belum disebutkan saking besarnya game library PS2 dan banyaknya nama game besar di dalamnya.

Baca Juga: Unleash The Legend Inside, Laptop Gaming ROG dengan 12th Gen Intel® Core™ Telah Hadir di Indonesia

Kesimpulan

PlayStation 2, sebuah konsol legendaris dan juga terlaris. Sebuah konsol yang akan terus menjadi salah satu nama yang diingat di dalam dunia game. Berbagai macam game ada di konsol ini.

Dan juga dan tidak lupa, kenangan masa lalu tentang konsol ini, dimana banyak anak termasuk saya rela dimarahin emak karena nge-rental PS2 demi dapat bermain dengan teman-teman lainnya.

Sesuai dengan makna warna hitam PS2 yang digagas oleh Teiyu Goto, tidak terbatas dan tidak memiliki batasan, bahkan terbukti tidak lekang oleh zaman.

Inilah Jadinya Kalau PS5 Dipasangi Lampu RGB

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Saat ini, lampu RGB telah identik dengan hal yang perkaitan dengan PC maupun peripheral gaming. Bagi sebagian orang, tidak lengkap rasanya kalau PC gaming mereka tidak dipasangi lampu RGB. Memang, lampu RGB bisa memperindah PC, apalagi kalau RGB di semua perangkat bisa sinkron. Jika lampu RGB menjadi hal yang biasa di PC gaming, bagaimana jadinya kalau lampu RGB dipasang di PS5?

Terdengar aneh, namun nyatanya lampu RGB untuk PS5 sudah banyak beredar di pasaran. Salah satunya dari eXtremeRate yang sebelumnya juga sering meluncurkan aksesoris modding untuk konsol. Lampu RGB dari eXtremeRate ini sudah didesain khusus untuk digunakan di PS5, jadi kalian tinggal memasangnya saja.

Untuk pemasangannya sebenarnya cukup mudah, karena kalian hanya perlu membuka face plate saja. Nantinya, lampu RGB yang bertipe LED strip ini nantinya akan dipasang di samping ventilasi bagian depan. Lampu RGB ini akan menggunakan power dari PS5 sendiri melalui port USB di bagian belakang. Terdapat 7 warna dengan 29 mode yang mana bisa kalian atur melalui remote control yang juga telah disediakan.

PS5 RGB

Selain lampu RGB untuk konsol, eXtremeRate juga menyediakan LED kit untuk DualSense. Namun untuk yang satu ini pemasangannya cukup sulit karena harus membongkar DualSense sampai ke bagian dalam. Walau cukup sulit bagi pemula, dalam pemasangan LED kit untuk DualSense ini tidak ada proses penyolderan sama sekali. Kalian hanya perlu menghubungkan kabel flex saja.

Bagi kalian yang tertarik untuk menambahkan lampu RGB pada PS5 atau DualSense, kalian bisa membelinya di Amazon. Harganya memang sedikit mahal yaitu $39 atau sekitar 560 ribu Rupiah untuk yang lampu RGB PS5, Sedangkan LED kit DualSense dibanderol $30 atau sekitar 430 ribu Rupiah. Namun ingat, harga tersebut belum termasuk biaya pajak dan pengiriman, jadi bisa lebih mahal lagi.

Dihargai Rp 48 Juta, Inilah Wujud PS5 Dev Kits yang Sempat Muncul di eBay

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Beberapa hari yang lalu, dua buah konsol PS5 dev kits lengkap dengan controller DualSense sempat muncul di eBay untuk dilelang. Namun, kemunculannya ini tidak bertahan lama karena dalam beberapa jam saja keduanya langsung dihapus.

Hal ini pertama kali ditemukan oleh pengguna Twitter bernama iDCx1337 yang berhasil mendapatkan foto dari kedua PS5 dev kits tersebut sebelum akhirnya dihapus. Konsol PS5 yang sempat muncul di eBay ini adalah PS5 seri DFI-D1000AA dev kit and DFI-T1000AA test kit.

PS5 Dev Kits

Walaupun hanya muncul beberapa jam saja, dalam screenshot yang dibagikan menunjukkan bahwa PS5 dev kits tersebut harganya telah mencapai €2,850 atau sekitar 48 juta Rupiah setelah menerima 12 kali tawaran. Hingga saat ini tidak diketahui siapa yang melelang PS5 dev kits ini dan mengapa eBay menghapus lelang tersebut. Namun, sepertinya eBay menghapus lelang tersebut atas permintaan dari Sony.

