GAMEFINITY.ID, Bandung – Genshin Impact telah menjadi salah satu game tersukses akhir-akhir ini. Game MMORPG open world buatan Hoyoverse itu tersedia sebagai game free to play di PC, mobile, PlayStation, dan Xbox.
Sejak perilisannya, Genshin Impact telah mendapat berbagai pujian dari pemain dan kritikus. Bahkan, mereka juga membandingkannya dengan The Legend of Zelda: Breath of the Wild.
Genshin Impact versi Switch Masih Belum Rilis!
Sejauh ini pengguna Nintendo Switch belum dapat menikmati game berlatarkan dunia fantasi Tevyat itu. Sebelumnya, pihak MiHoYo (sekarang Hoyoverse sebagai pengembang versi global) merilis teaser pada 2020 bahwa Genshin Impact juga akan dirilis di Nintendo Switch bersama dengan PC, mobile, PlayStation, dan Xbox.
Namun, sejauh ini belum ada kabar lebih lanjut kapan pengguna Switch dapat menikmati game tersebut. Terlebih, Genshin Impact telah dirilis di layanan cloud Nvidia GeForce Now sebagai limited beta pada awal tahun ini. Karena hal ini, berbagai rumor bertebaran di media sosial. Terdapat kekhawatiran bahwa Hoyoverse mengurungkan niatnya untuk merilis Genshin Impact di Switch. Alasannya berupa masalah teknis dalam pengembangan. Terlebih, dilaporkan juga bahwa Hoyoverse kesulitan mengembangkannya karena hardware Switch.
Hoyoverse Bantah Rumor Genshin Impact Versi Switch Batal
Pengguna Switch tidak perlu khawatir! Pasalnya, pihak Hoyoverse mengeluarkan penyataan bahwa Genshin Impact versi Switch masih dalam proses pengembangan. Otomatis, mereka membantah rumor mereka tidak jadi merilisnya di Switch.
Hoyoverse mengeluarkan pernyataannya pada GoNintendo, “[Genshin Impact] versi Switch masih dalam proses pengembangan, dan kami akan mengeluarkan informasi lebih lanjut,”
Sayangnya, belum ada kepastian kapanversi Switch akan rilis. Semoga pihak Hoyoverse dapat menepati janjinya untuk merilis Genshin Impact untuk pengguna Switch nanti. Mungkin pemain harus beradaptasi dengan kontrol di Switch untuk bermain secara leluasa nanti.
Sementara itu, game buatan Hoyoverse itu masih konsisten mengeluarkan update konten terbarunya untuk memuaskan pemain. Meski begitu, Hoyoverse mengumumkan update versi 2.7 harus tertunda.
Untuk update terbaru Genshin Impact, pantau terus di Gamefinity!
GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Konsol handheld besutan Nintendo, Nintendo Switch Lite, dilaporkan tidak akan mendukung tabletop mode untuk beberapa game dari konsol pendahulunya, Nintendo Switch. Dikutip dari laman web Nintendo Life, konsol ini juga dilaporkan tidak dapat digunakan untuk memainkan beberapa judul game Nintendo seperti Nintendo Switch Sports. Meski begitu, konsol ini masih mendukung untuk memainkan game dengan gyro aiming seperti Fortnite, Splatoon 2, hingga DOOM.
Rilis pertama kali pada September 2019, Nintendo Lite ditujukan untuk para gamer kasual yang memang ingin memainkan game untuk bersantai. Oleh karena itu, konsol tersebut hadir dengan tawaran harga yang lebih rendah daripada Nintendo Switch, dan menjadikannya sebagai konsol portable-only layaknya Nintendo 3DS.
Berbeda dengan konsol Switch standar dan OLED, kontroler di Switch Lite terpasang langsung ke bagian body. Jadi akan ada beberapa judul game yang mungkin memerlukan Joy-Con tambahan, untuk dapat memainkannya. Dan tidak hanya itu, Switch Lite juga sengaja dibuat dengan tanpa dukungan Docked Mode. Yang artinya, pemain tidak akan bisa menyambungkan konsol ini dengan layar tv seperti konsol Switch standar maupun OLED.
