Tag Archives: survival

Ark 2 Ditunda Lagi, Ark Versi Remaster Rilis Agustus

GAMEFINITY.ID, Bandung – Studio Wildcard resmi mengumumkan bahwa Ark 2, sekuel dari Ark: Survival Evolved, kembali mengalami penundaan hingga tahun depan. Pada saat yang sama, pihaknya juga mengumumkan versi remaster dari Ark: Survival Evolved yang akan rilis di konsol next-gen dan PC Agustus ini.

Ark: Survival Evolved pertama kali rilis sebagai early access pada 2015 sebelum meluncur secara resmi pada 2017. Game survival tersebut mendapat komentar beragam, mulai dari pujian terhadap dunianya hingga kritikan karena tingkat kesulitannya. Saat early access, game tersebut mencapai angka penjualan cukup tinggi, yaitu 5,5 juta kopi per Agustus 2016 untuk versi PC dan Xbox One.

Penggemar tentu memiliki harapan tinggi terhadap sekuelnya, Ark 2, karena hal ini. Sekuel tersebut diumumkan pertama kali saat The Game Awards 2020 dan juga dibintangi oleh Vin Diesel.

Ark 2 Resmi Ditunda Hingga 2024

Ark 2 Vin Diesel
Vin Diesel dan Auli’i Cravalho turut memerankan dan mengisi suara karakter di Ark 2

Dalam laman resminya, Studio Wildcard mengumumkan penundaan Ark 2 hingga akhir 2024. Mereka menjelaskan bahwa terdapat tantangan dalam mengembangkan game terbarunya itu menggunakan Unreal Engine 5. Mereka memastikan keputusan ini menjadi keputusan tepat demi memuaskan pemain.

“Tujuan kami untuk membuat Ark 2 menjadi game yang bisa menjadi terbaik dan menyediakan pengalaman memuaskan bagi pemain. Unreal Engine 5 merupakan teknologi relatif baru bagi kami (dan semua pengembang), dan kami bertujuan untuk menggunakan teknologi mutakhir ini untuk mencapai potensi penuh sambil membuat sebuah game dengan hasil yang belum pernah tercapai di Studio Wildcard,” tulis Studio Wildcard.

Ditambah, Studio Wildcard juga memastikan Ark 2 tidak akan memiliki backward compatibility karena tantangan ini. Alhasil, Ark 2 tidak akan rilis di Xbox One dan PlayStation 4.

Baca juga:

Game Besar yang Diumumkan di Xbox & Bethesda Games Showcase 2022

Versi Remaster Ark: Survival Evolved, Ark: Survival Ascended, Rilis Agustus 2023

Ark: Survival Ascended before Ark 2

Studio Wildcard juga mengumumkan mereka akan merilis versi baru atau remaster dari Ark: Survival Evolved untuk PC dan konsol next-gen, yaitu Ark: Survival Ascended. Based game-nya sudah termasuk The Island, Survival of the Fittest (battle royale spin-off), dan semua DLC map non-canon yang akan ditambah satu per satu.

Game tersebut akan menghadirkan fitur multiplayer cross-platform, cross-progression, dan cross-platform modding didukung oleh Overwolf. Ditambah, terdapat pula grafis dan performa yang lebih mutakhir daripada pendahulunya.

Khusus pengguna PC dan Xbox Series X|S, Ark: Survival Ascended hanya dapat diperoleh dengan membeli Ark Respawned Bundle. Bundle tersebut berisi Ark: Survival Ascended dan Ark 2 dan hanya tersedia selama satu tahun mulai akhir Agustus ini. Ditambah, bundle tersebut sudah termasuk akses eksklusif closed beta Ark 2 selama satu bulan tahun depan. Pengguna PlayStation 5 dapat membeli Ark: Survival Ascended sebagai game standalone pada peluncurannya Agustus ini. Pack DLC nanti akan tersedia secara terpisah di platform masing-masing.

Studio Wildcard juga berencana untuk merilis expansion pack yang berisi cerita canon baru untuk Ark: Survival Ascended. DLC tersebut akan menghadirkan empat creature baru dan akan rilis kuartal keempat 2023.

Sementara itu, adaptasi serial animasinya, Ark: The Animated Series, sedang berada di tahap post-production. Studio Wildcard akan mengumumkan detail terbarunya nanti, termasuk platform dan jadwal rilisnya. Ark 2 akan rilis tahun 2024, sementara Ark: Survival Ascended akan meluncur Agustus 2023.

