GAMEFINITY.ID, PATI – Spider-Man 4 dengan Tom Holland kembali membangkitkan antusiasme penggemar di seluruh dunia. Setelah kesuksesan trilogi sebelumnya, Spider-Man 4 tampaknya akan lebih menyajikan petualangan yang tak terlupakan bagi sang pahlawan penggelantung jaring. Tom Holland telah memukau penonton dengan penampilannya yang menghidupkan karakter Peter Parker dengan sempurna. Dengan berbagai spekulasi dan harapan tentang cerita yang menarik, Spider-Man 4 menjadi sorotan dalam dunia perfilman superhero.
Tom Holland Sangat Suka Dengan Cerita Spider-Man 4
Selama wawancara dengan Inverse, topik Spider-Man 4 muncul dengan aktor Peter Parker MCU, Tom Holland, dan ia memberikan kata-kata yang menarik tentang cerita film tersebut.
Bintang asal Inggris ini mengatakan bahwa cerita sekuel Spider-Man: No Way Home terlihat “sangat bagus” dengan “beberapa hal yang sedang berlangsung” yang membuatnya “sangat gembira.”
Meskipun begitu, Holland meragukan apakah film tersebut akan benar-benar terwujud, dengan mempertanyakan “apakah akan terwujud atau tidak.”
Kevin Feige telah mengkonfirmasi bahwa setelah kejadian multiverse Spidey dalam Spider-Man: No Way Home, Peter Parker akan lebih fokus menjadi pahlawan jalanan dalam MCU. Jadi, ada kemungkinan skala cerita pada Spider-Man 4 akan jauh lebih kecil dan lebih fokus dalam melindungi jalanan di New York daripada menghadapi ancaman global atau luar angkasa.
Menurut laporan, cerita superhero jalanan tersebut mungkin akan menjelajahi dampak dari Daredevil: Born Again. Kabarnya, dampak kampanye walikota Kingpin dalam seri Disney+ akan berpengaruh pada proyek MCU lainnya, terutama Spider-Man 4. Hal ini dikarenakan bos kejahatan yang menjadi politisi tersebut menggalang upaya anti-penjaga malam.
Ada rumor yang belum dikonfirmasi bahwa Sony dan Marvel Studios sedang mempertimbangkan tanggal rilis 12 Juli 2024 untuk Spider-Man 4. Namun, meskipun rumor tersebut benar, dengan mogok penulis yang menghentikan perkembangan, kemungkinan besar akan mengalami penundaan.
Pada saat komentar terakhirnya mengenai rilis Spider-Man 4 pada Desember 2022, Tom Holland jelas menyatakan bahwa ia “tidak tahu” kapan penonton dapat menantikan film tersebut. Melihat jadwal MCU yang padat dan tergantung pada berapa lama mogok penulis berlangsung, kemungkinan tercepat film ini bisa dirilis adalah musim panas tahun 2025.
Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk menonton Spider-Man 4? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan top up dan voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sejak Spider-Man debut di layar lebar dari tahun 2002 sampai sekarang, ada banyak film yang menampilkan Spidey. Dari adaptasi asli hingga kolaborasinya dengan para Avengers, perjalanan Spider-Man telah menciptakan momen-momen yang berkesan bagi para penggemar.
Dalam artikel ini, kami akan merangkum dan menilai film-film Spider-Man dari yang terbaik hingga yang terburuk, dengan mengambil referensi dari pandangan para pakar Spider-Man di tim Gamefinity!
Spider-Man: Into the Spider-Verse
Spider-Man: Into the Spider-Verse adalah film Spider-Man yang benar-benar segar dan berbeda. Dengan animasi yang inovatif dan gaya visual yang memukau, film ini menggambarkan cerita Miles Morales yang menarik dan menginspirasi.
Dalam upaya untuk menyelamatkan multiverse, Miles belajar menjadi pahlawan sejati dan menghadapi tantangan di luar kemampuannya. Kombinasi humor, emosi, dan aksi yang brilian membuat Into the Spider-Verse menjadi film Spider-Man yang terbaik hingga saat ini.
Spider-Man: No Way Home
Spider-Man: No Way Home membawa penggemar ke dalam perjalanan epik yang melibatkan multiverse, dengan munculnya karakter dari film Spider-Man sebelumnya. Film ini tidak hanya menyuguhkan aksi yang spektakuler, tetapi juga menyentuh sisi emosional dengan melibatkan pertemanan dan cinta Peter Parker. Penampilan para aktor sebelumnya sebagai Spider-Man menghadirkan momen-momen yang mengharukan dan menggugah, sementara elemen kejutan yang menghubungkan alur cerita sebelumnya menghadirkan kegembiraan yang tak terduga.
