Tag Archives: strategy

Review One Punch Man: The Strongest, Adaptasi tanpa Penyusut

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – One Punch Man: The Strongest menjadi salah satu RPG Turn-Based berbasis di Mobile. Game yang hadir dengan adaptasi penuh dari sumber berupa Animanga dengan judul yang sama, One Punch Man.

One Punch Man: The Strongest dirilis pada Oktober 2021, oleh FingerFun Limited. Game ini dapat dimainkan di Mobile Android dan IOS.

Baca Juga : Review DOKDO, Petualangan Arungi Lautan dan Kuasai Daratan

Sinopsis One Punch Man: The Strongest, Adaptasi tanpa Penyusut

Berkisah tentang seorang pemuda yang memutuskan menjadi pahlawan karena seorang anak kecil yang dirinya selamatkan di masa lalu, dialah Saitama.

Dalam mewujudkan mimpinya, Saitama terus berlatih keras hingga menembus limiter miliknya hingga menjadi Limitless. Cukup mengesankan karena kekuatan yang dimilikinya sangat over power.

Setiap musuh yang bertemu dengan Saitama akan tumbang dengan satu pukulan. Hal ini membuat gairah Saitama  sedikit memudar, dan berakhir memutuskan untuk gabung Asosiasi Pahlawan di negaranya.

Gameplay (8/10)

One Punch Man
Gameplay – Review One Punch Man: The Strongest, Adaptasi tanpa Penyusut

One Punch Man: The Strongest merupakan RPG Turn-Based yang berbasis di Platform Mobile, Android. Game ini mengusung Story yang terbarengi dengan konsep Turn-Based. One Punch Man: The Strongest juga hadir dengan fitur dan fungsi yang kompleks, guna meningkatkan pengalaman bermain player.

One Punch Man: The Strongest hadirkan berbagai macam karakter yang menarik. Karakter yang diadaptasi 100% bersumber dari Anime ataupun Manga dengan judul yang sama, One Punch Man. Berbagai fitur pendukung metode Turn-Based turut hadir dalam One Punch Man: The Strongest, seperti item pendukung yang dapat include di tiap karakter, hingga upgrade level untuk karakter deck milik pemain.

Hadir dengan berbagai macam kartu deck beragam, berisikan karakter fiksi Anime atau Manga tersebut. Sebuah hal umum, One Punch Man juga memiliki tingkatan kelangkaan untuk tiap kartu, dari yang terendah class D hingga tertinggi, SSR. Tidak terkecuali dengan item-item pendukung, aspek class mendukung segala item atau konsep dalam game.

Saitama adalah karakter utama dari One Punch Man. Uniknya adalah Saitama hanya berperan aktif dalam meneruskan jalan cerita, tetapi Saitama tidak diposisikan sebagai kartu deck. Saitama berperan sebagai kartu andalan bagi pemain, kartu andalan yang hanya dapat digunakan sekali dan mampu menghabisi musuh apapun sekali serang.

Graphic (9/10)

One Punch Man
Graphic – Review One Punch Man: The Strongest, Adaptasi tanpa Penyusut

One Punch Man: The Strongest sebagai game RPG Turn-Based yang di adaptasi penuh dari series serupa, turut menghadirkan karakter yang matching dengan anime-nya. Selain itu, hadir dengan gaya karakter chibi dengan sentuhan visual yang keren pada tiap serangan karakter.

Mengingat ini game Turn-Based, One Punch Man: The Strongest turut menghadirkan potongan scene pada pertarungan yang dapat dilihat ketika karakter deck mengeluarkan serangan ultimate.

Visual pada bagian pewarnaan juga turut dimasukkan dengan sangat baik, colorfull dan tidak berlebihan.

Control (9/10)

Tidak ada kontrol khusus pada game ini, namun ada sedikit mekanisme kontrol yang dapat pemain manfaatkan, salah satunya adalah Auto.

Auto memberikan fungsi yang cukup berguna untuk pemain Turn-Based yang sangat percaya bahwa deck miliknya kuat dan over power. Jadi hal ini mendukung pemain untuk tidak menggunakan strategi yang menyulitkan.

Addictive (7/10)

One Punch Man
Addictive – Review One Punch Man: The Strongest, Adaptasi tanpa Penyusut

One Punch Man: The Strongest sebagai RPG Turn-Based memiliki tingkat adiktif yang tinggi untuk pemain baru, dan tingkat kebosanan yang tinggi juga untuk pemain High Level dan Free Player.

