Tag Archives: take-two interactive

Red Dead Redemption Resmi Dapat Port PS4 dan Switch

GAMEFINITY.ID, Bandung Red Dead Redemption kini akan hadir di Nintendo Switch dan PlayStation pada 17 Agustus 2023. Bukan sebagai remaster atau remake, melainkan hanya port untuk kedua konsol itu. Respon penggemar? Tidak begitu senang.

Red Dead Redemption Dapatkan Port Nintendo Switch dan PlayStation 4

Melalui laman resminya, Rockstar Games mengumumkan bahwa Red Dead Redemption, game Western adventure besutannya, akan mendapat port PS4 dan Switch. Walau tidak menghadirkan versi PS5 secara native, game tersebut tetap mendapat dukungan backwards compatibility. Kedua port itu dibuat oleh Double Eleven Studios asal Inggris.

Red Dead Redemption port
Red Dead Redemption

Sebelumnya, Red Dead Redemption pertama kali rilis di PlayStation 3 dan Xbox 360 pada 18 Mei 2010. Game Western itu mendapat sambutan hangat dari kritikus dan penggemar sehingga dianggap sebagai salah satu game terbaik sepanjang masa. Berbagai penghargaan pun dimenangkan seperti Game of the Year di Spike Video Game Awards 2010.

Rockstar sama sekali tidak menyebut Red Dead Redemption akan juga muncul di PC dan Xbox One. Meski begitu, pengguna konsol Xbox modern masih bisa memainkannya melalui backwards compatibility dengan versi Xbox 360-nya.

Red Dead Redemption Undead Nightmare
Red Dead Redemption Undead Nightmare

Port Nintendo Switch dan PS4 itu sudah termasuk expansion Undead Nightmare. Story expansion itu mengubah dunia Red Dead Redemption dengan twist supernatural menyeramkan penuh zombie.

Baca juga:

Penggemar Kecewa Karena Pengumuman Rockstar Games!

Pengumuman Rockstar Games ini menuai kekecewaan penggemar. Pasalnya, mereka lebih menginginkan remake atau remaster dari game Western berusia 13 tahun itu. Terlebih, rumor tentang versi remaster sudah beredar luas di kalangan penggemar.

Fakta bahwa port Nintendo Switch dan PS4 dibanderol seharga US$49,99 ikut menuai kritikan. Ditambah lagi, port tersebut hanya akan berjalan hingga 30fps. Minimnya fitur tambahan dan versi PC juga menjadi sumber kekecewaan bagi penggemar.

Terakhir, Rockstar tidak menyebut adanya fitur online multiplayer yang ada di game aslinya. Pihaknya hanya mengatakan port tersebut memiliki “pengalaman single-player klasik”. Mengingat fitur online multiplayer Red Dead Redemption mendapat sambutan hangat saat perilisannya, penggemar tentu sangat kecewa.

Red Dead Redemption akan rilis di PlayStation 4 dan Nintendo Switch pada 17 Agustus 2023 dalam bentuk digital. Versi fisiknya akan rilis pada 13 Oktober 2023.

Editor: Zeinal Wujud

Take-Two Sebut GTA 6 Berpotensi Rilis Tahun 2024?

GAMEFINITY.ID, Bandung – GTA 6 atau Grand Theft Auto 6 tidak diragukan lagi menjadi game yang paling dinanti saat ini. Take-Two Interactive, pemilik Rockstar Games, telah mengungkap detail terbaru entri berikutnya dari franchise game terbesar sepanjang masa itu. Mereka menyebut GTA 6 dapat meluncur paling cepat tahun depan.

Rockstar selama ini belum memberi kabar apapun setelah menyebut Grand Theft Auto 6 sedang dalam pengembangan. September lalu, GTA 6 sempat mengalami yang mungkin saja kebocoran terbesar dalam sejarah dunia game. Namun, tim pengembang memastikan kebocoran itu tidak berdampak pada bisnis dan proses pengembangan.

