Tag Archives: Teknologi

Xiaomi Kembali Hadirkan Smartphone Hasil Rebranding

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Xiaomi merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar yang bergerak dibidang industry teknologi. Banyak produk Xiaomi yang telah bertebaran dan menjadi daily bagi para pengguna di dunia. Banyak jensi produksi Xiaomi sejauh ini telah hadir, dari smartphone, TV, Notebook, dan banyak lagi lainnya.

Di informasikan atau dikabarkan secara terbaru, Xiaomi pada akhirnya resmi merilis smartphone terbarunya, Redmi Note 12 Pro 5G dan redmi Note 12 Pro 5G. Xiaomi pada akhirnya memberikan kepastian akan rilisnya Redmi Note 12 Pro seri 4G di Indonesia.

Redmi Note 12 Pro 4G akan Resmi Rilis di Indonesia

Xiaomi Kembali Hadirkan Smartphone Hasil Rebranding

Dalam kesempatan sebelumnya, Xiaomi kembali memperkenalkan ponsel cerdas keluaran terbarunya. Redmi Note 12 Pro 4G untuk Global dan akan hadir juga di Indonesia. Redmi Note 12 Pro 4G sendiri merupakan smartphone rebranding dari seri Xiaomi sebelumnya, Redmi Note 10 Pro yang rilis di 2021.

Smartphone yang katanya hampir menjadi seri high-range ini memiliki desain body yang classic deco yang akhir-akhir ini sedang ramai juga. Redmi Note 12 Pro 4G juga telah dilengkapi dengan IP53 yang kebal maupun tahan debu atau cipratan air dari luar.

Xiaomi Kembali Hadirkan Smartphone Hasil Rebranding

Selain itu juga, Smartphone ini dibekali oleh layar dengan panel OLED berukuran 6,67 inch serta resolusi Full HD+ setara dengan 1080×2400 pixels, ditambah dengan refresh rate 120 Hz. Redmi Note 12 Pro 4G kini tersedia dalam 4 varian warna, yaitu Black, Whit, Blue, dan Violet.

Smartphone dari franchise Xiaomi yang diberkati dengan chipset yang bukan Mediatek series, melainkan Qualcomm Snapdragon 732G, serta CPU di 2,3 GHz delapan prosesor. Untuk GPU nya dibawakan GPU versi Adreno 618.

Baca Juga : Review Cat Snack Bar, Idle Portrait dengan Visual Softly

Full Spec Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G

Untuk full spesifikasi dari Redmi Note 12 Pro 4G sebenarnya tidak jauh berbeda dengan produk rebrand sebelumnya. Berikut spesifikasi utama yang telah Gmin ringkas dibawah.

  • Display Color OLED Screen 6,67 inch 120 Hz
  • Storage 6/128 without Card Slot
  • Rear Camera 50 MP (Wide Angle)
    • 8 MP (Ultra Wide)
    • 2 MP (Macro)
  • Video Record 4K 30 FPS UHD
    • 1080p 30 FPS FHD
    • 720p 960FPS HD
  • OS Android 12 MIUI 13
  • Qualcomm Snapdragon 732G 2,3 GHz Adreno 618
  • Battery 5000 mAh Li-Po Battery

Untuk harganya sendiri Redmi Note 12 Pro 4G belum diketahui, mengingat smartphone ini baru akan hadir di Indonesia pada bulan Mei 2023. Di beberapa Negara seperti India sudah ada untuk harga dari seri Xiaomi ini, berkisar di 14.999 Rupee atau ada di angka Rp. 2.900.000.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Italia Resmi Blokir ChatGPT Karena Masalah Keamanan Privasi

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kepopuleran ChatGPT sebagai AI chatbot saat ini masif di seluruh dunia, Bahkan, beberapa perusahaan teknologi seperti Google berbondong-bondong membuat pesaingnya. Sayangnya, Italia telah melarang AI chatbot buatan OpenAI itu karena alasan keamanan. Ini menjadi kali pertama aplikasi chatbot tersebut telah diblokir di negara Barat.