Hal ini didukung dengan sistem Pay to Win dan grinding yang cukup mengesalkan. Beberapa fungsi grinding dibatasi oleh waktu dan jumlah kali maksimal untuk grinding di game. Hal ini menjadikan One Punch Man: The Strongest cukup menyulitkan bagi Free Player untuk berkembang mengimbangi player lainnya.

Music (9/10)

Sebagai RPG Turn-Based, One Punch Man: The Strongest turut serta menghadirkan latar musik yang pastinya menarik. Latar musik yang match dengan latar maupun suasana game.

Hadir dengan Background Music dan Sound Effect hingga Voice Action para karakter. Satu hal yang menarik dari Voice Action-nya adalah, One Punch Man: The Strongest hadirkan Voice Action yang juga mengisi para karakter di  anime-nya. Background Music hadir dengan suasanya yang menyenangkan dan sedikit memberikan kesan Rock ‘n Roll. Selain aspek diatas, Sound Effect juga turut hadir, Sound Effect menarik ketika Battle. Salah satunya ada Sound serangan yang variatif dan Voice Action pada tiap serangan ultimate karakter.

Kesimpulan

One Punch Man: The Strongest menjadi salah satu RPG Turn-Based yang diadaptasi dari anime yang hampir 100% murni adaptasi. Berikut kelebihan dan kekurangan One Punch Man: The Strongest yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Hadir dengan karakter yang cukup banyak dan unik. Tidak hanya menghadirkan karakter utama dan sampingan saja, game turut hadirkan karakter figuran seperti monster yang pernah di kalahkan oleh Saitama dengan mudah dalam anime-nya.

Kekurangan

Sedikit kekurangan One Punch Man: The Strongest yang penulis rasakan. Game ini hadir dengan tingkat adiktif yang sangat rendah untuk Free Player dan pemain lama. Gacha yang cukup bikin kesal dan terlalu Pity-Pity. One Punch Man: The Strongest juga hadirkan sistem limit untuk grinding, menjadi salah satu game Turn-Based yang pelit resource.

Untuk One Punch Man: The Strongest, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4.

Sekian Review One Punch Man: The Strongest yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Hexonia, Battle Era antar Suku dan Peradaban Berbeda

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Hexonia merupakan Strategy Turn-Based yang dapat dimainkan di Mobile. Menjadi salah satu game Mobile yang mirip dengan Age of Empire Series.

Hexonia dirilis pada Februari 2019 yang dikembangkan dan publikasikan oleh studio Togglegear. Game ini dapat berjalan di platform Android dan IOS.

Baca Juga : Review Otherworld Legends, RPG Isekai Berpadu Martial Arts

Sinopsis Hexonia, Hexonia, Battle Era antar Suku dan Peradaban Berbeda

Berkisah pada suatu masa dimana dominasi masih menjadi tujuan utama manusia dalam bertahan hidup, Hexonia menjawab pernyataan ini.

Berlatar pada sebuah medan terbatas yang dimana tiap suku selalu bertempur dan saling melakukan invasi untuk menaklukan medan beserta isinya. Kamu sebagai tokoh utama akan dipaksa memilih peradaban yang akan mendominasi setiap penjuru medan yang ada.

Gameplay (9/10)

Review Hexonia
Gameplay – Review Hexonia, Battle Era antar Suku dan Peradaban Berbeda

Hexonia merupakan game strategi Turn-Based yang dapat dimainkan di Mobile. Hexonia memiliki gaya Turn-Based dengan sedikit mekanisme game Age of Empire Series. Dapat dilihat dari cara pergerakan antar blok di tiap medan, dan penambangan maupun pengumpulan resource yang tersedia.

Memiliki mekanisme gameplay yang cukup menarik. Pemain akan dituntut menggerakan satu kerajaan atau suku, kemudian pemain akan melakukan build dan mengembangkan peradaban tersebut hingga peradaban musuh disekitar telah didominasi, maka permainan selesai.

Hexonia merupakan salah satu game strategi Turn-Based yang menghadirkan tidak hanya satu kerajaan atau peradaban, melainkan turut menghadirkan beberapa peradaban suku maupun era dunia. Salah satu peradaban atau suku yang dapat dicoba pertama kali adalah Frelia.