Nintendo Switch Sports merupakan game keluarga terbaru dari Nintendo, yang resmi dirilis pada akhir April kemarin. Meski ditujukan untuk konsol Nintendo Switch, game ini tidak dapat dimainkan menggunakan konsol Switch Lite. Jika pemain menjalankan game tersebut dengan Switch Lite, pemain sistem akan langsung meminta pemain untuk menyambungkan konsol mereka ke layar televisi.
“Untuk orang-orang yang berencana menggunakan tabletop mode dengan Switch Sports atau menggunakannya di Switch Lite, game ini akan memaksa mode TV untuk multiplayer lokal” tulis akun Twitter Akfamilyhome (@Akfamilyhome).
Selain game Nintendo Switch Sports, berikut adalah daftar judul game yang juga tidak mendukung mode tabletop untuk konsol Switch Lite:
• 1-2-Switch • Just Dance • Super Mario Party • Fitness Boxing • Fitness Boxing 2: Rhythm & Exercise • Ring Fit Adventure • Nintendo Switch Sports • Nintendo Labo
Meski tidak mendukung mode tabletop, beberapa judul game di atas masih dapat dimainkan dalam mode multiplayer lokal, dengan menggunakan Joy-Con tambahan.
GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Zelda Breath of The Wild 2 dinilai terlalu bagus untuk sebuah game Nintendo Switch.
Berdasarkan laporan dari situs GamesRadar, tiga orang pakar dari channel YouTube Digital Foundry yaitu Richard Leadbetter, John Linneman, dan Alex Battaglia, mengatakan bahwa sekuel dari game Zelda Breath of The Wild mungkin akan cukup berat untuk dijalankan dalam konsol handled, Nintendo Switch.
Teori ini mereka sampaikan dalam sebuah video, yang membedah trailer baru dari game tersebut. Dimana ketiganya menemukan beberapa detail yang menunjukkan bahwa game ini mungkin akan terlalu besar jika dimainkan menggunakan konsol Nintendo Switch.
“Trailer ini menarik karena menurut saya kualitas gambarnya cukup bagus,” Ucap Linneman. “Saya sedikit terkejut dengan betapa tajam dan jernihnya tampilan ini dibandingkan dengan aslinya pada umumnya.” Tambahnya.
Sementara Battaglia berpendapat bahwa, potongan kamera dalam trailer tersebut memiliki poin anti-aliasing yang sangat sempurna untuk sebuah game baru di konsol Switch. Awan volumetrik yang ada dalam rekaman juga sepertinya akan cukup sulit untuk dijalankan oleh Switch yang sekarang.
“Bisa jadi (akan ada) Switch (generasi) berikutnya, bisa jadi mereka membuat trailer dengan resolusi lebih tinggi dan pengaturan lebih tinggi,” kata Battaglia.
Dengan kualitas trailer yang sebaik Ini, tentu saja akan menjadi perdebatan apakah trailer sekuel Breath of the Wild benar-benar berjalan di Nintendo Switch, ataukah ini merupakan pertanda akan hadirnya Nintendo Switch generasi baru.
Meski sangat mungkin bahwa Nintendo menembuat kualitas trailer yang lebih baik daripada game finalnya, Linneman sempat mencatat bahwa Nintendo biasanya tidak melakukan aksi pemasaran semacam ini. Jadi sepertinya rumor akan kehadiran Nintendo Switch Pro masih akan terus beredar untuk sekarang
Dalam beberapa tahun terakhir, rumor akan datangnya konsol generasi selanjutnya atau Nintendo Switch Pro masih terus bergulir. Bahkan rumor ini selalu menjadi trending topik di setiap event Nintendo Direct.