Semenjak peluncurannya pada November 2022, ChatGPT langsung melejit di kalangan pengguna. Aplikasi tersebut mendapat pujian dari pengguna berkat kemampuannya dalam menjelaskan hal kompleks secara jelas. Walaupun begitu, aplikasi ini tidak luput dari kontroversi seperti penyalahgunaan dalam dunia akademik dan kekhawatiran terhadap AI secara keseluruhan.

Italia Resmi Larang ChatGPT Karena Masalah Keamanan

ChatGPT banned in Italy 2
ChatGPT resmi diblokir di Italia karena masalah keamanan

Salah satu kontroversi tersebut berasal dari Italia. Regulator Italia mengkritik ChatGPT karena tidak menyediakan informasi pada pengguna tentang data yang dikumpulkan OpenAI. Pihaknya juga keberatan dengan kurangnya basis legal untuk membuktikan pengumpulan data pribadi secara masif dengan tujuan melatih algoritme demi menjalankan platform.

Baca juga:

Kemunculan AI, Ancaman Perusahaan Teknologi Karena Buat Rugi

Pihak regulator Italia juga memperhatikan absennya filter untuk memverifikasi usia pengguna walau platform tersebut ditujukan untuk 13 tahun ke atas. Ini mengkhawatirkan anak-anak akan terekspos pada respon yang tidak sesuai dengan tumbuh kembangnya.

Regulator Italia tersebut memberi kesempatan OpenAI selama 20 hari untuk menjelaskan cara untuk mengatasi masalah tersebut. Jika tidak, OpenAI akan mendapat denda sebesar

€20 juta atau kurang lebih empat persen dari turnover tahunan secara global.

Kekhawatiran dalam Penggunaan AI dalam Masa Depan

Bersama dengan pengumuman ini, Italia sudah segera memblokir ChatGPT untuk pengguna di negaranya. Tidak hanya itu, Euronews juga melaporkan Europol, agensi polisi Eropa, sudah memperingatkan bahwa sekelompok kriminal dapat memanfaatkan AI chatbot untuk melakukan penipuan berupa fraud atau kasus cybercrime lainnya.

Baca juga:

Kemunculan AI dan Perbudakan Jenis Baru di Zaman Modern

Europol mengingatkan bahwa chatbot kemungkinan besar akan dieksploitasi oleh pengguna yang bermaksud melakukan tindakan kriminal. Tindakan tersebut di antaranya adalah phising, misinformasi, dan malware.

Penggunaan AI juga mengundang perhatian dari figur kunci teknologi seperti Elon Musk. Mereka meminta sistem AI seperti ini segera dihentikan karena kekhawatiran umat manusia akan terlalu bergantung hingga menjadi diperbudak.

OpenAI telah merespon bahwa mereka ingin menyediakan ChatGPT untuk pengguna internet Italia sesegera mungkin.

Benar Gak Nih, IOS 17 Iphone akan Hadirkan Fitur AI?

GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Apple baru saja merilis patch update terbarunya, iOS 17 guna menggantikan versi sebelumnya, 16.4. Dirilisnya iOS 17 ini menimbulkan pro serta kontra. Di sisi iOS 17 menjanjikan fitur baru yang belum ada pada ponsel pengguna. Namun di sisi lain perilisan tersebut terlalu awal lantaran versi 16.4 masih tergolong baru. Meskipun demikian salah satu keunggulan sistem operasi IOS dibandingkan pesaing lainnya yakni diberikannya update secara berkala walaupun usia perangkat tersebut cukup lama.