Setiap suku maupun peradaban memiliki keunikan tersendiri. Salah satu keunikan yang dimiliki adalah guardian. Tiap suku memiliki guardian yang berbeda dan kekuatan yang berbeda. Salah satu contoh suku yang memiliki guardian adalah Frelia dengan Golem batunya, dan Hann dengan harimau.

Setiap guardian tiap suku punya salah satu statistik yang menonjol. Seperti guardian Frelia, Golem yang cukup menonjol dalam hal mobilitas, daya tahan, dan daya serang yang terbilang cukup tinggi. Kebanyakan guardian di desain tidak jauh dari bentuk dan karakteristik guardian sendiri.

Graphic (8/10)

Review Hexonia
Graphic – Review Hexonia, Battle Era antar Suku dan Peradaban Berbeda

Hexonia memiliki visual yang cukup menacing dan keren. Dari kebanyakan game strategi Turn-Based lainnya, Hexonia dihadirkan dengan gaya dan visual yang cukup berbeda dari series game serupa. Hexonia tampil dengan gaya penggambaran karakter yang chibi dan friendly.

Selain itu, Hexonia sendiri tampil dengan sudut pandang isometric bergaya Turn-Based yang mengacu pada jenis pergerakan antar blok berbentuk heksagonal. Tiap karakternya sendiri punya tipe pergerakan yang dibatasi berdasarkan class.

Control (8/10)

Tidak ada pembahasan lebih lanjut dan detail untuk urusan kontrol. Hexonia merupakan game strategi di Mobile. Hanya sebatas mengandalkan pergeseran layar dan tap pada karakter untuk mengontrol pergerakan. Karena Hexonia merupakan game startegi, game ini memiliki fitur kontrol untuk zoom in dan zoom out.

Addictive (9/10)

Review Hexonia
Addictive – Review Hexonia, Battle Era antar Suku dan Peradaban Berbeda

Hexonia menjadi game strategi bergaya Turn-Based yang cukup menyenangkan. Tampil dengan visual yang tidak monoton dan  tidak berpatok pada aspek realistis. Walaupun begitu, Hexonia tetap menampilkan suasana game pertempuran secara friendly tanpa menghapus ciri khas dari game sejenis dengan Age of Empire.

Selain itu, game ini menarik dalam urusan mekanisme dan gameplay yang dibawa. Walaupun tidak jarang strategi diusung berbarengan dengan Turn-Based. Hexonia hadir sebagai jawaban para pemain game strategi yang bosan dengan tampilan dan konsep yang itu itu saja.

Music (9/10)

Hexonia sebagai game strategi yang friendly, tentunya menghadirkan aspek-aspek menarik selain pada visual-nya. Hexonia turut menghadirkan musik dan sound yang cukup menarik.

Hexonia hadir dengan Music dan Sound yang umumnya selalu ada pada game serupa, hanya saja game ini hadir dengan paduan sound yang menyesuaikan dengan latar dan tema.

Background Music yang hadir sebagai pelengkap kekosongan game strategi. Hexonia hadir dengan Background Music bertema abad pertengahan, dan latar musik yang menyesuaikan dengan kondisi dan area pada map.

Sound Effect juga turut melengkapi game ini. Walau hadir secara mini, namun Sound Effect ini tetap melengkapi jalan permainan. Beberapa Sound Effect yang hadir seperti, sound saat meng-hit musuh dan berpindah blok.

Kesimpulan

Hexonia merupakan game strategi bergaya Turn-Based yang hadir sebagai penutup kebosanan dari game bergaya peradaban lainnya. Berikut kelebihan dan kekurangan Hexonia yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Hexonia hadir dengan visual yang cukup lain dari game strategi Turn-Based berkonsep pertarungan antar era dan suku lainnya. Hadir dengan visual yang friendly dan interface yang ramah.

Hexonia yang tampil dengan gaya chibi pada karakter dan medan map yang dirasa sangat terbatas namun lebih dari cukup. Dalam pembawaan yang ramah juga, hal ini menjadi aspek unggulan dalam game ini.

Kekurangan

Sedikit kekurangan pada Hexonia sebagai strategi Turn-Based ialah ada pada aspek latar dan medan. Hexonia sebagai strategi game, sangat disayangkan hanya menghadirkan luas medan map yang relatif kecil.

Selain itu, minimnya tipe-tipe class pada pasukan di tiap sukunya. Hexonia dirasa kurang lengkap dalam memenuhi slot pasukan yang dibawakan pertama kali.