Baca juga:

Take-Two Membagikan Tujuan untuk Tahun Fiskal Berikutnya

Dalam press release sekaligus laporan keuangan tahunannya, Take-Two membagikan tujuannya agar dapat meraup untung sebesar US$8 miliar pada tahun fiskal 2025. Tahun fiskal 2025 disebut akan dimulai pada April 2024 dan berakhir Maret 2025.

“Melihat ke depan, [tahun] Fiskal 2025 menjadi tahun yang paling dinanti perusahaan. Selama beberapa tahun terakhir, kami sudah menyiapkan bisnis kami untuk merilis berbagai proyek yang luar biasa yang kami percaya akan membawa perusahaan kami pada kesuksesan lebih hebat. Dalam [tahun] Fiskal 2025, kami berharap untuk memasuki era baru ini dengan meluncurkan beberapa judul groundbreaking yang kami percaya akan memasang standar baru di industri kami dan membuat kami mampu mencapai keuntungan bersih lebih dari US$8 miliar dan adjusted unrestricted operating cash flow lebih dari US$1 miliar, Kami berharap dapat mempertahankan momentum dengan mencapai hasil operasional bertingkat lebih tinggi pada [tahun] Fiskal 2026 dan seterusnya” tulis Take-Two.

Baca juga:

GTA 6 Bisa Saja Rilis Tahun 2024?

GTA 6 possibly release in 2024 2
GTA 6 disebut akan rilis tahun 2024?

Walau tidak menyebut Grand Theft Auto 6, tampaknya game itu dapat menjadi bagian dari berbagai judul groundbreaking yang telah disiapkan Take-Two. Sebelumnya, Grand Theft Auto 5 menjadi game terlaris kedua sepanjang masa dengan total 180 juta kopi per Mei 2023. Bukan tidak mungkin lagi game terbaru besutan Rockstar itu dapat mencapai keuntungan masif sekaligus memasang standar baru di industri game seperti yang disebutkan.

Baca juga:

Take-Two juga melaporkan pihaknya meraup untung bersih sebesar US$5,3 miliar. Angka itu menjadi rekor tertinggi bagi perusahaan. Rekor ini disebut dapat tercapai berkat Zynga, yang diakuisisi tahun lalu. Pada beberapa tahun sebelumnya, Take-Two hanya dapat mencapai untung US$3 miliar.

Saat ini, belum diketahui apakah spekulasi perilisan GTA 6 pada tahun 2024 akan terwujud. Take-Two sejauh ini belum berkomentar apapun.

Project Bloom, Game Action-Adventure Samurai dari Game Freak

GAMEFINITY.ID, Bandung – Game Freak, pengembang di balik game Pokemon, mengumumkan mereka tengah bekerja sama dengan Private Division, studio milik Take-Two Interactive. Keduanya sedang mengerjakan Project Bloom, sebuah proyek game AAA action-adventure. Game ini dipercaya menjadi proyek game AAA pertama dari Game Freak.

Jadi Satu Lagi Proyek Game Freak di Luar Franchise Pokemon

Game Freak memang terkenal sebagai pengembang game mainline Pokemon. Akan tetapi, pengembang itu bukanlah anak perusahaan dari Nintendo, pemilik IP Pokemon. Di luar franchise tersebut, studio asal Jepang itu juga memiliki berbagai proyek lain, yang terbaru adalah Little Town Hero yang pertama kali dirilis pada 2019.

Direktur Game Freak, Kota Furushima, bertutur bahwa Project Bloom akan lebih berani dan sangat berbeda daripada semua game sebelumnya, terutama game dari franchise Pokemon.

Baca juga:

Project Bloom Game Freak x Private Division
Project Bloom jadi proyek kolaborasi antara Game Freak dan Private Division

“Kami sangat bersemangat untuk memiliki kesempatan mengembangkan IP yang berani dan jauh berbeda dari sebelumnya. Dari awal, Private Division menjadi publisher yang kami ingin ajak kerja sama demi game baru kami. Track record dan keahlian global mereka memberi semua kepercayaan diri untuk membuat game action-adventure baru yang kami tidak sabar untuk bagikan informasinya lebih lanjut,” tutur Furushima dilansir dari IGN.