Direncanakan Rilis September Akhir

Peluncuran pada iOS 17 direncanakan akan dilakukan pada akhir bulan September tahun ini. Pengumuman ini kemungkinan juga bertepatan pada event WWDC pada bulan Juni mendatang dimana detail penting mulai dari fitur, perangkat yang mendapat update, dan lain sebagainya. Namun salah satu sumber telah membocorkan bahwa perangkat pertama yang akan mendapatkan iOS 17 adalah ponsel keluaran baru Apple, Iphone 15 Series.

Baca juga:

Munculnya AI Dan Perbudakan Era Modern

Kecanggihan AI yang Mengancam Posisi Cosplayer

Fitur Yang Akan Hadir Di IOS 17

Pada IOS 17 ini, fitur yang dihadirkan adalah modernisasi dari fitur sebelumnya. Meskipun ada fitur yang baru, tetapi patut dinantikan akan seperti apa fitur di IOS terbaru. Penasaran fitur-fitur apa sajakah yang akan hadir pada sistem operasi besutan Apple ini? Diantaranya adalah sebagai berikut,

AI Siri Versi Mutakhir

IOS 17 Super Siri

Fitur pertama yang akan hadir di IOS 17 adalah teknologi AI milik Apple Siri yang kini mulai terintegrasi dengan bot AI yang tengah populer saat ini, ChatGPT. Ini memungkinkan pengguna mencari informasi lebih akurat. Namun sebuah laporan menunjukkan bahwa Apple cukup tertinggal jauh mengenai teknologi AI. Demikian yang dilansir dari Giz China. Jauh sebelum Apple mengembangkan teknologi Super Siri, Google dan Microsoft rupanya telah curi start lebih awal dibandingkan Apple melalui teknologi mandiri mereka.

Pembaruan Notifikasi Ponsel

Selanjutnya, Apple juga memperbaharui notifikasi menjadi lebih sederhana, seperti perpesanan yang lebih cepat dari sebelumnya, actionable notification, dan lain sebagainya. Meskipun demikian perubahan pada notifikasi bersifat minor, sehingga tidak begitu berpengaruh besar terhadap update terbaru ini.

Dukungan RCS 

Iphone RCS Support

Terakhir, IOS 17 menghadirkan fitur baru lainnya RCS atau Rich Communication Service yang dimana pesan sms dialihkan ke aplikasinya tersendiri. Meskipun baru, fitur ini sudah terlebih dahulu ada pada ponsel Android seperti Messages by Google yang dimiliki oleh Google dengan menawarkan fitur serupa. Walaupun sudah lama ada hal ini tidak dapat dinafikan lantaran perkembangan teknologi yang semakin maju.

Steam Akhiri Dukungan untuk Windows 7 dan 8 pada 2024

GAMEFINITY.ID, Bandung – Valve baru-baru ini mengumumkan mereka memutuskan agar Steam mengakhiri dukungannya untuk Windows 7, 8, dan 8.1. Pihaknya meminta pengguna yang masih menggunakan OS tersebut agar meng-update atau menggantinya menjadi Windows 10 atau 11.

Steam Akhiri Dukungan untuk Windows 7 dan 8

Steam
Steam sudah menjadi platform game populer bagi pengguna Windows

Melalui laman resminya, Valve mengumumkan bahwa Steam akan secara resmi mengakhiri dukungan untuk OS Windows 7, Windows 8, dan Windows 8.1 mulai 1 Januari 2024. Setelah tanggal tersebut, Steam tidak dapat dijalankan di OS tersebut.

Pemain yang masih setia menggunakan Steam sebagai launcher game favorit diminta untuk meng-update OS-nya atau mengganti PC dengan versi terbaru dari Windows. Ini menjadi satu-satunya cara agar mereka dapat menikmati game yang sudah mereka beli di Steam.

Valve memaparkan perubahan ini diperlukan karena Steam bergantung pada versi embed dari Google Chrome. Google Chrome sendiri sudah tidak lagi berfungsi di OS Windows lama. Ditambah lagi, versi mendatang dari aplikasi platform sekaligus toko game-nya itu akan membutuhkan fitur Windows berupa update keamanan yang akan datang di Windows 10 ke atas.