Untuk Hexonia, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review Hexonia yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review ExoMiner, Idle Strategy Mobile Berkonsep Futuristik

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – ExoMiner merupakan game Idle Strategy yang hadir dengan konsep ruang angkasa. Memiliki tampilan yang futuristik, menjadikan ExoMiner cukup memanjakan mata. ExoMiner dirilis pada November 2020 oleh ExoCorp. Game ini dapat dimainkan di Platform Mobile.

Baca Juga : Review Evil Nun Series, Horror Game yang Cukup Friendly

Sinopsis ExoMiner, Idle Strategy Mobile Berkonsep Futuristik

Menceritakan tentang petualangan sekelompok astronot yang menjelajahi dunia luar, dunia itu merupakan tempat yang luas dan penuh misteri. Sejumlah astronot ditugaskan untuk mencari sebuah resource tambang diluar angkasa, dan menemukan sebuah planet yang memiliki potensi tinggi sebagai pertambangan. Planet itu dikenal dengan Exo.

Gameplay (9/10)

Review ExoMiner
Gameplay – Review ExoMiner, Idle Strategy Mobile Berkonsep Futuristik

ExoMiner merupakan game Strategi santai yang dapat dimainkan di Mobile. ExoMiner sendiri merupakan game strategi dengan mekanisme dan konsep permainan yang sama dengan jenis game lainnya.

Dapat diambil contoh seperti pada game Little Big City ataupun SimCity, kurang lebih seperti itu mekanismenya. ExoMiner tetap memiliki konsep dan gaya bermain yang berbeda dari strategi sejenisnya.

ExoMiner berlatar di ruang angkasa, yang dimana diadakannya pencarian resource tambang ruang angkasa. Dalam hal ini, pemain akan berperan sebagai pemilik atau pemegang kuasa dari eksplor tambang tersebut. Pemain dapat membangun pertambangan berupa alat mesin canggih, yang dimana tiap alat memiliki statistik dan mekanisme yang berbeda untuk tiap resource-nya sendiri.

Satu hal yang menari dari ExoMiner, pemain dapat melakukan Upgrading jenis root yang disediakan. Pemain juga dapat membuat dan eksplorasi resource yang cukup menarik. ExoMiner banyak menghadirkan resource dari berbagai jenis batu tambang yang unik dengan mengambil referensi dari dunia nyata seperti, Mangan, Cobalt, dan banyak lagi.

Graphic Exominers (9/10)

Review ExoMiner
Graphic – Review ExoMiner, Idle Strategy Mobile Berkonsep Futuristik

ExoMiner sebagai game strategi memiliki visual yang menarik dan anti ngebosanin. Hadir dengan visual yang kaya akan elemen dan penuh dengan unsur futuristik didalamnya.

Disajikan dengan teksture permukaan planet yang dibuat cukup mendetail dan cukup logis sebagai permainan strategi bertema futuristik. Banyak bentuk bangunan dan medan yang menarik dan variatif, beserta kesan atmosfer samar-samar yang dapat kita lihat.

Control (9/10)

ExoMiner hadir dengan tipe kontrol yang umum, seperti halnya controling pada game sejenis. Walau begitu, Exominer tetap mengandalkan Tap and Drag untuk tipe kontrol.

Hanya hadir dengan gaya taping, mengingat bahwa ExoMiner merupakan game Mobile yang notabene mengandalkan Touch pada layar.

Addictive (8/10)

Review ExoMiner
Addictive – Review ExoMiner, Idle Strategy Mobile Berkonsep Futuristik

Hadir dengan gaya futuristik dan unik, tapi tidak menutup fakta bahwa ExoMiner merupakan game Strategi Building. Umumnya, game sejenis ini memiliki tingkat monoton yang cukup tinggi.

ExoMiner merupakan game strategi membangun yang dimana pemain dituntut untuk meningkatkan sarana yang ada pada game, guna mendukung laju permainan game sendiri.

Jadi tidak heran, jika ExoMiner akan terasa membosankan berkat grinding yang dihadirkan pada game ini.

Music (8/10)

ExoMiner merupakan game bertema ruang angkasa. Hadir dengan berbagai unsur dan aspek bertema ruang angkasa yang umum sering kita jumpai pada game maupun fil tertentu.