Spider-Man 2 menjadi tolak ukur bagi semua film pahlawan super yang akan datang ketika dirilis. Film ini menghadirkan pertarungan antara Spider-Man dengan Doctor Octopus. Film yang memiliki perjalanan emosional dari mentor yang kecewa menjadi penjahat yang terdesak, menantang moralitas dan tekad Peter Parker. Spider-Man 2 menghadirkan aksi yang spektakuler, tetapi inti dari film ini adalah pertanyaan yang mengemuka, “Apakah Peter Parker bisa menjadi Spider-Man dan memiliki kehidupan pribadi yang bahagia?”.
Spider-Man
Spider-Man karya Sam Raimi tidak hanya meluncurkan era baru bagi film-film pahlawan super, tetapi juga menjadi salah satu yang paling sukses. Dinamika antara Peter, Norman, Harry, dan Mary Jane sangat baik, sementara Tobey Maguire sebagai Peter Parker berhasil menjiwai perannya secara sempurna.
Film ini merupakan cerita pahlawan super yang fantastis. Spider-Man memberikan kita seorang pahlawan yang benar-benar bisa kita dukung di tengah zaman yang semakin sinis, dan penggambaran semangat New York City menjadi salah satu aspek yang melekat dalam film ini.
Spider-Man: Homecoming adalah kombinasi menarik antara petualangan pahlawan super yang menyenangkan dengan kisah yang menghangatkan hati. Bercerita tentang seorang anak biasa yang menghadapi masalah yang sangat bisa kita pahami. Film ini menyajikan kisah yang manis, penuh kecerdasan, dan berlangsung dengan cepat. Spider-Man Homecoming juga menangkap esensi dari apa yang membuat Peter Parker dan alter ego-nya yang berpakaian unik begitu dicintai dan abadi selama lebih dari setengah abad.
Spider-Man: Across the Spider-Verse
Spider-Man: Across the Spider-Verse melanjutkan cerita dari Spider-Man: Into the Spider-Verse dengan sisi yang lebih mengancam. Gwen dan Miles menghadapi pertentangan emosional. Sementara Spider-Man 2099 yang diperankan oleh Oscar Isaac memaksa semua orang mempertimbangkan apa arti dari “canon” dan beban sejati dari “cerita laba-laba”. Film ini juga menghadirkan banyak cameo dari multiverse yang sangat meta. Gaya seni Spider-Verse yang revolusioner semakin ditingkatkan dalam Across the Spider-Verse, memperluas visual yang sudah menakjubkan.
Spider-Man: Far From Home melanjutkan perjalanan Peter Parker dari seorang pahlawan remaja menjadi pewaris Tony Stark. Pembawaan dengan humor yang menyenangkan, komentar cerdik, dan juga aksi yang terampil. Film ini menghadirkan penjahat yang memanfaatkan ketakutan dan insecure-nya Peter Parker dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akhirnya, Far From Home mengakhiri Fase 3 Marvel dengan cara yang luar biasa. Film ini menempatkan Spidey muda ke dalam era baru yang penuh dengan tantangan dan kegembiraan.
Avengers: Infinity War
Meskipun Spider-Man baru diperkenalkan dalam Captain America: Civil War, ia benar-benar dikembangkan sebagai bagian integral dari Marvel Cinematic Universe dalam Avengers: Infinity War. Peter Parker mendapatkan adegan kematian yang paling mengesankan, dan hubungannya dengan Iron Man menjadi salah satu aspek penting dalam film ini. Ketertarikan Peter untuk mengesankan Tony Stark dan melakukan hal yang benar menjadi komponen utama dalam Infinity War.
The Amazing Spider-Man, dalam usahanya me-reboot franchise ini, terasa kurang memukau dengan memberikan kisah asal-usul yang serupa dengan film-film sebelumnya. Akan tetapi, kebersamaan Andrew Garfield dan Emma Stone sebagai Peter Parker dan Gwen Stacy berhasil memikat hati penonton. Meskipun pertarungan melawan Lizard terasa kurang mengesankan. Di sisi lain, versi Spider-Man ini terkesan agak arogan.