Microsoft sendiri sudah mengakhiri update keamanan dan dukungan teknis untuk Windows 7 pada 2020. Windows 8.1 juga sudah diakhiri dukungannya secara resmi pada Januari 2023. Valve mengingatkan komputer yang masih menggunakan OS tersebut sangat rentan disusupi malware yang akan memicu PC, game, dan Steam crash atau memiliki performa buruk.

Baca juga:

Microsoft Akan Hentikan Dukungan Update Untuk Windows 8.1

Steam Deck Generasi Lanjut Telah Dikonfirmasi Steam Deck

Hanya Sedikit yang Masih Menggunakan Windows 7 & 8

Menurut hardware and software survey oleh Steam pada Februari lalu, hanya sebagian kecil dari pengguna yang masih menggunakan Windows versi lama. Pengguna Windows 7 (hanya 64 bit) tercatat sebanyak 1,43 persen, sementara Windows 8.1 tercatat sebanyak 0,34 persen.

Tercatat pula pengguna Steam yang menggunakan OS Windows 10 sebanyak 62,33 persen. Windows 11 masih lebih sedikit daripada Windows 10, yaitu 32,06 persen. Secara keseluruhan, pengguna Steam yang mengandalkan OS Windows tercatat sebesar lebih dari 96 persen.

Steam akan resmi akhiri dukungannya untuk Windows 7, 8, dan 8.1. Bagi yang masih menggunakan OS tersebut, pastikan segera perbarui ke Windows 10 ke atas atau mengganti PC.

Kemunculan AI dan Perbudakan Jenis Baru di Zaman Modern

GAMEFINITY, Jakarta – Kemunculan AI digadang-gadang membawa perubahan pada tatanan dunia. AI atau Artificial Intelligence merupakan sebuah Kecerdasan buatan yang memiliki basis data komputerisasi. Kesulitan-kesulitan manusia terhadap aktivitasnya akan menjadi terbantu. Tetapi, adanya AI yang awalnya untuk memudahkan perlahan-lahan mulai mengancam kehidupan manusia.

kecerdasan buatan atau AI, perlahan-lahan mulai menggeser manusia sebagai main character. Hal itu mulai menimbulkan histeria pada manusia yang merasa terpinggirkan. Dampaknya mulai meluas dengan adanya aksi “No AI Art” pada portofolio para seniman. Wajar saja AI kini mulai menjadi musuh, terutama bagi pelaku seni. Kehadiran AI apalagi seperti yang dikembangkan Adobe Firefly, dapat mematikan para seniman.

Tim Gamefinity, mulai melakukan penelusuran terkait keresahan yang terjadi dengan cara bertanya pada ChatGPT. Pertanyaan ini harusnya hanya dapat dijawab ketika seseorang memiliki pengalaman, tetapi hal ini dijawab oleh AI. Berikut ringkasan pertanyaan pada ChatGPT yang membuat tim Gamefinity terkaget.

Baca juga:

Ikuti Twitch, TikTok Larang Konten Buatan Teknologi AI

Ciptakan Music dengan Google MusicLM, Bot AI Milik Google

Ringkasan dengan ChatGPT dan Histeria Kemunculan AI

Kemunculan AI

Percakapan dimulai dengan pertanyaan apakah AI itu berbahaya atau tidak dijelaskan oleh ChatGPT. Dalam penjelasannya ChatGPT seolah memberikan penjelasan sekaligus membela diri. Kemunculan AI yang awalnya untuk membantu manusia dapat menimbulkan masalah. Hal itu juga sama diamini oleh Elon Musk, dengan mengeluarkan statement untuk memberhentikan proyek AI.

ChatGPT ketika ditanyai dampak kemunculan AI
Jawaban ChatGPT ketika ditanya dengan pertanyaan menyudutkan “Tetapi AI menggeser manusia dari banyak pekerjaan?”