Walaupun begitu, ExoMiner memiliki sound effect dan latar suara yang cukup menarik. Dihadirkannya suara atmosfer dan UI yang menggambarkan kondisi terkini dari ruang angkasa.

ExoMiner tidak menghadirkan Background Music sama sekali. Game ini hanya dilengkapi dengan sound-sound yang melengkapi unsur suara untuk Exominer sendiri.

Kesimpulan

ExoMiner menjadi salah satu game strategi membangun Mobile yang cukup menarik dan mempunya konsep yang berbeda dari yang lain. Berikut kelebihan dan kekurangan ExoMiner yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan Exominer

Exominer sebagai game strategi isometric memiliki visual yang keren dan menarik. Tampil dengan visual yang cukup futuristik selaras dengan tema game ini.

ExoMiner juga memiliki mekanisme dan sistem Upgrading yang cukup kompleks untuk game sejenis. Menghadirkan sistem Upgrade pada semua aspek tanpa terkecuali.

Kekurangan Exominer

Mengingat bahwa ExoMiner merupakan game strategi membangun, dapat dipastikan game ini tidak lepas dari daya bosan yang diberikannya.

Secara umum, game strategi membangun memiliki mekanisme yang cukup monoton dan itu-itu saja. Dapat dipastikan bahwa game ini hanya hadir sebagai pelengkap hari.

Selain itu juga, adanya pembatasan grinding pada game ExoMiner sendiri. Pemain dibatasi untuk grinding otomatis secara offline hanya 2 jam dan tidak lebih. Setelah lewat dari 2 jam, alat untuk grinding tidak akan berkerja hingga pemain login dan menjual resource tersebut.

Untuk ExoMiner, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review ExoMiner yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Man or Vampire merupakan game SRPG-Adventure bergaya Turn Based Tower Defense yang berlatar ditempat yang tidak diduga. Man or Vampire dirilis pada 12 September 2018 oleh HIDEA, perusahaan asal korea. Game ini dapat dimainkan di platform Mobile.

Baca Juga : Review Vampire’s Fall Origins, Open World yang Ramah Kentang

Sinopsis Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

Menceritakan tentang legenda yang terletak di luar alam kehidupan, lebih tepatnya di akhirat dan rahasia yang tersembunyi di dalamnya.

Legenda yang menceritakan tentang seorang juara dari alam kehidupan yang tidak tahu bagaimana dirinya bisa berada di dalam dunia yang disebut sebagai akhirat tersebut.

Seorang juara yang diberikan pilihan setelah dirinya bangun dari tidur panjang. Memilih akan hidup sebagai apa di dalam dunia tersebut. Vampire atau Manusia.

Gameplay (9/10)

Review Man or Vampire
Gameplay – Review Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

Man or Vampire memiliki mekanisme gameplay seperti RPG pada umumnya. Game ini mengusung mekanisme yang cocok untuk mereka yang menyukai RPG tanpa mekanik tinggi. RPG yang tidak melibatkan banyak kontrol bertarung.

Man or Vampire dibawakan dengan gaya bermain Chapter, yang dimana tiap chapter memiliki latar berbeda dan cerita yang menarik. Player akan bermain secara grup atau Party dalam berpetualang.

Player akan bermain dalam kelompok party dalam menempuh perjalanan yang berlatar di dataran curam. Dalam perjalanan, grup ini akan bertemu dengan beberapa musuh atau monster yang harus dikalahkan agar dapat melanjutkan ke region selanjutnya.

Man or Vampire memiliki 2 mode permainan yaitu, Adventure dan Story Mode. Dalam Adventure mode, player akan berpetualang bersama rekan tim. Dalam Story mode, ada beberapa syarat untuk meneruskan ke Chapter selanjutnya.

Game ini memiliki fitur PVP, yang di mana player dapat bertarung dengan player lainnya diselur dunia secara global.

Man or Vampire Graphic (9/10)

Review Man or Vampire
Graphic – Review Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

Man or Vampire mengusung gaya tampilan Isometrik dengan pergerakan dan karakter objek yang 3D. Tampilan sudut kamera yang dapat diubah, jarak dekat atau sedikit jauh.

Game ini memiliki gaya pertarungan gabungan antara Tower Defense dan Turn-Based. Semakin banyak anggota tim, semakin menguntungkan dalam permainan bergilir.

Disajikan dengan visual pewarnaan pas dan sesuai tema. Bentuk karakter yang masih dapat terlihat jelas, serta ilustrasi karakter yang cukup keren.