Menanggapi rumor ini, pihak Nintendo sendiri sempat menyampaikan klarifikasi mereka dalam sebuah wawancara dengan salah satu media massa di Jepang, Nikkei.
Dimana Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa, menjelaskan bahwa meskipun departemen R&D (riset dan pengembangan) sedang mengerjakan penerus baru dari Nintendo Switch, tetap saja akan membutuhkan waktu hingga “beberapa tahun” lagi untuk dapat mengumumkannya kepada publik.
Dalam kutipannya, Furukawa juga menggarisbawahi sesuatu yang sangat penting tentang filosofi perangkat keras Nintendo yaitu: “Pada akhirnya, faktor penentu apakah suatu produk akan dikomersialkan atau tidak adalah apakah produk tersebut dapat menciptakan pengalaman baru.”.
Nintendo memang terkenal sangat jarang meluncurkan produk baru hanya karena beberapa teknologi prosesor atau memori baru telah hadir. Sebaliknya, tim desain mereka lebih termotivasi untuk memberikan pengalaman baru bagi pengguna, melalui penggunaan komponen yang murah dan tersedia secara luas secara inovatif, bahkan lebih baik.
Sebagian besar penggemar Nintendo akan akrab dengan filosofi yang diuraikan oleh insinyur legendaris Nintendo, Gunpei Yokoi, yang berbunyi “Pemikiran lateral dengan teknologi layu”.
Karyanya, GameBoy, yang menggunakan prosesor kuno dan layar monokrom, berhasil terjual hingga lebih dari 118 juta unit. Sementara Nintendo Wii adalah sebuah dekoder tv dengan sensor gerak sebagai pengontrolnya.
Meski ada peluncuran perangkat keras baru, Nintendo tidak akan tertarik untuk mengembangkannya, jika perangkat tersebut tidak dapat memberikan sesuatu yang benar-benar baru bagi pengguna. Dan karena Switch masih dapat mendukung jutaan penjualan game, Nintendo akan tetap menjadikannya sebagai platform aktif perusahaan.
GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Nintendo, sebuah merk dagang yang telah terjun dalam dunia game sejak abad ke-20. Pastinya setiap orang yang suka atau bahkan hanya tahu tentang dunia game mengenal nama Nintendo. Saat ini, setiap orang mengenal Nintendo dengan produk mereka yaitu Nintendo Switch yang dapat dikatakan mereevolusi dunia Handheld Console. Nintendo Switch sendiri merupakan konsol game bertipe Hybrid dimana ia dapat dijadikan Handheld Console maupun konsol biasa layaknya Playstation 4 dan XBOX One. Namun, kalau kita kembali ke masa lalu, sebenarnya Nintendo sudah memiliki pengaruh yang besar terhadap industri Handheld Console. Mari kita ulas dari awal ide bagaimana Handheld Console bisa tercipta.
Gagasan Handheld Pertama
Penampilan Nintendo Game & Watch | Wikipedia Commons
Jepang, tidak dapat dipungkiri bahwa Jepang merupakan salah satu negara yang berpengaruh besar dalam industri game dunia. Dari sini kita berkenalan dengan seseorang bernama Gunpei Yokoi, seorang desainer yang bekerja untuk Nintendo. Saat ia berada di Shinkansen, kereta cepat di Jepang, ia melihat seseorang sibuk menghibur dirinya dengan memainkan kalkulator. Disini, Gunpei memiliki ide untuk membawa game ke genggaman tangan yang dapat dibawa kemana saja.
Pada tahun 1981, Gunpei mendesain Game&Watch yang menjadi handheld console pertama yang ia ciptakan. Konsol ini memiliki layar yang hampir sama atau bahkan memiliki satu konsep yang sama dengan kalkulator yang sederhana dan juga hanya berisi satu game setiap konsolnya. Konsol ini memiliki berbagai macam game mulai dari Mario Bros, Snoopy, dan Donkey Kong Jr. Pengembangan konsol ini berlanjut hingga tahun 1991. Namun, Nintendo juga meluncurkan Game&Watch Super Mario Bros dan Legend of Zelda pada tahun 2020 dan 2021. Game&Watch sendiri laku sebanyak 43 juta unit di seluruh dunia.
