Tag Archives: Teknologi

HP Flagship Mahal di Pasaran Karena Tampilan dan Teknologi

GAMEFINITY.ID, Jakarta  – Handphone kelas atas atau dikenal dengan HP Flagship selalu diidamkan oleh sebagian besar konsumen. Ada banyak alasan mengapa HP Flagship begitu diantisipasi, mulai dari spesifikasinya yang canggih, menawarkan fitur yang begitu stabil, bahkan hanya karena mengikuti tren yang ada.

Baca juga:

Ponsel yang tengah dibicarakan kali ini adalah smartphone flagship Samsung Galaxy S23 yang dirilis belakangan ini. Harga yang dipatoknya pun juga tidak main – main, untuk seri normalnya dipatok mulai 13 jutaan untuk penyimpanan 8/128 GB hingga kelas termahalnya, Samsung S23 Ultra yang dijual dengan harga 26 jutaan rupiah dengan penyimpanan 12GB/ 1TB.

Terungkap fakta lain dari peredaran ponsel Flagship kalau ternyata harga pabrikan ponsel jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan harga ponsel yang dijual di pasaran. Kok bisa sih?

Ternyata Ponsel Flagship Tak Semahal Yang Dikira, Riset Membuktikan

HP Flagship Samsung S23 Ultra BoM Share
Susunan komponen pada Samsung Galaxy S23 Ultra
foto/Research Counterpoint

Dikutip dari lembaga riset Counterpoint, sejumlah fakta menemukan bahwa harga dari ponsel tersebut sebenarnya jauh dari kata mahal. Diketahui bahwa harga produksi dari Samsung Seri S ini tidak sampai 469 dolar AS atau 7 jutaan rupiah saja. Melalui BoM atau Bill of Material, harga diatas sudah mencakup mulai dari casing luaran, layar LCD, Chipset, kamera, dan sebagainya. 

Snapdragon 8 gen 2 chipset pada HP Flagship
Samsung S23 Ultra akan ditenagai dengan Chipset Snapdragon 8 gen 2

Dengan masing – masing presentase komponen prosesor sebanyak 35 persen, layar sebanyak 18 persen, 14 persen pada kamera, 11 persen memori, 8 persen case luaran, dan sisa komponen yang tak disebutkan sebanyak 15 persen. Adapun Chipset yang digunakan adalah Qualcomm Snapdragon 8 gen 2 berfabrikasi 4nm dikarenakan lebih hemat baterai, optimalisasi CPU serta GPU. 

Hal Inilah Yang Membuatnya Menjadi Mahal

Terlepas dari itu semua, terdapat beberapa faktor dimana harga HP Flagship seperti Samsung S series, Iphone , dan lain sebagainya menjadi sangat mahal, diantaranya pengeluaran – pengeluaran yang mencakup biaya riset, pemasaran, branding, dan lain sebagainya. 

Lantas apa sih tujuan vendor mengeluarkan biaya – biaya diatas? Jadi hal pertama yang dilakukan oleh vendor adalah  menentukan target pasar, kepada siapakah ponsel tersebut dijual? Ambil contoh Xiaomi dan BBK terhadap HP entry class mereka. 

HP tersebut dijual kepada siapakah? Tentunya kepada kalangan muda dan dewasa yang menginginkan ponsel spesifikasi oke namun terjangkau. Begitupun dengan Apple ataupun Samsung, kemanakah ponsel mereka ditargetkan? Pastinya dipasarkan ke kalangan pekerja kantoran dan masyarakat menengah atas yang notabene sudah tercukupi baik sandang, pangan, maupun papan.

Selanjutnya, branding atau merk. Sebagai contoh, ada dua produk fashion. Produk A berasal dari salah satu merk terkenal, dan produk B yang berasal dari merk antah berantah. Diantara keduanya, mana yang lebih dilirik? Pastinya yang A kan. 

Karena tadi identitas produknya yang lebih khas sehingga harganya menjadi lebih mahal. Begitupun dengan Apple , apa yang membuat keduanya lebih terkenal? Yap eksklusifitasnya. Seperti Apple yang menawarkan ponsel dengan keamanan yang begitu tinggi. Dibandingkan dengan Android, sangat sulit untuk mengoprek sistem operasi IOS dan diperlukan cara yang berbeda.

Sudah paham kan mengapa ponsel – ponsel premium harganya menjadi begitu mahal namun berbanding jauh dengan harga pabrikannya. Bagaimana menurut kalian?