Control (9/10)

Tidak membutuhkan kontrol yang menyulitkan. Kontrol pada game hanya berbentuk tap pada point tertentu untuk bergerak dan menyerang. Karena hal ini, Man or Vampire menjadi game RPG yang mudah dan tidak perlu mekanik yang tinggi.

Addictive (8/10)

Review Man or Vampire
Addictive – Review Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

Man or Vampire menjadi salah satu RPG yang menyenangkan dan cocok dimainkan diwaktu luang atau santai. Hanya saja sedikit membosankan untuk mode tertentu.

Man or Vampire dapat sangat membosankan dalam jangka waktu bermain yang lama juga. Adventure mode memiliki gaya permainan yang cukup monoton dan hanya sebatas mengganti map di tiap chapter-nya.

Untuk mendapatkkan pengalaman bermain yang cukup menyenangkan lagi interaktif, player dapat bermain dalam Story mode yang biasanya ada beberapa quest interaktif di tiap karakter.

Music (9/10)

Review Man or Vampire
Music – Review Man or Vampire, SRPG yang Kaya akan Keunikan

Memiliki Background Music yang cukup menarik dan variatif. Pada Lobby game, ditampilkan Background Music yang terasa horor dan deep. Ditandai dengan sound effect lolongan manusia.

Dalam arena ataupun map, disajikannya Background Music yang santai namun terasa gelap. Mengingat bahwa Man or Vampire merupakan game yang berlatar pada malam hari selalu.

Man or Vampire memberikan Sound Effect yang menarik seperti, langkah kaki yang khas, suara serangan senjata, hingga voice dari karakter yang kita gunakan disaat mereka menyerang.

Kesimpulan

Man or Vampire menjadi game RPG yang menarik dan dapat melatih otak untuk berfikir kritis. Sejatinya game ini merupakan game Strategy, Turn-Based, dan Tower Defense. Berikut kelebihan dan kekeurangan Vampire or Man yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Man or Vampire memiliki gameplay yang cukup unik dan visual yang keren. Menyampingkan hal barusan, game ini dapat dimainkan dengan lancar pada perangkat berspesifikasi rendah sekalipun.

Memiliki mode bermain yang variatif dan fitur gacha yan cukup ramah. Bisa dibilang kalau game ini cocok untuk player Free to Play.

Menghadirkan ilustrasi karakter pada scene interaktif yang cukup bagus dan menawan. Visual karakter bergaya Manhwa yang dibuat sempurna sedemikian rupa, menjadikan hal ini sebagai aspek yang dapat diunggulkan.

Kekurangan

Man or Vampire dihadirkan dengan permainan yang mengharuskan player-nya mempunyai koneksi internet. Alangkah baiknya jika Man or Vampire dapat dimainkan tanpa koneksi internet untuk Adventure Mode dan Story Mode.

Dan sedikit broken pada matching arena, yang dimana player level rendah dihadapi dengan musuh level tinggi. Jarak level antar player dan musuh cukuplah signifikan, misalnya jika anggota tim berada dikisaran level 50 ke bawah, kemudian dipertemukan dengan lawan berlevel 100 keatas.

Bisa dibayangkan bagaimana jalan pertempuran arena. Lebih parahnya lagi, anggota tim langsung mati ketika terkena one hit.

Untuk Man or Vampire, Total Score yang dapat penuli berikan adalah 8,8.

Sekian Review Man or Vampire yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Phantom Rose Scarlet merupakan game Strategy bergaya Roguelike dengan pembawaan cerita yang cukup menarik. Game yang dikembangkan oleh developer indie dengan julukan Makaroll. Phantom Rose Scarlet hadir pada 3 Desember 2020 yang dapat dimainkan di Mobile.

Baca Juga : Review Final Destiny, RPG-Action Dengan Segala Keunggulannya

Sinopsis Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Menceritakan tentang sebuah mansion besar milik seorang putri yang cantik, mansion itu kini telah dirusak oleh sekumpulan makhluk jahat. Mansion itu hancur seketika tanpa menyisakan apapun, terkecuali mayat dari para pelayan mansion itu. Salah satu pelayan setia putri ialah Reina.

Dalam mansion itu juga, Reina kehilangan nyawanya berkat kerusakan oleh makhluk jahat. Tetapi siapa sangka bahwa Reina yang telah terbunuh, dihidupkan kembali oleh salah seorang Fairy yang tidak tahu dari mana.