Game Boy Series
Game Boy Versi Pertama Milik Nintendo | Wikipedia Commons
Berlanjut ke seri legendaris yang sudah ada di pikiran setiap orang saat ini, Game Boy Series. Saya membagi dua Game Boy Series yang akan kita bahas kali ini yaitu Game Boy Series dan Game Boy Advance Series. Mari kita mulai pembahasan tentang seri yang rilis sebelum abad ke-21 ini.
Game Boy petama kali diluncurkan pada tahun 1989, menjadi Handheld Console pertama Nintendo yang menggunakan sistem kartrid sehingga para pemain dapat membeli kartridnya saja untuk bermain game lain tanpa membeli konsol baru seperti Game&Watch. Game Boy pertama hadir dengan layar hijau dengan desain persegi panjang meninggi. Game yang dapat dimainkan pada konsol ini diantaranya Super Mario Land, Kirby Dream land, dan sang legendaris, Tetris.
Pada 1996, Game Boy Pocket dirilis oleh Nintendo dengan hadirnya teknologi layar terbaru yang membawa layar hitam putih yang dapat dilihat lebih baik ketimbang layar hijau milik Game Boy. Game Boy Pocket hadir dengan ukuran yang jauh lebih kecil ketimbang Game Boy pendahulunya sehingga lebih mudah dibawa kemana saja. Game yang dapat dimainkan pada konsol yang mengusung layar baru ini diantaranya adalah Pokemon Red and Blue. Pada 1998 Game Boy Light yang punya desain yang sama dengan Game Boy Pocket rilis secara ekslusif di Jepang, konsol ini menghadirkan layar yang dibarengi dengan backlight untuk mengatasi masalah Game Boy berlayar hijau yang susah dilihat dalam gelap.
Konsol terakhir pada seri ini adalah Game Boy Color yang menghadirkan teknologi layar yang dapat menghasilkan warna. Dengan desain yang mirip dengan Game Boy Pocket, game ini telah memiliki support untuk memainkan game Game Boy yang telah diwarnai seperti Pokémon Gold, Silver, dan Crystal serta Legend of Zelda Oracle of Seasons and Oracle of Ages. Seluruh Game Boy Series laku sebanyak 118 Juta unit dan menjadi salah satu Handheld Console terlaris hingga saat ini.
Virtual Boy merupakan salah satu Handheld Console “gagal” milik Nintendo yang dirilis pada 1996. Meskipun konsol ini menjadi salah satu pelopor dalam teknologi VR, namun grafis yang ditawarkan konsol ini terkesan membuat seseorang pusing karena grafis yang dibawa berwarna monokrom merah. Konsol ini hanya terjual kurang dari satu juta unit dan menjadi produk gagal milik Nintendo.
Game Boy Advance Series
Game Boy Advance Versi Original yang Dirilis pada 2001 | Wikipedia
Pasti kalian familiar dengan istilah GBA, ya, GBA merupakan singkatan dari Game Boy Advance yang pada saat itu merupakan Handheld Console yang dapat menjalankan game SNES karena kesamaan port yang dimiliki. GBA rilis pada tahun 2001 yang memiliki nama “Advance” dikarenakan adanya tombol L dan R disisi atasnya.
Varian lainnya adalah GBA SP yang memiliki desain seperti Nintendo DS yaitu flip. GBA SP memiliki teknologi yang tidak dimiliki oleh GBA biasa yaitu rechargeable battery. Pada 2005, GBA Micro rilis dengan desain yang sama namun dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari GBA biasa. Penjualan konsol GBA Micro sendiri tidak dapat dikatakan baik karena dimatikan oleh saudaranya sendiri, Nintendo DS. Namun, penjualan total dari 3 konsol GBA tersebut berhasil meraih angka lebih dari 80 juta unit yang menempatkan mereka juga dalam list Handheld Console terlaris sepanjang masa.