Project Astrid, Project Game Buatan Shroud dan Sacriel

GAMEFINITY.ID, Bandung – Project astrid adalah sebuah proyek pembuatan game AAA buatan  Shroud dan Sacriel. Kedua orang itu merupakan streamer terkenal di Twitch dengan ratusan ribu hingga jutaan pengikut. Siapa sangka keduanya tengah mengerjakan game buatan mereka sendiri. Mereka telah bekerja sama dengan sebuah studio asal Inggris untuk mengerjakan game AAA bergenre survival yang berjudul Project Astrid.

Shroud merupakan mantan atlet esports Counter-Strike: Global Offensive sebelum menjadi streamer secara full-time. Sementara Sacriel merupakan content creator yang sering melakukan stream Escape from Tarkov dan Rainbow Six Siege.

Project Astrid, Game Buatan Shroud dan Sacriel

Shroud and Sacriel Project Astrid
Shroud dan Sacriel umumkan game buatan mereka sendiri, Project Astrid

Shroud dan Sacriel pertama kali mengumumkan Project Astrid pada 16 Maret lalu. Mereka bekerja sama dengan Splash Damage, studio asal Inggris, untuk membuat sebuah game survival open world. Shroud juga membagikan detail lebih lanjutnya saat livestream di Twitch. Pihak Splash Damage juga ikut membagikan informasi lebih lengkap di press release-­nya.

Project Astrid digadang-gadang sebagai game impian bagi Shroud dan Sacriel. Game tersebut merupakan game PC yang berfokus pada imersi. Unreal Engine 5 mereka andalkan dalam pengembangan game ini untuk menghadirkan grafik yang menakjubkan.

Shroud menyebut Project Astrid sudah dikembangkan selama hampir dua tahun. Tentunya kedua streamer itu sudah terlibat dalam tahap pengembangan awalnya

Splash Damage juga sudah tidak asing dengan dunia game. Pengembang tersebut terkenal dengan berbagai judul FPS multiplayer seperti Enemy Territory dan Brink. Dengan pengalaman seperti itu, Splash Damage kemungkinan akan menjadikan Project Astrid sebagai game online.

Baca juga: Persona 5: The Phantom X Resmi Diumumkan untuk Mobile

Menyusul Deretan Streamer Lain yang Membuat Game Sendiri

Shroud dan Sacriel masuk dalam daftar streamer yang membuat game-nya. Mereka menjadi satu lagi content creator yang terlibat langsung dalam pengembangan dan publikasi sebuah game.

Contoh lain game buatan content creator lain meliputi Deaddrop dari Midnight Society milik Dr. Disrespect, sebuah game dari YouTuber Dunkey, dan Project X dari organisasi esports terkenal 100 Thieves.

Masih belum banyak diketahui tentang Project Astrid. Setidaknya, game tersebut sedang dikembangkan untuk PC, bukan tidak mungkin juga versi konsolnya tengah dikembangkan. Shroud sudah memastikan game buatannya itu tidak akan menggunakan NFT.

Life is not Auto Game Rhythm Survival akan Hadir di STEAM

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Life is not Auto digadang-gadang merupakan game rhythm survival yang berdasar dengan metode timing game.  Dimana pemain secara manual akan mengontrol organ internal karakter untuk menjaga agar mereka tetap bertahan hidup.

Setiap tombol di keyboard menunjukkan untuk organ yang berbeda-beda, dan tugas pemain adalah mempertahankan kehidupan karakter dengan menekan tombol yang sesuai dengan organ yang terpampang sebagai respon kepada ketukan music.

Baca juga: Review Wild Hearts, RPG Hunter dengan Beast yang Makin Keren

Life is not Auto Game Rhythm Survival akan Hadir di STEAM

Developer indie Bold Fish memberikan akses bagi pengguna game STEAM untuk dapat merasakan game Life is not Auto yang merupakan game rhythm survival di tahun 2023 ini. Game ini dijadwalkan rilis pada akhir tahun 2023. Life is not Auto akan hadir dalam 11 bahasa, sudah termasuk dengan Inggris, Prancis, jerman, dan Spanyol.

Uniknya dari game ini adalah penggabungan elemen ritme dengan mekanisme survival yang menarik di dalamnya.  Karakter juga diberi sebuah stats yang terdiri atas status stress, hasu, dan lapar, status yang mempengaruhi mereka untuk bertahan hidup. Sejauh pemain bermain, seiring kemajuan progress game, makin banyak juga objek yag membutuhkan perhatian dari player.

Simulasi Bertahan Hidup dengan Gaya Rhythm

Life is not Auto Game Rhythm Survival akan Hadir di STEAM

Life is not Auto lebih tepat dikenal sebagai timing game. Pemain akan mengontrol sejumlah organ karakter agar tetap hidup dan hidup lebih lama.