Fairy tersebut membangkitkan kembali Reina seperti pada keadaan dirinya sebelum tewas. Dirinya dibangkitkan dengan cara memundurkan waktu pada Reina guna mendapatkan Reina dalam kondisi dirinya sebelum tewas. Reina terbangun, mendapati dirinya tanpa luka sedikitpun. Reina melihat sekeliling Mansion yang kacau dan berkeliling tempat itu untuk mencari pelayan lain dan menemukan tuannya.

Gameplay (9/10)

Review Phantom Rose Scarlet
Gameplay – Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Phantom Rose Scarlet membawa mekanisme game Roguelike yang bergaya deck-build dan Turn-Based yang dapat dimainkan di Mobile.

Game ini menyajikan gaya bermain level dan dungeon dengan gaya bertarung Turn-Based, dan juga player akan dibekali oleh kartu skill/attack untuk mendukung sang karakter dalam melakukan pencarian dan pertarungan. Game ini cukup menarik untuk dimainkan dikala senggang, dan juga game ini menggunakan gaya bermain Portrait.

Pemain akan berperan sebagai Reina, salah satu penghuni mansion besar, lebih tepatnya adalah salah seorang pelayan yang selamat dari kerusakan massal yang dilakukan oleh makhluk jahat.

Graphic (9/10)

Review Phantom Rose Scarlet
Graphics – Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Phantom Rose Scarlet memiliki visual grafis yang menarik, keren, suram, gelap dan bercampur jadi satu. Game yang hampir seluruh perwarnaannya di dominasi oleh warna merah.

Phantom Rose Scarlet disajikan dengan latar dan pelukisan grafis game yang gelap dan terkesan horror dengan penggambaran karakter yang terkesan Kawaii tanpa kehilangan kesan horor dari game.

Game ini tampilan animasi yang sangat simpel. Kalau dilihat kembali, game ini menyerupai sebuah game Light-Novel buta. Light-Novel yang hanya menyediakan gambar tanpa adanya teks dialog yang intens.

Control (9/10)

Review Phantom Rose Scarlet
Control – Review Phantom Rose Scarlet, Roguelike Dengan Dua Unsur Berlawanan

Membahas kontrol, tidak ada hal yang istimewa untuk kontrol game ini. Siapa yang akan menyangka akan ada serangkaian kontrol tingkat tinggi untuk ukuran game portrait semi-novel seperti Phantom Rose Scarlet.

Kontrol yang pasti hanyalah gerakan drag pada deck card dan tap-tap untuk memilih opsi petualangan dungeon selanjutnya. Wajar saja, Phantom Rose Scarlet merupakan game Mobile santai.

Addictive (8/10)

Addictive? Tidak ada hal yang menarik dari game ini selain daripada visual, karakter yang Kawaii, alur cerita yang umum, dan maid-maid yang bertebaran.

Phantom Rose Scarlet merupakan game Roguelike-Strategi yang menuntut player untuk memilih sebuah langkan dan menyusun deck kartu dalam pertarungan.

Phantom Rose Scarlet merupakan game Roguelike. Lebih tepatnya adalah bahwa game ini merupakan salah satu dari genre Rogue yaitu, Roguelite. Player akan tetap dapat menyimpan resource seperti mata uang pada game ini jika mereka mati di tengah stage atau chapter.

Music (9/10)

Phantom Rose Scarlet memberikan gaya musik yang dapat menggugah isi kepala dan memberitahu secara tidak langsung mengenai tentang apa game ini. Disajikan dengan alunan musik harmonis, alunan dari tuts pada piano yang penulis saja tidak tahu siapa yang memainkan pianonya.

Dalam Battle, Phantom Rose Scarlet tetap menyajikan lantunan piano yang megah dan Sound Effect yang menarik untuk tidak dilewatkan. Instrumen piano memberikan kesan terbaik kepada pemain, dan dibawakan berdasarkan kecocokan dengan latar dan alur game.

Kesimpulan

Phantom Rose Scarlet menjadi salah satu game Roguelike Deck-Build yang menarik untuk dicoba. Game yang disajikan dengan menggabungkan 2 hal yang tidak biasa digabungkan yaitu, Horor dan nuansa Kawaii di dalam Phantom Rose Scarlet sendiri. Berikut kekurangan dan kelebihan yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Phantom Rose Scarlet menjadi game Dungeon-Roguelike yang menarik. Game ini dikemas dengan cukup baik dan dibawakan dengan sempurna. Menggabungkan dua konsep yang menghasilkan kesan berbeda tentang game ini.