Amazon Prime Video Dilaporkan Bakal Dapat Tier dengan Iklan

GAMEFINITY.ID, Bandung – Amazon Prime Video kini tengah dikabarkan mempertimbangkan untuk menawarkan tier atau paket dengan iklan. Perusahaan e-commerce raksasa itu dipercaya mengincar lebih banyak pendapatan dari iklan melalui layanan hiburannya.

Langkah serupa sebelumnya sudah diterapkan oleh berbagai layanan streaming pesaing akhir-akhir ini, yaitu Netflix, Disney+, dan Max (sebelumnya HBO Max). Saat ini, Amazon menawarkan layanan Prime Video sebagai bagian dari keanggotaan Prime seharga US$14,99 per bulan atau secara terpisah dengan harga US$8,99 per bulan. Di Indonesia, harga berlangganan Prime Video dibanderol senilai rp59.000 sebagai promo hingga 31 Desember 2023.

Amazon Prime Video Akan Menambah Paket dengan Iklan?

Berbagai sumber terdekat melaporkan pada The Wall Street Journal bahwa perusahaan e-commerce rakasa itu tengah dalam tahap awal pertimbangan untuk menghadirkan tier atau paket dengan iklan di Amazon Prime Video. Dipercaya percakapan itu sudah terjadi selama beberapa minggu.

Amazon dilaporkan meraup US$9,5 miliar dalam penghasilan iklan pada kuartal pertama. Ini menjadikannya sebagai perusahaan dengan penghasilan iklan digital terbesar di Amerika Serikat setelah Google dan Meta.

The Wall Street Journal juga mencatat bahwa pengiklan ingin akses pada film dan serial televisi premium yang biasanya bebas iklan. Konten premium seperti itu biasanya mengundang perbincangan publik

Amazon saat ini tengah mempertimbangkan berbagai cara untuk meletakkan iklan di Prime Video. Contohnya memperlihatkan lebih banyak iklan pada pelanggan Prime lama dan menawarkannya opsi alternatif bebas iklan dengan biaya tambahan. Jeda iklan tersebut diharapkan akan pendek, namun belum diketahui durasinya secara pasti.

Lebih menariknya lagi, Amazon juga dilaporkan tengah dalam diskusi dengan Warner Bros. Discovery dan Paramount untuk menawarkan Max dan Paramount+ versi dengan iklan melalui Prime Video Channels. Pengguna dapat menggunakan Prime Video Channels untuk berlangganan serangkaian layanan streaming lainnya yang tersedia.

Baca juga:

Amazon sudah Hadirkan Beberapa Serial Original di Freevee

Amazon Prime Video Thursday Night Football

Amazon sebenarnya memiliki pengalaman dalam menawarkan program dengan iklan. Mereka memiliki Freevee, layanan AVOD (ad-supported video on demand) besutannya. Bahkan, program olahraganya seperti Thursday Night Football dari NFL di Amazon Prime Video, juga mengandung iklan.

Amazon Prime Video Freevee

Terlebih, beberapa konten original Amazon Prime Video seperti Mozart in the Jungle, Bosch, dan tiga episode pertama The Terminal List sudah tersedia di Freevee. Layanan streaming gratis itu akan menambah season pertama dari The Wheel of Time sebelum season keduanya tayang perdana di Amazon Prime Video.

Baca juga:

Hadirnya paket dengan iklan mungkin dapat membantu Amazon. Seperti perusahaan teknologi dan hiburan lainnya, perusahaan e-commerce raksasa itu tengah menghadapi serangkaian PHK dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Amazon saat ini menolak berkomentar tentang kabar paket dengan iklan di Amazon Prime Video.

Apple WWDC 2023, 3 Gadget Terbaru yang Diumumkan Menggiurkan

GAMEFINITY.ID, Bandung Apple WWDC 2023 akhirnya digelar pada 5 Juni 2023. Seperti biasa, pembuat iPhone dan Mac itu memiliki segudang pengumuman besar dari event keynote tersebut. Penggemar dan pengguna setia gadget Apple pasti sangat bersemangat saat menyaksikan WWDC 2023.

Mulai dari Macbook baru, update OS seperti iOS17 dan MacOS Sonoma, hingga yang sudah ditunggu-tunggu Apple Vision Pro.  Berikut adalah berbagai gadget yang diumumkan di Apple WWDC 2023.

15-Inch Macbook Air

Apple WWDC 2023 15-inch MacBook Air

Gadget pertama yang pertama kali diperkenalkan di Apple WWDC 2023 sudah terkait dengan kehidupan sehari-hari pengguna. Kali ini, mereka memperkenalkan 15-Inch Macbook Air, penerus dari versi 13-Inch. Versi 15-Inch ini menggunakan chip M2, menjadikannya 12 kali lebih cepat daripada Macbook Air berbasis Intel.