Nintendo DS Family
Desain Nintendo DS dengan Teknologi Dual Screen Miliknya | Wikipedia
Kalian ingat kembali, bagaimana Nintendo DS yang rilis pada tahun 2004, Handheld Console paling laris di dunia dengan penjualan lebih dari 150 juta unit, merevolusi dunia Handheld Console dengan layar touch screen, mikrofon, kapabilitas untuk terhubung dengan Wifi, serta kartrid game lebih kecil namun juga support kartrid milik Game Boy Advance. Ya, seperti itulah NDS memberikan revolusi baru pada pasar Handheld Console.
Banyak varian NDS yang telah dirilis Nintendo, diantaranya: NDS Lite yang memiliki ukuran lebih kecil, layar lebih cerah, serta baterai lebih tahan lama; NDSi yang berukuran paling kecil dari NDS lainnya dan juga hadir dengan fitur kamera namun menghilangkan support untuk bermain dengan kartrid GBA; serta NDSi XL dengan spesifikasi yang sama dengan NDSi namun dengan ukuran layar dan badan yang lebih besar. Game yyang dapat dimainkan dengan konsol NDS diantaranya, Ace Attoryney, Pokémon Diamond and Pearl, dan New Super Mario Bros.
Nintendo 3DS saat Peluncuran dengan Inovasi Circle Pad Miliknya | Wikipedia
Nintendo kembali mengembangkan NDS dengan teknologiu yang lebih canggih Pada 2011, Nintendo merilis Nintendo 3DS dengan teknologi layar yang mampu menghasilkan grafis 3D, tambahan shoulder button, adanya circle pad, dan multi-kamera. 3DS dapat memainkan game seperti Mario Kart 7, Legend of Zelda: Ocarina of Time 3D, dan Animal Crossing New Leaf. Serial 3DS lainnya merupakan 3DS XL pada 2012 yang ukuran layarnya lebih besar, dan 2DS pada 2013 yang menghilangkan teknologi layar 3D dan desain flip dengan harga yang lebih murah.
New 3DS dan 3DS XL hadir pada 2014 dengan memperbaiki masalah grafis 3D yang tidak dapat dilihat dengan jelas ketika pemain tidak melihatnya langsung dari depan dan dibekali processor yang lebih kuat. New 2DS menyusul pada tahun 2017. Total, 3DS Family laku sebanyak 76 juta unit.
Nintendo Switch
Desain Nintendo Switch yang Umum Dikenal | Nintendo
Sekarang kita beralih pada Hybrid Console milik Nintendo yang dapat menjadi Handheld Console ketika dibawa pergi, Nintendo Switch memiliki controller yang dapat dicopot dari layar utama dan disambungkan ke layar yang lebih besar seperti TV yang berarti Switch dapat menjadi konsol pada umumnya.
Nintendo Switch Lite merupakan versi lebih murah dari Switch biasa dengan konsekuensi hanya dapat digunakan sebagai Handheld Console. Nintendo Switch dapat memainkan game yang diantaranya Animal Crossing: New Horizons, Pokérmon Shining Pearl, dan Legend of Zelda Breath of the Wild. Hingga saat ini, Nintendo Switch laku di angka lebih dari 100 juta unit dan menjadi Handheld Console paling laris ketiga.
Nah gimana nih teman-teman, kita telah membahas sejarah Handheld Console milik Nintendo. Memang sih, Nintendo kalau soal urusan Handheld Console tidak dapat dikalahkan siapapun bahkan Playstation sekalipun dengan PSP miliknya yang juga kalah saing dengan NDS pada zamannya. Memang inovasi dapat ditemukan dimana saja, kalau kalian kreatif setiap momen dapat berubah menjadi kesempatan.