Baca juga:

Google Buat Chatbot Bard untuk Bersaing dengan ChatGPT

Berkat AI Chatbot, Bing Capai 100 Juta Pengguna Aktif

Sama seperti kemunculan revolusi industri yang dibarengi mesip uap dan mengubah kondisi pekerjaan. Kemunculan mesin uap memang membantu, tetapi membuat kesenjangan sosial dan ekonomi. Begitu juga dengan kemunculan AI, tentu saja makin mempermudah tetapi akan menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi.

Kekhawatiran Mulai Timbul

Kekhawatiran atas munculnya AI mulai dirasakan bukan saja oleh pelaku seni, tetapi penggiat teknologi. Hal itu ditandai dengan munculnya sebuah petisi berjudul “Pause Giant AI Experiments: An Open Letter“. Petisi yang dipublikasikan di sebuah website futureoflife.org itu telah ditandatangani banyak orang, termasuk Elon Musk.

Kekhawatiran AI ini bermula pada hilangnya project-project yang dapat dilakukan oleh manusia dan tergantikan AI. Multifungsinya AI menjadi manfaat sekaligus permasalahan baru, efektifitas dan efisiensi pekerjaan membuat perusahaan memangkas pekerjanya. Pemangkasan ini yang menjadi hal yang dikhawatirkan akan memicu resesi sosial di masyarakat.

Baca juga:

Kemunculan AI, Ancaman Perusahaan Teknologi Karena Buat Rugi

Dragon Quest Memasukkan Salah Satu Vtuber Sebagai Robot

Bila berkaca pada film berjudul Black Mirror, Permasalahan kehidupan karena teknologi telah digambarkan secara nyata jauh sebelum ada keresahan ini. Oleh sebab itu, Kemunculan AI tidak terus menerus menjadi sebuah jawaban atas kesulitan manusia. Laju teknologi, khususnya perkembangan AI juga harus dikelola dengan baik sebelum menimbulkan masalah baru.

Dampak Kemunculan AI Adalah Perbudakan Jenis Baru

Bagaimana mungkin AI dapat menimbulkan perbudakan? pertanyaan yang sama muncul ketika Gamefinity mencoba bertanya pada ChatGPT. Pada dasarnya AI dianggap tidak mampu melakukan itu, tetapi permasalahan perbudakan jenis baru karena AI ini sudah terlihat. Beberapa hal yang mungkin terlinghat menyenangkan ternyata itu membuat seseorang terperangkap dalam AI.

  • Penggantian Pekerjaan: AI dapat menggantikan pekerjaan manusia pada sektor-sektor tertentu, seperti manufaktur dan transportasi. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan dan ketidakpastian ekonomi bagi masyarakat yang bergantung pada pekerjaan tersebut.
  • Keamanan Data: AI dapat digunakan untuk membobol atau memanipulasi data, yang dapat mengancam privasi dan keamanan data pribadi manusia.
  • Kecenderungan Bias: AI dapat menunjukkan kecenderungan bias yang tidak disengaja, tergantung pada data yang digunakan untuk melatihnya. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dan diskriminasi dalam keputusan yang dibuat oleh AI.
  • Ketergantungan pada Teknologi: Ketergantungan pada teknologi AI dapat membuat manusia kehilangan keterampilan dan kemampuan asli mereka dalam melakukan tugas-tugas tertentu, yang dapat membatasi kreativitas dan inovasi manusia.
  • Penggunaan Buruk: Seperti teknologi lainnya, AI dapat digunakan untuk tujuan yang buruk atau merugikan, seperti menciptakan senjata otomatis atau memanipulasi informasi untuk tujuan politik atau keuntungan pribadi.