Tidak hanya memiliki layar Liquid Retina 15 inci, laptop ini juga memiliki ketebalan 11,5 inci, menjadikannya salah satu laptop tertipis pada ukurannya. Macbook Air ini juga memiliki headphone jack, MagSafe charging, dua port Thunderbolt, enam speakers untuk Spatial Audio, dan webcam 1080p.

Apple WWDC 2023 15-inch MacBook Air 2

15-Inch Macbook Air akan mulai tersedia pada 13 Juni 2023 dengan harga US$1299. Versi 13-Inch-nya juga turun harga, yaitu mulai dari US$1099.

Baca juga:

Mac Studio & Mac Pro with M2 Ultra

Apple WWDC 2023 M2 Ultra

Apple juga memperkenalkan satu lagi chip lini M2-nya, yaitu M2 Ultra. Chip tersebut digadang-gadang memiliki performa dua kali lipat daripada M2 Max. CPU 24-core-nya memiliki performa 20 persen lebih cepat dari M1 Ultra. GPU 76-core-nya juga memiliki performa 30 persen lebih cepat dari M1 Ultra. Chip ini digunakan untuk produk Mac Studio dan Mac Pro versi terbarunya.

Apple WWDC 2023 Mac Studio M2 Ultra

Pertama, komputer desktop Mac Studio kini hadir dengan memiliki chip M2-series terbaru, M2 Max dan M2 Ultra. Apple menjanjikan Mac Studio bertenaga M2 Max dan M2 Ultra memiliki performa lebih cepat dari pendahulunya, terutama M1 Ultra.

Mac Studio ini memiliki empat port Thunderbolt 4, port Ethernet 10GB, satu port HDMI, dan dua port USB-A di bagian belakang. Komputer ini memiliki bandwidth HDMI lebih tinggi yang dapat mendukung resolusi 8K. Mac Studio terbaru akan mulai tersedia pada 13 Juni 2023. Versi M2 Max-nya dibanderol seharga US$1.999, sedangkan versi M2 Ultra-nya dijual dengan harga US$3.999.

Apple WWDC 2023 Mac Pro M2 Ultra

Apple juga mengumumkan Mac Pro akan memiliki versi M2 Ultra-nya. Walau Mac Pro tersebut masih memiliki tampilan mirip dengan parutan keju, M2 Ultra membantu performanya meningkat tiga kali lebih cepat dari pendahulunya.

Mac Pro with M2 Ultra memiliki enam slot PCIe Gen 4 yang terbuka jika pengguna ingin menambah storage. Terdapat pula delapan port Thunderbolt bawaan. Mac Pro versi terbaru ini akan dibanderol dengan harga US$6.999.

Apple Vision Pro

Apple WWDC 2023 Apple Vision Pro

Sudah lama jadi rumor, Apple WWDC 2023 jadi momen sempurna untuk mengungkap headset augmented reality milik Apple, yaitu Apple Vision Pro. Tampaknya Apple tidak ingin kalah dengan perusahaan teknologi lain yang sudah merambah ke pasar VR. Tentunya, headset augmented reality ini bertujuan merevolusioner kenikmatan pengguna dalam menggunakan interface Apple.

Baca juga:

Apple Vision Pro memiliki dua chip Apple, yakni M2 dan R1. Chip R1 didesain untuk memproses input dari 12 kamera, lima sensor, dan enam mikrofon di dalamnya agar konten muncul secara real time. Headset ini sudah termasuk battery pack terpisah dan dapat dikontrol menggunakan suara, tangan, dan mata.

Apple WWDC 2023 Apple Vision Pro promotion

Vision Pro juga memiliki display beresolusi tinggi. Fitur ini memudahkan pengguna untuk memakainya untuk merasa seakan di bioskop pribadi dengan layar raksasa dan sistem audio spasial. Tentunya, aplikasi layanan streaming Apple TV+ dan Disney+ sudah didukung dalam headset itu.

VisionOS menjadi operating system dari Vision Pro. Operating system itu berfokus pada interface mixed reality 3D yang membuat aplikasi, panggilan FaceTime, dan tugas lainnya seakan melayang. Pengguna juga dapat mengendalikan Mac, bermain game, dan menjalankan aplikasi iPad menggunakan layar virtual.

Headset augmented reality ini akan tersedia dengan harga US$3.499 mulai awal 2024. Apple Vision Pro akan hadir terlebih dahulu di Amerika Serikat, dengan negara-negara lain menyusul segera.