Kesalahan kecil saja dapat menyebabkan penyakit atau kematian dengan sangat mudah. Kendalikan organ karakter satu per satu dan buat pilihan yang bijak setiap menjadikan karakter sehat dan dapat bertahan hidup lebih lama.

Life is not Auto menggunakan 7 tombol dan 3 metode control untuk mengendalikan organ karakter. Pemain tidak diizinkan untuk berhenti bergerak menyentuh keyboard, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan karakter.

Life is not Auto Game Rhythm Survival akan Hadir di STEAM

Pemain juga akan meneukan setidaknya 2 pilihan dalam penilaian. Penilaian baik dan burk yang harus ditentukan kurang dari 3 detik. Hati-hati dengan pilihannya, beberapa pilihan berakibat fatal untuk karakter.

Selain mengelola kerja organ tubuh karakter, pemain juga akan mengontrol stress, haus, dan lapar karakter. Tiga elemen ini juga berpengaruh terhadap kesehatan karakter, selain itu juga berperan penting dalam mekanisme organ yang dikendalikan.

Update informasi menarik lainnya seputar anime dan game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Magical Girl Raising Project Restart Dapat Adaptasi Anime

GAMEFINITY.ID, Bandung – Magical Girl Raising Project Restart akhirnya akan mendapat adaptasi anime. Kabar tersebut diumumkan saat perayaan hari jadi ke-10 franchise light novel itu. Ini menjadi kabar gembira bagi penggemar setianya yang sudah menunggu selama kurang lebih enam tahun setelah anime pertama franchise tersebut selesai tayang.

Mengenal Magical Girl Raising Project, Permainan Magical Girl yang Berujung Hidup dan Mati

Magical Girl Raising Project merupakan seri light novel karya Asari Endou dengan ilustrasi oleh Maruino. Seri light novel tersebut pertama kali terbit oleh Takarajimasha pada 8 Juni 2012 melalui imprint Kono Light Novel ga Sugoi! Bunko. Sejauh ini, terdapat 15 volume yang sudah terbit.

Magical Girl Raising Project
Magical Girl Raising Project pertama kali tayang musim gugur 2016

Serial anime pertamanya, Magical Girl Raising Project, tayang pada musim gugur 2016 dan mengadaptasi volume pertama. Lerche menjadi studio yang bertanggung jawab di balik serial anime pertama dari franchise tersebut.

Seri light novel bergenre dark fantasy itu berlatar tempat sebuah dunia di mana sebuah game berjudul Magical Girl Raising Project menjadi viral dan populer. Game itu dapat mengubah sebagian kecil pemainnya menjadi magical girl dengan kekuatan unik untuk menolong orang lain.

Namun, administrasi game tersebut tiba-tiba mengumumkan mereka harus memotong jumlah magical girl menjadi setengah karena krisis energi magis. Awalnya, ke-16 magical girl itu harus mengumpulkan Magical Candy sebanyak mungkin demi menghindari eliminasi. Lama kelamaan, permainan tersebut berujung menjadi pertarungan mematikan demi bertahan hidup.

Baca juga: Seven Deadly Sins Dapatkan Adaptasi Anime Terbaru Tahun 2023

Hiroyuki Hashimoto Kembali Menjadi Sutradara

Sutradara serial anime pertama franchise tersebut, Hiroyuki Hashimoto, kembali dipercaya sebagai sutradara. Kabar itu ia umumkan pertama kali melalui Twitter resminya. Belum diketahui apakah Lerche akan kembali memproduksi serial anime tersebut.

Magical Girl Raising Project Restart akan mengadaptasi Restart arc, yaitu volume 2 dan 3 dari light novel-nya. Dengan kata lain, serial anime tersebut menjadi season kedua atau sekuel dari Magical Girl Raising Project.

Kali ini, ke-16 magical girl baru dikumpulkan untuk menghadapi tantangan bertingkat tinggi. Setiap tiga hari, ponsel mereka akan menarik magical girl tersebut masuk ke dalam sebuah simulasi RPG, di mana mereka harus bekerja sama untuk mengalahkan musuh, memecahkan teka-teki, dan mendapat Magical Candy. Hadiah untuk menyelesaikan tantangan itu sebesar 10 miliar yen. Jika HP magical girl itu menjadi 0, mereka akan tereliminasi dan terbunuh.

Sejauh ini, belum ada informasi lebih lanjut kapan serial anime Magical Girl Raising Project akan tayang. Setidaknya, penggemar yang sudah menyaksikan seri pertamanya bisa bernapas lega ketiga serial anime ini mendapat kepastian tentang kelanjutannya.