Baca juga:

Gaet OpenAI, Spotify Luncurkan Fitur DJ Berbasis AI

Kecanggihan AI yang Mengancam Posisi Cosplayer

Perbudakan manusia bukan saja persoalan manusia diperas harta dan tenaga tanpa bayaran. Tetapi, juga terkait dengan kehilangan kekuatan seseorang secara sosial yang mengakibatkan kehilangan haknya. Kemunculan Ai ini akan memungkinkan terjadinya permasalahan perbudakan jenis baru. Tentu saja hal ini perlu diawasi dan pembatasan yang sesuai agar tidak terjadi tsunami teknologi.

Amazon Luna Diluncurkan Di Negara Ini, Bagaimana Peformanya?

GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Amazon selaku pemilik dari Cloud Gaming Amazon Luna secara resmi telah memperluas wilayahnya ke tiga negara barunya, negara tersebut antara lain Inggris Raya, Kanada, dan Jerman. Hadirnya konsol luna diprediksi menjadi Cloud Gaming alternatif yang menjanjikan pasca ditutupnya layanan Cloud Gaming milik Google, Google Stadia pada bulan Januari silam lantaran ditemukannya masalah pada perangkat oleh banyak pihak.

Harga yang Dibandrol Amazon Luna

Sejak pengumuman tersebut berlaku pemain mulai dapat menggunakan layanan yang diberikan oleh Amazon, mendapatkannya pun juga tidak terlalu mahal, pengguna cukup merogoh kocek sebesar 59,99 Euro atau 900 ribuan rupiah. Jika dibandingkan dengan cloud gaming merek lainnya, konsol Luna milik Amazon ini tergolong terjangkau serta ramah di kantong.

Baca juga: Google Stadia Beri Satu Game Eksklusif Sebelum Tutup

Selain itu konsol besutan Amazon ini juga bisa menggunakan kontrol pihak ketiga yang diantaranya Xbox One, Dualshock 4, kontrol untuk game seluler Razer Kishi, mouse dan keyboard. Bahkan kalian bisa menggunakan ponsel kalian untuk menikmati semua manfaat tersebut. 

Canggih, kalian bisa menggunakan ponsel untuk memainkan berbagai game yang disediakan di Cloud Luna

Baca juga: Pemicu Stadia Gagal Tarik Pelanggannya

Selanjutnya, Cloud Gaming Luna tidak hanya mendukung PC saja, kalian bisa menggunakan Mac, iOS, Android, Fire Tablet serta Fire TV. kemudian bagaimana sistem langganan yang ditawarkan oleh Amazon ini? Dibandingkan dengan pesaingnya, Amazon menawarkan sistem bundling atau paket untuk berlangganan gamenya Gfers, kalian cukup membayar biaya sebesar 8,99 Euro atau 138 ribu Rupiah untuk menikmati game hingga ratusan.

Sistem Berlangganan Luna

Adapun game yang bisa kalian mainkan diantaranya Resident Evil Remake 2 dan 3, Sonic Mania, Yakuza Kiwami 1 dan 2 dan masih banyak lagi sebagaimana dirangkum oleh VGC. Selain itu kalian juga bisa bermain game – game milik Ubisoft melalui layanan Ubisoft + hingga 40 lebih judul lho dengan harga 14,99 Euro atau 230 ribuan Rupiah. Dan terakhir layanan Jackbox Games yang menawarkan sembilan game dari Jackbox Party Pack dengan membayar biaya sebesar 3,99 Euro atau 61 ribuan saja.

Amazon Luna Game Support
Cukup Membayar mulai 60 ribu per bulan kalian bisa memainkan berbagai game yang disediakan oleh Amazon

Layanan yang ditawarkan oleh Amazon dinilai lebih praktis ini ternyata tidak dilakukan oleh Google yang dimana mereka menawarkan game – gamenya secara individual. Tentunya menawarkan hanya satu game saja dianggap kurang praktis serta mahal. Hal inilah yang membuat Google Stadia Gagal berkecimpung di dunia Cloud Gaming. Berminat untuk mencicipinya?