PS5 seri DFI-T1000AA test kit yang muncul tersebut bentuknya sangat mirip dengan PS5 yang dijual dipasaran saat ini, hanya saja terdapat label bertuliskan “TEST” pada bagian belakang konsol. Lain halnya dengan seri DFI-D1000AA dev kit, wujud konsol yang satu ini sangatlah besar dengan bentuk yang yang menyerupai huruf V, berbeda jauh dengan PS5 sekarang ini. Bentuk yang seperti ini sebenarnya bertujuan untuk memudahkannya untuk ditumpuk ketika developer menjalankan beberapa stress test.

Konsol dev kits sendiri adalah hardware khusus yang dibuat oleh produsen konsol seperti PlayStation, Xbox, dan Nintendo untuk didistribusikan ke developer game agar mereka dapat mengembangkan dan menguji game mereka. Untuk mendapatkan dev kits ini, developer game harus membayarnya, namun produsen konsol juga terkadang meminjamkan unit dev kits ini secara gratis.

Update Firmware Beta Terbaru PS5 Hadirkan Dukungan SSD Tambahan

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Baru baru ini, Sony meluncurkan update firmware versi beta untuk PS5 yang mana akhirnya membuka akses untuk dukungan SSD M.2 tambahan. Ya, setelah lebih dari 8 bulan rilis, fitur yang telah ditunggu-tunggu pengguna PS5 ini akhirnya keluar, walau saat ini masih beta.

Untuk menambahkan SSD M.2 pada PS5 ini, kalian harus menggunakan SSD yang memenuhi minimum spesifikasi dari Sony. Sony telah meluncurkan support page untuk tutorial instalasi dan minimum spesifikasi dari SSD tersebut.

PS5

Menurut support page tersebut, kalian setidaknya memerlukan SSD dengan kecepatan baca 5.500MB/s atau lebih cepat yang artinya kalian harus menggunakan SSD NVME PCIe Gen 4. Kapasitas SSD yang diperlukan juga minimal berukuran 250 GB hingga maksimal 4 TB.

Selain itu, kalian juga harus mempertimbangkan masalah cooling system pada SSD tersebut. Untuk itu, kalian bisa memasang heatsink pada SSD baik pada satu sisi, dua sisi, ataupun dengan SSD yang built-in heatsink. Di samping itu, heatsink yang terpasang juga harus sesuai dengan ukuran yang direkomendasikan dari Sony.

PS5

Berikut requirement SSD untuk PS5 lengkap dari website PlayStation:

Interface: PCIe Gen4 x4 M.2 NVMe SSD

Capacity: 250GB – 4TB

Cooling structure: Using an M.2 SSD with your PS5 console requires effective heat dissipation with a cooling structure, such as a heatsink. You can attach one to your M.2 SSD yourself, either in a single-sided format, or double-sided format. There are also M.2 SSDs that have cooling structures (such as heatsinks) built in.

Sequential read speed: 5,500MB/s or faster is recommended

Module width: 22mm width (25mm width is not supported)

Form Factor: M.2 type 2230, 2242, 2260, 2280 and 22110.
These numbers can be found on retail listings for M.2 SSD devices. The first two digits refer to the width, the remaining digits to the length.

Socket type: Socket 3 (Key M)

Total size including cooling structure:
In millimeters: smaller than 110mm (L) x 25mm (W) x 11.25mm (H).
In inches: smaller than 4.33in (L) x 0.984 in (W) x 0.442in (H).

See below for full requirements.

Length

The following M.2 SSD lengths are compatible with PS5 consoles:
30mm, 42mm, 60mm, 80mm, 110mm (corresponding to the form factor type, per above).

Width
A 22mm-wide M.2 SSD module is required.
The total structure (including an added cooling structure) cannot exceed 25mm (0.984in).

Height
The total height of the M.2 SSD and its cooling structure (such as a heatsink) – whether built-in or separate – must be less than 11.25mm (0.442in).
The height must also be in the right place, in relation to the M.2 SSD’s circuit board:

  • The size below the board must be less than 2.45mm (0.096in).
  • The total size above the board must be less than 8mm (0.314in).

Namun, Sony tidak menjamin bahwa semua SSD M.2 yang telah memenuhi spesifikasi di atas akan bisa berjalan pada konsol PS5 kalian. Selain itu, Sony juga tidak bertanggung jawab atas pemilihan dan kinerja SSD pada produk third-party. Sony mengatakan bahwa tidak semua game akan bisa berjalan sebaik seperti saat menggunakan SSD bawaan PS5, bahkan jika kecepatan bacanya lebih dari 5.500MB/s sekalipun.

Selain hadirnya dukungan SSD tambahan, update firmware beta terbaru PS5 ini juga menambahkan dukungan 3D audio pada speaker TV. Fitur 3D audio ini sebelumnya hanya berjalan pada headphone saja.

Library game juga mengalami perubahan, kini game yang sama dari versi PS4 dan PS5 yang telah diinstal akan dibuat terpisah agar memudahkan pengguna saat memilih dan mengupdate game di masing masing platfrom. Selain itu, masih banyak update lainnya yang bisa kalian baca di sini.