Captain America: Civil War
Penampilan pertama Spider-Man dalam Marvel Cinematic Universe di Captain America: Civil War sangat ditunggu-tunggu. Ia tidak hanya mencuri perhatian dengan mencuri perisai Captain America, tetapi juga mencuri perhatian penonton dengan kepribadian manis dan kepahlawanannya yang khas remaja. Marvel berhasil memulai ulang karakter ini dengan cara yang segar dan menarik, membuat penggemar bersemangat melihat kembali Spider-Man di layar lebar.
Avengers: Endgame
Meskipun Peter Parker hanya muncul dalam sebagian kecil film ini, kami tidak bisa tidak menyebut Avengers: Endgame. Pada film ini, Peter disambut dengan hangat oleh mentornya, Tony Stark, dan memiliki adegan yang menarik saat mencoba melarikan diri dengan Sarung Tangan Stark. Keberadaannya juga penting dalam adegan kematian Iron Man, menghadirkan momen yang mengharukan bagi para penonton.
Spider-Man 3, meskipun berhasil secara finansial, menderita karena memiliki banyak karakter dalam satu film, terutama dengan penyisipan Venom yang terkesan dipaksakan. Meskipun demikian, film ini memiliki momen-momen keren, seperti penampilan Thomas Haden Church sebagai Sandman yang fantastis. Peter Parker yang sebenarnya memukul pacarnya juga tidak membantu menciptakan kesuksesan.
The Amazing Spider-Man 2 mempersembahkan penampilan yang tulus dari Andrew Garfield sebagai Peter Parker. Namun, film ini terjebak dalam alur cerita yang rumit mengenai orang tua Peter dan keterlibatan Jamie Foxx sebagai Electro yang kurang memuaskan. Selain itu, upaya membangun kelompok jahat Sinister Six terasa mengganggu dan tidak berujung.
Menurut kamu mana film Spiderman terbaik yang pernah kamu tonton? Demikian pembahasan Menyorot Perjalanan Film Spider-Man Terbaik Hingga Terburuk. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Marvel Cinematic Universe atau lebih dikenal sebagai MCU menjadi pionir dalam membuat sebuah cinematic universe. Berkat hal ini, Marvel telah menetapkan standar baru dalam membuat film superhero. Phase 3 menjadi puncak dari franchise ini dengan Avengers: Endgame yang sekaligus menjadi akhir dari The Infinity Saga (Spider-Man: Far from Home menjadi penutup Phase 3).
Semenjak Phase 3 berakhir, banyak penggemar menilai MCU tidak lagi memiliki kualitas setara dengan ketiga phase sebelumnya, yaitu The Infinity Saga. Dapat dikatakan popularitas franchise Marvel ini tengah meredup semenjak dimulainya atau saat pertengahan Phase 4. Berikut adalah lima alasan Marvel Cinematic Universe meredup saat Phase 4.
Empat Superhero Lama Tidak Lagi Tampil Semenjak Avengers: Endgame
Seperti yang diketahui secara umum, Avengers: Endgame menjadi penutup The Infinity Saga. Avengers: Endgame tidak hanya memuaskan penggemar dan kritikus secara keseluruhan sebagai penutup saga pertama yang terdiri dari Phase 1-3, tetapi juga sempat menjadi film dengan penghasilan box office terbanyak sebelum disalip kembali oleh Avatar yang dirilis ulang di China pada 2021.
Setidaknya dua superhero lama diceritakan telah mati setelah Avengers: Endgame, yaitu Iron Man dan Black Widow. Steve Rogers diceritakan kembali tinggal di masa lalu bersama Peggy Carter setelah mengalahkan Thanos bersama The Avengers, menyebabkan dirinya menua. Rogers kemudian pensiun sebagai Captain America. T’Challa atau Black Panther juga tidak lagi tampil setelah Endgame semenjak pemerannya, Chadwick Boseman, meninggal dunia.
Absennya keempat karakter ikonik sangat terasa bagi penggemar. Meski Black Widow sempat tampil di filmnya sendiri yang rilis 2021, film tersebut berlatar pada masa lalu. Hal ini menjadi salah satu faktor penggemar mulai meninggalkan MCU.
Terlalu Banyak Proyek Marvel Cinematic Universe, Baik Film dan Serial TV
Phase 4 menjadi awal baru bagi Marvel Cinematic Universe. Tidak hanya deretan film, Marvel Studios juga mengumumkan berbagai proyek serial televisi yang akan terhubung. Keputusan ini sebagai bagian dari upaya Disney untuk memanfaatkan layanan streaming Disney+ yang meluncur pada akhir 2019. Phase 4 juga menjadi awal dari The Multiverse Saga yang akan berakhir di Phase 6.