Itulah detail berbagai gadget yang terungkap di Apple WWDC 2023. Gadget manakah yang bikin kamu tertarik? Apakah konsep unik Apple Vision Pro membuatmu kagum?

Aplikasi Cortana Resmi Dimatikan Microsoft Akhir Tahun Ini

GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan resmi mematikan Cortana, aplikasi voice assistant besutannya sendiri. Aplikasi tersebut sayangnya tidak mendapatkan kesuksesan dan popularitas masif seperti pesaingnya. Pengumuman ini muncul setelah pengenalan alat Windows Copilot saat event Microsoft Build pada 23 Mei lalu.

Awalnya Ditujukan sebagai Pesaing Siri

Cortana on Windows

Cortana pertama kali diluncurkan pada tahun 2014 sebagai aplikasi voice assistant untuk Windows Phone. Microsoft kemudian menghadirkan aplikasi tersebut di Windows 10 mulai 2015. Versi Android dan iOS kemudian resmi dirilis pada 2015.

Faktanya, Cortana ditujukan sebagai pesaing Siri besutan Apple yang sudah lama digemari. Bahkan, pesaing lainnya, Alexa milik Amazon, baru meluncur pada November 2014. Sementara Siri dan Alexa mendapat popularitas lebih besar, Cortana justru kesulitan menarik perhatian dan minat pengguna.

Microsoft sendiri sudah mematikan versi iOS dan Android dari aplikasi voice assistant-nya pada 2021. Ini menjadi pertanda bahwa Microsoft mulai berhenti fokus pada pengembangan Cortana. Bahkan, perusahaan teknologi raksasa itu sudah menghapus aplikasi dari device tertentu seperti smart speaker.

Baca juga:

Aplikasi Cortana Akan Dimatikan Akhir 2023

Microsoft sudah mengumumkan melalui laman support-nya bahwa mereka akan resmi mematikan Cortana sebagai aplikasi tersendiri di Windows 10 dan Windows 11. Pihaknya berencana untuk menghentikan dukungan tersebut mulai akhir tahun ini.

Cortana replaced by Windows Copilot

Sebenarnya, berakhirnya Cortana di Windows tidak terlalu mengejutkan. Microsoft sudah mengumumkan alat Windows Copilot sebagai personal assistant baru pada event Build. Alat itu akan tersedia di taskbar dan menggunakan AI untuk membantu dalam mengerjakan berbagai hal. Fungsinya tidak jauh berbeda daripada Cortana.

Windows Copilot bukan satu-satunya fitur berteknologi AI terbaru dari Microsoft tahun ini. Fitur berbasis AI lainnya meliputi Bing versi baru (termasuk chatbot Bing Chat), Microsoft 365 Copilot, dan voice command di Windows 11.

Meski akan dimatikan di Windows, Cortana masih akan tersedia di Outlook mobile, Teams mobile, Microsoft Teams display, dan Microsoft Teams room. Microsoft mengatakan pihakanya akan terus berinovasi dalam penggunaan AI demi membantu pengguna menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan bijak.

Shuffle, Fitur Microsoft Teams Terbaru Ini

GAMEFINITY.ID, Jakarta  Microsoft Teams saat ini menjadi solusi pilihan ketika kalian tetap ingin mengadakan sebuah pertemuan namun terkendala beberapa kondisi dimana pertemuan tersebut diadakan secara luring atau offline.

Terlebih pertemuan online semakin menjamur ketika musim pandemi sedang di puncaknya yang dimana aturan physical distancing diterapkan untuk menghindari penularan.

Baca juga:

Sebelas duabelas dengan aplikasi Zoom, Microsoft Teams juga menyediakan  fitur dimana kalian bisa mengadakan rapat ataupun pertemuan secara daring. Dibalik kelebihan yang ditawarkannya yakni langsung terintegrasi dengan Microsoft Office, aplikasi yang diluncurkan pada tahun 2017 tentunya memiliki kekurangan

Adapun kekurangan tersebut yakni sifatnya yang kurang begitu populer lantaran hanya beberapa kalangan yang menggunakannya saja.

Microsoft Tambah Fitur Shuffle, Bakal Mudahkan Peserta Rapat

Microsoft Teams

Microsoft baru – baru ini memperkenalkan sebuah fitur yang bakalan bikin mudah para peserta masuk ke ruang kecilnya masing-masing (mini session). Fitur tersebut tidak lain merupakan Shuffle. Jadi selama mini session berlangsung peserta akan dimasukkan ke sub ruangan tersebut secara acak. Hadirnya fitur ini juga memudahkan kalian ketika mengatur peserta yang akan masuk ke sesi breakout.

Saat ini fitur Shuffle sedang dalam tahap pengembangan dan tengah diujicoba pada staf internal Microsoft.