Program beta test ini hanya tersedia bagi pengguna yang telah mendaftarkan beta program sebelumnya dan baru tersedia di Inggris, Kanada, Amerika Serikat, Jerman dan Perancis. Belum ada informasi lebih lanjut kapan fitur baru ini akan tersedia bagi seluruh pengguna PS5. Kita tunggu saja.

Sony Bakal Hadirkan Lebih Banyak Port PC Untuk Game Eksklusif Playstation

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Melihat kesuksesan dari beberapa game eksklusif mereka yang di-port ke PC, Sony semakin bersemangat untuk membawa lebih banyak game ekslusif Playstation ke platform PC.

Sebelumnya Sony berhasil mengakusisi Nixxes Software. Nixxes sendiri merupakan studio game yang terkenal atas kompetensinya dalam membuat port PC dari game-game konsol.

Berbagai game yang berhasil di-port oleh Nixxes Software antara lain seperti Marvel’s Avengers, Shadow of the Tomb Raider, Deus Ex: Mankind Divided, dan lain-lain.

Niatan ini semakin diperjelas lewat komentar Jim Ryan selaku CEO Sony Interactive Entertainment. Lewat interviewnya dengan media gaming Jepang Famitsu, ia mengungkapkan ambisi Sony dalam merilis lebih banyak game eksklusif ke platform PC.

“Kami juga senang dengan upaya awal kami untuk membawa IP kami ke PC, dan kami berharap Nixxes akan membantu kami dengan itu,” ujar Jim Ryan.

Dalam beberapa tahun belakangan, Sony memang mulai terbuka dalam mem-porting beberapa game andalan mereka ke PC.

Sebelumnya Sony merencanakan perilisan eksklusif untuk Death Stranding. Namun melihat hype dan permintaan tinggi untuk port PC akhirnya mereka mengizinkan publisher pihak ketiga untuk merilis Death Stranding di PC.

Days Gone adalah game lain yang baru-baru ini diluncurkan untuk PC setelah bertahun-tahun menjadi eksklusif pada konsol PS4. IP Sony lainnya yang telah dirilis di PC yakni Detroit Become Human, Horizon Zero Dawn, Heavy Rain, dan Beyond Two Souls.

Tentunya para fans berharap niatan Sony ini membuat semakin banyak game eksklusif AAA yang bakal diboyong ke platform PC seperti Spider-Man, God of War series, The Last of Us, dan lain-lain.

Dulu Guyonan Kini Jadi Idaman, Ini Dia Sejarah Perkembangan Gaming Phone

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Belakangan ini kita mulai sering melihat para produsen handphone seperti Xiaomi dan Asus merilis seri HP khusus gaming.

Perkembangan hardware dan pasar mobile gaming tentunya menjadi alasan utama mengapa berbagai brand handphone mulai mempertimbangkan untuk memproduksi gaming phone.

Gaming phone sendiri didesain dengan spesifikasi yang mutakhir, seperti high-end processor, RAM yang besar, kapasitas baterai yang besar, dan lain-lain.

Hal ini bertujuan untuk membuat para pengguna merasa nyaman dan dapat menikmati pengalaman bermain game secara maksimal.

Namun tahukah kalian? Ternyata sejarah perkembangan gaming phone tidak semulus yang dibayangkan.

Berbagai kegagalan dan kendala acap kali dialami para produsen ponsel untuk menciptakan gaming phone yang ideal. Mari kita tengok seperti apa kilas perjalanan gaming phone dari awal hingga saat ini.

Nokia N-Gage Series (2003)

Di tahun 2000-an Nokia berhasil menguasai pasar telepon genggam di seluruh dunia. Perusahaan ponsel asal Finlandia ini sukses di pasaran berkat berbagai inovasi yang mutakhir seperti OS Symbian dan Nokia Communicator.

Pada tahun 2003, Gameboy Advance milik Nintendo menuai kesuksesan secara global. Kesuksesan GBA sendiri datang dari harga konsolnya yang terjangkau, jumlah game yang sangat banyak dan bisa dimainkan kapanpun dan dimanapun.

Menengok kesuksesan Gameboy Advance, Nokia tertarik untuk membuat ponsel yang juga mampu bermain game layaknya GBA. Dari konsep tersebut, pada akhir tahun 2003 Nokia resmi merilis gaming phone pertama di dunia, Nokia N-Gage.

Desain bentuk dari N-Gage sendiri benar-benar terinspirasi dari Gameboy Advance dengan layar 2 inch di tengah, directional button di sebelah kiri dan keypad di sebelah kanan.

Untuk memainkan game eksklusif N-Gage, pengguna harus memasukkan MMC game cartridge ke dalam slot game. Nah, disinilah satu dari sekian banyak masalah dari N-Gage mulai muncul.