Konyol! The Day Before Alami Penundaan Lagi!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Mulai dari mendadak menjadi game paling banyak di-wishlist hingga sederetan kontroversi, The Day Before sudah memicu kekhawatiran dan kritikan. Fntastic selaku pengembangnya sempat berjanji akan menampilkan cuplikan gameplay lebih lanjut. Nyatanya, mereka kembali menunda dari tanggal rilis 1 Maret 2023 karena sebuah alasan konyol!

Alami Penundaan Pertama Kali Hingga Picu Kontroversi

Sebelumnya, The Day Before benar-benar mencuri perhatian semenjak pengumuman perdananya. Alhasil, pemain yang ingin memainkannya berbondong-bondong memasukkan game tersebut di-wishlist di Steam. Game survival MMO itu mendadak menjadi game yang paling banyak di-wishlist.

The Day Before delayed again trademark
The Game Before sudah picu kontroversi bahkan sebelum rilis

Awalnya, game besutan Fntastic itu akan rilis 21 Juni 2022. Namun, Fntastic memutuskan untuk menundanya hingga 1 Maret 2023 dengan alasan ingin menggunakan engine Unreal Engine 5.

Lebih buruk lagi, Fntastic picu kontroversi karena mengandalkan relawan untuk membuat game tersebut. Banyak di antara mereka tidak dibayar sama sekali. Terlebih, track record Fntastic juga memicu netizen skeptis.

Baca juga: Alasan The Day Before Berpotensi Jadi Game Terburuk 2023

Alasan Penundaan The Day Before Ternyata…

Pada 25 Januari 2023, laman The Day Before di Steam tiba-tiba menghilang. Ini memicu tanda tanya bagi netizen, terutama pemain yang sudah penasaran dengan game-nya. Padahal sebelumnya Fntastic sudah berjanji akan menunjukkan cuplikan gameplay yang sesungguhnya setelah banyak dikritik.

Fntastic akhirnya buka suara begitu kabar ini beredar di dunia maya. Mereka mengungkap sebuah alasan konyol di balik hilangnya laman The Day Before di Steam. Masalah trademark diklaim sebagai pemicu utamanya.

“Sebelum perilisannya, Steam memblokir game kami karena permintaan seorang individu, karena nama The Day Before. Seperti yang diketahui, game kami pertama kali diumumkan pada tahun 2021. Saat pengumuman tersebut, trademark tersebut masih tersedia. Setelah pengumuman tersebut, seorang individu ternyata mengajukan permohonan judul The Day Before di Amerika Serikat sebelum kami,” tulis Fntastic melalui akun Twitter-nya.

Fntastic kemudian membagikan link yang dimaksud. Berdasarkan link tersebut, nama The Day Before sudah diklaim oleh Sun Jae Lee. Lee telah mengajukan nama tersebut pada Mei 2021 sebelum akhirnya terdaftar pada 1 November 2022.

Karena alasan ini, Fntastic tidak memiliki pilihan lain selain menunda The Day Before hingga 1 November 2023. Mereka berharap dapat menyelesaikan masalah trademark tersebut dengan meminta untuk menghubungi Sun Jae Lee. Alhasil, video gameplay yang sudah dijanjikan terpaksa mengalami penundaan.

Masalah trademark yang memicu laman Steam-nya dihapus dapat dikatakan sangat konyol. Fntastic sudah berjanji pada penggemar bahwa mereka akan menampilkan video gameplay. Tentu saja penggemar semakin curiga bahwa game ini berpotensi menjadi scam. Bukan tidak mungkin lagi The Day Before akan berakhir menjadi vaporware atau game yang tidak pernah rilis.

Alasan The Day Before Berpotensi Jadi Game Terburuk 2023

GAMEFINITY.ID, Bandung – The Day Before menjadi salah satu game yang mencuri perhatian akhir-akhir ini. Game MMO survival horror itu telah menjadi game yang paling banyak di-wishlist di Steam tahun lalu. Ironisnya, saat ini banyak pihak berpendapat bahwa game besutan Fntastic itu berpotensi menjadi game terburuk pada tahun 2023.

The Day Before Mendadak Jadi Game yang Paling Banyak di-wishlist di Steam

The Day Before visual
Visual di trailer perdana The Day Before tuai sambutan hangat

Fntastic pertama kali mengungkap The Day Before dengan trailer perdana dan preview gameplay-nya. Trailer tersebut menunjukkan game tersebut terlihat seperti kombinasi The Division dan The Last of Us. Penungkapan itu langsung mencuri perhatian pemain. Mendadak, game tersebut menjadi game yang paling banyak di-wishlist di Steam.