Kepala Private Division, Michael Worosz, menyebut mereka senang dan takjub menjadi publisher Barat pertama yang bekerja sama dengan Game Freak. Ia berturut studio game itu memiliki pengalaman membuat beberapa game terikonik sepanjang masa.

Bersama dengan pengumumannya, Game Freak dan Private Division membagikan concept art pertamanya. Concept art tersebut menampilkan seorang samurai yang berdiri di sebuah hutan.

Project Bloom Diharapkan Rilis saat Tahun Fiskal 2026

Disebutkan pula Project Bloom masih dalam tahap awal pengembangan. Private Division memastikan mereka berharap merilisnya pada tahun fiskal 2026 Take-Two. Selain itu, belum ada pengumuman lebih lanjut, terutama platform-nya.

Pengumuman proyek terbaru game AAA kolaborasi Game Freak dan Private Division pertama kali terungkap sebelum briefing keuangan Take-Two selanjutnya pada 17 Mei 2023. Mungkin saja, proyek ini akan disebutkan dalam briefing. Ada peluang juga Take-Two dan Rockstar Games akan mengumumkan Grand Theft Auto 6 saat itu.

Baca juga:

Project Bloom kemungkinan akan rilis sebelum tahun fiskal 2026. Kemungkinan game tersebut dapat rilis pada antara 1 April 2026 dan 31 Maret 2026.

CEO Take-Two Akui Marvel’s Midnight Sun Game Gagal

GAMEFINITY.ID, Bandung – Marvel’s Midnight Sun telah dinyatakan gagal secara komersial. Meski mendapat ulasan positif dari kritikus, ternyata game besutan Firaxis Games itu tidak mampu menarik perhatian penggemar setia Marvel. Ini menjadi pertanda strategi untuk merilisnya saat musim liburan tidak berhasil.

Strategi Take-Two Merilis Marvel’s Midnight Sun saat Musim Liburan Tidak Berhasil

Marvel's Midnight Suns flop 2
Marvel’s Midnight Suns dapat sambutan dingin dari penggemar

Marvel’s Midnight Sun dirilis pada 2 Desember 2022. Akhir tahun selalu menjadi momen persaingan ketat di industri game. Game baru yang juga rilis saat tanggal itu di adalah The Callisto Protocol dan Need for Speed Unbound. Terlebih, banyak game besar lainnya yang menjadi incaran pemain saat melakukan holiday sale saat itu.

Mengambil genre tactical role playing, Marvel’s Midnight Sun mengandalkan mekanik card-based untuk combat. Game tersebut mendapat ulasan positif dari kritikus, hingga mendapat skor 83 di Metacritic untuk versi PC-nya.

Sayangnya, game besutan Firaxis Games itu mendapat sambutan dingin dari penggemar. Mereka menemukan masalah teknis dalam game tepat setelah peluncurannya. Game Rant mencatat Take-Two sudah memotong harga Marvel’s Midnight Suns sebulan setelah rilis, menjadi pertanda bahwa game tersebut tidak begitu laku.

Strauss Zenick selaku CEO Take-Two mengaku Midnight Suns telah gagal di pasaran. Ia menyampaikan kabar ini pada reporter Bloomberg Jason Schreier. Zenick memaparkan kemungkinan pemicu kegagalan game Marvel tersebut adalah perilisannya pada Desember. Maka, strategi berisiko yang diterapkan perusahaan tidak berhasil.

Jadi Game Besar Ketiga Marvel yang Gagal secara Berturut-turut

Marvel’s Midnight Suns telah menjadi game besar ketiga Marvel yang gagal secara berturut-turut. Sebelumnya, Marvel’s Avengers dan Guardians of the Galaxy oleh Square Enix Europe juga bernasib sama.