Cara Kerja Shuffle Pada Microsoft Teams

Menurut Microsoft ada dua cara dalam penggunaan mode Shuffle ini

  • shuffle > Everyone
  • Shuffle > Only unassigned participants to evenly re-distribute participants to existing rooms.

Selain itu kalian bisa mengacak jumlah peserta yang hadir sebelum dan juga sesudah rapat

Berikut langkah melakukan pengacakan peserta sebelum dan sesudah rapat

  1. Shuffle peserta sebelum rapat
  • Terlebih dahulu membuat rapat yang undangannya bisa disebarkan pada grup Whatsapp ataupun Telegram
  • Selanjutnya kalian pergi ke kolom kalender untuk menemukan menu breakout lalu tetapkan peserta
  • Setelah tab Breakout muncul klik shuffle dropdown kemudian tetapkan.
  1. Shuffle peserta ketika rapat dimulai
  • Setelah kalian membuat rapat dan peserta sudah hadir, klik ruang > tetapkan peserta
  • Lalu pilih acak peserta dan tetapkan

Agar kalian bisa menikmati fitur diatas, terlebih dahulu kalian harus menjadi anggota Teams public Preview serta menggunakan klien Windows atau MacOS. Karena masih hangat, Microsoft juga terbuka terhadap saran serta masukan agar kinerja yang diberikan juga semakin maksimal pada patch terbaru ini.

Bagaimana menurut kalian tentang fitur baru Microsoft Teams ini?

Meta Quest 3, VR Headset Next-Gen Meta, Resmi Diumumkan!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Mark Zuckerberg resmi mengumumkan VR headset Meta Quest 3 pada 1 Juni 2023. Zuckerberg menjanjikan bahwa Quest 3 akan menjadi headset besutan Meta lebih kuat daripada pendahulunya, Quest 2. VR headset terbaru itu dipastikan akan rilis musim gugur ini di negara-negara tertentu.

Meta Quest 3 Dipastikan Lebih Canggih daripada Pendahulunya

Dalam laman resminya, Meta menyebut Quest 3 sebagai VR headset lebih canggih daripada pendahulunya. Perangkat VR itu memiliki performa lebih kuat, resolusi lebih tinggi, dan teknologi Meta Reality mutakhir.

Meta Quest 3 with controllers

Selain itu, desain Meta Quest 3 terlihat lebih ringan dan lebih nyaman, dengan optic profile 40 persen lebih tipis. Untuk mempermulus performa dan visual, Meta menggunakan chipset Snapdragon terbaru. Chipset tersebut membantu menyajikan performa grafis dua kali lipat daripada chipset Snapdragon di Quest 2.

Tidak hanya itu, Meta Quest 3 juga mendukung semua game dari katalog Quest 2. Berarti, pengguna dapat menikmati game yang awalnya rilis di Quest 2 dengan fitur backward compatibility.

Terakhir, Meta membanderol headset Quest 3 dengan harga US$499,99 dengan versi storage 128 GB. Sementara itu, Meta belum membagikan harga versi storage lebih besarnya.

Baca juga:

Quest 2 Tetap Dapat Dukungan dan Potongan Harga

Sementara itu, Meta berjanji akan tetap mendukung Quest 2 meski sudah mengumumkan Meta Quest 3. Kabar baiknya lagi, Quest 2 mendapat potongan harga mulai 4 Juni 2023. Versi 128 GB-nya kini dibanderol seharga US$299,99, sementara versi 256 GB-nya kini memiliki harga US$349,99.

Belum selesai dengan kabar baik itu. Meta akan meng-update GPU dan CPU Quest 2 dan Quest Pro. Quest 2 dan Pro akan menambah performa CPU hingga 26 persen and kecepatan GPU sebanyak 19 persen untuk Quest 2 serta 19 persen untuk Quest Pro. Pengguna dapat menikmati gameplay yang lebih mulus, UI lebih responsive, dan konten lebih kaya di kedua headset.

Keputusan untuk tetap mendukung Quest 2 bisa dibilang tidak terlalu mengejutkan. Pasalnya, Quest 2 lebih populer daripada pendahulunya, The Verge melaporkan Meta sudah menjual total lebih dari 20 juta headset Quest per Maret 2023. Mark Zuckerberg sendiri menyebut dalam earning call Oktober 2020 bahwa angka pre-order Quest 2 lima kali lebih banyak daripada pendahulunya.

Meta Quest 3 akan tersedia pada musim gugur ini. Untuk melihat semua negara yang sudah mendapat dukungan Meta Quest, kunjungi laman ini.