GAMEFINITY.ID, Salatiga – Mungkin sebagian dari kalian masih ingat aplikasi kalkulator 140 ribu rupiah yang menghebohkan komunitas Nintendo Switch beberapa waktu yang lalu.
Nah kini muncul lagi app kalkulator yang serupa, namun bedanya aplikasi kalkulator ini bukanlah kalkulator biasa, namun sebuah game kompetitif!
Game ini bernama Battle Calculator dan dikembangkan oleh developer Blacksmith DoubleCircle. Battle Calculator merupakan game multiplayer dimana pemain dapat melawan pemain lain dalam pertarungan kalkulasi dan menghitung.
Gameplay dari Battle Calculator sendiri cukup sederhana. Pemain akan diberikan angka secara acak, kemudian pemain ditugaskan untuk menyusun kalkulasi dengan hasil yang sesuai dengan angka tersebut.
Angka yang diberikan kepada pemain akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dipilih pemain. Semakin sulit tingkat kesulitan yang dipilih, semakin rumit angka yang diberikan. Angka yang keluar dapat berkisar dari puluhan hingga jutaan.
Namun angka yang boleh digunakan untuk menyusun kalkulasi hanya angka 0-9 dan 0,1-0,9. Selain itu fungsi aritmatika yang dapat digunakan adalah tambah (+), kurang (-), kali (x), dan bagi (/). Kemudian pemain yang tercepat dalam menyusun kalkulasi angka dinyatakan sebagai pemenang.
Tidak hanya game kompetitif saja, Battle Calculator juga menyediakan fitur kalkulator biasa yang bisa kalian gunakan untuk kebutuhan menghitung kalian sehari-hari.
Jika kalian tertarik untuk mengasah otak dan meningkatkan skill kalkulasi matematika kalian, game Battle Simulator kini tersedia untuk platform Nintendo Switch dan dibanderol dengan harga 15 USD atau 216 ribu rupiah.
GAMEFINITY.ID, Purworejo – Pernahkan kalian kepikiran untuk membuat game sendiri? Atau sempat mau buat tapi tidak menguasai bahasa pemrograman?
Belum lama ini, Nintendo mengumumkan game baru mereka berjudul Game Builder Garage, sebuah game yang memungkinkan para pemainnya membuat game mereka sendiri.
“Bagi siapa pun yang selalu ingin membuat gim video sendiri, Game Builder Garage adalah tempat yang tepat untuk memulai,” kata Nick Chavez, Vice President of Sales and Marketing dari Nintendo America. “Melalui penggunaan pelajaran terpandu dan karakter Nodon yang mudah diingat, Game Builder Garage membantu membuat video game sama menyenangkannya dengan memainkannya!”
Game Builder Garage akan mengajari pemain cara membuat game mereka sendiri melalui tutorial dengan dasar-dasar pemrograman game yang berbasis visual. Pemain akan berinteraksi dengan karakter bernama Nodon dalam membangun gamenya.
Nodon adalah modul yang akan membantu kalian membuat game. Ada banyak Nodon game ini yang masing-masing punya fungsi unik, dan dapat kalian pelajari dengan menghubungkan tiap nodon.
Game Builder Garage memiliki dua mode berbeda. Pertama adalah “Lesson Mode”yang berupa tutorial yang akan memandu pemain dengan 7 template tutorial dari berbagai jenis game.
Lalu ada “Free Programming Mode”, yang memungkinkan pemain dapat bebas membuat apapun yang mereka inginkan dengan berbagai cara. Nantinya pemain juga dapat membagikan game mereka dan mendownload game yang dibuat oleh pemain lain.
Rencananya Game Builder Garage akan dirilis untuk Nintendo Switch pada 11 Juni dengan harga $ 30 atau sekitar 420 ribu Rupiah.
Gimana, tertarik untuk membuat game kalian sendiri?