Marvel sendiri telah sukses menarik perhatian penggemar secara masif melalui film dan serial TV-nya. Namun, ini bukan menjadi jaminan game-nya akan ikut sukses besar. Marvel’s Avengers telah menjadi contohnya. Game besutan Crystal Dynamics itu mendapat ulasan beragam hingga negatif dan gagal secara komersial. Guardians of the Galaxy sempat mendapat sambutan hangat dari kritikus, namun juga dinyatakan tidak laris di pasaran.

Sementara itu, Marvel’s Spider-Man oleh Insomniac Games justru mendapat kesuksesan besar sekaligus pujian dari kritikus. Game dari PlayStation Studios itu tentu menjadi standar tinggi bagi pengembang yang ingin membuat game Marvel. Selain Wolverine dan Spider-Man 2 dari Insomiac, masih ada Iron Man dari EA Motive dan game Captain America / Black Panther dari Skydance New Media yang masih dalam pengembangan.

Baca juga: Unsur Gore di Wolverine Akan Dipertahankan Insomniac Games

Marvel's Midnight Suns Deadpool
Deadpool muncul di DLC pack The Good, The Bad, and The Undead

Meski penjualan yang mengecewakan, Firaxis Games tetap berencana untuk merilis konten dan karakter baru. Pertama, mereka merilis DLC pack The Good, The Bad, and the Undead yang berisi story mission baru dan karakter Deadpool. Terdapat pula pack DLC yang masing-masing akan berfokus pada karakter Venom, Morbius, dan Storm. Semuanya akan dirilis tahun ini.

Marvel’s Midnight Suns tersedia di PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S. Versi PlayStation 4, Xbox One, dan Nintendo Switch akan menyusul.

CEO Take-Two: Microsoft Beli Activision Blizzard ‘Hal yang Baik’

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar Microsoft membeli Activision Blizzard seharga US$68,7 miliar masih menjadi perbincangan hangat semenjak pengumumannya pada Januari 2022. Keputusan itu menuai jumlah kritik yang tidak sedikit. Berbeda dari yang lain, Bos Take-Two memandang kabar itu sebagai hal yang bermanfaat bagi industri game.

Menurut Bos Take-Two, Akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft Jadi Hal yang Baik

Dalam wawancaranya dengan The Wrap, Strauss Zelnick, CEO Take-Two, memandang keputusan Microsoft sangat bijak. Menurutnya, akuisisi Activision Blizzard menjadi hal baik bagi industri.

“Kami percaya bahwa hal ini [akuisisi Activision Blizzard] jadi hal yang bagus bagi Microsoft dan industri game,” ujar bos Take-Two itu, “Ini benar-benar bisnis berfragmen dan banyak ruang kreativitas, serta Microsoft adalah mitra kami, kalau ini membuat bisnis mereka lebih kuat, kami pikir akan lebih bagus.”

Zelnick telah memaparkan bahwa ia merasa persaingan bukan menjadi ancaman.

Take-Two sendiri sudah menyelesaikan akuisisi Zynga pada Mei 2022. Kabar akuisisi tersebut pertama kali diumumkan 10 Januari 2022, delapan hari sebelum pengumuman Microsoft akan membeli Activision Blizzard.

Baca juga: Call Of Duty: Advanced Warfare Dapatkan Sequel?

Masih Mengundang Kritik, Terutama dari Sony

Microsoft Activision Blizzard
Semenjak pengumumannya, perjanjian Microsoft dan Activision Blizzard menuai kecaman

Proses akuisisi Activision Blizzard tersebut nyatanya masih menundang kritik. Salah satunya dari Sony. Pemilik PlayStation itu berpendapat perjanjian tersebut berdampak buruk bagi konsumen.

Competition and Market Authority (CMA) Inggris juga menyampaikan laporan penyelidikan kesepakatan itu. Mereka merasa perjanjian tersebut dapat mengurangi persaingan di konsol game, cloud gaming, dan layanan berlangganan. Sony menganggapi pendapat ini dengan dukungan penuh.

Pemilik Xbox itu tidak tinggal diam. Mereka membalas bahwa komentar tersebut tidak berdasar dan sekadar ikut-ikutan pendapat Sony.