Slot MMC game N-Gage terletak di belakang baterai sehingga pengguna harus melepas baterai terlebih dahulu untuk memasukkan MMC.

Desain N-Gage yang terlalu gemuk dan berat juga membuat pengguna kerap merasa pegal dan tidak nyaman. Begitu juga dalam mengetik pesan dan mengangkat telepon.

Selain itu, game yang tersedia pada Nokia N-Gage hanya sekitar 56 game. Optimisasi game-game tersebut juga sangat buruk. Beberapa game eksklusif N-Gage hanya dapat berjalan dalam 10 Fps saja.

Melihat berbagai masalah tersebut, Nokia memutuskan untuk memperbaiki kekurangan N-Gage dan merilis ulang dengan nama N-Gage QD.

Namun langkah yang diambil Nokia tersebut dianggap sangat terlambat sehingga seri N-Gage dicap gagal total oleh para pengamat teknologi.

Pada akir tahun 2007, Nokia menghentikan produksi N-Gage dan hanya mampu menjual 3 juta unit saja di seluruh dunia. Kegagalan N-Gage juga dianggap menjadi salah satu faktor terpuruknya Nokia di pasar telepon genggam.

Sony Ericsson Xperia Play (2011)

Nah, kini kita telah memasuki era Android. OS gubahan Google satu ini sejak awal memang digadang-gadang sebagai pembawa perubahan untuk mobile gaming.

Di awal tahun 2010, Samsung dan Sony Ericsson bisa dibilang merupakan dua produsen ponsel berbasis Android terbesar di dunia. Samsung masuk ke ranah Android lewat seri Galaxy dan Sony Ericsson dengan seri Xperia miliknya.

Melihat potensi OS Android yang sangat besar, Sony Ericsson memutuskan untuk membuat ponsel yang didesain untuk bermain game layaknya Playstation Portable.

Tentunya Sony Ericsson sangat percaya diri dengan projek satu ini. Mereka bercermin dari kegagalan Nokia N-Gage dan pengalaman Sony dalam bidang konsol gaming membuat Sony Ericsson yakin ponsel gaming barunya ini akan laku keras di pasaran.

Pada tahun 2011, Sony Ericsson resmi merilis Xperia Play. Ponsel gaming yang didesain mirip seperti konsol portabel milik Sony sendiri yaitu PSP Go.

Xperia Play mengadopsi beberapa fitur dari Sony Playstation Portable, seperti desain geser yang mirip dengan PSP Go, serta tata letak tombol PlayStation yang menjadi ciri khas mereka plus tombol trigger.

Meskipun tidak seburuk N-Gage, Xperia Play masih memiliki beberapa kekurangan. Seperti game yang disediakan Sony hanyalah game dari Playstation 1 saja, spesifikasi hardware yang rendah, kapasitas baterai yang sangat kecil dan analog touch yang sulit untuk digunakan.

Jika pengguna ingin memainkan game PSP lewat emulator, sayang sekali di tahun 2011 emulator PSP masih belum dikembangkan secara optimal. Selain itu spesifikasi Xperia Play sendiri juga sangat terbatas.

Seperti N-Gage, Xperia Play juga dicap gagal oleh para pengamat. Meskipun di era modern ini para fans ingin Sony untuk merilis Xperia Play 2, namun sepertinya Sony ingin melupakan masa lalu mereka yang kelam.

Razer Phone Series (2017)

Belajar dari kesalahan Nokia dan Sony, perusahaan elektronik berbasis gaming yaitu Razer bertekad untuk membuat gaming phone yang ideal bagi para penggemar mobile gamers.

Pada tahun 2017 mereka merilis ponsel barunya yaitu Razer Phone. Razer sendiri memutuskan untuk mendesain gaming phone miliknya layaknya smartphone biasa. Mereka justru lebih memfokuskan pada spesifikasi yang tinggi dibandingkan menambahkan fitur gimmick yang dianggap tidak perlu.

Razer Phone sendiri dibekali dengan prosesor yang mutakhir pada zamannya, Snapdragon 835, RAM 8GB dan layar 5,7 inch dengan refresh rate 120 Hz.

Gaming phone milik Razer ini menuai banyak pujian oleh para pengamat teknologi lewat spesifikasi yang tinggi dan kenyamanan pengguna saat bermain game.

Kekurangan dari Razer Phone sendiri hanyalah kamera yang cukup buruk dan tidak tersedianya 3.5mm Headphone Jack.

Namun terlepas dari kekurangannya, Razer Phone sendiri sukses membangkitkan mobile gaming yang berkali-kali gagal di masa lalu. Sekaligus menjadi blueprint dari gaming phone modern ideal seperti Asus ROG Phone.