Namun, banyaknya proyek MCU dinilai sebagai bumerang. Pasalnya, tidak sedikit penggemar yang mengeluhkan begitu banyak film dan serial televisi yang harus disaksikan jika ingin terus mengikuti Marvel Cinematic Universe. Tidak heran banyak yang mulai meninggalkan MCU karena lelah dan kebingungan saat menonton setiap film dan serial televisi dari Phase 4.
Beberapa Film Marvel Cinematic Universe Phase 4 Dapat Sambutan Kurang Memuaskan secara Komentar
Mayoritas film dari Phase 1-3 atau The Infinity Saga umumnya konsisten mendapat sambutan memuaskan dari kritikus dan penonton. Meski begitu, Thor: The Dark World menjadi contoh film yang dinilai pas-pasan bagi kritikus. Secara keseluruhan, The Infinity Saga dianggap menjadi momen MCU terbaik sekaligus standar bagi Marvel Studios untuk meneruskannya dengan Phase 4.
Walau dua film pembuka Phase 4, Black Widow dan Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings tetap mendapat sambutan hangat dari kritikus dan penonton, namun Marvel Studios tampaknya tidak dapat mempertahankan momentum itu. Hal tersebut terlihat dari Eternals yang mendapat komentar negatif dari kritikus. Doctor Strange and the Multiverse of Madness dan Thor: Love and Thunder setidaknya masih mendapat komentar positif, namun tidak sekuat dari berbagai film MCU sebelumnya. Setidaknya, Black Panther: Wakanda Forever mendapat sambutan hangat dari kritikus dan dinilai akhir yang memuaskan untuk Phase 4 bagi penggemar.
Sementara itu, semua serial televisi MCU Phase 4, dari WandaVision hingga She-Hulk: Attorney at Law mendapat sambutan relatif memuaskan dari kritikus.
Salah satu keluhan terbesar adalah berkurangnya kualitas CGI di beberapa proyek Phase 4. Hal ini sangat terlihat di Thor: Love and Thunder dan She-Hulk: Attorney at Law dengan adegan ber-CGI yang dinilai buruk.
CBR melaporkan terdapat laporan Marvel memiliki ekspektasi tidak realistis tentang CGI, terutama dalam memperlakukan VFX artist. Mereka dipercaya memberi tenggat waktu begitu ketat dan tidak masuk akal. Alhasil, ini berdampak pada kualitas CGI dalam proyek MCU Phase 4.
CGI bukan satu-satunya keluhan terbesar, tetapi juga adegan pertarungannya. Padahal hampir setiap adegan pertarungan di MCU menjadi ikonik dan dinilai mendebarkan penonton. Namun, Phase 4 memiliki adegan pertarungan yang tidak begitu menantang dan juga membosankan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, terdapat banyak film dan serial televisi Marvel Cinematic Universe dimulai dari Iron Man pada 2008. Sebelum Phase 4, banyak penggemar yang rela menonton semua filmnya sebelum sebuah film terbaru rilis. Namun, karena begitu banyak konten berupa film dan serial televisi, hal ini justru dapat menjenuhkan.
Saat ini, penggemar film biasa sangat sulit untuk catch up dengan film terbaru MCU. Mereka menilai sangat sulit untuk binge-watch semua film dan serial televisi Marvel Cinematic Universe. Untuk menonton serial televisinya, mereka wajib berlangganan Disney+. Belum lagi terdapat detail penting di setiap proyeknya yang mungkin akan membingungkan penggemar saat menonton film terbaru MCU.
Marvel Cinematic Universe kini memasuki Phase 5 dengan Ant-Man and the Wasp: Quantumaania. Sayangnya, film terbaru Ant-Man itu justru mendapat komentar tidak memuaskan oleh kritikus yang mengkritik ceritanya. Alhasil, Ant-Man and the Wasp: Quantumania mendapat skor 47 persen di Rotten Tomatoes. Ini menjadi awal yang tidak sesuai harapan bagi Marvel dan juga penggemarnya.
Marvel sendiri sudah memastikan mereka akan mengurangi proyek serial televisi untuk Phase 5. Secret Invasion menjadi serial televisi terbaru bagi MCU yang akan rilis 21 Juni 2023 dan akan menghadirkan kembali Nick Fury. Guardians of the Galaxy Vol. 3 menjadi film selanjutnya yang akan rilis 5 Mei 2023. Penggemar tentu berharap Marvel Cinematic Universe dapat kembali seperti saat masa kejayaannya saat Phase 3.