Penundaan Hingga Kontroversi Relawan

Awalnya, game open world MMO survival horror itu dijadwalkan rilis 21 Juni 2022. Akan tetapi, Fntastic selaku pengembang mengungkap bahwa The Day Before harus tertunda hingga 1 Maret 2023. Alasannya, pihak pengembang ingin berganti menggunakan Unreal Engine 5 untuk membuat gameplay-nya lebih fantastik lagi.

Baca juga: Sudah Ditunggu, The Day Before Ditunda Rilisnya Hingga 2023

Akhir Juni 2022, Well Played mengungkap Fntastic mengandalkan para relawan untuk menyelesaikan game-nya. Kabar ini memicu kontroversi dari berbagai pihak. Pasalnya, relawan yang dimaksud adalah relawan yang dibayar dan tidak dibayar. Banyak dari para relawan itu tidak dibayar.

Anehnya, pihak Fntastic sendiri mengaku tim mereka terdiri dari banyak relawan, termasuk mereka yang dibayar. Setiap relawan tersebut akan mendapat sertifikat partisipasi dan kode gratis, namun tidak akan dibayar sebagai kompensasi.

Jejak Rekam Fntastic

Pengungkapan The Day Before hingga keberhasilannya menjadi game terbanyak di-wishlist di Steam membuat publik bertanya-tanya. Fntastic sendiri merupakan pengembang indie yang baru berkecimprung di pasar game AAA. Pasalnya, pengembang tersebut bukan menjadi pengembang sebesar Ubisoft atau Krafton.

Channel YouTube Force Gaming mengungkap jejak rekam Fntastic sebagai pengembang sangat buruk. Sebelum The Day Before, mereka memiliki tiga judul game yang pernah dikembangkan, yaitu The Wild Eight, Dead Dozen, dan Propnight. Ketiganya sudah dapat dikatakan terabaikan.

The Day Before The Wild eight
The Wild Eight

Game pertama mereka, The Wild Eight, merupakan top down survival action berlatar di Alaska. Begitu game itu rilis sebagai early access di Steam pada Februari 2017, awalnya pemain memberikan ulasan positif. Namun, Fntastic menjual hak game tersebut karena konflik internal dengan mitranya.

The Day Before Dead Dozen
Dead Dozen

Dead Dozen menjadi game keduanya. Game FPS horror itu melibatkan tim beranggotakan hingga empat pemain untuk keluar dari sebuah piramid misterius. Dead Dozen pertama kali rilis sebagai early access pada Maret 2018. Tidak seperti The Wild Eight, Dead Dozen mendapat kritikan buruk pada awal peluncurannya. Karena hal ini, mereka memutuskan untuk menghentikan dukungannya tiga bulan kemudian.

The Day Before Propnight
Propnight

Propnight menjadi game ketiga dari Fntastic yang dirilis saat pengumuman The Day Before. Pada dasarnya Propnight memiliki konsep yang mirip dengan Dead by Daylight. Namun, game tersebut mendapat ulasan negatif karena bug bertebaran. Setidaknya, Propnight terakhir kali mendapat patch pada 1 Januari 2023.

Rilis Trailer Gameplay RTX yang Minim Gameplay, The Day Before Kembali Picu Kritik

Jejak rekam Fntastic tentu mengundang kritikan dan kekhawatiran terhadap nasib The Day Before ke depannya. Kemungkinan besar, game MMO survival horror itu akan bernasib sama dengan ketiga game sebelumnya, terabaikan dan mendapat ulasan buruk.

Fntastic berani merilis trailer gameplay untuk memamerkan grafik dari Nvidia RTX. Seperti sebelumnya, trailer itu memamerkan grafik yang realistis terhadap dunia game itu.

Warganet langsung mengkritik habis-habisan trailer itu. Mereka mengatakan trailer gameplay itu sama sekali tidak memamerkan lebih banyak gameplay, melainkan berfokus pada grafik yang sangat menawan dan realistis. Tidak sedikit pula yang mengecap The Day Before sebagai calon game terburuk tahun 2023 atau bahkan sebuah scam besar.

The Day Before sempat disusul Stray sebagai game yang paling banyak di-wishlist. Saat ini, Hogwarts Legacy menyusul game besutan Fntastic itu dan langsung menjadi game premium terlaris saat ini.

Baca juga: Belum Rilis, Hogwarts Legacy Jadi Game Terlaris di Steam

Dengan jadwal perilisan 1 Maret 2023 semakin dekat, apakah The Day Before akan membungkam skeptisme pemain? Ataukah game ini menjadi satu lagi kegagalan bagi Fntastic?