Phantom Rose Scarlet menyajikan alur cerita yang menarik dan semakin meningkatkan rasa penasaran pemain tentang bagaimana ending game ini.

Kekurangan

Musuh yang dibilang cukup Overpower dapat membuat karakter cantik Reina sedikit kewalahan. Ada beberapa musuh yang terkadang tidak bisa dimenangkan dari Deck-Card pemain. Game ini perlu perhitungan dan strategi yang baik.

Phantom Rose Scarlet tidak sepenuhnya dapat diikatakan game Pay-to-Win, walaupun beberapa skin menarik harus dibeli dengan mata uang asli. Tetapi tenang, masih ada skin-skin yang bisa dibeli dengan mata uang pada game ini. Walaupun terkesan sangat mendasar sekali untuk skin yang dapat dibeli di in game.

Untuk Phantom Rose Scarlet, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Phantom Rose Scarlet yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Arma Reforger Menjadi Judul Arma Selanjutnya

GAMEFINITY.ID, Pati – Sudah lama sekali sejak seri terkahir Arma di rilis yaitu Arma 3 pada tahun 2013. Bohemia Interactive selaku pengembang dari game Arma kabarnya sedang mengembangkan engine baru untuk game-game mereka kedepannya. Para fans pun berharap Bohemia Interactive akan mengembangkan Arma 4 sebagai lanjutan dari Arma 3.

Beberapa hari lalu muncul bocoran mengenai seri lanjutan dari franchise Arma yang tersebar melalui forum reddit. Hal ini pun diperkuat melalui tweet dari Bohemian yang akan membahas tentang masa depan seri Arma. Berdasarkan informasi tersebut judul terbaru dari franchise Arma kemungkinan adalah Arma Reforger.

Mengenai Arma Reforger

Arma Reforger akan memakai engine game Enfusion. Bohemia Interactive bermaksud untuk menjadikan game ini cocok baik bagi player lama maupun player yang baru mengenal seri Arma. Arma Reforger akan menjadi penengah antara Arma 3 dengan Arma 4 yang juga sudah direncanakan untuk dibuat. Game ini rencananya bakal rilis untuk PC maupun konsol Xbox dan PlayStation.

ArmaArma 3 | Source: Steam

Arma Reforger akan mengambil setting di sebuah pulau fiksi bernama Everon di lautan Atlantik. Latar waktu yang diambil yaitu tahun 1989 dimana konflik antara Amerika Serikat dan Soviet sedang berlangsung. Arma Reforger kemungkinan bakal memiliki kompleksitas yang lebih rendah dibanding seri sebelumnya. Ini akan membuat Arma Reforger lebih dapat diterima baik untuk player lama maupun player baru.

Bohemia Interactive berharap komunitas modder Arma tetap hidup meskipun engine yang digunakan pada Arma Reforger merupakan engine baru yang berbeda dari seri pendahulunya. Dengan begini ketika Arma 4 rilis, komunitas modder sudah terbiasa dengan tool pada engine Enfusion.

Bocoran tersebut juga menekankan bahwa Bohemian Interactive masih bekerja sama dengan Komite Palang Merah Internasional seperti yang telah mereka lakukan di DLC Laws of War Arma 3. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan seri Arma sebagai franchiseanti-war humanitarian focus” yang bertujuan untuk mengenalkan lebih luas sekaligus mempromosikan Hukum Kemanusiaan Internasional melalui media game.

Baca Juga : Jadi Game Free To Play, Profit PUBG Meningkat

Sekilas Tentang Game Arma

Arma (Armed Assault) merupakan game FPS simulasi perang yang dikembangkan oleh Bohemian Interactive. Hal yang membedakan game Arma dengan game simulasi perang lainnya yaitu kompleksitas yang dibawakan. Di Arma player akan membutuhkan kerjasama dan perencanaan yang matang dalam menyelesaikan misi. Berbeda dengan game – game seperti Call of Duty atau pun Battlefield dimana player dapat bermain layaknya tokoh Rambo.

Ikuti berita lainnya mengenai game hanya di Gamefinity. Jangan lupa buat yang mau top up untuk game kesayangan bisa banget klik gamefinity.id