IGN melaporkan CMA akan merilis laporan tahap kedua penyelidikan pada Januari. Secara keseluruhan, proses investigasi itu dijadwalkan selesai Maret tahun depan.

Sementara itu, regulator Brazil, Administrative Council for Economic Defense, telah menyetujui pembelian Activision Blizzard oleh Microsoft. Mereka beralasan Sony masih mendominasi industri game.

Proses akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft dijadwalkan selesai pertengahan 2023 mendatang. Namun, hal itu akan terwujud jika terdapat persetujuan dari Federal Trade Commission dari Amerika Serikat dan regulator dari berbagai negara lain.

2K Games Kena Hack, Pemain Diminta Ganti Password

GAMEFINITY.ID, Bandung – Take-Two Interactive akhir-akhir ini sedang direpotkan oleh serangan cyber dahsyat. Rockstar Games telah mengalami serangan hacker yang berujung bocornya GTA VI. Kali ini, satu lagi anak perusahaannya, 2K Games, mengalami kejadian serupa.

Hacker Telah Menyerang Layanan Support 2K Games

2K Games telah menyatakan melalui akun support-nya di Twitter bahwa sebuah pihak ketiga yang tidak berkepentingan mengakses kredensial salah satu vendornya ke platform help desk-nya. Pihak itu menggunakan platform help desk tersebut untuk mengirimkan link mencurigakan pada pengguna.

2K Games NBA2K23
NBA2K merupakan franchise terkenal 2K Games

Dilansir dari The Verge, kejadian ini dilaporkan terjadi sehari setelah data dan aset GTA VI sebesar 3 GB, termasuk total 90 cuplikan, bocor oleh seorang hacker. Belum diketahui apakah hacker tersebut terkait dengan serangan terhadap Rockstar Games. Ini menjadi mimpi buruk bagi Take-Two Interactive karena keamanan cyber kedua anak perusahaan besarnya telah berhasil diterobos.

Baca juga: Hacker GTA VI yang Diselidiki FBI, Memberikan Ancaman Balik

2K Games sendiri telah terkenal dengan franchise Borderlands, Bioshock, dan juga franchise game olahraga NBA 2K serta WWE 2K.

Jangan Buka Email Dari Layanan Support Tersebut!

2K Games meminta pengguna melalui cuitan agar tidak membuka email atau tautan (link) yang disematkan di dalamnya dari akun support-nya. Pasalnya, link tersebut mengandung sebuah malware yang menyamar sebagai “launcher game terbaru dari 2K”

Email tersebut ditampilkan seakan-akan dari akun support resmi 2K berisi support ticket (yang sebenarnya pengguna tidak meminta). Setelah support ticket tersebut terbuka, email kedua pun diterima dari oknum perwakilan 2K “Prince K.”

Email kedua itu berisi file terlampir “2K Launcher.zip” sebesar 107 MB dari 2ksupport.zendesk.com. File tersebut disebutkan sebagai launcher game 2K terbaru. Jika dibuka, file itu ternyata berisi malware bernama RedLine yang berfungsi mencuri password di browser PC pengguna.

Terlanjur Membukanya? Segera Ganti Semua Password!

Bagi pengguna yang telanjur membuka link tersebut, terutama sampai menginstal-nya, 2K telah merekomendasikan untuk melakukan berbagai hal. Pertama, segera ganti password telah yang tersimpan di browser web. Kedua, instal software antivirus dan scan komputer untuk pastikan tidak ada malware. Ketiga, usahakan gunakan multi-factor authentication (MFA) pada semua akun penting. Terakhir, pastikan setting forwarding di akun email pengguna tidak berubah.

2K Games juga mengingatkan pengguna bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah meminta password ataupun informasi lainnya. Mereka juga akan memastikan situs dan email resminya bisa dipergunakan kembali.

Industri game saat ini tengah dihebohkan dengan kabar buruk. 2K Games telah menjadi korban terbaru serangan hacker setelah Rockstar Games. Sementara itu, Blizzard Entertainment kini menghadapi kebocoran cuplikan Diablo IV yang bahkan tidak terkait serangan hacker.